Anda di halaman 1dari 9
: PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT. DINAS KESEHATAN UPTD KHUSUS RSUD KESEHATAN KERJA sn Raya Rancaekek Kin, 27 No. 612 Desa Nanjngmekar Ke. Rancackek Kab. Bandung Tel (022) 7798778 Fax: 022) 7795004 aman :hitpltsuckjabaprovgo i Email: kk@jaberrov.goid BANDUNG - 40394 RSKK PERJANJIAN KERJA TENAGA TEKNIS PELAKSANA KEGIATAN No. 5312/KPG.02-RSKK Pada hari ini Jumat tanggal Tiga Puluh Satu bulan Desember tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu (31 — 12 - 2021), bertempat di Kabupaten Bandung, yang bertanda tangan di bawah it 1. dr. Hadi Rahmatsyah Sumardi, MARS: Direktur sebagai Kuasa Pengguna Anggaran selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang berkedudukan di Jalan Raya Rancaekek Nomor 612 KM.27 Nanjungmekar Rancaekek Kabupaten Bandung,yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA; 2. Yudha Sari Manur , A.Md.Kep : Penyedia Tenaga Teknis Pelaksana Kegiatan —_Perawat Terampil (Pelaksana) dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama pribadi berdasarkan KTP Nomor : 3211220902940004 , beralamat di Dusun Lembur Gedong Sumedang Jawa Barat, yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA; Untuk selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut PARA PIHAK. PARA PIHAK telah sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerja dalam rangka Pelaksanaan kegiatan Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Sub Kegiatan Pemenuhan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan, pada UPTD Khusus RSUD Kesehatan Kerja Provinsi Jawa Barat dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan ‘sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal sebagai berikut: Pasal 1 KETENTUAN UMUM. Perjanjian Kerja ini selanjutnya disebut Perjanjian adalah suatu kesepakatan antara PARA PIHAK dimana PIHAK PERTAMA menyerahkan suatu pekerjaan untuk dikeriakan oleh PIHAK KEDUA sebagai Tenaga Teknis Pelaksana Kegiatan dalam Kurun waktu tertentu dan dalam mengerjakan pekerjaan tersebut PIHAK KEDUA tunduk Pada peraturan dan sistem kerja yang berlaku di lingkungan PIHAK PERTAMA dalam 1 hubungan kerja untuk melaksanakan tugas dalam Perjanjian ini sesuai dengan ketentuan yang disepakati oleh PARA PIHAK seperti yang terdapat dalam pasal-pasal berikut ini, Pasal 2 DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN 1. Undang — Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja; 2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 4. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit; 6. Peraturan Gubemur Jawa Barat Nomor 14 Tahun 2019 tentang Pemberian Mandat dalam Penunjukan Tenaga Teknis Pelaksana Kegiatan dan Tim Penunjang Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat; 7. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 910/Kep.592-BPKAD/2021 tentang Standar Biaya Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2022: 8. Dokumen Petaksanaan Anggaran (DPA) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Program Peningkatan Kapasitas SDM Kesehatan Kegiatan Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Sub Kegiatan Pemenuhan Kebutuhan SDM Kesehatan (Nomor DPA 1.02.03.1.01.01). PASAL 3 RUANG LINGKUP PEKERJAAN Ruang lingkup pekerjaan PIHAK KEDUA secara rinci ditetapkan oleh Atasan Langsung PIHAK KEDUA yang akan dituangkan dalam sebuah Perjanjian Kinerja_ yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari perjanjian ini. Pasal 4 HAK DAN KEWAJIBAN 1. PIHAK PERTAMA a. Hak 1) Memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA secara langsung maupun metalui Atasan Langsung PIHAK KEDUA dalam kerangka tugas di lingkungan PIHAK PERTAMA; 2) Mendapatkan performa serta hasil pekerjaan yang baik dari PIHAK KEDUA: 3) Menerima laporan kinerja PIHAK KEDUA yang disampaikan secara periodik pada setiap bulan; 4) Mengawasi dan melaksanakan pembinaan terhadap PIHAK KEDUA berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugasnya; 5) Memberikan teguran kepada PIHAK KEDUA apabila PIHAK KEDUA ‘melakukan pelanggaran tata tertib PIHAK PERTAMA yang terdapat dalam Perjanjian ini maupun peraturan intemal lainnya dan/atau_peraturan perundang-undangan yang berlaku; 6) Melakukan pemutusan hubungan kerja PIHAK KEDUA. b. Kewajiban 1) Memberikan imbalan jasa berupa honorarium, insentif, jasa pelayanan dan tunjangan-tunjangan sesuai ketentuan yang tercantum dalam Standar Biaya Khusus Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2022, dengan tincian ‘sebagaimana tercantum pada Perjanjian ini yang dibayarkan setiap bulan selambat-lambatnya 10 bulan berikutnya atau mengikuti kebijakan pelaksanaan anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat; 2) Memberikan hak cuti PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan perundang- undangan yang berlaku. 2. PIHAK KEDUA a. Hak 1) Menerima imbalan jasa berupa honorarium, insentif, jasa pelayanan dan tunjangan-tunjangan sesuai ketentuan yang tercantum dalam Standar Biaya Khusus Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2022, dengan rincian sebagaimana tercantum pada Perjanjian ini, yang dibayarkan setiap bulan selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya atau mengikuti kebijakan Pelaksanaan anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat; 2) Mendapatkan cuti tahunan sebanyak 12 (dua belas) hari setelah pihak kedua bekerja selama 12 (dua belas) bulan secara terus menerus dengan masa kerja 1 (satu) tahun atau lebih dengan memperhatikan Perjanjian Kerja sebelumnya; 3) Apabila Pihak Kedua adalah perempuan, maka ia berhak memperoleh istirahat berupa cuti melahirkan selama 3 (tiga) bulan sesudah melahirkan menurut perhitungan dokter kandungan; 4) Apabila Pihak Kedua adalah perempuan dan mengalami keguguran kandungan berhak memperoleh istirahat 1,5 (satu setengah) bulan sesuai dengan surat keterangan dokter kandungan. b. Kewajiban 1) Setia dan tat kepada Pancasila , Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 , Negara dan Dinas Kesehatan; 2) Mentaati segala peraturan perundang — undangan yang berlaku dan melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan dengan penuh Pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab, serta dalam hal-hal tertentu melaksanakan tugas pekerjaan lain yang diperintahkan oleh atasan dan bersedia melaksanakan tugas pekerjaan di luar jam kerja jika dibutuhkan; 3) Tidak melakukan tindakan yang berakibat merugikan kekayaan dan nama baik Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan PIHAK PERTAMA; 4) Berperilaku sesuai dengan norma, kaidah dan aturan; 5) Menandatangani Pakta Integrita: 4 8) Melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai dengan peraturan internal PIHAK PERTAMA dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta memberikan performa yang optimal; 7) Membuat laporan kinerja yang disampaikan secara periodik setiap bulan kepada PIHAK PERTAMA; 8) Menggunakan fasilitas PIHAK PERTAMA secara hati-hati dan bertanggung jawab; 8) Memiliki kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik; 10) Memiliki segala perizinan yang diperlukan, termasuk namun tidak terbatas Surat Tanda Registrasi dan/atau Surat Izin Praktik dan Melakukan Perpanjangan perizinan yang dimaksud setiap 6 (enam) bulan sebelum habisnya waktu berlaku perizinan; 11) Menggunakan perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai Standar dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 12) Melaksanakan pekerjaan sesuai jadwal dan waktu kerja pelayanan yang berlaku di PIHAK PERTAMA; 13) Menjaga informasi rahasia terkait pelaksanaan tugas dan tanggungjawab baik selama pelaksanaan tugas maupun setelah perjanjian kerja berakhir; 14) Tidak menuntut untuk diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK) dan/atau tidak mengajukan permohonan agar diangkat menjadi CPNS atau PPPK kepada PIHAK PERTAMA; 15) Tidak melakukan tindakan-tindakan yang berakibat dan/atau berisiko merugikan PIHAK PERTAMA, baik disengaja atau tidak disengaja dilakukan oleh PIHAK KEDUA, Pasal 5 WAKTU PELAKSANAAN, PEMBAYARAN DAN NILAI KONTRAK Perjanjian ini berlaku selama 12 (dua belas) bulan, terhitung sejak Perjanjian ini ditandatangani dan berakhir pada tanggal Tiga Puluh Satu bulan Desember tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua (31-12-2022). ‘Sumber pembiayaan kegiatan ini bersumber dari APBD Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2022 pada Program Peningkatan Kapasitas SDM Kesehatan Kegiatan Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Sub Kegiatan Pemenuhan Kebutuhan SDM Kesehatan; kodering 1.02.03.1.01.01 di Rumah Sakit Umum Daerah Kesehatan Kerja Provinsi Jawa Barat: Nilai Kontrak sebesar Rp. 62.593.086,- (Enam Puluh Dua Juta Lima Ratus Sembilan Puluh Tiga Ribu Delapan Puluh Enam Rupiah) dengan perhitungan sebagai berikut PERHITUNGAN NILAI KONTRAK Honorarium Per Bulan 2.500.000,-| x | 12 | — 30.000.000.- Insentif 1.500.000.-| x | 12 | 18.000.000.- Jasa Pelayanan 700.000.-| x | 12 8.400.000.- Honorarium Tambahan* 2.500.000.-| x | 1 2.500.000.- SUBTOTAL 58.900.000.- Tunjangan : ~ Tunjangan Jaminan Kesehatan 129.677,-|x [12] 1.586.126,- ~ Tunjangan Jaminan Hari Tua 155.400.-|x | 12] 1.864.800,- ~ Tunjangan Jaminan Kematian 12.600.-| x | 12 151.200,- - Tunjngsn Jaminan Kecelakaan Goes wiles 120.960, SUBTOTAL 3.693.086,- TOTAL NILAI KONTRAK 62.593.086,- PERHITUNGAN POTONGAN - luran Jaminan Kesehatan 3.241.929,- 1% 32.419,- = luran Jaminan Hari Tua 4.200.000,-| x [2% 84.000,- = luran Jaminan Pensiun 4.200.000,-| x | 3% 126.000.- TOTAL POTONGAN PER BULAN 242.419,- a) Untuk tunjangan dan potongan yang terkait dengan BPJS Kesehatan dan BPJS. Ketenagakerjaan yang tertera pada tabel perhitungan di atas sesuai dengan Pasal 30 Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2019 tentang Jaminan Kesehatan dan Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian, Peraturan Pemerintah Nomor 45 tentang Penyelenggaraan Program dan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2015 tent Program Jaminan Hari Tua; tang Penyelenggaraan ») Tunjangan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan dari PIHAK PERTAMA selaku pemberi kerja sebesar Tujuh Ratus Lima Puluh Tujuh Ri dibayarkan kepada pihak BPJS Kesehatan dan BPJ dengan rincian : * Tunjangan Jaminan Hari Tua 3,7% + Tunjangan Jaminan Kematian 0,3% * Tunjangan Jaminan Kecelakaan Kerja 0,24% BPJS Kesehatan 4 % dari nilai UMR Kabupaten Bandung BPJS Ketenagakerjaan berdasarkan jenjang pendidikan, meliputi : Rp. 307.757,- (Tiga Ratus Tujuh Ribu upiah) per bulan yang akan langsung IS_Ketenagakerjaan, c) Honorarium, Insentif dan Jasa Pelayanan dapat diberikan secara penuh sebesar 100% apabila jumlah hari kerja dalam satu bulan terpenuhi. Apabila jumlah hari kerja dalam satu bulan terpenuhi, 2) Insentif tidak diberikan penuh jika terdapat ketidakhadiran tanpa keterangan elas dan akan dilakukan pengurangan pembayaran dengan penghitungan Pengurangan sebagai berikut Rp. 1.500.000.- (Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) / jumlah hari kerja x Jumiah hari ketidakhadiran. ©) Jasa Pelayanan tidak diberikan penuh jika terdapat ketidakhadiran tanpa keterangan jelas dan akan dilakukan pengurangan pembayaran dengan Penghitungan pengurangan sebagai berikut Rp. 700.000.-(Tujuh Ratus Ribu Rupiah) / jumlah hari kerja x jumlah hari ketidakhadiran. f) Pembayaran honorarium dan insentif berdasarkan perhitungan nilai kontrak di atas, adalah upah kotor di mana jumlah tersebut akan dipotong Pajak Penghasilan (PPh 21) sesuai ketentuan yang berlaku. 9) Dalam hal ini Perjanjian dilakukan dengan lama waktu pekerjaan 4 (satu) tahun anggaran / sesuai umur kegiatan selama 12 (dua belas) bulan, dapat diberikan tambahan honorarium sebesar satu kali besaran honorarium per bulan sebagai Tambahan Penghasilan. Pasal 6 WAKTU DAN JAM KERJA 1. Waktu dan jam kerja yang berlaku di lingkungan PIHAK PERTAMA adalah hari Senin sampai dengan hari Jumat dimulai pada pukul 07.30 WIB dan berakhir pada pukul 16.00 WIB. 2. Pengaturan waktu dan jam kerja yang berlaku pada setiapv Instalasi Pelayanan dan Instalasi Penunjang Pelayanan di lingkungan PIHAK PERTAMA diatur lebih lanjut melalui Keputusan Direktur RSUD Kesehatan Kerja. Pasal 7 PERPINDAHAN 1, Perpindahan PIHAK KEDUA di lingkungan PIHAK PERTAMA merupakan kewenangan PIHAK PERTAMA selaku Direktur RSUD Kesehatan Kerja Provinsi Jawa Barat. 2. Perpindahan atas usulan pribadi PIHAK KEDUA tidak dapat dilakukan di dalam masa berlakunya Perjanjian ini dengan alasan apapun. Pasal 8 ‘SANKSI / PELANGGARAN Tindakan pelanggaran yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA terhadap peraturan/tata tertib yang telah ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA akan dikenakan sanksi berupa: 1. Pemberian Surat Peringatan Pertama (SP1), Surat Peringatan Kedua (SP2) dan Surat Peringatan Ketiga (SP3) berlaku selama 14 (empat belas) hari: 2. Apabila setelah diberikan SP1 atas pelanggaran yang pertama, lalu PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran kembali dalam masa berlaku SP1, maka PIHAK PERTAMA dapat memberikan kembali Surat Peringatan berupa SP2, 3. Apabila setelah diberikan SP2 atas pelanggaran yang pertama, lalu PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran kembali dalam masa berlaku SP2, maka PIHAK PERTAMA dapat memberikan kembali Surat Peringatan berupa SP3; 4. Jika SP3 tidak diindahkan, PIHAK PERTAMA berhak memutuskan perjanjian ‘secara sepihak tanpa memberikan imbalan apapun kepada PIHAK KEDUA. 4: Pasal 9 PENGAKHIRAN HUBUNGAN KERJA Setiap waktu hubungan kerja antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA dapat diakhiri bilamana PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran berat seperti di bawah ini a) Melalaikan tugas kewajuban yang diberikan; b) Berkelakuan tidak sesuai dengan norma dan peraturan perundang-undangan yang bertaku di lingkungan PIHAK PERTAMA; ©) Memalsukan dokumen administrasi yang diperlukan guna pemenuhan Persyaratan menjadi Tenaga Teknis Pelaksana Kegiatan di lingkungan PIHAK PERTAMA; 4) Tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas. dan kewajiban sebagai Pegawai Teknis Pelaksana Kegiatan; ©) Merusak fasilitas milik PIHAK PERTAMA yang menimbulkan kerugian bagi PIHAK PERTAMA baik akibat kelalaian maupun kesengaan; 1) Membuka informasi yang bersifat rahasia dengan cara yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 9) Memberikan keterangan palsu, atau melakukan perbuatan lain yang menimbulkan kericuhan di lokasi PIHAK PERTAMA; h) Menghina dan atau mencemarkan nama baik PIHAK PERTAMA dan atau dan/atau pekerja lainnya; i) Membantah dan atau menolak perintah atau instruksi dari PIHAK PERTAMA secara langsung ataupun tidak langsung; 2) Menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi dan merugikan PIHAK PERTAMA; k) Menjadi peserta dalam politik praktis selama masa kontrak berlangsung; |) Mengikuti pendidikan dalam masa kontrak berlangsung; m) Tidak masuk kerja selama 3 (tiga) hari berturut-turut tanpa keterangan tertulis atau alasan yang sah; n) Tidak masuk kerja secara kumulatif selama 7 (tujuh) hari dalam satu bulan berselang tanpa keterangan tertulis atau alasan yang sah; ©) Melakukan pelanggaran ketentuan yang diatur dalam perjanjian kerja, tata tertib PIHAK PERTAMA dan sebelumnya telah diberikan Surat Peringatan Pertama (SP1), Surat Peringatan Kedua (SP2) dan Surat Peringatan Ketiga (SP3); P) Melakukan pelanggaran lainnya yang dapat dikategorikan sebagai pelanggaran berat menurut peraturan yang berlaku di Republik Indonesia; @) Adanya konflik kepentingan urusan pribadi dengan kedinasan dan/atau pelaksanaan pekerjaan; 1) Ditetapkan bersalah dan telah dijatuhi vonis bersalah secara hukum oleh Pengadilan dan berkekuatan hukum tetap. 2. Pemberhentian PIHAK KEDUA dilakukan melalui tahapan : @. Teguran Lisan (SP1) dilakukan oleh Atasan Langsung PIHAK KEDUA yang selanjutnya dilaporkan secara berjenjang kepada PIHAK KESATU; 5. Teguran Tertulis (SP2) dilakukan oleh Atasan Langsung PIHAK KEDUA yang selanjutnya dilaporkan secara berjenjang kepada PIHAK KESATU; ©. Teguran Tertulis (SP3) ditakukan oleh Atasan Langsung PIHAK KEDUA yang Selanjutnya dilaporkan secara berjenjang kepada PIHAK KESATU. 3, PIHAK KEDUA akan menerima putusan tersebut diatas tanpa meminta ganti rugi / Pesangon atau syarat lain sejenisnya. Pasal 10 PENGUNDURAN DIRI 1. PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan pengunduran diri di dalam masa kontrak, kecuali PIHAK KEDUA dinyatakan diterima sebagai CPNS atau PPPK waktu Terhitung Mulai Tanggal Calon Aparatur Sipil Negara mengikat sebagai batas akhir pelaksanaan pekerjaan PIHAK KEDUA. 2. Apabila PIHAK KEDUA berniat/berencana untuk mengundurkan diri berdasarkan alasan dalam ayat 1 di atas, maka PIHAK KEDUA wajib memberi tahu PIHAK PERTAMA secara tertulis selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelumnya. Pasal 11 PENYELESAIAN PERSELISIHAN 1, Perjanjian ini dan segala akibat hukumnya hanya tunduk pada hukum dan ketentuan- ketentuan yang berlaku di negara Republik Indonesia 2. Mengesampingkan dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, PIHAK PERTAMA dapat memutuskan Perjanjian ini melalui pemberitahuan tertulis setelah terjadi hal-hal sebagai berikut : a. PIHAK KEDUA dinyatakan tidak layak untuk diperpanjang berdasarkan hasil evaluasi kinerja; b. Tidak ada atau belum adanya Dokumen Anggaran Pemerintah Daerah dan Peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagaimana ditetapkan dalam Surat pemberitahuan PIHAK PERTAMA; 3. Apabila terjadi perselisihan atas penafsiran dan atau pelaksanaan atas Perjanjian Kontrak Kerja ini, maka diselesaikan secara musyawarah. 4. Dalam hal musyawarah seperti yang tersebut dalam ayat (2) pasal 12 ini tidak mencapai mufakat, maka Para Pihak sepakat untuk memilih Pengadilan Negeri Bandung sebagal tempat penyelesaian dan untuk menyelesaikan perselisihan sesuai dengan hukum yang berlaku. Pasal 12 LAIN-LAIN 1. Pelaksanaan Perjanjian ini tidak dipengaruhi oleh adanya pergantian pimpinan PIHAK PERTAMA dan Perjanjian Kinerja tetap berlangsung sesuai DPA tahun berjalan. 2. PIHAK PERTAMA berwenang memutuskan Perjanjian ini secara sepihak apabila ada kebijakan dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah terkait Pelarangan pengangkatan Tenaga Teknis Pelaksana Kegiatan untuk mengisi jabatan ASN. 3. PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud ayat 4 menerima keputusan tersebut tanpa menuntut dan/atau menerima ganti rugi atau syarat lain sejenisnya. 4. Batas usia Tenaga Teknis Pelaksana Kegiatan PIHAK PERTAMA adalah 58 (lima puluh delapan) tahun. 5. Pemberhentian dan/atau pembatalan Perjanjian ini, tidak mengandung konsekuensi apapun bagi PIHAK PERTAMA seperti pembayaran uang pesangon dan lain-lain kepada PIHAK KEDUA. Pasal 13 | PENUTUP Demikian Perjanjian ini dibuat dan disetujui olen PARA PIHAK dalam keadaan sadar, sehat jasmani dan rohani serta tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua), masing-masing bermaterai dan mempunyai kekuatan hukum yang sama. Dibuat di : Bandung Pada 131 Desember 2021 Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama Perawat Terampil (Pelaksana) Kuasa Pengguna Anggaran bertindak selaku Pejabat Pembuat Komitmen Yudha Sari Manur , A.Md.Kep dr. HADI RAHMATSYAH SUMARDI, MARS NIK. 3211220902940004 NIP. 19810606 200604 1 016

Anda mungkin juga menyukai