Anda di halaman 1dari 2

PETUNJUK PENGELOLAAN ASI

Penyimpanan ASI Perah

1. ASI disimpan dalam kantong ASI khusus atau botol penyimpanan ASI
2. Pada setiap kantong/botol pastikan terdapat data berisi: Nama Pasien (dan nama
Pendonor ASI bila ASI donor), tanggal dan jam perah, volume ASI
3. Pastikan terdapat sisa ruang pada kantong ASI dan botol karena ASI akan
mengembang bila dibekukan
4. ASI segar atau yang diperah kurang dari 3 hari, disimpan di Chiller/Kulkas (Suhu 2-8oC)
5. ASI perah yang telah berusia > 3 hari atau dalam kondisi sudah dibekukan langsung
disimpan di Freezer (< -0oC)
6. Bila ASI yang disimpan di Chiller sudah berusia 3 hari, pindahkan ke Freezer
7. Catat ASI yang disimpan dalam buku register penyimpanan ASI
8. Penggunaan ASI menggunakan prinsip FIFO (“First In First Out”) yaitu gunakan ASI
yang paling lama terlebih dahulu
9. Bila terdapat ASI yang telah melewati waktu kadaluarsa, keluarkan dari Freezer dan
catat di register
Menyiapkan ASI Perah untuk diminum

1. ASI beku harus dicairkan terlebih dahulu dengan menaruh di chiller selama 12-24 jam
hingga larut seluruhnya. ASI beku yang sudah cair harus segera digunakan dalam 24
jam, kemudian dibuang.
2. Cuci tangan 6 langkah
3. Ambil ASI Perah dan identifikasi Nama Pasien (dan/atau Pendonor)
4. Tuangkan ASI sesuai porsi yang akan diberikan ke dalam botol kaca
5. Lakukan pasteurisasi Flash Heating:
6. Siapkan panci berisi air
7. Letakkan panci pada kompor listrik, dan letakkan botol kaca dalam air, pastikan air
lebih tinggi daripada ASI dalam botol kaca.
8. Nyalakan kompor listrik dan tunggu hingga air mengeluarkan gelembung
9. Lakukan pemeriksaan suhu air dengan termometer air, pastikan suhu berkisar 72oC
10. Bila sudah terbentuk gelembung (suhu +/- 72oC), keluarkan dengan cepat wadah kaca
berisi ASI dari panci
11. Dinginkan ASI dan berikan kepada bayi pada suhu yang sesuai (+/- 37-40oC)

Anda mungkin juga menyukai