Anda di halaman 1dari 12

Pengaruh Pembangunan Infrastruktur… Dela dan Whinarko

JPM Vol 2/ No.3/2021

Jurnal Paradigma Multidisipliner (JPM)


Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Jalan Dan Jembatan Terhadap Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Magelang
The Influence of Infrastructure Development On The Gross Regional Domestic Product
(GRDP) Of Magelang Regency

Dela Rahmah Fauziah 1 , Drs. Whinarko Juliprijanto, M.Si. 2


1
Universitas Tidar Magelang, 1Universitas Tidar Magelang
 delarhma26@gmail.com

Abstrak
___________________________________________________________________
Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek yang sangat berperan dalam mendorong
pembangunan ekonomi nasional maupun daerah. Selain itu, infrastruktur juga merupakan penggerak
pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh pembangunan
infrastruktur jalan dan jembatan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Magelang.
Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder yang meliputi data PDRB atas dasar harga
konstan 2010, panjang jalan, dan panjang jembatan di Kabupaten Magelang dari tahun 2009-2017.
Pengolahan data menggunakan analisis regresi berganda dengan metode ordinary least square (OLS). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur jalan memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Infrastruktur jembatan memiliki
pengaruh negatif dan tidak siginifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB). Hasil penelitian
juga menunjukkan bahwa variabel jalan dan jembatan secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel
pertumbuhan PDRB Kabupaten Magelang.

Kata kunci : Infrastruktur Jalan, Infrastruktur Jembatan, Pertumbuhan PDRB

Abstract
________________________________________________________________
A Infrastructure development is one aspect that is very instrumental in pushing national and regional economic
development and economic growth. The aims of the study to analyze how much influence the road nfrastructureand
bridge infrastructure on the Gross Regional Domestic Product (GRDP) in Magelang Regency. The type od data used in
this study is secondary data which include GRDP data based constant prices 2010, road length, and bridge length in
Magelang Regency from 2009-2017. Data processing using mulitple regression analysis with ordinary least square
method (OLS). The result show that the development of road infrastructure has a positive and significant influence on
Gross Regional Domestic Product (GRDP) in Magelang Regency. Bridge infrastructure has a negative and not
significant influence on Gross Regional Domestic Product (GRDP). Result also showed that the road and bridge variables
jontly influenced the GRDP variabel in Magelang Regency.

Keywords: Road Infrastucture; Bridge Infrastructure; GRDP

304
Jurnal Paradigma Multidisipliner (JPM) Volume 2 Nomor 3 2021

Suwardianto, dkk, 2018).


PENDAHULUAN
Peningkatan pertumbuhan PDRB
Pembangunan merupakan upaya
pemerintah dalam meningkatkan dipengaruhi oleh ketersediaan infrastruktur
kesejahteraan dan kemakmuran yang memadai pada suatu daerah. Adanya
masyarakatnya. Menurut Todaro (2000) kapasitas infrastruktur yang layak dapat
Pembangunan sebagai rancangan meningkatkan kegiatan ekonomi daerah dan
multidimensional yang terkait pada memacu peningkatan pembangunan aspek
perubahan struktur sosial, lajunya kehidupan yang lain. Kabupaten Magelang
pertumbuhan ekonomi, dan kelembagaan merupakan salah satu kabupaten yang ada di
nasional, pengentasan kemiskinan serta Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan
distribusi pendapatan yang merata dengan
dengan Kabupaten Temanggung dan
maksud untuk mendorong peningkatan
Kabupaten Semarang di bagian utara, di
kemakmuran masyarakat. Tujuan utama
bagian timur Kabupaten Boyolali dan
dalam pembangunan yakni menciptakan
tingkat pertumbuhan PDB yang tinggi Kabupaten Klaten, Kabupaten Kulonprogo
dengan diikuti oleh pengentasan kemiskinan dan Kabupaten Sleman (Provinsi Daerah
dan disparitas distribusi pendapatan, Istimewa Yogyakarta) di bagian selatan, dan
menciptakan lapangan pekerjaan, serta mengelilingi wilayah Kota Magelang.
peningkatan mutu pendidikan. Salah satu Kabupaten Magelang Luas wilayah yaitu
faktor yang dapat mendorong permbangunan 1.805,73 km2 dan terdiri dari 21 kecamatan
yaitu dengan melalui infrastruktur. dan 372 desa atau kelurahan. Jumlah
Infrastruktur merupakan fondasi dari penduduk di Kabupaten Magelang selama
pembangunan ekonomi berkelanjutan. Hal
tahun 2012 yakni 1.219.371 jiwa/orang dan
ini dikarenakan pembangunan infrastruktur
jumlah kepadatan penduduk rata-rata
dapat memperlancar suatu proses
pembangunan. Dengan adanya peningkatan 1.123,09 jiwa/km2.
dan perbaikan infrastruktur sangat Kabupaten Magelang merupakan
diharapkan dapat memingkatkan daerah dengan banyak potensi pada sektor-
pertumbuhan ekonomi nasional maupun sektor ekonomi. Sektor yang mendominasi di
daerah (Suratno, 2010). Kabupaten Magelang yaitu sektor pertanian.
Indonesia memiliki sumber daya Selain itu, terdapat pemusatan kegiatan-
pembangunan yang terbatas sehingga kegiatan industri perdagangan, dan juga
pemerintah mengeluarkan kebijakan pariwisata yang saat ini sangat maju di
pembangunan dengan pemilihan daerah Kabupaten Magelang. Oleh karena itu,
tertentu sebagai pusat pertumbuhan. peningkatan pembangunan infrastruktur
Infrastruktur menjadi sektor sangat penting sangat berperan penting dalam mendorong
dalam pembangunan ekonomi di Indonesia perkembangan suatu daerah sehingga dapat
karena diharapkan mampu mencapai memperlancar kegiatan perekonomian
pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Dengan
dengan melalui mobilitas barang dan jasa
pendapatan yang cenderung meningkat
antar daerah sehingga akan menjadi
mampu membantu pemerintah dalam
merumuskan kebijakan dan membandingkan pendorong meningkatnya pertumbuhan
kondisi ekonomi antar provinsi atau daerah ekonomi dan tercapainya tujuan
setiap tahunnya. Saat ini, pemerintah pembangunan nasional.
menetapkan bahwa program pembangunan
infrastuktur sebagai salah satu prioritas Tabel 1. Produk Domestik Regional Bruto
dalam mewujudkan peningkatan (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan 2010
pertumbuhan ekonomi (Rico Adi Kabupaten Magelang Tahun 2009 – 2017

305
Pengaruh Pembangunan Infrastruktur… Dela dan Whinarko

berakibat pada kenaikan tenaga kerja yang


Tahun PDRB ( Juta Rupiah) terserap akan semakin meningkat sehingga
mampu menambah pendapatan nasional.
2009 13,757,641.07
Infrastruktur dalam penelitian ini
2010 14,363,230.57
yaitu infrastruktur panjang jalan dan panjang
2011 15,323,039.48 jembatan. Infrastuktur jalan dan jembatan
2012 16,071,142.55 merupakan sarana transportasi yang berguna
2013 17,020,756 dalam mendukung pembangunan ekonomi
dan menciptakan pusat-pusat pertumbuhan
2014 17,936,288.38
ekonomi. Ketersediaan infrastruktur yang
2015 18,864,651.97 sangat memadai, terutama jalan dan
2016 19,882,244.24 jembatan diyakini dapat meningkatkan
2017 20,937,301.01 pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.
Keberadaan infrastruktur merupakan modal
Sumber: BPS Kabupaten Magelang, 2018
utama bagi suatu daerah dalam
mengembangkan usahanya dengan tujuan
Data tabel 1. menunjukkan bahwa
dapat meningkatkan perekonomian yang
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
berkelanjutan. Oleh karena itu, infrastruktur
berdasarkan harga konstan Kabupaten jalan dan jembatan sangat berperang penting
Magelang dalam kurun waktu 2009 – 2017 dalam mendorong perkembangan suatu
cenderung mengalami peningkatan pada daerah sehingga dapat menggerakkan suatu
setiap tahunnya. Kenaikan PDRB di perekonomian melalui kegiatan ekonomi dari
Kabupaten Magelang ini dipengaruhi oleh daerah satu ke daerah lainnya. Infrastruktur
peningkatan produk dari seluruh lapangan sebagai prasarana dari keberadaan suatu
usaha. Selama tahun 2017 Kabupaten daerah yang merupakan komponen yang
Magelang mengalami pertumbuhan ekonomi signifikan dalam keberlangsungan dan
pertumbuhan daerah (Grigg, 1998).
sebesar 5,06 persen.
Pertumbuhan PDRB Kabupaten Infrastruktur sangat berperan
Magelang yang cenderung selalu mengalami terhadap pertumbuhan ekonomi baik dalam
peningkatan menjadikan Kabupaten jangka pendek maupun dalam jangka
Magelang sebagai wilayah yang diharapkan panjang. Pengaruh peningkatan infrastruktur
mampu menciptakan investasi yang mampu pada jangka pendek dapat menciptakan
untuk meningkatkan pembangunan ekonomi lapangan pekerjaan pada sektor konstruksi.
daerah. Infrastruktur berperan besar dalam Sedangkan dalam jangka panjang
perekonomian khususnya untuk investor pembangunan infrastruktur mampu
yang berencana melakukan penanaman membantu dalam meningkatkan efektivitas
modal di suatu daerah. Ketika prasarana dan efisiensi serta produktivitas sektor-sektor
transportasi di suatu daerah sangat memadai, terkait. Menurut Basri (2002) tersedianya
maka investor akan tertarik untuk infrastruktur yang semakin meningkat dapat
menanamkan modalnya yang kemudian merangsang pembangunan di suatu daerah.
berpengaruh pada peningkatan Produk Infrastruktur memiliki eksternalitas positif
Domestik Regional Bruto (PDRB) di suatu yang tinggi sehingga dapat meningkatkan
daerah sehingga laju pertumbuhan ekonomi pertumbuhan pada sektor lain. Oleh karena
juga akan mengalami peningkatan. Investasi itu, pembangunan infrastuktur khususnya
berperan besar dalam teori pembangunan, jalan dan jembatan di Kabupaten Magelang
oleh karena itu sering disebut sebagai engine perlu ditingkatkan untuk menarik investor
of growth (Waluyo, 2008). Adanya kenaikan dan menambah pendapatan daerah.
jumlah penanaman modal langsung akan

306
Jurnal Paradigma Multidisipliner (JPM) Volume 2 Nomor 3 2021

Infrastruktur sebagai roda penggerak 2014 887.83 2,689.95


pertumbuhan ekonomi. Dari segi anggaran, 2015 891.95 2,692.45
infrastruktur dinilai dapat menjadi penggerak 2016 1,001 2,907.1
proses pembangunan baik di tingkat nasional 2017 1,001 2,959.5
maupun tingkat daerah. Dalam ekonomi Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Dan
mikro, adanya infrastruktur akan Penataan Ruang Kabupaten Magelang, 2018
berpengaruh pada pengurangan biaya
produksi, sedangkan dalam ekonomi makro, Tabel 2 menunjukkan bahwa
infrastruktur akan berpengaruh pada perkembangan infrastruktur transportasi
marginal productivity of privat capital, (Kwik yang dilihat dari panjang jalan dan panjang
Kian Gie, 2002). jembatan selama kurun waktu 2009 – 2017
Pembangunan infrastruktur cenderung mengalami peningkatan.
khususnya infrastruktur transportasi yang Pembangunan infrastruktur jalan dan
memadai dapat mendorong pertumbuhan jembatan yang tiap tahun meningkat ini
PDRB begitupun sebaliknya ketika dikarenakan dilakukannya perbaikan jalan
ketersediaan infrastuktur suatu daerah sangat dan jembatan yang rusak dan pelebaran jalan
terbatas maka pertumbuhan PDRB tidak dan jembatan yang dilakukan oleh
akan berkembang (Susantono, 2013). Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang.
Pendapat ini sesuai dengan World Bank Kebijakan pembangunan infrastruktur
(1994) dimana elastisitas PDRB terhadap khususnya jalan dan jembatan di Kabupaten
infrastruktur khususnya infrastruktur Magelang diarahkan untuk mendukung akses
transportasi jalan dan jembatan di suatu layanan antar kawasan pedesaan dan antar
negara memberikan multiplier efek sebesar 7 kawasan pedesaan dan perkotaan sehingga
persen hingga 44 persen dimana nilai akan mempermudah dan memperlancar
tersebut sangat cukup signifikan. Di aktivitas ekonomi masyarakat yang kemudian
Kabupaten Magelang, pembangunan dapat meningkatkan perekonomian daerah
infrastuktur transportasi jalan dan jembatan serta peningkatkan kesejahteraan
dengan kebijakan pembangunan masyarakat.
infrastruktur yang diarahkan untuk Keterkaitan antara infrastuktur dan
pembangunan ekonomi terangkum dalam
memenuhi kebutuhan dan layanan dasar
pengertian infrastruktur merupakan aspek
masyarakat baik dari segi transportasi,
fisik dan keuangan yang terdapat pada
pendidikan, kesehatan dan sebagainya serta transportasi dan komunikasi ditambah air
meningkatkan pertumbuhan ekonomi bersih, listrik dan layanan publik yang lain
daerah. (Todaro, 2000). Ketersediaan Infrastruktur
juga mampu membantu dalam pengentasan
Tabel 2. Perkembangan Infrastruktur kemiskinan yang berdampak pada
Jalan dan Jembatan Kabupaten Magelang peningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tahun 2009-2017 Adanya infrastruktur transportasi jalan dan
jembatan dapat mempemudah masyarakat
Panjang Jalan Panjang Jembatan
Tahun dalam melaksanakan kegiatan ekonomi dan
(km) (m)
memperlancar mobilitas barang dan jasa
2009 641.11 2,530.85 sehingga dapat berlangsung secara efektif
2010 641.11 2,558.25 yang kemudian akan berdampak pada
2011 641.11 2,558.25 kelancaran kegiatan perdagangan
2012 836.84 2,561.25 antardaerah. Selain itu, infrastruktur jalan
2013 836.84 2,689.95 dan jembatan juga menjadi penghubung

307
Pengaruh Pembangunan Infrastruktur… Dela dan Whinarko

antar desa ke desa. Ketersediaan Pembangunan Infrastuktur Transportasi


infrastruktur berpengaruh besar bagi Terhadap Produk Domestik Regional Bruto
peningkatan kualitas hidup dan kemakmuran Kota Ambon dengan hasil yang menunjukkan
masyarakat, khususnya dalam meningkatkan bahwa pembangunan infrastuktur jalan
konsumsi masyarakat dan produktivitas berpengaruh signifkan terhadap PDRB Kota
tenaga kerja, peningkatan kesejahteraan dan Ambon karena infrastuktur jalan di Kota
terciptanya keseimbangan ekonomi makro Ambon memungkinkan kelancaran mobilitas
seperti keberlangsungan fiskal, banyaknya barang dan kegiatan ekonomi masyarakat
pasar kredit, dan pengaruhnya terhadap semakin meningkat. Sedangkan infrastruktur
pasar tenaga kerja (Abdul Haris, 2003). pelabuhan laut dan bandara udara tidak
berpengaruh signifikan terhadap PDRB Kota
Banyaknya potensi yang dimiliki
Ambon. Peneltian oleh Hasti Aringga
Kabupaten Magelang saat ini seperti industri,
Suminar, dkk (2016) dengan penelitian yang
pertanian dan pariwisata mendorong
berjudul Pengaruh Pembangunan
pembangunan infrastuktur di daerah tersebut
Infrastruktur Terhadap Pendapatan Regional
perlu ditingkatkan supaya perkembangan
Kabupaten Jember menunjukkan bahwa jalan
ekonomi daerah juga meningkat.
memiliki pengaruh signfikan terhadap
Pembangunan infrastruktur sebagai salah
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jember.
satu tolok ukur keberhasilan perkembangan
Hal ini dikarenakan bahwa pembangunan
ekonomi di suatu daerah, yang berarti bahwa
jalan dapat memberikan peningkatan akses
pembangunan infrastruktur yang semakin
dan penggunaan jalan sehingga dapat
meningkat akan berdampak pada
mendorong ekonomi daerah.
peningkatan perkembangan ekonomi.
Kabupaten Magelang mulai terus melakukan Berdasarkan latar belakang yang telah
peningkatan infrastruktur seperti dijelaskan diatas, maka peneliti ingin
pembangunan atau perbaikan jalan dan melakukan suatu penelitian mengenai
jembatan, sekolah, rumah sakit dan fasilitas Pengaruh Pembangunan Infrastuktur Jalan
lainnya dengan tujuan meningkatkan dan Jembatan Terhadap Pendapatan
kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan
Domestik Regional Bruto Kabupaten
perekonomian daerah.
Magelang.
Nugroho Maku, dkk (2011) melakukan
penelitian dengan judul Analisis Determinasi
Infrastuktur Jalan terhadap PDRB
menunjukkan bahwa secara simultan
infrastruktur jalan bepengaruh signifikan
terhadap Produk Domestik Regional Bruto
Provinsi NTT. Penelitian oleh I Ketut
Sumadiasa, Tisnawati, & Wirathi (2016)
dengan judul penelitian yaitu Analisis
Pembangunan Infrastruktur Jalan, Listrik
Dan PMA Terhadap Pertumbuhan PDRB
Provinsi Bali Tahun 1993 -2014 menunjukkan
bahwa pembangunan jalan memiliki
pengaruh yang positif namun tidak signifikan
terhadap pertumbuhan PDRB. Sedangkan
listrik dan PMA memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap pertumbuhan PDRB.
Aram Palilu (2018) melakukan
penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh

308
Jurnal Paradigma Multidisipliner (JPM) Volume 2 Nomor 3 2021

LANDASAN TEORI Infrastruktur transportasi merupakan


Infrastuktur fasilitas publik seperti jalan dan jembatan, rel
Menurut Kamus Besar Bahasa kereta api, pelabuhan laut dan bandar udara
Indonesia (2008) infrastruktur diartikan yang disediakan oleh pemerintah maupun
sebagai sarana dan prasarana. Infastruktur swasta dengan tujuan untuk melancarkan
merupakan prasarana dan sarana untuk dan meningkatkan pelayanan masyarakat
mendukung kegiatan ekonomi, dan dan perekonomian suatu wilayah.
ketersediaan infrastruktur sangat Infrastruktur yang dimaksud dalam
menentukan tingkat efisiensi dan efektivitas penelitian ini yaitu infrastruktur jalan dan
kegiatan ekonomi (Diwan, 2014). jembatan. Infrastruktur jalan dan jembatan
Infrastruktur merupakan salah satu roda sangat berperan dalam mempermudah
penggerak pertumbuhan ekonomi dalam kegiatan ekonomi dan mendorong
suatu negara maupun daerah. Hal ini penyediaan infrastruktur lainnya. Misalnya
dikarenakan infrastruktur sebagai salah satu pembangunan infrastruktur listrik, air
kebutuhan dasar fisik untuk jaminan bersih, pelabuhan dan lain sebagainya
ekonomi dalam bentuk pelayanan bagi hampir dapat disediakan dengan
masyarakat untuk kelancaran kegiaatan didahuluinya pembangunan infrastruktur
ekonomi dan kesejahteraan. World Bank jalan (Aram Palilu, 2018).
(1994) membagi infrastrktur menjadi 3 yaitu: Infrastruktur transportasi juga
1. Infrastruktur ekonomi, yang terdiri dari diyakini dapat memudahkan kegiatan
public utilities berupa tenaga, gas, air, pendistribusian barang dan orang dari suatu
telekomunikasi, sanitasi dan public work tempat ke tempat yang dituju. Oleh kaena
yang berupa irigasi, jalan, drainase, itu, kondisi infrastuktur transportasi yang
bendungan serta sektor trasnportasi buruk akan menghambat kegiatan ekonomi
berupa jalan, pelabuhan dan seterusnya. masyarakat dan pendistibusian suatu barang.
Pendapatan Domestik Regional Bruto
2. Infrastruktur sosial dapat berupa
Produk Domestik Regional Bruto
perumahan, kesehatan dan pendidikan
(PDRB) merupakan total dari hasil
3. Infrastruktur administrasi dapat berupa
koordinasi dan penegakan hukum. penggunaan dan pelayanan atau jasa setiap
Infrastruktur dapat digolongkan unit produksi dalam suatu negara pada
sebagai modal atau kapital. Infastruktur periode tertentu. PDRB juga merupakan total
secara langsung dapat mempengaruhi komponen permintaan, pemenuhan
kegiatan proses produksi, dan perkembangan konsumsi belanja rumah tangga dan institusi
infrastruktur selain menambah stok dari non profit, konsumsi pemerintah pada waktu
modal juga mampu meningkatkan tertentu. PDRB maupun agregat turunannya
perekonomian dan taraf hidup masyarakat
dibagi ke dalam 2 versi yaitu atas dasar harga
(Heri Purnomo, 2009). Perbaikan
infrastruktur dapat meningkatkan berlaku dan atas harga konstan. PDRB atas
pertumbuhan ekonomi dan investasi, dimana harga berlaku merupakan nilai tambah
semakin banyak investasi yang masuk akan barang dan jasa yang dihitung menggunakan
menyerap tenaga kerja. Selain itu, kondisi harga pada tahun berjalan. Sedangkan PDRB
infastruktur yang baik juga akan atas dasar harga konstan merupakan nilai
meningkatkan pendapatan masyarakat yang
tambah barang dan jasa yang dihitung
disebabkan oleh peningkatan aktivitas
menggunakan harga pada satu tahun tertentu
ekonomi seperti mobilitas faktor produksi
dan kegiatan perdagangan yang semakin (BPS, 2020)
tinggi. Produk Domestik Regional Bruto
merupakan salah satu indikator ekonomi
Infrastruktur Transportasi untuk mengukur tingkat perkembangan dan
struktur perekonomian di suatu daerah.

309
Pengaruh Pembangunan Infrastruktur… Dela dan Whinarko

semakin tinggi nilai PDRB di suatu daerah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di
maka semakin tinggi pula pertumbuhan Kabupaten Magelang tahun 2009-2017.
ekonominya. Tingginya pertumbuhan
ekonomi salah satu disebabkan oleh Prosedur
tersedianya infrastruktur yang memadai. Penelitian ini merupakan penelitian
Apabila suatu daerah memiliki infrastruktur kuantitatif yang diawali dengan merumuskan
yang baik maka pertumbuhan ekonomi dan masalah kemudian melakukan pengumpulan
kesejahteraan masyarakat akan baik pula dan data-data yang digunakan dalam penelitian
sebaliknya. Oleh karena itu infrastruktur ini berupa data panjang jalan, panjang
sangat berperan penting dalam suatu negara jembatan dan Produk Domestik Regional
maupun daerah sehingga menjadikan Bruto di Kabupaten Magelang dalam kurun
infrastruktur sebagai salah satu roda watu 2009-2017 yang diperoleh dari Badan
penggerak pertumbuhan ekonomi. (Kwik Pusat Statistik dan Dinas Pekerjaan Umum
Kian Gie dalam Chaerunnisa, 2014). dan Penataan Ruang Kabupaten Magelang.
Setelah data terkumpul, selanjutnya yaitu
METODE PENELITIAN dilakukan teknik analisis data dengan
Jenis Penelitian menggunakan metode analisis regresi linier
Penelitian ini menggunakan metode berganda. Setelah data telah diolah maka
analisis deskriptif dengan pendekatan dilanjutkan dengan menganalisis data dan
kuantitatif dimana analisis data berupa menarik kesimpulan dari hasil analisis data.
angka-angka atau statistik yang bertujuan
untuk mengetahui besarnya pengaruh
Data, Instrumen dan Teknik
infrastruktur jalan dan jembatan terhadap Pengumpulan Data
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Data yang digunakan dalam
Kabupaten Magelang. penelitian ini merupakan data sekunder
runtut waktu (time series) yang terditi dari
Waktu dan Tempat Penelitian PDRB atas dasar harga konstan 2010
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kabupaten Magelang, data panjang jalan dan
Magelang yaitu salah satu kabupaten di jembatan Kabupaten Magelang dalam kurun
Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Magelang waktu 2009-2017. Data penelitian tersebut
dipilih sebagai lokasi penelitian karena letak diperoleh dari Badan Pusat Statistik
Kabupaten Magelang yang menjadi Kabupaten Magelang dan Dinas Pekerjaan
penghubung antar Provinsi Jawa Tengah dan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten
Daerah Istimewa Yogyakarta sekaligus Magelang serta sumber-sumber lainnya yang
banyak pemusatan kegiatan produksi dan relevan. Variabel penelitian terdiri dari
industri di daerah Kabupaten Magelang ini. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Periode waktu yang digunakan dalam Kabupaten Magelang sebagai variabel
penelitian ini adalah tahun 2009 sampai dependen dan data panjang jalan dan
tahun 2017. panjang jembatan di Kabupaten Magelang
sebagai variabel independen.
Target/Subjek Penelitian
Populasi atau sampel dalam
Teknik Analisis Data
penelitian ini adalah kondisi pembangunan Model analisis yang digunakan yaitu
infrastruktur dan pengaruhnya terhadap analisis regresi linier berganda dan diolah
dengan program eviews 10 dengan metode

310
Jurnal Paradigma Multidisipliner (JPM) Volume 2 Nomor 3 2021

Ordinary Least Square (OLS) untuk melihat Sumber : Olahan Data Menggunakan
besarnya pengaruh antara variabel Eviews 10
independen yaitu panjang jalan dan jembatan Gambar 1. Hasil Uji Normalitas
terhadap variabel depeden yaitu Produk
Gambar 1 menunjukkan bahwa
Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten nilai Jarque Bera sebesar 0,225446
Magelang. dengan probabilitasnya sebesar 0,893398
Adapun persamaan model regresi atau 89,33 % maka data yang diuji
dapat dirumuskan yaitu sebagai berikut: berresidual distribusi normal yang
PDRBit = β0 + β1JALANi + β2JEMBATANi + ei berarti tidak terjadi masalah normalitas.
Keterangan:
PDRB = Produk Domestik Regional b. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini digunakan untuk melihat
Bruto
ada tidaknya variansi dalam data. Model
JALAN = Panjang Jalan
yang memiliki kesamaan varians dan
JEMBATAN = Panjang Jembatan residual disebut heteroskedastisitas.
β0 = Konstanta
Tabel 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas
β1β2β3 = Koefisien Regresi
ei = Error Term Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey

F-statistic 0.284324 Prob. F(2,6) 0.7621


Obs*R-squared 0.779131 Prob. Chi-Square(2) 0.6774
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Scaled explained SS 0.252514 Prob. Chi-Square(2) 0.8814

1. Uji Asumsi Klasik


Sumber: Olahan Data Menggunakan
Pengujian ini dilakukan untuk Eviews 10
melihat bahwa model etimasi yang Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai
digunakan telah memenuhi syarat Obs*R-squared yaitu sebesar 0,779131
asumsi klasik atau tidak yaitu dengan nilai probabilitas Chi-Square(2)
menghasilkan estimator yang yaitu sebesar 0.6774 > 0.05 sehingga
dapat dikatakan bahwa data yang diuji
mempunyai sifat BLUE (Best, Linier,
tidak mengalami masalah
Unbiased, Estimator). Ada empat jenis
heteroskedastisitas.
uji asumsi klasik yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu sebagai berikut: c. Uji Multikolinearitas
a. Uji Normalitas Uji ini dilakukan untuk melihat
Uji ini dilakukan dengan tujuan bahwa ada tidaknya korelasi antara
melihat variabel penelitian telah variabel independen dalam model
terdistribusi normal atau tidak dalam regresi. Uji multikolineritas dapat
dilakukan dengan melihat dari nilai
model regresi dengan meilhat hasil dari
Variance Inflation Factor (VIF)
diagram batang yang tercipta.
Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas
4
Series: Residuals Coefficient Uncentered Centered
Sample 2009 2017
Observations 9 Variable Variance VIF VIF
3

Mean 2.94e-09 JALAN 4462322. 37.32707 1.031178


Median -1.040773 JEMBATAN 11.92444 1.160099 1.031178
2 Maximum 1060573.
Minimum -1369993.
C 3.03E+12 36.67253 NA
Std. Dev. 746872.2

1
Skewness
Kurtosis
-0.277444
2.458439
Sumber: Olahan Data Menggunakan
Jarque-Bera 0.225446
Eviews 10
0 Probability 0.893398
-999995 5 1000005
Tabel 4 menunjukkan bahwa
nilai Centered VIF baik untuk variabel

311
Pengaruh Pembangunan Infrastruktur… Dela dan Whinarko

panjang jalan maupun panjang jembatan PDRBit = β0 + β1JALANi + β2JEMBATANi + ei


yaitu sebesar 1.031178 yang berarti nilai
tersebut < 10, sehingga dikatakan bahwa PDRB = 3850799. + 16240.07 JALAN –
data yang diuji tidak terjadi 1.237682 JEMBATAN +ei
multikolinearitas.
Berdasarkan tabel hasil persamaan
d. Uji Autokorelasi regresi menunjukkan bahwa nilai R-squared
Uji ini untuk melihat data saat ini yaitu sebesar 0.909216 maka dapat dikatakan
dengan data sebelumnya berhubungan bahwa panjang jalan dan jembatan dapat
atau tidak. Cara untuk melihat terjadinya mempengaruhi Produk Domestik Regional
masalah autokorelasi atau tidak Bruto sebesar 90,26 % dan sisanya yaitu 9,74
dilakukan dengan uji Breush-Godfrey % dipengaruhi oleh variabel lainnya yang ada
Serial Correlation LM Test di luar model.

Tabel 5. Hasil Uji Autokorelasi 3. Pengujian Hipotesis


Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: Uji T

F-statistic 3.303575 Prob. F(2,4) 0.1422 Uji t-statistik merupakan uji


Obs*R-squared 5.606063 Prob. Chi-Square(2) 0.0606 untuk melihat besarnya pengaruh
variabel independen secara individual
Sumber: Olahan Data Menggunakan terhadap variabel dependen. Yang dilihat
Eviews 10 adalah nilai t-statistik dan nilai
probabilitas dari hasil regresi. Variabel
Tabel 5 menunjukkan bahwa nilai
yang dikatakan signifikan apabila nilai
Obs*R-squared sebesar 5.606063 dengan
probabilitas t-statistik kurang dari alfa
nilai Prob. Chi-Square(2) sebesar 0.0606
0.05
> alfa 0.05 maka dapat dikatakan bahwa
data yang diuji tidak terjadi autokorelasi. 1. Pengaruh Adanya Infrastruktur Jalan
Terhadap Pertumbuhan PDRB
2. Regresi Linier Berganda Berdasarkan hasil persamaan
regresi diatas dapat diperoleh nilai t-
Tabel 6. Hasil Persamaan Regresi
Dependent Variable: PDRB
statistic untuk variabel panjang jalan
Method: Least Squares adalah 7.687894 dengan nilai
Date: 02/25/20 Time: 09:00
Sample: 2009 2017 probabilitas 0.0003 < alfa 0.05
Included observations: 9
sehingga dikatakan bahwa variabel
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. panjang jalan memiliki pengaruh
siginifikan terhadap pertumbuhan
JALAN 16240.07 2112.421 7.687894 0.0003
JEMBATAN -1.237682 3.453178 -0.358418 0.7323 PDRB Kabupaten Magelang. Nilai
C 3850799. 1740864. 2.212004 0.0690 koefisien sebesar 16240.07, dimana
R-squared 0.909216 Mean dependent var 17128477 angka tersebut menunjukkan
Adjusted R-squared 0.878954 S.D. dependent var 2478798. hubungan yang positif yang dapat
S.E. of regression 862413.7 Akaike info criterion 30.43406
Sum squared resid 4.46E+12 Schwarz criterion 30.49980 diartikan ketika terjadi kenaikan pada
Log likelihood -133.9533 Hannan-Quinn criter. 30.29219
F-statistic 30.04540 Durbin-Watson stat 2.293352
infastruktur panjang jalan sebesar 1%
Prob(F-statistic) 0.000748 maka akan meningkatkan
pertumbuhan PDRB sebesar 16240.07
Sumber: Olahan Data Menggunakan Eviews 10
%. Infastruktur jalan yang dilhat dari
Persamaan regresi untuk analisis kondisi panjang jalan berpengaruh
pengaruh infrastruktur terhadap Produk terhadap pertumbuhan PDRB karena
Domestik Regional Bruto (Pdrb) Kabupaten panjang jalan berperan penting bagi
Magelang yaitu sebagai berikut: kelancaran kegiatan perekonomian
suatu daerah. Ketersediaan

312
Jurnal Paradigma Multidisipliner (JPM) Volume 2 Nomor 3 2021

infrastruktur jalan dengan kondisi dari model regresi. Model regresi


yang cukup baik akan mempermudah dikatakan layak apabila prob(F-Statistik)
kegiatan distribusi faktor produksi. pada hasil regresi < alfa 1%, 5%, 10%. -
Pembangunan infrastruktur jalan juga Simultansi, apabila hasil kelayakan
akan membuka akses antar wilayah model menunjukkan hasil yang
yang nantinya dapat meningkatkan signifikan sehingga dapat dikatakan
pertumbuhan PDRB. bahwa variabel independen secara
2. Pengaruh Adanya Infrastruktur bersama-sama mempengaruhi variabel
Jembatan Terhadap Pertumbuhan dependen.
PDRB
Berdasarkan hasil regresi dapat
Berdasarkan hasil persamaan diketahui nilai dari hasil F hitung sebesar
regresi diatas dapat diperoleh nilai 30.04540 dan nilai probabilitas F-
t-statistic variabel panjang jembatan statistiknya 0.000748 < alfa 0.05 yang
yaitu sebesar - 0.358418 dan nilai berarti variabel panjang jalan dan
probabilitasnya sebesar 0.7323 < alfa jembatan secara simultan memiliki
0.05 sehingga dikatakan bahwa pengaruh signifikan terhadap variabel
variabel panjang jembatan tidak pertumbuhan PDRB di Kabupaten
memiliki pengaruh yang signifikan Magelang.
terhadap pertumbuhan PDRB
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Kabupaten Magelang. Nilai koefisien
untuk variabel panjang jembatan Uji koefisien determinasi (R²)
yaitu sebesar -1.237682, dimana angka digunakan untuk melihat prosentase
tersebut menunjukkan hubungan besarnya pengaruh antar variabel
yang negatif yang berarti bahwa independen terhadap variabel dependen.
ketika terjadi kenaikan panjang Yang dilihat pada Uji R2 adalah nilai
jembatan sebesar 1% maka akan adjusted R-Squared dari hasil regresi.
menurunkan pertumbuhan PDRB Apabila nilai adjusted R-Squared berada
sebesar -1.237682 %. Adanya diantara 0.6-0.75 maka dikatakan ideal.
Infastruktur jembatan masih terdapat Sedangkan sisanya menandakan bahwa
kendala salah satunya yaitu adanya adanya pengaruh dari variabel lain di
jembatan yang ambruk karena luar model yang mempengaruhi variabel
overload sehingga dilakukan dependen.
perbaikan jembatan yang Berdasarkan hasil tabel 6 dapat
menyebabkan berkurangnya anggaran diketahui nilai dari Adjusted R-Squared
untuk infrastrutktur khususnya yaitu sebesar 0.878954, maka dapat
jembatan sehingga infrastruktur diartikan bahwa panjang jalan dan
jembatan di Kabupaten Magelang jembatan dapat menjelaskan
tidak efisien bagi pertumbuhan pertumbuhan PDRB sebesar 87,89% dan
PDRB. Hasil tersebut juga sesuai sisanya sebesar 12,11% dijelaskan oleh
dengan penelitian yang dilakukan variabel lain diluar model.
oleh M Rayyan Rivalda & Eddy
Gunawan (2019) dimana variabel SIMPULAN DAN SARAN
infrastruktur jembatan tidak Simpulan
berpengaruh signifikan terhadap Berdasarkan hasil analisis dan
pertumbuhan PDRB. pembahasan dalam penelitian ini yaitu
Uji F
pengaruh infrastruktur terhadap Produk
Uji F merupakan uji yang Domestik Regional Bruto (PDRB) di
digunakan untuk menguji kesignifikan Kabupaten Magelang, maka dapat

313
Pengaruh Pembangunan Infrastruktur… Dela dan Whinarko

disimpulkan bahwa infrastruktur jalan infrastruktur dapat tersedia secara merata


berpengaruh positif dan signifikan terhadap sehingga dapat dinikmati oleh semua
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kalangan masyarakat khususnya masyarakat
Kabupaten Magelang. Infastruktur jalan yang Kabupaten Magelang.
dilhat dari kondisi panjang jalan berpengaruh Infrastruktur jalan sangat
terhadap pertumbuhan PDRB karena panjang berkontribusi terhadap peningkatan
jalan sangat penting bagi kelancaran kegiatan pertumbuhan PDRB, oleh karena itu,
perekonomian suatu daerah. Dengan adanya pembangunan jalan yang baru maupun
perbaikan pembangunan jalan yang sudah
infrastruktur jalan dengan kondisi yang baik
rusak sangat perlu untuk ditingkatkan agar
akan mempermudah kegiatan distribusi
akses masyarakat dalam melakukan kegiatan
faktor produksi. Pembangunan infrastruktur
ekonomi berjalan lancar yang pada akhirnya
jalan juga akan membuka akses dari suatu
dapat meningkatkan pertumbuhan PDRB
wilayah ke wilayah yang lain yang nantinya yang berkelanjutan.
dapat meningkatkan pertumbuhan PDRB.
Infrastruktur jembatan juga perlu
Sedangkan untuk variabel
perhatian oleh pemerintah sebab jembatan
infrastuktur jembatan berpengaruh negatif merupakan salah satu akses dari desa yang
dan tidak signifikan terhadap Produk satu dengan desa yang lain . Oleh karena itu,
Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten pembangunan maupun pelebaran jembatan
Magelang. Tersedianya infrastuktur jembatan juga harus diprioritaskan karena dapat
belum tentu dapat meningkatkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
pendapatan suatu wilayah. Hal ini selain itu ketersediaan infrastruktur
dikarenakan adanya Infrastruktur jembatan jembatan diharapkan dapat membuka akses
masih terdapat kendala salah satunya yaitu ekonomi bagi masyarakat sekitar sehingga
adanya jembatan yang ambruk seperti akan berdampak pada laju pertumbuhan
jembatan Gondosuli di Kecamatan Muntilan PDRB dan membuka kawasan industri.
dan jembatan Blongkeng di Kecamatan
Ngluwar karena overload s ehingga dilakukan Implikasi dan Keterbatasan
perbaikan jembatan yang menyebabkan Implikasi dalam penelitian ini adalah
berkurangnya anggaran untuk infrastrutktur peneliti dapat berkontribusi dalam
khususnya jembatan sehingga infrastruktur memberikan informasi mengenai pengaruh
jembatan di Kabupaten Magelang tidak infrastruktur jalan dan jembatan terhadap
efisien bagi pertumbuhan PDRB. Produk Domestik Regional Bruto. Selain itu
hasil penelitian ini juga dapat dijadikan
Saran referensi bagi mahasiswa, peneliti-peneliti
Berdasarkan simpulan diatas, maka selanjutnya atau pengamat ekonomi
terdapat beberapa saran yang dapat peneliti sehubungan dengan penelitian tentang
berikan yaitu sebagai berikut: pengaruh pembangunan infrastruktur jalan
Besarnya pengaruh pembangunan dan jembatan terhadap
infrastruktur terhadap pertumbuhan PDRB di Penelitian ini hanya menggunakan
kabupaten magelang, seharusnya pemerintah dua variabel independen yaitu infrastruktur
memberi perhatian yang lebih terhadap jalan dan jembatan sehingga belum
peningkatan pembangunan infrastruktur mencakup semua jenis infrastruktur yang
dengan melakukan pengalokasian dana ada. Diharapkan untuk peneliti-peneliti
untuk pembangunan secara tepat agar selanjutnya dapat menambah variabel

314
Jurnal Paradigma Multidisipliner (JPM) Volume 2 Nomor 3 2021

infrastruktur yang lain sehingga dapat Transportasi Terhadap Produk


diperoleh hasil yang lebih baik. Domestik Regional Bruto Kota Ambon.
Jurnal Buletin Studi Ekonomi, 23(2), 227–
240.
DAFTAR PUSTAKA
Rivalda, M. R., & Gunawan, E. (2019).
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pengaruh Infrastruktur (Jembatan)
Magelang. (2018). Terhadap Perekonomian di Provinsi
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi
Kabupaten Magelang (2018). Pembangunan, 4(2), 86–94.
World Bank. (1994). World Bank Sumadiasa, I. K., Tisnawati, N. M., & Wirathi,
Development Report: Infrastucture for I. G. A. . (2016). Analisis Pengaruh
Development, Oxford University Press, Pembangunan Infrastruktur Jalan,
New York. Listrik dan PMA Terhadap
Basri, F. (2002). Perekonomian Indonesia: Pertumbuhan PDRB Provinsi Bali Tahun
Tantangan dan Harapan Bagi 1993-2104. E-Jurnal E P, 5(7), 925–947.
Kebangkitan Indonesia.Jakarta: Erlangga Suminar, H. A., Hanim, A., & Prianto, F. W.
Chaerunnisa. (2014) Pengaruh Infrastruktur (2016). Pengaruh Pembangunan
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Infrastruktur Terhadap Pendapatan
Kota Sukabumi: Periode Tahun 1990- Regional Kabupaten Jember. Artikel
2012. Fakultas Ekonomi dan Manajeme, Ilmiah Mahasiswa, 1–5.
Institut Pertanian Bogor. Suratno, P. (2010). Pengaruh Pertumbuhan
Diwan. (2014). Pengaruh Pembangunan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah dan
Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan Dana Alokasi Umum terhadap
Ekonomi Di Kabupaten Aceh Barat. Pengalokasian Anggaran Belanja Modal
Skripsi. Universitas Teuku Umar (study kasus Kab/Kota di Provinsi Jawa
Gie, K. K. (2002). Pembiyaan Pembangunan Tengah). Sustainable Development, 4(3).
Infrastruktur dan Permukiman. Susantono, B. (2013). Transportasi &
Bandung. Investasi: Tantangan dan Perspektif
Grigg, N. (1998). Infrastructure Engineering Multidimensi. Jakarta: PT Kompas Media
and Management. Australia: John Wiley Nusantara.
& Sons. Suwardianto, R. A., Mardani, R. M., &
Haris, A. (2003). Pengaruh Penatagunaan Wahono, B. (2018). Kontribusi Dana
Tanah Terhadap Keberhasilan Perimbangan APPBN dan Pajak Bumi
Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan (PBB) Terhadap
Ekonomi. 1–9. Pembangunan Infrastruktur Daerah di
Purnomo, Heri. (2009). Dampak Kabupaten Jombang. E-Jurnal Riset
Pembangunan Infrastruktur Terhadap Manajemen, 50–63.
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Todaro, M. P. (2000). Pembangunan Ekonomi
Bekasi. Skripsi. Institut Pertanian Bogor di Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga.
(IPB). Waluyo, J. (2008). Hubungan Antara Tingkat
KBBI. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Kesenjangan Pendapatan Dengan
(KBBI). (Online). Avaliable at: Pertumbuhan Ekonomi: Suatu Study
https://kbbi.web.id/infrastruktur Lintas Negara. Jurnal Ekonomi
(Diakses 15 Juli 2020). Pembangunan Kajian Ekonomi Negara
Maku, Nugroho, dkk . (2011). Analisis Berkembang, 1–20.
Determinasi Infastruktur Jalan Terhadap
Produk Domestik Bruto (Studi Kasus Di
Provinsi Nusa Tenggara Timur). Seminar
Nasioanl Aplikasi Teknologi Prasarana
Wilayah, 1–8.
Palilu, A. (2018). Analisis Pengaruh
Pembangunan Infrastruktur

315

Anda mungkin juga menyukai