Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“DALIL – DALIL KEHUJJAHAN HADIST DAN FUNGSI


HADIST TERHADAP AL – QUR’AN”

NAMA ANGGOTA :

Indra Jaya Kusuma (20250019)

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

LAMPUNG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah yang berjudul “DALIL – DALIL
KEHUJJAHAN HADIST DAN FUNGSI HADIST TERHADAP AL – QUR’AN” ini dibuat
guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Islamic Study Metdhods.

Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari beberapa pihak.
Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama
kepada teman-teman yang telah membantu penulisan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam membuat makalah ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca untuk kesempurnaan pada makalah ini.

Kami harap makalah ini dapat bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya, dan
memberikan wawasan yang luas kepada pembaca. Selain itu, kritik dan saran dari anda kami
tunggu untuk perbaikan makalah ini nantinya. Terimakasih.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1

1.3 Tujuan dan manfat penulisan.........................................................................................1

BAB II
PEMBAHASAN………………………………………………………………………..2

2.1 Dalil Kehujjahan Hadist.................................................................................................2

2.3 Fungsi Hadist Terhadap Al – Qur’an.............................................................................4

BAB III PENUTUP......................................................................................................................6

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................6

3.2 Saran.......................................................................................................................................6

DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUA
N

1.1 Latar Belakang


Hadis adalah sumber ajaran Islam yang kedua setelah Alqur’an. Dimana keduanya
merupakan pedoman dan pengontrol segala tingkah laku dan perbuatanmanusia.
Untuk Alqur’an semua periwayatan ayat -ayatnya mempunyai kedudukan
sebagai sesuatu yang mutlak kebenaran beritanya, sedangkan hadis Nabi tingkat
keabsahannya masih perlu dikaji ulang, apakah betul-betul dari Nabiatau hanya karangan
orang atau golongan tertentu saja.
Menurut Ibn Manzhur, kata “hadis” berasal dari bahasa Arab, yaitu al-hadits, jamaknya
al-hadits, al-haditsan, dan al-hudtsan. Secara etimologis, kataini memiliki banyak arti,
antaranya al-jadid (yang baru) lawan dari al-qadim (yang lama), dan al-khabar, yang
berarti kabar atau berita.
Di samping pengertian tersebut, M.M. Azami mendefenisikan bahwa kata “hadis”
secara etimologi (lughawiyah), berarti komunikasi, kisah, percakapan :religius atau
sekular, historis atau kontemporer.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pengertian Kehujjahan Hadist?
2. Apa fungsi hadist terhadap al – qur’an?
1.3 Tujuan dan manfat penulisan
1. Mengetahui tentang kehujjahan hadist.
2. Mengetahui apa saja yang termasuk dalil kehujjahan hadist.
3. Mengetahui fungsi hadist terhadap Al – Qur’an.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dalil Kehujjahan Hadist


a. Pengertian Hujjah
Hujjah yaitu gelar keahlian bagi para imam yang sanggup menghapal 300.000 hadists
baik matan, sanad maupun perihal perawi, seperti, keadilan,catatan, dan biografinya
(riwayat hidupnya). Muhaditsin yang mendapat gelar ini antara lain Hisyam ibn Urwah
(meninggal 146 H), Abu Hudzail Muhammad ibnWalid (149 H) dan Muhammad
Abdullah ibn Amr (meninggal 242 H).
Kata kerja berhujah diartikan sebagai memberi alasan-alasan atauargumentasi yang
valid dari Muhaditsin yang adil dan tidak memiliki cacat,sehinga dihasilkan kesimpulan
yang dapat diyakini dan dipertanggung jawabkankebenarannya.
2.2. Dalil – Dalil Kehujjahan Hadist
a. Al- Qur’an
Dalam Al - Qur’an banyak terdapat ayat yang menegaskan tentangkewajiban
mengikuti Allah yang digandengkan dengan ketaatan mengikuti Rasul- Nya.
a). Q.S. Ali ‘Imran [3] : 32

َ‫س ْو َل ۚ فَاِنْ ت ََولَّ ْوا فَاِنَّ هّٰللا َ اَل يُ ِح ُّب ا ْل ٰكفِ ِريْن‬ ‫هّٰللا‬
ُ ‫قُ ْل اَ ِط ْي ُعوا َ َوال َّر‬
Artinya : "Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, makasesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang kafir".
b). Q.S. An-Nisa [4] : 59
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
‫س ْو ِل‬ ُ ‫ٰيٓاَيُّ َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْٓوا اَ ِط ْي ُعوا َ َواَ ِط ْي ُعوا ال َّر‬
ُ ‫س ْو َل َواُولِى ااْل َ ْم ِر ِم ْن ُك ۚ ْم فَاِنْ تَنَا َز ْعتُ ْم فِ ْي ش َْي ٍء فَ ُرد ُّْوهُ اِلَى ِ َوال َّر‬
‫هّٰلل‬
‫سنُ تَْأ ِو ْياًل‬ َ ‫ࣖ اِنْ ُك ْنتُ ْم تُْؤ ِمنُ ْونَ بِا ِ َوا ْليَ ْو ِم ااْل ٰ ِخ ۗ ِر ٰذلِ َك َخ ْي ٌر َّواَ ْح‬
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika
kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an)
dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang
demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

2
c). Q.S Al – Hasyr [59] : 7
َ َ ‫س ْو ُل فَ ُخ ُذ ْوهُ َو َما نَ ٰهى ُك ْم َع ْنهُ فَا ْنتَ ُه ْو ۚا َواتَّقُوا هّٰللا َ ۗاِنَّ هّٰللا‬
ِ ۘ ‫ش ِد ْي ُد ا ْل ِعقَا‬
‫ب‬ ُ ‫َو َمٓا ٰا ٰتى ُك ُم ال َّر‬
Artinya: Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang
dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh,
Allah sangat keras hukuman-Nya.
d). Q.S Al – Maidah [5] : 92
ُ‫س ْولِنَا ا ْلبَ ٰل ُغ ا ْل ُمبِيْن‬ ‫هّٰللا‬
ُ ‫اح َذ ُر ْوا ۚفَاِنْ ت ََولَّ ْيتُ ْم فَا ْعلَ ُم ْٓوا اَنَّ َما ع َٰلى َر‬ ُ ‫َواَ ِط ْي ُعوا َ َواَ ِط ْي ُعوا ال َّر‬
ْ ‫س ْو َل َو‬
Artinya : Dan taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasul-(Nya)dan
berhati-hatilah. Jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnyakewajiban
Rasul Kami, hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.
e). Q.S. An – Nur [24] : 54
‫ا َعلَى‬ŽŽ‫د ُْو ۗا َو َم‬Žَ‫وهُ تَ ْهت‬Ž ‫هّٰللا‬
ْ Ž‫ا ُح ِّم َل َو َعلَ ْي ُك ْم َّما ُح ِّم ْلتُ ۗ ْم َواِنْ تُ ِط ْي ُع‬ŽŽ‫ ِه َم‬Ž‫ا َعلَ ْي‬ŽŽ‫اِنْ ت ََولَّ ْوا فَاِنَّ َم‬Žَ‫س ْو ۚ َل ف‬
ُ ‫قُ ْل اَ ِط ْي ُعوا َ َواَ ِط ْي ُعوا ال َّر‬
ُ‫س ْو ِل اِاَّل ا ْلبَ ٰل ُغ ا ْل ُمبِيْن‬
ُ ‫ال َّر‬
Artinya : Katakanlah, “Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul; jika kamu
berpaling, maka sesungguhnya kewajiban Rasul (Muhammad) itu hanyalah apa yang
dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu hanyalah apa yang dibebankan
kepadamu. Jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Kewajiban
Rasul hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan jelas.”
b. Hadist
Artinya : “Aku tinggalkan pada kalain dua perkara, kalian tidak akan tersesat selama
berpegang teguh kepada keduanya, yaitu kitab Alllah dan sunnahku.” (HR. Al-Hakim
dan Malik)
Artinya : “Wajib bagi sekalian berpegang teguh kepada sunnahku dan sunnahkhulafa
ar-sasyidin (khalifah yang mendapat petunjuk), berpegang tegulah kamusekalian
dengan-nya.” (HR. Abu Daud dan Ibn Majah)
c. Ijma
Umat Islam telah sepakat menjadikan hadis menjadi sumber hukum keduasetelah
Al - Qur’an. Kesepakatan umat muslimin dalam mempercayai, menerima, dan
mengamalkan segala ketentuan yang terkandung di dalam hadits telahdilakukan sejak
jaman Rasulullah, sepeninggal beliau, masa khulafaurrasyidinhingga masa-masa
selanjutnya dan tidak ada yang mengingkarinya.

3
Banyak peristiwa menunjukkan adanya kesepakatan menggunakan haditssebagai
sumber hukum Islam, antara lain adalah peristiwa dibawah ini;
1. Ketika Abu Bakar dibaiat menjadi khalifah, ia pernah berkata, “saya tidak
meninggalkan sedikitpun sesuatu yang diamalkan oleh Rasulullah,sesungguhnya
saya takut tersesat bila meninggalkan perintahnya.
2. Saat Umar berada di depan Hajar Aswad ia berkata, “saya tahu bahwa engkau
adalah batu. Seandainya saya tidak melihat Rasulullah menciummu, saya tidak
akan menciummu.”
3. Pernah ditanyakan kepad Abdullah bin Umar tentang ketentuan sholatsafar
dalam al - Qur’an. Ibnu Umar menjawab, “Allah SWT telah mengutus Nabi
Muhammad SAW kepada kita dan kita tidak mengetahui sesuatu,maka
sesugguhnya kami berbuat sebagaimana kami melihat Rasulullah berbuat.”

2.3 Fungsi Tafsir Hadist Terhadap Al – Qur’an

1. Bayan at-Taqrir
Fungsi Hadis dalam hal ini yaitu sebagai penguat hukum atau menegasankembali
hokum yang sudah ada dalam AL - Qur’an. Dalam hal ini hadis datangdengan
keterangan yang sejalan dengan kandungan Al - Qur’an. Dengan demikian, hukum
tersebut mempunyai dua seumber dan terdapat dua dalil.

Artinya: Rasulullah SAW. bersabda: "Tidak akan diterima shalat seseorang


yang berhadats hingga dia berwudlu." (HR.al-Bukhari)

Artinya : “Wahai orang -orang yang beriman! Apabila kamu hendak


melaksanakansalat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan
sapulahkepalamu dan (membasuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki.” (QS.Al-
Maidah:6)

2. Bayan at - Taqyid
Fungsi hadis dalam hal ini yaitu ayat-ayat yang mutlak dengan sifat,keadaan atau
syarat-syarat tertentu.

4
Artinya : Dari ‘Aisyah dari Nabi saw bersabda, “angan pencuri dipotong jika curian
senilai seperempat dinar." (HR. al-Bukhari).
Artinya : “Adapun orang laki -laki maupun perempuan yang mencuri,
potonglahtangan keduanya (sebagai) balasan atas perbuatan yang mereka lakukan dan
sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.” (QS.Al-
Maidah:38).

3. Bayan at-Tafshil
Fungsi hadis dalam hal ini yaitu menjelaskan ayat-ayat Al- Qur’an yang mujmal
seperti, tentang cara jual beli, cara dan ketentuan zakat, ibadah haji, dan lain-lain.
Artinya : “Shalatlah sebagaimana kalian melihatku shalat”. (HR. Bukhari 631,5615,
6008)
Artinya : “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang
ruku.” (Al-Baqarah : 43)
4. Bayan at-Takhsis
Fungsi hadis dalam hal ini yaitu kekhususan terhadap ayat-ayat yang bersifat umum.

Artinya : “Rasulullah saw. pernah bersabda: "Kami (para nabi) tidak mewarisi sesuatu pun,
dan yang kami tinggalkan hanya berupa sedekah.” (HR. Muslim)

Artinya : “Allah mensyariatkan (mewajibkan) kepadamu tentang (pembagian warisan


untuk) anak-anakmu, (yaitu) bagian seorang anak laki-laki sama dengan bagian dua
orang anak perempuan.” (QS. An-Nisa’: 11)
5. Bayan Tasyri’
Fungsi hadis dalam hal ini yaitu menetapkan hukum yang tidak ditetapkan dalam Al- Qur’an.
Artinya : “Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah Saw telah mewajibkan zakat Fithrah di bulan
Ramadhan atas setiap orang muslim, baik dia itu merdeka atau hamba,laki- laki atau
perempuan, yaitu satu sha› kurma atau satu sa' gandum.” (HR.Muslim)
Artinya : “Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikanmereka…”
(QS. At-Taubah : 103)

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Menurut Ibn Manzhur, kata “hadis” berasal dari bahasa Arab, yaitu al-hadits,
jamaknya al-hadits, al-haditsan, dan al-hudtsan. Secara etimologis, kataini memiliki
banyak arti, di antaranya al-jadid (yang baru) lawan dari al-qadim (yang lama), dan al-
khabar, yang berarti kabar atau berita.Fungsi tafsir hadis terhadap Al-Qur’an ada 5, yaitu:
1. Bayan at-Taqrir
Fungsi Hadis dalam hal ini yaitu sebagai penguat hukum atau menegasankembali
hukum yang sudah ada dalam AL-Qur’an.
2. Bayan at-Taqyid
Fungsi hadis dalam hal ini yaitu ayat-ayat yang mutlak dengan sifat,keadaan atau
syarat-syarat tertentu.
3. Bayan at-Tafshil
Fungsi hadis dalam hal ini yaitu menjelaskan ayat-ayat Al - Qur’an yang mujmal
seperti, tentang cara jual beli, cara dan ketentuan zakat, ibadah haji, danlain-lain.
4. Bayan at-Takhsis
Fungsi hadis dalam hal ini yaitu kekhususan terhadap ayat-ayat yang bersifat umum.
5. Bayan at-Tasyri’
Fungsi hadis dalam hal ini yaitu menetapkan hukum yang tidak ditetapkandalam Al-
Qur’an.

3.2 Saran
Demikian makalah yang berjudul “Beberapa Pendekatan Studi Islam” Penulis buat.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangan. Maka, kritik dan
saran konstruktif penulis harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik. Semoga
makalah ini menjadi motivator dan inspirator bagi kita semua.

6
DAFTAR PUSTAKA

Harahap, Isnaini, Yenni Samri Juliati Nasution, Marliyah, dan Rahmi Syahriza.2015.
Hadis-Hadis Ekonomi.Jakarta : Kencana.
Madani, Bacaan. 2018. Fungsi Hadis Pengertian Bayan Tasyri
https://www.bacaanmadani.com/2018/04/fungsi-hadis-pengertian-bayan-tasyri.html [Akses
18 Juni 2021]
Madani, Bacaan. 2018. Fungsi Hadis Pengertian Bayan Taqyid
https://www.bacaanmadani.com/2018/04/fungsi-hadis-pengertian-bayan-taqyid.html [Akses
18 Juni 2021]
Suyadi, Agus dan M. Agus Solahudin. 2008. Ulumul Hadis. Bandung : PustakaSetia.

7
iii

Anda mungkin juga menyukai