Bahwasannya untuk menghitung dan membagi rata jumlah nilai
barang dengan kuantitas unit persediaan yang ada. Dengan menggunakan pendekatan rata-rata ini, maka perusahaan tidak perlu memperhatikan penggunaan persediaan barang dalam gudang, apakah akan memilih barang yang pertama atau yang terakhir masuk, mengingat untuk biayanya mengambil nilai rata-rata. Pendekatan rata-rata biasanya digunakan oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan dimana barang yang dijual tidak memiliki tanggal kadaluarsa, seperti alat tulis kantor, furniture, bahan bangunan, dan lainnya. Pendekatan ini lebih banyak digunakan dibandingkan dengan metode lainnya, karena lebih mudah dalam pencatatan pembukuannya.
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENDEKATAN RATA - RATA
Kelebihan pendekatan rata-rata adalah lebih mudah dalam perhitungan
harga pokok dan penerapannya karena tidak perlu memperhatikan stok barang pertama maupun terakhir. Kelemahan pendekatan rata-rata adalah laba yang dihasilkan kurang actual. Contoh :
• Dalam pendekatan rata-rata, perhitungan laba per unit
dilakukan dengan membandingkan antara biaya produksi rata- rata (AC) dengan harga jual output (P). Laba total adalah laba per unit di kalikan dengan jumlah output yang terjual.
Secara matematis dapat di rumuskan:
laba maksimum= (P-AC)Q
• Dari persamaan ini, perusahaan akan mencapai laba bila harga
jual per unit output (P) lebih tinggi dari biaya rata-rata (AC) dan perusahaan hanya mencapai titik impas apabila P=AC.
• Keputusan untuk memproduksi didasarkan pada perbandingan
antara P dengan AC. Bila P lebih kecil atau sama dengan AC maka perusahaan tidak mau memproduksi.
• Implikasi pendekatan rata-rata adalah perusahaan atau unit
laba usaha harus menjual sebanyak-banyaknya (maximum Selling) Agar laba (π) makin besar.
• Pendekatan ini sama hal nya dengan pendekatan totalitas,
pendekatan rata-rata juga banyak dipakai karena sederhana. Tetapi pendekatan ini pun mengabaikan segala penurunan pertambahan hasil (LDR)