Anda di halaman 1dari 6
KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 540 TAHUN 2021 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN SURAT REKOMENDASI KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINS! BAGI PERIZINAN BERUSAHA PENYELENGGARA PERJALANAN IBADAH UMRAH Menimbang Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, pa bahwa untuk memberikan izin—_berusaha penyelenggara perjalanan jibadah umrah yang Giterbitkan oleh online single submission diperlukan surat rekomendasi dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi; bahwa untuk memberiken kepastian penerbitan surat rekomendasi sebagaimana dimaksud dalam huruf a diperlukan pedoman penerbitan surat rekomendasi yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel; bahwa berdasarkan pertimbangan —_sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Menteri Agama tentang Pedoman Penerbitan Surat Rekomendasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bagi Perizinan Berusaha Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah; Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573); Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6617}; Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 168}; Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1495); Peraturan Menteri Agama Nomor 5 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha Penyclenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah dan Penyelenggaraan Toadah Haji Khusus (Berita Negara Republik Indonesia Menetapkan : KEDUA KETIGA KEEMPAT -2- Tahun 2021 Nomor 263); MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN MENTERI AGAMA TENTANG PEDOMAN PENERBITAN SURAT REKOMENDAS! KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI BAGI PERIZINAN BERUSAHA PENYELENGGARA PERJALANAN IBADAH UMRAH. Menetapkan Pedoman Penerbitan Surat Rekomendasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bagi Perizinan Berusaha Penyelenggara Perjalanan Tbadah Umrah sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini. Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU menjadi acuan bagi Biro Perjalanan Wisata yang mengajukan permohonan perizinanan berusaha sebagai Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU). Pada saat Keputusan ini mulai berlaku, Keputusan Menteri Agama Nomor 167 Tahun 2021 tentang Pedoman Pemberian Izin Operasional Penyelenggara Perjalanan Tbadah Umrah dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus Secara Elektronil dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 20 april 2021 MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, td YAQUT CHOLIL QOUMAS -3- LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 540 TAHUN 2021 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN SURAT REKOMENDASI KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI BAGI PERIZINAN BERUSAHA PENYELENGGARA PERJALANAN IBADAH UMRAH PEDOMAN PENERBITAN SURAT REKOMENDASI KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI BAGI PERIZINAN BERUSAHA PENYELENGGARA PERJALANAN IBADAH UMRAH BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu misi Kementerian Agama adalah mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, di antaranya ditandai dengan meningkatnya kualitas pelayanan publik. Seleh satu eektor pelayanan publik yang dilakuken oleh Kementerian Agama adalah pemberian izin operasional Penyelenggara Perjalanan Toadah Umrah (PIU), sehubungan dengan hal tersebut Kementerian Agama telah melakukan upaya inovasi dan reformasi agar pemberian izin operasional PPIU semakin cepat, transparan, dan akuntabel. Untuk itu, dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraaan Perizinan Berusaha Berbasis _Resiko, Kementerian Agama telah melaluken penyesuaian Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (Online Single Submission) dan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi. Selanjutnya, untuk memastikan pemberian Izin Operasional PPIU berjalan secara efektif, efisien, dan akuntabel, perlu ditetapkan Pedoman Penerbitan Surat Rekomendasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Frovinsi Bagi Perizinan Berusaha Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah. B. Tujuan Pedoman ini bertujuan mewujudkan efektivitas, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas dalam penerbitan Surat Rekomendasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi bagi Perizinan Berusaha Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah. C. Ruang Lingkup Pedoman ini mengatur mengenai syarat dan prosedur dalam Penerbitan Surat Rekomendasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi bagi Perizinan Berusaha Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah. -4- BABII PENERBITAN SURAT REKOMENDASI KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI BAGI PERIZINAN BERUSAHA PENYELENGGARA PERJALANAN IBADAH UMRAH Permohonan surat rekomendasi diajukan oleh Biro Perjalanan Wisata (BPW) kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi. Permohonan surat rekomendesi diajukan secara tertulis menggunakan sistem elektronik atau nonelektronik. Permohonan surat rekomendasi yang diajukan secara nonelektronik disampaikan langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dengan melampirkan dokumen persyaratan. Permohonan surat rekomendasi yang diajukan secara elektronik dengan cara mengunggah dokumen persyaratan melalui Siskopatuh atau sistem elektronik yang telah disediakan dengan ketentuan dokumen persyaratan tersebut dipindai (scan). Dokumen persyaratan sebagaimana dimaksud, meliputi: a. akta notaris pendirian perusahaan dalam bentuk Perseroan Terbatas dan/atau perubahannya sebagai BPW yang memiliki KBLI 79122 dan telah mendapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; b. Kartu Tanda Penduduk pemilik saham, komisaris, dan direksi yang seluruhnya Warga Negara Indonesia beragama Islam; c. surat pernyataan bermeterai yang ditandatangani oleh pemilik saham, komisaris, dan direksi yang menyatakan perusahaan tidak pernah melakukan pelanggaran hukum terkait Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah dan Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus yang memiliki kekuatan hukum tetap dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir (format 6); d. surat pernyataan bermeterai yang ditandatangani oleh pemilik saham, komisaris, dan direksi yang menyatakan mereka tidak pernah atau sedang dikenai sanksi atas pelanggaran hukum terkait Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah dan Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus yang memiliki kekuatan hukum tetap (format 7); €. surat pernyataan komitmen atau kesanggupan dari pemilik saham, komisaris, dan direksi untuk melaksanakan kewajiban sebagai PPIU sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal dan meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan (format 8); f. sertifikat hak milik (pemilik saham, komisaris, direksi atau atas nama perusahaan) atau perjanjian sewa menyewa kantor paling singkat 5 (lima) tahun yang dibuktikan dengan pengesahan atau legalisasi dari notaris; g. laporan keuangan perusahaan 1 (satu) tahun terakhir dan telah diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di Kementerian Keuangan dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian; dan h. surat keterangan fiskal atas nama perusahaan yang masih berlaku; 10, 11. 12. 13. 14. is. 16. 17. -5- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi melakukan verifikasi kelengkapan dokumen persyaratan dan peninjauan lapangan terhadap kantor BPW. Verifikasi terhadap dokumen persyaratan rekomendasi dilakukan dengan pengisian form dan penilaian verifikasi. verifikasi kelengkapan dokumen persyaratan dan peninjauan lapangan dilakukan paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak surat permohonan rekomendasi diterima, Peninjauan lapangan dilakukan bersama-sama dengan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dapat mendelegasikan pelaksanaan peninjauan lapangan kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. Dalam melaksanakan peninjauan lapangan, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi berkoordinasi dengan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah dalam bentuk laporan rencana peninjauan lapangan. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah dapat melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan peninjauan lapangan. Pelaksanaan peninjauan lapangan dilakukan melalui: a. verifikasi keaslian dan keabsahan dokumen persyaratan (format 1); b. _ penilaian kriteria verifikasi (format 2); dan c. penandatanganan hasil penilaian dalam Berita Acara (Format 3). Hasil Penilaian verifikasi sebagaimana dimaksud pada angka 13 terdiri atas: a, lulus dengan nilai 65 sampai dengan 100; dan b. tidak lulus dengan nilai kurang dari 65. Dalam hal hasil verifikasi terhadap dokumen persyaratan rekomendasi dan peninjauan lapangan dinyatakan belum memenuhi persyaratan, BPW diberikan waktu untuk melengkapi persyaratan paling lama 10 (sepuluh) hari kerja. Dalam hal BPW telah melewati batas waktu untuk melengkapi persyaratan, permohonan rekomendasi dinyatakan ditolak. Dalam hal hasil verifikas} dokumen persyaratan rekomendasi dan peninjauan lapangan dinyatakan memenuhi persyaratan dan lulus penilaian verifikasi, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi menerbitkan surat rekomendasi dan surat pernyataan tanggung jawab mutlak paling lama 5 flima) hari kerja setelah dinyatakan memenuhi persyaratan dan penilaian verifikasi (Format 4 dan Format 5). -6- BAB III PENUTUP 1. Dalam hal BPW yang belum memiliki akta notaris pendirian den perusahaan dalam bentuk Perseroan Terbatas dan/atau perubahannya sebagai BPW yang memiliki salah satu kegiatan usahanya di bidang Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah dan Haji Khusus (KBLI 79122}, dapat menggunakan KBLI 79120 sampai dengan tersedianya aplikasi KBLI 79122 secara administrasi dan sistem sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2, Rekomendasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi yang telah terbit scbelum Keputusan ini, dinyatakan tetap berlaku sesuai masa berlakunya. MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, ttd YAQUT CHOLIL QOUMAS:

Anda mungkin juga menyukai