Anda di halaman 1dari 2

Profil Dr. Richard Wiseman. Wiseman lahir dan besar di Luton Inggris.

Ibunya seorang
penjahit dan ayahnya seorang insinyur, dia mempelajari keahliannya sebagai pesulap pada
usia remaja.

Pada usia 18 tahun ia melanjutkan sebagai artis jalanan dan pergi ke University College
London untuk belajar psikologi, kemudian juga menjadi seorang psikolog. Selama bertahun-
tahun juga sebagai pemain sulap jalanan. Dia pindah ke Edinburgh di mana dia memperoleh
gelar PhD di bidang Psikologi dari University of Edinburgh Skotlandia, kemudian menjadi
pengajar di Universitas Hertfordshire Inggris, menjadi profesor Inggris pertama dalam
Pemahaman Publik Psikologi.

Dr. Richard Wiseman sejak kecil sangat tertarik pada hal-hal yang luar biasa seperti sulap,
ilusi dan keajaiban. Dr. Richard Wiseman mendalami fenomena keajaiban khususnya
keberuntungan. Apakah keberuntungan dapat dipelajari? Bisa dijelaskan secara ilmiah atau
tidak bisa? Jika bisa dipelajari maka diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan
keberuntungan orang-orang beruntung dan dapat merubah kemalangan jadi keberuntungan
bagi orang-orang yang tidak beruntung.

Beliau mengumpulkan orang-orang dan mengelompokkan mereka kedalam 3 kelompok.


Kelompok pertama adalah orang2 yang merasa selalu beruntung, kedua adalah kelompok
netral, ketiga adalah orang2 yang merasa dirinya tidak beruntung.

Dilakukan serangkaian wawancara dan uji coba sehingga ditemukan 4 Prinsip dan Sub Prinsip
Keberuntungan. Prinsip-Prinsip tersebut adalah:

1. Memaksimalkan kesempatan keberuntungan


Orang beruntung menciptakan, melihat, dan bertindak atas kesempatan kebetulan
dalam hidup mereka.
2. Dengarkan insting keberuntungan
3. Harapkan kemujuran
Pengharapan orang yang beruntung akan masa depan membantu mereka memenuhi
impian dan ambisi.
4. Ubah kemalangan menjadi kemujuran
Orang yang beruntung mampu mengubah kemalangan menjadi kemujuran.

Pada prinsip 3 dan 4 Arham melihat bahwa ada kesamaan dengan mindset tumbuh. Jika kita
selalu berpikir positif terhadap masa depan dan mengambil hikmah dari setiap kemalangan
maka sudah meningkatkan 50% keberuntungan kita.

Sekolah Keberuntungan
Arham pada awalnya meyakini bahwa keberutungan itu bersifat eksternal, datang dari luar,
tidak bisa dirubah, diluar jangkauan kendali manusia. Arham juga menyakini bahwa arham
adalah bagian dari kelompok yang tidak beruntung. Selalu mengalami kemalangan secara
konsisten.
Perubahan kemalangan menjadi keberutungan sangat kuat terasa pada saat masuk TN.
Terkadang masih ada muncul keraguan terhadap keberuntungan di masa depan namun
menerapkan adab-adab di TN menunjukkan bukti bahwa arham telah mengalami
keberuntungan. Walaupun kita meragukan datangnya keberuntungan namun menjalankan
aktvitas sebagai jamaah TN ternyata tetap mendatangkan keberuntungan. Jadi kerjakan saja,
keyakinan datangnya keberuntungan akan terbentuk sendiri seiring datangnya kemujuran
secara konsisten.

Anda mungkin juga menyukai