Anda di halaman 1dari 138

Penerbit CV.

Lentera Hikmat, Semarang


Oleh: Dwi Ariefin

Hak Cipta ©2017 pada penulis


Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

CV. Lentera Hikmat


Jl. Ngesrep Barat VI/ 30
SEMARANG 50263
E-mail: lenterahikmat@gmail.com; dwiariefin@gmail.com

ISBN: 978-602-51052-0-3

Sesuai Undang-Undang Hak Cipta, dilarang keras menterjemahkan,


memfotokopi, atau memperbanyak dalam bentuk apapun; sebagian atau
seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penulis.

ii
KATA PENGANTAR (ix)

1
GEREJA DAN BERGEREJA (1)
Aktifitas Berjemaat
Aktifitas Pendukung

2
PENDIDIKAN DALAM GEREJA (9)
Pendidikan di Gereja
Cakupan Dan Ragam
Kurikulum di Gereja

3
PENDIDIKAN HINGGA KURIKULUM (21)
Posisi, Hubungan dan Cakupan
Beda Pendidikan Dan Pembelajaran
Kurikulum Tingkat Pendidikan Dan Tingkat Pembelajaran

iii
4
KURIKULUM DAN KOMPONENNYA (29)
Pengertian Kurikulum
Komponen Kurikulum
Hal Lainnya Dari Kurikulum

5
KURIKULUM DAN MISI GEREJA (41)
Kurikulum Dan Misi-Tujuan Gereja
Kurikulum Dan Misi-Pemberitaan Injil Gereja

6
KURIKULUM PROGRAM
BERIBADAH DAN PERSEKUTUAN (55)
Kurikulum Progam Beribadah
Kurikulum Program Persekutuan

7
KURIKULUM PROGRAM
PENDIDIKAN DAN PELAYANAN (67)
Kurikulum Program Pendidikan
Kurikulum Program Pelayanan

8
PENYUSUNAN KURIKULUM (77)
Pokok Penting Penyusunan Kurikulum
Langkah-Langkah Penyusunan
Prinsip-Prinsip Penyusunan Kurikulum Yang Baik
Menghadapi Hambatan

iv
9
PENDUKUNG
PERUMUSAN KURIKULUM (89)
Kurikulum Dalam Tingkat Satuan
Klasifikasi Domain Belajar
Kata Kerja Operasional

10
MENGHADAPI TANTANGAN (95)
Teknologi Informasi
Dampak Urbanisasi Dan Perkotaan
Dinamika Pendidikan Di Luar Gereja
Sikap Menghadapi Tantangan Zaman

LAMPIRAN 1:
CONTOH RUMUSAN VISI, MISI, GOL (111)

LAMPIRAN 2:
CONTOH-CONTOH KURIKULUM (113)

LAMPIRAN 3:
KATA-KATA KERJA-OPERASIONAL (115)

REFERENSI (117)

Tentang Penulis (123)

v
Bagan 1:
Gereja, Fungsi-Fungsi dan Aktifitas Pendukung (2)
Bagan 2:
Pendidikan di Gereja (10)
Bagan 3:
Kurikulum Dalam Gereja (18)
Bagan 4:
Pendidikan-Pembelajaran-Kurikulum (12)
Bagan 5:
Kurikulum Pendidikan dan
Kurikulum Pembelajaran (25)
Bagan 6:
Pengertian Kurikulum dan Cakupannya (30)
Bagan 7:
Komponen Kurikulum—Model Teknis (33)
Bagan 8:
Komponen Kurikulum—Model Sistem (39)
Bagan 9:
Visi-Misi-Gol Organisasi/ Gereja (43)
Bagan 10:
Kurikulum Bagi Program-Program Bersaksi (53)
Bagan 11:
Bentuk-Bentuk Ibadah (59)

Bagan 12:
Pengubahan Dalam Persekutuan (64)
Bagan 13:
Bentuk-Bentuk Program Pendidikan di Gereja (69)
Bagan 14:
Bentuk Pendidikan Dalam Pelayanan di Gereja (75)

vi
Bagan 15:
Langkah-Langkah Penyusunan Kurikulum (78)
Bagan 16:
Sikap-Sikap Tepat Menghadapi Teknologi (99)
Bagan 17:
Sikap Menghadapi Isu Kontemporer Pendidikan (108)
Bagan 18:
Proses atau Langkah-Langkah Menyusun Visi-Misi-Gol (111)

vii
viii
endidikan juga terjadi di gereja, karena salah satu fungsi
gereja adalah mendidik orang-orang Kristen yang ada di
dalamnya. Pendidikan di gereja bukan semata kegiatan Sekolah
Minggu atau Pendalaman Alkitab. Cakupan dan ragamnya cukup
luas. Luasnya cakupan belum disertai perhatian yang cukup oleh
jemaat, lebih khusus oleh yang memiliki “kewenangan”
mendidik di gereja. Ada beragam sebab dari keadaan tersebut,
salah satunya adalah kurang mengetahui bagaimana
menyiapkan rancangan kurikulum.
Kurikulum, yang adalah rancangan penyelenggaraan
program-program, memang diperlukan juga bagi gereja dalam
melaksanakan tugas mendidiknya. Sebagaimana gereja
menyiapkan proposal bagi program-program yang lain;
demikian kurikulum perlu disiapkan bagi program-program
yang bersifat mendidik. Bila kurikulum dipahami sebagai “buku
pelajaran” saja, membuat gereja merasa sudah punya kurikulum.
Kurikulum tidak berarti sempit demikian; ada pengertian yang
lebih luas dari sekedar “buku pelajaran”. Tentang hal ini,
dimungkinkan masih ada pendidik di gereja yang belum
memahaminya dengan cukup.
Pada pihak lain, perhatian terhadap keberadaan,
kepentingan dan upaya-upaya pengelolaan kurikulum lebih
banyak dikerjakan oleh para pendidik di luar gereja; oleh
lembaga-lembaga pendidikan dan juga pemerintah. Dalam
konsep, prinsip dan pengembangan kurikulum di luar gereja ada
keserupaan, namun mempunyai perbedaan juga bila direlasikan
dengan gereja. Dengan demikian, hasil-hasil dari rancangan

ix
kurikulum di luar gereja tidak dapat diterapkan begitu saja di
gereja. Perlu ada pemahaman, penyesuan, dan penyelarasan
yang baik.
Dua hal utama, yakni kurangnya pemahaman gereja tentang
pentingnya kurkulum; serta terbatasnya rancangan kurikulum
yang siap dijalankan di gereja menjadi latar belakang
diperlukannya sebuah buku yang membahas kurikulum
pendidikan gereja. Hal lain yang juga menjadi alasan adalah
masih langkanya buku yang khusus membahas kurikulum untuk
pendidikan di gereja; atau untuk rujukan bagi kajian Pendidikan
Agama Kristen. Beberapa latar dan alasan tersebut mendorong
penulis untuk menyusun buku ini.
Buku yang berjudul “Kurikulum Penddikan Gereja” ini
menyajikan pokok-pokok penting seputar kurikulum,
pendidikan Kristen, pendidikan di gereja, penyusunan
kurikulum, implemetasi kurikulum dalam program-program
gereja hingga kesiapan pendidikan Kristen di gereja dalam
menghadapi tantangan zaman dan isu-isu kontemporer
pendidikan. Buku ini memberi pemahaman sekaligus
pendampingan pendidikan di gereja.
Pada awal dari buku ini, dideskripsikan mengenai gereja
dengan berbagai aktifitas kejemaatan. Uraian yang bersifat
pengantar tersebut, untuk memberitahukan pembaca tentang
aktifitas dari suatu kumpulan orang Kristen, yang disebut
“gereja”. Pada bab selanjutnya disajikan pengetahuan lebih
spesifik tentang pendidikan di gereja; tentang pembejaran;
tentang kurikulum dan tentang komponen kurikulum. Bahasan
yang lebih berkonteks “ilmu pendidikan” tersebut untuk
membantu pembaca mendapatkan pemahaman yang cukup dari
bahasan utama buku ini, yakni hal kurikulum. Bab-bab setelah
itu, menguraikan hal-hal yang lebih terkait program-program
gereja.

x
Bahasan terkait aktifitas dan program gereja direlasikan
dengan tujuan gereja, dengan aktifitas beribadah, bersekutu,
melayani, pendidikan atau pemuridan, serta bersaksi. Pada
bagian ini sengaja disajikan untuk menghubungkan konsep
teoritis yang telah dibahas sebelumnya dengan praktisnya.
Untuk memebri pendampingan teknis, buku ini juga dilengkapi
dengan bab yang menerangkan penyusunan kurikulum.
Oleh karena pendidik di gereja akan mengalami berbagai
tantangan, maka pada bagian akhir dari buku ini, ditambahkan
bab yang membahas isu-isu kontemporer pendidikan dan
tantangan perkembangan zaman. Selain mendeskripsikan isu-
isu tersebut, diberikan pula saran untuk mengambil sikap yang
baik.
Semua bagian dalam buku ini menjadi bab-bab dan sub-sub
bab yang mendukung kepada maksud disusunnya buku ini.
Bahasa pengantarnya sederhana dan praktis, namun tetap berisi
dan efektif dalam penyampaian pemikiran dan gagasan. Agar
memudahkan pemahaman gagasan dan pendapat yang
dimaksudkan; sengaja disertakan pula bagan ilustratif. Dengan
dikuatkan adanya referensi pendapat para ahli, maupun buku-
buku dan artikel-artikel, maka buku ini dapat memberi
pembahaman tentang konsep, prinsip dan langkah
penyusunan kurikulum pendidikan dalam gereja dengan baik.
Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dinaikkan. Dia
memakai penulis sebagai alat-Nya. Tidak mudah menulis buku
ini, karena perlu kerelaan hati dan kesiapan waktu, pikiran dan
tenaga untuk menuangkan pengetahuan, pemahaman dan
pengalaman yang relevan dan mendukung setiap topik dan
bagian-bagian dari buku ini. Penulis berterimakasih pada-Nya
yang telah memberi kesempatan untuk mempelajari,
melaksanakan, mempraktekan dan mengajarkan hal kurikulum,
pendidikan Kristen dan bergereja. Pengetahuan dan wawasan
tentang kurikulum dan pendidikan Kristen, diperoleh dari
xi
pengalaman meriset dan mengajar di program Pendidikan
Agama Kristen di Sekolah-Sekolah Tinggi Teologia. Wawasan
bergereja, diperoleh penulis dengan berpengalaman langsung
bersama jemaat-jemaat gereja dimana penulis menjadi gembala
sidang.
Oleh sebab itu, patut disampaikan terima kasih kepada para
mahasiswa program Pendidikan Agama Kristen dan juga
Sekolah-Sekolah Tinggi Teologia yang telah menjadi bagian
penting dalam kajian ilmu pendidikan Kristen. Terima kasih juga
ditujukan kepada orang-orang Kristen yang adalah jemaat-
jemaat di gereja-gereja; melalui keberadaan mereka, penulis
diberkati dengan pengetahuan, pemahaman dan bahkan
pengalaman konkret tentang pendidikan di gereja. Kiranya Dia
memperhitungkan kebaikan para mahasiswa, Sekolah Teologia
dan gereja-gereja.
Terima kasih yang besar disampaikan untuk istri dan anak-
anak. Istri, Eny Noorhajati; serta anak Euodia Bunga Arfeni dan
Mathias Diasmara Arfeni yang telah memberi semangat. Doa,
dan permakluman mereka adalah dukungan yang sangat berarti.
Di penghujung kata, penulis adanya kelemahan, kekurangan
dan kesalahan. Semua hal tersebut diupayakan untuk diperbaiki.
Penulis berharap buku ini mendatangkan faedah bagi siapapun
yang membacanya. Mahasiswa teologia, mahasiswa program
Pendidikan Agama Kristen, pendidik Kristen, pendidik di gereja,
pemimpin gereja, dan semua orang Kristen; bahkan mereka yang
belum mempercayai Yesus Kristus.
Kiranya Firman Tuhan dan kebenaran diberitakan, umat
dan banyak orang diberkati, Tuhan Yesus Kristus dimuliakan !

Bogor, 1 Oktober 2017

Penulis

xii
G
DA
P
DA
K
DA
I
DA
K
DA
P
DA
G
DA
A
Silakan memiliki dan membaca juga buku “Metode Pembelajaran,
121

mempermudah mencapai tujuan.” Dwi Ariefin, Lentera Hikmat.


DA
B
1.

2.

3.

4.
5.

6.

1.

2.

3.

4.

5.
1.

2.

3.

4.

5.
DA
A
DA
DA
DA
DA
huffingtonpost.com

Anda mungkin juga menyukai