188-File Utama Naskah-245-1-10-20210812
188-File Utama Naskah-245-1-10-20210812
ABSTRACT
Introduction: Intracerebral hemorrhage accounts for ~ 10% of all strokes and is associated with high mortality.
Aceh province has a prevalence of stroke as much as 6.6 per mile. The diet pattern of Acehnese people tends to be high in
fat and protein but low in fiber causes an imbalance in nutrient intake, a risk factor for hemorrhagic stroke.
Aim: To determine the effect of eating patterns in the incidence of hemorrhagic stroke in the polyclinic of neurology
at RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli.
Methods: Observational analytic with case control design. Cases were hemorrhagic stroke sufferers, controls were
healthy subjects who did not suffer from hemorrhagic strokes and did not have risk factors for hypertension and diabetes
mellitus. The number of subjects is 136 subjects.. Eating patterns data is collected using a modified qualitative food
frequency form. The results of the study were analyzed using Chi-square, and logistic regression tests.
Results: Data obtainained from this research is average age of study subjects was 46.69 years. As many as 73% of
subjects were male. The results showed risk factors that were proven to have a significant relationship with the incidence of
hemorrhagic stroke were low fiber consumption (OR= 3.61; p= 0.022), obesity (OR= 9.16; p<0,001), smoking (OR= 6,31;
p= 0,004), lack of physical activity (OR= 5.53; p= 0,002), LDL-Cholesterol (OR= 8.74; p= 0.003).
Discussion: Lack of fiber consumption were proven to increased the incidence of hemorrhagic stroke. Obesity is a
risk factor that has the most influence on the incidence of hemorrhagic stroke.
Keywords: Eating patterns, hemorrhagic stroke, stroke risk factors.
ABSTRAK
Pendahuluan: Perdarahan intraserebral menyumbang ~10% dari semua stroke dan dikaitkan dengan tingginya
angka kematian. Provinsi Aceh memiliki prevalensi kejadian stroke sebanyak 6,6 per mil. Pola makan masyarakat Aceh
yang cenderung tinggi lemak dan protein tetapi rendah serat menimbulkan ketidakseimbangan asupan zat gizi, merupakan
faktor risiko untuk terjadinya stroke hemoragik.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pola makan terhadap kejadian stroke hemoragik di ruang poliklinik saraf
RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli.
Metode: Observasional analitik dengan rancangan case control. Kasus adalah penderita stroke hemoragik, kontrol
adalah subjek sehat yang tidak menderita stroke hemoragik serta tidak memiliki faktor risiko hipertensi dan diabetes melitus.
Jumlah subjek adalah 136 subjek. Data pola makan dikumpulkan dengan formulir food frequency qualitatif modifikasi.
Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji Chi-square dan uji regresi logistik.
Hasil: Rata-rata usia subjek penelitian adalah 46,69 tahun (SD + 6,12). Sebanyak 73% subjek penelitian berjenis
kelamin laki-laki. Hasil penelitian menunjukkan faktor risiko yang terbukti memiliki hubungan bermakna dengan kejadian
stroke hemoragik adalah kurang konsumsi serat (RO=3,61; p=0,022), obesitas (13,009; RO=9,16; p<0,001), merokok
(RO=6,31; p=0,004), kurang aktifitas fisik (RO=5,53; p=0,002), LDL-kolesterol (RO=8,74; p=0,003).
Diskusi: Kurang mengkonsumsi serat terbukti meningkatkan peluang kejadian stroke. Obesitas merupakan faktor
risiko yang memiliki pengaruh paling besar pada kejadian stroke hemoragik.
Kata Kunci: Faktor risiko stroke, pola makan, stroke hemoragik.
*Bagian Bedah Saraf. Fakultas Kedokteran, Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Universitas Gadjah Mada / RSUP Dr.Sardjito,
Yogyakarta, Indonesia; **Departemen Neurologi. Fakultas Kedokteran, Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Universitas Gadjah
Mada / RSUP Dr.Sardjito, Yogyakarta, Indonesia; Korespondensi: teukujauhardin@gmail.com.
frekuensi jarang mengkonsumsi makanan jadi/jajanan 3,16-17,21); obesitas pada subjek penelitian ini
(RO=3,91; IK95% 1,90-8,03). Subjek dengan frekuensi dinilai berdasarkan body mass index (BMI) dan
mengkonsumsi serat kurang memiliki peluang sebesar dikategorikan menjadi obesitas (BMI >30 kg/m2)
3,58 untuk terjadinya stroke hemoragik dibandingkan dan tidak obesitas (BMI <30 kg/m2). Subjek dengan
yang frekuensi mengkonsumsi serat cukup (RO=3,58; aktivitas fisik yang kurang memiliki peluang sebesar
IK95% 1,73-7,41). Adapun frekuensi mengkonsumsi 4,55 untuk terjadinya stroke hemoragik dibandingkan
masakan bersantan tidak berhubungan signifikan dengan subjek yang aktivitas fisik cukup (RO=4,55;
terhadap kejadian stroke hemoragik (p>0,05) (Tabel 2). IK95% 2,18-9,48); aktivitas fisik pada yang dinilai
Berdasarkan faktor-faktor risiko lain yang adalah durasi aktifitas fisik/ olahraga selama kurang
berkaitan dengan kejadian stroke hemoragik didapat- dari atau lebih dari 30 menit perhari. Subjek yang
kan hubungan yang signifikan antara obesitas, aktifitas merokok memiliki peluang sebesar 2,83 untuk
fisik, merokok, kadar total kolesterol, LDL-kolesterol terjadinya stroke hemoragik dibandingkan dengan
dan HDL-kolesterol (p<0,05) (Tabel 3). yang tidak merokok (RO=2,83; IK95% 1,40-5,72).
Subjek dengan obesitas memiliki peluang Subjek yang memiliki total kolesterol normal
sebesar 7,37 untuk terjadinya stroke hemoragik memiliki peluang sebesar 4,64 untuk terjadinya
dibandingkan yang tidak obesitas (RO=7,37; IK95% stroke hemoragik dibandingkan dengan total
Tabel 2. Uji Hipotesis Hubungan Pola Makan terhadap Kejadian Stroke Hemoragik (n=136)
Kasus Kontrol RO
Variabel p*
n (%) n (%) (IK 95%)
Protein dan Lemak
• Sering 46(67,6) 29 (42,6) 0,003 2,81
• Jarang 22 (32,4) 39 (57,4) (1,39-5,69)
Masakan Bersantan
• Sering 49 (72,1) 45 (66,2) 0,458 1,31
• Jarang 19 (27,9) 23 (33,8) (0,63-2,73)
Makanan Jadi/ Jajanan
• Sering 49 (72,1) 27 (39,7) <0,001 3,91
• Jarang 19 (27,9) 41 (60,3) (1,90-8,03)
Serat
• Kurang 37 (54,4) 17 (25,0) <0,001 3,58
• Cukup 31 (45,6) 51 (75,0) (1,73-7,41)
*
Uji Chi-Square
Tabel 3. Uji Hipotesis Hubungan Faktor-Faktor Risiko Lain terhadap Kejadian Stroke Hemoragik (n=136)
Kasus Kontrol RO
Variabel p*
n (%) n (%) (IK 95%)
Indeks Massa Tubuh
• Obesitas 36 (52,9) 9 (13,2) <0,001 7,37
• Tidak Obesitas 32 (47,1) 59 (86,8) 3,16-17,21
Aktivitas Fisik
• Kurang 41 (60,3) 17 (25,0) <0,001 4,55
• Cukup 27 (39,7) 51 (75,0) 2,18-9,48
Merokok
• Ya 38 (55,9) 21 (30,9) 0,003 2,83
• Tidak 30 (44,1) 47 (69,1) 1,40-5,72
Total Kolesterol
• Normal 60 (88,2) 42 (61,8) <0,001 4,64
• Tinggi 8 (11,8) 26 (38,2) 1,91-11,25
LDL- Kolesterol
• Normal 56 (82,4%) 33 (48,5) <0,001 4,94
• Tinggi 12 (8,8%) 35 (51,5) 2,25-10,84
HDL- Kolesterol
• Normal 20 (29,4%) 7 (10,3) 0,005 3,63
• Rendah 48 (70,6%) 61 (89,7) 1,41-9,29
Uji Chi Square; LDL: low density lipoprotein; HDL: high density lipoprotein
*