Anda di halaman 1dari 14

TELAAH JURNAL

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Model Pemberdayaan Keluarga

Tingkat II Semester I

Dosen Pembimbing : Juariah, M.Keb

Disusun Oleh :

KELOMPOK 3

Alfazahrah Nabilla Hermawan : P17324219002

Andini Najla Alifah : P17324219004

Carmenita Solagratia : P17324219009

Hanifa Syiffa Fauziyah : P17324219016

Rhere Firzani Putri : P17324219025

Shalsa Aprilia : P17324219030

TINGKAT II A

PROGRAM STUDI KEBIDANAN BOGOR

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG


TAHUN AJARAN 2019/2020

1. Telaah Jurnal oleh Alfazahrah Nabilla Hermawan

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PARENTING CLASS


DALAM PENANGGULANGAN STRESS PADA IBU
YANG MENGASUH ANAK BALITA

Pengarang : Yessy Nur Endah, Tutik Hidayati, Iis Hanifah

Tahun : 2017

Metode : Melakukan koordinasi kegiatan terkait dengan waktu dan


tempat pelaksanaan, mengidentifikasi jumlah sasaran,membuat
undangan kegiatan,membuat leaflet dan mengevaluasi kepada
peserta.

Contoh Pemberdayaan :

 Sebelum dilakukan proses penyuluhan peserta belum memahami bagaimana cara


mengasuh anak dengan baik, belum mengetahui siapa saja yang seharusnya ikut
berperan dalam mengasuh anak selain itu menurut informasi yang di dapat dari
peserta ibu merasa setres dalam memberikan asuhan kepada anaknya karena
kurangnya keterlibatan dari pihak keluarga yang lain dalam memberikan bantuan
dalam pengasuhan.Selanjutnya setelah di berikan penyuluhan tentang Parenting Class
Khususnya, ibu sudah mengetahui dan memahami tentang cara mengasuh anak
dengan baik, mengetahui siapa saja yang seharusnya terlibat dalam mengasuh anak
serta tahu bagaimana cara menanggulangi stress.

Hasilnya :

 Berdasarkan dari hasil pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan sebelumnya,


kegiatan pengabdian Masyarakat ini sudah mendapatkan ijin dari Pihak Kepala Desa
yang pada akhirnya Pihak desa memberikan ijin untuk di lakukan pengabdian
masyarakat khususnya di dusun bunut dan dusun krajan. Berdasarkan dari hasil
kegiatan masyarakat yang telah dilaksanakan, peserta sangat antusias dalam
menyimak penjelasan dari pelaksana kegiatan, selain itu juga kegiatan pengabdian
masyarakat di bantu oleh 2 orang Mahasiswa sehingga kegiatan ini sangat berdampak
positif kepada peserta dan pelaksana kegiatan. Secara keseluruhan kegiatan
pengabdian masyarakat berjalan dengan lancar dan memberi manfaat yang besar bagi
keluarga yang memiliki anak balita, utamanya dalam meningkatkan pengetahuan
Stress Pada Ibu Yang Mengasuh Anak Balita, keluarga ikut serta dalam mengasuh
balita, ibu tidak stress saat harus mengasuh anak mereka sendirian.

Kesimpulan :

 Kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan keberhasilan dan kemanfaatan ,


hal ini dibuktikan bahwa peserta sudah dapat memahami makna dari parenting Class
atau cara mengasuh anak dengan baik dan keluarga yang ikut serta dalam kegaiatan
pengabdian masyarakat, menyatakan bahwa akan siap membantu ibu dalam mengasuh
anak. Selain itu, ibu juga mengetahui bagaimana cara menanggulangi stres saat
mengasuh anak tanpa bantuan orang lain.
2. Telaah Jurnal oleh Andini Najla Alifah

PEMBERIAN TABLET ZAT BESI (FE) PADA IBU HAMIL DI POSYANDU


MAWAR BERDURI RT 05 KELURAHAN TUAN KENTANG KECAMATAN
JAKABARING KOTA PALEMBANG

Pengarang : Annisa Khoiriah, Latifah

Tahun : 2020

Metode : Metode pengolahan data menggunakan wawancara, Tanya


jawab dan kuisioner dengan 47 responden pada ibu hamil,
pengukuran untuk menentukan keberhasilan program
pemberian tablet zat besi (Fe) atau keputusan pemberian tablet
zat besi pada ibu hamil menggunakan pengukuran Rash Model.

Contoh Pemberdayaan :

 Dalam realisasi pemecahan Masalah Pengabdian pada Masyarakat ini dilakukan


dengan bersamaan dengan penimbangan balita (Posyandu) di Posyandu Mawar
Berdusi RT 05 Kec. Jakabaring Kel. Tuan Kentang Kota Palembang, pada 20
Agustus 2019 dan bekerjasama dengan pihak yang terkait dan kehadiran peserta demi
kelancaran kegiatan pengabdian masyarakat dan bekerjasama dengan Posyandu
Mawae Berduri RT 05 Kec Jakabaring Kel. Tuan Kentang Kota Palembang dan di
bantu pula oleh mahasiswa.
 Metode kegiatan sebelum dilakukan pemberian tablet Besi (Fe) penyuluhan tentang
anemia, materi berupa leaflet tentang penyebab anemia dan sumber-sumber makanan
yang diperlukan pada saat kehamilan maupun untuk mencegah terjadinya defisiensi
besi.
 Setelah diberikan penyuluhan, Data dikelolah menggunakan kuisioner yang terdiri 47
peserta ibu hamil pada person reability, menjelaskan nilai person reability di atas nilai
0,89 dapat disimpulkan peserta dalam n Pemberian Tablet Besi (Fe) ibu hamil di
posyandu telah mengetahui manfaat tablet besi (Fe) artinya nilai 0,89 adalah nilainya
bagus.
 Setelah diberikan penyuluhan, Data dikelolah menggunakan kuisioner yang terdiri 47
peserta ibu hamil pada reliability item menjelaskan nilai item reliability di atas nilai
0,81 dapat disimpulkan peserta dalam pemberian tablet besi (Fe) ibu hamil di
posyandu telah mengetahui manfaat tablet besi (Fe) artinya nilai 0,81 adalah nilainya
bagus.
 Setelah diberikan penyuluhan, Data dikelolah menggunakan kuisioner yang terdiri 47
peserta ibu hamil pada Alpha Croncbach menjelaskan bahwa nilai Alpha Croncbach
nilai 0,95 artinya di atas ˃ 0,8 memiliki nilai bagus sekal. Pada tahap ini peserta telah
memahami benar tentang Pemberian Tablet Besi (Fe) Ibu Hamil di Posyandu Mawar
Berduri RT 05 Kec. Jakabaring Kel. Tuan Kentang Kota Palembang.

Hasilnya :

 Berdasarkan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini seluruh ibu hamil di


posyandu mawar berduri sudah paham dan mau minum tablet Fe, sehingga dapat
menurunkan kejadian anemia di wilayah ini. Dari cakupannya dapat dilihat seluruh
ibu hamil yang telah diberi pengarahan tentang pentingnya tambahan tablet Fe pada
saat mulai kehamilan trimester pertama sampai ibu nifas. Setelah dilakukan evaluasi
ternyata banyak ibu yang paham dan terus melanjutkan minum tablet Fe selama masa
kehamilannya. Dan program ini berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Kesimpulan :

 Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dalam pemberian Tablet Besi (FE)
Ibu Hamil Di Posyandu Mawar Berduri RT 05 Kec Jakabaring Kel. Tuan Kentang
Kota Palembang, sehingga peserta ibu hamil memahami tentang manfaat dan
memahami benar tentang pemberian tablet besi (Fe), sehingga dapat mengatasi
kejadian anemia pada ibu hamil.
 Data dikelolah menggunakan kuisioner yang terdiri 47 peserta ibu hamil data
dikelolah menggunakan tingkat pengukuran Model Rash yang terdiri dari;:
1. Reliabilitas person
2. Reliabilitas item
3. Alpha Croncbach
 Data yang dikelolah menghasilkan nilai bagus dan peserta memahami penggunaan
dan manfaat tablet besi (Fe)
3. Telaah Jurnal oleh Carmenita Solagratia

PEMBERDAYAAN KELUARGA DALAM MERAWAT IBU HAMIL

MENGHADAPI PERAN SEBAGAI IBU

DI DESA PENGOTAN BANGLI

Pengarang : Sulistiowati, Made Dian, NKG Prapti, M.Oka Kamayani

Tahun : 2016

Metode : Dilakukan dalam bentuk kelompok Focus Grup Discussion (FGD), dimana
terdiri dari beberapa ibu hamil yang dipandu dengan buku kerja “ Siap
Menjadi Ibu Hebat” dalam mengutarakan:

1. Perasaan akan menjadi seorang ibu

2. Masalah yang ditemukan selama proses kehamilan

3. Kesiapan menghadapi peran baru sebagai ibu

Contoh Pemberdayaan :

 Selama kegiatan peserta diberikan materi mengenai kesehatan selama kehamilan,


proses perubahan yang terjadi selama kehamilan dan hal yang dapat terjadi selama
kehamilan dengan menggunakan materi PPT kepada seluruh peserta. Setelah itu,
pemateri mulai masuk dalam grup dengan menggunakan buku kerja “Siap Menjadi
Ibu Hebat”. Selama dalam kegiatan focus grup diskusi, masing-masing peserta
diminta mengungkapkan apa saja yang dirasakan dilakukan ketika pertama kali
mengetahui dirinya hamil. Hal ini terkait tugas perkembangan kehamilan selama
kehamilan terkait dengan perubahan yang terjadi pada saat kehamilan trimester 1, 2
dan 3.

Hasilnya :
 Didapatkan semua ibu hamil merasa bahagia, merasakan perubahan nafsu makan,
cepat lelah dan mengantuk serta melakukan test kehamilan sendiri atau periksa ke
pelayanan kesehatan sesegera mungkin untuk memastikan kehamilannya. Sebagian
responden sering mengajak bayi bicara selama masih hamil dan yang lainnya jarang
mmengajak bayi bicara selama hamil karena tidak tahu bahwa hal tersebut adalah cara
untuk merangsang bayi saat didalam kandungan. Semua responden sering berbagi
informasi dengan sesama ibu hamil dan bidan tentang proses kehamilan saat
mengecek kehamilan di puskesmas. Sebanyak 3 responden merasa perubahan
tubuhnya membuat dirinya berbeda dari biasanya, sehingga selalu ingin diperhatikan
oleh suaminya. Pada perubahan emosi, semua responden menerima kehamilan dengan
bahagia dan bercerita mengenai kehamilannya kepada orang sekitarnya.

Kesimpulan :
 Proses FGD ibu hamil sangat membantu ibu hamil dalam mengkaji kesiapan dirinya
saat hamil dan menjadi bentuk suport lainnya selain keluarga sehingga ibu hamil
menjadi lebih baik dalam hal pengetahuan dan emosi yang dapat memberikan dampak
yang baik selama kehamilannya.
4. Telaah Jurnal oleh Hanifa Syiffa Fauziyah

PENINGKATAN PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PINKESGA (PAKET


INFORMASI KELUARGA) KEHAMILAN DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN
MERAWAT IBU HAMIL

Pengarang : Mardiatun, Dewi Purnamawati, Ely Mawaddah

Tahun : 2020

Metode : Penelitian ini menggunakan desain Pre-experimental dengan rancangan one


group pretestposttest. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga yang
mempunyai anggota keluarga yang sedang hamil dan melakukan pemeriksaan
di Puskesmas Perampuan berjumlah 30 responden.

Contoh Pemberdayaan :

 Responden mendapat paket informasi keluarga atau Pinkesga kehamilan, flyer peran
keluarga per trimester dan buku saku cara mengatasi ketidaknyamanan ibu hamil.
Pemberian Pinkesga dilakukan dalam 4 kali pertemuan. Pada pertemuan pertama,
responden mendapat penjelasan tentang Pinkesga dan tujuan penelitian dan
mendiskusikan permasalahan terkait peran keluarga selama kehamilan kemudian
peneliti melakukan pre-test menggunakan checklist peran keluarga per trimester
kehamilan. Pada pertemuan kedua, responden mendapat materi awal bimbingan peran
keluarga tiap trimester yaitu edukasi perawatan kehamilan dengan melibatkan
keluarga meliputi hal-hal yang harus dilakukan ibu hamil tiap trimester dan cara
mengatasi ketidaknyamanan ibu hamil tiap trisemester. Kunjungan ketiga, responden
kembali mendapat bimbingan terkait pemberdayaan dan keterlibatan keluarga dalam
pengambilan keputusan dalam merawat ibu hamil di setiap item peran keluarga tiap
trimester. Pada kunjungan keempat, dilakukan evaluasi terhadap kemampuan
responden dalam mengambil keputusan dalam merawat ibu hamil menggunakan
checklist checklist peran keluarga per trimester kehamilan. Kunjungan ini merupakan
kunjungan untuk post test. Selanjutnya dilakukan kunjungan kelima untuk
mengevaluasi kunjungna ANC yang sudah di lakukan berdasarkan kunjungan
nasional yang seharusnya di lakukan dan evaluasi keterlibatan keluarga dalam
pendampingan ibu hamil dalam kelas ibu hamil.

Hasilnya :

 Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata responden pada pretest berada
pada kategori tidak mampu (skor rata-rata: 41,8) dan skor rata-rata responden pada
post test adalah termasuk dalam kategori mampu (skor rata-rata: 86.2). Hasil uji uji
Wilcoxon Signed Ranks Test diperoleh nilai p (0,000) < 0,05 yang berarti terdapat
perbedaan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan untuk perawatan ibu
hamil sebelum dan sesudah mendapatkan Pinkesga kehamilan.

Kesimpulan :

 Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan keluarga


dalam mengambil keputusan untuk merawat ibu hamil sebelum diberikan Pinkesga
dengan kemampuan setelah diberikan Pinkesga kehamilan. Setelah diberikan
Pinkesga kehamilan, rata-rata kemampuan keluarga meningkat menjadi kategori
„mampu.‟ Peningkatan pemberdayaan keluarga dapat dilakukan dengan pemberian
Pinkesga kehamilan. Sehingga diharapkan pemberian Pinkesga kehamilan ini dapat
diberikan oleh instansi pelayanan kesehatan primer seperti Puskesmas kepada semua
keluarga ibu hamil di wilayah kerjanya.

5. Telaah Jurnal oleh Rhere Firzani Putri


Hubungan Peran Suami dan Orang Tua Dengan Perilaku Ibu Hamil dalam
Pelayanan Antenatal dan Persalinan di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sedan
Kabupaten Kembang

Pengarang : Effi M Hafidz

Tahun : 2010

Responden. : Mayoritas responden berumur 20 sampai 35 tahun , dengan tingkat

Pendidikan.

Metode : Bersifat deskriptif analitik denganpendekatan Cross Sectional.

Contoh Pemberdayaan :

 Anak yang dilahirkan, anak yang dilahirkan hidup, anak yang dilahirkan mati, riwayat


kehamilan dan persalinan dan tindakan saat persalinan. Hanya 30,00% responden
melahirkan anak I dan sebagian besar anak yang dilahirkan hidup , anak yang
dilahirkan mati : 0 orang , serta 74,71%3. Perilaku ibu hamil, peran suami terhadap
perilaku ibu hamil, serta peran orangtua terhadap perilaku ibu hamil dalam pelayanan
antenatal dan persalinan. Mayoritas perilaku ibu hamil baik dalam melakukan
pelayanan antenatal, dan sebagian besar perilaku ibu hamil baik dalam melakukan
pelayanan persalinan, Peran suami terhadap perilaku ibu hamil dalam pelayanan
antenatal, baik dan peran suami dalam pelayanan persalinan, baik , demikian pula
peran orangtua terhadap perilaku ibu hamil baik dalam pelayanan antenatal, dan peran
Orangtua baik dalam pelayanan persalinan.

Hasil :

 Hubungan peran suami terhadap perilaku ibu hamil dalam pelayanan antenatal.
Suami berperan baik terhadap perilaku ibu hamil yang melakukan pelayanan
antenatal. Dari hasil uji Chi Square diketahui adanya hubungan yang signifikan antara
peran suami dengan perilaku bumil dalam pelayanan antenatal. Kondisi tersebut
didukung pula hasil diskusi kelompok terarah.
Kesimpulan :

 Peran suami terhadap perilaku ibu hamil dalam pelayanan antenatal dan persalinan
mempunyai hubungan yang signifikan. Peran orangtua terhadap perilaku ibu hamil
dalam pelayanan ANC dan persalinan mempunyai hubungan yang signifikan. Peran
suami yang paling dominan berpengaruh terhadap perilaku ibu hamil dalam pelayanan
ANC dan persalinan. Namun masih diperlukan penyuluhan kepada ibu-ibu hamil
mengenai pelayanan kebidanan khususnya frekuensi pemeriksaan kehamilan sesuai
standar 5 T secara berkala oleh bidan melalui wadah kelompok pengajian/arisan dan
juga sosialisasi program “suami SIAGA” ataupun Orangtua SIAGA melalui selebaran
poster, leaflet oleh bidan maupun kader agar suami, orangtua berperan untuk Siap,
Antar, Jaga.

6. Telaah Jurnal oleh Shalsa Aprilia


EFEKTIVITAS DAUN KATUK (SAUROPUS ANDROGYNUS) TERHADAP
KECUKUPAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS KUTA BARO ACEH
BESAR

Pengarang : Juliastuti

Tahun : 2019

Metode : Quasi eksperimen, dengan rancangan penelitian pre test dan


post test

Contoh Pemberdayaan :

 Perbedaan nilai dari post test pada kedua kelompok dibadingkan untuk menentukan
perbedaan peningkatan kecukupan ASI. Teknik penelitian menggunakan
Nonprobability Sampling, pengambilan sampel menggunakan kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol dengan jumlah anggota masing-masing kelompok antara 10 s/d
20.
 Jumlah sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 30 responden yang
memenuhi kriteria inklusi dan dibagi menjadi dua kelompok, 15 responden dalam
kelompok rebusan daun katuk dan 15 responden kelompok ekstrak daun katuk.
Populasi pada penelitian ini adalah ibu menyusui di wilayah kerja Puskesmas Kuta
Baro yang berjumlah 68 responden. Sampel berjumlah 20 orang dengan krtiteria
inklusi, ibu yang memiliki bayi usia 0-28 hari, menyusui ASI eksklusif, bersedia
menjadi responden, tidak bekerja, tidak Indonesian Journal for Health Sciences Vol.3,
No.1, Maret 2019, Hal. 1-5 3 mengkonsumsi obat-obatan, tidak ada kelainan fisik
pada payudara ibu, dan bayi sehat. Pengumpulan data menggunkan observasi dengan
menimbang berat badan bayi, melihat kecukupan ASI sebelum dan sesudah diberikan
rebusan daun katuk dan ekstrak daun katuk. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan cara memberikan lembar persetujuan (informed consent) kepada ibu menyusui
yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ingin Jaya.
 Data kemudian dibagi kedalam dua kelompok besar yaitu kelompok ibu yang
diberikan rebusan daun katuk dan kelompok ibu yang diberikan ekstrak daun katuk
selama 7 hari. Di hari pertama dan hari ke 7 akan diobservasi kecukupan ASI dengan
penimbangan berat badan bayi. Kemudian dilakukan analisa data dengan memisahkan
ibu dengan ke-cukupan ASI sebelum dan setelah in-tervensi tujuh hari intervensi.
Tahap se-lanjutnya, data diubah menjadi katagorik untuk membagi kecukupan ASI
menjadi cukup ASI dan tidak cukup ASI. Kemudian dilakukan Analisis meng-
gunakan uji independent t-test.

Hasilnya :

 Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang diberikan rebusan daun katuk
dan responden yang diberikan ekstrak daun katuk dapat memenuhi kecukupan ASI.
Penilaian terhadap kecukupan ASI dalam penelitian ini yaitu dengan melihat kenaikan
berat badan bayi selama seminggu dengan indikator berat badan bayi meningkat 140-
200 gram per minggu, untuk bayi yang 0 hari minimal berat badan bayi sama seperti
pada waktu lahir. Berat badan bayi tidak turun melebihi 10% dari berat badan lahir
pada minggu pertama kelahiran. Pemberian ekstrak daun katuk pada kelompok ibu
melahirkan dan menyusui dengan dosis 3x300 mg/hari selama 15 hari mulai dari hari
ke 3 setelah melahirkan dapat meningkatkan produksi ASI 50,7% lebih banyak
dibandingkan dengan ibu melahirkan dan menyusui bayinya tidak diberi ekstrak daun
katuk, pemberian ekstrak daun katuk tersebut dapat mengurangi jumlah subyek
kurang ASI sebesar 12,5% .

Kesimpulan :

 Dari 10 responden ibu menyusui yang telah dilakukan intervensi rebusan daun katuk
ternyata didapatkan hasil bahwa rata-rata kenaikan berat badan bayi untuk memenuhi
kecukupan ASI sebanyak 259 gram, dan intervensi ekstrak daun katuk rata-rata
kenaikan berat badan bayi untuk memenuhi kecukupan ASI sebanyak 182 gram. 2.
Terdapat perbandingan yang signifikan terhadap kenaikan berat badan bayi pada ibu
menyusui setelah diberikan rebusan daun katuk dan ekstrak daun katuk den-gan p
value 0,000.

Anda mungkin juga menyukai