Telaah Jurnal - KELOMPOK 3
Telaah Jurnal - KELOMPOK 3
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Model Pemberdayaan Keluarga
Tingkat II Semester I
Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
TINGKAT II A
Tahun : 2017
Contoh Pemberdayaan :
Hasilnya :
Kesimpulan :
Tahun : 2020
Contoh Pemberdayaan :
Hasilnya :
Kesimpulan :
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dalam pemberian Tablet Besi (FE)
Ibu Hamil Di Posyandu Mawar Berduri RT 05 Kec Jakabaring Kel. Tuan Kentang
Kota Palembang, sehingga peserta ibu hamil memahami tentang manfaat dan
memahami benar tentang pemberian tablet besi (Fe), sehingga dapat mengatasi
kejadian anemia pada ibu hamil.
Data dikelolah menggunakan kuisioner yang terdiri 47 peserta ibu hamil data
dikelolah menggunakan tingkat pengukuran Model Rash yang terdiri dari;:
1. Reliabilitas person
2. Reliabilitas item
3. Alpha Croncbach
Data yang dikelolah menghasilkan nilai bagus dan peserta memahami penggunaan
dan manfaat tablet besi (Fe)
3. Telaah Jurnal oleh Carmenita Solagratia
Tahun : 2016
Metode : Dilakukan dalam bentuk kelompok Focus Grup Discussion (FGD), dimana
terdiri dari beberapa ibu hamil yang dipandu dengan buku kerja “ Siap
Menjadi Ibu Hebat” dalam mengutarakan:
Contoh Pemberdayaan :
Hasilnya :
Didapatkan semua ibu hamil merasa bahagia, merasakan perubahan nafsu makan,
cepat lelah dan mengantuk serta melakukan test kehamilan sendiri atau periksa ke
pelayanan kesehatan sesegera mungkin untuk memastikan kehamilannya. Sebagian
responden sering mengajak bayi bicara selama masih hamil dan yang lainnya jarang
mmengajak bayi bicara selama hamil karena tidak tahu bahwa hal tersebut adalah cara
untuk merangsang bayi saat didalam kandungan. Semua responden sering berbagi
informasi dengan sesama ibu hamil dan bidan tentang proses kehamilan saat
mengecek kehamilan di puskesmas. Sebanyak 3 responden merasa perubahan
tubuhnya membuat dirinya berbeda dari biasanya, sehingga selalu ingin diperhatikan
oleh suaminya. Pada perubahan emosi, semua responden menerima kehamilan dengan
bahagia dan bercerita mengenai kehamilannya kepada orang sekitarnya.
Kesimpulan :
Proses FGD ibu hamil sangat membantu ibu hamil dalam mengkaji kesiapan dirinya
saat hamil dan menjadi bentuk suport lainnya selain keluarga sehingga ibu hamil
menjadi lebih baik dalam hal pengetahuan dan emosi yang dapat memberikan dampak
yang baik selama kehamilannya.
4. Telaah Jurnal oleh Hanifa Syiffa Fauziyah
Tahun : 2020
Contoh Pemberdayaan :
Responden mendapat paket informasi keluarga atau Pinkesga kehamilan, flyer peran
keluarga per trimester dan buku saku cara mengatasi ketidaknyamanan ibu hamil.
Pemberian Pinkesga dilakukan dalam 4 kali pertemuan. Pada pertemuan pertama,
responden mendapat penjelasan tentang Pinkesga dan tujuan penelitian dan
mendiskusikan permasalahan terkait peran keluarga selama kehamilan kemudian
peneliti melakukan pre-test menggunakan checklist peran keluarga per trimester
kehamilan. Pada pertemuan kedua, responden mendapat materi awal bimbingan peran
keluarga tiap trimester yaitu edukasi perawatan kehamilan dengan melibatkan
keluarga meliputi hal-hal yang harus dilakukan ibu hamil tiap trimester dan cara
mengatasi ketidaknyamanan ibu hamil tiap trisemester. Kunjungan ketiga, responden
kembali mendapat bimbingan terkait pemberdayaan dan keterlibatan keluarga dalam
pengambilan keputusan dalam merawat ibu hamil di setiap item peran keluarga tiap
trimester. Pada kunjungan keempat, dilakukan evaluasi terhadap kemampuan
responden dalam mengambil keputusan dalam merawat ibu hamil menggunakan
checklist checklist peran keluarga per trimester kehamilan. Kunjungan ini merupakan
kunjungan untuk post test. Selanjutnya dilakukan kunjungan kelima untuk
mengevaluasi kunjungna ANC yang sudah di lakukan berdasarkan kunjungan
nasional yang seharusnya di lakukan dan evaluasi keterlibatan keluarga dalam
pendampingan ibu hamil dalam kelas ibu hamil.
Hasilnya :
Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata responden pada pretest berada
pada kategori tidak mampu (skor rata-rata: 41,8) dan skor rata-rata responden pada
post test adalah termasuk dalam kategori mampu (skor rata-rata: 86.2). Hasil uji uji
Wilcoxon Signed Ranks Test diperoleh nilai p (0,000) < 0,05 yang berarti terdapat
perbedaan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan untuk perawatan ibu
hamil sebelum dan sesudah mendapatkan Pinkesga kehamilan.
Kesimpulan :
Tahun : 2010
Pendidikan.
Contoh Pemberdayaan :
Hasil :
Hubungan peran suami terhadap perilaku ibu hamil dalam pelayanan antenatal.
Suami berperan baik terhadap perilaku ibu hamil yang melakukan pelayanan
antenatal. Dari hasil uji Chi Square diketahui adanya hubungan yang signifikan antara
peran suami dengan perilaku bumil dalam pelayanan antenatal. Kondisi tersebut
didukung pula hasil diskusi kelompok terarah.
Kesimpulan :
Peran suami terhadap perilaku ibu hamil dalam pelayanan antenatal dan persalinan
mempunyai hubungan yang signifikan. Peran orangtua terhadap perilaku ibu hamil
dalam pelayanan ANC dan persalinan mempunyai hubungan yang signifikan. Peran
suami yang paling dominan berpengaruh terhadap perilaku ibu hamil dalam pelayanan
ANC dan persalinan. Namun masih diperlukan penyuluhan kepada ibu-ibu hamil
mengenai pelayanan kebidanan khususnya frekuensi pemeriksaan kehamilan sesuai
standar 5 T secara berkala oleh bidan melalui wadah kelompok pengajian/arisan dan
juga sosialisasi program “suami SIAGA” ataupun Orangtua SIAGA melalui selebaran
poster, leaflet oleh bidan maupun kader agar suami, orangtua berperan untuk Siap,
Antar, Jaga.
Pengarang : Juliastuti
Tahun : 2019
Contoh Pemberdayaan :
Perbedaan nilai dari post test pada kedua kelompok dibadingkan untuk menentukan
perbedaan peningkatan kecukupan ASI. Teknik penelitian menggunakan
Nonprobability Sampling, pengambilan sampel menggunakan kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol dengan jumlah anggota masing-masing kelompok antara 10 s/d
20.
Jumlah sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 30 responden yang
memenuhi kriteria inklusi dan dibagi menjadi dua kelompok, 15 responden dalam
kelompok rebusan daun katuk dan 15 responden kelompok ekstrak daun katuk.
Populasi pada penelitian ini adalah ibu menyusui di wilayah kerja Puskesmas Kuta
Baro yang berjumlah 68 responden. Sampel berjumlah 20 orang dengan krtiteria
inklusi, ibu yang memiliki bayi usia 0-28 hari, menyusui ASI eksklusif, bersedia
menjadi responden, tidak bekerja, tidak Indonesian Journal for Health Sciences Vol.3,
No.1, Maret 2019, Hal. 1-5 3 mengkonsumsi obat-obatan, tidak ada kelainan fisik
pada payudara ibu, dan bayi sehat. Pengumpulan data menggunkan observasi dengan
menimbang berat badan bayi, melihat kecukupan ASI sebelum dan sesudah diberikan
rebusan daun katuk dan ekstrak daun katuk. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan cara memberikan lembar persetujuan (informed consent) kepada ibu menyusui
yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ingin Jaya.
Data kemudian dibagi kedalam dua kelompok besar yaitu kelompok ibu yang
diberikan rebusan daun katuk dan kelompok ibu yang diberikan ekstrak daun katuk
selama 7 hari. Di hari pertama dan hari ke 7 akan diobservasi kecukupan ASI dengan
penimbangan berat badan bayi. Kemudian dilakukan analisa data dengan memisahkan
ibu dengan ke-cukupan ASI sebelum dan setelah in-tervensi tujuh hari intervensi.
Tahap se-lanjutnya, data diubah menjadi katagorik untuk membagi kecukupan ASI
menjadi cukup ASI dan tidak cukup ASI. Kemudian dilakukan Analisis meng-
gunakan uji independent t-test.
Hasilnya :
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang diberikan rebusan daun katuk
dan responden yang diberikan ekstrak daun katuk dapat memenuhi kecukupan ASI.
Penilaian terhadap kecukupan ASI dalam penelitian ini yaitu dengan melihat kenaikan
berat badan bayi selama seminggu dengan indikator berat badan bayi meningkat 140-
200 gram per minggu, untuk bayi yang 0 hari minimal berat badan bayi sama seperti
pada waktu lahir. Berat badan bayi tidak turun melebihi 10% dari berat badan lahir
pada minggu pertama kelahiran. Pemberian ekstrak daun katuk pada kelompok ibu
melahirkan dan menyusui dengan dosis 3x300 mg/hari selama 15 hari mulai dari hari
ke 3 setelah melahirkan dapat meningkatkan produksi ASI 50,7% lebih banyak
dibandingkan dengan ibu melahirkan dan menyusui bayinya tidak diberi ekstrak daun
katuk, pemberian ekstrak daun katuk tersebut dapat mengurangi jumlah subyek
kurang ASI sebesar 12,5% .
Kesimpulan :
Dari 10 responden ibu menyusui yang telah dilakukan intervensi rebusan daun katuk
ternyata didapatkan hasil bahwa rata-rata kenaikan berat badan bayi untuk memenuhi
kecukupan ASI sebanyak 259 gram, dan intervensi ekstrak daun katuk rata-rata
kenaikan berat badan bayi untuk memenuhi kecukupan ASI sebanyak 182 gram. 2.
Terdapat perbandingan yang signifikan terhadap kenaikan berat badan bayi pada ibu
menyusui setelah diberikan rebusan daun katuk dan ekstrak daun katuk den-gan p
value 0,000.