PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh:
MURNI
NIM. P17334121195
LEMBAR PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun oleh :
MURNI
NIM. P17334121195
MENYETUJUI :
PEMBIMBING
Mengetahui :
Ketua Jurusan Analis Keshatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung
ii
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Penelitian ini telah diujikan pada sidang Karya Tulis Ilmiah
Program Pendidikan Diploma III Jurusan Teknologi Laboratorium Medis
Politeknik Kesehatan Kememkes Bandung
Tanggal: 07 Desember 2022
Disusun oleh :
MURNI
NIM. P17334121195
Panitia Ujian
Tanda Tangan
ii
GAMBARAN KADAR ANTIBODI SEBELUM DAN SESUDAH BOOSTER
KE-2 PADA TENAGA KESEHATAN
RUMAH SAKIT SILOAM CIKARANG
ABSTRAK
Dosen Pembimbing : Dra.Ira Gustira Rahayu, MKes
iii
DESCRIPTION OF ANTIBODY LEVELS BEFORE AND AFTER THE
2nd BOOSTER IN HEALTH WORKERS
SILOAM HOSPITALS CIKARANG
ABSTRACT
iv
KATA PENGANTAR
yang telah memberikan nikmat dan karunianya kepada penulis sehingga penulis
Sebelum Dan Sesudah Booster ke-2 Pada Tenaga Kesehatan Rumah Sakit Siloam
Usulan Karya tulis ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat dalam
Dalam penulisan usulan tugas akhir ini, tidak akan terwujud tanpa bantuan,
bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,pada kesempatan
Siloam Hospitals Lippo Cikarang yang sudah memberikan ijin dan dukungan
Medis
v
4. Ibu Dra.Ira Gustira Rahayu, M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah
M.Kes, selaku dosen penguji pada sidang usulan penelitian yang telah
penelitian ini.
6. Kepada seluruh dosen dan staff di Poltekes Bandung yang telah memberikan
7. Atasan serta staff laboratorium Rumah Sakit Siloam Cikarang yang telah
8. Suami dan anak kami tercinta yang senantiasa mendoakan dan memberikan
dukungan moral serta dukungan moril, sehingga usulan karya tulis ilmiah ini
dapat selesai
9. Teman teman DIII TLM program RPL angkatan 2022, terimakasih atas
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan usulan karya tulis ilmiah ini masih
jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan, penulis mengharapkan kritik dan
vi
tulis ilmiah ini. Besar harapan penulis semoga usulan karya tulis ilmiah ini dapat
memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan masyarakat pada umumnya, serta
dapat menjadi referensi bagi peneliti yang lain dalam ruang lingkup yang sama.
Murni
vii
DAFTAR ISI
viii
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 39
Lampiran 1 .......................................................................................................... 43
ix
DAFTAR ISTILAH
penyakit
2. Antibody adalah bagian dari sistem kekebalan yang bekerja untuk melindungi
tubuh dari bahaya virus, bakteri, kuman zat-zat yang dapat menyebabkan
penyakit infeksi
4. Sistem imun adalah sistem daya tahan tubuh terhadap serangan substansi asing
yang terpapar ke tubuh kita. Substansi asing tersebut bisa berasal dari luar
uatu bentuk perlindungan tidak langsung dari penyakit menular yang terjadi
ketika sebagian besar populasi menjadi kebal terhadap infeksi, baik melalui
subjek (pretest), subjek diberi perlakuan untuk jangka waktu tertentu (exposure),
dilakukan pengukuran ke-2 (post test) terhadap variable bebas, dan hasil
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
CIKARANG.................................................................................................... 31
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Covid-19. Awal mula pandemi ini diketahui dari laporan pertama kali yaitu kejadian
luar biasa (KLB) yang terjadi di kota Wuhan, Cina sejak akhir Desember tahun 2019.
Dimana pada tanggal 1 Desember 2019 ditemukan gejala pertama sekali pada pasien
seperti demam, malaise, batuk kering, dan dispnea yang disebabkan oleh
Sejak Covid-19 pertama kali muncul di Cina, hanya dalam empat bulan, virus
Berdasarkan laporan dari WHO, terdapat lima komponen utama dari upaya
penanggulangan dan persediaan penting (4), perawatan klinis yang aman dan
1
Vaksinasi adalah salah satu upaya penanggulangan pandemi Covid-19,
dimana saat ini pemerintah sedang berupaya untuk mengejar herd immunity yaitu
bila vaksinasi mencapai angka 70%. Manfaat dari vaksinasi adalah merangsang
atau herd immunity akan tercapai di suatu negara ataupun wilayah apabila semakin
banyak individu mendapatkan vaksin. Dampaknya adalah risiko paparan dan mutasi
2021).
Penyebaran penyakit ini telah memberikan dampak luas secara sosial dan
ekonomi. Masih banyak kontroversi seputar penyakit ini, termasuk dalam aspek
disebabkan oleh SARS-CoV-2 juga belum sepenuhnya dapat dipahami, namun dapat
dipelajari dari mekanisme yang ditemukan pada SARS-CoV dan MERS-CoV. Ketika
imunitas humoral dan selular tubuh yang dimediasi oleh sel T dan sel B yang
spesifik terhadap virus. Pada respons imun humoral terbentuk IgM dan IgG terhadap
SARS-CoV IgM terhadap SAR-CoV hilang pada akhir minggu ke-12 dan IgG dapat
bertahan jangka panjang. Hasil penelitian terhadap pasien yang telah sembuh dari
SARS menujukkan setelah 4 tahun dapat ditemukan sel T CD4+ dan CD8+ memori
2
yang spesifik terhadap SARS-CoV, tetapi jumlahnya menurun secara bertahap tanpa
pejamu. SARS-CoV dapat menginduksi produksi vesikel membran ganda yang tidak
tersebut sehingga tidak dapat dikenali oleh pejamu. Jalur IFN-I juga diinhibisi oleh
SARS-CoV dan MERS-CoV. Presentasi antigen juga terhambat pada infeksi akibat
rendah tetap tidak divaksinasi. Hanya 57 negara yang telah memvaksinasi 70%
populasi mereka – hampir semuanya negara berpenghasilan tinggi. Kita harus terus
mungkin, termasuk 100% dari mereka yang berusia di atas 60 tahun; 100% tenaga
Di beberapa negara, kami melihat komitmen politik yang tidak memadai untuk
meluncurkan vaksin. Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya komitmen politik untuk
akses yang adil terhadap vaksin. Fokus utama WHO sekarang adalah mendukung
harus memastikan akses yang adil dan merata ke vaksin, dan memastikan setiap
Vaksinasi adalah cara sederhana, aman, dan efektif untuk melindungi tubuh
pertahanan alami tubuh untuk membangun ketahanan terhadap infeksi tertentu dan
3
membuat sistem kekebalan menjadi lebih kuat. Vaksin melatih sistem kekebalan
tubuh untuk membuat antibodi, sama seperti ketika terpapar penyakit. Namun,
karena vaksin hanya mengandung kuman yang mati atau dilemahkan seperti virus
atau bakteri, vaksin tidak menyebabkan penyakit atau membuat tubuh berisiko
ada juga yang diberikan secara oral (melalui mulut) atau disemprotkan ke dalam
hidung.
virus atau bakteri di masa depan, sistem kekebalan tubuh dapat dengan cepat
Oleh karena itu, vaksin adalah cara yang aman dan cerdas untuk menghasilkan
respons imun dalam tubuh, tanpa menyebabkan penyakit. Sistem kekebalan tubuh
kita dirancang untuk mengingat. Setelah terpapar satu atau lebih dosis vaksin, kita
biasanya tetap terlindungi dari penyakit selama bertahun-tahun, puluhan tahun, atau
4
Vaksinasi COVID-19 telah mengalami perjalanan yang panjang untuk
memastikan keamanan dan keampuhannya melalui berbagai penelitian dan uji coba.
Program vaksinasi dianggap sebagai kunci dalam mengakhiri pandemi karena dapat
2020a).
kepada masyarakat luas saat ini membutuhkan proses yang lebih panjang karena
vaksin didefinisikan sebagai perbedaan antara orang yang menjadi sakit setelah
vaksinasi dan mereka yang sakit tanpa menerima vaksinasi. Ini adalah ukuran yang
diidentifikasi selama fase ketiga dari uji klinis di mana peneliti memvaksinasi
beberapa orang dan memberikan plasebo kepada orang lain. Subyek uji kemudian
dipantau selama beberapa bulan untuk melihat apakah orang yang divaksinasi lebih
sebesar 80%, maka berarti jika seratus orang telah divaksinasi, rata-rata 80 orang
dari 100 orang tersebut tidak tertular COVID-19. Pada catatan yang sama, keamanan
kesehatan, baik pada saat ini maupun di masa depan, pada orang yang telah
5
Penanggulangan pandemi SARS-COV-2 yang dianggap paling efektif
hingga saat ini adalah vaksinasi, yang dilengkapi dengan penerapan protokol
kesehatan. Pemahaman tentang program vaksinasi saat ini menjadi sangat penting,
untuk memberikan edukasi bagi calon peserta vaksinasi. Penelitian ini bertujuan
(ECLIA).
pembentukan antibodi spesifik yang dapat melawan patogen tersebut. Vaksin covid-
19 tersebut dapat menginduksi respon imun humoral yaitu antibodi netralisasi dan
SARS CoV-2 (Cucunawangsih et al., 2021). Perbedaan titer antibodi spesifik paska
vaksinasi COVID-19 pada tiap peserta dapat dipengaruhi oleh berbagai macam
antibodi paska vaksinasi COVID-19 dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, riwayat
infeksi, dan pola hidup. Orang yang berusia lebih tua, berjenis kelamin wanita,
belum pernah terinfeksi SARS CoV-2 dan memiliki pola hidup yang buruk
2021) juga menunjukkan bahwa durasi vaksinasi dapat mempengaruhi titer antibodi
6
penurunan sebanyak 6% setelah empat bulan. Selain itu, SARS CoV-2 merupakan
virus RNA yang mudah bermutasi sehingga varian baru virus tersebut akan muncul
seiring waktu (Banoun, 2021). Antibodi spesifik yang telah terbentuk belum tentu
dapat melawan virus varian baru. Informasi tersebut menunjukkan bahwa vaksinasi
tidak dapat dijadikan satu-satunya upaya pencegahan COVID-19. Oleh karena itu,
bagi peserta yang memiliki titer antibodi spesifik di atas rata-rata diharapkan tetap
adalah tipe vaksin messenger RNA (mRNA) yang menggunakan materi genetik
untuk memberikan stimulus kepada sel tubuh kita agar membentuk antibodi.
Beberapa tenaga kesehatan yang sudah melakukan vaksin ke-3 ( Booster ke-1 )
Antibodi spesifik yang telah terbentuk belum tentu dapat melawan virus
varian baru, karena meskipun tenaga kesehatan sudah mendapatkan vaksin 1, 2 dan
3 (Booster 1) akan tetapi masih ada tenaga kesehatan yang terinfeksi virus covid 19,
namun dengan adanya vaksin maka gejala yg ditimbulkan biasanya lebih ringan
dapat dijadikan satu-satunya upaya pencegahan COVID-19. Oleh karena itu, bagi
peserta yang memiliki titer antibodi spesifik di atas rata-rata diharapkan tetap
7
menerapkan prokes seperti menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan
Apakah setelah dengan diberikannya Booster ke-2 para tenaga kesehatan tidak
akan terkena infeksi virus COVID 19 lagi ? dan bagaimana peningkatan kadar
antibodi setelah booster ke-2?. Dari permasalahan ini peneliti akan melakukan
penelitian tentang kadar antibodi sebelum dan sesudah pemberian vaksin booster ke-
Dari Uraian pada latar belakang diatas dirumuskan masalah sebagai berikut:
8
1.4 Manfaat Penelitian
Bagi Penulis
Bagi Akademik
Sakit merasa aman pada saat mendapatkan pelayanan oleh para tenaga
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Covid 19
lebih dari 850 ribu orang di berbagai belahan dunia. WHO dan Centers for Disease
bagaimana ciri-ciri infeksi virus corona baru bagi seseorang. Karena virus ini
seseorang apakah ia terpapar virus corona atau tidak terus dikabarkan. Menurut data
merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan serta mudah ditularkan melalui
kontak perorangan. Selain itu, orang dengan imunitas rendah juga berisiko tinggi
terinfeksi virus corona. Bagaimana cara agar imun kita tidak rendah pada masa
pandemi covid-19 ini?. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui gejala
klinis dan cara meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk mencegah penyakit
Corona virus atau Virus corona adalah hal yang familiar di dunia kesehatan
hewan. Virus ini termasuk salah satu kelompok virus ribonukleat acid (RNA) yang
menjangkit mamalia dan burung. Virus ini dapat menginfeksi manusia sehingga bagi
yang terinfeksi virus akan terjangkit penyakit mulai dari penyakit ringan seperti
10
batuk kering, deman dan lain-lain. Jika bertambah parah, infeksi covid-19 dapat
berkembang menjadi gagal napas yang terkait dengan kerusakan alveolar difus dan
penyakit Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), dan Middle East Respiratory
tahun 2012 MERS pertama kali ditemukan di Timur Tengah, dan yang terakhir
Ada empat genus dalam virus corona yakni alphaviruses, beta-viruses, yang
berasal dari binatang mamalia, lebih tepatnya dari kelelawar, lalu gammaviruses dan
delta- viruses berasal dari babi dan burung. Ukuran genom corona virus bervariasi,
antara 26 kb dan 32 kb. Di antara beberapa sub-tipe virus ada yang dapat
parah, sedangkan alphavirus menyebabkan infeksi tanpa gejala atau gejala ringan.
Virus corona terdeteksi lagi pada akhir bulan desember 2019 dan jenis baru
ini dinamakan SARS-CoV2 atau covid-19, karena secara genetik mirip dengan virus
SARS-CoV yang menjadi wabah pernapasan akut pada tahun 2002 (Adijaya & Bakti,
2021).
2020:8).
11
Sebuah studi mengatakan, pada tanggal 31 Desember 2019 hingga akhir
masa studi tanggal 11 Februari 2020 menunjukkan bahwa penyebaran virus ini
sangat cepat dan dapat menyebar dari satu kota hingga seluruh negeri dala m kurun
SARS, karena daya ikat ACE-2 terhadap protein S sangat tinggi, yaitu sekitar
sepuluh sampai dua puluh kali lipat daya ikat SARS. Protein S (Spike Protein)
bekerja memfasilitasi masuknya virus ke dalam sel target, kemudian ditangkap oleh
integral yang terdiri dari enzim pemecah protein yang mengandung zinc (Zn-metallo
ACE 2 ini terdapat berbagai sel yang diantaranya sel ginjal, jantung, dan
yang paling banyak terdapat di paru-paru, dan itulah kenapa covid-19 banyak
Media infeksi covid-19 ialah melalui cairan mulut, mata, dan hidung
(droplet). Pada saat infeksi, masa inkubasi rata-rata adalah sekitar 4–5 hari sebelum
timbulnya gejala, dengan 97,5% dari pasien bergejala mengalami peningkatan gejala
dalam 11 hari. Pada saat masuk rumah sakit, pasien covid-19 biasanya menunjukkan
demam dan batuk kering, terkadang pasien juga mengalami kesulitan bernapas,
sendi, sakit kepala, diare, mual dan batuk darah. Dalam 5–6 hari setelah timbulnya
gejala, tampungan virus covid-19 mencapai puncaknya secara signifikan lebih cepat
12
sekitar 10 hari setelah gejala. Dan lebih parahnya sekitar 8–9 hari setelah timbul
( Tay dkk.,s2020:364).
2.1.2 Antibodi
berperan
spesifik yang dikhususkan untuk antigen tertentu. Antigen singkatan dari antibodi-
generators, merupakan suatu molekul penanda yang terdapat pada permukaan sel
plasma yang dihasilkan oleh sistem imunitas sebagai respon terhadap keberadaan
Pertahanan spesifik dapat mengenal benda asing atau antigen yang sama pada
penyakit dengan memberikan vaksin. Vaksin adalah suatu cairan yang berisi bakteri
atau virus yang telah dilemahkan atau dimatikan sehingga dapat menimbulkan
kekebalan (imunitas) oleh antibodi. Jika kekebalan muncul karena respon dari
13
adanya infeksi dan dapat sembuh, disebut kekebalan alamiah. Bila kekebalan timbul
merupakan perkembangan dari limfosit yang berdiferensiasi menjadi sel plasma, dan
sel plasma itu yang memproduksi antibodi. Nama lain dari antibodi adalah
memperbanyak diri. Sel hasil perbanyakan diri tersebut tidak akan berdiferensiasi
dan disebut Sel Memori B. Sel ini berfungsi dalam respon imunitas sekunder (respon
seperti virus dan bakteri. Di sinilah peran tes titer antibodi untuk mengetahui secara
kualitatif (keberadaan) dan kuantitatif (jumlah) antibodi dalam darah. Tes titer
antibodi juga dilakukan untuk menentukan apakah seseorang pernah terinfeksi oleh
patogen di masa lalu. Respon pertahanan tubuh melibatkan aktivasi sel B yang akan
menghasilkan antibodi. Antigen yang masuk akan diikat oleh antibodi di bagian
epitop. Epitop menentukan kecocokan antara antibodi dengan antigen. Antigen yang
sudah diikat oleh antibodi akan diuraikan dan dibuang keluar tubuh bersama aliran
darah.
dengan antigen berikut ini: Pada pemaparan antigen yang masuk kedalam tubuh
pertama kali, akan direspon oleh sel makrofag yang berfungsi sebagai sel penyaji
antigen. Makrofag akan memberikan antigen kepada sel T helper untuk di bentuk
14
respon pertahanan tubuh terhadap antigen tersebut. Sel T helper akan mengaktivasi
sel B dan sel T sitotoksik. Kedua proses aktivasi tersebut memiliki respon yang
berbeda terhadap antigen tadi. Sel B sebagai kekebalan humoral akan menghasilkan
antibodi dalam plasma darah dan limfa (ekstraseluler). Sel T sitotoksik akan
melawan antigen secara intraseluler yaitu dengan melisiskan sel-sel yang sudah
terinfeksi antigen.
sebagian sel akan digunakan sebagai sel memori (respon imunitas sekunder) dan
sebagian yang lain akan menyerang antigen. Sehingga pada pemaparan antigen yang
sama pada waktu yang akan datang akan langsung direspon oleh sel B memori dan
tersebut.
15
Untuk lebih jelas coba perhatikan gambar ini:
Perbedaan titer antibodi spesifik paska vaksinasi COVID-19 pada setiap peserta
akan berbeda beda, karena dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Dalam
vaksinasi COVID-19 dipengaruhi oleh : usia, jenis kelamin, riwayat penyakit, pola
dengan berbagai tes antibodi kuantitatif yang beredar. Metode Gold standard adalah
RBD ( Receptor Binding Domain ).untuk monitoring mandiri respon imun vaksinasi
16
Target utama vaksinasi saat ini adalah untuk mencapai meningkatkan
Saat ini terdapat jutaan orang di dunia yang telah menerima vaksin COVID
-19 dengan aman membawa kita semua satu langkah lebih dekat untuk kembali
berkegiatan seperti biasa dan bertemu dengan keluarga serta kerabat tercinta. Vaksin
dinanti-nantikan oleh banyak orang, namun amat wajar jika sebagian orang masih
bertanya-tanya mengenai proses vaksinasi dan apa saja yang perlu diantisipasi saat
giliran mereka tiba nanti . Vaksin membantu membentuk kekebalan pada tubuh
seperti demam dalam pembentukan antibodi tubuh. Setelah infeksi tiruan hilang,
tubuh akan membentuk T Limfosit memori yang akan digunakan untuk melawan
virus mendatang dan memakan waktu beberapa minggu bagi tubuh untuk
sudah mendapatkan vaksin dosis lengkap dan booster. Vaksinasi booster adalah
17
memperpanjang masa perlindungan. Dapat diberikan secara homolog maupun
beberapa faktor termasuk usia dan kemampuan tubuh membentuk kekebalan itu
sendiri. Seiring waktu, perlindungan dari vaksin berkurang (Andrews et al., 2021;
Oleh karena itu, untuk meningkatkan respon imun terhadap virus maka
Kesehatan adalah vaksin yang diproduksi oleh PT. Biofarma (Persero), Astra
and Bio N Tech, dan Sinovac Biotech Ltd. (Kementerian Kesehatan RI, 2022a).
1. Sinovac
BioTech. Vaksin bermerek CoronaVac ini merupakan tipe vaksin whole virus yang
menginfeksi tubuh, namun bisa memicu pembentukan imun dalam tubuh kita.
Vaksin Sinovac memiliki berbagai angka efikasi dari beberapa negara yang telah
18
melakukan uji coba. Setelah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), vaksin Sinovac mulai digunakan untuk
2. AstraZeneca
merupakan tipe vaksin viral vector yang memanfaatkan adenovirus simpanse (yang
sudah dilemahkan sehingga tidak berbahaya), untuk mengantarkan protein spike dari
3. Moderna
asal Amerika Serikat, Vaksin Moderna adalah tipe vaksin messenger RNA (mRNA)
yang menggunakan materi genetik untuk memberikan stimulus kepada sel tubuh kita
4. Pfizer
tipe messenger RNA (mRNA) atau vaksin asam nukleat. Vaksin ini menggunakan
materi genetik, yaitu protein spike dari Covid-19, yang dimanfaatkan untuk
19
5. Sinopharm
Vaksin Sinopharm adalah vaksin virus corona buatan China dan telah
diujikan di beberapa negara lainnya. Vaksin ini menggunakan platform yang sama
dengan vaksin Sinovac, yaitu virus yang diinaktivasi atau berjenis inactivated
terlindungi dari penyakit yang disasar. Tetapi tidak semua orang bisa
sistem imun mereka (seperti kanker atau HIV) atau yang memiliki alergi parah
terhadap beberapa komponen vaksin mungkin tidak bisa divaksinasi dengan vaksin-
vaksin tertentu. Orang-orang ini masih dapat dilindungi jika mereka tinggal di
divaksinasi, patogen akan sulit menyebar karena sebagian besar yang dijangkitinya
sudah kebal. Jadi, semakin banyak orang yang divaksinasi, semakin kecil risiko
menjadi semakin penting bagi orang-orang yang selain dapat divaksinasi juga tidak
rentan terhadap penyakit-penyakit yang dapat dicapai melalui vaksinasi. Tidak ada
20
aman. Namun, dengan kekebalan kelompok, orang-orang ini akan mendapat
Vaksinasi tidak hanya melindungi diri Anda, tetapi juga melindungi orang-orang di
masyarakat yang tidak bisa divaksinasi. Jika bisa divaksinasi, pastikan Anda
divaksinasi.(who,coronavirus,cara-kerja-vaksin)
Titer antibodi merupakan jenis tes darah yang digunakan untuk menentukan
keberadaan dan tingkat antibodi dalam darah. Tes ini berguna untuk menyelidiki
apakah terdapat reaksi kekebalan yang dipicu oleh penyerbu asing (antigen) di
dalam tubuh. Jadi ketika ada patogen (mikroorganisme penyebab penyakit) masuk
ke dalam tubuh, antigen yang berada pada patogen tersebut akan memicu sistem
domain (RBD) protein Spike (S) SARS-CoV-2 yang bertujuan untuk menilai respons
Prosedur dan Pembacaan Hasil Tes Antibodi COVID-19 yaitu tenaga medis
akan mengambil sampel darah tenaga kesehatan, biasanya dengan mengambil darah
21
sampai darah membeku ( sekitar 30 menit),Kemudian di proses pemisahan serum
yaitu dicentrifuge. Setelah sampel serum terpisah bisa dilanjutkan untuk diuji
dengan menggunakan alat otomatis Cobas E411 metode ECLIA untuk menentukan
apakah pasien telah mengembangkan antibodi terhadap virus SARS Cov-2. Hasil tes
22
2.3 Definisi Operasional
23
BAB III
METODE PENELITIAN
dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian dimana variable dependen
dan variable independen dilakukan dan diukur dalam waktu yang berbeda yang
3.2.1 Populasi
terinfeksi virus COVID-19, sudah vaksin 1,2 dan booster 1 di Rumah Sakit Siloam
3.2.2 Sampel
Pada penelitian ini,sampel yang di gunakan adalah sampel darah vena dari
50 tenaga kesehatan yang belum pernah terpapar virus COVID-19, dan yang sudah
Rumah Sakit Siloam Hospitals Lippo Cikarang pada bulan September sampai
November 2022.
a. Kriteria inklusi
24
1. Seluruh tenaga kesehatan Rumah Sakit Siloam Hospitals Lippo Cikarang
b. Kriteria Ekklusi
Sample diambil secara Random Sampling yaitu teknik pengambilan sample dari
populasi dimana setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk
Hospital Lippo Cikarang, mulai bulan September 2022 sampai dengan bulan
Oktober 2022.
Data yang digunakan pada penelitian ini, adalah data sekunder yang diambil
dari hasil pemeriksaan kadar antibodi covid-19 dengan metode Eclia pada tenaga
kesehatan di Rumah Sakit Siloam Hospitals Lippo Cikarang dalam kurun waktu 2
25
bulan September – Oktober 2022 sebanyak 50 sampel kemudian data di sajikan
3.5.1 Alat
Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini,antara lain: Needle/spuit
3 mL, kapas alkohol, micropure/plester, tourniquet, tabung SST, Centrifuge dan alat
otomation analyzer.
3.5.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: serum dari darah
2. Pasien diidentifikasi dengan benar sesuai dengan data pada lembar permintaan.
3. Keadaan pasien diverifikasi, misalnya puasa atau konsumsi obat, dicatat bila
6. Dipilih vena bagian median cubital atau cephalic. Dilakukan perabaan (palpasi)
untuk memastikan posisi vena; vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastis dan
26
memiliki dinding tebal. Bila vena tidak teraba, maka dilakukan pengurutan dari
7. Area kulit pada bagian yang akan diambil darah dibersihkan dengan kapas
alkohol 70%, dan dibiarkan kering; kulit yang sudah dibersihkan jangan
dipegang lagi.
8. Bagian vena ditusuk dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Jika jarum
telah masuk kedalam vena, maka tabung vacutainer akan terisi dengan
tangannya.
diletakkan kapas pada lokasi suntikan, jarum segera dilepaskan atau ditarik.
Diletakkan kapas pada bekas tusukan, kemudian ditekan beberapa saat, dan
diberi plester.
disentrifus dengan kecepatan 3000 rpm selama 10 menit, cairan bening berwarna
kuning pucat dipisahkan dari komponen sel darah; serum siap digunakan untuk
27
3.5.3.3 Pemeriksaan Antibodi Metode ECLIA dengan Alat Otomation
campuran reaksi dalam kuvet. Kuvet yang terdapat dalam instrument ini disusun
dengan bentuk melingkar dan dalam jumlah yang banyak,yaitu sebanyak 150 kuvet,
proses yang dilakukan oleh setiap bagian yang berperan dalam proses pengukuran,
sehingga tidak akan terjadi kesalahan baik dalam proses pemipetan, penambahan
1. Sambungkan kabel power pada stabilitor kemudian nyalakan alat (saklar 0n/Off)
2. Pastikan alat pada posisi stanby dan tunggu lampu berwarna hijau.
3. Masukkan sample serum yang sudah ada barcode pasien ke dalam rak sampel
6. Hasil akan keluar dalam waktu 25 menit dan otomatis link ke sistem LIS ,
Data yang dikumpulkan adalah data primer sebagai hasil pemeriksaan kadar antibodi
titer SARS CoV-2 sebelum vaksin booster 2 dan 14 hari setelah booster 2 dari peserta
28
tenaga kesehatan. Data yang terkumpul disajikan dalam bentuk tabel disertai dengan
narasi/deskriptif.
Package for Social Science) versi 26 dan ditampilkan dalam bentuk sederhana
berdasarkan perbandingan kadar sebelum dan sesudah vaksin booster ke-2. Hasil
pengolahan data disajikan dalam bentuk tabel disertai dengan narasi atau deskriptif.
Responden Tenaga
Kesehatan
Wawancara
Pengambilan Sampel
darah
Pengambilan Sampel
darah
Proses pembuatan
sampel Anti-Sars Cov
Pemeriksaan Sampel
Anti Sars29
Cov-2
Pengumpulan data
Analisis Data
Kesimpulan
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Total 50 100
Sumber: Data Primer tahun 2022
31
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa Umur responden sebagian besar adalah 21-
diketahui bahwa paling muda adalah umur 21 tahun dan paling tua 72 tahun.
No Antibody(U/mL) Frekuensi %
1 < 10 66 12
2 10-15 24 48
3 15-21 14 28
4 20-26 5 10
5 > 25 1 2
Total 50 100
Sumber: Data Primer tahun 2022
sebagian besar 10-15 U/mL(48%). Nilai antibody paling rendah 7,800 U/mL
32
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai Antibody sesudah vaksin booster
sebagian besar 25-30 U/mL (28%). Nilai antibody paling rendah 17,300
Tabel 4. 5 Nilai mean (rata-rata) kadar antibody sesudah vaksin booster ke- 2
di RS Siloam Cikarang
No Rata-rata
Jadwal Booster Selisih
Antibody
1 Sebelum 14,74 U/mL
2 Sesudah 29,62 U/mL 14,87 U/mL
dengan rata-rata 14,74 U/mL dan sesudah vaksin booster terjadi peningkatan
dengan nilai rata-rata 29,62 U/mL. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi
4.2 Pembahasan
33
4.2.1 Kadar Antibodi sebelum bosster
Hasil penelitian pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa kadar Antibody sebelum
Kadar antibody paling tinggi pada kadar 25,200 U/mL. Kadar yang tinggi ini
responden memiliki pertahanan imunitas yang baik dan dalam kondisi sehat.
plasma, dan sel plasma itu yang memproduksi antibodi. Setelah antibodi
perbanyakan diri tersebut tidak akan berdiferensiasi dan disebut Sel Memori
B. Sel ini berfungsi dalam respon imunitas sekunder (respon terhadap antigen
asing, seperti virus dan bakteri. Di sinilah peran tes titer antibodi untuk
34
mengetahui secara kualitatif (keberadaan) dan kuantitatif (jumlah) antibodi
dalam darah. Tes titer antibodi juga dilakukan untuk menentukan apakah
jenis kelamin, riwayat infeksi, imunitas, pola hidup dan jens vaksin yang
digunakan.
nilai Antibody sesudah vaksin booster sebagian besar 25-30 U/mL (28%).
Nilai antibody paling rendah 17,300 U/mL dan paling tinggi 45,230 U/mL.
dengan rata-rata 14,74 U/mL dan sesudah vaksin booster terjadi peningkatan
dengan nilai rata-rata 29,62 U/mL. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi
antibodi.
tubuh pertama kali, akan direspon oleh sel makrofag yang berfungsi sebagai
sel penyaji antigen. Makrofag akan memberikan antigen kepada sel T helper
helper akan mengaktivasi sel B dan sel T sitotoksik. Kedua proses aktivasi
35
tersebut memiliki respon yang berbeda terhadap antigen tadi. Sel B sebagai
sebagian sel akan digunakan sebagai sel memori (respon imunitas sekunder)
dan sebagian yang lain akan menyerang antigen. Sehingga pada pemaparan
antigen yang sama pada waktu yang akan datang akan langsung direspon
pertahann tubuh semakin kuat untuk melawan virus atau baktrei yang masuk
kedalam tubuh. Hal ini sangat bermanfaat bagi tenaga kesehatan khususnya
yang setiap harimya akan terpapar dengan virus atau bakteri ketika
divaksinasi.
36
Antibody juga dipengaruhi oleh gizi, semakin baik gizi seseorang maka
status imun tubuh juga akan semakin baik. Demikian juga sebaliknya bila
status gizinya kurang baik akan terjadi penurunan imunitas tubuh yang
Faktor lainnya adalah usia, system imun pada manusia sudah terbentuk sejak
masa dalam kandungan. Semakin tua usia seseorang maka akan berdampak
pada semakin lemahnya system imunitas tubuh. Hal ini terjadi karena
berdampak pada perubahan imun seluler dan humoral. Usia lanjut juga
37
BAB V
5.1 Kesimpulan
yang dapat diterima. Imunisasi dosis kedua memberikan respon imun yang lebih
5.2. Saran
keamanan vaksin pada kasus dengan varian SARS-CoV-2 baru perlu dilakukan,
tentu hal ini akan berdampak pada efektivitas vaksin itu sendiri terhadap varian baru
SARS-CoV-2. Selain itu jadwal imunisasi, seperti frekuensi vaksinasi yang lebih
sering atau dosis yang lebih tinggi pada setiap suntikan juga perlu dilaksanakan,
keamanan vaksin COVID-19 juga sangat dianggap penting agar dapat meningkatkan
38
DAFTAR PUSTAKA
39
tubuh di masa pandemi covid-19 melalui budidaya tanaman herbal di lahan
pekarangan rumah tangga di Kelurahan Lolong Belanti Kecamatan Padang
Utara Kota Padang. Menara Pengabdian, 1(2), 74–81.
Vaksinasi, P., Covid-, B., Percepatan, U., Sinaga, E. S., Pou, R., Tarigan, G. H., &
Yuwono, B. E. (2022). JUARA : Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera Pemberian
Vaksinasi Booster Covid-19 sebagai Upaya Percepatan Terbentuknya
Kekebalan Kelompok pada Masyarakat di Wilayah DKI Jakarta Provision of
Covid-19 Booster Vaccination to Accelerate the Herd Immunity in DKI J. 227–
237.
WHO. (2022). WHO Therapeutics and COVID-19: Living Guideline. World Health
Organisation, July, 128.
https://apps.who.int/iris/handle/10665/345356.%0Ahttps://www.who.int/publi
cations/i/item/WHO-2019-nCoV-therapeutics-2022.3
Cheng, Z. J., Xue, M., Zheng, P., Lyu, J., Zhan, Z., Hu, H., Zhang, Y., Zhang, X. D.,
& Sun, B. (2021). Factors Affecting the Antibody Immunogenicity of
Vaccines against SARSCoV-2: A Focused Review. Vaccines, 9(8), 869.
https://doi.org/10.3390/vaccines9080869
40
Chiu, S.-K., Tsai, K.-W., Wu, C.-C., Zheng, C.-M., Yang, C.-H., Hu, W.-C., Hou,
Y.-C., Lu, K.-C., & Chao, Y.-C. (2021). Putative Role of Vitamin D for
COVID-19 Vaccination. International Journal of Molecular Sciences, 22(16),
8988. https://doi.org/10.3390/ijms22168988
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id
41
Wu, Z., Hu, Y., Xu, M., Chen, Z., Yang, W., Jiang, Z., Li, M., Jin, H., Cui, G., Chen,
P., Wang, L., Zhao, G., Ding, Y., Zhao, Y., & Yin, W. (2021). Safety,
tolerability, and immunogenicity of an inactivated SARS-CoV-2 vaccine
(CoronaVac) in healthy adults aged 60 years and older: A randomised, double-
blind, placebo-controlled, phase 1/2 clinical trial. The Lancet Infectious
Diseases, 21(6), 803–812. https://doi.org/10.1016/S1473-3099(20)30987-7
Who https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa/qa-cara-kerja-
vaksin
42
Lampiran 1
43
Lampiran.2
PERIODE: 03-09-2022 TO 03-10-2022
TES: Total Anti SARS-CoV-2 Titer
44
30 26Y F 12.670 23.650 10.980 87
31 22Y F 13.560 27.630 14.070 104
32 23Y F 18.769 38.752 19.983 106
33 51Y F 14.650 29.850 15.200 104
34 51Y F 22.100 45.230 23.130 105
35 39Y F 10.897 23.220 12.323 113
36 35Y M 8.990 18.650 9.660 107
37 24Y M 14.870 30.021 15.151 102
38 42Y F 12.657 22.040 9.383 74
39 31Y F 22.109 43.670 21.561 98
40 41Y F 8.879 17.564 8.685 98
41 40Y M 16.751 32.452 15.701 94
42 29Y F 15.789 30.650 14.861 94
43 34Y F 14.351 27.850 13.499 94
44 40Y M 15.189 33.240 18.051 119
45 51Y F 9.890 20.454 10.564 107
46 25Y F 14.670 29.760 15.090 103
47 25Y M 18.790 37.650 18.860 100
48 30Y M 14.750 29.430 14.680 100
49 31Y M 20.200 41.040 20.840 103
50 22Y M 17.860 35.050 17.190 96
45
Lampiran.3
Yang terhormat,
Dr Feronica Kusuma Hidayat Sp.PK
RS Siloam Cikarang
Jl.MH Thamrin Kav.105 Lippo
Cikarang
Ketua Jurusan
Entuy Kurniawan,S.Si.,MKM
NIP.196811111992031001
46
Lampiran 4
47
Lampiran 5
48
Lampiran 6
(MURNI )
49
Lampiran 7
INFORMED CONSENT
PENJELASAN.
KRITERIA INKLUSI:
Oleh karena itu, saya memohon kesediaan pasien untuk bersedia dilakukan
pengambilan darah , dibagian vena sebanyak 3 ml, yang akan diambil sample darah
yang sudah berkompeten. Dalam pengambilan darah akan terasa sedikit nyeri dan
50
mungkin akan terjadi hematoma. Jika memerlukan pertolongan pada saat pengambilan
darah, maka akan segera diberikan pertolongan oleh dokter yang bertugas.
Sample darah vena dari tenaga keshatan yang telah berupa serum, akan diproses
Kerahasiaan
Kalaupun diperlukan, nama pasien akan dilindungi dalam bentuk kode atau nomer dan
51
Lampiran 8
saya dengan penuh kesadaran menyatakan SETUJU untuk dilakukan tindakan tersebut
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat, agar dapat dipergunakan seperlunya.
( Murni ) (…………………..)
52
No Antibody(U/mL) Frekuensi %
1 < 10 66 12
2 10-15 24 48
3 15-21 14 28
4 20-26 5 10
5 > 25 1 2
Total 50 100
53