RANCANGAN
PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
TENTANG
COMMAND CENTER KEMENTERIAN SOSIAL
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI SOSIAL TENTANG
COMMAND CENTER KEMENTERIAN SOSIAL.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini, yang dimaksud dengan:
1. Command Center adalah sistem terpadu berbasis
teknologi informasi di lingkungan Kementerian Sosial
untuk mendukung, memberikan informasi, dan
mempercepat penanganan permasalahan kesejahteraan
sosial.
2. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disebut UPT
merupakan satuan kerja yang bersifat mandiri yang
melaksanakan tugas teknis operasioanal dan/atau tugzs
teknis penunjang di lingkungan Kementerian Sosial.
3. Data Terpadu Kesejahteraan Sosial yang selanjutnya
disingkat DTKS adalah data induk yang berisi data
pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial, penerima
bantuan dan pemberdayaan sosial serta potensi dan
sumber kesejahteraan sosial.
4. Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial yang
selanjutnya disingkat PPKS adalah perseorangan,
-3-
Pasal 2
Command Center dilaksanakan dengan prinsip:
a. terintegrasi;
b. responsif;
c. proaktif;
d. humanis;
e. efektif dan efisien;
f. akuntabel; dan
g. dinamis dan berkelanjutan.
Pasal 3
Command Center memiliki fungsi:
a. menyelenggarakan layanan informasi dan pengaduan
permasalahan kesejahteraan sosial yang terintegrasi;
b. memonitor penanganan permasalahan kesejahteraan
sosial;
c. memantau kemajuan pemutakhiran DTKS yang
tersinkronisasi antara Pemerintah Pusat dan pemerintah
daerah; dan
d. memonitor peringatan dini bencana.
BAB II
TIM PENGELOLA
Pasal 4
Pasal 5
(1) Penanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
huruf a, dilaksanakan oleh Sekretaris Jenderal.
(2) Penanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertugas:
a. mengoordinasikan penyelenggaraan Command
Center;
-4-
Pasal 6
(1) Supervisor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b
dilaksanakan oleh kepala satuan kerja kantor pusat di
lingkungan Kementerian Sosial.
(2) Supervisor sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertugas:
a. bertanggung jawab terhadap aduan yang masuk
melalui Command Center sesuai dengan
kewenangannya;
b. menindaklanjuti pengaduan dari Command Center
pada satuan kerjanya;
c. memberikan penugasan kepada pelaksana harian;
d. melaksanakan pemantauan, evaluasi, serta
pelaporan terhadap aduan yang sudah ditangani;
dan
e. memastikan aduan sudah selesai ditangani sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.
Pasal 7
(1) Pengendali teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
huruf c dilaksanakan oleh satuan kerja yang memiliki
tugas dan fungsi di bidang data dan informasi
kesejahteraan sosial.
(2) Pengendali teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertugas:
a. menyiapkan sistem informasi yang mendukung
pelaksanaan Command Center;
b. menyiapkan sarana yang terkait dengan sistem
informasi untuk mendukung pelaksanaan Command
Center;
Pasal 8
(1) Pengendali operasional sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 huruf d dilaksanakan oleh satuan kerja yang
memiliki tugas dan fungsi di bidang publikasi dan
pemberitaan, hubungan antarlembaga, dan dokumentasi.
(2) Pengendali operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertugas:
a. menyusun kategorisasi pengaduan dan sumber
pengaduan;
b. memastikan pengaduan yang masuk sesuai dengan
kategori yang telah ditetapkan;
c. memastikan pengaduan yang masuk sudah ditindak
lanjut oleh satuan kerja sesuai dengan tugas dan
fungsi;
d. mengatur jadwal kerja operator dalam pelaksanaan
Command Center;
-5-
Pasal 8
(1) Pelaksana harian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
huruf e dilaksanakan oleh:
a. satuan kerja eselon II;
b. UPT; dan
c. SDM Kesos.
(2) Pelaksana harian sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
bertugas:
a. menindaklanjuti pengaduan sesuai dengan
penugasan;
b. mengoordinasikan dengan satuan kerja dan/atau
instansi lainnya dalam menindaklanjuti pengaduan;
c. menentukan layanan kesejahteraan sosial sesuai
dengan aduan; dan/atau
d. membuat laporan hasil tindak lanjut pengaduan..
Pasal 9
Operator sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf f
bertugas:
a. menerima Pengaduan, mencari informasi dan
memberikan informasi terkait masalah sosial melalui:
1. layanan telepon 171;
2. media massa dan media sosial;
3. SDM Kesos;
4. surat masuk; dan
5. Aplikasi pengaduan lainnya.
b. menginput Pengaduan berdasarkan kategorisasi aduan
melalui sistem informasi;
c. meneruskan pengaduan kepada supervisor melalui
sistem informasi Command Center; dan
d. melakukan pemantauan dan mengoordinasikan status
pengaduan yang belum ditindaklanjuti kepada
pengendali operasional.
Pasal 10
Pengaduan yang dinput melalui Command Center, meliputi:
a. pengaudan berkadar pengawasan adalah pengaduan
yang isinya mengandung informasi atau indikasi
terjadinya penyimpangan atau penyalahgunaan
wewenang yang dilakukan oleh aparatur negara/pegawai
di lingkungan Kementerian Sosial, yang mengakibatkan
kerugian masyarakat/negara.
b. Pengaduan tidak berkadar pengawasan adalah
pengaduan yang isinya mengandung informasi berupa
sumbang saran, kritik yang konstruktif dan lain
sebagainya yang bermanfaat bagi perbaikan
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
masyarakat.
Catatan
Ditambahkan pasal tentang pengaduan yang
-6-
BAB III
SUMBER DAYA MANUSIA
Pasal 11
(1) Operator sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf d
sebagai pengelola Command Center harus melalui seleksi.
(2) Seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa
penilaian:
a. potensi;
b. kompetensi umum; dan
c. kompetensi teknis.
(3) Seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan oleh unit kerja di Sekretariat Jenderal yang
melaksanakan tugas dan fungsi di bidang organisasi dan
sumber daya manusia.
Pasal 12
Mekanisme kerja Operator ditetapkan oleh Seketariat Jenderal
melalui unit kerja yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang kehumasan.
Pasal 13
Pengembangan kompetensi sumber daya manusia pelaksana
Command Center dilaksanakan oleh unit kerja yang
membidangi Pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial.
BAB IV
SARANA DAN PRASARANA PUSAT KENDALI
Pasal 14
Sarana dan prasarana Command Center terdiri atas:
a. perangkat lunak;
b. perangkat keras;
c. jaringan; dan
d. peralatan pendukung.
Pasal 15
Perangkat lunak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13
huruf a merupakan subsistem yang mendukung kegiatan
Command Center sebagai sarana pengendali internal dan
sarana interaksi antara Kementerian Sosial dan masyarakat.
Pasal 16
Perangkat keras sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf
b, merupakan subsistem infrastruktur yang mendukung
kegiatan Command Center.
Pasal 17
Jaringan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf c
-7-
Pasal 18
Peralatan pendukung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13
huruf d merupakan subinfrastruktur yang mendukung
operasional perangkat Command Center.
Pasal 19
Pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana
Command Center menjadi tanggung jawab unit kerja yang
melaksanakan tugas dan fungsi data dan informasi
kesejahteraan sosial serta umum.
BAB V
PELAKSANAAN
Pasal 20
(1) Proses bisnis Command Center dalam pelaksanaannya
terhubung dengan satuan kerja pada Kementerian Sosial,
UPT, Puskesos, dan SDM Kesos yang pengaturannya
meliputi pengendalian terpadu pelayanan masyarakat
dari Command Center ke Pelaksana Harian.
(2) Proses bisnis Command Center tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
(3) Standar Operasional Prosedur pelaksanaan Command
Center ditetapkan oleh unit kerja yang membidangi
hubungan masyarakat.
BAB VI
PEMBIAYAAN
Pasal 21
Pembiayaan Command Center dan pelaksanaannya
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
-8-
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
TRI RISMAHARINI
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal
DIREKTUR JENDRAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
…………..
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
TENTANG
PUSAT KENDALI (COMMAND
CENTER) KEMENTERIAN SOSIAL