Anda di halaman 1dari 9

-1-

RANCANGAN
PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
TENTANG
COMMAND CENTER KEMENTERIAN SOSIAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan penyelenggaraan


pemerintahan yang baik serta bebas dari praktek
korupsi, kolusi, dan nepotisme perlu difasilitasi dalam
penanganan pengaduan masyarakat
b. bahwa untuk melaksanakan tugas Kementerian sosial
dalam memberikan layanan dan informasi kepada
masyarakat khususnya pemerlu pelayanan kesejahteraan
sosial perlu pelaksanaan layanan masyarakat yang
berbasis teknologi informasi dalam bentuk Command
Center Kementerian Sosial;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Menteri Sosial tentang Command Center
Kementerian Sosial;

Mengingat : 1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);
4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
5. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang
Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4967);
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5038);
7. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang
Penanganan Fakir Miskin (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5235);
-2-

8. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang


Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4890);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 5294);
10. Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2013 tentang
Pengelolaan Pelayanan Publik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 191);
11. Peraturan Presiden Nomor 110 Tahun 2021 tentang
Kementerian Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 270);
12. Peraturan Menteri Sosial Nomor 1 Tahun 2022 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 140);
13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 2 Tahun 2022 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Pendidikan dan
Pelatihan Kesejahteraan Sosial (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 148);
14. Peraturan Menteri Sosial Nomor 3 Tahun 2022 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di
Lingkungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor
273);
15. Peraturan Menteri Sosial Nomor 6 Tahun 2022 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesejahteraan Sosial
Bandung (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022
Nomor 746);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI SOSIAL TENTANG
COMMAND CENTER KEMENTERIAN SOSIAL.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini, yang dimaksud dengan:
1. Command Center adalah sistem terpadu berbasis
teknologi informasi di lingkungan Kementerian Sosial
untuk mendukung, memberikan informasi, dan
mempercepat penanganan permasalahan kesejahteraan
sosial.
2. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disebut UPT
merupakan satuan kerja yang bersifat mandiri yang
melaksanakan tugas teknis operasioanal dan/atau tugzs
teknis penunjang di lingkungan Kementerian Sosial.
3. Data Terpadu Kesejahteraan Sosial yang selanjutnya
disingkat DTKS adalah data induk yang berisi data
pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial, penerima
bantuan dan pemberdayaan sosial serta potensi dan
sumber kesejahteraan sosial.
4. Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial yang
selanjutnya disingkat PPKS adalah perseorangan,
-3-

keluarga, kelompok, dan/atau masyarakat yang karena


suatu hambatan, kesulitan, atau gangguan, tidak dapat
melaksanakan fungsi sosialnya sehingga memerlukan
pelayanan sosial untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
baik jasmani dan rohani maupun sosial secara memadai
dan wajar.
5. Pengaduan adalah penyampaian keluhan yang
disampaikan pengadu kepada pengelola pengaduan
pelayanan publik atas pelayanan pelaksana yang tidak
sesuai dengan standar pelayanan, atau pengabaian
kewajiban dan/atau pelanggaran larangan oleh
penyelenggara.
6. Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang sosial.

Pasal 2
Command Center dilaksanakan dengan prinsip:
a. terintegrasi;
b. responsif;
c. proaktif;
d. humanis;
e. efektif dan efisien;
f. akuntabel; dan
g. dinamis dan berkelanjutan.

Pasal 3
Command Center memiliki fungsi:
a. menyelenggarakan layanan informasi dan pengaduan
permasalahan kesejahteraan sosial yang terintegrasi;
b. memonitor penanganan permasalahan kesejahteraan
sosial;
c. memantau kemajuan pemutakhiran DTKS yang
tersinkronisasi antara Pemerintah Pusat dan pemerintah
daerah; dan
d. memonitor peringatan dini bencana.

BAB II
TIM PENGELOLA

Pasal 4

Tim pengelola Command Center terdiri atas:


a. penanggung jawab;
b. supervisor;
c. pengendali teknis;
d. pengendali operasional;
e. pelaksana harian; dan
f. operator.

Pasal 5
(1) Penanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
huruf a, dilaksanakan oleh Sekretaris Jenderal.
(2) Penanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertugas:
a. mengoordinasikan penyelenggaraan Command
Center;
-4-

b. menetapkan operator dalam keputusan Sekretaris


Jenderal;

c. melakukan pemantauan dan evaluasi atas


pelaksanaan Command Center; dan
d. melaporkan pelaksanaan Command Center kepada
Menteri.

Pasal 6
(1) Supervisor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b
dilaksanakan oleh kepala satuan kerja kantor pusat di
lingkungan Kementerian Sosial.
(2) Supervisor sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertugas:
a. bertanggung jawab terhadap aduan yang masuk
melalui Command Center sesuai dengan
kewenangannya;
b. menindaklanjuti pengaduan dari Command Center
pada satuan kerjanya;
c. memberikan penugasan kepada pelaksana harian;
d. melaksanakan pemantauan, evaluasi, serta
pelaporan terhadap aduan yang sudah ditangani;
dan
e. memastikan aduan sudah selesai ditangani sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.

Pasal 7
(1) Pengendali teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
huruf c dilaksanakan oleh satuan kerja yang memiliki
tugas dan fungsi di bidang data dan informasi
kesejahteraan sosial.
(2) Pengendali teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertugas:
a. menyiapkan sistem informasi yang mendukung
pelaksanaan Command Center;
b. menyiapkan sarana yang terkait dengan sistem
informasi untuk mendukung pelaksanaan Command
Center;

Pasal 8
(1) Pengendali operasional sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 huruf d dilaksanakan oleh satuan kerja yang
memiliki tugas dan fungsi di bidang publikasi dan
pemberitaan, hubungan antarlembaga, dan dokumentasi.
(2) Pengendali operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertugas:
a. menyusun kategorisasi pengaduan dan sumber
pengaduan;
b. memastikan pengaduan yang masuk sesuai dengan
kategori yang telah ditetapkan;
c. memastikan pengaduan yang masuk sudah ditindak
lanjut oleh satuan kerja sesuai dengan tugas dan
fungsi;
d. mengatur jadwal kerja operator dalam pelaksanaan
Command Center;
-5-

e. memberikan rekomendasi penilaian terhadap kinerja


sebagai operator; dan
f. melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan harian Command Center.

Pasal 8
(1) Pelaksana harian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
huruf e dilaksanakan oleh:
a. satuan kerja eselon II;
b. UPT; dan
c. SDM Kesos.
(2) Pelaksana harian sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
bertugas:
a. menindaklanjuti pengaduan sesuai dengan
penugasan;
b. mengoordinasikan dengan satuan kerja dan/atau
instansi lainnya dalam menindaklanjuti pengaduan;
c. menentukan layanan kesejahteraan sosial sesuai
dengan aduan; dan/atau
d. membuat laporan hasil tindak lanjut pengaduan..

Pasal 9
Operator sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf f
bertugas:
a. menerima Pengaduan, mencari informasi dan
memberikan informasi terkait masalah sosial melalui:
1. layanan telepon 171;
2. media massa dan media sosial;
3. SDM Kesos;
4. surat masuk; dan
5. Aplikasi pengaduan lainnya.
b. menginput Pengaduan berdasarkan kategorisasi aduan
melalui sistem informasi;
c. meneruskan pengaduan kepada supervisor melalui
sistem informasi Command Center; dan
d. melakukan pemantauan dan mengoordinasikan status
pengaduan yang belum ditindaklanjuti kepada
pengendali operasional.

Pasal 10
Pengaduan yang dinput melalui Command Center, meliputi:
a. pengaudan berkadar pengawasan adalah pengaduan
yang isinya mengandung informasi atau indikasi
terjadinya penyimpangan atau penyalahgunaan
wewenang yang dilakukan oleh aparatur negara/pegawai
di lingkungan Kementerian Sosial, yang mengakibatkan
kerugian masyarakat/negara.
b. Pengaduan tidak berkadar pengawasan adalah
pengaduan yang isinya mengandung informasi berupa
sumbang saran, kritik yang konstruktif dan lain
sebagainya yang bermanfaat bagi perbaikan
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
masyarakat.
Catatan
Ditambahkan pasal tentang pengaduan yang
-6-

bersumber dari internal pegawai dan masyarakat

BAB III
SUMBER DAYA MANUSIA

Pasal 11
(1) Operator sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf d
sebagai pengelola Command Center harus melalui seleksi.
(2) Seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa
penilaian:
a. potensi;
b. kompetensi umum; dan
c. kompetensi teknis.
(3) Seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan oleh unit kerja di Sekretariat Jenderal yang
melaksanakan tugas dan fungsi di bidang organisasi dan
sumber daya manusia.

Pasal 12
Mekanisme kerja Operator ditetapkan oleh Seketariat Jenderal
melalui unit kerja yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang kehumasan.

Pasal 13
Pengembangan kompetensi sumber daya manusia pelaksana
Command Center dilaksanakan oleh unit kerja yang
membidangi Pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial.

BAB IV
SARANA DAN PRASARANA PUSAT KENDALI

Pasal 14
Sarana dan prasarana Command Center terdiri atas:
a. perangkat lunak;
b. perangkat keras;
c. jaringan; dan
d. peralatan pendukung.

Pasal 15
Perangkat lunak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13
huruf a merupakan subsistem yang mendukung kegiatan
Command Center sebagai sarana pengendali internal dan
sarana interaksi antara Kementerian Sosial dan masyarakat.

Pasal 16
Perangkat keras sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf
b, merupakan subsistem infrastruktur yang mendukung
kegiatan Command Center.

Pasal 17
Jaringan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf c
-7-

merupakan subsistem infrastruktur yang menghubungkan


semua perangkat untuk mendukung kegiatan Command
Center.

Pasal 18
Peralatan pendukung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13
huruf d merupakan subinfrastruktur yang mendukung
operasional perangkat Command Center.
Pasal 19
Pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana
Command Center menjadi tanggung jawab unit kerja yang
melaksanakan tugas dan fungsi data dan informasi
kesejahteraan sosial serta umum.

BAB V
PELAKSANAAN

Pasal 20
(1) Proses bisnis Command Center dalam pelaksanaannya
terhubung dengan satuan kerja pada Kementerian Sosial,
UPT, Puskesos, dan SDM Kesos yang pengaturannya
meliputi pengendalian terpadu pelayanan masyarakat
dari Command Center ke Pelaksana Harian.
(2) Proses bisnis Command Center tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
(3) Standar Operasional Prosedur pelaksanaan Command
Center ditetapkan oleh unit kerja yang membidangi
hubungan masyarakat.

BAB VI
PEMBIAYAAN

Pasal 21
Pembiayaan Command Center dan pelaksanaannya
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB VII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 22
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
-8-

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

TRI RISMAHARINI

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal

DIREKTUR JENDRAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,

…………..

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN … NOMOR …


-9-

LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
TENTANG
PUSAT KENDALI (COMMAND
CENTER) KEMENTERIAN SOSIAL

PROSES BISNIS COMMAND CENTER

Anda mungkin juga menyukai