Anda di halaman 1dari 13
343 MODEL PREDIKSI KEUANGAN nik dalam membuat perencanaan keuangan sudah banyak menjadi bidang penelitian para ahli. Dalam bab berbagai model maupun rumusan yang dapat permudah dalam memprediksi keuangan. Tek dikenal dan terus ini akan dibahas digunakan untuk mem] Model prediksi ini dapat juga dimasukkan sebagai bagian dari bidang analisis laporan keuangan karena salah satu tujuan dari analisis laporan keuangan itu adalah meramalkan kondisi keuangan perusahaan di masa yang akan datang. Dalam rumus atau model ini bahkan banyak di-gunakan angka-angka laporan keuangan dan rasio-rasio keuangan. Dalam prediksi keuangan kita mengenal beberapa model antara lain: 1. Linear Programming. 2. Delphi Forcasting. 3. Time Series Forcasting (tren). : Break Even Analisys 4 Just In Time (JIT) Economic Order Quantity (EOQ) Mode) i. del ini dapat dijelaskan sebagai berikut: Scanned with CamScanner 344 Analisis Kritis atas Laporan Keuangan 1, LINEAR PROGRAMMING Linear programming ksi kombinasi input biaya yang paling optim pa produk atau output. Dengan rumus kan kebutuhan dan kombinasi output (LP) digunakan untuk merencanakan predil al untuk meng. hasilkan suatu atau bebera| LP ini, kita dapat merencana’ sehingga tercapai optimasi. 2. DELPHI FORCASTING Delphi sistem ini hampir sama den; le expert system disempurnakan dengan mengguna- in akhirnya sampai gan metode expert system. Di sini metod kan metode diskusi antara para ali, didebat, dai pada kesimpulan terbaik yang merupakan konsensus para ahli. 3. TIME SERIES FORCASTING (TREN) Di sini prestasi yang lalu digambarkan secara berseri kemu- dian dari gambar ini dicari garis tren yang terbaik kemudian dari kecenderungan garis itu dilihat angka masa depan sebagai angka ramalan. Teknik analisis Time Series dapat dipakai untuk membuat tren ini. 4, BREAK EVEN ANALYSIS ie Salah satu model yang sering digunakan dalam mengana- lisis keuangan adalah teknik Break Even Analysis atau Cost Volume Profit Analysis. Model ini mencoba mencari dan menganalisis perilalen hubungan antara besarnya biaya, besarnya volume dalam ean a dan laba. Dari angka hasil analisis ini dapat ee me yang diperlukan untuk mencapai tingkat laba » berapa volume untuk mencapai titik pulang pokok, dan informasi lainn . ; ya yang dibutuhk - jutnya dapat dilihat pada Bab 15 an. Untuk: pembahasan sel Scanned with CamScanner Model Prediksi Keuangan 345 , Just IN TIME MODEL (JIT) . aan untuk meningkatkan Produktivitas dan menekan emborosan dan ketidakefisienan lainnya terus dilakukan para abl, Salah satu penemuan a yang baru-baru ini diperkenalkan adalah JIT Model. Model ini menunjukkan bahwa Konsep cost management YANG lama sudah Ketinggalan zaman dan perlu diubah. Model ini sudah banyak diminati oleh para Pengusaha akhir-akhir ini sehingga dikenal sebagai golden ring of manufacturing efficiency. Namun banyak orang salah tanggap terhadap pengertian JIT ini. Menurut Johanson (1990) dalam artikel di Management Accounting juli 1990 dengan judul Preparing for Accounting System Changes, perlu dijelaskan bahwa konsep JIT adalah merupakan model/filo- sofi yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: |. Penekanan pada prinsip Visibility, dengan demikian setiap masalah yang memerlukan perbaikan menjadi jelas dan di- anggap sebagai kesempatan/atau peluang. 2. Output selalu disesuaikan dengan permintaan sehingga kegiatan produksi harus disesuaikan dengan upaya menye- imbangkan keduanya. JIT menghendaki kesederhanaan/kemudahan bukan kerv- mitan. Pendekatan yang dilakukan bersifat “holistik” atau global. Konsep harus diterima secara umum dan melibatkan semua Pihak serta sumber perusahaan yang dimiliki. Jit menganut konsep perbaikan terus-menerus. AT merupakan filosofi perusahaan dalam beroperasi yang akikamya berupaya menghilangkan “pemborosan”. Dengan nsep JIT, Setiap resources seperti peralatan, bahan, alat, "BS! tenaga kerja digunakan secara minimal dan yang digu- Scanned with CamScanner 346 Analisis Kritis atas Laporan Keuangan nakan hanya yang benar-benar diperlukan untuk menambah nilai produk. JIT bukan merupakan: a. program/kebijaksanaan persediaan; b. hanya upaya melibatkan supplier dalam kegiatan per. usahaan; c. fenomena kebudayaan; d. proyeksi penggunaan bahan; e. _proyeksi kebutuhan bahan; f. obat mujarab bagi manajer yang lemah. Beberapa unsur yang selalu dianut dalam konsep JIT ini adalah sebagai berikut (Johanson ;1990): 1 Sikap Awareness/Education Setiap orang harus mencoba memperbaiki keadaan walaupun pada mulanya salah namun harus terus dicoba sehingga merupakan proses pendidikan bagi personel. Mencoba dan salah lebih bagus daripada tidak dicoba sama sekali. House-keeping Setiap orang harus bertanggung jawab pada setiap peralatan dan harta perusahaan baik yang di bawah pengawasannya maupun yang di Iuarnya. Quality Improvement Kualitas harus terus ditingkatkan untuk menuju “zero de- fects” (tidak ada kerusakan), Kapan saja ditemukan kesalahan Operator harus segera menghentikan operasi. dan langsung melakukan koreksi. Uniform Plant Load (UPL) Artinya jika kita Mmenjual harian, produksi harus harian pula. Produksi sesuai demand, tidak perlu ada persediaan. Scanned with CamScanner Model Prediksi Keuangan 347 Redesign Process Flow L untuk memenuhi konsep UPL di atas maka kegiatan Produksi harus didesain sedemikian rupa sehingga seluruh peralatan digunakan untuk memproduksikan barang secara group bukan per departemen. Set up Reduction Dengan melakukan redesign maka dapat saja terjadi peralatan yang dimiliki dikurangi sehingga produk benar-benar sesuai kebutuhan. 7, Supplier Net Work Jaringan permasalahan harus dapat diatur sedemikian rupa sehingga barang yang dibutuhkan datang pada saat yang tepat, barang hanya diterima pada saat diperlukan. Dengan menjalankan konsep JIT, maka peralatan yang diperlukan hanya 1 unit, jangka waktu antara kegiatan tidak lowong, kerusakan tidak ada, waktu berhenti tidak ada, operasi mesin seimbang dengan baik, Work in Process (WiP) berada dalam jumlah minimum dan alat-alat tidak pernah berhenti percuma. Di Indonesia konsep-konsep ini belum begitu dikenal. Na- mun sistem globalisasi ekonomi seperti saat akan mengharuskan penggunaan sistem ini. §. ECONOMIC ORDER QUANTITY Model ini dapat memberikan angka berapa order pembelian sehingga kita mendapatkan biaya yang optimal. Model ini akan Temberikan angka berapa jumlah pesanan sebaiknya dilakukan tk sekali pesanan sehingga kita mencapai titik optimum biaya me paling efisien. Perhitungannya adalah dengan menggunakan "Us sebagai berikut: Scanned with CamScanner 348 Analisis Kritis atas Laporan Keuangan Untuk mengetahui pembelian atau pesanan bahan: A = Jumlah bahan yang digunakan per tahun O = Ratarata biaya yang dikeluarkan untuk mendapat dan melakukan order C = Carrying Cost. Biaya yang diperlukan oleh perusa- haan dalam 1 tahun untuk per unit. Biaya Asuransi, biaya penyimpanan. PT Citra Harmoni menggunakan bahan setahun yaitu 5400 unit. Biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pesanan (order) adalah Rp 10.000,00. Sedangkan untuk satu unit dibutuhkan biaya Carrying Cost sebesar Rp 1.200,00. Berapa jumlah pesanan optimum untuk sekali pesanan? | 2K 5: F0Q = x 5.400 x 10.000 1.200 = 300 Unit Jadi dalam 1 tahun kita melakukan pembelian sebanyak 300 unit sekali pesanan. Dengan kata lain untuk memenuhi kebutuhan bahan sebanyak 5.400 unit kita harus melakukan pemesanan 18 kali (5.400/300), MODEL LAIN DALAM MELAKUKAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Para ahli banyak berupaya melakukan berbagai studi untuk baa melakukan peramalan-peramalan dengan menggunakan erbagai rumus, model dengan bahan rasio laporan keuanga”- Scanned with CamScanner Model Prediksi Keuangan 34g st empiris ini dilakukan terhadap berbagai iangka waktu periode ee Dan biasanya setiap ahli memi- iki perbagai metode yang isa erbeda satu sama lain lergant jaa yan diperolehnya dari sumber data penelitian serta m gologi Yang dipakainya. Dalam literatur akuntansi para akademisi atau Peneliti sering melakukan penelitian dengan tujuan untuk memprediksi suaty yeadaan dengan menggunakan data historis biasanya laporan kevangan. Mereka mengamati laporan keuangan beberapa tahun dan mencoba melihat fenomena khusus yang ada di dalamnya dan dari sana diambil suatu rumusan dalam bentuk model-model prediksi. Beberapa model prediksi yang dikenal adalah sebagai berikut. a. Bond Rating Ini digunakan untuk menghitung peringkat obligasi yang dipasarkan di pasar modal. Peringkat ini dikategorikan ber- turut-turut, misalnya dalam bentuk AAA, AA, A, BBB, BB, B, dan seterusnya. Model dan peringkatan ini telah dikenal di Indonesia khususnya di Pasar Modal. Perusahaan dalam ung eto- 4. Bankruptcy Model Model ini memberikan rumus untuk menilai kapan perusa- haan akan bangkrut. Dengan menggunakan rumus yang diisi (interplasi) dengan rasio keuangan maka akan diketahui angka tettentu yang akan menjadi bahan untuk memprediksi kapan kemungkinan suatu perusahaan akan bangkrut. Net cash Flow Prediction Model Model ini didesain untuk mengetahui berapa besar arus kas masuk bersih perusahaan tahun depan. Scanned with CamScanner 350 Analisis Kritis atas Laporan Keuangan d. Take over Prediction Model. Model ini dimaksudkan untuk mengetahui kapan kemung. kinan perusahaan ini akan diambil alih oleh perusahaan lainnya. Di bawah ini akan kita gambarkan empat macam model yang merupakan bagian dari model tersebut: _ 1. Model untuk peramalan tingkat kualitas obligasi yang dijual di pasar modal yang dibuat oleh Ahmed Belkaoui disebut Belkaoui’s Bond Rating Model. 2. Model untuk meramalkan kebangkrutan suatu perusahaan yang dibuat oleh Altman disebut: Altman’s Bankruptcy Pre- diction Model. Model ini populer juga disebut 2-score. 3. Bernstein dan Maksy merumuskan model untuk meramalkan Net Cash Flow From Operation Tahun mendatang disebut Bernstein and Maksy's Net Cash Flow Next Year prediction model. 4. Model untuk menilai perusahaan yang akan diambil alih (take over). Model ini dibuat oleh Ahmed Belkaoui sehingga disebut Belkaoui’s Take Over Prediction Model. Model itu kita jelaskan sebagai berikut: 1. Belkaoui’s Bond Rating Prediction Model: Fungsi Diskriminan: Model diskriminan ini didasarkan pada taksiran sample yields tahun 1981 yang merupakan suatu fungsi diskriminan untuk tiap 5 kelompok rating. Fungsi diskriminan ini dapat dign- nakan untuk menjelaskan dan atau meramalkan peringkat obligss' di pasar modal. Rumusnya adalah sebagai berikut: ee Scanned with CamScanner Model Prediksi Keuangan untuk peringkat AAA " z = -31.6004+ 0.000737x, + .0001 19x, + 0.44234. + 0.62823X, + 7.26898X, . 0.68425x, + 0.06102. + 0.01802X, + 10.26302x, , Untuk peringkat AA: Z = -26.04254 0.000431X, + 0.000147, . 0.48299 + 0.67906X, + 6.80279X, 4 0.54641x, 4 0.06600x + 0.01687X, + 9.766¢8x, : Untuk peringkat A: Z = -26.1304 +4 -000269X, - 0.000149x 2+ 0.58069x, + 0.60516X, + 7.83642X, + 0.48850x, + 0.06777x. 7 + 0.00809x, + 8.13782x, Untuk peringkat BBB: Z = -29.38244 0.000250x, - 0.000233x. + 0.79864x, + 8.35763X, + 0.50766 + 0.00235x, + 4.27079X, Untuk peringkat BB: Zs 1+ 0.71530x, X, + 0.07116x, ~31.3397 + 0.000265x, - 0.000295x, + 0.76589x, + 0.80544K, + 9.15411, + 0.48010K, + 0.05952X, + 0.00705X, + 1.69732x, Untuk Peringkat B: Zo -34.8229 4 0.000242x, - 0.000357X, + 0.85499X, + 0.84459x, + 9.24043X, + 0.49208X, + 0.06970X, + 0.00099x, + 1.73660X, Scanned with CamScanner 352 Analisis Kritis atas Laporan Keuangan Keterangan: X, = Total aset, merupakan penjabaran dari size perusahaan (dalam jutaan), X, = Total Utang, merupakan ukuran jumlah hutang perusahaan (dalam jutaan). X, = Utang jangka panjang/Jumlah modal yang ditanamkan. Dimasuk- kan sebagai alat mengukur intensivitas modal jangka Panjang perusahaan. Modal yang ditanamkan dimaksudkan adalah jumlah hutang, modal prioritas, dan modal saham biasa termasuk di da- lamnya agio, surplus, dan laba ditahan. X, = Utang jangka pendek /Jumlah Modal yang ditanamkan. Dimasuk- kan sebagai alat ukur intensivitas modal jangka pendek perusahaan. X, = Aktiva Lancar/Utang Lancar. Dimasukkan sebagai alat ukur dari likuiditas perusahaan. X, = Fixed charge coverage ratio. Dimasukkan sebagai alat ukur kemam- puan untuk menutupi hutang. X, = Arus Kas selama tiga tahun. dimasukkan sebagai alat ukur me- ngetahui likuiditas masa depan. X, = Harga saham/Equity saham biasa per lembar. Dimasukkan sebagai alat ukur pengharapan investor. X, = Subordinasi. 1 untuk subordinasi. O untuk yang lainnya. Di- masukkan sebagai alat ukur kovenan yang paling relevan dalam membayar hutang. Prosedur klasifikasi: Metode klasifikasi secara sederhana mencakup penggunaan fungsi diskriminan atas data yang baru sebagai berikut. Untuk setiap perusahaan yang akan diklasifikasi/dibuat pe- ringkat, hitung angka klasifikasi untuk tiap kategori peringkat dari koefisien fungsi diskriminan (Kalikan data dengan koefisien dan tambahkan angka konstannya). Perusahaan kemudian diklasifika- sikan ke dalam kelompok di mana skor penggolongan yang tel tinggi. Angka-angka yang diperlukan untuk menghitung racing ini diambil dari laporan keuangan khususnya rasio-rasionya. eel Scanned with CamScanner Model Prediksi Keuangan Altman's Bankruptcy Prediction Mode (Z-Score), 1 = 12K, +14X,+3.3K,+ 0.6X, + 0.999x. 5 353 Keterangan: x= Modal Kerja/Total Aktiva x = Laba Ditahan/Total Aktiva x = Laba sebelum Bunga dan pajak/Total Aktiva x, = Harga Pasar dari equity pemilik/Nilai buku total hutang** x= Penjualan/Total Aktiva sjumlah saham biasa yang beredar pada akhir tahun x rata-rata per saham untuk semester terakhir + Nilai buku saham Prioritas, 4jumlah hutang lancar + Utang jangka panjang. harga pasar Pedoman pengambilan kesimpulan atas hasil Z-Score: Contoh: JikaZ> 2.675 perusahaan ini tidak ada tendensi akan bangkrut. JikaZ< 2.675 perusahaan ini diperkirakan akan bangkrut dalam jangka waktu tiga tahun lagi. 3. Bernstein And Maksy’s NCFO (Net Cash Flow from Operation) Prediction Model NCFOts, = NS, (1+G) (PTR) (1 - CTR) + (NS (NS,,, - NS) (WCR) . ) (DER) - tel Di mana: NCFO,, = Net Cash Flow dari operasi tahun yang akan datang. Ns, = Penjualan bersih untuk tahun berjalan. 7 = Tingkat pertumbuhan Penjualan.” FIR = Rasio Laba sebelum Pajak terhadap Penjualan ° TR Cash Tax Rate (Pajak yang dibayar sebenarnya terhadap Laba as sebelum pajak)" bn = Penjualan untuk tahun depan = NS,(1+G) Rasio biaya penyusutan terhadap penjualan.* Scanned with CamScanner 354 Analisis Kritis atas Laporan Keuangan WCR = *rata-rata selama tiga tahun 4. Belkaoui's Takeover Model Koefisien Fungsi diskriminan dan test signifikansi: Rasio Modal Kerja (Perubahan dalam Modal Kerja Operag terhadap perubahan dalam penjualan.” i Rasio Tahun) Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 1. Cash-Flow/Net Worth (1) 0.05699 0.04873 -0.07209 0.12516 -0.10842 2. CahFlow/Total Asets 0.08193 0.00819 0.15693 0.33359 0.23309 3. Net IncomeiNet Worth 0.0525 0.03903 0.03587 0.08908 0.07953 4, Net Income/Total asets 0.03333 0.19860 -0.08349 0.17424 -0.13008 5.LT Debt+Preferred/Total Asets 0.00317 0.01890 0.11576 -0.01842 0.02801 6. Current Asel/Total Asets 0.03280 © -0.00583 -0.05502 0.16184 0.07621 7. CashTotal Asets 0.411758 0.1585 0.12712 0.18114 0.23027 8. Working Capital/Total Asets: 0.02427 -0.05758 0.02146 = 0.30738 -0.18708 9. Quick Asets/Total Asets (2) 0.04061 0.05671 0.15501 -0.21040 -0.03840 10. Current AsetsiC. Liabilities 0.00286 0.00824 -0.00323 0.00628 0.00566, 11. Quick Asets/C. Liabilities 0.01080 © -0.01202 0.03049 0.01923 -0,00871 12. Cash/Current Liabilities 0.00431 0.00470 0.01461 -0.01725 0.03342 13. Current Aset/Sales 0.00255 0.01728 0.02637 -0.00153 -0.00639 14, Quick Aset/Sales 0.00102 0.00081 0.04474 -0.00409 -0.01536 15. Working Capital/Sales 0.00458 0.01253 0.01134 0.00326 ~— 0.02200 16. CashiSales 0.00941 0.01057 0.04834 0.00728 -0.0523, Perusahaan dengan skor Z > daripada Z’ bukanlah merupa- kan kandidat perusahaan yang akan di take over. Catatan: 1. Cash Flow = Laba bersih + Penyusutan + Laba dari dis- continued operation, dan Pos luar biasa. Net Worth = Stockholders’ Equity 2. Quick Asets 0 Kas + Surat Berharga + Wesel Tagih dan Piutang Dagang. 3. Anda dapat menerapkan model tersebut untuk dua tahun terakhir saja. Jika perusahaan memiliki data 5 tahun dan anda dapat menerapkannya selama 5 tahun. —_— Scanned with CamScanner Model Preditsi Keuangan pemikianlah antara lain beberapa model prediksi yang bahan- diperoleh dari rasio laporan keuangan. ye sOAL-SOAL 1 L 3 5. ‘Apa yang dimaksud dengan biaya tetap dan biaya variabel? sebutkan kegunaan Break Even Analysis. sebutkan Kelemahan Break Even Analysis. Sebutkan pengaruh berikut pada BEP. a. Harga jual naik tanpa mengubah volume b. Biaya variabel turun c. Biaya tetap naik PT Fadhilah Citra memproduksi mangkok teh yang dijual Rp 10,00 per Unit. Biaya tetap Rp 6.000.000,00 sampai tingkat produksi 400.000 unit. Biaya variabel per unit sebesar Rp 5,00 Ditanya: a. Berapa laba rugi pada tingkat penjualan 175.000 dan 300.000 unit? b. Berapa BEP (dalam angka dan gambar)? *. Berapa operating leverage pada penjualan 175.000 -225.000 dan 300.000 unit? . Sebuah jam dijual Rp 25,00 Biaya Tetap Rp 135.000,00 sampai Uingkat 15.000 unit, Biaya Variabel Rp 12,00 per unit. Ditanya: * Berapa laba/rugi apabila penjualan 7.000 unit dan 11.000 unit? Berapa BEP (angka dan chart)? Berapa Operating leverage pada tingkat 7.000 dan 11.000 Unit? Scanned with CamScanner | | | 355 - |

Anda mungkin juga menyukai