PANGKALAN UTAMA TNI AL XIII
RUMKITAL ILYAS TARAKAN
PEDOMAN
KESELAMATAN DAN KEAMANAN FASILITAS DAN
LINGKUNGAN
RUMKITAL ILYAS TARAKANJI.
RE. Martadinata No. 29 Tarakan
TELP / FAX (0551) 24320 email: rsalilyas@vahoo.comDAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. LandasanHukum....
BAB II GAMBARAN UMUM RS.
A. Pengertian .
A. Visi
B. Misi
C. Tujuan ..
D. Sasaran
B, Strategi .
F, Program dan Kegiatan.......
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RS.
A. Perangkat Organisasi
B. BaganOrganisasi
BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA...
A. Struktur Organisasi.
B. Uraian Tugas..
BAB VI URAIAN JABATAN.
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA.......--
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL...
BAB IX KEGIATAN ORIENTAS! ....
BAB X PERTEMUAN/RAPAT..
BAB XI PELAPORAN..
o1
o1
o1
02
02
02
03
05
05
05
0s
05
05
05
06
10
ll
WW
11
12
16
18
20
21
22ane
‘TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT
PERATURAN KEPALA RUMKITAL ILYAS TARAKAN
NOMOR 082 TAHUN 2022
TENTANG
PEDOMAN
KESELAMATAN DAN KEAMANAN FASILITAS DAN LINGKUNGAN
Menimbang
Mengingat
DI RUMKITAL ILYAS TARAKAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA RUMKITAL ILYAS TARAKAN
a.
Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan di Rumkital Ilyas Tarakan, diperlukan suatu
proses pelayanan yang professional, cepat dan tepat
serta sesuai dengan ketentuan dan standar yang
berlaku
Bahwa untuk kepentingan tersebut diatas, perlu
diterbitkan Peraturan Kepala Rumkital Ilyas Tarakan
‘Tentang Pedoman Kerja TIM Kesclamatan dan
Keamanan Fasilitas dan Lingkungan di Rumkital Ilyas
Tarakan
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 66 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Rumah sakit;
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24 Tahun
2008 Tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan
Bangunan Gedung;
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 2306 Tahun 2011 Tentang Persyaratan Teknis
Prasarana Instalasi Elektrikal Rumah Sakit;
Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor: 10
Tahun 2000 Tentang Ketentuan Teknis Pengamanan
‘Terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung
Dan Lingkungan;‘Menetapkan
Ae
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1075 Tahun 2003 Tentang Pedoman Sistem
Informasi Manajemen Kesehatan Kerja;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 432/MENKES/SK/IV/2007 Tentang Pedoman
Manajemen Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Di
Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN
PERATURAN KEPALA RUMKITAL ILYAS TARAKAN TENTANG
PEDOMAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN FASILITAS
DAN LINGKUNGAN DI RUMKITAL ILYAS TARAKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM.
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan
(1) Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,
mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.
(2) Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
(3) Keselamatan Kerja adalah upaya yang dilakukan untuk
mengurangi terjadinya kecelakaan, kerusakan dan segala
bentuk kerugian baik terhadap manusia, maupun yang
berhubungan dengan peralatan, obyek kerja, tempat
bekerja, dan lingkungan kerja, secara langsung dan tidak
langsung.
(4) Kesehatan Kerja adalah upaya peningkatan dan
pemeliharaan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
bagi pekerja di semua jabatan, —_pencegahan
penyimpangan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi
pekerjaan, perlindungan pekerja dari risiko akibat faktor
yang merugikan kesehatan, penempatan dan
pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja
yang mengadaptasi antara pekerjaan dengan manusia
dan manusia dengan jabatannya.
(5) Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit yang
selanjutnya disingkat K3RS adalah segala kegiatan
untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan
Kesehatan bagi sumber daya manusia rumah sakit,
pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupunlingkungan rumah sakit melalui upaya pencegahan
kecelakan kerja dan penyakit akibat kerja di rumah
sakit.
(6) Keamanan adalah Keadaan bebas dari bahaya yang
berhubungan dengan kejahatan, segala_bentuk
kecelakaan, dan lain-lain.
(7) Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan
konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya,
sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di
dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai
tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk
hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan,
kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun
kegiatan khusus.
(8) Pemeliharaan bangunan gedung adalah kegiatan
menjaga keandalan bangunan gedung beserta prasarana
dan sarananya agar bangunan gedung selalu laik fungsi.
(9) Pengamanan terhadap bahaya kebakaran pada
bangunan gedung dan lingkungan adalah segala upaya
yang menyangkut ketentuan dan persyaratan teknis
yang diperlukan dalam mengatur dan mengendalikan
penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung,
termasuk dalam rangka proses perizinan, pelaksanaan
dan pemanfaatan/pemeliharaan bangunan gedung, serta
pemeriksaan kelaikan dan keandalan bangunan gedung
terhadap bahaya kebakaran.
BAB IT
TUJUAN
Pasal 2
Pembangunan keschatan bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan
sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan
ekonomis.
Pasal 3
Pengaturan penyelenggaraan Rumah Sakit _bertujuan
mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan Kesehatan, memberikan perlindungan terhadap
keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan rumah sakit
dan sumber daya manusia di rumah sakit6
Pasal 4
Pengaturan K3RS bertujuan untuk __ terselenggaranya
keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit secara
optimal, efektif, efisien dan berkesinambungan.
Pasal 5
Pedoman pemeliharaan dan perawatan bangunan Gedung
bertujuan untuk terwujudnya pemanfaatan bangunan
gedung yang memenuhi persyaratan keselamatan, keschatan,
kenyamanan dan kemudahan serta efisien, serasi dan selaras
dengan lingkungannya.
Pasal 6
Pengaturan persyaratan teknis prasarana instalasi clektrikal
rumah sakit bertujuan memberikan acuan kepada rumah
sakit dalam mewujudkan instalasi listrik yang berkualitas
sesuai dengan fungsinya, andal, efisien, serasi dan selaras
dengan lingkungan dan terselenggaranya fungsi prasarana
instalasi elektrikal rumah sakit yang menjamin keselamatan,
kesehatan, kenyamanan, dan memberikan kemudahan bagi
pengguna instalasi elektrikal di rumah sakit.
Pasal 7
Pengaturan pengamanan terhadap bahaya kebakaran pada
bangunan = gedung-=s dan _—ilingkungan —_bertujuan
terselenggaranya fungsi bangunan gedung dan lingkungan
yang aman bagi manusia, harta benda, khususnya dari
bahaya kebakaran sehingga tidak mengakibatkan terjadinya
gangguan proses produksi/distribusi barang dan jasa, dan
bahkan dari gangguan kesejahteraan sosial.
Pasal 8
Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Kerja bertujuan agar
diperoleh data dan informasi untuk mendukung Manajemen
Pengembangan Program Kesehatan Kerja,
Pasal 9
Manajemen Kesehatan tentang pedoman manajemen
Kesehatan dan keselamatan kerja bertujuan agar terciptanya
cara kerja, lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman dan
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan karyawan RS7
BAB III
PENUTUP
Pasal 10
(1) Sistemmatika terperinci tercantum dalam lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan
ini.Peraturan ini merupakan tambahan dari pedoman
keselamatan dan keamanan fasilitas dan lingkungan
(2) Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal di tetapkan
Ditetapkan di Tarakan,
pada tanggal 22 Juni 2022
KEPALA RUMKITAL ILYAS TARAKAN,
IRFAN ILMILAMPIRAN
PERATURAN KARUMKITAL ILYAS TARAKAN
NOMOR 6€2. TAHUN 2022
‘TENTANG PEDOMAN KESELAMATAN DAN,
KEAMANAN FASILITAS DAN LINGKUNGAN,
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumkital Ilyas Tarakan sebagai Rumah Sakit Tingkat II berdasarkan Kep
Kasal No. 2595 / XII /2016 Tentang Klasifikasi dan Gelar Fasilitas Kesehatan TNI
Angkatan Laut, dan kelas D berdasarkan Skep Wali kota Tarakan Nomor: 440/
Hk — VII / 224 / 2016. Tentang : Ijin Operasional Rumah Sakit Umum Angkatan
Laut Ilyas Tarakan Sebagai Rumah Sakit Umum Kelas D yang di Pimpin oleh
seorang Kepala Rumah Sakit yang berpangkat Letkol Laut (K). Rumah Sakit ini
berkedudukan di wilayah Armada Kawasan Timur / Lantamal XIII / tepatnya di
pulauTarakaKalimantanUtara Rumkital Ilyas Tarakan sebagai institusi pelayanan
Kesehatan bagi masyarakat merupakan tempat kerja yang memiliki risiko tinggi
terhadap keselamatan dan keamanan sumber daya manusia rumah sakit, pasien,
pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan rumah sakit. Rumah sakit
juga memiliki masalah yang komplek mengenai pengelolaan risiko, karena
banyaknya faktor pendukung yang harus diperhatikan, baik terhadap fasilitas
yang digunakan maupun terhadap jenis bahan kimia dan sumber penyakit yang
dapat membahayakan keselamatan dan keamanan manusia di dalam maupun di
luar lingkungan rumah sakit. Oleh karena itu rumah sakit harus melakukan
upaya keamanan lingkungan yang tentu saja mempunyai perbedaan karena
fungsinya sebagai tempat merawat, mengobati dan menyembuhkan orang sakit.
Pelayanan dan operasional rumah sakit hendaknya juga tidak
mengabaikan aspek keamanan dan keselamatan baik bagi pasien, pengunjung,
maupun karyawan. Upaya menunjang keamanan dan keselamatan diwujudkan
salah satunya melalui kegiatan manajemen risiko.Manajemen risiko menekankan
pada keamanan dan keselamatan pasien, pengunjung, dan karyawan yang pada
hakikatnya merupakan tanggung jawab bersama, baik direksi, manajemen,
hingga staff.Adanya jaminan keamanan dan keselamatan mencerminkan kualitas,
pelayanan yang professional sesuai dengan motto rumah sakit,B. Pengertian
1
Keamanan
Keadaan bebas dari bahaya yang berhubungan dengan kejahatan, segala
bentuk kecelakaan dan lain-lain.
Keselamatan
Kondisi atau kegiatan yang diselenggarakan untuk menghindari
cedera(injury), penyakit (disease), maupun kecelakaan (accident)
Manajemen risiko
Suatu proses dan struktur mengelola risiko yang ada di sctiap kegiatan.
Manajemen risiko terkait erat dengan budaya, proses, dan struktur dalam
mengelola suatu risiko secara efektif dan terencana dalam suatu sistem
manajemen yang baik
4. Konsep Siklus Deming atau Siklus Plan-Do-Check-Action (PDCA)
Siklus PDCA merupakan metode pendekatan manajemen yang
menitikberatkan pada perkembangan berkesinambungan (continuous
improvement) dengan melibatkan 4 fase yaitu Plan (perencanaan), Do
(pelaksanaan), Check (pengawasan), Action (tindak lanjut).
5. Fungsi Pengawasan
Upaya sistematis dalam bentuk pengamatan terus menerus untuk
menetapkan kinerja sesuai dengan perencanaan, merancang sistem umpan
balik, membandingkan kinerja respon dengan standar yang telah
ditentukan, dan mengambil tindakan perbaikan apabila diperluican
6 Monitoring lingkungan kerja
Satu atau sekelompok personel yang ditunjuk untuk melakukan
pengawasan di lingkungan sekitarnya dengan berjalan berkeliling serta
memiliki kewenangan untuk menerapkan tindakan korektif yang
dibutuhkan saat itu.
C. Tujuan
1 Tujuan Umum
‘Terwujudnya penyelenggaraan Keselamatan dan Keamanan secara optimal,
efektif, efisien dan berkesinambungan.
2. Tujuan Khusus
a, Mendeteksi dan mengidentifikasi dini adanya kondisi berisiko dan
berbahaya
b. Melakukan koordinasi antar unit kerja dalam upaya menerapkan
pengendalian risiko
c. Menciptakan tempat kerja yang sehat, selamat, aman dan nyaman bagi
sumber daya manusia Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien,
Pengunjung, maupun lingkungan Rumah Sakit schingga proses
pelayanan berjalan baik dan lancar.
d. Mencegah timbulnya Kecelakaan Akibat Kerja (KAK), Penyakit Akibat
Kerja (PAK), penyakit menular dan penyakit tidak menular bagi seluruh
sumber daya manusia Rumah Sakit.
BAB IT
RUANG LINGKUP
1. Keselamatan terhadap faktor penyebab penyakit
2. Keselamatan terhadap pemakaian peralatan medik dan non medik
3. Keselamatan terhadap bahan berbahaya
4. Keselamatan terhadap bahaya kebakaran
5. Keselamatan terhadap bencana-10-
BAB IIL
TATALAKSANA KEGIATAN
A. Keselamatan dan Keamanan
Adapun tahap-tahap yang dilakukan adalah:
a. Perawatan gedung
1) Petugas teknisi umum melakukan identifikasi/ pengecekan terhadap
kondisi fasilitas minimal satu kali dalam sebulan. Identifikasi yang
dilakukan seperti
- Keretakan-keretakan bangunan gedung
- Warna cat gedung yang mulai pudar/ berjamur
- Kondisi flapon yang mulai retak/ lapuk
- Seng yang mulai karat dan berlubang-lubang
- Lantai yang retak dan pecah-pecah.
2) Melakukan pemeliharaan dan perawatan tindak lanjut dari kerusakan
yang ditemukan, sehingga tidak menimbulkan risiko bagi pasien, staf dan
pengunjung
3) Melakukan monitoring dan evaluasi renovasi di rumah sakit
4) Untuk kebersihan gedung dilakukan oleh bagian cleaning service setiap
harinya, kegiatan yang dilakukan berupa:
- Membersihkan ruangan rawat inap dan rawat jalan
- Membersihkan kamar mandi
- Menjaga lantai agar tidak licin
- Membersihkan koridor dan lawa-lawa diatas plafon.
b. Halaman/ ground
1) Petugas cleaning service selalu membersihkan pekarangan/ halaman
rumah sakit setiap harinya, sehingga halaman bersih.
2) Petugas parkir selalu mengontrol setiap mobil/ motor yang parkir keluar
masuk rumah sakit.
3) Mengatur parkiran mobil secara rapi, sehingga tidak mengenai mobil
lainnya
4) Mengatur parkiran motor secara rapi, sehingga tidak mengenai motor
lainnya
5) Membuat batasan parkir, sehingga ada jalan untuk pasien, pengunjung
dan staf yang hendak keluar masuk
6) Menyediakan tempat dihalaman/ ground untuk tempat berkumpul bila
terjadi bencana.
c. Peralatan rumah sakit
1) Melengkapi perlengkapan peralatan keselamatan dan keamanan yang
belum lengkap
2) Melakukan kalibrasi peralatan medis sesuai dengan jadwal
3) Melakukan uji berkala pada peralatan fasilitas umum seperti: mesin
diesel dan listrik.
4) Melakukan pemeliharaan dan perawatan kelengkapan peralatan
keselamatan dan keamanan pasien, pengunjung dan pegawai.
5) Melakukan data ulang mengenai kebutuhan keselamatan pasien (mis:
pegangan di setiap tangga dan dinding termasuk kamar mandi, tempat
tidur dengan penahan tepinya dan lain-lain)
6) Melengkapi sumber listrik dengan penutupnyabb
d. Keamanan
y)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
Penambahan CCTV pada area-area beresiko terjadinya ancaman
keamanan seperti tempat parkir, gudang apotik/farmasi dan tempat
beresiko lainnya
Pemeriksaan dan pemeliharaan CCTV
Sctiap pasien baru/ keluarga pasien, selalu diberikan sosialisasi oleh
bagian keperawatan tentang aturan/ arahan keamanan dan
keselamatan baik secara langsung maupun melalui poster-poster yang
ada
Menempelkan SOP penggunaan fasilitas diruangan, sehingga membantu
pasien dan keluarga
Petugas security selalu melakukan monitoring disetiap lantai untuk
mengingatkan pasien/ keluarga untuk menyimpan barang-barang
berharga ditempat yang aman
Melakukan pengecekan jam kontrol pada daerah-daerah berisiko
Pemberlakuan pemakaian tanda pengenal (badge) untuk pengunjung
pasien rawat inap, penunggu pasien rawat inap dan tamu di RS
Ditetapkan di Tarakan,
pada tanggal 22 Juni 2022
KEPALA RUMKITAL ILYAS TARAKAN,
IRFAN ILMI