Anda di halaman 1dari 125

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBAYARAN NON TUNAI

PADA PUSAT PEMBELANJAAN RUMAH TANGGA SECARA


ONLINE DENGAN MENGGUNAKAN RFID BERBASIS
NodeMCU ESP 8266

SKRIPSI

RAHMI HIDAYAH TANJUNG


180821012

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021

Universitas Sumatera Utara


RANCANG BANGUN SISTEM PEMBAYARAN NON TUNAI
PADA PUSAT PEMBELANJAAN RUMAH TANGGA SECARA
ONLINE DENGAN MENGGUNAKAN RFID BERBASIS
NodeMCU ESP 8266

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana
Sains

RAHMI HIDAYAH TANJUNG


180821012

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
i

Universitas Sumatera Utara


RANCANG BANGUN SISTEM PEMBAYARAN NON TUNAI
PADA PUSAT PEMBELANJAAN RUMAH TANGGA SECARA
ONLINE DENGAN MENGGUNAKAN RFID BERBASIS
NodeMCU ESP 8266

ABSTRAK

Telah dibuat suatu sistem pembayaran non tunai pada pusat pembelanjaan
rumah tangga secara online dengan meggunakan RFID berbasis NodeMCU ESP8266.
Dengan pemanfaatan sebuah kartu atau tag yang sudah terdaftar di toko e-payment
market maka seorang pembeli dapat melakukan pembelian dan pembayaran secara non
tunai. Prinsip dari pembayaran non tunai ini, seorang pembeli tidak perlu
mengeluarkan dan membawa uang saat ingin berbelanja sesuatu dan seorang penjual
tidak perlu mengeluarkan uang untuk mengembalikkan kembalian pembeli. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan tekonologi Internet Of Things maka
pembayaran non tunai dapat menggunakan fasilitas WiFi ESP 8266 dari NodeMCU.
NodeMCU ESP8266 ini berfungsi untuk membaca dan mengirimkan informasi dari
sebuah kartu atau tag yang sudah terdaftar menuju database server yang telah tersedia.
Data informasi tersebut akan diolah sehingga akan terjadi pengurangan saldo yang
berada pada kartu atau tag dan database server. Untuk membuat tampilan toko
epayment-market yang berbasis website, maka digunakan sebuah perangkat lunak
dengan menggunakan web platform Bootstrap yang sudah dilengkapi dengan Bahasa
pemprograman PHP, HTML, CSS dan MySQL.

Kata kunci : Internet Of Things, NodeMCU, Pembayaran non tunai, RFID.

ii

Universitas Sumatera Utara


DESIGN A CASHLESS PAYMENT SYSTEM FOR ONLINE
HOUSEHOLD SHOPPING CENTERS USING NodeMCU ESP
8266 BASED RFID

ABSTRACT

An online non-cash payment system has been created at the center of household
shopping using NodeMCU ESP8266-based RFID. By using a card or tag that has been
registered in thestore e-payment market, a buyer can make purchases and payments
in non-cash. The principle of this non-cash payment, a buyer does not need to spend
and carry money when he wants to shop for something and a seller does not need to
spend money to return the buyer's return. This can be done with utilizing thetechnology
Internet of Things, non-cash payments can use the WiFi ESP 8266 facility from
NodeMCU. This ESP8266 NodeMCU functions to read and send information from a
registered card or tag to an available database server. The information data will be
processed so that there will be a reduction in the balance on the card or tag and the
database server. To create astore display website epayment-market based, a software
using the Bootstrap web platform is used which is equipped with PHP, HTML, CSS
and MySQL programming languages.

Keywords : Internet Of Things, NodeMCU, Cashless payments, RFID.

iii

Universitas Sumatera Utara


PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan sripksi ini dengan judul
“Rancang Bangun Sistem Pembayaran Non Tunai Pada Pusat Pembejalaan Rumah
Tangga Secara Online Dengan Menggunakan RFID Berbasis NodeMCU ESP 8266”.
Terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Herli Ginting, MS selaku
pembimbing 1 yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan skripsi ini.
Terimakasih kepada Bapak Dr. Perdinan Sinuhaji, MS dan Bapak Awan Maghfirah
selaku ketua program studi dan sekertaris program studi departemen Fisika FMIPA-
USU Medan, dekan dan wakil dekan FMIPA USU, seluruh staf dan dosen Fisika
FMIPA USU, pegawai FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak
terlupakan kepada Bapak, Ibu dan keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan
dorongan yang diperlukan. Semoga Allah SWT akan membalasnya.

Medan, Februari 2021

Hormat saya,

RAHMI HIDAYAH TANJUNG

iv

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Halaman
PERSETUJUAN i
ABSTRAK ii
ABSTRACT iii
PENGHARGAAN iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Tujuan Penelitian 3
1.5 Manfaat Penelitian 3
1.6 Sistematika Penulisan 4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 IOT 5
2.2 NodeMCU ESP8266 6
2.3 RFID 8
2.3.1 Pengertian RFID 8
2.3.2 Cara Kerja 9
2.3.3 RFID Taq 10
2.3.4 RFID Reader 12
2.3.5 RFID MFRC522 12
2.4 LCD 14
2.4.1 Fungsi Pin LCD 15
2.4.2 Susunan Alamat Kaki Pada LCD 15
2.5 Perangkat Lunak Pendukung Aplikasi WEB 17
2.5.1 Web Browser 17
2.5.2 Web Server 18
2.5.3 Code Editor 20
2.5.4 Database 21
2.5.4.1 Pengertian Data 21
2.5.4.2 Pengertian Database 21
2.5.4.3 Perangkat Lunak Database MYSQL 22

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1 Alat dan Bahan Peelitian 24
3.2 Perancangan Blok Diagram Sistem 24
3.4 Diagram Alir Program 26
3.4 Rancangan Perangkat Lunak (Software) 28
3.4.1 Perancangan Arduino IDE untuk NodeMCU ESP8266 28
3.4.2 Rancangan Halaman web 30
3.4.2.1 Persiapan Code Editor 30

Universitas Sumatera Utara


3.4.2.2 Persiapan web Browser 31
3.4.2.3 Persiapan web Server 32
3.4.2.4 Persiapan Database 35
3.5 Rancangan Perangkat Keras (Hardwre) 38
3.5.1 Rangkaian Power Supply Adaptor (PSA) 38
3.5.2 Rangkaian LCD 38
3.5.3 Rangkaian NodeMCU ESP8266 39
3.5.4 Rangkaian RFID MFRC522 39
3.5.5 Rangkaian NodeMCU ESP8266 dengan MFRC522 40
3.5.6 Rangkaian NodeMCU ESP8266 dengan LCD 41
3.5.7 Rangkaian Keseluruhan 41

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Pengujian Perangkat Hardware 42
4.1.1 Pengujian Power Supply Adaptor 42
4.1.2 Pengujian LCD 42
4.1.3 Rangkaian NodeMCU ESP 8266 43
4.1.4 Rangkaian MFFRC522 43
4.1.5 Rangkaian NodeMCUESP8266 dan LCD 44
4.1.6 Rangkaian NodeMCU ESP8266 dan MFRC522 44
4.2 Pengujian Perangkat Software 46
4.2.1 Tampilan Halaman Admin (Penjual) 46
4.2.1.1 Login Admin 46
4.2.1.2 Registrasi Admin 47
4.2.1.3 Halaman Utama Admin 49
4.2.1.4 Halaman Info Produk 50
4.2.1.5 Halaman Info Data Pelanggan 52
4.2.1.6 Halaman Info Data Pembelian 55
4.2.1.7 Logout Admin 56
4.2.2 Tampilan Halaman User (Pelanggan) 57
4.2.2.1 Login User 57
4.2.2.2 Registrasi User 58
4.2.2.3 Home User 60
4.2.2.4 Keranjang Belanja 60
4.2.2.5 Checkout 62
4.2.2.6 Logout User 64
4.2.3 Pengujian Pembayaran Non Tunai dengan Rangkaian
Keseluruhan 65
4.2.4 Program Arduino IDE 67

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan 70
5.2 Saran 70

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman


Tabel

2.1 Susunan Kaki Pada LCD 15


4.1 Koneksi Pin NodeMCU ESP8266 dengan LCD 12C 44
4.2 Koneksi Pin NodeMCU ESP8266 dengan MFRC522 45

vii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman


Gambar

2.1 NodeMCU ESP 8266 6


2.2 Skematik Posisi Pin NodeMCU ESP8266 7
2.3 RFID Tag 10
2.4 RFID MFRC522 12
2.5 Konfigurasi Chip MFRC522 13
2.6 Bentuk Fisik LCD 16x2 Karakter 14
2.7 Contoh Web Browser 18
2.8 Logo Aplikasi XAMPP 20
2.9 Logo Aplikasi Sublime Text 20
3.1 Diagram Blok Sistem 25
3.2 Diagram Alir 27
3.3 Tampilan halaman arduino.cc/en/Main/Software 28
3.4 Tampilan halaman awal Arduino IDE 28
3.5 Tampilan preferences 29
3.6 Tampilan Additional Board Manager URLs 29
3.7 Tampilan Boards Manager 29
3.8 Tampilan Installed ESP8266 30
3.9 Tampilan akhir board NodeMCU telah aktif 30
3.10 Tampilan halaman sublimetext.com/3 30
3.11 Tampilan halaman awal Sublime Text 31
3.12 Tampilan halaman awal Google Chrome 31
3.13 Tampilan halaman apachefriends.org 32
3.14 Komponen yang akan diinstal 32
3.15 Lokasi Instal Penyimpanan XAMPP 33
3.16 Tampilan Setup Wizard XAMPP 33
3.17 XAMPP Control Panel 34

viii

Universitas Sumatera Utara


3.18 Tampilan localhost pada browser 34
3.19 Tampilan localhost/phpmyadmin 35
3.20 Pembuatan Database baru 35
3.21 Struktur Tabel Admin 36
3.22 Struktur Tabel Pelanggan 36
3.23 Struktur Tabel Pembelian 37
3.24 Struktur Tabel Beli Barang 37
3.25 Struktur Tabel Barang 37
3.26 Rangkaian Power Supply Adaptor 38
3.27 Rangkaian LCD 38
3.28 Rangkaian NodeMCU ESP 8266 39
3.29 Rangkaian RFID MFRC522 40
3.30 Rangkaian NodeMCU ESP8266 dengan MFRC522 40
3.31 Rangkaian NodeMCU ESP8266 dengan LCD 41
3.32 Rangkaian Keseluruhan 41
4.1 Pengujian LCD 43
4.2 Rangkaian NodeMCU ESP8266 43
4.3 Rangkaian MFRC522 43
4.4 Rangkaian NodeMCU ESP8266 dengan LCD 44
4.5 Rangkaian Keseluruhan 45
4.6 Tampilan Halaman Login Admin 46
4.7 Tampilan Pesan Behasil Login 46
4.8 Tampilan Pesan Tidak Behasil Login 47
4.9 Tampilan Program Halaman Login Admin 47
4.10 Tampilan Halaman Registrasi Admin 48
4.11 Tampilan Pesan Berhasil Registrasi 48
4.12 Tampilan Program Halaman Registrasi Admin 48
4.13 Tampilan Halaman Registrasi Admin 49
4.14 Tampilan Program Halaman Registrasi Admin 49
4.15 Tampilan Halaman Info Produk 50
4.16 Tampilan Program Halaman Info Produk 50

ix

Universitas Sumatera Utara


4.17 Tampilan Halaman Edit Produk 51
4.18 Tampilan Pesan Berhasil di Edit 51
4.19 Tampilan Halaman Tambah Produk 52
4.20 Tampilan Pesan Data Berhasil Ditambahkan 52
4.21 Tampilan Halaman Info Data Pelanggan 53
4.22 Tampilan Halaman Tambah Data Pelanggan 53
4.23 Tampilan Pesan Data Berhasil Ditambahkan 54
4.24 Tampilan Halaman Edit Data Pelanggan 54
4.25 Tampilan Pesan Data Berhasil Di Edit 55
4.26 Tampilan Halaman Info Data Pembelian 55
4.27 Tampilan Halaman Detail Pembelian 56
4.28 Tampilan Program Logout Admin 56
4.29 Tampilan Halaman Login User 57
4.30 Tampilan pesan berhasil login 57
4.31 Tampilan pesan gagal untuk login 58
4.32 Tampilan Program Login User 58
4.33 Tampilan Halaman Registrasi User 59
4.34 Tampilan Program Halaman Registrasi User 59
4.35 Tampilan Halaman Home User 60
4.36 Tampilan Pesan Produk Telah Masuk ke Keranjang 60
4.37 Tampilan Halaman Keranjang Belanja 61
4.38 Tampilan Update Halaman Keranjang Belanja 61
4.39 Tampilan Pesan Produk Berhasil diHapus 62
4.40 Tampilan Halaman Checkout 62
4.41 Tampilan Pesan Pembelian Sukses 62
4.42 Tampilan Halaman Detail Pembayaran Produk 63
4.43 Tampilan Halaman Detail Pengiriman Produk 64
4.44 Tampilan Pesan Pengiriman Produk 64
4.45 Tampilan Program Logout User 64
4.46 Tampilan LCD Connect WiFi 65
4.47 Tampilan LCD Tap Your Card 65

Universitas Sumatera Utara


4.48 Tampilan LCD ID Belum terdaftar 66
4.49 Tampilan LCD Transaksi Berhasil dan Nama Pelanggan 66
4.50 Tampilan LCD Saldo Awal dan Saldo Akhir 67
4.51 Tampilan LCD Ucapan Terimakasih 67
4.52 Tampilan Program Keseluruhan 69

xi

Universitas Sumatera Utara


1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem pembayaran yang dilakukan oleh manusia dalam transaksi
pembayaran mengalami perubahan dan perkembangan dari waktu ke waktu. Jauh
sebelum manusia mengenal uang, transaksi yang dilakukan hanya dengan sistem
pembayaran barter atau saling menukar dengan barang atau jasa. Semakin
meningkatnya kebutuhan manusia dan tidak efisiennya penggunaan sistem
pembayaran barter, maka masyarakat mengembangkan alat tukar yang lebih efisien
dan terukur yaitu uang. Uang tunai memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam
melakukan transaksi.
Namun sejalan dengan perkembangan ekonomi dan teknologi, penggunaan
uang tunai dirasa cukup praktis hanya untuk transaksi dengan nilai kecil. Transaksi
dengan nilai yang besar tentu akan sulit mendapatkan dan membawa fisik uang
tersebut. Selain itu membawa uang tunai mulai dianggap tidak aman karena
maraknya pencurian, perampokan, dan pemalsuan sehingga membuat orang takut
menyimpan atau membawa uang tunai dalam jumlah banyak.
Kendala-kendala tersebut akhirnya memunculkan inovasi dalam menciptakan
alat pembayaran non-tunai yang lebih praktis dan efisien. Bentuk alat pembayaran
non-tunai pun beragam. Pertama ada dikenal dengan nama paper-based, contohnya
cek atau bilyet dan giro. Kedua, card-based contohnya kartu kredit dan kartu debit.
Ketiga, electronic based contohnya uang elektronik. Untuk yang electronic
based atau uang elektronik semakin hari semakin berkembang. Saat ini sistem
pembayaran uang elektronik juga bisa digunakan untuk jenis pembayaran mikro
seperti pembayaran di mini market, pembayaran tol dan pembayaran lainnya yang
dapat memudahkan manusia dalam melakukan transaksi pembayaran.
Sistem pembayaran non tunai dengan memanfaatkan electronic based dapat
dibuat dengan menggunakan Teknologi RFID (Radio frequency identification).
Dengan menggunakan sistem pembayaran non tunai dengan kartu RFID, pembeli
tidak perlu mengeluarkan uang tunai untuk membayar, sedangkan penjual juga tidak
perlu mengembalikan kembalian jika uang yang dibayarkan oleh pembeli lebih dari

Universitas Sumatera Utara


2

harga barang, sebab dengan menggunakan RFID saldo pembeli akan terpotong
otomatis dalam melakukan pembelian. Teknologi RFID akan digunakan sebagai alat
pembayaran non tunai dan untuk aplikasinya dibangun menggunakan pemrograman
PHP dengan database Mysql. Hal inilah yang menjadi latar belakang penulis
mengajukan judul Skripsi dengan Judul “Rancang Bangun Sistem Pembayaran
Non Tunai Pada Pusat Pembelanjaan Rumah Tangga Secara Online Dengan
Menggunakan RFID Berbasis NodeMCU ESP 8266”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang sebelumnya, maka penulis merumuskan
beberapa hal yang menjadi masalah dalam pembuatan alat ini, diantaranya:
1. Bagaimana karakteristik dari RFID MFRC522 dan NodeMCU ESP8266?
2. Bagaimana rancang bangun sistem pembayaran non tunai dengan
menggunakan RFID MFRC522 berbasis NodeMCU ESP8266?
3. Bagaimana cara kerja Sistem pembayaran non tunai dengan menggunakan
RFID MFRC522 berbasis NodeMCU ESP8266?

1.3 Batasan Masalah


Untuk memfokuskan pembuatan alat ini, maka penulis membatasi
pembahasan. Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Rancang bangun sistem pembayaran non tunai dengan menggunakan
RFID MFRC522 dan NodeMCU ESP 8266.
2. Pembayaran dilakukan dengan menggunakan RFID tag / RFID kartu.
3. Pembayaran yang dilakukan tidak menggunakan sistem Barcode.
4. Pembayaran dapat dilakukan dengan melakukan kegiatan belanja di toko
e-payment market terlebih dahulu,
5. Pembayaran non tunai pada e-payment market memiliki fasilitas
pengiriman produk dengan biaya gratis pengirima hanya untuk wilayah
Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang.
6. Pembayaran non tunai ini tidak berhubungan dengan debit perbankan.
7. Website yang digunakan hanya menggunakan WiFi lokal dan tidak
menggunakan domain dan hosting.

Universitas Sumatera Utara


3

8. LCD 16 x 2 digunakan untuk menampilkan saldo awal, saldo akhir, nama


pemilik kartu (Pelanggan).
9. Tampilan akhir untuk aplikasi menggunakan web programming, dan
menggunakan database mysql sebagai penyimpanan data.

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan pembuatan alat ini adalah:
1. Mengetahui karakteristik dari RFID MFRC522 dan NodeMCU ESP 8266
yang dapat membuat sistem pembayaran non tunai dengan sederhana.
2. Merancang sistem pembayaran non tunai dengan menggunakan RFID
MFRC522 dan NodeMCU ESP 8266.
3. Mengetahui cara kerja pembayaran non tunai dengan menggunakan RFID
MFRC522 dan NodeMCU ESP 8266.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat yang diinginkan dari pembuatan alat ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Dapat digunakan sebagai referensi yang berguna di dunia akademik
khususnya pada para mahasiswa dalam mengembangkan teknologi
pembayaran yang berkembang lebih jauh.
2. Manfaat Praktis
a. Mempermudah manusia untuk melakukan transaksi pembayaran
secara non tunai tanpa perlu membawa uang tunai atau cash
dimanapun berada.
b. Mengurangi kemungkinan terjadinya perampokan, pencurian, dan
penggunaan uang palsu.

Universitas Sumatera Utara


4

1.6 Sistematika Penulisan


Untuk mempermudah pemahaman, skripsi ini ditulis dengan sistematika
sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II: LANDASAN TEORI
Bab ini berisi membahas tentang teori, temuan, bahan penelitian yang diperoleh
dari berbagai referensi, yang dijadikan landasan untuk melakukan penelitian
yang diusulkan.
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi penjelasan tentang perancangan Sistem Pembayaran Non Tunai
Pada Pusat Pembejalaan Rumah Tangga Secara Online Dengan
Menggunakan RFID Berbasis NodeMCU ESP 8266.
BAB IV: HASIL DAN ANALISA
Bab ini berisi tentang hasil dan pengolahan data serta analisa hasil penelitian.
BAB V: PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan isi dari keseluruhan uraian bab-bab
sebelumnya dan saran-saran dari hasil yang diperoleh yang diharapkan dapat
bermanfaat dalam pengembangan dan pemanfaatannya.
DAFTAR PUSTAKA

Universitas Sumatera Utara


5

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 IoT
IoT (bahasa Inggris: Internet of Things, atau dikenal juga dengan singkatan
IoT) merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari
konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan
seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya. Contohnya bahan pangan,
elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya
tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu
aktif. IoT telah berkembang dari konvergensi teknologi nirkabel, micro-
electromechanical systems (MEMS), dan Internet.
Pada dasarnya, IoT mengacu pada benda yang dapat diidentifikasikan secara
unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis Internet. Istilah Internet of
Thing awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal
melalui Auto-ID Center di MIT. Pada bulan Juni 2009 Ashton berkomentar:
"Hari ini komputer dan manusia, hampir sepenuhnya tergantung pada Internet
untuk segala informasi yang semua terdiri dari sekitar 50 petabyte (satu petabyte
adalah 1.024 terabyte) data yang tersedia pada Internet dan pertama kali
digagaskandan diciptakan oleh manusia. Dari mulai mengetik, menekan tombol
rekam, mengambil gambar digital atau memindai kode bar.
Diagram konvensional dari Internet meninggalkan router menjadi bagian
terpenting dari semuanya. Masalahnya adalah orang memiliki waktu, perhatian dan
akurasi terbatas. Mereka semua berarti tidak sangat baik dalam menangkap
berbagai data tentang hal di dunia nyata. Dan itu adalah masalah besar.
Dari segi fisik dan begitu juga lingkungan kita. Gagasan dan informasi begitu
penting, tetapi banyak lagi hal yang penting. Namun teknologi informasi saat ini
sangat tergantung pada data yang berasal dari orang-orang sehingga komputer kita
tahu lebih banyak tentang semua ide dari hal-hal tersebut.
Jika kita memiliki komputer yang begitu banyak tahu tentang semua hal itu.
Menggunakan data yang berkumpul tanpa perlu bantuan dari kita. Kita dapat
melacak dan menghitung segala sesuatu dan sangat mengurangi pemborosan,

Universitas Sumatera Utara


6

kerugian, dan biaya. Kita akan mengetahui kapan hal itu diperlukan untuk
mengganti, memperbaiki atau mengingat, dan apakah mereka menjadi terbarui atau
melewati yang terbaik disini sertanya!.
Internet of Things memiliki potensi untuk mengubah dunia seperti pernah
dilakukan oleh Internet, bahkan mungkin lebih baik.
Penelitian pada Internet of Things masih dalam tahap perkembangan. Oleh
karena itu, tidak ada definisi standar dari Internet of Things.Terdapat juga berbagai
definisi yang dirumuskan oleh peneliti yang berbeda serta tercantum dalam survei.”

2.2 NodeMCU ESP 8266


NodeMCU merupakan sebuah open source platform IoT dan pengembangan
kit yang menggunakan bahasa pemrograman Lua untuk membantu dalam membuat
prototype produk IoT atau bisa dengan memakai sketch dengan adruino IDE.
ESP8266 adalah chip Wi-Fi berbiaya rendah dengan kemampuan mengatur TCP/IP
dan MCU (unit mikrokontroler) yang diproduksi oleh produsen China yang berbasis
di Shanghai, Espressif Systems.
Pengembangan kit didasarkan pada modul ESP8266, yang mengintegrasikan
GPIO, PWM (Pulse Width Modulation), IIC, 1-Wire dan ADC (Analog to Digital
Converter) semua dalam satu board. GPIO NodeMCU ESP8266 seperti Gambar 2.1.
NodeMCU berukuran panjang 4.83 cm, lebar 2.54 cm, dan berat 7 gram. Board ini
sudah dilengkapi dengan fitur WiFi dan Firmware nya yang bersifat opensource.

Gambar 2.1 NodeMCU ESP 8266


(Sumber : https://www.elecrow.com )

Universitas Sumatera Utara


7

Berikut ini Spesifikasi dari NodeMCU ESP 8266 adalah :


1. Board ini berbasis ESP8266 serial WiFi SoC (Single on Chip) dengan
onboard USB to TTL. Wireless yang digunakan adalah IEE 802.11b/g/n.
2. 2 tantalum capasitor 100 micro farad dan 10 micro farad.
3. 3.3v LDO regulator.
4. Blue led sebagai indikator.
5. Cp2102 usb to UART bridge.
6. Tombol reset, port usb, dan tombol flash.
7. Terdapat 9 GPIO yang di dalamnya ada 3 pin PWM, 1 x ADC Channel, dan
pin RX TX.
8. 3 pin ground.
9. S3 dan S2 sebagai pin GPIO
10. S1 MOSI (Master Output Slave Input) yaitu jalur data dari master dan masuk
ke dalam slave, sc cmd/sc.
11. S0 MISO (Master Input Slave Input) yaitu jalur data keluar dari slave dan
masuk ke dalam master.
12. SK yang merupakan SCLK dari master ke slave yang berfungsi sebagai
clock.
13. Pin Vin sebagai masukan tegangan.
14. Built in 32-bit MCU.

Gambar 2.2 Skematik Posisi Pin NodeMCU ESP8266


(Sumber : http://eprints.polsri.ac.id )

Universitas Sumatera Utara


8

Berikut ini Fungi posisi pin NodeMCU ESP 8266 adalah :


1. RST : berfungsi mereset modul.
2. ADC: Analog Digital Converter. Rentang tegangan masukan 0-1v, dengan
skup nilai digital 0-1024.
3. EN: Chip Enable, Active High.
4. IO16 :GPIO16, dapat digunakan untuk membangunkan chipset dari mode
deepsleep.
5. IO14 : GPIO14; HSPI_CLK.
6. IO12 : GPIO12: HSPI_MISO.
7. IO13: GPIO13; HSPI_MOSI; UART0_CTS.
8. VCC: Catu daya 3.3V (VDD).
9. CS0 : Chip selection.
10. MISO : Slave output, Main input.
11. IO9 : GPIO9.
12. IO10 : GBIO10..
13. MOSI : Main output slave input.
14. SCLK : Clock.
15. GND : Ground.
16. IO15 : GPIO15; MTDO; HSPICS; UART0_RTS.
17. IO2 : GPIO2;UART1_TXD.
18. IO0 : GPIO0.
19. IO4 : GPIO4.
20. IO5 : GPIO5.
21. RXD : UART0_RXD; GPIO3.
22. TXD : UART0_TXD; GPIO1.

2.3 RFID (Radio Frequency Identification)


2.3.1 Pengertian RFID
Radio frequency identification (RFID) adalah sebuah teknologi yang
menggunakan komunikasi via gelombang elektromagnetik untuk merubah data
antara terminal dengan suatu objek seperti produk barang, hewan, ataupun manusia
dengan tujuan untuk identifikasi dan penelusuran jejak melalui penggunaan suatu

Universitas Sumatera Utara


9

piranti yang bernama RFID tag. Kegunaan dari sistem RFID ini adalah untuk
mengirimkan data dari tag yang kemudian dibaca oleh RFID reader dan kemudian
diproses oleh aplikasi computer. Data yang dipancarkan dan dikirimkan tadi bisa
berisi beragam informasi, seperti ID, informasi lokasi atau informasi lainnya.
RFID tag seringkali dianggap sebagai pengganti dari barcode. Ini disebabkan
karena RFID memiliki berbagai macam keuntungan dibandingkan dengan
penggunaan barcode. RFID mungkin tidak akan seluruhnya mengganti
teknologi barcode, dikarenakan faktor harga, tetapi dalam beberapa kasus nantinya
penggunaan RFID akan sangat berguna. Keunikan yang dimilikinya adalah bisa
dilacak dari suatu lokasi ke lokasi yang lainnya. Hal ini dapat membantu perusahaan
untuk melawan aksi pencurian dan bentuk-bentuk product loss yang lainnya. RFID
juga sudah diajukan untuk penggunaan pada point-of-sale yang menggantikan kasir
dengan suatu mesin otomatis tanpa harus melakukan barcode scanning. Hal ini tetapi
harus dibarengi dengan turunnya harga RFID tag agar bisa digunakan secara luas di
masyarakat. (Teguh Santoso, 2019)
2.3.2 Cara Kerja
Tag atau label Radio Frequency Identification memiliki dua bagian. Bagian
pertama adalah microchip yang berfungsi untuk menyimpan dan memproses
informasi. Bagian kedua adalah antenna untuk menerima dan mengirimkan sinyal.
Setiap tag atau label RFID memiliki nomor seri tertentu yang hanya berlaku untuk
satu objek. Misalkan sebuah kunci pintu elektronik memiliki sebuah nomor seri,
kunci pintu itu hanya dapat digunakan untuk pintu A dan tidak bisa digunakan untuk
pintu yang lain.
Untuk membaca informasi yang dikodekan pada tag, alat pembaca yang
bertugas sebagai penerima sekaligus pemancar gelombang elektromagnetik
memancarkan sinyal ke tag menggunakan antena. Ketika sinyal telah dipancarkan
maka tag akan merespon dengan memberikan informasi yang tersimpan pada memori
banknya. Alat baca tersebut kemudian akan mengirimkan informasi yang telah ia
baca atau ia dapatkan dari tag ke program komputer Radio Frequency
Identification yang terdapat pada alat baca tersebut. Jika data tersebut sesuai dengan
program komputer RFID. Dalam penggunaannya, teknologi identifikasi radio ini
lebih banyak dikenal dalam bentuk kartu atau disebut dengan kartu RFID.

Universitas Sumatera Utara


10

2.3.3 RFID Tag


Tag RFID dapat berupa stiker, kertas atau plastik dengan beragam ukuran. Di
dalam setiap tag ini terdapat chip yang mampu menyimpan sejumlah informasi
tertentu. Memori pada tag secara dibagi menjadi sel-sel. Beberapa sel menyimpan
data Read Only, misalnya serial number yang unik yang disimpan pada saat tag
tersebut diproduksi. Selain pada RFID mungkin juga dapat ditulis dan dibaca secara
berulang.
Sebuah tag RFID atau transponder, terdiri atas sebuah mikro (microchip) dan
sebuah sistem. Chip mikro itu sendiri dapat berukuran sekecil butiran pasir, seukuran
0.4 mm. Chip tersebut menyimpan nomor seri yang unik atau informasi lainnya
tergantung kepada tipe memorinya. Tipe memori itu sendiri dapat read-only, read-
write, atau writeonceread-many. Antena yang terpasang pada chip mikro
mengirimkan informasi dari chip ke reader. Biasanya rentang pembacaan
diindikasikan dengan besarnya sistem. Antena yang lebih besar mengindikasikan
rentang pembacaan yang lebih jauh. Tag tersebut terpasang atau tertanam dalam
obyek yang akan diidentifikasi. Tag dapat discan dengan reader bergerak maupun
stasioner menggunakan gelombang radio.

Gambar 2.3 RFID Tag


(Sumber : www.amazon.in)

Berdasarkan catu daya tag, tag RFID dapat digolongkan menjadi 3 bagian yaitu:
a. Tag Aktif
Tag yang catu dayanya diperoleh dari baterai, sehingga akan mengurangi daya
yang diperlukan oleh pembaca RFID dan tag dapat mengirimkan informasi dalam
jarak yang lebih jauh. Kelemahan dari tipe tag ini adalah harganya yang mahal dan
ukurannya yang lebih besar karena lebih komplek. Semakin banyak fungsi yang

Universitas Sumatera Utara


11

dapat dilakukan oleh tag RFID maka rangkaiannya akan semakin komplek dan
ukurannya akan semakin besar.
b. Tag Pasif
Tag yang catu dayanya diperoleh dari medan yang dihasilkan oleh pembaca
RFID. Rangkaiannya lebih sederhana, harganya jauh lebih murah, ukurannya kecil,
dan lebih ringan. Kelemahannya adalah tag hanya dapat mengirimkan informasi
dalam jarak yang dekat dan pembaca RFID harus menyediakan daya tambahan untuk
tag RFID. Tag RFID telah sering dipertimbangkan untuk digunakan sebagai barcode
pada masa yang akan datang. Pembacaan informasi pada tag RFID tidak memerlukan
kontak sama sekali. Karena kemampuan rangkaian terintegrasi yang modern, maka
tag RFID dapat menyimpan jauh lebih banyak informasi dibandingkan dengan
barcode.
c. Tag Semipasif
Tag semipasif adalah versi tag yang memiliki catu daya sendiri (baterai) tetapi
tidak dapat menginisiasikan komunikasi dengan reader. Dalam hal ini baterai
digunakan oleh tag sebagai catu daya untuk melakukan fungsi yang lain seperti
pemantauan keadaan lingkungan dan mencatu bagian elektronik internal tag, serta
untuk memfasilitasi penyimpanan informasi. Tag versi ini tidak secara aktif
memancarkan sinyal ke reader. Sebagian tag semipasif tetap dorman hingga
menerima sinyal dari reader. Tag semipasif dapat dihubungkan dengan sensor untuk
menyimpan informasi untuk peralatan keamanan container.Tag memiliki tipe
memori yang bervariasi yang meliputi read-only, read/write, dan write-once read-
many.
1. Tag read-only memiliki kapasitas memori minimal (biasanya kurang dari 64
bit) dan mengandung data yang terprogram permanen sehingga tidak dapat
diubah. Informasi yang terkandung di dalam tag seperti ini terutama adalah
informasi identifikasi item. Tag dengan tipe memori seperti ini telah banyak
digunakan di perpustakaan dan toko persewaan video. Tag pasif biasanya
memiliki tipe memori seperti ini.
2. Tag read/write, data dapat dimutakhirkan jika diperlukan. Sebagai
konsekuensinya kapasitas memorinya lebih besar dan harganya lebih mahal
dibandingkan tag read-only. Tag seperi ini biasanya digunakan ketika data

Universitas Sumatera Utara


12

yang tersimpan didalamnya perlu pemutakhiran seiring dengan daur hidup 10


produk, misalnya di pabrik.
3. Tag dengan tipe memori write-once read-many memungkinkan informasi
disimpan sekali, tetapi tidak membolehkan perubahan berikutnya terhadap
data. Tag tipe ini memiliki fitur keamanan read-only dengan menambahkan
fungsionalitas tambahan dari tag read/write.
2.3.4 RFID Reader
Terminal Reader RFID, terdiri atas RFID reader dan antena yang akan
mempengaruhi jarak optimal identifikasi. Terminal RFID akan membaca atau
mengubah informasi yang tersimpan di dalam tag melalui frekuensi radio. Terminal
RFID terhubung langsung dengan sistem Host Komputer. Reader merupakan
penghubung antara software aplikasi dengan antena yang akan meradiasikan
gelombang radio ke tag. Gelombang radio yang ditransmisikan oleh antena
berpropagasi pada ruangan disekitarnya. Akibatnya data dapat berpindah secara
wireless ke tag RFID yang berada berdekatan dengan antena.
Sebuah reader menggunakan antenanya sendiri untuk berkomunikasi dengan
tag. Ketika reader memancarkan gelombang radio, seluruh tag yang dirancang pada
frekuensi tersebut serta berada pada rentang bacanya akan memberikan respon.
Sebuah readerjuga dapat berkomunikasi dengan tag tanpa line of sight langsung,
tergantung kepada frekuensi radio dan tipe tag (aktif, pasif atau semipasif) yang
digunakan. Reader dapat memproses banyak item sekaligus.
2.3.5 RFID MFRC522

Gambar 2.4 RFID MFRC522


(Sumber : www.Jakartanotebook.com)

MFRC522 RFID Reader Module adalah sebuah modul berbasis ICPhilips


yang dapat membaca RFID dengan penggunaan yang mudah dan harga yang murah.

Universitas Sumatera Utara


13

RFID MFRC522 ini dapat digunakan langsung oleh MCU dengan menggunakan
interface SPI, dengan suplai tegangan sebesar 3,3V. MFRC522 merupakan produk
dari NXP yang menggunakan fully integrated 13.56 MHz non-contact
communication card chip untuk melakukan pembacaan maupun penulisan.
MFRC522 support dengan semua varian MIFARE Mini, MIFARE 1 K, MIFARE
4K, MIFARE Ultralight, MIFARE DESFire EV1 and MIFARE Plus RF
identification rotocols.

Gambar 2.5 Konfigurasi Chip MFRC522


(Sumber : http://eprints.polsri.ac.id / )

Berikut ini Spesifikasi RFID MFRC522, adalah sebagai berikut:


a. Arus dan tegangan operasional : 13-26 mA/DC 3.3V.
b. Tipe kartu Tag yang didukung : mifare1 S50, MIFARE DESFire, mifare Pro,
mifare1 S70 MIFARE Ultralight,
c. Standby current :10-13mA/DC 3.3V.
d. Peak current : 30mA.
e. Sleep current : 80uA.
f. Menggunakan Antarmuka (protocol) SPI.
g. Kecepatan transfer rate data : maximum 10Mbit/s.
h. Frekuensi kerja : 13.56MHz.
i. Ukuran dari RFID Reader : 40 x 60mm.
j. Suhu tempat penyimpanan : -40 sampai 85 oCelsius.
k. Suhu kerja : -20 – 80 oCelsius.
l. Relative humidity : 5% -95%.

Universitas Sumatera Utara


14

2.4 LCD (Liquid Cristal Display)


Display LCD sebuah liquid crystal atau perangkat elektronik yang dapat
digunakan untuk menampilkan angka atau teks. Ada dua jenis utama layar LCD
yang dapat menampilkan numerik (digunakan dalam jam tangan, kalkulator dll)
dan menampilkan teks alfanumerik (sering digunakan pada mesin foto kopi dan
telepon genggam). Layar LCD merupakan suatu media penampilan data yang sangat
efektif dan efisien dalam penggunaannya. Untuk menampilkan sebuah karakter pada
layar LCD diperlukan beberapa rangakaian tambahan. LCD merupakan alat untuk
menampilkan karakter data dari sebuah alat masukan seperti Mikrokontroler. LCD
untuk peralatan mikrontroler ada beberapa tipe, yaitu 8x2, 16x2, 20x2, 20x4, 40×4.
LCD 16x2 artinya LCD terdiri dari 2 baris dan memiliki 16 karakter.
LCD dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian depan panel LCD yang terdiri dari
banyak dot atau titik LCD dan mikrokontroler yang menempel pada bagian belakang
panel LCD yang berfungsi untuk mengatur titik-titik LCD sehingga dapat
menampilkan huruf, angka, dan simbol khusus yang dapat terbaca.

Gambar 2.6 Bentuk fisik LCD 2x16 karakter


(Sumber: www.makerfabs.com)

Keunggulan LCD adalah hanya menarik arus yang kecil (beberapa mikro
ampere), sehingga alat atau sistem menjadi portable karena dapat menggunakan catu
daya yang kecil. Keunggulan lainnya adalah tampilan yang diperlihatkan dapat
dibaca dengan mudah dibawah terang sinar matahari. Keuntungan dari LCD adalah
sebagai berikut:
a. Dapat menampilkan karakter ASCII, sehingga dapat memudahkan untuk
membuat program tampilan.
b. Mudah dihubungkan dengan port I/O karena menggunakan 8 bit data dan 3 bit
kontrol.
c. Ukuran modul yang proporsional dan daya yang digunakan relatif kecil.

Universitas Sumatera Utara


15

2.4.1 Fungsi Pin LCD (Liquid Cristal Display)


a. DB0 – DB7 adalah jalur data (data bus) yang berfungsi sebagai jalur
komunikasi untuk mengirimkan dan menerima data atau instruksi dari
mikrokontrler ke modul LCD.
b. RS adalah pin yang berfungsi sebagai selektor register (register sellect) yaitu
dengan memberikan logika low (0) sebagai register perintah dan logika high
(1) sebagai register data.
c. R/W adalah pin yang berfungsi untuk menentukan mode baca atau tulis dari
data yang terdapat pada DB0 – DB7. Yaitu dengan memberikan logika low
(0) untuk fungsi read dan logika high (1) untuk mode write.
d. Enable (E), berfungsi sebagai Enable Clock LCD, logika 1 setiap kali
pengiriman atau pembacaan data.
2.4.2 Susunan alamat kaki pada LCD
Tabel 2.1 Susunan kaki pada LCD

PIN SYMBOL FUNCTION


NUMBER
1 Vss GND
2 Vdd +3V or +5V
3 Vo Contrast Adjustment
4 RS H/L Register Select Signal
5 R/W H/L Read/Write Signal
6 E H→L Enable Signal
7 DB0 H/L Data Bus Line
8 DB1 H/L Data Bus Line
9 DB2 H/L Data Bus Line
10 DB3 H/L Data Bus Line
11 DB4 H/L Data Bus Line
12 DB5 H/L Data Bus Line
13 DB6 H/L Data Bus Line
14 DB7 H/L Data Bus Line
15 A/Vee + 4,2V for LED Negative Voltage
Output
16 K Power Supply for B/L (OV)

Berikut ini adalah susunan dan konfigurasi Kaki pada LCD, yaitu sebagai
berikut:

Universitas Sumatera Utara


16

a. Pin 1 dan 2
Merupakan sambungan catu daya, Vss dan Vdd. Pin Vdd dihubungkan
dengan tegangan positif catu daya, dan Vss pada 0V atau ground. Meskipun
data menentukan catu 5 Volt DC (hanya pada beberapa mA).
b. Pin 3
Pin 3 merupakan pin 16 Control Vee, yang digunakan untuk mengatur
kontras display. Idealnya pin ini dihubungkan dengan tegangan yang 16 Volt
dirubah untuk memungkinkan pengaturan terhadap tingkatan kontras display
sesuai dengan kebutuhan, pin ini dapat dihubungkan dengan variable resistor
sebagai pengatur kontras.
c. Pin 4
Pin 4 merupakan Register Select (RS), masukan yang pertama dari tiga
command control input. Dengan membuat RS menjadi high, data karakter
dapat ditransfer dari dan menuju modulnya.
d. Pin 5
Read/Write (R/W), untuk memfungsikan sebagai perintah write maka R/W
low atau menulis karakter ke modul. R/W high untuk membaca data karakter
atau informasi status dari register-nya.
e. Pin 6
Enable (E), input ini digunakan untuk transfer 16 dari perintah-perintah atau
karakter antara modul dengan hubungan data. Ketika menulis ke display,
data ditransfer hanya pada perpindahan high atau low. Tetapi ketika
membaca dari display, data akan menjadi lebih cepat tersedia setelah
perpindahan dari low ke high dan tetap tersedia hingga sinyal low lagi.
f. Pin 7-14
Pin 7 sampai 14 adalah delapan jalur data/data bus (D0 sampai D7) dimana
data dapat ditransfer 16 dari display.
g. Pin 16
Pin 16 dihubungkan kedalam tegangan 5 Volt untuk 16 intro tegangan dan
menghidupkan lampu latar/Back Light LCD.

Universitas Sumatera Utara


17

2.5 Perangkat lunak (Software) Pendukung Aplikasi Web


Media informasi saat ini berkembang pesat sekali. Sejak komputer ditemukan
dan program aplikasi dibuat oleh banyak ventor, muncullah berbagai macam bentuk
program aplikasi. Pada generasi awal dikenal program aplikasi berbasis dekstop
(desktop based), lalu di awal tahun 90-an ketika internet mengalami perkembangan
yang cukup pesat dengan banyaknya komputer yang terhubung ke internet, banyak
pula aplikasi dan layanan yang berjalan di internet. Salah satunya adalah aplikasi
berbasis (web based application).
Seiring dengan itu semakin banyak perusahaan yang mulai melirik internet
sebagai salah satu media pemasaran yang cukup menjanjikan. Sehingga di awal
tahun 2000-an banyak perusahaan yang berlomba melakukan promosi di internet
dengan membuat situs web perusahaan untuk tujuan promosi. Era ini disebut awal
dari era web generasi 1.0 (web 1.0). Salah satu cirinya adalah penggunaan web ini
relatif statis dari sisi isinya dan interaksinya hanya bersifat satu arah. Interaksi terjadi
hanya dari pengunjung web yang dapat memberikan komentar pada fasilitas buku
tamu yang disediakan di halaman web tersebut. Web merupakan salah satu bentuk
aplikasi yang saat ini perkembangannya cukup pesat, mulai dari era web 1.0
kemudian berkembang web 2.0 dan saat ini sedang proses menuju era web 3.0.
Akibat adanya perkembangan era web tersebut, maka secara tidak langsung konsep
pemrograman web juga otomatis berkembang. (Rudyanto Arief, 2011)
2.5.1 Web Browser
Jika ditinjau dari fungsinya sendiri, pengertian web browser adalah sebuah
program yang berfungsi sebagai media untuk membuka berbagai macam halaman
situs yang ada di jaringan internet. Web Browser merupakan aplikasi yang berfungsi
untuk menampilkan perintah halaman web dalam format HTML. Tampilan halaman
web yang dibuat sangat tergantung pada web engine yang digunakan oleh masing-
masing browser. Setiap komputer yang memiliki sistem operasi Windows dan Mac
OS X pasti memiliki web browser default atau browser yang diinstal terpisah.
Contoh web browser adalah browser safari, Mozilla Firefox, Internet Explorer,
Opera. (Rudyanto Arief, 2011)

Universitas Sumatera Utara


18

Gambar 2.7 Contoh Web Browser


(Sumber: www. wordpress.com)

2.5.2 Web Server


Web Server merupakan aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpanan
dokumen-dokumen web. Web server adalah perangkat lunak yang berfungsi sebagai
penerima permintaan yang dikirimkan melalui browser kemudian memberikan
tanggapan permintaan dalam bentuk halaman situs web atau lebih umumnya dalam
dokumen HTML. Berikut ini beberapa dukungan dari server apache:
a. Kontrol Akses
Kontrol ini dapat dijalankan berdasarkan nama host atau nomor IP CGI
(Common Gateway Interface) Yang paling terkenal untuk digunakan adalah perl
(Practical Extraction and Report Language), didukung oleh Apache dengan
menempatkannya sebagai modul (mod_perl).
b. PHP (Personal Home Page/PHP Hypertext Processor)
PHP adalah bahasa pemrograman script server-side yang didesain untuk
pengembangan web. Selain itu, PHP juga bisa digunakan sebagai bahasa
pemrograman umum. PHP di kembangkan pada tahun 1995 oleh Rasmus Lerdorf,
dan sekarang dikelola oleh The PHP Group. PHP disebut bahasa pemrograman
server side karena PHP diproses pada komputer server. Hal ini berbeda
dibandingkan dengan bahasa pemrograman client-side seperti JavaScript yang
diproses pada web browser (client). Pada awalnya PHP merupakan singkatan dari
Personal Home Page. Sesuai dengan namanya, PHP digunakan untuk membuat
website pribadi. Dalam beberapa tahun perkembangannya, PHP menjelma menjadi
bahasa pemrograman web yang powerful dan tidak hanya digunakan untuk membuat

Universitas Sumatera Utara


19

halaman web sederhana, tetapi juga website populer yang digunakan oleh jutaan
orang seperti wikipedia, wordpress, joomla, dll.
Saat ini PHP adalah singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor, sebuah
kepanjangan rekursif, yakni permainan kata dimana kepanjangannya terdiri dari
singkatan itu sendiri. PHP dapat digunakan dengan gratis (free) dan bersifat Open
Source. PHP dirilis dalam lisensi PHP License, sedikit berbeda dengan lisensi GNU
General Public License (GPL) yang biasa digunakan untuk proyek Open Source.
Kemudahan dan kepopuleran PHP sudah menjadi standar bagi programmer web di
seluruh dunia. PHP juga menjadi dasar dari aplikasi CMS (Content Management
System) populer seperti Joomla, Drupal, dan WordPress.
Fungsi PHP Dalam Pemrograman Web yaitu untuk membuat halaman web,
sebenarnya PHP bukanlah bahasa pemrograman yang wajib digunakan. Kita bisa saja
membuat website hanya menggunakan HTML saja. Web yang dihasilkan dengan
HTML (dan CSS) ini dikenal dengan website statis, dimana konten dan halaman web
bersifat tetap. Sebagai perbandingan, website dinamis yang bisa dibuat menggunakan
PHP adalah situs web yang bisa menyesuaikan tampilan konten tergantung situasi.
Website dinamis juga bisa menyimpan data ke dalam database, membuat halaman
yang berubah-ubah sesuai input dari user, memproses form, dll. Untuk pembuatan
web, kode PHP biasanya di sisipkan ke dalam dokumen HTML. Karena fitur inilah
PHP disebut juga sebagai Scripting Language atau bahasa pemrograman script.
c. SSI (Server Side Includes)
Perintah yang bisa disertakan dalam HTML, kemudian diproses oleh
webserver saat diakses oleh pengunjung. Format perintahnya adalah #include
virtual="/lokasi/file". SSI umumnya digunakan untuk memasukkan menu yang
digunakan di sebuah situs yang biasanya seragam di seluruh halaman dalam situs
tersebut, sehingga hanya diperlukan sekali membuat menu itu saja dalam sebuah file,
tidak di keseluruhan file yang ingin berisi menu itu.
Cara kerja web server yaitu menerima dan memberikan layanan. User
melakukan permintaan melalui browser terhadap server (HTTP Request), Kemudian
Server Menerima request dan dan memprosesnya menjadi halaman situs web (HTTP
Response). Jadi web server bisa diibaratkan sebagai pelayan, kita bisa bebas meminta
layanan sesuai ketentuan dan pelayanan, kemudian web server akan memproses

Universitas Sumatera Utara


20

permintaan kamu untuk diberikan ke kamu hasilnya. Berikut ini contoh dari web
server yaitu, Apache, NginX, Litespeed, Apache Tomcat, Microsoft windows Server
2003 Internet Information Services (IIS), Lighttpd, Sun Java System Web Server,
Xitami Web Server, Zeus Web Server. Pada penelitian ini Web Server yang
digunaka adalah XAMPP.
Kepanjangan dari XAMPP yaiut Apache, PHP, MySQL dan Perl. XAMPP
adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi dan
merupakan kompilasi dari beberapa program. XAMPP merupakan tools yang
menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstall
XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server
Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan
mengkonfigurasikannya secara otomatis untuk anda atau auto konfigurasi.

Gambar 2.8 Logo Aplikasi XAMPP


(Sumber: www. wikipedia.com)
2.5.3 Code Editor
Code editor merupakan aplikasi yang berfungsi untuk mengetikkan perintah
yang akan digunakan untuk pembuatan halaman web. Karena ada banyak code editor
yang akan mempermudah kita dalam menulis script dibandingkan dengan note biasa.
Berikut ini contoh dari code editor yaitu Notepad++, Sublime text. (Rudyanto Arief,
2011)

Gambar 2.9 Logo Aplikasi Sublime Text


(Sumber: www. wikipedia.com)

Universitas Sumatera Utara


21

Sublime text salah satu kode editor yang biasa digunakan oleh para
programmer untuk membuat suatu program. Menurut Supono dan Putratama
(2016:14) “Sublime text merupakan perangkat lunak text editor yang digunakan
untuk membuat atau meng-edit suatu aplikasi. Sublime text mempunyai fitur plugin
tambahan yang memudahkan programmer”. Selain itu, menurut Faridi (2015:3)
menjelaskan bahwa “Sublime Text 3 adalah editor berbasis python, sebuah teks
editor yang elegan, kaya akan fitur, cross platform, mudah dan simple yang cukup
terkenal di kalangan developer (pengembang), penulis dan desainer”. Jadi dapat
disimpulkan bahwa sublime text ialah teks editor yang digunakan untuk membuat
program aplikasi yang secara otomatis untuk mempermudah programmer dalam
mengetikkan kode editor.

2.5.4 Database
2.5.4.1 Pengertian Data
Menurut Raymon McLeod, Jr. data merupakan sekumpulan baris fakta yang
mewakili peristiwa yang terjadi pada organisasi atau pada lingkungan fisik sebelum
diolah ke dalam format yang bisa dimengerti dan digunakan manusia. Istilah data
juga digunakan untuk membedakan antara informasi biner yang dapat dibaca mesin
dan informasi tekstual yang dapat dibaca manusia.
Sebagai contoh, beberapa aplikasi membedakan file data (file yang
mengandung data biner), dan file teks (file yang mengandung data ASCII). Pada
sistem manajemen basisdata (database management systems), file data adalah file
yang menyimpan informasi basisdata disamping file-file lain seperti file indeks dan
data dictionary yang disebut dengan metadata.
2.5.4.2 Pengertian Database
Database atau dikenal dengan sebutan Basisdata adalah sekumpulan
informasi yang diatur dalam cara tertentu hingga sebuah program komputer dapat
dengan cepat memilih data yang diinginkan. Basisdata dapat diibaratkan sebagai
sistem pengarsipan elektronis. Basisdata tradisional terdiri dari field, record, dan file.
Field adalah item tertentu dari informasi; record adalah sekumpulan field; dan file
adalah kumpulan record. Sebagai contoh, buku telepon dapat dianalogikan sebuah

Universitas Sumatera Utara


22

file yang terdiri dari banyak record dan setiap record terdiri dari tiga field, yaitu
nama, alamat, dan nomor telepon.
Konsep alternatif rancangan basisdata disebut hypertext. Dalam basisdata
hypertext, setiap obyek, apakah itu merupakan teks, gambar atau film, dapat
dihubungkan dengan obyek lainnya. Basisdata hypertext sangat berguna untuk
mengatur informasi yang sangat besar tetapi tidak digunakan dalam analisis numerik.
Untuk mengakses informasi dari basisdata, diperlukan data base management system
(DBMS). DBMS adalah kumpulan program yang memungkinkan pengguna
memasukan, mengatur, atau memilih data dari basis data.
2.5.4.3 Perangkat Lunak Database MySQL
MySQL merupakan database engine atau server database yang mendukung
bahasa database pencarian SQL. MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem
manajemen basis data SQL atau DBMS yang multithread, multi-user. SQL pertama
kali di perkenalkan sebagai system basisdata komersial pada tahun 1979 oleh oracle
corporation. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam
database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language).
SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk
pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data
dikerjakan dengan mudah dan cepat secara otomatis. Keandalan suatu sistem
database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan
proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program
aplikasinya. MySQL memiliki beberapa kelebihan yaitu:
a. MySQL dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh banyak CPU sekaligus.
MySQL mendukung penggunaan oleh beberapa user pada waktu yang
bersamaan, oleh karena itu database server dapat diakses oleh client secara
bersamaan pula.
b. MySQL merupakan open source software. Untuk menggunakan MySQL,
yang mana merupakan lisensi dari GPL, user dapat mempergunakannya
secara cuma-cuma, tanpa dipungut biaya.
c. MySQL mampu berjalan dalam berbagai sistem operasi (Portability).
MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Microsoft

Universitas Sumatera Utara


23

Windows, Mac OS X server, Solaris, Amiga, Linux, FreBSD, HP-UX, dan


lainnya.
d. Performance Tuning yang baik MySQL memiliki kecepatan yang sangat baik
dalam menangani query sederhana.
e. Scalability and Column Types Support MySQL mampu menangani database
yang besar dengan tipe kolom yang sangat kompleks.
f. High Security
MySQL memiliki sistem sekuritas yang tinggi dengan disertai beberapa
lapisan sekuriti seperti level subnetmask, nama host, dan ijin akses user
dengan sistem perijinan yang disertai dengan serta password terenkripsi.
g. Standard Command and Function MySQL memiliki operator dan fungsi
secara penuh yang mendukung perintah SELECT dan WHERE dalam query,
yang mana merupakan fungsi standar dari SQL.
h. Connectivity MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan
protocol TCP/IP, Named Pipes (NT), dan Unix soket (Unix).
i. Flexibility Table Structure MySQL memiliki struktur tabel yang lebih
fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan database lainnya
seperti Oracle.
j. Localisation MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada
client dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa.
k. Interface MySQL memiliki interface terhadap berbagai aplikasi dan bahasa
pemrograman menggunakan fungsi API.
l. Clients dan Tools
MySQL dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk
administrasi database, yang mana pada setiap tool disertakan petunjuk online.

Universitas Sumatera Utara


24

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan Penelitian


Peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan dalam melakukan penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Perangkat Keras / Hardware
a. Laptop.
b. WiFi Lokal.
c. NodeMCU ESP8266.
d. RFID Reader MFRC522.
e. RFID tag/kartu.
f. Adaptor.
g. Kabel jumper.
2. Perangkat Lunak/ Software
a. Arduino IDE 1.8.9.
b. Web Server XAMPP untuk Windows.
c. Web Browser (Chrome, Mozilla, dll).
d. Code Editor (Sublime Text 3).

3.2 Perancangan Blok Diagram Sistem


Diagram merupakan pernyataan hubungan yang berurutan dari satu atau lebih
komponen yang memiliki satuam kerja tersendiri dan setiap blog komponen
mempengaruhi komponen yang lainnya. Diagram blok merupakan salah satu cara
yang paling sederhana untuk menjelaskan dan menganalisa salah satu kerja dari suatu
sistem. Dengan diagram blok kita dapat menganalisa cara kerja rangkaian dan
merancang hardware yang dibuat secara umum. Berikut ini adalah diagram blok cara
kerja alat :

Universitas Sumatera Utara


25

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

Pada Gambar 3.1 Diagram blok sistem diatas menjelaskan bahwa dalam
merancang sistem pembayaran non tunai dapat dilakukan dengan menggunakan
RFID (Radio Frequency Indentification) dan NodeMCU ESP 8266. RFID MFRC522
sebagai RFID Reader ini akan mendeteksi atau membaca RFID tag / kartu yang telah
disediakan. Kemudian hasil dari deteksi atau pembacaan tersebut akan dikirim dan
diproses di NodeMCU ESP 8266. NodeMCU ESP 8266 akan memberikan request
berupa pengecekan UID pada RFID kartu/tag sesuai atau tidak dengan database yang
telah disediakan. Apabila Pengecekan sesuai dengan database maka user dapat
melakukan pembayaran dengan kartu/tag tersebut dan akan terjadi pemotongan saldo
yang akan ditampilkan pada LCD. Namun, apabila pengecekan tidak sesuai dengan
database maka user diperlukan untuk mendaftarkan terlebih dahulu RFID kartu/tag
ke pihak server.
Fungsi setiap blok pada Gambar 3.1 adalah :
a. Blok PSA digunakan sebagai Sumber Tegangan DC pada rangkaian.
b. Blok NodeMCU ESP8266 digunakan sebagai kontroler yang akan
mengirimkan request berupa respon pengecekan UID kartu/tag dan saldo
terhadap database.
c. Blok LCD digunakan untuk menampilkan respon dari pengecekan UID
kartu/tag dan jumlah saldo terhadap database.

Universitas Sumatera Utara


26

d. Blok RFID Kartu/Tag digunakan sebagai media transaksi untuk pembayaran


non tunai.
e. Blok RFID Reader digunakan untuk membaca atau mengendifikasi RFID
kartu/tag yang dijadikan sebagai media transaksi pembayaran.
f. Blok Database digunakan sebagai tempat penyimpanan data informasi berupa
UID, nama pengguna kartu, saldo awal, jumlah yang akan dibayar, dan saldo
akhir pengguna.
g. Blok wifi lokal digunakan sebagai sebuah teknologi yang digunakan utuk
membangun semua tampilan web tanpa memerlukan pembelian domain dan
hosting, dan digunakan sebagai komponen utama dalam Internet Of Things.
h. Blok tampilan web merupakan tampilan halaman website yang digunakan
sebagai rancang bangun sistem pembayaran non tunai pada pusat
pembelanjaan rumah tangga secara online dengan menggunakan RFID
berbasis NodeMCU ESP8266.

3.3 Diagram Alir Program


Diagram alir (Flowchart) digunakan sebagai alur jalannya program dimulai
dari awal hingga hasil data yang telah di proses oleh program di mikrokontroler.
Berikut merupakan diagram alir program. Pada gambar 3.2 Program diawali dengan
start yaitu permulaan dari sebuah proses. Proses pengiriman data dalam penelitian
memerlukan WiFi Lokal untuk menghubungkannya. Apabila WiFi telah terkoneksi,
maka user dapat melakukan pembayaran dengan menggunakan RFID tag/ Kartu.
Proses yang akan dilakukan adalah pengecekan ID card sudah terdaftar atau belum,
menampilkan saldo awal, proses pembayaran, dan menampilkan saldo akhir.

Universitas Sumatera Utara


27

Start

Hubungkan dengan WiFi Lokal

Mendeteksi RFID Kartu / Tag

Apakah UID
kartu/tag No
Terdeteksi?

Yes

Kirim UID Card ke Database

No Pengecekan
Saldo ID Card

Yes

Proses Pembayaran

Pembayaran Berhasil

End

Gambar 3.2 Diagram Alir

Universitas Sumatera Utara


28

3.4 Rancangan Perangkat Lunak (Software)


3.4.1 Perancangan Arduino IDE untuk NodeMCU ESP8266
Untuk pemograman yang akan menghubungkan RFID Reader dengan
NodeMCU ESP 8266 menggunakan aplikasi Arduino IDE. Apabila Arduino IDE
belum ada terinstal, kita dapat mendownload versi terbaru pada halaman
http://arduino.cc/en/Main/Software.

Gambar 3.3 Tampilan halaman arduino.cc/en/Main/Software


(Sumber: http://arduino.cc/en/Main/Software)

Apabila Arduino IDE nya sudah terinstal, maka board ESP8266 belum ada, sehingga
di menu Tools  Board maka perlu di add terlebih dahulu. Tujuan pasang board
ESP8266 adalah supaya board yang mendukung fasilitas WIFI ESP8266 seperti
NodeMCU bisa di gunakan pada Program di Arduino IDE. Cara menambahkan
board ESP8266 ke Arduino IDE adalah sebagai berikut:
1. Jalankan aplikasi Arduino IDE yang telah tersedia.

Gambar 3.4 Tampilan halaman awal Arduino IDE

Universitas Sumatera Utara


29

2. Pilih menu file, pilih preferences.

Gambar 3.5 Tampilan preferences

3. Pada jendela preferences tepatnya di bagian bawah terdapat kolom Additional


Board Manager URLs, lalu ketikkan:
http://arduino.esp8266.com/stable/package_esp8266com_index.json. Kemudian
klik OK.

Gambar 3.6 Tampilan Additional Board Manager URLs

4. Pilih dan klik menu Tools  Board  Boards Manager.

Gambar 3.7 Tampilan Boards Manager

Universitas Sumatera Utara


30

5. Ketikkan esp8266 di kolom pencarian, klik install di bagian bawah lalu tunggu
proses download.

Gambar 3.8 Tampilan Installed ESP8266

6. Setelah itu pilih dan klik menu Tools arahkan ke board lalu pilih dan klik
NodeMCU 1.0 (ESP-12 Module).

Gambar 3.9 Tampilan akhir board NodeMCU telah aktif

3.4.2 Rancangan Halaman web dengan menggunakan PHP dan MySQL


Berikut ini tahapan-tahapan ataupun komponen yang dapat menyusun sebuah
aplikasi web.
3.4.2.1 Persiapan Code Editor
Code editor merupakan aplikasi yang berfungsi untuk mengetikkan perintah
yang akan digunakan untuk pembuatan halaman web. Pada penelitian ini code editor
yang digunakan adalah Sublime Text 3. Kita dapat mendownloadnya pada halaman
https://www.sublimetext.com/3.

Gambar 3.10 Tampilan halaman sublimetext.com/3

Universitas Sumatera Utara


31

Setelah dilakukan proses download, maka install dan jalankan Sublime Text.

Gambar 3.11 Tampilan halaman awal Sublime Text

3.4.2.2 Persiapan Web Browser


Web Browser merupakan aplikasi yang berfungsi untuk menampilkan
perintah halaman web dalam format HTML. Tampilan halaman web yang dibuat
sangat tergantung pada web engine yang digunakan oleh masing-masing browser.
Pada penelitian ini web browser yang digunakan adalah Google Chrome.

Gambar 3.12 Tampilan halaman awal Google Chrome

Universitas Sumatera Utara


32

3.4.2.3 Persiapan Web Server


Web Server merupakan aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat
menyimpa dokumen-dokumen web. Pada penelitian ini web server yang digunakan
adalah web server XAMPP untuk windows. Kita dapat mendownload berbagai versi
pada halaman https://www.apachefriends.org/download.html.

Gambar 3.13 Tampilan halaman apachefriends.org

Silakan pilih versi php yang anda inginkan (disarankan pilih versi terbaru) lalu klik
Download. Berikut ini tahapan penginstallan XAMPP, yaitu:
1. Double klik file yang telah anda download, pilih English untuk language yang
akan digunakan lalu klik Ok
2. Selanjutnya centang komponen yang akan diinstalasi, lalu Next.

Gambar 3.14 Komponen yang akan diinstal

Universitas Sumatera Utara


33

3. Pilih folder penyimpanan, namun secara default folder penyimpanan akan


diarahkan ke lokasi c:\xampp. Jika kita ingin menyimpannya di folder lain
silakan klik browse dan pilih penyimpanan yang ingin digunakan, klik tombol
Next  Install.

Gambar 3.15 Lokasi Instal Penyimpanan XAMPP

4. Jika telah muncul jendela seperti paga Gambar 3.15, klik Finish untuk
mengakhiri proses instalasi.

Gambar 3.16 Tampilan Setup Wizard XAMPP

Universitas Sumatera Utara


34

5. Kemudian akan muncul kotak dialog untuk mengkonfirmasi apakah kita ingin
langsung menjalankan XAMPP atau tidak Silakan pilih yes atau no.
6. Buka XAMPP control panel lalu jalankan web servernya dengan mengklik
tombol start.

Gambar 3.17 XAMPP Control Panel

7. Buka browser lalu ketikkan localhost jika muncul halaman seperti pada Gambar
3.15 maka kita telah berhasil menginstall XAMPP dan server telah aktif.

Gambar 3.18 Tampilan localhost pada browser

Universitas Sumatera Utara


35

3.4.2.4 Persiapan Database


Database digunakan untuk menyimpan data yang akan diolah di halaman
web. Berikut ini tahapan persiapan pembuatan database dalam Rancang Bangun
Sistem Pembayaran Non Tunai Pada Pusat Pembejalaan Rumah Tangga Sederhana
Dengan Menggunakan RFID Berbasis NodeMCU ESP 8266.
1. Buka browser (chrome), lalu ketikkan di URL localhost/phpmyadmin.

Gambar 3.19 Tampilan localhost/phpmyadmin

2. Membuat database baru dengan Klik New  Isikan kolom Database name
dengan nama epayment (Bebas ingin mengunakan nama databasenya) kemudian
klik create.

Gambar 3.20 Pembuatan Database baru

3. Sekarang kita telah memiliki database. Buatlah tabel baru dengan klik database
epayment  pilih dan klik New. Berikut ini tahapan pembuatan tabel baru,yaitu:

Universitas Sumatera Utara


36

- Isikan nama tabel pada kolom Table name.


- Atur jumlah kolom tabel pada kolom Add lalu klik Go.
- Isikan nama kolom pada kolom Name.
- Isikan tipe data pada kolom Type.
- Isikan panjang data pada kolom Length/values.
- Atur salah satu kolom tabel pada kolom Index sebagai PRIMARY key.
- Klik save.
Kemudian buatlah beberapa tabel dalam database epayment dan untuk nama
tabel dan jumlah kolom serta isian pada kolom Name, Type, Length/Values, dan
Index silakan mengikuti cotoh gambar berikut:
a. tbladmin berfungsi menampung data username dan password admin yang telah
dibuat. Tabel ini terdiri atas 4 buah kolom.

Gambar 3.21 Struktur Tabel Admin

b. tblpelanggan berfungsi untuk menampung nomor idcard, username pelanggan,


password pelanggan, nama pelanggan, saldo, dan total belanja. Tabel ini terdiri
atas 7 buah kolom

Gambar 3.22 Struktur Tabel Pelanggan

Universitas Sumatera Utara


37

c. tblpembelian berfungsi untuk menampung tanggal pembelian dan total


pembelian yang berdasarkan dengan id pelanggan. Tabel ini terdiri atas 4 buah
kolom.

Gambar 3.23 Struktur Tabel Pembelian

d. tblbelibarang berfungsi untuk menampung jumlah barang yang dibeli


berdasarkan dengan id barang dan id pembelian. Tabel ini terdiri atas 4 buah
kolom.

Gambar 3.24 Struktur Tabel Beli Barang

e. tabel_barang berfungsi utuk menampung nama, harga dan gambar barang yang
akan dijual. Tabel ini terdiri atas 4 buah kolom.

Gambar 3.25 Struktur Tabel Barang

4. Database dengan nama epayment dan tabel telah berhasil dibuat.

Universitas Sumatera Utara


38

3.5 Rancangan Perangkat Keras (Hardware)


3.5.1 Rangkaian Power Supply Adaptor (PSA)

Gambar 3.26 Rangkaian Power Supply Adaptor

Rangkaian power supplay pada alat ini berfungsi sebagai sumber daya untuk
menghidupkaan sistem. Ketika switch (s1) ditutup (On), arus dari sumber DC 12
Volt akan mengalir menuju diode yang berfungsi sebagai pengaman polaritas.
Kondensator C5 yang berfungsi sebagai filter dapat dihilangkan jika tegangan input
merupakan tegangan DC stabil misalnya dari sumber baterai (Accu/Aki). Fungsi C6
adalah sebagai filter terakhir yang berfungsi mengurangi noice (ripple tegangan)
sedangkan LED yang dipasang dengan resistor berfungsi sebagai indicator. Pada
umumnya power supply selalu dilengkapi dengan regulator tegangan. Tujuan
pemasangan regulator tegangan pada power supply adalah untuk menstabilkan
tegangan keluaran apabila terjadi perubahan tegangan masukan pada power supply.

3.5.2 Rangkaian Liquid Crystal Display (LCD)

Gambar 3.27 Rangkaian LCD

Pada alat ini, display yang digunakan adalah LCD (Liquid Crystal Display)
16 x 2. Untuk blok ini tidak ada komponen tambahan karena mikrokontroler dapat
memberi data langsung ke LCD, pada LCD Hitachi - M1632 sudah terdapat driver
untuk mengubah data ASCII output mikrokontroler menjadi tampilan karakter.
Gambar 3.27 merupakan gambar rangkaian LCD yang dihubungkan ke NodeMCU

Universitas Sumatera Utara


39

ESP8266 dengan protokol I2C (Inter Integrated Circuit). Dari gambar 3.27,
rangkaian yang merupakan pin I/O dua arah dan SPI mempunyai fungsi khusus
sebagai pengiriman data secara serial. Sehingga nilai yang akan tampil pada LCD
display akan dapat dikendalikan oleh NodeMCU ESP8266. Melalui protocol I2C
maka LCD dapat dikontrol dengan menggunakan 2 pin saja yaitu SDA dan SCL.

3.5.3 Rangkaian NodeMCU ESP8266

Gambar 3.28 Rangkaian NodeMCU ESP 8266

NodeMCU ESP8266 merupakan sebuah board elektronik yang berbasis chip


ESP8266 dengan kemampuan menjalankan fungsi mikrokontroler dan juga koneksi
internet (WiFi). Terdapat beberapa pin I/O sehingga dapat dikembangkan menjadi
sebuah aplikasi monitoring maupun controlling pada proyek IOT. NodeMCU
ESP8266 dapat diprogram dengan compiler-nya Arduino dengann menggunakan
Arduino IDE. Gambar 3.28 menjelaskan bentuk fisik dari NodeMCU ESP8266,
terdapat port USB (mini USB) sehingga akan memudahkan dalam pemrogramannya.
Rangkaian tersebut berfungsi sebagai pengolah kendali dari seluruh sistem yang ada.
Pada penelitian ini NodeMCU ESP8266 akan menggunakan board tambahan yaitu
Expansion Board.

3.5.4 Rangkaian RFID MFRC522


MFRC522 RFID Reader Module adalah sebuah modul berbasis ICPhilips
yang dapat membaca RFID tag/kartu dengan penggunaan yang mudah dan harga
yang murah. RFID MFRC522 ini dapat digunakan langsung oleh NodeMCU dengan
menggunakan interface SPI, dengan suplai tegangan sebesar 3,3V. MFRC522

Universitas Sumatera Utara


40

merupakan produk dari NXP yang menggunakan fully integrated 13.56 MHz non-
contact communication card chip untuk melakukan pembacaan maupun penulisan.

Gambar 3.29 Rangkaian RFID MFRC522

3.5.5 Rangkaian NodeMCU ESP 8266 dengan MFRC522

Gambar 3.30 Rangkaian NodeMCU ESP8266 dengan MFRC522

Sebuah reader MFRC522 menggunakan antenanya sendiri untuk


berkomunikasi dengan tag/kartu. Ketika reader memancarkan gelombang radio,
seluruh tag/kartu yang dirancang pada frekuensi tersebut serta berada pada rentang
bacanya akan memberikan respon yang akan dikirimkan ke NodeMCU ESP8266.
Sebuah reader juga dapat berkomunikasi dengan tag/kartu tanpa line of sight
langsung, tergantung kepada frekuensi radio dan tipe tag/kartu (aktif, pasif atau
semipasif) yang digunakan.

Universitas Sumatera Utara


41

3.5.6 Rangkaian NodeMCU ESP 8266 dengan LCD

Gambar 3.31 Rangkaian NodeMCU ESP8266 dengan LCD

Rangkaian ini bertujuan untuk menampilkan hasil inputan dari reader yang
telah diproses oleh NodeMCU ESP8266. LCD tersebut akan menampilkan nama
pemilik ID Card, saldo awal, saldo akhir.

3.5.7 Rangkaian Keseluruhan


Rangkaian keseluruhan merupakan gabungan dari rangkaian-rangkaian tiap
blok yang sudah dibahas diatas sebelumnya. NodeMCU ESP 8266 digunakan sebagai
pusat kendali yang memproses data input dan akan memberikan respon ke output.
Rangkaian keseluruhan dapat dilihat seperti gambar 3.32 dibawah ini.

Gambar 3.32 Rangkaian Keseluruhan

Universitas Sumatera Utara


42

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengujian Perangkat Hardware


4.1.1 Pengujian Power Supply Adaptor (PSA)
Power supply berfungsi untuk menyuplai tegangan ke alat tersebut. Tegangan
yang dibutuhkan alat adalah 5 volt. Pengujian power supply dilakukan untuk
mengetahui apakah tegangan yang masuk ke alat tersebut bernilai 5 volt. Tegangan
awal atau masuk yang diberikan memiliki nilai yang lebih besar dari pada tegangan
outputnya hal tersebut disebabkan oleh power supply dan terjadinya pembagian
tegangan sehingga tegangan output memiliki nilai berkisaran dari 2 volt.
4.1.2 Pengujian LCD
LCD dihubungkan langsung ke Port B dari mikrokontroler yang berfungsi
mengirimkan data hasil pengolahan untuk ditampilkan dalam bentuk alfabet dan
numerik pada LCD. Display karakter pada LCD diatur oleh pin EN, RS dan RW.
Jalur EN dinamakan Enable. Jalur ini digunakan untuk memberitahu LCD bahwa
anda sedang mengirimkan sebuah data. Untuk mengirimkan data ke LCD, maka
melalui program EN harus dibuat logika low ‘0’ dan set high ‘1’ pada dua jalur
kontrol yang lain RS dan RW. Jalur RW adalah jalur kontrol Read/Write. Ketika RW
berlogika low ‘0’, maka informasi pada bus data akan dituliskan pada layar LCD.
Ketika RW berlogika high ‘1’, maka program akan melakukan pembacaan memori
dari LCD. Sedangkan pada aplikasi umum pin RW selalu diberi logika low ‘0’.
Berdasarkan keterangan di atas maka kita sudah dapat membuat progam
untuk menampilkan karaker pada display LCD. Adapun program yang diisikan ke
NodeMCU untuk menampilkan karakter pada display LCD adalah sebagai berikut:
lcd.begin();
lcd.backlight();
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("Rahmi Hidayah TJ");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("180821012");
lcd.clear();

Universitas Sumatera Utara


43

Gambar 4.1 Pengujian LCD

4.1.3 Rangkaian NodeMCU ESP8266

Gambar 4.2 Rangkaian NodeMCU ESP8266

NodeMCU ESP8266 pada perancangan alat ini merupakan bagian utama


sebagai sistem kendali keseluruhan input dan output yang terhubung. Dalam satu
Chip ini sudah terdapat modul komunikasi Wifi yang bernama ESP 8266 dan dapat
diatur sebagai Client atau Server. Pada Penelitian ini NodeMCU ESP8266 akan
terhubung dengan LCD dan RFID MFRC522 seperti terlihat pada gambar 4.2 diatas.
4.1.4 Rangkaian MFRC522

Gambar 4.3 Rangkaian MFRC522

Universitas Sumatera Utara


44

MFRC522 digunakan sebagai RFID reader yang akan bertugas untuk


menerima informasi dari sebuah tag/kartu yang telah disediakan. Kemudian
informasi tersebut akan dikirim ke NodeMCU untuk diolah. Pada penelitian ini RFID
reader akan menangkap informasi berupa nomor ID pada tag/kartu dan akan
menerima/mengirim informasi berupa saldo.
4.1.5 Rangkaian NodeMCU ESP8266 dengan LCD

Gambar 4.4 Rangkaian NodeMCU ESP8266 dengan LCD

Gambar diatas menjelaskan bahwa NodeMCU ESP8266 yang berfungsi


sebagia pusat kendali akan memberikan kendali kepada LCD sebagai output. Berikut
ini tabel 4.1 akan menampilkan pin yang akan terhubung antara NodeMCU ESP
8266 dengan LCD I2C.
Tabel 4.1 Koneksi Pin NodeMCU ESP8266 dengan LCD I2C
NodeMCU ESP8266 LCD I2C
D2 SDA
D1 SCL
GND GND
VUSB VCC

4.1.6 Rangkaian NodeMCU ESP8266 dengan MFRC522


MFRC522 digunakan sebagai input yang akan melakukan tugas sebagai
reader yang akan membaca informasi dan mendeteksi ada atau tidaknya sebuah
tag/kartu. Input dari MFRC522 akan dikirimkan ke NodeMCU ESP8266. Oleh sebab

Universitas Sumatera Utara


45

itu harus terdapat beberapa pin yang akan terkoneksi antara MFRC522 dan
NodeMCU. Tabel 4.2 akan menampilkan pin yang akan terhubung antara NodeMCU
ESP 8266 dengan MFRC522.
Tabel 4.2 Koneksi Pin NodeMCU dengan MFRC522
NodeMCU ESP8266 MFC522
D3 RST
D4 SDA
D5 SCK
D6 MISO
D7 MOSI
GND GND
3V 3,3 V

Setelah rangkaian diatas telah disatukan, maka berikut ini tampilan rangkaian
keseluruhan pada penelitian ini.

Gambar 4.5 Rangkaian Keseluruhan

Universitas Sumatera Utara


46

4.2 Pengujian Perangkat Software


Pada bagian ini akan menjelaskan tampilan dari pengujian penelitian
berdasarkan perangkat software dan web yang digunakan. Desain web nya terbagi
menjadi 2 halaman, yaitu halaman admin (penjual) dan halaman user (pembeli).
4.2.1 Tampilan Halaman Admin (Penjual)
Tampilan admin (penjual) berfungsi sebagai monitoring dengan menampilkan
data pelanggan, detail pembelian barang yang di beli oleh pelanggan, dan data
halalman produk. Berikut ini tahapan-tahapan untuk memasuki halaman admin
(penjual), yaitu:
4.2.1.1 Login Admin
Halaman login berfungsi sebagai halaman awal untuk seorang admin
memasuki halaman utama monitoring penjualan. Gambar 4.6 merupakan tampilan
halaman login admin yang digunakan pada penelian ini. Dibagian login ini seseorang
akan diminta untuk memasukan username dan passwordnya.

Gambar 4.6 Tampilan Halaman Login Admin

Apabila username dan password telah sesuai dengan database epayment,


maka sesorang admin dapat login ke halaman utama.

Gambar 4.7 Tampilan Pesan Behasil Login

Universitas Sumatera Utara


47

Apabila username atau password tidak sesuai dengan database epayment,


maka seorang admin tidak dapat login ke halaman utama. Dan akan kembali ke
halaman login admin.

Gambar 4.8 Tampilan Pesan Tidak Behasil Login

Tampilan diatas dapat dibuat dengan melakukan coding program terlebih


dahulu. Coding untuk tampilan diatas dilakukan dengan menggunakan sublime text
dan Bahasa perograman HTML, CSS dan PHP. Berikut ini tampilan program
halaman login yang akan menampilan tampilan halaman web seperti dijelaskan
diatas.

Gambar 4.9 Tampilan Program Halaman Login Admin

4.2.1.2 Registrasi Admin


Halaman registrasi admin bertujuan untuk mendaftarkan seorang admin yang
baru saja ingin bergabung ke halaman web admin. Dihalaman inni seorang akan
disuruh masukkan username, nama lengkap, password dan konfirmasi password.
Berikut ini tampilan halaman registrasi admin.

Universitas Sumatera Utara


48

Gambar 4.10 Tampilan Halaman Registrasi Admin

Apabila tombol sign up ditekan, makan data yang diminta akan disimpan
dalam database tbladmin. Dan akan muncul pesan registrasi berhasil seperti terlihat
pada gambar 4.11.

Gambar 4.11 Tampilan Pesan Berhasil Registrasi

Tampilan diatas dapat dibuat dengan melakukan coding program terlebih


dahulu. Coding untuk tampilan diatas dapat dilihat pada gambar 4.12 berikut ini.

Gambar 4.12 Tampilan Program Halaman Registrasi Admin

Universitas Sumatera Utara


49

4.2.1.3 Halaman Utama Admin

Gambar 4.13 Tampilan Halaman Registrasi Admin

Tampilan halaman registarasi admin, memiliki 3 bagian untuk pengecekkan


penjualan, yaitu pengecekkan info halaman produk, info halaman pembelian, dan
info halaman pelanggan. Untuk bagian coding programnya diatas, memerlukan
beberapa bagian yaitu bagian header¸ dan bagian isi. Fungsi header ini akan
menampilkan bagian navbar judul. Gambar 4.14 akan menampilkan program bagian
isi dan header dari tampilan menu utama.

Gambar 4.14 Tampilan Program Halaman Registrasi Admin

Universitas Sumatera Utara


50

4.2.1.4 Halaman Info Produk

Gambar 4.15 Tampilan Halaman Info Produk

Bagian ini akan menampilkan produk apa saja yang dijualbelikan dan
memiliki beberapa informasi berupa nama produk, harga produk, dan gambar
produk. Untuk bagian coding, kita akan menghubungkan dengan databasenya, lalu
memanggil semua field yang ada pada tabel_barang untuk menampilkan nama
produk, harga produk dan gambar produk.

Gambar 4.16 Tampilan Program Halaman Info Produk

Universitas Sumatera Utara


51

Dari gambar 4.15 memiliki pilihan buat admin dimana dapat meghapus dan
mengedit produk yang kita inginkan. Button hapus digunakan untuk menghapus
produk yang bersangkutan. Button edit digunakan untuk mengedit produk yang ingin
diedit. Button tambah produk digunakan untuk menambahkan produk yang ingin
dijualbelikan.

Gambar 4.17 Tampilan Halaman Edit Produk

Button edit yang ada pada gambar 4.17 berfungsi untuk menyimpan dan
mengupdate data yang ingin diedit. Untuk membuat tampilan edit produk, kita
memerlukan koneksi terlebih dahulu terhadap database yang kita gunakan. Sehingga
kita dapat melalukan fungsi creat, read, update, dan delete. Apabila data berhasil
diedit maka akan tampil pesan data berhasil di edit.

Gambar 4.18 Tampilan Pesan Berhasil di Edit

Setelah button ok ditekan maka akan kembali ke halaman Edit Produk,


namun data yang berada pada tampilan dan database sudah berubah secara otomatis
dari yang sebelumnya.

Universitas Sumatera Utara


52

Gambar 4.19 Tampilan Halaman Tambah Produk

Button simpan yang terlihat pada gambar 4.19 memiliki fungsi untuk
menyimpan data produk yang ingin kita tambahkan untuk dijualbelikan. Data yang
ditambahkan akan masuk ke dalam database dan tampilan halaman info produk. Dan
button kembali ke menu data produk berfungsi untuk kembali ke halaman data
produk apabila seorang admin tidak jadi untuk menambahkan data produk yang baru.
Apabila data produk yang ditambahkan telah berhasil disimpan, maka akan muncul
pesan seperi gambar 4.20 berikut ini.

Gambar 4.20 Tampilan Pesan Data Berhasil Ditambahkan

4.2.1.5 Halaman Info Data Pelanggan


Halaman ini akan menampilkan data pelanggan yang sudah melakukan
pendaftaran terlebih dahulu. Setelah melakukkan pendaftaran seorang pelanggan
(user) akan memiliki sebuah kartu/tag yang sudah memiliki saldo dan nomor ID
Card. Gambar 4.21 akan menampilkan halaman info pelanggan yang berisikan info
nama pelanggan, nomor ID Card, saldo pelanggan, Nama lengkap pelanggan,

Universitas Sumatera Utara


53

memiliki aksi button berupa hapus dan edit, dan memiliki button Tambah data
pelanggan.

Gambar 4.21 Tampilan Halaman Info Data Pelanggan

Button tambah data pelanggan yang terlihat pada gambar 4.21, memiliki
fungsi untuk bagian pendaftaran seorang pelanggan (user) yang ingin bergabung
untuk melakukan pembayaran non tunai di epayment-market.

Gambar 4.22 Tampilan Halaman Tambah Data Pelanggan

Tampilan halaman tambah data pelanggan, seorang admin harus


menginputkan terlebih dahulu Nomor ID Card RFID, Nama Pelanggan, Username

Universitas Sumatera Utara


54

pelanggan, Password, serta saldo yag ingin diisi pada kartu/tag tersebut. Apabila
button simpan yang terlihat pada gambar 4.23 ditekan, maka secara otomatis data
yang diinputkan akan masuk kedalam database dan info data pelanggan. Berikut ini
tampilan pesan apabila data pelanggan berhasil ditambahkan.

Gambar 4.23 Tampilan Pesan Data Berhasil Ditambahkan

Button edit yang terlihat pada gambar 4.21, memili fungsi untuk mengedit data
pelanggan yang sudah ada terlebih dahulu. Dan berikut ini tampilan halaman edit
data pelanggan.

Gambar 4.24 Tampilan Halaman Edit Data Pelanggan

Halaman Edit Data Pelanggan ini memiliki tujuan, apabila seorang admin ingin
mengubah data pelanggan (user) berdasarkan keinginan dari user tersebut. Data yang
ingin diubah akan dapat berubah secara otomatis baik dari database maupun dari info
data pelanggan. Proses selanjutnya apabila data berhasil disimpan maka akan mucul
pesan seperti gambar 4.25 berikut ini.

Universitas Sumatera Utara


55

Gambar 4.25 Tampilan Pesan Data Berhasil Di Edit

4.2.1.6 Halaman Info Data Pembelian


Halaman info data pembelian memiliki fungsi untuk menampilkan informasi
pembelian dari seorang pelanggan (user). Halaman ini berisikan nama pelanggan,
tanggal pembelian, total pembelian, dan button aksi berupa detail pembelian. Kita
dapat melihatnya pada gambar 4.26 dibawah ini.

Gambar 4.26 Tampilan Halaman Info Data Pembelian

Button Detail Pembelian yang terlihat pada gambar 4.26, memiliki fungsi untuk
menampilkan detail pembelian seorang Pelanggan (user) berdasarkan sekali
pembelian dan sekali transaksi. Tampilan detail pembelian akan menampilkan
informasi dari pelanggan (user) berupa nama pelanggan, username, ID Card, tanggal
pembelian, saldo dan juga detail produk yang dibeli oleh seorang pelanggan. Detail
produk pembeliannya akan menampilkan nama produk yang dibeli, jumlah
pembelian, harga produk, dan total pembelian. Button kembali ke data pembelian
yang terlihat pada gambar 4.27 memiliki fungsi untuk mengembalikan posisi

Universitas Sumatera Utara


56

halaman dari detail pembelian ke info data pembelian. Berikut ini tampilan halaman
detail pembelian.

Gambar 4.27 Tampilan Halaman Detail Pembelian

4.2.1.7 Logout Admin

Gambar 4.28 Tampilan Program Logout Admin


Logout Admin berfungsi untuk keluar dari halaman website admin. Setelah
tombol logout ditekan maka halaman akan berganti ke tampilan login admin.
Gambar 4.28 menampilkan program untuk logout admin. Dibagian coding semua
session yang digunakan akan di unset dan di destroy. Kemudian buat lokasi yang
ingin ditampilkan setelah logout.

Universitas Sumatera Utara


57

4.2.2 Tampilan Halaman User (Pelanggan)


Tampilan user (Pelanggan) berfungsi sebagai website utama yang digunakan
oleh pelanggan. Website halaman pelanggan memiliki beberapa bagian yaitu,
halaman login user, halaman registrasi user, halaman home, halaman keranjang,
halaman checkout, dan logout user.
4.2.2.1 Login User

Gambar 4.29 Tampilan Halaman Login User

Login user berfungsi sebagai media perantara untuk seorang pelanggan dapat
masuk ke halaman utama website. Pelanggan harus menginputkan username dan
password terlebih dahulu. Kemudian apabila kita mengklik button login, maka server
akan mencek apakah data username yang diinputkan akan sesuai atau tidak dengan
database. Apabila sesuai akan muncul pesan berhasil login yang dapat dilihat pada
gambar 4.30 dibawah ini.

Gambar 4.30 Tampilan pesan berhasil login

Universitas Sumatera Utara


58

Gambar 4.31 dibawah ini akan menampilkan pesan gagal login, dan silahkan
periksa akun anda. Pesan tersebut akan muncul apabila username atau password yang
diinputkan tidak sesuai dengan database.

Gambar 4.31 Tampilan pesan gagal untuk login

Tampilan diatas dapat dibuat dengan melakukan coding program terlebih


dahulu. Coding untuk tampilan diatas dilakukan dengan menggunakan sublime text
dan Bahasa perograman HTML, CSS dan PHP. Berikut ini tampilan program
halaman login user yang akan menampilan tampilan halaman web seperti dijelaskan
diatas.

Gambar 4.32 Tampilan Program Login User

4.2.2.2 Registrasi Pelanggan (user)


Halaman registrasi pelanggan bertujuan untuk memberitahukan pelanggan
(user) yang baru saja ingin bergabung ke halaman web utama untuk menghubungi
admin toko terlebih dahulu untuk melakukan registasi. Berikut ini tampilan halaman
registrasi pelanggan.

Universitas Sumatera Utara


59

Gambar 4.33 Tampilan Halaman Registrasi User

Untuk membuat tampilan diatas kita dapat melakukan coding dengan


menggunakan HTML dengan menampilkan tulisan yang ingin disampaikan. Gambar
4.34 akan menampilkan program untuk membuat halaman registrasi pelanggan
(user).

Gambar 4.34 Tampilan Program Halaman Registrasi User

4.2.2.3 Home User


Halaman Home User berfungsi sebagai website utama pelanggan untuk
melakukan pembelian terhadap suatu produk yang ingin dibeli. Halaman ini akan

Universitas Sumatera Utara


60

menampilkan produk yang ingin dijual dengan menyertakan nama produk dan harga
produk. Terdapat button tambahan beli yang berfungsi sebagai media penghantar
untuk memasukkan produk yang ingin dibeli ke dalam keranjang. Gambar 4.35
menampilkan halaman utama Home User.

Gambar 4.35 Tampilan Halaman Home User

Apabila produk yang ingin dibeli pembeli telah di tekan button beli, maka produk
tersebut akan masuk ke keranjang. Berikut ini tampilan pesan produk telah masuk ke
keranjang belanja.

Gambar 4.36 Tampilan Pesan Produk Telah Masuk ke Keranjang

4.2.2.4 Keranjang Belanja


Keranjang belanja berfungsi untuk menampilkan produk apa saja yang ingin
dibeli oleh pelanggan. Terdapat informasi yang akan ditampilkan berupa nama
produk, harga produk, jumlah produk yang ingin dibeli, harga produk dan memiliki
aksi button berupa hapus. Gambar 4.37 dibawah ini menampilkan halaman keranjang
belanja.

Universitas Sumatera Utara


61

Gambar 4.37 Tampilan Halaman Keranjang Belanja

Button lanjutkan belanja yang terlihat pada gambar 4.36 memili fungsi untuk
kembali ke halaman home user, sehingga pelanggan dapat memilih produk apa saja
yang ingin dibeli kembali. Apabila produk yang ingin dibeli berbeda dari
sebelumnya maka produk didalam keranjang akan bertambah, apabila sama
produknya maka jumlah produk yang ingin dibeli makin bertambah. Terlihat pada
gambar 4.38 produk yang ingin dibeli makin bertambah dari sebelumnya.

Gambar 4.38 Tampilan Update Halaman Keranjang Belanja

Button hapus yang terlihat pada gambar 4.38 berfungsi untuk menghapus produk
yang tidak ingin kita beli dari keranjang belanja. Akan muncul sebuah pesan yang
akan menampilkan bahwa produk telah terhapus dari keranjang belanja. Gambar 4.39
dibawah ini menampilkan pesan bahwa produk telah berhasil di hapus dari keranjang
belanja.

Universitas Sumatera Utara


62

Gambar 4.39 Tampilan Pesan Produk Berhasil diHapus

4.2.2.5 Checkout

Gambar 4.40 Tampilan Halaman Checkout

Halaman checkout berfungsi sebagai halaman pengecekan belanja untuk


terakhir kali sebelum melakukan pembayaran. Pada gambar 4.40, kita dapat melihat
halaman checkout memiliki informasi berupa nama pelanggan, nomor ID Card, saldo
awal pengguna, dan data produk apa saja yang dibeli. Setelah pengecekan belanja
telah sesuai maka seorang pelanggan dapat mengklik button checkout. Kemudian
akan muncul pesan seperti gambar 4.41 dibawah ini.

Gambar 4.41 Tampilan Pesan Pembelian Sukses

Universitas Sumatera Utara


63

Setelah muncul pesan tersebut, jangan melakukan klik ok dahulu. Namun, lakukan
dekatkan kartu RFID pelanggan ke RFID reader yang telah tersedia. Apabila ok telah
di klik maka halaman akan berpindah ke halaman detail pembayaran.

Gambar 4.42 Tampilan Halaman Detail Pembayaran Produk

Gambar diatas akan menampilkan detail pembayaran yang dilakukan oleh seorang
pelanggan. Terdapat beberapa informasi yang berhubungan dengan detail
pembayaran. Informasi tersebut berupa nama pelanggan, nomor ID Card, saldo akhir
pelanggan, dan total pembayaran yang telah dilakukan. Halaman detail pembayaran
juga memiliki button pengiriman produk dan menu utama. Apabila button
penigriman produk ditekan maka akan menampilkan halaman pengiriman produk.
Dan apabila button menu utama ditekan maka akan kembali ke halaman utama home
user. Pada gambar 4.43 dibawah ini akan menampilkan tampilan halaman
pengiriman produk. Dimana seorang pelanggan akan diberikan tugas untuk
menginputkan alamat terkini dan no Hp yang bisa dihubungi.

Universitas Sumatera Utara


64

Gambar 4.43 Tampilan Halaman Detail Pengiriman Produk

Setelah kita menginputkan alamat dan No.Hp maka kita klik button kirim produk. Da
berikut ini tampilan pesan bahwa produk akan segera dikirim.

Gambar 4.44 Tampilan Pesan Pengiriman Produk

4.2.2.6 Logout User

Gambar 4.45 Tampilan Program Logout User

Logout user berfungsi untuk keluar dari halaman website utama pelanggan
(user). Setelah tombol logout ditekan maka halaman akan berganti ke tampilan login
pelanggan. Gambar 4.45 menampilkan program untuk logout Pelanggan. Dibagian

Universitas Sumatera Utara


65

coding semua session yang digunakan akan di unset dan di destroy. Kemudian buat
lokasi yang ingin ditampilkan setelah logout yaitu login user.

4.2.3 Pengujian Pembayaran Non Tunai dengan Rangkaian Keseluruhan


NodeMCU memiliki semua module wifi yang bernama ESP8266. Koneksi
wifi tersebut yang dapat menghubugkan NodeMCU dengan server dengan bantuan
program di Arduino IDE. Awal mulanya programnya ini akan mendeteksi wifi yag
telah ditentukan ssid, password dan alamat ip yang berlaku. Gambar 4.46 dibawah ini
menampilkan tampilan LCD ketika mendeteksi hubungkan ke wifi.

Gambar 4.46 Tampilan LCD Connect WiFi

Setelah WiFi terhubung dengan NodeMCU maka perintah selanjutnya seorang


pelanggan diminta untuk mendekatkan kartu ke RFID reader yang telah tersedia
dengan syarat harus melakukan pembelian dulu di toko epayment-market seperti
tahapan yang telah dibahas sebelumnya. Gambar 4.47 dibawah ini akan
menampilkan LCD dengan perintah untuk mendekatkan kartu rfid / tag yang dimiliki
oleh seorang pelanggan (user).

Gambar 4.47 Tampilan LCD Tap Your Card

Universitas Sumatera Utara


66

Setelah user mendekatkan kartu, secara otomatis RFID MFRC522 akan mendeteksi
apakah kartu/tag tersebut telah terdaftar nomor ID Cardnya. Apabila ID Card nya
belum terdaftar maka LCD akan menampilkan pesan ID Belum terdaftar.

Gambar 4.48 Tampilan LCD ID Belum terdaftar

Apabila ID Card memiliki nomor ID yang telah terdaftar, maka selanjutnya proses
transaksi pembayaran. Tampilan LCD akan menampilkan pesan transaksi berhasil
beserta informasi nama pelanggan, saldo awal pelanggan, dan saldo akhir pelanggan.
Setelah informasi tersebut tampil maka secara otomatis saldo yang ada di website
dan database juga akan berkurang. Dan tak lupa pula di akhir informasi terdapat
ucapan terimakasih kepada pelanggan yang sudah melakukan proses jual beli di toko
epayment-market. Berikut ini tampilan gambar LCD ketika ID Card nya sudah
terdaftar.

Gambar 4.49 Tampilan LCD Transaksi Berhasil dan Nama Pelanggan

Universitas Sumatera Utara


67

Gambar 4.50 Tampilan LCD Saldo Awal dan Saldo Akhir

Gambar 4.51 Tampilan LCD Ucapan Terimakasih

Setelah tahapan diatas di lakukan, maka tampilan LCD akan kembali ke posisi
gambar 4.47 dimana meminta pelanggan untuk mendekatkan kartu reader apabila
melakukan pembelian kembali.

4.2.4 Program Arduino IDE


Untuk menghubungkan NodeMCU dengan MFRC522 dan halaman website
maka diperlukan program, yaitu Arduino IDE. Program Arduino inilah kita akan
mendeteksi WiFi dan ID Card. Berikut ini tampilan program keseluruhan
pembayaran non tunai.

Universitas Sumatera Utara


68

Universitas Sumatera Utara


69

Gambar 4.52 Tampilan Program Keseluruhan

Universitas Sumatera Utara


70

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Karakteristik dari RFID RC522 dan NodeMCU ESP 8266 yang dapat
membuat sistem pembayaran non tunai dengan sederhana yaitu pada
NodeMCU memiliki modul WiFi yang dikenal dengan sebutan ESP8266,
modul tersebutlah yang dapat membuat sistem pembayaran non tunai ini
berbasis IOT. Pada RFID RC522 memiliki karakteristik yang dapat mengirim
dan menerima informasi. Informasi hasil dari RFID inilah yang dapat
membuat sistem pembayaran non tunai.
2. Perancangan sistem pembayaran non tunai dengan menggunakan RFID
RC522 dan NodeMCU ESP 8266 dapat dilakukan dengan 2 tahap. Pertama
persiapan perangkat keras (Hardware) meliputi persiapan NodeMCU ESP
8266, RFID RC522, dan LCD. Kedua persiapan perangkat lunak (Software)
meliputi web server (XAMPP), web browser (google chrome), code editor
(sublime text 3), dan Arduino IDE.
3. Cara kerja sistem pembayaran non tunai ini adalah RFID reader akan
mendeteksi apakah informasi dari kartu/taq yang telah disedikan. Informasi
yang dikirim berupa nomor ID Card yang mana telah didaftarkan terlebih
dahulu di database. Apabila telah sesuai maka kartu/taq tersebut dapat
dilakukan untuk pembayaran. Namun apabila nomor ID Card pada kartu/taq
yang tidak sesuai dengan database maka kartu tersebut tidak dapat digunaa
untuk melakukan pembayaran.

5.2 Saran
1. Dapat dikembangkan dengan sistem bukti pembayaran dalam bentuk
pencetakkan.
2. Dapat dikembangkan dengan menggunakan sistem real time sehingga
websitenya langsung berubah saat melakukan pembayaran.
3. Dapat dikembangkan dengan menambahkan fasilitas pengiriman produk ke
alamat konsumen dengan tidak ada batasan wilayah pengiriman produk.

Universitas Sumatera Utara


71

4. Dapat dikembangkan dengan menambahkan kerjasama dengan pihak bank


sehingga tidak terjadi lagi penyetoran ke pihak penjual.
5. Dapat dikembangkan dengan menggunakan domain dan hosting sehingga
dapat diakses dimana saja website toko online tersebut.
6. Konsep internet of things (IoT) dikemudian hari dapat menjadi acuan konsep
untuk mepermudah dalam peroses pemecahan masalah yang sering terjadi di
Indonesia.

Universitas Sumatera Utara


72

DAFTAR PUSTAKA

Arief, Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinnamis Menggunakan PHP & MySQL.
Yogyakarta : Penerbit Andi.

Aska Febri Zahro, dkk. 2013. Implementasi Radio Frequency Identification (RFID)
Sebagai Otomasi Pada Smart Home. Padang : Politeknik Negeri Padang.

Desyani, Teti. 2018. Perancangan Sistem Pembayaran Elektronik Berbasis Radio


Frequency Identification (RFID) Pada Waserda Koperasu Karyawan PT
Multikarya Usaha. Semantic Scholar.

Dt Production. 2020. Membuat algoritma sistem transaksi e-Money Sederhana


dengan RFID dan NodeMCU IoT Project. Makassar : DT Production.

Manalu, Henky asko, 2015. Perancangan Sistem Pembayaran Berbasis Radio


Frequency Identification (RFID) Pad Food Court. Semantic Scholar.

Prabowo, Bondan Aji, dkk. 2015. Sistem Informasi Akuntasi dan Sistem Transaksi
Menggunaka RFID Dengan Siste Saldo Pada Pembeli Untuk Toko Pintar
Tanpa Kasir. Semantic Scholar.

Sandika, Galih. 2015. HTML Dasar. Bandung: Web Programming Unpas.

Sandika, Galih. 2015. CSS Dasar. Bandung: Web Programming Unpas.

Sandika, Galih. 2017. Belajar PHP Untuk Pemula. Bandung: Web Programming
Unpas.

Santoso, Teguh. 2019. Rancang Bangun Sistem Pembayaran Non Tunai


Menggunakan RFID Berbasis Internet Of Things. Semantc Scholar.

Yudhanto,Yudho dan Abdul Azis. 2019. Pengantar Teknologi Internet Of Things


(IoT). Surakarta: Penerbit UNS Press.

https://www.youtube.com/watch?v=ocUN-BmonNE&t=31s
Diakses Bulan Oktober 2020

https://www.youtube.com/watch?v=l1W2OwV5rgY&list=PLFIM0718LjIUqXfmEI
BE3-uzERZPh3vp6
Diakses Bulan Oktober 2020

https://www.youtube.com/watch?v=CleFk3BZB3g&list=PLFIM0718LjIUBrbm6Gd
h6k7ZUvPIAZm7p
Diakses Bulan Oktober 2020

Universitas Sumatera Utara


73

https://www.youtube.com/watch?v=NBZ9Ro6UKV8&list=PLFIM0718LjIVuONH
sfOK0ZtiqUWvrx4F
Diakses Bulan Oktober 2020

https://www.youtube.com/watch?v=CvqtW3gMg&list=PLoYZCiuF11ryod7VQqJ
D9KE5vK2CEM2X
Diakses Bulan Oktober 2020

https://www.youtube.com/watch?v=rvegwrroXtE&t=64s
Diakses Bulan Oktober 2020

https://www.slideshare.net/sandhikagalih
Diakses Bulan Oktober 2020

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara


Gambar Percobaan
1. Gambar Rancang Bangun Pembayaran Non tunai

Gambar Kartu/Tag Yang tersedia

Universitas Sumatera Utara


2. Proses pembelian dan pembayaran

Login Halaman Pembeli

Masukkana username dan password yang sudah terdaftar

Universitas Sumatera Utara


Halaman Menu Utama

Pilihlah produk yang ingin dibeli, apabila sesuai dengan keinginan maka klik tombol
Beli, maka akan muncul pesan seperti dibawah berikut

Kemudian akan beralih ke halaman keranjang belanja

Universitas Sumatera Utara


Apabila ingin melanjutkan belanja, klik lanjutkan belanja. Namun, apabila proses
belanja telah selesai dan ingin melakukan pembayaran, silahkan klik Tombol
Checkout.

Halaman Checkout belanja berfungsi sebagai halaman untuk pengecekan kembali


produk yang ingin dibeli, apabila sudah sesuai, maka klik tombol checkout.

Pastikan Prototipe Pembayaran non tunai telah aktif, denga ditandai LCD
menampilkan tulisan Dekatkan Kartu Anda ke reader.

Universitas Sumatera Utara


Kemudian dekatkan kartu / tag yang sudah terdaftar. Maka akan terjadi proses
pembayaran. Berikut ini tampilan LCD saat proses pembayaran, menampilkan nama
pelanggan.

Menampilkan saldo awal dan saldo akhir

Terimakasih

Universitas Sumatera Utara


Dan gambar di bawah ini,menampilkan detail pembayaran yang telah dilakukan oleh
pembeli.

Kemudian kita akan dibuat pilihan apaka ingin melakukan pengiriman produk atau
kembali ke menu utama. apabila button menu utama di klik maka halaman akan
berganti ke halaman utama user. Dan apabila kita ingin melakukan pengiriman produk
ke alamat pelanggan maka klik button pengiriman produk. Kemudia inputkan alamat
terkini dan no hp yang bisa dihubungi.

Pengiriman produk hanya dapat dilakukan untuk wilayah kota Medan dan kabupaten
Deliserdang. Setelah kita menginputkan alamat maka klik button produk dan akan
muncul pesan seperti gambar dibawah ini.

Universitas Sumatera Utara


Setelah kita klik ok, maka akan muncul halaman utama. Apabila kita ingin keluar
dari website kita bisa mengklik logout pada navbar.

Universitas Sumatera Utara


ESP8266EX
Datasheet

Version 6.0
Espressif Systems
Copyright © 2018

Universitas Sumatera Utara


About This Guide
This document introduces the specifications of ESP8266EX.

Release Notes
Date Version Release Notes

2015.12 V4.6 Updated Chapter 3.

2016.02 V4.7 Updated Section 3.6 and Section 4.1.

2016.04 V4.8 Updated Chapter 1.

2016.08 V4.9 Updated Chapter 1.

2016.11 V5.0 Added Appendix Ⅱ “Learning Resources”.

Changed the power consumption during Deep-sleep from 10 μA to 20 μA


2016.11 V5.1
in Table 5-2.

Changed the crystal frequency range from “26 MHz to 52 MHz” to “24
2016.11 V5.2
MHz to 52 MHz” in Section 3.3.

2016.12 V5.3 Changed the minimum working voltage from 3.0V to 2.5V.

2017.04 V5.4 Changed chip input and output impedance from 50Ω to 39+j6 Ω.

2017.10 V5.5 Updated Chapter 3 regarding the range of clock amplitude to 0.8 ~ 1.5V.

2017.11 V5.6 Updated VDDPST from 1.8V ~ 3.3V to 1.8V ~ 3.6V.

• Corrected a typo in the description of SDIO_DATA_0 in Table 2-1;


2017.11 V5.7
• Added the testing conditions for the data in Table 5-2.

Universitas Sumatera Utara


Date Version Release Notes

• Updated Wi-Fi protocols in Section 1.1;


2018.02 V5.8
• Updated description of the integrated Tensilica processor in 3.1.

• Update document cover;


• Added a note for Table 1-1;
• Updated Wi-Fi key features in Section 1.1;
• Updated description of the Wi-Fi function in 3.5;
• Updated pin layout diagram;
• Fixed a typo in Table 2-1;
2018.09 V5.9
• Removed Section AHB and AHB module;
• Restructured Section Power Management;
• Fixed a typo in Section UART;
• Removed description of transmission angle in Section IR Remote
Control;
• Other optimization (wording).

• Added an SPI pin in Table 4-2;


2018.11 V6.0
• Updated the diagram of packing information.

Documentation Change Notification


Espressif provides email notifications to keep customers updated on changes to
technical documentation. Please subscribe at https://www.espressif.com/en/subscribe.

Certification
Download certificates for Espressif products from https://www.espressif.com/en/
certificates.


Universitas Sumatera Utara


Table of Contents
1. Overview ................................................................................................................................ 1
1.1. Wi-Fi Key Features 1

.....................................................................................................................
1.2. Specifications 2

.............................................................................................................................
1.3. Applications 3

...............................................................................................................................

2. Pin Definitions ........................................................................................................................4

3. Functional Description ..........................................................................................................6


3.1. CPU, Memory, and Flash 6
...........................................................................................................
3.1.1. CPU 6

...............................................................................................................................
3.1.2. Memory 6
..........................................................................................................................
3.1.3. External Flash 7
................................................................................................................
3.2. Clock 7

..........................................................................................................................................
3.2.1. High Frequency Clock 7
...................................................................................................
3.2.2. External Clock Requirements 8
........................................................................................
3.3. Radio 8

..........................................................................................................................................
3.3.1. Channel Frequencies 8
.....................................................................................................
3.3.2. 2.4 GHz Receiver 9
...........................................................................................................
3.3.3. 2.4 GHz Transmitter 9
.......................................................................................................
3.3.4. Clock Generator 9
............................................................................................................
3.4. Wi-Fi 9

...........................................................................................................................................
3.4.1. Wi-Fi Radio and Baseband 9
............................................................................................
3.4.2. Wi-Fi MAC 10
...................................................................................................................
3.5. Power Management 10

.................................................................................................................

4. Peripheral Interface ............................................................................................................. 12


4.1. General Purpose Input/Output Interface (GPIO) 12

......................................................................
4.2. Secure Digital Input/Output Interface (SDIO) 12

...........................................................................
4.3. Serial Peripheral Interface (SPI/HSPI) 13
......................................................................................
4.3.1. General SPI (Master/Slave) 13
..........................................................................................
4.3.2. HSPI (Slave) 13

.................................................................................................................
4.4. I2C Interface 14

.............................................................................................................................
4.5. I2S Interface 14

.............................................................................................................................
4.6. Universal Asynchronous Receiver Transmitter (UART) 14

............................................................
4.7. Pulse-Width Modulation (PWM) 15

...............................................................................................
4.8. IR Remote Control 16

....................................................................................................................
4.9. ADC (Analog-to-Digital Converter) 16

...........................................................................................

Universitas Sumatera Utara


5. Electrical Specifications ......................................................................................................18
5.1. Electrical Characteristics 18

..........................................................................................................
5.2. RF Power Consumption 18

...........................................................................................................
5.3. Wi-Fi Radio Characteristics 19

.....................................................................................................

6. Package Information ...........................................................................................................20

I. Appendix - Pin List ..............................................................................................................21

II. Appendix - Learning Resources .........................................................................................22


II.1. Must-Read Documents 22

............................................................................................................
II.2. Must-Have Resources 22
..............................................................................................................

Universitas Sumatera Utara


1. Overview
$

1. Overview
Espressif’s ESP8266EX delivers highly integrated Wi-Fi SoC solution to meet users’
continuous demands for efficient power usage, compact design and reliable performance
in the Internet of Things industry.
With the complete and self-contained Wi-Fi networking capabilities, ESP8266EX can
perform either as a standalone application or as the slave to a host MCU. When
ESP8266EX hosts the application, it promptly boots up from the flash. The integrated high-
speed cache helps to increase the system performance and optimize the system memory.
Also, ESP8266EX can be applied to any microcontroller design as a Wi-Fi adaptor through
SPI/SDIO or UART interfaces.
ESP8266EX integrates antenna switches, RF balun, power amplifier, low noise receive
amplifier, filters and power management modules. The compact design minimizes the PCB
size and requires minimal external circuitries.
Besides the Wi-Fi functionalities, ESP8266EX also integrates an enhanced version of
Tensilica’s L106 Diamond series 32-bit processor and on-chip SRAM. It can be interfaced
with external sensors and other devices through the GPIOs. Software Development Kit
(SDK) provides sample codes for various applications.
Espressif Systems’ Smart Connectivity Platform (ESCP) enables sophisticated features
including:
• Fast switch between sleep and wakeup mode for energy-efficient purpose;

• Adaptive radio biasing for low-power operation

• Advance signal processing

• Spur cancellation and RF co-existence mechanisms for common cellular, Bluetooth,


DDR, LVDS, LCD interference mitigation

1.1. Wi-Fi Key Features


• 802.11 b/g/n support
• 802.11n support (2.4 GHz), up to 72.2 Mbps
• Defragmentation
• 2 x virtual Wi-Fi interface
• Automatic beacon monitoring (hardware TSF)
• Support Infrastructure BSS Station mode/SoftAP mode/Promiscuous mode
• Antenna diversity


Universitas Sumatera Utara


Espressif $ /$24
1 2018.11
1. Overview
$

1.2. Specifications
Table 1-1. Specifications

Categories Items Parameters

Certification Wi-Fi Alliance

Protocols 802.11 b/g/n (HT20)

Frequency Range 2.4G ~ 2.5G (2400M ~ 2483.5M)

802.11 b: +20 dBm

TX Power 802.11 g: +17 dBm


Wi-Fi
802.11 n: +14 dBm

802.11 b: –91 dbm (11 Mbps)

Rx Sensitivity 802.11 g: –75 dbm (54 Mbps)

802.11 n: –72 dbm (MCS7)

Antenna PCB Trace, External, IPEX Connector, Ceramic Chip

CPU Tensilica L106 32-bit processor

UART/SDIO/SPI/I2C/I2S/IR Remote Control


Peripheral Interface
GPIO/ADC/PWM/LED Light & Button

Operating Voltage 2.5V ~ 3.6V


Hardware
Operating Current Average value: 80 mA

Operating Temperature Range –40°C ~ 125°C

Package Size QFN32-pin (5 mm x 5 mm)

External Interface -

Wi-Fi Mode Station/SoftAP/SoftAP+Station

Security WPA/WPA2

Encryption WEP/TKIP/AES

Firmware Upgrade UART Download / OTA (via network)


Software
Supports Cloud Server Development / Firmware and SDK
Software Development
for fast on-chip programming

Network Protocols IPv4, TCP/UDP/HTTP

User Configuration AT Instruction Set, Cloud Server, Android/iOS App

📖 Note:
The TX power can be configured based on the actual user scenarios.

Universitas Sumatera Utara


Espressif $ /$24
2 2018.11
1. Overview
$

1.3. Applications
• Home appliances
• Home automation
• Smart plugs and lights
• Industrial wireless control
• Baby monitors
• IP cameras
• Sensor networks
• Wearable electronics
• Wi-Fi location-aware devices
• Security ID tags
• Wi-Fi position system beacons


Universitas Sumatera Utara


Espressif $ /$24
3 2018.11
2. Pin Definitions
$

2. Pin Definitions
Figure 2-1 shows the pin layout for 32-pin QFN package.

EXT_RSTB

XTAL_OUT
XTAL_IN
RES12K

U0RXD
U0TXD
VDDD
VDDA
GND
33

32

31

30

29

28

27

26

25
VDDA 1 24 GPIO5

LNA 2 23 SD_DATA_1

VDD3P3 3 22 SD_DATA_0

VDD3P3 4 21 SD_CLK
ESP8266EX
VDD_RTC 5 20 SD_CMD

TOUT 6 19 SD_DATA_3

CHIP_EN 7 18 SD_DATA_2

XDP_DCDC 8 17 VDDPST
9

10

11

12

13

14

15

16
MTMS

MTDI

VDDPST

MTCK

MTDO

GPIO2

GPIO0

GPIO4

$
Figure 2-1. Pin Layout (Top View)

Table 2-1 lists the definitions and functions of each pin.

Table 2-1. ESP8266EX Pin Definitions

Pin Name Type Function

1 VDDA P Analog Power 2.5V ~ 3.6V

RF antenna interface
2 LNA I/O Chip output impedance=39+j6 Ω. It is suggested to retain the
π-type matching network to match the antenna.

3 VDD3P3 P Amplifier Power 2.5V ~ 3.6V

4 VDD3P3 P Amplifier Power 2.5V ~ 3.6V

5 VDD_RTC P NC (1.1V)

ADC pin. It can be used to test the power-supply voltage of


VDD3P3 (Pin3 and Pin4) and the input power voltage of TOUT
6 TOUT I
(Pin 6). However, these two functions cannot be used
simultaneously.

Universitas Sumatera Utara


Espressif $ /$24
4 2018.11
2. Pin Definitions
$

Pin Name Type Function

Chip Enable
7 CHIP_EN I High: On, chip works properly
Low: Off, small current consumed

Deep-sleep wakeup (need to be connected to EXT_RSTB);


8 XPD_DCDC I/O
GPIO16

9 MTMS I/O GPIO 14; HSPI_CLK

10 MTDI I/O GPIO 12; HSPI_MISO

11 VDDPST P Digital/IO Power Supply (1.8V ~ 3.6V)

12 MTCK I/O GPIO 13; HSPI_MOSI; UART0_CTS

13 MTDO I/O GPIO 15; HSPI_CS; UART0_RTS

14 GPIO2 I/O UART TX during flash programming; GPIO2

15 GPIO0 I/O GPIO0; SPI_CS2

16 GPIO4 I/O GPIO4

17 VDDPST P Digital/IO Power Supply (1.8V ~ 3.6V)

18 SDIO_DATA_2 I/O Connect to SD_D2 (Series R: 200Ω); SPIHD; HSPIHD; GPIO9

Connect to SD_D3 (Series R: 200Ω); SPIWP; HSPIWP;


19 SDIO_DATA_3 I/O
GPIO10

20 SDIO_CMD I/O Connect to SD_CMD (Series R: 200Ω); SPI_CS0; GPIO11

21 SDIO_CLK I/O Connect to SD_CLK (Series R: 200Ω); SPI_CLK; GPIO6

22 SDIO_DATA_0 I/O Connect to SD_D0 (Series R: 200Ω); SPI_MISO; GPIO7

23 SDIO_DATA_1 I/O Connect to SD_D1 (Series R: 200Ω); SPI_MOSI; GPIO8

24 GPIO5 I/O GPIO5

25 U0RXD I/O UART Rx during flash programming; GPIO3

26 U0TXD I/O UART TX during flash programming; GPIO1; SPI_CS1

Connect to crystal oscillator output, can be used to provide BT


27 XTAL_OUT I/O
clock input

28 XTAL_IN I/O Connect to crystal oscillator input

29 VDDD P Analog Power 2.5V ~ 3.6V

30 VDDA P Analog Power 2.5V ~ 3.6V

Serial connection with a 12 kΩ resistor and connect to the


31 RES12K I
ground

32 EXT_RSTB I External reset signal (Low voltage level: active)

📖 Note:
1. GPIO2, GPIO0, and MTDO are used to select booting mode and the SDIO mode;
2. U0TXD should not be pulled externally to a low logic level during the powering-up.

Universitas Sumatera Utara


Espressif $ /$24
5 2018.11
3. Functional Description
$

3. Functional Description
The functional diagram of ESP8266EX is shown as in Figure 3-1.

RF Analog MAC Interface


receive receive UART
Registers
RF balun

GPIO
Switch

Digital baseband
I2C
CPU
RF Analog I2S
transmit transmit
SDIO
Sequencers
PWM

ADC
Accelerator
PLL VCO 1/2 PLL
SPI

PMU Crystal Bias circuits SRAM PMU Flash

$
Figure 3-1. Functional Block Diagram

3.1. CPU, Memory, and Flash


3.1.1. CPU
The ESP8266EX integrates a Tensilica L106 32-bit RISC processor, which achieves extra-
low power consumption and reaches a maximum clock speed of 160 MHz. The Real-Time
Operating System (RTOS) and Wi-Fi stack allow 80% of the processing power to be
available for user application programming and development. The CPU includes the
interfaces as below:
• Programmable RAM/ROM interfaces (iBus), which can be connected with memory
controller, and can also be used to visit flash.
• Data RAM interface (dBus), which can connected with memory controller.
• AHB interface which can be used to visit the register.

3.1.2. Memory
ESP8266EX Wi-Fi SoC integrates memory controller and memory units including SRAM
and ROM. MCU can access the memory units through iBus, dBus, and AHB interfaces. All
memory units can be accessed upon request, while a memory arbiter will decide the
running sequence according to the time when these requests are received by the
processor.
According to our current version of SDK, SRAM space available to users is assigned as
below.

Universitas Sumatera Utara


Espressif $ /$24
6 2018.11
3. Functional Description
$

• RAM size < 50 kB, that is, when ESP8266EX is working under the Station mode and
connects to the router, the maximum programmable space accessible in Heap +
Data section is around 50 kB.
• There is no programmable ROM in the SoC. Therefore, user program must be stored
in an external SPI flash.

3.1.3. External Flash


ESP8266EX uses external SPI flash to store user programs, and supports up to 16 MB
memory capacity theoretically.
The minimum flash memory of ESP8266EX is shown below:
• OTA disabled: 512 kB at least
• OTA enabled: 1 MB at least

⚠ Notice:
SPI mode supported: Standard SPI, Dual SPI and Quad SPI. The correct SPI mode should be selected
when flashing bin files to ESP8266. Otherwise, the downloaded firmware/program may not be working
properly.

3.2. Clock
3.2.1. High Frequency Clock
The high frequency clock on ESP8266EX is used to drive both transmit and receive mixers.
This clock is generated from internal crystal oscillator and external crystal. The crystal
frequency ranges from 24 MHz to 52 MHz.
The internal calibration inside the crystal oscillator ensures that a wide range of crystals can
be used, nevertheless the quality of the crystal is still a factor to consider to have
reasonable phase noise and good Wi-Fi sensitivity. Refer to Table 3-1 to measure the
frequency offset.

Table 3-1. High Frequency Clock Specifications

Parameter Symbol Min Max Unit

Frequency FXO 24 52 MHz

Loading capacitance CL - 32 pF

Motional capacitance CM 2 5 pF

Series resistance RS 0 65 Ω

Frequency tolerance ΔFXO –15 15 ppm

Frequency vs temperature (–25°C ~ 75°C) ΔFXO,Temp –15 15 ppm

Universitas Sumatera Utara


Espressif $ /$24
7 2018.11
3. Functional Description
$

3.2.2. External Clock Requirements


An externally generated clock is available with the frequency ranging from 24 MHz to 52
MHz. The following characteristics are expected to achieve good performance of radio.

Table 3-2. External Clock Reference

Parameter Symbol Min Max Unit

Clock amplitude VXO 0.8 1.5 Vpp

External clock accuracy ΔFXO,EXT –15 15 ppm

Phase noise @1-kHz offset, 40-MHz clock - - –120 dBc/Hz

Phase noise @10-kHz offset, 40-MHz clock - - –130 dBc/Hz

Phase noise @100-kHz offset, 40-MHz clock - - –138 dBc/Hz

3.3. Radio
ESP8266EX radio consists of the following blocks.
• 2.4 GHz receiver
• 2.4 GHz transmitter
• High speed clock generators and crystal oscillator
• Bias and regulators
• Power management

3.3.1. Channel Frequencies


The RF transceiver supports the following channels according to IEEE802.11b/g/n
standards.

Table 3-3. Frequency Channel

Channel No. Frequency (MHz) Channel No. Frequency (MHz)

1 2412 8 2447

2 2417 9 2452

3 2422 10 2457

4 2427 11 2462

5 2432 12 2467

6 2437 13 2472

7 2442 14 2484

Universitas Sumatera Utara


Espressif $ /$24
8 2018.11
3. Functional Description
$

3.3.2. 2.4 GHz Receiver


The 2.4 GHz receiver down-converts the RF signals to quadrature baseband signals and
converts them to the digital domain with 2 high resolution high speed ADCs. To adapt to
varying signal channel conditions, RF filters, automatic gain control (AGC), DC offset
cancelation circuits and baseband filters are integrated within ESP8266EX.

3.3.3. 2.4 GHz Transmitter


The 2.4 GHz transmitter up-converts the quadrature baseband signals to 2.4 GHz, and
drives the antenna with a high-power CMOS power amplifier. The function of digital
calibration further improves the linearity of the power amplifier, enabling a state of art
performance of delivering +19.5 dBm average TX power for 802.11b transmission and +18
dBm for 802.11n (MSC0) transmission.
Additional calibrations are integrated to offset any imperfections of the radio, such as:
• Carrier leakage
• I/Q phase matching
• Baseband nonlinearities

These built-in calibration functions reduce the product test time and make the test
equipment unnecessary.

3.3.4. Clock Generator


The clock generator generates quadrature 2.4 GHz clock signals for the receiver and
transmitter. All components of the clock generator are integrated on the chip, including all
inductors, varactors, loop filters, linear voltage regulators and dividers.
The clock generator has built-in calibration and self test circuits. Quadrature clock phases
and phase noise are optimized on-chip with patented calibration algorithms to ensure the
best performance of the receiver and transmitter.

3.4. Wi-Fi
ESP8266EX implements TCP/IP and full 802.11 b/g/n WLAN MAC protocol. It supports
Basic Service Set (BSS) STA and SoftAP operations under the Distributed Control Function
(DCF). Power management is handled with minimum host interaction to minimize active-
duty period.

3.4.1. Wi-Fi Radio and Baseband


The ESP8266EX Wi-Fi Radio and Baseband support the following features:
• 802.11b and 802.11g
• 802.11n MCS0-7 in 20 MHz bandwidth
• 802.11n 0.4 μs guard-interval
• up to 72.2 Mbps of data rate

Universitas Sumatera Utara


Espressif $ /$24
9 2018.11
3. Functional Description
$

• Receiving STBC 2x1


• Up to 20.5 dBm of transmitting power
• Adjustable transmitting power
• Antenna diversity

3.4.2. Wi-Fi MAC


The ESP8266EX Wi-Fi MAC applies low-level protocol functions automatically, as follows:
• 2 × virtual Wi-Fi interfaces
• Infrastructure BSS Station mode/SoftAP mode/Promiscuous mode
• Request To Send (RTS), Clear To Send (CTS) and Immediate Block ACK
• Defragmentation
• CCMP (CBC-MAC, counter mode), TKIP (MIC, RC4), WEP (RC4) and CRC
• Automatic beacon monitoring (hardware TSF)
• Dual and single antenna Bluetooth co-existence support with optional simultaneous
receive (Wi-Fi/Bluetooth) capability

3.5. Power Management


ESP8266EX is designed with advanced power management technologies and intended for
mobile devices, wearable electronics and the Internet of Things applications.
The low-power architecture operates in the following modes:
• Active mode: The chip radio is powered on. The chip can receive, transmit, or listen.

• Modem-sleep mode: The CPU is operational. The Wi-Fi and radio are disabled.

• Light-sleep mode: The CPU and all peripherals are paused. Any wake-up events
(MAC, host, RTC timer, or external interrupts) will wake up the chip.
• Deep-sleep mode: Only the RTC is operational and all other part of the chip are
powered off.

Table 3-4. Power Consumption by Power Modes

Power Mode Description Power Consumption

Wi-Fi TX packet
Active (RF working) Please refer to 5-2.
Wi-Fi RX packet

Modem-sleep① CPU is working 15 mA

Light-sleep② - 0.9 mA

Deep-sleep③ Only RTC is working 20 uA

Shut down - 0.5 uA

Universitas Sumatera Utara


Espressif $ /$ 24
10 2018.11
3. Functional Description
$

📖 Notes:
① Modem-sleep mode is used in the applications that require the CPU to be working, as in PWM or
I2S applications. According to 802.11 standards (like U-APSD), it shuts down the Wi-Fi Modem
circuit while maintaining a Wi-Fi connection with no data transmission to optimize power
consumption. E.g. in DTIM3, maintaining a sleep of 300 ms with a wakeup of 3 ms cycle to receive
AP’s Beacon packages at interval requires about 15 mA current.
② During Light-sleep mode, the CPU may be suspended in applications like Wi-Fi switch. Without
data transmission, the Wi-Fi Modem circuit can be turned off and CPU suspended to save power
consumption according to the 802.11 standards (U-APSD). E.g. in DTIM3, maintaining a sleep of
300 ms with a wakeup of 3ms to receive AP’s Beacon packages at interval requires about 0.9 mA
current.
③ During Deep-sleep mode, Wi-Fi is turned off. For applications with long time lags between data
transmission, e.g. a temperature sensor that detects the temperature every 100s, sleeps for 300s
and wakes up to connect to the AP (taking about 0.3 ~ 1s), the overall average current is less than
1mA. The current of 20 μA is acquired at the voltage of 2.5V.

Universitas Sumatera Utara


Espressif $ /$ 24
11 2018.11
4. Peripheral Interface
$

4. Peripheral Interface
4.1. General Purpose Input/Output Interface (GPIO)
ESP8266EX has 17 GPIO pins which can be assigned to various functions by programming
the appropriate registers.
Each GPIO PAD can be configured with internal pull-up or pull-down (XPD_DCDC can only
be configured with internal pull-down, other GPIO PAD can only be configured with internal
pull-up), or set to high impedance. When configured as an input, the data are stored in
software registers; the input can also be set to edge-trigger or level trigger CPU interrupts.
In short, the IO pads are bi-directional, non-inverting and tristate, which includes input and
output buffer with tristate control inputs.
These pins, when working as GPIOs, can be multiplexed with other functions such as I2C,
I2S, UART, PWM, and IR Remote Control, etc.
For low power operations, the GPIOs can also be set to hold their state. For instance, when
the IOs are not driven by internal and external circuits, all outputs will hold their states
before the chip entered the low power modes.
The required drive strength is small— 5 μA or more is enough to pull apart the latch.

4.2. Secure Digital Input/Output Interface (SDIO)


ESP8266EX has one Slave SDIO, the definitions of which are described as Table 4-1, which
supports 25 MHz SDIO v1.1 and 50 MHz SDIO v2.0, and 1 bit/4 bit SD mode and SPI
mode.

Table 4-1. Pin Definitions of SDIOs

Pin Name Pin Num IO Function Name

SDIO_CLK 21 IO6 SDIO_CLK

SDIO_DATA0 22 IO7 SDIO_DATA0

SDIO_DATA1 23 IO8 SDIO_DATA1

SDIO_DATA_2 18 IO9 SDIO_DATA_2

SDIO_DATA_3 19 IO10 SDIO_DATA_3

SDIO_CMD 20 IO11 SDIO_CMD

Universitas Sumatera Utara


Espressif $ /$ 24
12 2018.11
4. Peripheral Interface
$

4.3. Serial Peripheral Interface (SPI/HSPI)


ESP8266EX has two SPIs.
• One general Slave/Master SPI
• One general Slave HSPI

Functions of all these pins can be implemented via hardware.

4.3.1. General SPI (Master/Slave)

Table 4-2. Pin Definitions of SPIs

Pin Name Pin Num IO Function Name

SDIO_CLK 21 IO6 SPICLK

SDIO_DATA0 22 IO7 SPIQ/MISO

SDIO_DATA1 23 IO8 SPID/MOSI

SDIO_DATA_2 18 IO9 SPIHD

SDIO_DATA_3 19 IO10 SPIWP

U0TXD 26 IO1 SPICS1

GPIO0 15 IO0 SPICS2

SDIO_CMD 20 IO11 SPICS0

📖 Note:
SPI mode can be implemented via software programming. The clock frequency is 80 MHz at maximum
when working as a master, 20 MHz at maximum when working as a slave.

4.3.2. HSPI (Slave)

Table 4-3. Pin Definitions of HSPI (Slave)

Pin Name Pin Num IO Function Name

MTMS 9 IO14 HSPICLK

MTDI 10 IO12 HSPIQ/MISO

MTCK 12 IO13 HSPID/MOSI

MTDO 13 IO15 HPSICS

📖 Note:
SPI mode can be implemented via software programming. The clock frequency is 20 MHz at maximum.

Universitas Sumatera Utara


Espressif $ /$ 24
13 2018.11
4. Peripheral Interface
$

4.4. I2C Interface


ESP8266EX has one I2C, which is realized via software programming, used to connect with
other microcontrollers and other peripheral equipments such as sensors. The pin definition
of I2C is as below.

Table 4-4. Pin Definitions of I2C

Pin Name Pin Num IO Function Name

MTMS 9 IO14 I2C_SCL

GPIO2 14 IO2 I2C_SDA

Both I2C Master and I2C Slave are supported. I2C interface functionality can be realized via
software programming, and the clock frequency is 100 kHz at maximum.

4.5. I2S Interface


ESP8266EX has one I2S data input interface and one I2S data output interface, and
supports the linked list DMA. I2S interfaces are mainly used in applications such as data
collection, processing, and transmission of audio data, as well as the input and output of
serial data. For example, LED lights (WS2812 series) are supported. The pin definition of
I2S is shown in Table 4-5.

Table 4-5. Pin Definitions of I2S

I2S Data Input

Pin Name Pin Num IO Function Name

MTDI 10 IO12 I2SI_DATA

MTCK 12 IO13 I2SI_BCK

MTMS 9 IO14 I2SI_WS

MTDO 13 IO15 I2SO_BCK

U0RXD 25 IO3 I2SO_DATA

GPIO2 14 IO2 I2SO_WS

4.6. Universal Asynchronous Receiver Transmitter (UART)


ESP8266EX has two UART interfaces UART0 and UART1, the definitions are shown in
Table 4-6.

Universitas Sumatera Utara


Espressif $ /$ 24
14 2018.11
4. Peripheral Interface
$

Table 4-6. Pin Definitions of UART

Pin Type Pin Name Pin Num IO Function Name

U0RXD 25 IO3 U0RXD

U0TXD 26 IO1 U0TXD


UART0
MTDO 13 IO15 U0RTS

MTCK 12 IO13 U0CTS

GPIO2 14 IO2 U1TXD


UART1
SD_D1 23 IO8 U1RXD

Data transfers to/from UART interfaces can be implemented via hardware. The data
transmission speed via UART interfaces reaches 115200 x 40 (4.5 Mbps).
UART0 can be used for communication. It supports flow control. Since UART1 features
only data transmit signal (TX), it is usually used for printing log.

📖 Note:
By default, UART0 outputs some printed information when the device is powered on and booting up. The
baud rate of the printed information is relevant to the frequency of the external crystal oscillator. If the
frequency of the crystal oscillator is 40 MHz, then the baud rate for printing is 115200; if the frequency of
the crystal oscillator is 26 MHz, then the baud rate for printing is 74880. If the printed information exerts
any influence on the functionality of the device, it is suggested to block the printing during the power-on
period by changing (U0TXD, U0RXD) to (MTDO, MTCK).

4.7. Pulse-Width Modulation (PWM)


ESP8266EX has four PWM output interfaces. They can be extended by users themselves.
The pin definitions of the PWM interfaces are defined as below.

Table 4-7. Pin Definitions of PWM

Pin Name Pin Num IO Function Name

MTDI 10 IO12 PWM0

MTDO 13 IO15 PWM1

MTMS 9 IO14 PWM2

GPIO4 16 IO4 PWM3

The functionality of PWM interfaces can be implemented via software programming. For
example, in the LED smart light demo, the function of PWM is realized by interruption of the
timer, the minimum resolution reaches as high as 44 ns. PWM frequency range is
adjustable from 1000 μs to 10000 μs, i.e., between 100 Hz and 1 kHz. When the PWM
frequency is 1 kHz, the duty ratio will be 1/22727, and a resolution of over 14 bits will be
achieved at 1 kHz refresh rate.

Universitas Sumatera Utara


Espressif $ /$ 24
15 2018.11
4. Peripheral Interface
$

4.8. IR Remote Control


ESP8266EX currently supports one infrared remote control interface. For detailed pin
definitions, please see Table 4-8 below.

Table 4-8. Pin Definitions of IR Remote Control

Pin Name Pin Num IO Function Name

MTMS 9 IO14 IR TX

GPIO5 24 IO 5 IR Rx

The functionality of Infrared remote control interface can be implemented via software
programming. NEC coding, modulation, and demodulation are supported by this interface.
The frequency of modulated carrier signal is 38 kHz, while the duty ratio of the square wave
is 1/3. The transmission range is around 1m which is determined by two factors: one is the
maximum current drive output, the other is internal current-limiting resistance value in the
infrared receiver. The larger the resistance value, the lower the current, so is the power, and
vice versa.

4.9. ADC (Analog-to-Digital Converter)


ESP8266EX is embedded with a 10-bit precision SAR ADC. TOUT (Pin6) is defined as
below:

Table 4-9. Pin Definition of ADC

Pin Name Pin Num Function Name

TOUT 6 ADC Interface

The following two measurements can be implemented using ADC (Pin6). However, they
cannot be implemented at the same time.
• Measure the power supply voltage of VDD3P3 (Pin3 and Pin4).

Hardware Design TOUT must be floating.

The 107th byte of esp_init_data_default.bin (0 ~ 127 bytes), vdd33_const must


RF Initialization Parameter
be set to 0xFF.

Optimize the RF circuit conditions based on the testing results of VDD3P3 (Pin3
RF Calibration Process
and Pin4).

User Programming Use system_get_vdd33 instead of system_adc_read.

• Measure the input voltage of TOUT (Pin6).

Hardware Design The input voltage range is 0 to 1.0V when TOUT is connected to external circuit.

Universitas Sumatera Utara


Espressif $ /$ 24
16 2018.11
4. Peripheral Interface
$

The value of the 107th byte of esp_init_data_default.bin (0 ~ 127 bytes),


vdd33_const must be set to the real power supply voltage of Pin3 and Pin4.
RF Initialization
Parameter The unit and effective value range of vdd33_const is 0.1V and 18 to 36,
respectively, thus making the working power voltage range of ESP8266EX
between 1.8V and 3.6V,

Optimize the RF circuit conditions based on the value of vdd33_const. The


RF Calibration Process
permissible error is ±0.2V.

User Programming Use system_adc_read instead of system_get_vdd33.

📖 Notes:
esp_init_data_default.bin is provided in SDK package which contains RF initialization parameters (0 ~
127 bytes). The name of the 107th byte in esp_init_data_default.bin is vdd33_const, which is defined as
below:
• When vdd33_const = 0xff, the power voltage of Pin3 and Pin4 will be tested by the internal self-
calibration process of ESP8266EX itself. RF circuit conditions should be optimized according to the
testing results.
• When 18 =< vdd33_const =< 36, ESP8266EX RF Calibration and optimization process is implemented
via (vdd33_const/10).
• When vdd33_const < 18 or 36 < vdd33_const < 255, vdd33_const is invalid. ESP8266EX RF
Calibration and optimization process is implemented via the default value 3.3V.

Universitas Sumatera Utara


Espressif $ /$ 24
17 2018.11
5. Electrical Specifications
$

5. Electrical Specifications
5.1. Electrical Characteristics
Table 5-1. Electrical Characteristics

Parameters Conditions Min Typical Max Unit

Operating Temperature Range - –40 Normal 125 ℃

IPC/JEDEC J-
Maximum Soldering Temperature - - 260 ℃
STD-020

Working Voltage Value - 2.5 3.3 3.6 V

VIL - –0.3 - 0.25VIO

VIH 0.75VIO 3.6


V
I/O VOL - - - 0.1VIO

VOH 0.8VIO -

IMAX - - - 12 mA

Electrostatic Discharge (HBM) TAMB=25℃ - - 2 KV

Electrostatic Discharge (CDM) TAMB=25℃ - - 0.5 KV

5.2. RF Power Consumption


Unless otherwise specified, the power consumption measurements are taken with a 3.0V
supply at 25°C of ambient temperature. All transmitters’ measurements are based on a
50% duty cycle.

Table 5-2. Power Consumption

Parameters Min Typical Max Unit

TX 802.11b, CCK 11Mbps, POUT=+17 dBm - 170 - mA

TX 802.11g, OFDM 54Mbps, POUT=+15 dBm - 140 - mA

TX 802.11n, MCS7, POUT=+13dBm - 120 - mA

Rx 802.11b, 1024 bytes packet length , –80 dBm - 50 - mA

Rx 802.11g, 1024 bytes packet length, –70 dBm - 56 - mA

Rx 802.11n, 1024 bytes packet length, –65 dBm - 56 - mA

Universitas Sumatera Utara


Espressif $ /$ 24
18 2018.11
5. Electrical Specifications
$

5.3. Wi-Fi Radio Characteristics


The following data are from tests conducted at room temperature, with a 3.3V power
supply.
Table 5-3. Wi-Fi Radio Characteristics

Parameters Min Typical Max Unit

Input frequency 2412 - 2484 MHz

Output impedance - 39+j6 - Ω

Output power of PA for 72.2 Mbps 15.5 16.5 17.5 dBm

Output power of PA for 11b mode 19.5 20.5 21.5 dBm

Sensitivity

DSSS, 1 Mbps - –98 - dBm

CCK, 11 Mbps - –91 - dBm

6 Mbps (1/2 BPSK) - –93 - dBm

54 Mbps (3/4 64-QAM) - –75 - dBm

HT20, MCS7 (65 Mbps, 72.2 Mbps) - –72 - dBm

Adjacent Channel Rejection

OFDM, 6 Mbps - 37 - dB

OFDM, 54 Mbps - 21 - dB

HT20, MCS0 - 37 - dB

HT20, MCS7 - 20 - dB

Universitas Sumatera Utara


Espressif $ /$ 24
19 2018.11
6. Package Information
$

6. Package Information

Figure 6-1. ESP8266EX Package

Universitas Sumatera Utara


Espressif $ /$ 24
20 2018.11
Appendix Ⅰ
$

I. Appendix - Pin List


For detailed pin information, please see ESP8266 Pin List.
• Digital Die Pin List
• Buffer Sheet
• Register List
• Strapping List

📖 Notes:
• INST_NAME refers to the IO_MUX REGISTER defined in eagle_soc.h, for example MTDI_U refers to
PERIPHS_IO_MUX_MTDI_U.
• Net Name refers to the pin name in schematic.
• Function refers to the multifunction of each pin pad.
• Function number 1 ~ 5 correspond to FUNCTION 0 ~ 4 in SDK. For example, set MTDI to GPIO12 as
follows.
- #define FUNC_GPIO12 3 //defined in eagle_soc.h

- PIN_FUNC_SELECT(PERIPHS_IO_MUX_MTDI_U,FUNC_GPIO12)

Universitas Sumatera Utara


Espressif $ /$ 24
21 2018.11
Appendix Ⅱ
$

II. Appendix - Learning


Resources
II.1. Must-Read Documents
• ESP8266 Quick Start Guide
Description: This document is a quick user guide to getting started with ESP8266. It
includes an introduction to the ESP-LAUNCHER, instructions on how to download
firmware to the board and run it, how to compile the AT application, as well as the
structure and debugging method of RTOS SDK. Basic documentation and other related
resources for the ESP8266 are also provided.
• ESP8266 SDK Getting Started Guide
Description: This document takes ESP-LAUNCHER and ESP-WROOM-02 as examples
of how to use the ESP8266 SDK. The contents include preparations before compilation,
SDK compilation and firmware download.
• ESP8266 Pin List
Description: This link directs you to a list containing the type and function of every
ESP8266 pin.
• ESP8266 Hardware Design Guideline
Description: This document provides a technical description of the ESP8266 series of
products, including ESP8266EX, ESP-LAUNCHER and ESP-WROOM.
• ESP8266 Hardware Matching Guide
Description: This document introduces the frequency offset tuning and antenna
impedance matching for ESP8266 in order to achieve optimal RF performance.
• ESP8266 Technical Reference
Description: This document provides an introduction to the interfaces integrated on
ESP8266. Functional overview, parameter configuration, function description,
application demos and other pieces of information are included.
• ESP8266 Hardware Resources
Description: This zip package includes manufacturing BOMs, schematics and PCB
layouts of ESP8266 boards and modules.
• FAQ

II.2. Must-Have Resources


• ESP8266 SDKs

Universitas Sumatera Utara


Espressif $ /$ 24
22 2018.11
Appendix Ⅱ
$

Description: This webpage provides links both to the latest version of the ESP8266 SDK
and the older ones.
• ESP8266 Tools
Description: This webpage provides links to both the ESP8266 flash download tools and
the ESP8266 performance evaluation tools.
• ESP8266 Apps
• ESP8266 Certification and Test Guide
• ESP8266 BBS
• ESP8266 Resources


Universitas Sumatera Utara


Espressif $ /$ 24
23 2018.11
Disclaimer and Copyright Notice
Information in this document, including URL references, is subject to change without
notice.
THIS DOCUMENT IS PROVIDED AS IS WITH NO WARRANTIES WHATSOEVER,
INCLUDING ANY WARRANTY OF MERCHANTABILITY, NON-INFRINGEMENT, FITNESS
FOR ANY PARTICULAR PURPOSE, OR ANY WARRANTY OTHERWISE ARISING OUT
OF ANY PROPOSAL, SPECIFICATION OR SAMPLE.
All liability, including liability for infringement of any proprietary rights, relating to use of
information in this document is disclaimed. No licenses express or implied, by estoppel or
otherwise, to any intellectual property rights are granted herein.
The Wi-Fi Alliance Member logo is a trademark of the Wi-Fi Alliance. The Bluetooth logo is
a registered trademark of Bluetooth SIG.
All trade names, trademarks and registered trademarks mentioned in this document are
Espressif IOT Team
property of their respective owners, and are hereby acknowledged.
www.espressif.com Copyright © 2018 Espressif Inc. All rights reserved.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai