Desa Sepaso Barat merupakan desa yang tidak terlepas dari sejarah masyarakat asli suku Dayak Basap di
Kabupaten Kutai Timur. Desa Sepaso Barat merupakan pemekaran dari Desa Sepaso. Sebelumnya Desa
Sepaso Barat merupakan wilayah dari Desa Tebangan Lembak dengan kepala desa atau kepala kampung yang
pertama adalah Bapak Mustafa.
Karena adanya semangat perubahan, pada tahun 1999 Desa Tebangan Lembak berpindah wilayah di daerah
Km. 10 Kecamatan Bengalon dan tahun 2004 Desa Sepaso Barat secara definitive berdiri. Nama Sepaso Barat
diambil berdasarkan letak geogerfis desa Sepaso yang merupakan desa induk sebelum pemekaran.
Letak Geografi
Desa Sepaso Barat secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur
dengan kode pos 75653. Terletak di arah selatan Kabupaten Kutai Timur, dengan jarak 5 Km dari kantor
kecamatan. Jarak Desa Sepaso Barat dari kantor bupati Kabupaten Kutai Timur sekitar 65 Km. Waktu tempuh
menuju pusat kota kecamatan sekitar 10 menit, sedangkan waktu tempuh menuju ibukota Kabupaten kira-kira 65
menit.
Desa Sepaso Barat terdiri dari 5 Dusun dengan luas wilayah adalah 3.127 Ha dengan batas-batas desa sebagai
berikut:
Topografi
Lahan di Desa Sepaso barat berupa lahan pertanian ladang berupa tanah lempung sedikit berbatu dan berwarna
kemerahan dan terletak di perbukitan. Sehingga lahan tersebut cocok untuk pengembangan pertanian ladang
untuk komoditas tanaman padi gunung, perkebunan dan peternakan.
PEMERINTAHAN
Kelembagaan Desa
Sesuai dengan sistem kelembagaan dan pemerintahan yang berlaku di Indonesia. Desa Sepaso Barat memiliki
sistem pemeritahan desa yang terdiri dari Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan beberapa kepala urusan yang
membidangi bagian umum, pemerintahan dan pembangunan desa serta BPD. Dalam pengambilan keputusan
yang berkaitan dengan kepentingan desa selalu melibatkan aparat desa, BPD, tokoh masyarakat, tokoh
pemuda, tokoh adat, dan organisasi nonformal lainnya.
Adapun daftar nama anggota kelembagaan desa yang terdapat dalam desa Sepaso Barat sebagai berikut:
4 Anggota Wartono
6 Anggota Asdani
8 Anggota M. Yadi
9 Anggota Nurida
Daftar Nama Anggota LPM
No Jabatan Nama
3 Anggota Harjito
5 Anggota Jainuddin
Daftar Nama Anggota Lembaga Adat
No Jabatan Nama
1 Ketua H. Suyatno
2 Sekertaris Muslimin
3 Anggota M.Arsyad
4 Anggota Abdullah
5 Anggota Muir. S
Daftar Nama Kepala Dusun
No Jabatan Nama
1 RT 1 HJ. Enor
2 RT 2 Zainuddin Lewa
3 RT 3 Rudy Hariyanto
4 RT 4 Yusuf
5 RT 5 M. Nawir
6 RT 6 Jamal
7 RT 7 Badawi
8 RT 8 Hj. Nanik
9 RT 9 Asfar A.B
10 RT 10 Ishak
11 RT 11 Maksus Efendi
12 RT 12 Yunus Fajerai
13 RT 13 H. Rustam
14 RT 14 Yunita
16 RT 16 Andi Paelori
Daftar Nama Anggota PKK
No Jabatan Nama
7 Bendahara Nurfaedah
2 Sekertaris Muslimin
3 Bendahara Fitria
5 Anggota M. Nawir
7 Anggota Rahim
Daftar Nama Anggota BUMDES (Mekar Bersama)
No Jabatan Nama
4 Direktur M. Yunus
5 Sekertaris Herniawati
6 Bendahara Ernawati
5 93 87 180 3,87
8 68 92 160 3,44
13 85 76 161 3,46
Jenis Kelamin
Kelompok Usia Persentase
No Jumlah
(Tahun) (%)
Laki-laki Perempuan
15 56-60 39 39 78 1,67
16 60 + 37 27 64 1,37
Jenis Kelamin
No Tingkat Pendidikan Jumlah Keterangan
Laki-laki Perempuan
5 D1 / D3 60 66 126
6 S1 / S3 84 73 157
Jenis Kelamin
No Agama Jumlah Keterangan
Laki-laki Perempuan
4 Hindu 0 0 0
5 Budha 0 0 0
Jumlah 2441 2202 4643
SARANA DAN PRASARANA
Sarana Ibadah
Dalam menjalankan ibadah sesuai agama yang dianut masyarakat, diperlukan sarana pendukung berupa
fasilitas rumah ibadah yang refresentatif dan selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Potensi Desa Sepaso Barat dapat diidentifikasikan bahwa Desa Sepaso Barat memiliki potensi yang besar, baik
dari sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Sampai saat ini potensi sumber daya belum benar-benar
optimal diberdayakan. Potensi sumber daya yang dimiliki desa Sepaso Barat antara lain:
1. Wilayah:
Luas Wilayah adalah 127 Ha
1. Pertanian:
Padi
Jagung
Singkong
Ubi Jalar
1. Perkebunan:
Kelapa Sawit
Karet
Kelapa Dalam
Aren Genjah
Tebu
1. Peternakan:
Sapi
Kerbau
Kambing
Domba
Ayam Kampung
Bebek/Itik
Angsa
Enthok
1. Perikanan:
Nila
Emas
Adapun potensi perikanan yang telah dikembangkan di Desa Sepaso Barat, yakni pembudidayaan ikan air tawar
berupa ikan nila dengan luas lahan sebesar 1 Hektar dan pembudidayaan ikan air tawar jenis ikan mas yang
menggunakan lahan dalam pengembangbiakan sebanyak 0,5 Hektar.
Di bidang Pariwisata yang terdapat di Desa Sepaso Barat dapat dikatakan masih sangat minim sekali, namun
masih terdapat tempat yang dapat dikunjungi oleh masyarakat yang ada di Desa Sepaso Barat yakni kolam
pemancingan sejahtera utama yang terdapat di jalan Bone Indah RT. 007 tempat ini menyediakan tempat
pemancingan ikan emas dan ikan nila. Tempat pariwisata lainnya yang dapat dikunjungi adalah kolam renang
khusus anak yang ada di Jl. Mulawarman RT. 002 daerah perdau yang dikelola secara mandiri oleh warga desa
dan diberi nama kolam renang Qta, tempat ini biasa ramai dikunjungi pada waktu akhir pekan oleh anak dan
orang tua yang sekedar ingin menikmati waktu liburnya bersama keluarga sambil berenang ataupun sekedar
bersantai dan menikmati jajanan yang disediakan.
Adapun potensi tanaman pangan dan hortikultura yang ada di Desa Sepaso Barat dapat dilihat pada table di
bawah ini:
No Jenis Potensi Yang Ada (Komoditi) Luas (Ha) Keterangan
Tanaman Pangan
Tanaman Palawija
1. Jagung 15
2. Singkong 2
3. Ubi jalar 1
Hortikultura
Sayur mayur
– Kangkung Darat 0.5
– Sawi 0.2
– Terong 0.1
– Gambas –
– Labu kuning 1
1. Buah- buahan
– mangga 2,5
– rambutan 2
2. – cempedak 2,5
– Jeruk 15
– buah naga 1
– durian 3
– alpokat 1
-Jeruk nipis 1
Adapun potensi tanaman perkebunan yang dibudidayakan oleh warga desa sepaso barat adalah Kelapa sawit
dengan luas perkebunan sebesar 48 Hektar; Karet dengan luas lahan sebesar 40 Hektar; Kelapa Dalam dengan
luas lahan sebesar 1 Hektar; Aren genjah yang menggunakan lahan sebesar 10 Hektar; dan perkebunan Tebu
yang menggunakan lahan sebesar 5 Hektar.
Di bidang peternakan juga tidak kalah potensial, dimana terdapat peternakan ayam kampung yang terletak di
jalan Mulawarman RT. 002 yang biasa disebut daerah KUD, peternakan ayam kampung tersebut dikelola
dengan baik oleh satu warga desa dibawah binaan kelompok tani perdau mandiri yang mendapatkan beberapa
fasilitas dari KPC (Kaltim Prima Coal) melalui CSR yang ada, peternakan ayam kampung tersebut menjadi salah
satu unggulan karena telah memenangkan kompetisi ayam kampung super tingkat Nasional pada tahun 2016
hingga mendapatkan sertifikat halal, sertifikat pemotongan ayam, dan sertifikat NKV. Pemotongan ayam
kampung ini menjadi salah satu potensi Desa Sepaso Barat yang baik untuk terus dikembangkan dan saat ini
pemasaran ayam kampung tersebut sudah sampai tingkat lokal yakni pemasaran ke Balikpapan dan Samarinda.
Bukan hanya peternakan ayam kampung yang ada, tetapi juga potensi peternakan lainnya seperti peternakan
sapi, kerbau, kambing, domba, bebek, dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada daftar table
di bawah ini:
Ternak Besar
1. Sapi 50
2. Kerbau 3
Ternak Kecil
1. Kambing 70
2. Domba –
Ternak Unggas
3. Angsa 10
4 Enthok 200
Potensi Sumber Daya Manusia
Jumlah penduduk desa Sepaso Barat yang ada kurang lebih mencapai 4.643 jiwa merupakan potensi yang
sangat penting untuk mengelola pembangunan yang ditunjang dengan adanya lembaga-lembaga pendidikan
yang diharapkan mampu untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber Daya Manusia
yang ada di Desa Sepaso Barat dapat dikatakan belum dikembangkan secara maksimal melihat masih
banyaknya lahan yang belum dikelola secara maksimal, adanya pemanfaatan lahan yang sudah dilakukan tetapi
masih belum dilakukan secara optimal. Masyarakat Desa Sepaso Barat masih memerlukan pembimbingan oleh
ahlinya terkait pengelolaan lahan baik dalam sektor pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, maupun
sektor lainnya sehingga dapat menjadi potensi desa yang dapat menghasilkan dan bahkan membuka lapangan
pekerjaan baru bagi masyarakat.
Jumlah penduduk desa Sepaso Barat tahun 2016 sebanyak 3.957 jiwa terdiri 1.055 kepala keluarga yang
tersebar pada 16 RT. Yang mana berdasarkan jenis kelamin maka penduduk di desa Sepaso Barat terdiri dari
2.128 orang laki-laki dan 1.829 orang perempuan. Apabila dibandingkan dengan luas wilayah desa Sepaso Barat
seluas 3.127 Hektar, maka kepadatan penduduknya mencapai 1,3 jiwa/hektar. Hal ini menunjukkan bahwa
kepadatan penduduk menempati ruang lahan yang tersedia di Desa Sepaso Barat tergolong jarang-jarang.
Sedangkan jumlah penduduk desa Sepaso Barat tahun 2017 sebanyak 4.643 jiwa yang tersebar di 16 RT.
Jumlah penduduk desa Sepaso Barat mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Apabila dibandingkan
dengan luas wilayah desa Sepaso Barat yang seluas 3.127 Hektar maka kepadatan penduduknya mencapai 1,5
jiwa/hektar. Peningkatan jumlah penduduk berbanding lurus dengan peningkatan kepadatan penduduk yang ada
di desa Sepaso Barat.
Tidak sebandingnya antara jumlah penduduk dengan luas wilayah yang dimiliki merupakan suatu gambaran
bahwa daerah ini masih belum berkembang banyak untuk berbagai hal tentunya diakibatkan oleh berbagai
kondisi yang kurang menguntungkan. Keberadaan sumber daya manusia baik secara kualitas maupun kuantitas
dinilai sangat berpengaruh kuat terhadap percepatan pergerakan roda pembangunan.
Penduduk Desa Sepaso Barat pada umumnya bermata pencaharian di sektor pertanian dan perkebunan. Selain
itu terdapat juga yang bekerja di sektor jasa, pedagang, dan lain sebagainya, termasuk karyawan swasta dalam
hal ini pekerja tambang yang beroperasi di sekitar wilayah bengalon. Karena sebagian besar penduduk desa ini
merupakan pekerja tambang.
Berdasarkan hasil informasi dari aparatur pemerintahan Desa, pada daerah ini secara umum tingkat pendidikan
dominan yang ditempuh oleh masyarakat adalah setingkat pendidikan menengah atas (SMA/SMK) ke bawah,
walaupun ada sebagian kecil masyarakat yang telah menyelesaikan hingga tingkat akhir perguruan tinggi,
namun persentasenya relatif rendah.
Potensi Infrastruktur
Aksesibilitas merupakan gambaran berbagai kemudahan untuk jalur perhubungan atau arus keluar masuk orang
maupun barang melalui jalur darat dari dan kelokasi tertentu.
Desa Sepaso Barat dapat ditempuh melalui jalur darat dengan menggunakan kendaraan bermotor. Kondisi jalan
yang dilewati dari kota kabupaten menuju desa sebagian besar telah beraspal dan sebagian kecil berupa jalan
tanah berbatu dimana terdapat beberapa jurang pada pinggir jalan raya yang rawan akibat adanya proses
penambangan. Namun sarana angkutan umum masih tergolong sangat terbatas, yaitu seperti bis umum ataupun
taksi yang sulit ditemukan sehingga menyebabkan tingkat kemudahan aksesibilitas kawasan masih relatif
rendah. Namun masyarakat yang ada terbantu dengan adanya jasa travel yang dikelola secara mandiri oleh
sebagian masyarakat sebagai salah satu usaha yang dikembangkan guna peningkatan taraf perekonomian
masyarakat itu sendiri.
Rendahnya tingkat aksesibilitas kawasan sangat berpengaruh terhadap kondisi sosial (terbukanya isolasi
kawasan, peningkatan kemampuan wawasan, proses interaksi, dan lain sebagainya) dan kondisi perekonomian
terutama laju pertumbuhan perekonomian di daerah ini. Kondisi jalan desa juga menjadi salah satu masalah,
21,6 km jalan tanah merah bercampur batu.