Saparman*
email: saparman2016@gmail.com
sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia, Yogyakarta
Abstract
This short research paper tries to explore the meaning the used of the word dei/ in the
fourth Gospel. The exploration considers the genre of the Gospel, characters, structure,
and the purpose of writing of the Gospel inlcuding the first readers of the Gospel. The
main key word of course is the word dei/. All characters are discussed for the sake of
exploring the meaning of dei/
Dalam penjelasan struktur berikut, tujuan- tanda itu adalah dasar iman; Pribadi Kristus
tujuan lainnya mungkin muncul. adalah obyek iman, dan hidup yang kekal
adalah hasil dari iman. Dengan keterkaitan
topik-topik ini, keseluruhan Injil menjadi
Struktur koheren, menyampaikan pesan kasih Allah
dan penyelamatan manusia.11
Secara umum, struktur Yohanes Pada sub struktur, penulis
yang banyak diterima para ahli adalah mengomentari ceriteranya dua kali
prolog : Yoh. 1:1-18 dan epilog: Yoh. 21, menggunakan kata
serta Yoh.1:19-20:50 merupakan isinya dei/ : Pertama, dalam Yoh. 4:4 dengan kala
yang terbagi menjadi dua bagian yaitu 1:19- imperfek :Edei de. auvto.n die,rcesqai
12:50 dan 13:1-31 yang masing-masing dia. th/j Samarei,ajÅ (Ia harus melintasi
isinya banyak perbedaan pendapat. Ada daerah Samaria). Dan kedua dalam Yoh.20:9
yang memberikan penjelasan bagian ouvde,pw ga.r h;|deisan th.n grafh.n o[ti dei/
pertama adalah pelayanan kepada massa, auvto.n evk nekrw/n avnasth/naiÅ (Sebab selama
sedang bagian kedua pelayanan kepada itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci
murid (Irving Jensen). Ada yang yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit
menjelaskan bagian pertama kitab adalah dari antara orang mati).
tanda-tanda, sedang bagian kedua kitab
adalah kemuliaan. Ada pula yang
menjelaskan bagian pertama adalah Allah Pembaca Pertama
dimuliakan melalui tanda-tanda dan
pengajaran Kristus, sedangkan bagian kedua Pendahuluan Kitab Yohanes yang
menjelaskan Allah dimuliakan melalui mengemukakan kata lo,goj( menunjukkan
pengorbanan Kristus. bahwa yang menerima buku ini terbiasa
Wallace menggabungkan struktur dengan istilah itu. Mereka kebanyakan
secara umum itu dengan penjelasan bahwa adalah orang-orang non Yahudi.12 Hal ini
tanda-tanda dalam Injil ini disusun secara juga disebabkan adanya penjelasan
geographi,10 sedangkan Tenney mengenai hari raya, yang disebutkan hari
mengusulkan struktur simponi. Struktur ini raya orang Yahudi (2:3;;5:1;6:4;7:2;19:42) .
menjelaskan bahwa beberapa topik (tanda, Penjelasan selanjutnya mengenai pembaca
Kemesiasan, percaya, hidup kekal) yang pertama Injil Yohanes memungkinkan
tersebar masing-masing menuju klimaks, adanya pengertian kata dei/)
sehingga menjadi indah seperti simphoni.
Tanda-tanda ini terjalin satu sama lain,
kadang-kadang secara implisit, kadang- Analisis
kadang secara eksplisit di mana hubungan
antar tanda-tanda tersebut diungkapkan Berdasarkan pertimbangan-
secara terbuka. Tanda-tanda itu terkait pertimbangan di atas, satu persatu
dengan pokok mengenai iman, karena tanda- penggunaan kata dei/ dapat diketemukan,
dan Roy B. Zuck (Wheaton: Victor Books, 1982).
dan pada akhirnya bisa disimpulkan apakah
QuickVerse10. Electronic Edition STEP Files
Copyright © 1997, Parsons Technology, Inc. 11
Tenney C. Merril, “The Symphonic
10
Daniel B. Wallace, “The Gospel of John: Structureof John,” Bibliotheca Sacra July (1963): 125.
Introduction, Argument, Outline,” 12
Wallace, “The Gospel of John: Introduction,
https://bible.org/seriespage/gospel-john-introduction- Argument, Outline,” https://bible.org/seriespage/gospel-
argument-outline. Diakses pada tanggal 8 Oktober 2017. john-introduction-argument-outline
hanya memiliki satu makna atau beberapa melakukan tugasnya, dan pasal 3:30
makna. merupakan kesimpulan utama.15 Dengan
demikian, dei/ di sini berarti suatu keharusan
Dei/ yang Diucapkan oleh Yohanes secara normal terjadi oleh karena ada
Pembaptis. pemenuhan, yakni Yohanes pembaptis
memenuhi fungsinya. Namun demikian, bisa
Penggunaan dei oleh Yohanes juga ini suatu kebenaran yang ingin
terdapat dalam Yohanes 3:30 yang berbunyi dikemukakan penulisnya bahwa dengan
“evkei/non dei/ auvxa,nein( evme. de. semakin kecilnya pelayanan Yohanes (yang
evlattou/sqai (“Ia harus makin besar, tetapi dipenjara dan akhirnya mati syahid)
aku harus makin kecil). selesailah dispensasi lama, perkembangan
Yohanes Pembaptis adalah tokoh yang harus terjadi dari hukum menuju Injil,
yang pertama (1:6) dikemukakan penulis dan dari sudut kehidupan Kristen dari
mengingat adanya topik saksi yang kepenuhan diri sendiri ke kepenuhan
merupakan salah satu topik dalam Injil Kristus.16
Yohanes (Dalam Alkitab elektronik ada 34 Dari segi struktur bagian ini terletak
ayat yang ada kata “saksi” atau kesaksian). di bagian pertama dari isi buku yang
Kalimat di atas adalah kesaksian Yohanes menjelaskan tanda-tanda dan pengajaran
yang disampaikan kepada murid-muridnya serta responnya. Dalam bagian ini terlihat
yang mungkin iri karena Yesus perkembangan dari kebingungan Yohanes
membaptiskan banyak orang.13 Pertama- mengarahkan dengan pasti ke Mesias dan
tamaYohanes menjelaskan kepada mereka mengaku bahwa dia bukan Mesias.
bahwa tak seorangpun menerima sesuatu
kecuali diberikan oleh Allah (3:27),
berikutnya ia mengaku bahwa ia bukan Dei/ yang Diucapkan oleh Perempuan
Messias (3:28) dan akhirnya ia mengaku Samaria
berfungsi sebagai pioneer yang
digambarkannya sebagai sahabat mempelai. Penggunaan dei oleh Perempuan
Baptisan Yohanes yang dimengerti sebagai Samaria terdapat Yohanes 4:20 yang
pembasuhan orang Yahudi merupakan berbunyi, oi` pate,rej h`mw/n evn tw/| o;rei
nubuatan bahwa nanti pembasuhan yang tou,tw| proseku,nhsan\ kai. u`mei/j
sejati dilakuan oleh Yesus dalam kematian le,gete o[ti evn ~Ierosolu,moij evsti.n o`
dan kebangkitanNya. Mereka yang percaya to,poj o[pou proskunei/n dei/ (“Nenek
mendapat pembasuhan dari Roh Kudus 14 moyang kami menyembah di atas gunung
makanya ia dengan terus terang mengatakan ini, tetapi kamu katakan, bahwa
bahwa dia bukan Mesias (3:28), karena Yerusalemlah tempat orang menyembah”).
hanya Mesias yang sanggup membaptiskan Ucapan ini terjadi pada
dengan Roh Kudus. perkembangan dialog Yesus denga
Jadi, pasal 3:28 menjelaskan apa perempuan Samaria (6:1-42), yang dimulai
yang disaksikan masa lalu, pasal 3:29 dengan permintaan air, lalu dengan
merupakan pemenuhan yang sekarang hikmadNya Yesus menanyakan suami
terjadi (waktu Yohanes sudah selesai perempuan itu sebagai transisi percakapan
13
Blum, “John,” QuickVerse10. Electronic 15
B.F. Wesstcott, The Gospel According to St.
Edition STEP Files Copyright © 1997, Parsons John (Grand Rapids: Eerdmans Publising Company,
Technology, Inc. 1973), 60
14 16
Harrison, John The Gospel of Faith, 28. Ibid.
41
dari masalah jasmani kepada masalah lazim (Luk.2:42). Dengan demikian, bisa
rohani.17 Narasi yang indah ini memakai dikatakan bahwa dalam hal ini (Yoh.4:20),
struktur Chiastik sebagai berikut.18 dei berarti keharusan yang merupakan
kebiasaan, apalagi Injil Yohanes, maupun
A. Pertemuan Yesus dengan Injil Lukas ditulis pada masa Jemaat
perempuan Samaria di sumur (Gereja) sudah ada, yang tidak
4:5-9 mengharuskan orang non Yahudi (yang
percaya) mengikuti kebiasaan orang Yahudi
B. Dialog tentang air hidup tersebut.
4:110-15
19
R.V.G, Tasker, “The Gospel According to 20
William Barclay, The Daily Bible Study
ST. John,” The Tyndale New Testament Commentaries, Series, The Gospel of John, jil. 1 (Philadelphia:
peny., R.V.G. Tasker (Grand Rapids: Wm . B. Westminster Press, 1975), 90
21
Eerdmans Publishing Company, 1982), 153. Ibid.
43
Kristen Chris Marantika). Dalam ayat ini yang percaya.23 Pernyataan ini menambah
yang dipakai adalah infinitif pasif, yang kejelasan bahwa kelahiran baru itu suatu
sering dikenal sebagai Divine Pasif, yang keharusan dan ditawarkan olehYesus dengan
sebelumnya sudah dikatakan dalam 3:5 penyaliban. Ayat-ayat beikutnya (15-18)
sebagai dilahirkan dari air dan Roh menjelaskan akibat respon kontras antara
Kedua, ucapan dei muncul dalam yang percaya dan yang tidak percaya.
Yohanes 3:14 yang berbunyi, Kai. kaqw.j Keselamatan adalah karya Allah penuh.
Mwu?sh/j u[ywsen to.n o;fin evn th/| Manusia tinggal menanggapi dengan
evrh,mw|( ou[twj u`ywqh/nai dei/ to.n ui`o.n mengambil keputusan melihat Anak
tou/ avnqrw,pou( (“Dan sama seperti Musa Manusia ditinggikan (penyaliban Yesus).
Hal ini sesuai dengan tujuan penulisan kitab
meninggikan ular di padang gurun, demikian
ini.
juga Anak Manusia harus ditinggikan).
Pada pernyataan yang kedua ini,
penulis menjelaskan dengan mengutip ayat
PL yang penafsirannya bervariasi. Setidak- Kepada Perempuan Samaria
tidaknya ada tiga penafsiran, bahkan empat.
Dalam percakapan dengan
Penafsira pertama menggunakan metode
komprasi analogi, hal ini disebabkan adanya Perempuan Samaria, ucapan dei muncul
kata kaqw.j)))ou[twj) Penafsiran kedua dalam Yohanes 4:24 yang berbunyi,
adalah penafsiran tipologi. Penafsiran ketiga
pneu/ma o` qeo,j( kai. tou.j
adalah penafsiran nubuatan, hal ini proskunou/ntaj auvto.n evn pneu,mati
dimungkinkan karena adanya kata dei/ yang kai. avlhqei,a| dei/ proskunei/n (“Allah itu
menunjukkan adanya rencana ilahi dalam Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus
sejarah keselamatan, dan yang keempat menyembah-Nya dalam roh dan
adalah penggabungan tipologi dan nubuatan. kebenaran”).
Andrew L. Minto mendiskusikan hal Ucapan ini disampaikan Yesus untuk
ini panjang lebar namun dalam menanggapi ucapan Perempuan Samaria.
kesimpulannya dia tidak pasti penafsiran Perempuan Samaria berpendapat bahwa
yang mana yang digunakan oleh penulis Injl penyembahan dibatasi oleh lokasi yang
Yohanes, dan selanjutnya Minto menuliskan terdapat dalam ayat 20, yang telah
bahwa ketidak pastian ini mungkin memang dijelaskan di atas sebagai kebiasaan atau
dimaksudan oleh penulis injil keempat ini.22 tradisi. Dengan demikian keharusan di sini
Pada akhirnya penggunaan dei/ dalam ayat lawan dari suatu penyembahan yang dibatasi
ini disimpulkan bukan berdasarkan oleh keharusan lokasi serta keharusan
pemenuhan nubuatan ayat-ayat firman tradisi. Keharusan di sini merupakan
Tuhan ataupun design rencana ilahi, tetapi hubungan yang seharusnya terjadi secara
keharusan ditinggikan (disalib) pada ayat ini alami. Tidak terpengaruh oleh penafsiran
adalah kehendak Yesus sendiri dalam bahwa frasa kedua itu “menyembah dalam
menawarkan kehidupan kekal bagi mereka roh” atau “menyembah dalam Roh” (Roh
Kudus), keharusan di sini bukan hubungan
logis peristiwa tetapi hubungan logis suatu
hakekat Roh harus dengan roh atau Roh.
22
Andrew L. Minto, “John 3:14-15: Hubungan semacam ini sebenarnya sudah
Analogy,Prophecy, or Typology and the Problem of
Dissonanance and Dissimilarity.” Continuing Seminar: dijelaskan Yesus dalam dialognya dengan
The Fourth Gospel and The Old Testamant.The Sixty-
Ninth Annual Meeting of The Cathoic Biblical
23
Association Chicago, Il. August 5-8, 2006. Hal.30. Ibid.
Nikodemus secara tidak langsung yaitu pro,bata e;cw a] ouvk e;stin evk th/j
adanya dua macam hal, yaitu daging dan roh auvlh/j tau,thj\ kavkei/na dei/ me avgagei/n
(3:6). Demikian juga rasul Paulus kai. th/j fwnh/j mou avkou,sousin( kai.
mengatakan hal yang hampir sama. Hal-hal genh,sontai mi,a poi,mnh( ei-j poimh,n
rohani dimengerti oleh orang yang rohani, (“Ada lagi pada-Ku domba-domba lain,
dan orang duniawi tak bisa mengerti (1 yang bukan dari kandang ini; domba-domba
Kor.2:11-14). itu harus Kutuntun juga dan mereka akan
Jadi logislah karena Allah itu Roh mendengarkan suara-Ku dan mereka akan
adanya, maka orang yang menyembah Allah menjadi satu kawanan dengan satu
dei/ (harus) menyembah dalam roh. gembala”).
Ucapan Tuhan Yesus ini merupakan
Kepada Murid-murid-Nya suatu dialog panjang yang merupakan
lanjutkan dari dialog yang terdapat dalam
Dalam percakapan dengan murid- pasal 9. Dialog dengan antagonis tentulah
murid-Nya, ucapan dei muncul dalam suatu dalog yang panas yang pada
Yohanes 9:4 yang berbunyi, h`ma/j dei/ puncaknya tokoh antgonis merencanakan
evrga,zesqai ta. e;rga tou/ pe,myanto,j me pembunuhan Tuhan Yesus (11:45).
e[wj h`me,ra evsti,n\ e;rcetai nu.x o[te Gambaran Tuhan sebagai gembala,
ouvdei.j du,natai evrga,zesqai- (“Kita harus merupakan hal yang dimengerti oleh orang
mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Israel, mengingat dalam Perjanjian Lama
Aku, selama masih siang; akan datang banyak ayat-ayat mengenai hal ini
malam, di mana tidak ada seorang pun yang (Mis.Mazmur 23; 74:1; 78:71,72). Dalam
dapat bekerja”). Perjanjian Baru hubungan antara Tuhan
Adalah suatu hal yang normal dan Yesus dengan umatNya (jemaat)
suatu kebenaran bahwa siang adalah digambarkan juga juga sebagai Gembala
kewajiban orang untuk bekerja.24 Tentu dengan domba (1 Pet.2:25; 5:2,4). Dalam
berbeda dengan jaman sekarang yang siang dialog ini dijelaskan si antagonis (26)
malam bisa bekerja karena adanya bukanlah dombaNya, karena memang
teknologi. Jadi, dei/ di sini suatu kewajiban mereka tidak percaya. Domba saat Tuhan
biasa normal dalam kehidupan sehari-hari Yesus berbicara waktu itu tentulah orang
waktu itu. Walaupun perkataan Tuhan Israel yang percaya (tentu saja ada juga non
Yesus di sini mungkin bukan dalam arti Israel yang mualaf percaya, walaupun Yesus
literal/normal, karena ternyata ayat hanya di utus kepada domba-domba Israel
berikutnya (9:5), Tuhan Yesus mengatakan Mat.15:24), namun pada saat njl Yohanes
bahwa Ia adalah terang dunia, arti dei/ tak domba-domba itu pastilah Jemaat.
Mengingat jemaat yang terdiri dari orang
terpengaruh.
Yahudi dan Yahudi yang percaya maka
domba lain adalah orang non Yahudi yang
percaya.
Kepada Orang Banyak
Ada pendapat bahwa ‘Yesus harus
menuntun harus domba-domba yang lain”
Dalam percakapan Yesus dengan
berarti Yesus menjadikan nyata mereka
orang banyak, ucapan dei muncul dalam
yang menjadi domba-dombanNya yaitu
Yohanes 10:16 yang berbunyi, kai. a;lla
mereka yang telah ditentukan menurut
rencana Allah yang kekal, dan itutelah
Tasker, “The Gospel According to ST. John,”
24
dilakukanNya epada rasul-rasul dan murid-
127.
45
26
25
Robert C. Harbach, The Good Shepherd and Bob Deffinbauh, That You Might Believe:
His Sheep, A Study of the Gospel of John,
http://www.grandvilleprc.org/ebooks/good_shepherd.pd https://bible.org/seriespage/seeing-and-believing-john-
f. Diakses pada tanggal 8 November 2017. 2010-31. Diakses pada tanggal 8 Oktober 2017.
Perjanjian Lama, walaupun ayat-ayat yang yang diucapkan Tuhan Yesus ketika Ia harus
secara khusus tidak dijelaskan secara rinci. ditnggikan (disalibkan) untuk menawarkan
kehidupan kekal bagi yang mau menanggapi
kematianNya dengan percaya Yoh. 3:14
Kesimpulan Dan Saran Keenam, makna dei/ di sini adalah
suatu keharusan hubungan logika yang
Dari analisa ayat-ayat di atas, makna wajar. Inilah dei/ yang diucapkan Tuha
penggunaan dei/ oleh Yohanes dalam Yesus dalam Yoh. 4:24
Injilnya adalah sebagai berikut: Ketujuh, dei// suatu keharusan yang
Pertama, dei/ adalah suatu keharusan telah terjadi dan memang seharusnya
yag terjadi secara wajar ketika seseorang demikian. Inilah makna dei/ dari komentar
sadar akan fungsinya serta menjalankannya. penulis Injil keempat mengenai keharusan
Terjadinya merupakan suatu proses. Iniah Tuhan Yesus lewat Samaria untuk bertemu
makna dei/ yang diucapkan oleh Yohanes dengan perempuan di tepi sumur.
Pembaptis dalam Yoh. 3:30, dan yang Kedelapan, istilah dei/ adalah suatu
dikatakan Tuhan Yesus dalam Yoh.10:16. keharusan oleh karena adanya nubuatan
Kedua, dei/ adalah suatu keharusan dalam Kitab Suci. Inilah makna dei/ dari
yang terjadi oleh karena seseorang atau komentar penulis Injil keempat (20:9)
suatu kelompok mengikuti suatu kebiasaan berhubungan dengan peristiwa kebangkitan
atau tradisi. Inilah makna dei/ yang Tuhan Yesus.
diucapkan oleh perempuan Samaria dalam Pada saat paper ini didiskusikan
Yoh.4: 20 yang terjemahan baru LAI dalam seminar, ada saran supaya diadakan
mungkin diterjemhakan lah mengakhiri Kati penelitian lebih lanjut. Hal itu disebabkan
Yerusalem. karena paper ini kontribusinya bisa
Ketuga, dei/ adalah suatu keharusan dikembangkan. Supaya ada manfaat yang
yang dinginkan/dipaksakan oleh suatu lebih dalam dan lebih berguna dalam
kelompok yang memiliki pengertian atau penelitian Perjanjian Baru, diperlukan
pemahaman yang keliru tentang firman penelitian yang lebih tajam lagi terhadap
Allah sehingga pemaksaannya tidak tejadi. tokoh-tokoh atau karakter-karakter yang ada
Inilah makna dei/ yang diucapkan oleh dalam Injil keempat.
massa dalam Yoh. 12:34 Dalam paper ini para tokoh hanya
Keempat, dei/ adalah suatu keharusan disinggung sekilas, disebabkan oleh
yang harus terjadi secara mutlak untuk kurangnya sumber serta hanya digunakan
mengalami suatu perubahan. Inilah makn dei/ untuk menemukan arti kata dei/) Apabila ada
yang ducapkan Tuhan Yesus kepada penelitian mendalam tokoh-tokoh seperti
Nikodemus dalam Yoh.3:7. Yohanes Pembaptis, Nikodemus,
Kelima, dei/ adalah suatu keharusan Perempuan Samaria, maka kontribusi
yang dilakukan oleh seseorang karena terhadap umat serta penelitian Perjanjian
kehendaknya sendiri untuk menawarkan Baru akan jauh lebih bermanfaat.
sesuatu yang bakal terjadi. Inilah makna dei/
47
Bibliografi
Barclay, William. The Daily Bible Study Series, The Gospel of John. Jil. 1 (Philadelphia:
Westminster Press, 1975.
Bauckham, Richard. “The Gospels as Histories What sort of history are They?”
http://richardbauckham.co.uk/uploads/Accessible/Gospels.pdf. Diakses pada tanggal 8
Oktober 2017.
BDAG “dei,” dalam A Greek-English Lexicon of the New Testament and Other Early Christian
Literature. Bibleworks10. Copyright © 2016 bibleworks, LLC Version 10.0.
Blum, Edwin A. “John.” In The Bible Knowledge Commentary, peny., John F. Walvoord dan
Roy B. Zuck (Wheaton: Victor Books, 1982). QuickVerse10. Electronic Edition STEP
Files Copyright © 1997, Parsons Technology, Inc.
Davidson, Jo. Anna. “John 4: Another Look at The Samaritan Woman.” Andrews Univrsity
Seminary Studies vol. 43 no. 1 (2005).
Deffinbauh, Bob. That You Might Believe: A Study of the Gospel of John,
https://bible.org/seriespage/seeing-and-believing-john-2010-31. Diakses pada tanggal 8
Oktober 2017.
Harbach, Robert C. The Good Shepherd and His Sheep,
http://www.grandvilleprc.org/ebooks/good_shepherd.pdf. Diakses pada tanggal 8
November 2017.
Harrison, F. Evertt. John The Gospel of Faith. Chicago: Moody Press,1962.
Jacksoon, Wayne. “A Simple Study of the Word “Must.
https://www.christiancourier.com/articles/1381-simple-study-of-the-word-must-a.
Diakses pada tanggal 8 Oktober 2017.
Merrill, Tenney C. “The Symphonic Structureof John.” Bibliotheca Sacra July (1963).
Minto, Andrew L. “John 3:14-15: Analogy,Prophecy, or Typology and the Problem of
Dissonanance and Dissimilarity.” Continuing Seminar: The Fourth Gospel and The Old
Testamant.The Sixty-Ninth Annual Meeting of The Cathoic Biblical Association
Chicago, Il. August 5-8, 2006.
Peter, Benge “The Gospel: A New Knd of Literature.”
file:///C:/Users/My%20Computer/Downloads/The%20Gospel_A%20New%20Kind%20o
f%20Literature%20(2).pdf. Diakses pada tanggal 8 Oktober 2017.
Tasker, R.V.G. “The Gospel According to ST. John.” The Tyndale New Testament
Commentaries. Disuntingkan oleh R.V.G. Tasker. Grand Rapids: Wm . B. Eerdmans
Publishing Company, 1982.
Wallace, Daniel B. “The Gospel of John: Introduction, Argument, Outline.”
https://bible.org/seriespage/gospel-john-introduction-argument-outline. Diakses pada
tanggal 8 Oktober 2017.
Wesstcott, B. F. The Gospel According to St. John. Grand Rapids: Eerdmans Publising
Company, 1973.