Anda di halaman 1dari 15

Tugas Kelompok

MATA KULIAH
STATISTIKA NONPARAMETRIK

Dosen Pengampuh:
Irma Yahya, S.Si., M.Si

Disusun Oleh:
Kelompok 2
Ketua : Abdul Shamad : F1A220067
Anggota : Muke Apriani : F1A220013
Ahad Frety pararuk : F1A220029
Amir Mukmin : F1A220032
Muhammad Fajri Genda : F1A220046
Waode Amelia Utami : F1A220064
Intan Faradila Sucahyo : F1A220082
Rico Dion Stevanus : F1A220097
Abdul Aziz : F1A218009

PROGRAM STUDI S1 STATISTIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGTAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
1. Uji Cochran
Prosedur Uji Cochran:
1) Tentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif:
H0: Proporsi atau frekuensi jawaban sukses sama dalam masing-masing
perlakuan.
H1: proporsi atau frekuensi jawaban sukses minimal ada satu yang berbeda
dalam masing-masing perlakuan.
2) Tentukan taraf signifikansi (α):
α = 5% = 0.05
3) Hitung statistik uji:
Isikan skor 1 untuk setiap “sukses” dan skor 0 untuk setiap “gagal” pada tabel
n k seperti diberikan di atas.
4) Tentukan wilayah kritis.
Tingkat signifikansi harga observasi Q dapat ditentukan dengan melihat Tabel
Chi-Square, karena Q mendekati distribusi chi-square dengan db = k – 1.
5) Membuat Keputusan:
H0 ditolak jika Q ≥ χ2 (α, k − 1) Q ≥ χ2 (α, k − 1) atau jika p-value ≤ α.
6) Kesimpulan.
CONTOH KASUS 1:
Kantin Dharma Wanita ingin mengetahui kesukaan mahasiswa statistika
MIPA terhadap varians rasa eskrim aice yang terdiri dari tiga rasa diantaranya
rasa coklat,vanilla, dan strawberry. Sampel yang di guanakan sebanyak 30
sampel, dari hasil wawancara (jawaban suka diberi skor 1 dan tidak suka diberi 0).
Rasa Es Krim Aice
Mahasiswa
Coklat (A) Vanilla(B) Strawberry (C)
Intan 1 1 1
Amel 1 1 0
Muke 1 0 0
Shamad 1 0 1
Rico 0 0 0
Hani 1 1 0
Seni 0 0 1
Yuda 0 1 0
Rahma 1 1 1
Azhar 1 0 0
Wulan 1 1 1
Topan 0 0 1
Astira 1 1 0
Ahad 1 0 0
Kadek 0 0 1
Alip 0 1 0
Aprah 1 0 0
Yuli 1 1 1
Inov 0 1 0
Yeyen 1 1 0
Lani 1 0 0
Nindi 0 1 1
Akbar 1 1 1
Age 1 0 1
Fadlan 0 0 1
Erwin 1 0 0
Asdal 1 1 1
Asdar 1 0 0
Fatur 1 1 1
Eking 1 1 0
Jawab:
 Hipotesis:
H0: Kesukaan rasa es krim pada varians A = B = C
H1: Minimal ada satu rasa es krim yang tidak disukai
 Taraf Nyata:

 Wilayah Kritik:

Daerah Penolakan H0:


 Uji Statistik: Uji Cochran
Rumus:

 Perhitungan:
Es krim
Mahasiswa Li Li2
Coklat Vanilla Strawberry
(A) (B) (C)
Intan 1 1 1 3 9
Amel 1 1 0 2 4
Muke 1 0 0 1 1
Shamad 1 0 1 2 4
Rico 0 0 0 0 0
Hani 1 1 0 2 4
Seni 0 0 1 1 1
Yuda 0 1 0 1 1
Rahma 1 1 1 3 9
Azhar 1 0 0 1 1
Wulan 1 1 1 3 9
Topan 0 0 1 1 1
Astira 1 1 0 2 4
Ahad 1 0 0 1 1
Kadek 0 0 1 1 1
Alip 0 1 0 1 1
Aprah 1 0 0 1 1
Yuli 1 1 1 3 9
Inov 0 1 0 1 1
Yeyen 1 1 0 2 4
Lani 1 0 0 1 1
Nindi 0 1 1 2 4
Akbar 1 1 1 3 9
Age 1 0 1 2 4
Fadlan 0 0 1 1 1
Erwin 1 0 0 1 1
Asdal 1 1 1 3 9
Asdar 1 0 0 1 1
Fatur 1 1 1 3 9
Eking 1 1 0 2 4
21 16 14 51 109
C1 = 21 C2 = 16 C3 = 14 ∑Li = 51 ∑Li2 = 109
 Hipotesis:
H0: Kesukaan rasa es krim pada varians A = B = C
H1: Minimal ada satu rasa es krim yang tidak disukai
 Taraf Nyata:

 Wilayah Kritik:

Daerah Penolakan H0:


 Uji Statistik:
C1 = 21 C2 =16 C3 = 14

Rumus umum uji cohran:

Dimana:
K = banyaknya Perlakuan
Li = jumlah skor baris
Ci = jumlah skor kolom
Penyelesaian:

 Keputusan:

Terima H0 karena ≤ = 5.991


 Kesimpulan:
Jadi, dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat signifikansi 5%, tidak
ada perbedaan yang nyata pada varians rasa A, B Maupun C atau dengan kata
lain kesukaan pada varians rasa A, B maupun C adalah sama.
CONTOH KASUS 2:
Sebuah kios di pasar Panjang ingin mengetahui yang paling banyak
diminati oleh pedagang setempat terhadap merk rokok yang terdiri dari sampoerna
(A) dan class (B). Sampel yang di guanakan sebanyak 20 sampel, dari hasil
wawancara (jawaban suka diberi skor 1 dan tidak suka diberi 0).
Rokok
Pedagang
Sampoerna (A) Class (B)
1 1 1
2 0 1
3 1 0
4 1 1
5 0 0
6 1 1
7 0 1
8 0 1
9 0 1
10 1 0
11 0 1
12 0 0
13 1 1
14 1 0
15 0 1
16 0 1
17 1 0
18 1 1
19 0 1
20 0 1

Jawab:
 Hipotesis:
H0: Kesukaan rokok merk A = B
H1: Minimal ada satu merk rokok yang tidak disukai
 Taraf Nyata:

 Wilayah Kritik:

Daerah Penolakan H0:


 Uji Statistik:
Merk Rokok
Pedagang Li Li2
Sampoerna (A) Class (B)

1 1 1 2 4
2 0 1 1 1
3 1 0 1 1
4 1 1 2 4
5 0 0 0 0
6 1 1 2 4
7 0 1 1 1
8 0 1 1 1
9 0 1 1 1
10 1 0 1 1
11 0 1 1 1
12 0 0 0 0
13 1 1 2 4
14 1 0 1 1
15 0 1 1 1
16 0 1 1 1
17 1 0 1 1
18 1 1 2 4
19 0 1 1 1
20 0 1 1 1
9 14 23 33
C1 = 9 C2 = 14 ΣLi = 23 ΣLi2 = 33

C1 = 9 C2 =14

Rumus umum uji cohran:

Dimana:
K = banyaknya Perlakuan
Li = jumlah skor baris
Ci = jumlah skor kolom
Penyelesaian:

 Keputusan:

Terima H0 karena ≤ atau 1.9230 < 3.841


 Kesimpulan:
Jadi, dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat signifikansi 5%, tidak
ada perbedaan yang nyata pada merk rokok A ataupun B dengan kata lain
kedua merk rokok antara rokok A ataupun B adalah sama.
2. Uji Kurskal Wallis
Prosedur Uji Kruskal Wallis:
Uji Mann Whitney dapat diperluas jika ingin membandingkan tiga sampel
atau lebih. Uji ini kemudian dikenal dengan uji Kruskal-Wallis (H-test). Uji ini
pertama kali diperkenalkan oleh William H. Kruskal dan W. Allen Wallis pada
tahun 1952. Uji Kruskal Wallis ini diperkenalkan sebagai alternatif dari teknik
analisis variance (one way ANOVA), jika asumsi tentang populasi yang
berdistribusi normal dan memiliki variance yang sama tidak terpenuhi. Langkah-
langkah uji kurskal wallis:
1. Hipotesis:

2. Tingkat Signifikansi:
(Mencari tabel Chi-square dengan df = k – 1)
3. Statistik Uji:
 Jika tidak terdapat angka yang kembar/sama

 Jika terdapat angka yang kembar/sama

Keterangan:
K = banyak sampel
ni = banyaknya kasus dalam sampek ke-i
n = banyaknya kasus dalam semua sampel
t = banyaknya observasi yang berangka sama
T = t3 – t
4. Kriteria Uji:

H0 diterima apabila :

H0 ditolak apabila :
5. Prosedur perbandingan berganda untuk Uji Kruskal-Wallis
Karena diperkirakan ada satu perlakuan paling sedikit yang berbeda. Untuk
mencari perlakuan mana yang berbeda dilakukan uji sebagai berikut:

Kriteria uji, tolak H0 jika:

 1 arah

 2 arah

Atau, apabila ukuran contoh sama besar (ni = nj), tolak H0 jika:

Jika terdapat ties:


Kriteria uji, tolak H0 jika:

Atau, apabila ukuran contoh sama besar (ni = nj), tolak H0 jika:
CONTOH KASUS 1:
Data Kruskal Wallis:
Tabel. Data Pertambahan Berat pada Bibit Ikan Lele Umur 70 Hari (ons)
Perlakuan
Ulangan (Jumlah Pakan/kg) Jumlah Rata-rata
(Jenis Ikan)
0,25 0,5 0,75 1
1
19,6 28,2 26,6 24,8 99,2 24,8
(lele 3-5 cm)
2 20,8 29,4 27,2 25,6 103 25,75
(lele 4-6 cm)
Total
Perlakuan 40,4 57,6 53,8 50,4 202,2 50,55
(Yi)

 Hipotesis
H0: Tidak ada pengaruh pemberian jumlah pakan terhadap berat bibit ikan
H1: Paling sedikit ada satu pengaruh pemberian jumlah pakan terhadap berat
bibit ikan
Atau

 Taraf Uji:
Digunakan taraf signifikansi 0.05. Berdasarkan tabel Chi-Kuadrat

diperoleh nilai 0.05; db = (k-1) = (4 – 1) = 7.815


 Kriteria Uji:

H0 diterima apabila :

H0 ditolak apabila :
 Statistik Uji:
Ulangan Perlakuan Jumla
Rata-rata
(Jenis (Jumlah Pakan/kg) h
Ikan) 0,25 0,5 0,75 1
1
(lele 3-5 19,6 28,2 26,6 24,8 99,2 24,8
cm)
Peringkat 1 7 5 3 R1=16  
2
(lele 4-6 20,8 29,4 27,2 25,6 103 25,75
cm)
Peringkat 2 8 6 4 R2=20  
Total
Perlakua 40,4 57,6 53,8 50,4 202,2 50,55
n (Yi)

Dengan menggunakan rumus:


ki 2
12 Ri
H= ∑
N ( N +1 ) i=1 ni
−3 ( N +1 )

Sehingga:

=
72 4 [
12 256 400
+
4
−27
]
1
= [ 64+100 ] −27
6
=0 , 166667×164−27
=0 , 333308
 Keputusan:
2
Hhitung = 0,333308 < χ tabel =7 , 815 , maka H0 diterima.
 Kesimpulan:
2
Karena Hhitung < χ tabel (0,333308 < 7,815), maka H0 diterima.
Kesimpulannya adalah tidak ada pengaruh pemberian jumlah pakan terhadap
berat bibit ikan. Dengan demikian, tidak diperlukan uji lanjutan Kruskal
Wallis.
CONTOH KASUS 2:
Peneliti akan menyelidiki apakah terdapat perbedaan siginifikan efek dari
3 jenis treatment. Hipotesis nol yang akan diuji adalah bahwa ketiga jenis
treatment tersebut memiliki efek yang sama. Diambil masing-masing 6 sampel
pada setiap treatment yang ditunjukkan dalam tabel berikut.
Treatment
Control Molasses Soy
308 202 183
313 206 299
331 204 41
251 280 167
246 255 179
300 256 238
 Hipotesis:
H0: Tidak ada perbedaan efek treatment
H1: paling sedikit ada satu perbedaan efek treatment
Atau
H0: μ 1=μ 2=…=μk
H1: μ 1≠ μ 2≠ … ≠ μk
 Taraf Uji:

 Kriteria Uji:
Tolak H0 jika Hhitung > H α
 Statistik Uji:
Rank
Control (A) Jenjang Molasses (B) Jenjang Soy (C) Jenjang
308 16 202 5 183 4
313 17 206 7 299 14
331 18 204 6 41 1
251 10 280 13 167 2
246 9 255 11 179 3
300 15 256 12 238 8
n1=6 R1=85 n2=6 R2=54 n3=6 R3=32
Maka:

Karena ukuran tiap-tiap sampel lebih besar dari 5 maka uji statistik H adalah:

 Keputusan:

Jika digunakan , maka menurut tabel

Karena Nilai maka H0 ditolak


 Kesimpulan:

Karena Nilai maka H0 ditolak, berarti dapat


disimpulkan bahwa efek treatment dari ketiga jenis treatment tersebut
tidaklah sama.
Karena H0 ditolak maka diperlukan uji lanjut. Uji lanjutan (prosedur perbandingan
berganda untuk Uji Kruskal-Wallis):
 Hipotesis

, Tidak ada perbedaan efek dari ketiga treatment tersebut

, Ada perbedaan efek dari ketiga treatment tersebut


 Tingkat Signifikasi
Digunakan taraf siginifikasi 5%
 Kriteria uji:
Karena ukuran contoh sama besar maka uji yang digunakan adalah
1) A vs B

H0 diterima

2) A vs C

H0 ditolak

3) B vs C

H0 diterima
Dapat kita simpulkan bahwa Molasses (A) dan Soy (C) memberikan efek
treatment yang berbeda, sedangkan pasangan perlakuan lainnya tidak.

Anda mungkin juga menyukai