ETIKA VETERINER DAN KODE ETIK PROFESI
DOKTER HEWAN INDONESIA
PDHI
PENDIDIKAN PROFESI DOKTER HEWAN
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS AIRLANGGAPERKEMBANGAN ETIKA VETERINER DAN KODE ETIK DOKTER HEWAN
DUNIA
SEJARAH PENGOBATAN
Sejarah kejadian penyakit di bumi ini setua kehidupan di bumi ini. Penyakit , sebagaimana
yang sering menyerang manusia dan hewan misalnya virus influenza merupakan penyakit,
tetapi bagi virus influenza, manusia dan hewan merupakan suatu “kehidupan” lingkungan
hidupnya, Cerita tentang pengobatan yang menggunakan berbagai bahan berkhasiat kejadian
telah dimulai jauh sebelum adanya penulisan sejarah, Dalam membicarakan tentang sejarah
pengobatan dan penyakit, dibedakan antara korban dan penyebab penyakit. Korban penyakit
disebut sebagai pasien bilamana korbannya adalah manusia, hewan dan mahluk hidup lainnya
dan tidak termasuk tanaman,
Menurut Rudolf Virchow dan William Osler (1978) pengertian pengobatan atau medicine
adalah one medicine yang artinya satu pengertian pengobatan. Pengobatan perbandingan atau
‘Comparative Medicine merupakan ilmu pengobatani kombinasi antara pengobatan manusia
ddan pengobatan hewan.
Konsep tentang satu pengobatan atau pengobatan perbandingan (comparative medicine) lebih
mudah bagi dokter hewan, karena kedokteran veteriner modern adalah pengobatan bagi
semua yang se-spesies sehingga mudah mengembangkan parameter filosofinya termasuk bagi
manusia. Sedangkan dokter manusia akan kesulitan untuk mengakomodir semua spesies-
spesies hewan lainnya.
Medik veteriner didefinisikan sebagai ilmu tentang hewan dan penyakitnya, sehingga dalam
hal ini manusia juga dikatagorikan ke dalam hewan, Pada hakekatnya, baik kedokteran hewan
(medik veteriner) maupun kedokteran manusia adalah bagian dari batang tubuh ilmu
Pengetahuan biomedis yang kemanfaatannya diaplikasikan untuk manusia dan hewan,
Pada jaman kuno, urusan penyakit diberi konotasi supranatural yang pada awal peradapan
dunia, urusan penyakit selalu dikaitkan dengan ketahayulan, mithologi, ilmu gaib dan agama.
Oleh karenanya, para penyembuh di awal peradaban adalah mereka yang berpridikat
“pendeta penyembuh”, yang menggantikan pemujaan dewa-dewa penyembuh baik para tabib
‘maupun para dukun sihir.Kisah Aesculapius (dari kata Asklepios, As~Ular dan Klepios~melingkar di tongkat) sang
penyembuh, putra dewa kebenaran Apollo yang mempelajari ilmu pengobatan kepada Dewa
Chiron yang berbentuk manusia berbadan kuda (Centaur) adalah seorang abli pengobatan
baik penyakit manusia maupun hewan, Aesculapius dikenal sebagai murid dari Chiron yang
sangat pandai dan melebihi gurunya, Simbol-simbol profesi penyembuh digambarkan
sebagai ular melingkari tongkat yang diambil dari Aesculapius. Bagi kedokteran hewan dapat
pula mengambil Chiron (manusia berbadan kuda) sebagai lambang penyembuh hewan.
a, Perkembangan pengobatan menuju kedokteran modern
Pada sekitar 1000 SM kaitan pengobatan penyakit dengan supranatural terus berlangsung.
hhingga masa metafisik. Pada masa ini para filsuf besar mengemukakan teori-teori yang sangat
mempengaruhi perkembangan tindakan-tindakan pengobatan penyakit (kedokteran) sampai
berabad-abad kemudian. Di zaman ini semua pengobatan didasarkan pada alasan-alasan dan
bukan pengujian-pengujian. Akibatnya gejala penyakitnya tepat tetapi penyebabnya
seringkali tidak tepat, sehingga cara penanggulangannyapun menjadi tidak masuk akal dan
bahkan memperparah. Menurut Kenneth Boulding, seorang ekonom temama, menandai tahun
1910 sebagai titik krusial sejarah umat manusia dimana profesi kedokteran mulai
memberikan lebih banyak hasil yang baik daripada yang buruk.
Perkembangan pengobatan sebagai dasar kedokteran secara klasik baik Roma maupun
Yunani pada zaman kejayaan kaisar Romawi Barat dianggap sangat terpandang. Pada waktu
itu banyak filsuf’ besar Yunani yang mengemukakan berbagai pemikiran dan alasan tentang
pengobatan penyakit yang kemudian berkembang menjadi berbagai ragam pengobatan dalam
dunia kedokteran di barat
Dunia mengakui secara resmi bahwa ilmu kedokteran berakar dari Yunani kuno (ancient
Greek), sekalipun di belahan bumi yang lain juga berkembang ilmu-ilmu kedokteran antara
lain yang dirintis oleh bapak kedokteran, Imohotep, di Mesir.
Bila dipelajarisejarah Yunani kuno, para penyembuh berasal dari para pendeta yang
‘menganut Aesculapius yang kemudian hari dijadikan symbol kedokteran. Aesculapius dipuja
sebagai tokoh sakral yang mempunyai keahlian melakukan penyembuhan penyakit
Aesculapius digambarkan sebagai manusia yang membawa tongkat dilingkari ular dan padasalah satu tangannya dan tangan lainnya menggengam tanaman berkhasiat yang kemudian
hari menjadi ilmu obat-obatan (kefarmasian)
b. Dari pengobatan Tradisional menjadi kedokteran modern
Dalam perkembangannya ilmu kedokteran diawali dengan berbagai tradisi antara lain: 1.
Tradisi pendeta (priest-physican). 2. Tradisi ahi penyembuhan orang sakit dengan
kreatifitas keterampilan manusia (artisan-physician) dan 3. Tradisi keilmuan penyembuh
(scientist-physician)
¢. Tradisi Pertama
Para pendeta (priest-physician) yang mulai membangun rumah sakit pertama di kuil-kuil
mereka untuk perawatan dan penyembuhan orang sakit. Bila para pendeta meyakinkan
masyarakat bahwa Tuhan kami adalah Maha Penyembuh dan kemudian ternyata orang sakit
yang dirawat bahkan mati semua, tentu reputasi kuil dan pendeta menjadi buruk dimata
masyarakat dan lebih jauh lagi masyarakat menjadi tidak percaya kepada Tuhan, Untuk
menjaga hal ini, penganut Aesculapius ini menggunakan kecermatan ilmu penyembuhan
‘untuk memilih pasien yang masih ada harapan sembuh dan dapat dirawat di kuil serta pasien
‘mana yang sebaiknya berupaya mencari kesembuhan di tempat lain,
Pemilihan pasien yang mempunyai harapan sembuh adalah langkah awal menuju kedokteran
‘modem yang mengembangkan dasar kedokteran rasional antara lain mengobservasi gejala
\linis, dan menghubungkannya dengan prognosa penyakit. Pada era Yunani kuno dibedakan
antara “menyembuhkan” yang sakit (to heal) dan “menangani penyakit” pada orang sakit (to
cure) dengan tindakan-tindakan khusus,
Menyembuhkan versi para pendeta adalah dengan menempatkan pasien di keadaan yang
memungkinkan untuk sembuh. Dengan udara, lingkungan yang bersih dan sehat, berdoa,
‘memakan makanan yang sehat dan sedethana, tanpa alkohol. Intinya adalah memurnikan
kondisi fisik pasien. Juga diberikan obat-obatan herbal dan non herbal, obat gosok dan lain-
lain Secara kejiwaan pasien tersugesti dan pulang dengan perasaan telah dipulihkan
keschatannya, Dalam tindakan ini, para pendeta penyembuh rendah hati dan pasrah kepada
‘Tuhan sebagai penentu kesembuhan. Penekanannya adalah bahwa langkah-langkah
penyembuhan fisik merupakan alat saja dan Tuhan yang menentukan kesembuhan penyakitd. Tradisi Kedua
Penyembuhan orang sakit dilakukan oleh orang-orang yang diangeap ahli dalam pengobatan
dengan membuka tempat layanan penyembuhan. thmu ini diawali dengan tradisi
gimnastik/olah otot tubuh di Yunani. Para pelatih atlit mengetahui tubuh yang sehat karena
sehari-hari berhadapan dengan tubuh-tubuh yang sehat dan bugar. Mereka mempelajari hal-
hal yang dapat mempertahankan Kesehatan dan kebugaran untuk berkompetisi. Dalam
pekerjaan ini para pelatih terbiasa mngamati gejala/tanda-tanda bila ada gangguan keschatan,
Mereka merupakan artisan-physician yang dapat melihat adanya kelainan dari tubuh yang
semula schat, Kelompok ini juga sangat rendah hati, mereka putus asa bila mengetahui
adanya kelainan namun tidak mampu menolong. Dari sinilah berkembang ilmu vis
medicatrix naturae (pengobatan secara alami) yang dikenal sebagai resep kesembuhan
artisan-Hippocratik, dimana atlitsakit hanya diberi air muri dan tidak boleh memakan gula,
Jemak, dan lain-lain dan kemudian puli.
e. Tradisi Ketiga
Yaitu tradisi dimana para penyembuh adalah para filsuf sekaligus ilmuwan, Gabungan
filsuf yang alami (natural philosopher) dengan filsuf yang ilmuwan (scientist philosopher)
kemudian dikenal sebagai ilmuwan-penyembuh (scientist-physician). Kelompok inilah yang
kemudian lebih mendominasi kedua tradisi yang lain. Ada anggapan bahwa para filsuf
‘cenderung menyamaratakan secara umum (generalization) sedangkan penyembuh (physician)
melihat kasus secara individual. Hippocrates sebagai penyembuh berkata bahwa
penyembuhan tidak bisa disamaratakan karena setiap orang adalah berbeda yang dikenal
sebagai “one man’s meat is another man’s poison”
f. Perjalanan menuju Kedokteran Modern
Penulis buku berjudul “kedokteran kuno (Ancient Medicine)” menyatakan hal-hal pada
manusia selalu berubah dan tidak diketahui penyebabnya yang pasti. Seorang filsuf Yunani,
Heraclitus juga menyatakan bahwa sesuatu tidak bisa diketahui secara mutlak dan anda hanya
dapat melihat perubahannya tetapi tidak dapat mengetahui apa yang terjadi di belakang
perubahan itu.
Tradisi-tradisi yang menarik tersebut berakhir dipenghujung abad ke 18. Seorang
penyembuh, dokter Marie Francois Bichat, mencoba mendiagnosa urin yang diambil dari
wamanya, kemudian cara ini ditinggalkan karena urin bisa berubah dari waktu ke waktu, jam
5ke jam bahkan menit ke menit, Penulis buku Ancient Medicine berupaya mendebat ilmu
kedokteran sebagai landasan penyembuhan, namun demikian dia kalah dalam perdebatan itu
dan berakhirlah tradisi-tradisi di zaman itu. Penganut Hippocrates percaya bahwa penyakit
dalam tubuh manusia di dasarkan atas keseimbangan empat cairan tubuh (humoral) utama
sehingga ketidak-seimbangan dari cairan-cairan itu menyebabkan penyakit. Teori humoral
seperti ini menjadi sistem kedokteran ilmiah yang diterima dengan berbagai modifikasi
hhingga pertengahan abad ke 19.
Filosofi teori alami ini didominasi oleh profesi medis yang kemudian menuntun kepada
pemahaman mendasar dari fisiologi sel dan teori mikroorganisme penyakit di abad ke 19.
Pada gilirannya teori ini menjadi ciri kedokteran Modern pada saat ini.
g. Perkembangan ilmu kedokteran mam
kedokteran hewan
bersamaan dengan lahirnya ilmu-
imu Kedokteran kuno mempunyai nilai penting karena selain dikembangkan untuk
penyembuhan manusia juga dapat diterapkan untuk penyembuhan hewan, baik sebagai uji
coba maupun untuk penyembuhan hewan itu sendiri, Banyak catatan sejarah yang secara
spesifikmenerangkan tentang hewan kuda yang sangat diandalkan untuk berbagai
kepentingan terutama sebagai kuda tunggang yang sangat prestisius. IImu penyembuhan
pada kuda yang sakit, yang kemudian dikenal sebagai “Equine Medicine”, merupakan salah
satu bentuk penerapan ilmu kedokteran manusia pada penyembuhan hewan.
Dalam buku Hippiatrika atau Corpus Hippiatricoram Graecorum di era kekaisaran
ium (awal abad ke 10) muncul ilmuan genius di bidang kedokteran hewan yaitu
Apsyrtos dan Hierocles, yang memperoleh derajat tinggi, yang belum pernah dapat dicapai
oleh dokter hewan lain hingga saat ini. Dalam Hippiatrika sebagai kumpulan tulisan
kedokteran hewan tercatat selain Apsyrtos dan Hierocles masih terdapat penulis lain
diantaranya Hippocrates sebagai penyembuh hewan (veterinarian). Vetetinariae Medicine
yang ditulis dalam babasa latin merupakan terjemahan dari Hippiatrika yang diterbitkan di
Paris tahun 1530, oleh seorang dokter Perancis, dekan fakultas kedokteran.
Hingga saat ini jiwa dari sumpah Hippocrates menjadi pedoman nilai prilaku dokter dan
karenanya diucapkan dalam setiap pengukuhan se-seorang yang berprofesi penyembuh
(dokter) dalam acara-acara kelulusan dokter hewan di berbagai negara di seluruh dunia
h. Kedokteran adalah sebuah PROFESI
Dalam bahasa latin profesio berarti pengakuan terhadap suatu keahlian khusus yang
memerlukan penjaminan agar masyarakat pengguna jasanya tidak dirugikan, Hal ini
6disebabkan olch keawaman seseorang terhadap keahilian tersebut dan keputusan yang diambil
berdasarkan keahlian profesi sehingga dijamin tidak membencanakan/mencelakakan individu
ataupun masyarakat.
2. LAHIRNYA ETIKA KEDOKTERAN
Konsekuensi dari kedokteran IImiah (Scientific medicine) sebagai kedokteran modern