Dasar Pemikiran Bank Islam
Dasar Pemikiran Bank Islam
⚫ RIBA
⚫ PENGERTIAN
⚫ PANDANGAN TENTANG RIBA SEBELUM ISLAM
⚫ RIBA DALAM AJARAN ISLAM
⚫ DAMPAK NEGATIF RIBA
⚫ JENIS-JENIS RIBA
⚫ ATURAN PERMAINAN BARANG RIBAWI
⚫ ALASAN PEMBENAR PENGAMBILAN RIBA
⚫ FIQH TENTANG RIBA DAN BUNGA
⚫ DASAR PEMIKIRAN TERBENTUKNYA BANK ISLAM
⚫ PERKEMBANGAN SISTEM PERBANKAN ISLAM
⚫ PERANAN BANK ISLAM DALAM PEMBANGUNAN
RIBA
Definisi
Segala tambahan atas pinjaman atau tambahan
dari pertukaran pada satu jenis barang yang sama
adalah RIBA.
(QS. 2:275-281, 3:130-132, 4:161, 30:39)
3 unsur Riba:
1. Kelebihan atas pokok pembayaran
2. Kelebihan pembayaran sebagai imbalan tempo
pembayaran
3. Jumlah pembayaran yang disyaratkan dalam transaksi
RIBA DAN BUNGA
DALAM PERSPEKTIF
☪ An Nisaa: 160-161
✔ Maka disebabkan kezhaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan
diatas mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya)
dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi
(manusia) dari jalan Allah, dan disebabkan mereka memakan riba,
padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena
mereka memakan harta orang dengan jalan yang bathil. Kami telah
menyediakan untuk orang-orang yang kafir diantara mereka itu siksa
yang pedih.
☪
☪
ISLAM
Ali Imran: 130
✔ “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba
dengan berlipat ganda dan bertaqwalah kamu kepada Allah
supaya kamu mendapat keberuntungan.”
☪ Al Baqarah: 278-279
✔ “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan
tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu
orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan
(meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah, bahwa Allah dan
RasulNya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari
pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak
menganiaya dan tidak pula dianiaya.”
☪ ISLAM
☪ Jabir berkata bahwa Rasulullah SAW mengutuk orang yang
menerima riba, orang yang membayarnya dan orang yang
mencatatnya, dan dua orang saksinya, kemudian beliau bersabda:
“Mereka semuanya sama“ (HR. Muslim)
☪ Diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Nabi SAW berkata: “Pada
malam perjalananku Mi’raj, aku melihat orang-orang yang perutnya
seperti rumah, didalamnya dipenuhi oleh ular-ular yang kelihatan
dari luar. Aku bertanya kepada Jibril siapakah mereka itu. Jibril
menjawab bahwa mereka adalah orang-orang yang menerima riba.”
☪ Diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Nabi SAW bersabda: “Riba
itu memiliki tujuh puluh tingkatan, adapun tingkat yang paling
rendah (dosanya) sama dengan seseorang yang melakukan zina
dengan ibunya sendiri.”
JENIS RIBA
1. Riba Utang
❖ Riba Dayn /Qard (Riba dalam pinjaman): tingkat kelebihan tertentu yang
disyaratkan kepada yang berutang
❖ Riba jahilliyah: adalah utang yang dibayar lebih dari pokok karena
sipeminjam tidak mampu membayar utangnya pada waktu yang ditetapkan
2. Riba Bai’
❖ Riba Fadl
Riba karena pertukaran barang yang sejenis, tapi jumlahnya tidak seimbang,
dan barang yang dipertukarkan adalah termasuk barang ribawi
❖ Riba Nasiah
Penangguhan penyerahan atau penerimaan barang. Atau riba karena
pertukaran yang sejenis dan jumlahnya dilebihkan karena melibatkan jangka
waktu
Barang ribawi: mata uang (emas, perak, lainnya) dan bahan makanan pokok
ATURAN PERMAINAN BARANG RIBAWI
1. Dalam jual beli barang sejenis, hendaknya sama jumlah dan kadarnya,
serta serahkan dalam jual beli
⚫ Selembar uang Rp100.000,- dengan 100 lembar uang Rp.1.000,-
3. Jual beli barang ribawi dengan barang bukan ribawi tidak disyaratkan
persamaan dalam jumlah maupun penyerahan pada saat yang sama
⚫ 1 buah lap top = Rp.10.000.000,-
MASALAH:
Apakah bunga bank
sama dengan riba?
Sudah menjadi keputusan
hampir seluruh ahli fiqih di
dunia bahwa BUNGA BANK
masuk dalam kategori RIBA
(Dr. Umer Chapra)
BUNGA BANK:
PANDANGAN DUNIA ISLAM
❑ Dewan Studi Islam AlAzhar, Cairo
● Bunga dalam segala bentuk pinjaman adalah riba yang
diharamkan.(Konferensi DSI AlAzhar, Muharram 1385 H/ Mei 1965
M)
❑ Rabithah Alam Islamy
● Bunga bank yang berlaku dalam perbankan konvensional adalah
riba yang diharamkan. (Keputusan No. 6 Sidang ke 9, Mekkah 12-19
Rajab 1406 H)
❑ Majma’ Fiqih Islamy, Organisasi Konferensi Islam
● Seluruh tambahan dan bunga atas pinjaman yang jatuh tempo dan
nasabah tidak mampu membayarnya, demikian pula tambahan
(atau bunga) atas pinjaman dari permulaan perjanjian adalah dua
gambaran dari riba yang diharamkan secara syariah (Keputusan No.
10 Majelis Majma’ Fiqih Islamy, Koneferensi OKI ke II, 22-28
Desembeer 1985)
BUNGA BANK:
PANDANGAN ULAMA INDONESIA
❑ Nahdhatul Ulama
❖ Sebagian ulama mengatakan bunga sama dengan riba, sebagian
lain mengatakan tidak sama dan sebagian lain mengatakan
syubhat.
❖ Rekomendasi: Agar PB NU mendirikan bank Islam NU dengan
sistem tanpa bunga (Bahtsul Masail, Munas Bandar Lampung,
1992)
❑ Muhammadiyah
❖ Bunga yang diberikan oleh bank-bank milik negara kepada
nasabahnya atau sebaliknya yang selama ini berlaku, termasuk
perkara “mustasyabihat.”
❖ Menyarankan kepada PP Muhammadiyah untuk mengusahakan
terwujudnya konsepsi sistem perekonomian khususnya lembaga
perbankan yang sesuai dengan qaidah Islam (Lajnah Tarjih
Sidoarjo, 1968)
BUNGA BANK:
PANDANGAN ULAMA INDONESIA
❑ Majelis Ulama Indonesia
1)Bunga bank sama dengan riba
2) tidak sama dengan riba
3) Syubhat. MUI harus mendirikan bank alternatif. (Lokakarya Alim Ulama,
Cisarua 1991)
BELUM JENUH