Materi Budidaya Oyong
Materi Budidaya Oyong
1.Pembuatan Benih
Untuk membuat benih sendiri dapat dilakukan dengan melakukan panen oyong
kurang lebih 110 hari setelah semai ditandai dengan buah telah berwarna coklat,
kering, bijinya berwarna hitam. Buah dipotong melintang, bijinya dikeluarkan,
dibungkus kertas dikeringkan hingga kadar air mencapai 8%. Bijinya disimpan di
stoples dan ditutup rapat yang telah diisi desikan berupa arang atau abu sekam.
2.Persemaian
3.Pengolahan Tanah
Sistem lubang tanam. Tanah dicangkul sampai gembur. Buat lubang tanam
dengan ukuran 20 x 60 cm atau 20 x 10 cm. Masukan pupuk organik 0,5-1 kg/lubang
tanam. Sistim bedengan. Tanah dicangkul hingga gembur, kemudian buat bedengan
dengan ukuran lebar 260 cm, panjang disesuaikan dengan keadaan lahan, tinggi 30
cm, dan jarak antara bedengan 60 cm. Lubang tanam dibuat dengan ukuran 20 x 60
cm atau 20 x 10 cm kemudian masukkan pupuk organik 0,5-1 kg/lubang tanam.
Benih ditanam langsung atau melalui persemain terlebih dahulu. Bila ditanam secara
langsung masukkan biji oyong 2-3 butir lubang tanam, kemudian ditutup dengan
tanah setebal 1,5 cm. musim pupuk yang digunakan adalah NPK (16:16:16) 300 kg
+ Urea 100 kg/ha. Pemupukan dilakukan pada saat tanam, 2, 4, 6 dan 8 minggu
setelah tanam dengan dosis masing-masing seperlima takaran. Pada musim kemaru
pemupukan dianjurkan secara kocor.
5.Pemeliharaan Tanaman
Pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 40-70 hari setelah tanam. Ciri-
ciri umum buah oyong yang siap dipanen antara lain adalah buah berukuran
maksimum, tidak terlalu tua, belum berserat, dan mudah dipatahkan. Produksi buah
oyong setiap tanaman mencapai 15-20 buah atau 8-12 ton per hektar. Buah oyong
mudah rusak sehingga pengemasan yang baik diperlukan untuk memperpanjang
daya simpan, terutama jika untuk pengiriman jarak jauh. Pada suhu 12-16oC, buah
oyong bisa disimpan sampai 2-3 minggu.
Penyuluh Pertanian
ENGKI RAFLIS,SP
NIP19840622 201101 1 006