SodaPDF-converted-REVISIAN 1
SodaPDF-converted-REVISIAN 1
PENDAHULUAN
Negara hukum adalah konsep Negara yang bersandar pada keyakinan bahwa
kekuasaan Negara harus dijalankan atas dasar hukum yang adil dan baik.
budi. Setiap warga Negara harus menyadari bahwa Indonesia adalah Negara
harus dilakukan atau merujuk pada suatu tindakan yang harus dilakukan
dengan cara yang bersifat khusus, oleh karena itu suatu atura menjadi pedoman
Hukum Pidana
1
A’an Efendi dkk. 2017. Teori Hukum. Jakarta Timur: Sinar Grafika, hlm. 162
1
2
dalam arti objektif atau strafrecht in objective zin dan hukum pidana dalam arti
Hukum pidana dalam arti objektif adalah hukum pidana yang berlaku,
atau yang juga disebut sebagai hukum positif atau ius poenale. Hukum Pidana
dalam arti subjektif tersebut, oleh Professor Simons telah yakni Keseluruhan
2
Abintoro Prakoso. 2018. Pengantar Hukum Indonesia. Jawa Timur: LaksBang PRESSindo,
hlm. 143.
3
Ibid, hlm. 144.
4
Iman Syahal. Hukum Pidana Indonesia. https://eprints.um.ac.id/37760/3/jiptummpp-dgdt-
imamsyahal-49916-3-babii.pdf, diakses pada tanggal 22 Juli 2022
5
Muhammad Iqbal. Suhendar. Ali Imron. 2019. Hukum Pidana. Tangerang Selatan: Unpam
Press, hlm. 3.
3
pelanggarannya oleh Negara atau oleh suatu masyarakat hukum umum lainnya
telah dikaitkan dengan suatu penderitaan yang bersifat khusus berupa suatu
mengenai akibat hukum itu telah diatur serta keseluruhan dari peraturan-
disebut terakhir di atas, juga disebut sebagai ius puniendi. Seiring dengan
perkembangan zaman, jenis kejahatan yang muncul dan berkembang semakin banyak.
budaya serta pola pikir manusia juga telah berkembang. Akibat dari perkembangan
dan globalisasi banyak penyesuaian atau orang orang yang mengadaptasi budaya
bangsa Negara lain, tidak kecuali juga pola kejahatan, ada juga kejahatan yang
jumpai dimana seseorang mengalami gangguan jiwa terhadap seksual hal itu perlu
kita perhatikan. Akibat dari gangguan seksual itu timbul kejahatan-kejahatan yang
4
merupakan kelainan perilaku seks seseorang yang tidak sesuai dengan norma agama,
norma hukum dan norma kesusilaan yang berlaku didalam masyarakat.6 Jenis-jenis
lawan jenisnya.
jenisnya.
Pada wanita maupun pria yang sudah dewasa seksualitas adalah prilaku
wanita. Prilaku seksual yang normal adalah prilaku yang dapat menyesuaikan
diri bukan hanya dimasyarakat teteapi juga tetapi juga dengan diri sendiri untuk
6
Cynthia Lova, 2020, “Psikolog Ungkap Pelaku Eksibisionisme Senang Divideokan
Korbanya”, https://megapolitan. kompas.com/read/2020/01/28/06284971/psikolog-ungkap-pelaku-
ekshibisionisme-senang-jika-divideokan-korbannya, diakses Jumat, 15 Maret 2022.
7
Taufiq Rohman Dhohiri et. al., 2007, “Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat”, Cetakan Ke-
2, Jakarta: Ghalia Indonesia, hlm. 108-109.
5
nya setiap orang memiliki fantasi seksual yang berbeda demi kepuasan diri
yang baru dan lebih dari yang mereka harapkan. Beberapa fantasi dari manusia
ini ada yang berlebihan sehingga akibat dari fantasi mereka dapat
lain yang tidak menghendakinya. Dalam kajian kriminologi, perilaku ini termasuk ke
eksibisionisme membuat pelaku terkadang luput dari jerat hukum, beberapa yang
menjadi korban tidak melakukan tindakan apapun Dn lebih memilih diam lalu
pergi dan menceritakan ke orang lain karena menganggap hal tersebut memalukan
sehingga tidak menjadikan perbuatan tersebut suatu yang perlu diperhatikan untuk
8
Nadia Utami Larasati. Paraphilia Exhibitionism between Sharia and La.
https://ejournal.iainkendari.ac.id/index.php/al-adl/article/view/1925, diakses pada tanggal 20 Maret
2022.
6
kemaluan nya sambil menunggu wanita yang lewat dan memamerkanya. Hal
tersebut membuat wanita yang melewati jalan menjadi resah dan takut. Seperti
2019 sekira pukul 12.00 Wib, hari Selasa tanggal 5 Mei 2020 sekira pukul
16.30 Wib dan pada hari Rabu tanggal 20 Mei 2020 sekira pukul 16.30 Wib
dan atau setidak-tidaknya pada antara tahun 2019 sampai dengan tahun 2020,
Bahwa pada selasa tanggal 05 Mei 2020 sekira jam 14.00 Wib di Jl. Ratu
Singkawang, pelaku sedang duduk diatas sepeda motor dan sedang berhenti
celana dan digerakkan maju mundur dengan posisi mengarah kepada korban.
Bahwa pada Rabu tanggal 20 Mei 2020 sekira pukul 16.30 Wib di Jl.
umum.
7
Bahwa pada Sabtu tanggal 16 November 2019 sekira pukul 12.00 Wib di
kibaskan tangannya yang terkena sperma tersebut tepatnya dibunga yang ada
di pinggir jalan.
Menurut saksi yang dihadirkan oleh terdakwa atau biasa disebut saksi yang
sejak bulan Maret 2019, istri terdakwa sudah membawa terdakwa berobat dan
konsul ke psikolog pada bulan April 2020 dan bahwa terdakwa mengalami
psikolog pada bulan April 2020 dan masih akan berlanjut untuk proses
asas legalitas yaitu tidak dapat dipidana seseorang tanpa adanya kesalahan
untuk dapat dipidana harus dilihat terlebih dahulu apakah perbuatan sesorang
tersebut mempunyai unsur kesalahan atau tidak, dalam hal ini apabila dikaitkan
8
hukum.
dikenakan sanksi yang cukup berat baik sanksi badan maupun sanksi denda,
upaya yang dapat dilakukan dengan menjerat pelaku dengan Kitab Undang-
Undang Pidana (KUHP) Pasal 281 Buku XIV tentang Kejahatan Terhadap
nya ;
Atas dasar hukum diatas maka pihak berwajib atau pihak kepolisian
dengan hal tersebut pada Pasal 44 KUHP mengatur tentang bentuk tanggung
unsur kesalahan, namun di sisi lain pelaku eksibisionisme tidak dapat dimintai
masyarakat.
40/Pid.sus/2021/PN Skw)”
B. Rumusan Masalah.
keadilan.
2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai infromasi dan referensi yang
D. Metode penelitian.
1. Jenis Penelitian.
telah berkekuatan hukum tetap atau yang sesuai dengan fokus isu hukum
2. Sifat Penelitian
analisis yaitu suatu penelitian yang menguji data yang diteliti tentang
putusuan.
3. Tipe Penelitian
9
Bachtiar. 2018. Metode Penelitian Hukum. Tangerang Selatan: Unpam Press, hlm. 41.
12
Hukum Pidana;
Pidana.
makalah.
E. Sistematika Penulisan
pendahuluan yang terdiri dari alasan memilih judul, rumusan masalah, tujuan
BAB II
KASUS POSISI
A. Dakwaan.
Pertama:
pada hari Sabtu tanggal 16 November 2019 sekira pukul 12.00 Wib, hari Selasa
tanggal 5 Mei 2020 sekira pukul 14.00 Wib dan pada hari Rabu tanggal 20 Mei
2020 sekira pukul 16.30 Wib dan atau setidak-tidaknya pada antara tahun 2019
mempertontonkan diri atau orang lai dalam pertunjukan atau dimuka umum
pinggir jalan maka timbul niat terdakwa untuk melakukan onani sebagai bentuk
tersebut dengan jarak kurang lebih 5 (lima) meter lalu dengan cara terdakwa
pura menlpon.
Atau
Kedua:
pada hari Sabtu tanggal 16 November 2019 sekira pukul 12.00 Wib, hari Selasa
tanggal 5 Mei 2020 sekira pukul 14.00 Wib dan pada hari Rabu tanggal 20 Mei
2020 sekira pukul 16.30 Wib dan atau setidak-tidaknya pada antara tahun 2019
sebagai berikut :
pinggir jalan maka timbul niat terdakwa untuk melakukan onani sebagai bentuk
tersebut dengan jarak kurang lebih 5 (lima) meter lalu dengan cara terdakwa
duduk diatas sepeda motor kemudian terdakwa mematikan sepea motor dan
berikut:
1. Saksi Kartika.
− Bahwa peristiwa pornografi terjadi pada hari Selasa tanggal 05 Mei 2020
sekira jam 14.00 Wib di Jl. Ratu Sepudak Kelurahan Sei Garam Hilir
Kecamatan Singkawang Utara Kota Singkawang tepatnya di depan
warung kopi tempat saksi berjualan.
− Bahwa saksi melihat seorang laki-laki yang sedang duduk di atas sebuah
sepeda motor dan sedang berhenti dipinggir jalan kemudian memegang
alat kelaminnya yang dikeluarkan dari celana dan digerakkan maju
mundur dengan posisi mengarah kepada saksi.
− Bahwa jarak antara saksi dengan terdakwa yang mengeluarkan alat
kelaminnya ketika itu kurang lebih 5 meter dan tanpa dihalangi apapun.
− Bahwa saksi tidak tahu dan tidak kenal dengan terdakwa.
− Bahwa ketika saksi melihat laki-laki yang melakukan onani tersebut saksi
sedang memegang handphone, dan ketika itu dengan rasa takt, saksi
meberanikan diri untuk merekam peristiwa itu dengan rasa takut, saksi
memberanikan diri untuk merekam peristiwa tersebut namun didalam
rekaman tersebut terdakwa tidak sampai selesai melakukan onani karena
terdakwa mengetahui jika saksi merekamnya sehingga terdakwa cepat-
cepat pergi.
− Bahwa selain saksi tidak ada orang lain yang melihat seorang laki-laki
tersebut melakukan onani dihadapan saksi.
− Bahwa pada saat itu terdakwa menggunakan masker warna hitam
menggunakan helm standart warna putih dengan corak biru dan
menggunakan baju kaos kerah warna putih dengan corak biru dan
19
dan membenarkannya.
− Bahwa ketika laki-laki tersebut melakukan onani, posisi saksi ketika itu
sedang duduk dikursi yang ada meja tempat saksi menerima pemesanan
laundry, dan posisi meja sebelah pintu ruko, saksi duduk menghadap
dinding dan jalan raya berada disebelah kanan saksi, kemudian saksi
mlihat laki-laki tersebut menggunakan sepeda motor berhenti dipinggir
jalan dan berjarak lebih kurang lima meter dari tempat duduk, namun
ketika itu saksi tidak memperhatikan karena sedang bermain hendphone
namun karena saksi heran kenapa laki-laki tersebut berhenti agak lama
selanjutnya saksi melihat laki-laki tersebut sedang memegang kelaminnya
menggunakan tangan kanan dengan cara menggenggam dan bergerak
maju mundur sepeti orang melakukan onani hingga selesai selanjutnya
laki-laki tersebut langsung pergi.
− Bahwa laki-laki yang melakukan onani tersebut ketika itu sedang duduk
diatas sepeda motor yang sedang berhenti dan tidak diparkir namun saksi
tidak tahu sepeda motor tersebut sedang menyala atau mati, ketika itu laki-
laki tersebut berhenti dipinggir jalan raya yang mana ramai orang
berkendara.
− Bahwa saksi tidak pernah bertemu dan tidak mengenal laki-laki yang
melakukan onani dipinggir jalan tersebut, dan yang saksi lihat laki-laki
tersebut menggunakan baju kaos biru celana panjang seperti training,
berbadan gemuk warna kulit hitam dan saksi tidak terlalu melihat wajah
laki-laki tersebut.
− Bahwa ketika saksi melihat laki-laki yang melakukan onani tersebut saksi
sedang memegang handphone, dan ketika itu dengan rasa takut saksi
memberanikan diri untuk merekam peristiwa tersebut selama lebih kurang
19 detik namun didalam rekaman tersebut tidak merekam hingga laki-laki
tersebut selesai onani dikarenakan saksi takut laki-laki tersebut melihat
saksi.
− Bahwa saksi melihat dengan jelas laki-laki tersebut selesai melakukan
onani karena sperma laki-laki tersebut keluar dan mengenai tangan laki-
laki tersebut kemudian laki-laki tersebut mengibas-ngibaskan tangannya
23
yang terkena sperma kearah bunga yang ada disamping laki-laki tersebut
tepatnya di bunga yang ada dipinggir jalan.
− Bahwa selain hari sabu tanggal 16 November 2019, saksi ada melihat laki-
laki dengan ciri yang sama dan mengendarai kendaraan yang sama serta
helm yang sama berhenti lagi tepat didepan ruko tempat saksi bekerja
namun tidak sempat melakukan onani karena saksi langsung lari
kebelakang kemudian laki-laki tersebut langsung pergi yaitu pada hari
Sabtu tanggal 23 November 2019 sekira jam 14.45 Wib.
− Bahwa laki-laki tersebut mengendarai sepeda motor matic namun saksi
tidak tahu merknya, berwarna hitam lis hijau.
− Bahwa saksi dalam kondisi takut dan hanya saksi sendiri yang melihat
peristiwa pornografi teersebut dan secara kebetulan saksi sedang
memegang handphone kemudian saksi merekam peristiwa tersebut agar
dapat saksi saya jadikan bukti untuk melaporkan peristiwa tersebut ke
Polres Singkawang.
− Bahwa saksi telah melaporkan peristiwa pornografi tersebut di Polres
Singkawang dalam bentuk pengaduan pada tanggal 23 November 2019.
− Bahwa benar sepedah motor metic merk Yamaha Mio Soul GT warna
hijau adalah sepeda motor yang digunakan laki-laki yang telah melakukan
onani dipinggir jalan.
− Bahwa laki-laki tersebut ketika melakukan onani dipinggir jalan raya
hanya seorang diri.
− Bahwa ketika itu hanya saksi yang melihat laki-laki tersebut melakukan
onani dan saksi tidak tahu apakh orang lain yang lewat melihat atau tidak.
− Bahwa benar sepeda motor dan helm yang diperlihatkan didepan
persidangan adalah kendaraan dan helm yang digunakan pelaku ketika
melakukan onani didepan saksi;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa tidak
sumpah.
Otniel Kwalomine Als Otis yang melakukan onani dihadapan orang lain di
depan Kantor Pos atau Taman Burung Kota Singkawang dapat disangka
tentang Pornografi.
hadapan orang lain yang hadir di situ bukan karena kehendaky sendiri.
ad charge.
− Bahwa benar terdakwa pernah konsul kepada Ahli karena terdakwa merasa
ada kelainan yang dialaminya mengenai prilaku seks.
− Bahwa pertama kali terdakwa konsul kepada Ahli pada sekitar bulan April
tahun 2020 dan melakukan konseling lanjutan pada Juli 2020.
− Bahwa setelah konsul ke rumah sakit jiwa kemudian terdakwa lanjut
konseling di rumah.
− Bahwa setelah ahli periksa perbuatan yang dilakukan terdakwa tersebut
dilakukan di bawah kesadaran.
− Bahwa terdakwa juga menyadari bahwa perbuatan yang dilakukannya
tersebut adalah salah.
− Bahwa sehingga terdakwa datang kepada Ahli karena terdakwa sadar
mempunyai kelainan dan ingin sembuh atau berubah.
− Bahwa dari hasil konsultasi terdakwa menurut Ahli terdakwa mengalami
gangguan prilaku yang dilakukan dengan sadar.
− Bahwa gangguan prilaku yang dialami terdakwa ini bisa disembuhkan
dengan cara terapi dengan rutin.
Menimbang, bahwa atas disembuhkan, namun harus ditangani secara
dewasa tersebut seperti melihat terdakwa begitu juga yang didepan rumah
makan daerah sedau terdakwa melihat sepertinya perempuan dewasa
tersebut melihat terdakwa sehingga terdakwa merasa tersalurkan.
− Bahwa terdakwa melakukan onani ditempat lokasi yang berbeda tersebut
terdakwa melakukan onani ditempat lokasi yang berbeda terdakwa
melakukan dengan cara yang saa yaitu duduk diatas sepeda motor,
kemudian menutuoi engan menggunakan kantong plastic distang sebelah
kanan kemudian berpura-pura menelpon
− Bahwa sepeda motor yang terdakwa gunakan adalah sepeda motor jenis
Yamaha Mio GT warna hijau lis kuning ddengan nomor polisi KB 5632
TT.
− Bahwa ketika terdakwa melakukan onani didepan kantor pos singkawang
saat itu terdakwa menggunakan baju kaos kerah warna merah lis merah
putih, menggunakan celana warna hitam kain panjang, menggunakan helm
standar warna biru putih dan menggunakan motor merk Yamaha Mio GT
warna hijau lis kuning nomor polisi KB 5632 TT.
− Bahwa terdakwa membenarkan satu unit sepeda motor dengan merk
YAMAHA MIO SOUL GT warna hijau lis kuning dengan nomor polisi
KB 5632 TT yang diajukan didepan persidangan adalah sepeda motor
yang di gunakan ketika melakukan onani dimuka umum.
− Bahwa terdakwa membenarkan satu buah helm standar warna putih
dengan corak warna biru merk GM yang ditunjukan didepan persidangan
kepada terdakwa adalah helm yang saya gunakan ketika melakukan onani
dimuka umum.
Menimbang, bahwa telah juga diperlihatkan barang-barang bukti yakni
berupa :
− 1 (satu) unit sepeda motor merk YAMAHA, type 2SX, warna hijau, Noka
kunci.
− 1 (satu) buah helm merk GM warna putih dengan corak warna biru;
ketentuan hukum yang berlaku dan dibenarkan keberadaannya oleh seluruh saksi
maupun terdakwa, sehingga dapat dijadika alat bukti sah dalam perkara ini;10
B. Fakta Hukum
10
Putusan Perkara Pidana Nomor 40/Pid.sus/PN Skw. Hlm. 3-17
34
yang telah dilakukan baik alasan pembenar maupun alasan pemaaf, maka kepada
dibawah ini.
C. Amar Putusan.
No 44 Tahun 2008 tentang pornogrfai dan Pasal 197 ayat (1) KUHAP serta
perkara ini.
MENGADILI
seksual”.
11
Putusan Perkara Pidana Nomor 40/Pid.sus/2020/PN Skw. Hlm. 18-24
37
− 1 (satu) unit sepeda motor mrk YAMAHA, type 2SX, warna hijau,
− 1 (satu) buah helm merk GM warna putih dengan corak warna biru
12
Putusan Perkara Pidana Nomor 40/Pid.sus/2020/PN Skw. Hlm. 25-26.
38
BAB III
TINJAUAN PUSAKA
dilarang, dengan disertai ancaman atau sanksi yang berupa pidana tertentu
2. Menentukan kapan dan dalam hal apa kepada mereka yang telah melanggar
telah diancam.
Tindak Pidana adalah tindakan atau perbuatan pidana yang dilarang oleh
13
Moeljatno. 2009. Asas-Asas Hukum Pidana. Jakarta: Rineka Cipta, hlm 1.
14
Muhammad Ainul Syamsu. 2018. Penjatuhan Pidana. Depok: Prenadamedia Group, hlm
15.
15
Chairul Huda. 2015. Dari Tiada Pidan Tanpa Kesalaha. Jakarta: Prenamedia Group, hlm
27.
39
16
Erdianto Effendi. 2014. Hukum Pidana Indonesia Suatu Pengantar. Bandung; Pt. Refika
Aditama, hlm. 97.
17
Fitriani Wahyuni. 2017. Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia. Tangerang; Pt. Nusantara
Persada Utama, hlm. 42.
40
tindakan yang telah dilakukan atau tidak. Tindak pidana tersebut memenuhi
hukum serta tidak ada alasan pembenar atau peniadaan sifat melaawan hukum
jawabnya.
normal psikis dan kemahiran yang membawa tiga macam kemampuan yaitu:
perbuatan-perbuatan sendiri.
ketertiban masyarakat
18
Ramli Atmasasmita. 2000. Perbuatan Hukum Pidana. Bandung: Rajawali Pers, hlm 68.
19
Fitri Wahyuni., Op.cit. hlm 67.
41
macam kemampuan.21
20
Wirjono Prodjodikoro. 1986. Asas-Asas Hukum Pidana Indonesia. Bandung. PT Eresko.,
hlm. 55.
21
Fitri Wahyuni. Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia. Op,cit., hlm. 68.
22
Ibid., hlm. 68.
42
pidana tergabung dalam buku II dan III. Syarat pemidanaan sama dengan delik,
oleh karena itu dalam pemuatan unsur-unsur delik dalam penuntutan haruslah
kepada pemidanaan petindak, jika telah melakukan suatu tindak pidana dan
tindakan tersebut bersifat melawan hukum. Dilihat pula dari sudut kemampuan
bertanggungjawab maka hanya seseorang “mampu dan sehat akal” yang dapat
2. Kesalahan.
1. Pengertian Eksibisionisme.
23
Islamul Haq. M. Ali Rusdi Bedong. Abdul Syatar. Muhammad Majdy Amirullah.
Paraphilia Exhibitionism Between Sharia and Law : A Comparative Analysis. 2021. Artikel dalam
“Jurnal Studi Ilmu Hukum Islam dan Pranata Sosial”. No. 1. Vol. 14. Januari, hlm. 2-3.
43
paraphillia.24
dorongan untuk memamerkan alat kelaminnya sangat kuat dan hampir tidak
24
Ayu Sri Wahyuni. 2017. “Mengenal Gangguan Eksibisionis”. Disertasi. Bali: Fakultas
Kedokteran Unud, hlm. 1
25
Ibid, hlm. 1
44
sangat penting bagi hakim. Putusan pengadilan disebut sebagai output dari
26
Ibid, hlm. 2.
45
mengambil keputusan.27
sendiri berasal dari bahasa arab yang berarti aturan, perarturan, kekuasaan,
pemerintah.28
atau bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum dalam hal serta menurut cara
yang diatur dalam undang-undang ini. Semua putusan pengadilan hanya sah
dan memiliki kekuatan hukum jika diucapkan di sidang terbuka untuk umum.29
yang terbukti dalam sidang pengadilan. Selain itu, pengambilan putusan harus
diambil dengan melalui musyawarah jika hakim terdiri atas hakim majelis.
27
H. Rusli Muhammad. 2007. Hukum Acara Pidana Kontemporer. Bandung: Citra Aditya
Bakti, hlm 199.
28
Muhammad Nuh. 2011. Etika Profesi Hukum. Bandung: Pustaka Setia, hlm. 161.
29
Fitriani Nur Aini. Kewenangan Hakim Dalam Putusan pengadilan.
https://Responsitory.um.palembang.ac.id/id/eprint/4484/2/Bab%/2011%-%20lampiran-
dikonvensi.pdf , diakses pada tanggal 22 Juli 2022.
46
tidak boleh melampaui batas yang telah ditetapkan dalam surat penyerahan
menguntungkan terdakwa.
untuk umum.
2. Putusan dijatuhi oleh hakim setelah melalui proses dan prosedural hukum
30
Ibid, hlm. 44.
31
Ibid, hlm. 150.
47
perlu memperhatikan lebih dalam Pasal 197 KUHAP karena suatu putusan tanpa
memuat ketentuan Pasal 197 KUHAP dapat megakibatkan putusan batal demi
hukum, sekalipun ketentuan Pasal 197 KUHAP seolah hanya syarat terhadap
pada hakikatnya ketentuan Pasal 197 KUHAP berlaku terhadap jenis putusan
lain, terutama terhadap jenis putusan yang menyatakan dakwaan batal demi
menghadili.33
sifatnya wajib digunakan oleh hakim, pelaksanaan putusan atau eksekusi harus
dilakukan tanp adanya halangan akibat kesalahan penerapan hukum dan aturan.
Human error bagi hakim akibat melakukan pelanggaran hukum acara dan asas
Asas putusan yang pertama yakni memuat dasar alasan yang jelas dan rinci.
yang jelas dan cukup, putusan yang tidak memenuhi ketentuan tersebut
32
H. Rusli Muhammad. Op.cit., hlm 201.
33
Susanti Ante. Pembuktian Dan Putusan Pengadilan Dalam Acara Pidana. 2013. Artikel
dalam “Jurnal Lex Crime”. No. 2. Vol. II. April-Juni, hlm. 103.
34
Mahmud Hadi Riyanto, Ahmad Taujan Dzul Farhan. Asas-Asas Putusan Hakim.
https://badilag.mahkamahagung.go.id/artikel/publikasi/artikel/aas-asas-putusan-hakim-oleh-
mahmud-hadi-riyanto-dan-ahmad-taujan-dzul-farhan-1-7, diakses pada tanggal 23 Juli 2022.
48
Asas kedua, yaitu hakim wajib mengadili seluruh bagian dari gugatan dan
atau pemohonan. Hal mana telah dihabiskan dalam ketentuan Pasal 178 ayat
(2) HIR, Pasal 189 ayat (2) RBG, dan Pasal 50 Rv. Putusan harus secara
total dan menyeluruh memeriksa dan mengadili setiap segi gugatan yang
diajukan. Tidak boleh hanya memeriksa dan memutus sebagian saja, dan
sebagaimana diatur pada Pasal 178 ayat (3) HIR, Pasal 189 ayat (3) RBG
pettitum partium, yaitu putusan yang melebihi dari apa yang dimintakan.
Asas keempat adalah putusan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum,
sidang pengadilan yang terbuka untuk umum atau di muka umum, hal
tersebut merupakan salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari asas
sampai putusan dijatuhkan, merupakan bagian dari asas fair trial. Dalam