Aliran Akhlak Filosofis Dan Praktis

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

ALIRAN-ALIRAN AKHLAK FILOSOFIS DAN AKHLAK PRAKTIS

Oleh

Assan Muhammad Abdullah S1

Abstrak

A. Pendahuluan

Akhlak dari segi bahasa berasal dari pada perkataan “khulq” yang berarti
perilaku perangai atau tabi’at. Maksudnya seperti terkandung dalam kata-kata
Aisyah berkaitan akhlak Rasulullah Saw., yang bermaksud: “Akhlaknya
(Rasulullah) adalah al-Quran”. Akhlak Rasulullah yang dimaksudkan di dalam
kata-kata tersebut adalah kepercayaan, keyakinan, pegangan sikap dan tingkah
laku Rasulullah saw yang semuanya merupakan pelaksanaan ajaran al-Qur’an.

Dari segi istilah, menurut Imam al-Ghazali ” Akhlak adalah suatu sifat
yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan
mudah tanpa memerlukan pertimbangan terlebih dahulu. Menurut Ibnu
Maskawih ”Akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorong untuk
melakukan perbuatan-perbuatan tanpa pertimbangan akal fikiran terlebih
dahulu”. Menurut Ahmad Amin, “Akhlak ialah kehendak yang dibiasakan dan ia
akan menjadi kebiasaan yang mudah dilakukan.” Dari definisi tersebut dapat
dipahami bahwa akhlak merupakan suatu perilaku yang tetap sifatnya di dalam
jiwa seseorang yang tidak memerlukan daya pemikiran di dalam melakukan suatu
tindakan.

Dalam Islam, akhlak bersumber dari dua sumber yang utama yaitu al-
Qur’an dan al-Sunnah. Ini ditegaskan oleh Rasulullah Saw., dalam sepotong
hadist yang bermaksud: “Sesungguhnya aku diutuskan hanya semata-mata untuk
menyempurnakan akhlak yang mulia.”Allah swt telah memuji Rasulullah karena
akhlaknya yang baik seperti yang terdapat dalam al-Qur’an, firman Allah yang
artinya “Sesungguhnya engkau seorang memiliki pribadi yang agung(mulia).”

1
Mahasiswa S2 Prodi Hukum Ekonomi Syariah Semester III
B. Pembahasan

Sesuatu yang disebut baik atau buruk itu relatife sekali, karena bergantung
pada pandangan dan penilaian masing-masing yang merumuskannya dan
pengertian ini bersifat subjektif karena bergantung pada individu yang
menilanya.Perkembangan pemikiran manusia selalu berubah-ubah, begitu juga
patokan yang digunakan orang untuk menentukan baik dan buruk manusia.Aliran-
aliran ilmu akhlak terbagi menjadi 2 yaitu aliran-aliran ilmu akhlak filosofis dan
aliran-aliran ilmu akhlak praktis.

1. Aliran-aliran ilmu akhlak filosofis

Akhlak manusia dapat dilihat dari aliran-aliran yang terdapat dalam filsafat, yaitu
sebagai berikut:

a. Positivisme

Positivisme diperkenalkan oleh Auguste Comte (1798-18857), yang tertuang


dalam karya utama Auguste Comte, cours de Philosophic positive.Kaum positivis
percaya bahwa masyarakat merupakan bagian dari alamn dan metode-etode
penelitian empiris dapat dipergunakan untuk menemukan hokum-hukum
kehidupan alamiah.Kebanyakan kelompok positivis berasal dari kalangan orang-
orang yang progresif, yang bertekad mencampakkan tradisi-tradisi irasional dan
memperbaharui masyarakat menurut hokum alam sehingga menjadi lbih rasional.

Kaum positivisme percaya bahwa penemuan hukum-hukum alam akan


membukakan batas-batas pasti yang (inherent) dalam kenyataan sosial.
Skeptisisme menurut Comte, berhubungan dengan usaha-usaha pembaruan besar-
besaran serta penghargaan terhadap tonggak-tonggak keteraturan sosial
tradisioanl. Oleh sebab itu positivisme menjadi awal perselingkuhan dengan
organisme.

Pandangan positivisme, masyarakat merupakan suatu keseluruhan organik yang


kenyataannya lebih daripada sekadar jumlah bagian-bagian yang saling
bergantung. Masyarakat juga merupakan suatu bagian dari alam, seperti halnya
gejala fisik. Masyarakat merupakan bagian dari alam untuk memperoleh
pengetahuan tentang masyarakat menuntut pengetahuan empiris dari ilmu-ilmu
alam lainnya.

Dalam pandangan positivisme, akhlak manusia merupakan bagian penting dari


akhlak masyarakat, dan akhlak masyarakat berlaku secara alamiah yang perlu
diteliti secara empiris, rasional, dan objektif. Oleh karena itu, masyarakat yang
baik akhlaknya adalah masyarakat yang berperilaku secara alamiah dan selalu
berkaitan dengan keseluruhan anggota masyarakat yang sifatnya tradisional dan
konservatif. Sedangkan akhlak masyarakat yang buruk adalah yang bertingkah
laku dengan cara mempertahankan keyakinan terhadap hal-hal yang tidak masuk
akal, teologis, dan mistik.

2.2.1.2 Organisme

Aliran organisme masih berhubungan dengan positivisme. Organisme


berpandangan bahwa masyarakat merupakan suatu organisme, yang
keseluruhannya lebih dari sekadar jumlah bagian-bagiannya dan hanya dapat
dimengerti sebagai totalitas. Masyarakat yang benar hanya dapat mempertahankan
kebenarannya jika ia senantiasa memahami fungsi-fungsi sosial sebagaimana
memahami fungsi-fungsi biologis. Individu sesungguhnya adalah kelompok
karena pemahaman terhadap organ tubuh merupakan pemahaman tentang
keseluruhan fungsi organik.

Dalam perspektif organisme, usaha untuk membentuk pembaruan-pembaruan


akan mengganggu keutuhan masyarakat yang alamiah dan tradisional normative.
Mereka yang menerima pandangan ini sangat takut akan bayang-bayang suatu
masyarakat yang bukan masyarakat sebenarnya, tetapi sekadar masa individu
tanpa ikatan moral. Mereka takut tekanan positivis pada pembaruan dan
kepentingan diri individual yang mengatasnamakan rasio.

Menurut aliran organisme, masyarakat yang ideal adalah masyarakat yang


bertahan dengan kesepakatan organiknya, yaitu kekeluargaan, gotong-royong, dan
tidak memisahkan kepentingan individu dengan kepentingan sosial secara umum.
Olehkarenaitu, masyarakatlah yang paling menentukan nilai baik dan buruk.
Kebudayaan masyarakat hancur dan tidak berdaya guna disebabkan
penyimpangan individual yang mengatasnamakan masyarakat. Dengan demikian,
seluruh aktivitas masyarakat yang rasionalistik dan politis sesungguhnya
merupakan ide-ide individualis yang akan menghilangkan kepentingan bersama.

2.2.1.3 Pragmatisme

Pragmatisme berasal dari kata “pragma” (bahasa Yunani), yang berarti tindakan,
perbuatan. Pragmatisme adalah aliran dalam filsafat yang berpandangan bahwa
kriteria kebenaran dilihat dari kegunaan bagi kehidupan nyata. Pragmatisme
berpandangan bahwa substansi kebenaran adalah segala sesuatu memiliki fungsi
dan manfaat bagi kehidupan. Misalnya, beragama sebagai kebenaran jika agama
memberikan kebahagiaan.

Tokoh utama pragmatism adalah William James, lahir di New York City pada
tahun 1842 M dan wafat pada tahun 1910 M. Pandangan pragmatism yang paling
utama adalah nilai dan konsep tentang akibat suatu perbuatan. Kebenaran suatu
perbuatan bergantung pada kerja dan akibatnya.Artinya, bergantung pada
keberhasilan perbuatan. Pertimbangan suatu akhlak dianggap benar bila
bermanfaat bagi pelakunya.

Hal-hal yang tidak berguna, tidak mendatangkan kesejahteraan, dan tidak masuk
akal sebaiknya tidak dikerjakan.Sebagaimana dalam agama-agama yang hanya
penuh dengan janji-janji irasional dan metafisikal.Berbuatlah yang pasti-pasti saja,
yang secara praktis memberikan manfaat secara langsung pada kehidupan
nyata.Jadi, tidak perlu harus menunggu pahala di akhirat yang tidak jelas.
Perbuatan demikian akan dikalahkan oleh seoramg

pedagang kecil, yang menjual dagangannya dan langsung menerima keuntungan


secara kontan.
2.2.1.4 Humanisme

Humanisme, menurut Ali Syariati (1992:39), berkaitan dengan eksistensi manusia


humanism merupakan bagian dari aliran filsafat yang menyatakan bahwa tujuan
pokok dari segala sesuatu adalah kesempurnaan manusia.Aliran ini memandang
bahwa manusia adalah makhluk mulia yang semua kebutuhan pokok
diperuntukkan untuk memperbaiki spesiesnya.

Kaum radikalis yang merupakan pemikir-pemikir humanism modern dan


penganjur-penganjurnya di Eropa abad ke 18 dan awal abad ke 19, dalam
keterangan yang mereka publikasikan pada tahun 1800 menyatakan,”Singkirkan
Tuhan dari kadidah moral, dan gantiakn dengan kata hati sebab manusia adalah
makhluk yang mempunyai kata hati yang bersifat moral bawaan”.

Akhlak kaum humanis selalu mengedepankan pentingan tertinggi manusia. Oleh


sebab itu, jika masih ada ajaran agama, tuhan dengan segala tuntutannya pada
manusia dan negara yang mengatur kebebasan manusia, semuanya harus
dilenyapkan karena telah mendahului kepentingan manusia. Di dunia ini, tidak
ada lagi yang paling penting, kecuali manusia.

2.2.1.5 Kapitalisme

Kapitalisme adalah aliran filsafat ekonomi paling dibenci oleh sosialisme yang
berawal dari humanism. Diantara tokoh utama yang sngat benci pada kapitalisme
adalah Karl Marx menurut Karl Marx, kapitaalisme telah melakukan
dehumanisasi besar-besaran dengan pandangan dan serangannya yang hebat.
Dengan kekuatan modal, seluruh manusia dapat ditundukkan. Jadi, akhlak
manusia yang berprinsip pada kapitalisme selalu berpandangan bahwa tingkah
laku manusia baik atau buruk sangat bergatung pada kekayaannya. Jika manusia
kaya, siapapun dapat disingkirkan. Orang-orang miskin dengan mudah dijadikan
robot kaum kapitalis, Negara-negara berkembang akan disetir oleh utang-utang
yang semakin menumpuk yang dipinjam dari Negara kapitalis.
Pada zaman global, pandangan tentang modal sangat utama untuk menentukkan
nasib kehidupan manusia semakin menguat. Oleh karena itu, kapitalisme akan
menciptakan individualism, materialism, hedonism, dan liberalism.

2.2.1.6 Marxisme

Penganut ajaran karl marx disebut marxisme. Kaum marxisme berpandangan


bahwa etika tidak ada hubungannya dengan pemasangan norma-norma abstrak
dan daftar-daftar kewajiban.Urusan etika adalah hal kebaikan. Adapun kebaikan
adalah motivasi-motivasi yang bebas dan creative, yang tidak memerlukan
tekanan dari dalam atau perlindunagn dan paksaan dari luar yaitu kegiatan-
kegiatan tanpa pamrih yang tidak takut pengetahuan dan tidak memerlukan
kekeliruan. Sebaliknya, kejahatan-kejahatan meskipun tidak dapat dimusnahkan
bersifat benalu terhadap yang baik. Kejahatan tidak hanya berkonflik dengan yang
baik, melainkan berkonflik dengan kejahatan lain. Kejahatan dilakukan demi
pamrih, berlawanan dengan sikap tanpa pamrih represif bertentangan dengan
kebebasan, kejahatan bertentangan dengan sikap produktif. Kebaikan bersifat
universal sedangkan kejahatan bersifat particular.

Sifat-sifat khas yang baik memperlihatkan diri dalam cinta kasih dan kleberanian
dalam semangat ilmiah, seni, dan produktif. Kebaikan adalah kejujuran yang
berkarya yang baik tidak memerlukan sensor, hukuman, perlindungan sebagai
bagian cara kerjanya(Franz magnis, 1992:126).

Akhlak marxisme bukan akhlak yang buruk jika dilihat dari sisi upaya
menyatukan kekuatan manusia. Masyarakat adalah symbol kekusaaan dan
kekuatan. Oleh karena itu, agama dan Negara tidak dibutuhkan jika membebani
manusia dengan standar moral yang diciptakan secara paksa, moralitas manusia
telah ada dalam diri manusia, bukan berasal dari agama atau Negara.
Menurut Marxisme, manusia selalu menemukan diri dalam struktur-struktur social
tertentu. Struktur-struktur trsebut meupakan kerangka acuan bagi tindakan-
tindakannya meanusia dalam pekerjaannya terus menerus membangun dan
mengubah struktur-struktur yang sudah usang. Keselamatan masyarakat dapat
terwujud dengan syarat hak milik pribadi atas alat-alat produksi dihapus.Manusia
diberdayakan oleh dirinya sendiri sehingga interaksi antar manusian tidak
diperlukan.

2.2.1.7 Materialisme

Materialisme adalah aliran dalam filsafat yang mengatakan bahwa yangpaling ada
dan selalu benar adalah materi. Bagi penganut materialisme, akhlakmanusia
bertujuan mengejar materi karena manusia mementingkan materi yang merupakan
unsur dirinya sendiri. Materilisme tidak mempercayai adanya kehidupan setelah
dunia karena kehancuran dunia adalah kehancuran materi.

2.2.1.8 Naturalisme

Menurut Naturalisme akhlak yang baik adalah akhlak yang sesuai dengan fitrah
alamiyah, sedangkan akhlak yang buruk adalah akhlak yang keluar dari fitrah
alamiyah manusia. Fitrah adalah naluri kemanusiaan yang sudah ada sejak
manusia dilahirkan.

Aliran naturalisme berpendirian bahwa segala sesuatu dalam dunia akan menuju
tujuan tertentu, dengan memenuhi panggilan natur setiap sesuatu dapat sampai
pada kesempurnaan. Sepeti pada benda benda, tumbuh-tumbuhan juga termasuk
di dalamnya, tetapi dapat di capai secara otomatis tanpa di sertai dengan
pertimbangan dan perasaan. Hewan menuju tujuannya itu dengan kehewanannya,
sedangkan manusia menuju tujuan itu dengan akal pikirannya. Karena akal
menjadi wasilah bagi manusia untuk mencapai kesempurnaannya, manusia harus
melakukan kewajibannya dengan berpedoman pada akal.

2.2.1.9 Hedonisme
Aliran hidionisme adalah aliran filsafat yang terhitung tua, karena berakar pada
pemikiran filsafat yunani. Menurut paham ini banyak yang disebut perbuatan
yang baik adalah perbuatan yang akan mendatangkan suatu kelezatan, kenikmatan
dan kepuasan nafsu biologis. Aliran ini tidak mengatakan bahwa semua
mengandung kelezatan, melainkan adapula yang mendatangkan kepedihan, dan
apabila harus memilih manakah perbuatan yang harus dilakukan maka yang
dilakukan adalah yang mendatangkan kelezatan. Maka apabila terjadi keraguan
dalam memilih sesuatu perbuatannya, harus diperhitungkan banyak sedikitnya
kelezatan dan kepedihannya.

2.2.1.10 Teologis

Aliran Teologis adalah aliran yang mengatakan bahwa kebenaran berpusat dari
Tuhan. Oleh karena itu,manusia yang berakhlak baik adalah manusia yang
mengikuti hukum-hukumTuhan. Salah satu tokoh aliran teologis adalah
Augustinus.

2.2.1.11 Utilitarisme

Maksud utilitarisme adalah untuk sesama manusia/semua mahluk yang memiliki


perasaan. Dalam abad sekarang ini kemajuan di bidang teknik cukup meningkat
dan kegunaanlah yang menentukan segala-galanya. Namun dengan paham ini
terkadang cenderung ekstim dan kegunaan hanya dari sudut padat materialistik
kegunaan dalam arti bermanfaat yang tidak hanya berhubungan dengan
materi melainkan juga dengan bersifat rohani biasa diterima

2.2.1.12 Idealisme

Etika plato bersifat rasional dan mencerminkan intelektualitas yang tinggi. Dasar
ajarannya adalah mencapai sutu akal budi yang baik. Akal budi artinya,
mengetahui. Pendapat plato tentang etika, berpihak pada ajarannya tentang
idealisme dunia dalam teori pengetahuan diteruskannya ke dalam praktik hidup.
Dari pengetahuan sebenarnya dialektik timbul akal budi yang tinggi daripada yang
dibawakan oleh pengetahuan dari pandangan yang tidak berbudi, menurut plato,
ada dua macam budi, yaitu:

Budi filosofis, yang timbul dari pengetahuan dengan pengertian

Budi biasa, yang dibawa oleh kebiasn orang banyak

2.2.1.13Rasionalisme

Menurut Rasionalis, rasio merupakan sumber kebenaran. Hanya rasio yang dapat
membawa orang menuju kebenaran. Yang benar hanyalah tindakan akal yang
terang benderang yang di sebut Idaes claires el distinces. Idea terang benderang
ini pemberian tuhan sebelum orang dilahirkan, dan tidak mungkin salah.

Menurut aliran Rasionalis, suatu pengethuan diperoleh dengan cara berfikir,


akhlak manusia yang benar adalah yang didasarkan pada rasio, bukan pada
penglaman.

2.2.1.14 Empirisme

Empirisme adalah salah satu aliran dari filsuf yang menekankan peranan
pengalaman dalam memperoleh pengetahuan dan mengecilkan peranan akal.
Istilah empirisme diambil dari bahasa yunani “emperia”, yang berarti coba-coba
atau pengalaman

Penganut Empirisme berpandangan bahwa pengalaman merupakan suatu sumber


pengetahuan bagi manusia yang mendahului rasio. Tanpa pengalaman rasio tidak
memiliki kemampuan untuk gambaran tertentu. Walaupun menggambarkan
sedemikian rupa, tanpa pengalaman, rasio adalah khayalan belaka

Dalam pandangan empirisme, akhlak manusia terus berkembang karena bagian


dari penggalian pengalaman dan kebenaran yang diperoleh manusia adalah ketika
pengalaman hidupnya semakin banyak, sehinggan manusia akan memiliki
kemampuan yang lebih cerdas dalam memilih dan memilah bentuk-bentuk
perbuatan.Akhlak baik dan buruknya diukur oleh pengalaman pribadinya masing-
masing.

2.2.1.15 Vitalisme

Menurut faham ini yang baik adalah yang mencerminkan kekuatan dalam hidup
manusia. Faham ini pernah diperaktekan pada penguasa zaman para feodalisme
terhadap kaum yang lemah dan bodoh. Dengan kekuatan dan kekuasaan yang
dimiliki ia menggambarkan pola hidup feodalisme, dictatordantiranic. Perbuatan
dan ketetapan menjadi contoh bagi masyarakat, mengingatorang yang bodoh dan
lemah selalu mengharapkan pertolongan dan bantuan.

Aliran-aliran filosofis sebenarnya masih banyak, tetapi dengan beberapa aliran


yang diuraikan di atas, tentu dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya, kebaikan
dan kejahatan sejak dulu telah dicari oleh manusia.

Dalam ajaran islam, perbuatan yang baik dan buruk diperkenalkan oleh al-qur’an
dan as-sunnah. Manusia dan akalnya tinggal memilih, apakah memilih jenis
perbuatan yang baik atau sebaliknya.Kemudian Allah SWT juga akanmenentukan
akibat yang akan diperoleh bagi yang yang memilih jenis baik atau buruk.
Akibatnya berupa pahala dan dosa, sedangkan sanksi yang akan diterapkan berupa
siksan diakhirat kelak, yaitu neraka, dan bagi yang berakhlak baik akan diberi
pahala surga, yaitu suatu tempat yang sangat indah, dan serbatersedia bagi orang-
orang yang saleh,

2.3Aliran-Aliran Ilmu Akhlak Praktis

Aliran-aliran ilmu akhlak diantaranya adalah sebagai berikut.

2.3.1 Behaviourisme

Peletak dasar aliran behaviourisme adalah ivan petrovicth Pavlov (1849-1936)


dan williwm McDougall (1871-1938). Menurut aliran behaviourisme, insting
adalah kecendrungan bertingkah laku dalam situasi tertentu sebagai hasil
pembawaan sejak lahir dan tidak dipelajari sebelumnya. Semua tinggkah laku
manusia bisa dikembalikn pada insting yang mendasarinya, dan yang paling
menonjol mewariskan insting adalah orang tuanya karena itu disebut dengan
insting orangtua (parentalanstinct)aliran behaviourisme memandang ,manusia
sebagai makhluk yang tidak jauh berbeda dengan mesin (homo machanicus)yang
dapat dikendalikan perilakunya melalui proses pengondisian yang terus-menerus
(condotioning).

Agar tingkah laku manusia berkembang lebih baik, perlu dilakaukan rekayasadan
modofikasi dalam pelatihan dan pendidikannya. Oleh sebab itu, pengaruh
pendidikan dalam lingkungan keluarga dan sekolah yang berubah-ubah akan
semakin mendewasakan anak didik, begitu pula pergaulan dengan lingkungan
yang lebih luas.

Berdsarkan aliran ini, di berbagai bidang pendidikan dan pesikotrapi telah


dilakukanprosespengembanganpemelajaranpadaanakdidiknyaserta
prosespenyembuhan bagi orang yang memiliki kelemahan bertingkah laku
normative. Dalam bidang pendidikan, dilakukan upaya merangsang anak
didikagar lebih giat belajar dengan metode yang direkayasamelalui dua pola, yaitu
pola instrumental dan pola verbalitik.

Menurut behaviourisme, tingkah laku manusia membutuhkan puian untuk


memuaskan dirinya karena kepuasan akan menimbulkan rasa bangga dan ingin
mengulanginya kembali. Oleh sebab itu, tingkah laku yang membahagiakan
cenderung ingin diulangi.Ini yang disebut dengan law of effect, yaitu perilaku
yang menimbulkan akibat-akibat yang memuaskan cenderung diulang. Sebalik-
nya, bila akibat-akibat yang menyakitkan akan cenderung dihentikan.

Akhlak seseorang tidak terlepas dari prosen peneladanan kepada orang lain.
Berakhlak seperti orangtuanya, kawan-kawannya, tokoh idolanya atau ingin
akhlak seperti Nabi Muhammad SAW. Dalam behaviourisme, cara ini disebut
dengan modeling, yaitu munculnya perubahan perilaku karena proses dan
peneladanan terhadap perilaku orang lain yang disenangi.

2.3.2 Strukturalisme
Menurut aliran strukturalisme, pengalaman menjadi unsur-unsur kesadaran yang
akan memiliki makna apabila bersatu. Pengalaman akan membantu manusia
berakhlak yang lebih baik dan hati-hati karena pengalaman memberikan pelajaran
yang berharga bagi kehidupan.

2.3.3 Fungsionalisme

Fungsionalisme berpandangan bahwa manusia bertahan hidup dengan cara


melakukan tingkah laku yang adaptable dengan dilingkungan sekitarnya. Setiap
adaptalitas berkaitan dengan kelompok manusia tertentu disesuaikan dengan
identitas psikoliginya masing-masingsecara normative.Aliran ini lebih bersifat
pragmatis dalam bertingkah laku dan mencapai tujuan.

Tokoh-tokoh yang terkenal dalam fungsional yaitu William jame(1842-1910),


John Dewey (1859-1952), James Roland(1867-1949), Angel Harvey A. Carr
(1873-1954), JamesMCKENN Cattell(1866-1944), E. l Thorndike(1874-1949),
dan R.S Woodwort (1969-1962).

Pada dasarnya, menurut aliran fungsionlisme, akhlak manusia berada pada trsdisi
normative yang tidak bernilai tinggi, tetapi setelah manusia memahami makna
perbuatan dan tingkah laku, setiap perbuatan di nilai menurut fungsi dan
manfaatnya. Jadi , jangan di kerjakan apabila mengakibatkan kerugian karena hal
itu tidak fungsional.

2.3.4 Kognitivisme

Aliran yang berpandangan bahwa akhlak manusia dapat di kembangkan oleh


suatu proses pendidikan, peningkatan akal budinya dan pembinaan kognitif di
lingkungan tertentu, seperti sekolah,keluarga,dan aktifitas yang ada di lungkungan
masyarakat.

2.3.5 Progressivisme
Progressivisme berpandangan bahwa kemampuan inteligensi manusia merupakan
alat untuk hidup, kesejahtraan, dan mengembangkan kepribadian manusia.
menurut penganut aliran ini, akhlak manusia, bersifat medeka,dapat
dikembangkan terus menerus sepanjang memiliki tingkat kecerdasan berinteraksi
dan mengadopsi berbagai gejala alamiah dan lingkungan di sekitarnya. Manusi
akan terus maju, tumbuh dan berkembangkan lebih beradab dan memiliki
kebudayaan yang lebih memungkinkan untuk mencapai tujuan utama dalam
hidupnnya.
BAB III

KESIMPULAN

Akhlak adalah salah satu bagian terpenting dalam diri manusia yang
dapat menunjukkan baik buruknya manusia. Akhlak juga memiliki aliran-aliran,
aliran-aliran dalam ilmu akhlak terbagi menajdi dua yaitu aliran ilmu akhlak
filosofis dan aliran ilmu akhlak praktis.Aliran ilmu akhlak filosofis ada 15, yaitu :
Positivisme, organisme, pragmatisme, humanisme, kapitalisme, marxisme,
materialisme, naturalisme, hedonisme, teologis, ultilitarisme, idealisme,
rasionalisme, empirisme, vitalisme. Adapun aliran akhlak praktis itu ada 5, yaitu:
Behaviourisme, strukturalisme, fungsionalisme, kognitivisme, progressivisme.

Dalam ajaran islam, perbuatan yang baik dan buruk diperkenalkan oleh al-qur’an
dan as-sunnah. Manusia dan akalnya tinggal memilih, apakah memilih jenis
perbuatan yang baik atau sebaliknya. Kemudian Allah SWT juga akan
menentukan akibat yang akan diperoleh bagi yang yang memilih jenis baik atau
buruk. Akibatnya berupa pahala dan dosa, sedangkan sanksi yang akan diterapkan
berupa siksaan diakhirat kelak, yaitu neraka, dan bagi yang berakhlak baik akan
diberi pahala surga, yaitu suatu tempat yang sangat indah, dan serba tersedia bagi
orang-orang yang saleh.

Anda mungkin juga menyukai