Aliran Akhlak Filosofis Dan Praktis
Aliran Akhlak Filosofis Dan Praktis
Aliran Akhlak Filosofis Dan Praktis
Oleh
Abstrak
A. Pendahuluan
Akhlak dari segi bahasa berasal dari pada perkataan “khulq” yang berarti
perilaku perangai atau tabi’at. Maksudnya seperti terkandung dalam kata-kata
Aisyah berkaitan akhlak Rasulullah Saw., yang bermaksud: “Akhlaknya
(Rasulullah) adalah al-Quran”. Akhlak Rasulullah yang dimaksudkan di dalam
kata-kata tersebut adalah kepercayaan, keyakinan, pegangan sikap dan tingkah
laku Rasulullah saw yang semuanya merupakan pelaksanaan ajaran al-Qur’an.
Dari segi istilah, menurut Imam al-Ghazali ” Akhlak adalah suatu sifat
yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan
mudah tanpa memerlukan pertimbangan terlebih dahulu. Menurut Ibnu
Maskawih ”Akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorong untuk
melakukan perbuatan-perbuatan tanpa pertimbangan akal fikiran terlebih
dahulu”. Menurut Ahmad Amin, “Akhlak ialah kehendak yang dibiasakan dan ia
akan menjadi kebiasaan yang mudah dilakukan.” Dari definisi tersebut dapat
dipahami bahwa akhlak merupakan suatu perilaku yang tetap sifatnya di dalam
jiwa seseorang yang tidak memerlukan daya pemikiran di dalam melakukan suatu
tindakan.
Dalam Islam, akhlak bersumber dari dua sumber yang utama yaitu al-
Qur’an dan al-Sunnah. Ini ditegaskan oleh Rasulullah Saw., dalam sepotong
hadist yang bermaksud: “Sesungguhnya aku diutuskan hanya semata-mata untuk
menyempurnakan akhlak yang mulia.”Allah swt telah memuji Rasulullah karena
akhlaknya yang baik seperti yang terdapat dalam al-Qur’an, firman Allah yang
artinya “Sesungguhnya engkau seorang memiliki pribadi yang agung(mulia).”
1
Mahasiswa S2 Prodi Hukum Ekonomi Syariah Semester III
B. Pembahasan
Sesuatu yang disebut baik atau buruk itu relatife sekali, karena bergantung
pada pandangan dan penilaian masing-masing yang merumuskannya dan
pengertian ini bersifat subjektif karena bergantung pada individu yang
menilanya.Perkembangan pemikiran manusia selalu berubah-ubah, begitu juga
patokan yang digunakan orang untuk menentukan baik dan buruk manusia.Aliran-
aliran ilmu akhlak terbagi menjadi 2 yaitu aliran-aliran ilmu akhlak filosofis dan
aliran-aliran ilmu akhlak praktis.
Akhlak manusia dapat dilihat dari aliran-aliran yang terdapat dalam filsafat, yaitu
sebagai berikut:
a. Positivisme
2.2.1.2 Organisme
2.2.1.3 Pragmatisme
Pragmatisme berasal dari kata “pragma” (bahasa Yunani), yang berarti tindakan,
perbuatan. Pragmatisme adalah aliran dalam filsafat yang berpandangan bahwa
kriteria kebenaran dilihat dari kegunaan bagi kehidupan nyata. Pragmatisme
berpandangan bahwa substansi kebenaran adalah segala sesuatu memiliki fungsi
dan manfaat bagi kehidupan. Misalnya, beragama sebagai kebenaran jika agama
memberikan kebahagiaan.
Tokoh utama pragmatism adalah William James, lahir di New York City pada
tahun 1842 M dan wafat pada tahun 1910 M. Pandangan pragmatism yang paling
utama adalah nilai dan konsep tentang akibat suatu perbuatan. Kebenaran suatu
perbuatan bergantung pada kerja dan akibatnya.Artinya, bergantung pada
keberhasilan perbuatan. Pertimbangan suatu akhlak dianggap benar bila
bermanfaat bagi pelakunya.
Hal-hal yang tidak berguna, tidak mendatangkan kesejahteraan, dan tidak masuk
akal sebaiknya tidak dikerjakan.Sebagaimana dalam agama-agama yang hanya
penuh dengan janji-janji irasional dan metafisikal.Berbuatlah yang pasti-pasti saja,
yang secara praktis memberikan manfaat secara langsung pada kehidupan
nyata.Jadi, tidak perlu harus menunggu pahala di akhirat yang tidak jelas.
Perbuatan demikian akan dikalahkan oleh seoramg
2.2.1.5 Kapitalisme
Kapitalisme adalah aliran filsafat ekonomi paling dibenci oleh sosialisme yang
berawal dari humanism. Diantara tokoh utama yang sngat benci pada kapitalisme
adalah Karl Marx menurut Karl Marx, kapitaalisme telah melakukan
dehumanisasi besar-besaran dengan pandangan dan serangannya yang hebat.
Dengan kekuatan modal, seluruh manusia dapat ditundukkan. Jadi, akhlak
manusia yang berprinsip pada kapitalisme selalu berpandangan bahwa tingkah
laku manusia baik atau buruk sangat bergatung pada kekayaannya. Jika manusia
kaya, siapapun dapat disingkirkan. Orang-orang miskin dengan mudah dijadikan
robot kaum kapitalis, Negara-negara berkembang akan disetir oleh utang-utang
yang semakin menumpuk yang dipinjam dari Negara kapitalis.
Pada zaman global, pandangan tentang modal sangat utama untuk menentukkan
nasib kehidupan manusia semakin menguat. Oleh karena itu, kapitalisme akan
menciptakan individualism, materialism, hedonism, dan liberalism.
2.2.1.6 Marxisme
Sifat-sifat khas yang baik memperlihatkan diri dalam cinta kasih dan kleberanian
dalam semangat ilmiah, seni, dan produktif. Kebaikan adalah kejujuran yang
berkarya yang baik tidak memerlukan sensor, hukuman, perlindungan sebagai
bagian cara kerjanya(Franz magnis, 1992:126).
Akhlak marxisme bukan akhlak yang buruk jika dilihat dari sisi upaya
menyatukan kekuatan manusia. Masyarakat adalah symbol kekusaaan dan
kekuatan. Oleh karena itu, agama dan Negara tidak dibutuhkan jika membebani
manusia dengan standar moral yang diciptakan secara paksa, moralitas manusia
telah ada dalam diri manusia, bukan berasal dari agama atau Negara.
Menurut Marxisme, manusia selalu menemukan diri dalam struktur-struktur social
tertentu. Struktur-struktur trsebut meupakan kerangka acuan bagi tindakan-
tindakannya meanusia dalam pekerjaannya terus menerus membangun dan
mengubah struktur-struktur yang sudah usang. Keselamatan masyarakat dapat
terwujud dengan syarat hak milik pribadi atas alat-alat produksi dihapus.Manusia
diberdayakan oleh dirinya sendiri sehingga interaksi antar manusian tidak
diperlukan.
2.2.1.7 Materialisme
Materialisme adalah aliran dalam filsafat yang mengatakan bahwa yangpaling ada
dan selalu benar adalah materi. Bagi penganut materialisme, akhlakmanusia
bertujuan mengejar materi karena manusia mementingkan materi yang merupakan
unsur dirinya sendiri. Materilisme tidak mempercayai adanya kehidupan setelah
dunia karena kehancuran dunia adalah kehancuran materi.
2.2.1.8 Naturalisme
Menurut Naturalisme akhlak yang baik adalah akhlak yang sesuai dengan fitrah
alamiyah, sedangkan akhlak yang buruk adalah akhlak yang keluar dari fitrah
alamiyah manusia. Fitrah adalah naluri kemanusiaan yang sudah ada sejak
manusia dilahirkan.
Aliran naturalisme berpendirian bahwa segala sesuatu dalam dunia akan menuju
tujuan tertentu, dengan memenuhi panggilan natur setiap sesuatu dapat sampai
pada kesempurnaan. Sepeti pada benda benda, tumbuh-tumbuhan juga termasuk
di dalamnya, tetapi dapat di capai secara otomatis tanpa di sertai dengan
pertimbangan dan perasaan. Hewan menuju tujuannya itu dengan kehewanannya,
sedangkan manusia menuju tujuan itu dengan akal pikirannya. Karena akal
menjadi wasilah bagi manusia untuk mencapai kesempurnaannya, manusia harus
melakukan kewajibannya dengan berpedoman pada akal.
2.2.1.9 Hedonisme
Aliran hidionisme adalah aliran filsafat yang terhitung tua, karena berakar pada
pemikiran filsafat yunani. Menurut paham ini banyak yang disebut perbuatan
yang baik adalah perbuatan yang akan mendatangkan suatu kelezatan, kenikmatan
dan kepuasan nafsu biologis. Aliran ini tidak mengatakan bahwa semua
mengandung kelezatan, melainkan adapula yang mendatangkan kepedihan, dan
apabila harus memilih manakah perbuatan yang harus dilakukan maka yang
dilakukan adalah yang mendatangkan kelezatan. Maka apabila terjadi keraguan
dalam memilih sesuatu perbuatannya, harus diperhitungkan banyak sedikitnya
kelezatan dan kepedihannya.
2.2.1.10 Teologis
Aliran Teologis adalah aliran yang mengatakan bahwa kebenaran berpusat dari
Tuhan. Oleh karena itu,manusia yang berakhlak baik adalah manusia yang
mengikuti hukum-hukumTuhan. Salah satu tokoh aliran teologis adalah
Augustinus.
2.2.1.11 Utilitarisme
2.2.1.12 Idealisme
Etika plato bersifat rasional dan mencerminkan intelektualitas yang tinggi. Dasar
ajarannya adalah mencapai sutu akal budi yang baik. Akal budi artinya,
mengetahui. Pendapat plato tentang etika, berpihak pada ajarannya tentang
idealisme dunia dalam teori pengetahuan diteruskannya ke dalam praktik hidup.
Dari pengetahuan sebenarnya dialektik timbul akal budi yang tinggi daripada yang
dibawakan oleh pengetahuan dari pandangan yang tidak berbudi, menurut plato,
ada dua macam budi, yaitu:
2.2.1.13Rasionalisme
Menurut Rasionalis, rasio merupakan sumber kebenaran. Hanya rasio yang dapat
membawa orang menuju kebenaran. Yang benar hanyalah tindakan akal yang
terang benderang yang di sebut Idaes claires el distinces. Idea terang benderang
ini pemberian tuhan sebelum orang dilahirkan, dan tidak mungkin salah.
2.2.1.14 Empirisme
Empirisme adalah salah satu aliran dari filsuf yang menekankan peranan
pengalaman dalam memperoleh pengetahuan dan mengecilkan peranan akal.
Istilah empirisme diambil dari bahasa yunani “emperia”, yang berarti coba-coba
atau pengalaman
2.2.1.15 Vitalisme
Menurut faham ini yang baik adalah yang mencerminkan kekuatan dalam hidup
manusia. Faham ini pernah diperaktekan pada penguasa zaman para feodalisme
terhadap kaum yang lemah dan bodoh. Dengan kekuatan dan kekuasaan yang
dimiliki ia menggambarkan pola hidup feodalisme, dictatordantiranic. Perbuatan
dan ketetapan menjadi contoh bagi masyarakat, mengingatorang yang bodoh dan
lemah selalu mengharapkan pertolongan dan bantuan.
Dalam ajaran islam, perbuatan yang baik dan buruk diperkenalkan oleh al-qur’an
dan as-sunnah. Manusia dan akalnya tinggal memilih, apakah memilih jenis
perbuatan yang baik atau sebaliknya.Kemudian Allah SWT juga akanmenentukan
akibat yang akan diperoleh bagi yang yang memilih jenis baik atau buruk.
Akibatnya berupa pahala dan dosa, sedangkan sanksi yang akan diterapkan berupa
siksan diakhirat kelak, yaitu neraka, dan bagi yang berakhlak baik akan diberi
pahala surga, yaitu suatu tempat yang sangat indah, dan serbatersedia bagi orang-
orang yang saleh,
2.3.1 Behaviourisme
Agar tingkah laku manusia berkembang lebih baik, perlu dilakaukan rekayasadan
modofikasi dalam pelatihan dan pendidikannya. Oleh sebab itu, pengaruh
pendidikan dalam lingkungan keluarga dan sekolah yang berubah-ubah akan
semakin mendewasakan anak didik, begitu pula pergaulan dengan lingkungan
yang lebih luas.
Akhlak seseorang tidak terlepas dari prosen peneladanan kepada orang lain.
Berakhlak seperti orangtuanya, kawan-kawannya, tokoh idolanya atau ingin
akhlak seperti Nabi Muhammad SAW. Dalam behaviourisme, cara ini disebut
dengan modeling, yaitu munculnya perubahan perilaku karena proses dan
peneladanan terhadap perilaku orang lain yang disenangi.
2.3.2 Strukturalisme
Menurut aliran strukturalisme, pengalaman menjadi unsur-unsur kesadaran yang
akan memiliki makna apabila bersatu. Pengalaman akan membantu manusia
berakhlak yang lebih baik dan hati-hati karena pengalaman memberikan pelajaran
yang berharga bagi kehidupan.
2.3.3 Fungsionalisme
Pada dasarnya, menurut aliran fungsionlisme, akhlak manusia berada pada trsdisi
normative yang tidak bernilai tinggi, tetapi setelah manusia memahami makna
perbuatan dan tingkah laku, setiap perbuatan di nilai menurut fungsi dan
manfaatnya. Jadi , jangan di kerjakan apabila mengakibatkan kerugian karena hal
itu tidak fungsional.
2.3.4 Kognitivisme
2.3.5 Progressivisme
Progressivisme berpandangan bahwa kemampuan inteligensi manusia merupakan
alat untuk hidup, kesejahtraan, dan mengembangkan kepribadian manusia.
menurut penganut aliran ini, akhlak manusia, bersifat medeka,dapat
dikembangkan terus menerus sepanjang memiliki tingkat kecerdasan berinteraksi
dan mengadopsi berbagai gejala alamiah dan lingkungan di sekitarnya. Manusi
akan terus maju, tumbuh dan berkembangkan lebih beradab dan memiliki
kebudayaan yang lebih memungkinkan untuk mencapai tujuan utama dalam
hidupnnya.
BAB III
KESIMPULAN
Akhlak adalah salah satu bagian terpenting dalam diri manusia yang
dapat menunjukkan baik buruknya manusia. Akhlak juga memiliki aliran-aliran,
aliran-aliran dalam ilmu akhlak terbagi menajdi dua yaitu aliran ilmu akhlak
filosofis dan aliran ilmu akhlak praktis.Aliran ilmu akhlak filosofis ada 15, yaitu :
Positivisme, organisme, pragmatisme, humanisme, kapitalisme, marxisme,
materialisme, naturalisme, hedonisme, teologis, ultilitarisme, idealisme,
rasionalisme, empirisme, vitalisme. Adapun aliran akhlak praktis itu ada 5, yaitu:
Behaviourisme, strukturalisme, fungsionalisme, kognitivisme, progressivisme.
Dalam ajaran islam, perbuatan yang baik dan buruk diperkenalkan oleh al-qur’an
dan as-sunnah. Manusia dan akalnya tinggal memilih, apakah memilih jenis
perbuatan yang baik atau sebaliknya. Kemudian Allah SWT juga akan
menentukan akibat yang akan diperoleh bagi yang yang memilih jenis baik atau
buruk. Akibatnya berupa pahala dan dosa, sedangkan sanksi yang akan diterapkan
berupa siksaan diakhirat kelak, yaitu neraka, dan bagi yang berakhlak baik akan
diberi pahala surga, yaitu suatu tempat yang sangat indah, dan serba tersedia bagi
orang-orang yang saleh.