Anda di halaman 1dari 61

BENTANG ALAM DELTA

DAN PANTAI
BENTANG ALAM DELTA
1. Pengertian Delta
• Suatu bentuk yang menjorok keluar dari
garis pantai, seperti huruf D (atau delta
dalam huruf Yunani). (Herodotus,500SM)
• Terbentuk dari endapan sungai yang
masuk ke laut, dengan slope yang tidak
terlalu besar
• Dalam proses deltaic, suplai sedimen
selalu lebih besar dibandingkan dengan
proses pendistribusian oleh gelombang
laut
2. Proses Yang Mempengaruhi
Pembentukan Delta
1. Iklim
2. Debit Sungai
3. Produk Sedimen
4. Energi gelombang
5. Proses Pasang Surut
6. Arus pantai
7. Kelerengan paparan
8. Bentuk Cekungan Penerima dan proses
Tektonik
2. Proses Yang Mempengaruhi
Pembentukan Delta
1. Iklim
• Berpengaruh terhadap proses fisika, kimia, dan biologi
dalam semua komponen sistem sungai.
• Pada daerah tropis, penyediaan volume air permukaan
besar.
• Pelapukan fisika dan kimia berpengaruh terhadap tingkat
sedimentasi.
2. Debit Sungai
• Tergantung faktor iklim
• Mempengaruhi bentuk geometri delta.
2. Proses Yang Mempengaruhi
Pembentukan Delta
3. Produk Sedimen
• Delta tidak akan terbentuk jika produk sedimennya
terlalu kecil.
4. Energi gelombang
• Pengaruh = merubah dan mencetak sedimen delta
yang berada di laut menjadi suatu bentuk tubuh pasir
di daerah pantai.
5. Proses Pasang Surut
• Beberapa delta mayor di dunia didominasi oleh
aktivitas pasang yang kuat. Contoh: delta Gangga-
Brahmanaputra di Bangladesh, dan delta Ord di
Australia.
2. Proses Yang Mempengaruhi
Pembentukan Delta
6. Arus pantai
• Mengorientasikan tubuh-tubuh pasir hingga membentuk
sejajar atau hampir sejajar dengan arah aliran sungai.

7. Kelerengan paparan
• Menentukan pola perpindahan delta, yang terjadi dalam
waktu yang cukup lama.

8. Bentuk Cekungan Penerima dan proses Tektonik


• Pengontrol konfigurasi delta & polaperubahannya.
• Pembentukan delta = daerah dengan tektonik pasif dan
akumulasi sedimen yang banyak
3. Syarat - Syarat Terbentuknya
Delta
1. Arus sungai pada bagian muara mempunyai
kecepatan yang minimum.
2. Jumlah bahan yang dibawa sungai sebagai hasil
erosi cukup banyak
3. Laut pada daerah muara sungai cukup tenang.
4. Pantainya relatif landai.
5. Bahan-bahan hasil sedimentasi tidak terganggu oleh
aktivitas air laut.
6. Tidak ada gangguan tektonik, kecuali penurunan
dasar laut seimbang dengan pengendapan sungai
4. Unsur - Unsur Dasar Delta
1. Sungai : sebagai sarana pengangkut
material
2. Distributary Channel
3. Delta Plain : Bagian delta yang berada di
daratan, umumnya merupakan rawa-rawa.
4. Delta Front / Delta Slope : bagian delta yang
berada di depan delta plain, dan merupakan
laut dangkal.
5. Pro delta : bagian terdepan dari delta yang
menuju ke laut lepas (area paparan)
4.Unsur - Unsur
Dasar Delta
1. Sungai
2. Distributary
Channel
3. Delta Plain
4. Delta Front /
Delta Slope.
5. Pro delta
(Allen & Chambers, 1998).
5. Klasifikasi Delta

1. Menurut Fisher, dkk. (1969)

2. Menurut Galloway (1975) :


5. Klasifikasi Delta
1. Menurut Fisher, dkk. (1969)
Dasar klasifikasi :
– Proses fluvial dan influks sedimen.
– Proses laut (gelombang dan arus bawah
permukaan).
Dibagi menjadi 3 kelas, yaitu :
– Cuspate Delta.
– Lobate Delta.
– Elongate Delta / Bird Food Delta
• Gambar Kenampakan Jenis Delta (Fisher, 1969)
5. Klasifikasi Delta
2. Menurut Galloway (1975) :
Dasar : dominasi proses fluvial,
gelombang dan pasang surut,
yaitu :
• Bird foot delta : pengaruh fluvial paling
dominan.
• Cuspate delta : pengaruh gelombang
paling dominan.
• Estuarine delta :pengaruh pasang surut
paling dominan.
• Gambar Kenampakan Jenis Delta(Galloway, 1975)
5.Klasifikasi Delta

• (Fisher, 1969) • (Galloway, 1975)


Fluvial Dominated Delta ≈
Elongate Delta ≈ Bird foot delta
Tide Dominated Delta ≈ Lobate
Delta ≈ Estuarine delta
Wave Dominated Delta ≈
Cuspate Delta
• Ada 2 hal yang penting untuk diperhatikan :

• Homopyonal Flow : densitas air sungai dan laut


equal
• Hyperpyonal Flow : densitas air sungai lebih
tinggi
• Hypopyonal Flow : densitas air sungai lebih
rendah.
BENTANG ALAM PANTAI

“Apakah aku harus lari ke


hutan lalu belok ke pantai?”
1. Pengertian Pantai

Jalur atau bidang yang memanjang, tinggi


serta lebarnya dipengaruhi oleh pasang
surut dari air laut, yang terletak antara
daratan dan lautan (Thombury, 1969).
2. Faktor - Faktor Yang
Mempengaruhi Morfologi Pantai :
1. Pengaruh diatropisme
2. Tipe batuan
3. Struktur geologi
4. Perubahan naik turunnya muka air laut
5. Pengendapan sedimen asal
daratan/sungai, erosi daratan dan angin.
3. Daerah pantai yang masih
mendapat pengaruh air laut
dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu :
1. Beach (daerah pantai), yaitu daerah yang langsung
mendapat pengaruh air laut dan selalu dapat dicapai
oleh pasang naik dan pasang surut.
2. Shore line (garis pantai), yaitu jalur pemisah yang relatif
berbentuk baris dan relatif merupakan batas antara
daerah yang dicapai air laut dan yang tidak bisa.
3. Coast (pesisir), yaitu daerah yang berdekatan dengan
laut dan masih mendapat pengaruh dari air laut.
4.KENAMPAKAN BENTANG ALAM PANTAI
4.Klasifikasi Pantai
I. Klasifikasi Pantai Secara Klasik, Johnson (1919)
• Pantai tenggelam (submergence coast)
• Pantai Naik (emergence coast)
• Pantai Netral
• Pantai Campuran
I. Klasifikasi Pantai Secara Klasik, Johnson (1919)

a. Pantai tenggelam (submergence coast)


O>>penenggelaman daratan atau naiknya muka laut
Ciri-ciri :
• Garis pantai tidak teratur
• Ada pulau-pulau di depan pantai
• Teluk yang dalam
• Lembah-lembah yang turun.
Contoh :
• Pantai Ria : pantai yang sebelum teggelam telah mengalami erosi
darat, terutama erosi fluvial.
• Pantai Fyord : pantai yang sebelum tenggelam mengalami proses
glasiasi
Kenampakan pada peta topografi :
• Garis kontur berkelok-kelok tidak beraturan.
• Pantainya relatif curam = kontur yang relatif rapat.
• Perkampungan sekitar pantai tidak sejajar dengan garis pantai.
Pantai tenggelam
(submergence coast)
Tipe Pantai
Tenggelam
(Submerge
Coast)
I. Klasifikasi Pantai Secara Klasik, Johnson (1919)

b. Pantai Naik (emergence coast)


0>>Majunya garis pantai atau turunnya muka laut
Ciri - ciri:
• Garis pantai relatif lurus
• Relief-relief rendah
• Terbentuknya undak-undakan pantai dan gosong pantai atau
tanggul-tanggul dimuka pantai.

Kenampakan pada peta topografi :


• Garis pantai relatif lurus, ditandai dengan kontur yang lurus.
• Pantai relatif landai, ditunjukkan oleh garis kontur yang renggang
• Jika dijumpai perkampungan umumnya relatif sejajar dengan garis
pantai.
Pantai Naik (emergence coast)
Tipe Pantai
Terangkat
(Emerge coast)
I. Klasifikasi Pantai Secara Klasik, Johnson (1919)

c. Pantai Netral
>>Pantai yang tidak mengalami penenggelaman ataupun
penaikkan
Ciri - ciri:
• Garis pantai yang relatif lurus
• Pantainya landai dan ombak tidak besar.
Contoh :
• Pantai delta
• Pantai dataran aluvial
• Pantai gunung api
• Pantai terumbu karang
• Pantai sesar
I. Klasifikasi Pantai Secara Klasik, Johnson (1919)

Kenampakan pantai netral pada peta topografi


:
• Adanya delta plain, alluvial plain, dll
• Biasanya garis kontur renggang
• Bentuk garis pantainya relatif lurus melengkung
• Sungai dibagian muara mempunyai banyak cabang,
yang seolah-olah mempunyai pola sungai berbentuk
pohon (dendritik).
I. Klasifikasi Pantai Secara Klasik, Johnson (1919)

d. Pantai Campuran
>>Pantai yang mempunyai kenampakan lebih dahulu
terbentuk daripada yang lain. Seperti kanampakan
undak pantai, lembah yang tenggelam, yang merupakan
hasil dari naik turunnya permukaan air laut.

Kenampakan pada peta topografi :


• Adanya dataran pantai, teras-teras (emergence)
• Adanya teluk-teluk dengan kontur yang relatif rapat
(submergence)
• Perkampungan tidak teratur.
II. Klasifikasi Pantai Secara Genetik dan
Deskriptif, Valentine (1952)
III. Klasifikasi Pantai Berdasarkan
Tenaga Geomorfik
Shepard (1963) dikutip Sunarto (1991) mengelompokkan
pantai menjadi 2 (dua), yaitu :
a. Pantai primer (muda).
Pantai primer terbentuk oleh tenaga-tenaga dari darat
(erosi, deposisi darat, gunung api, sesar dan lipatan).

b. Pantai sekunder (dewasa).


Pantai sekunder terjadi dari hasil proses laut, meliputi
erosi laut, deposisi laut dan bentukan organik.
Macam-macam Pantai Primer
1. Pantai karena erosi dari daratan. Erosi baik oleh sungai maupun glasial
sebelum mengalami pengangkatan.
• Pantai erosi fluvial yang tenggelam, misalnya pantai Ria
• Tenggelamnya lembah-lembah glacial, misalnya pantai Fyord

2. Pantai yang dibentuk oleh pengendapan asal darat.


• Pantai hasil pengendapan fluvial, misalnya pantai delta, pantai daratan
aluvial yang turun (Pantai semarang).
• Pantai pengendapan glasial, misalnya sebagai morena yang
tenggelam atau sebagai drumline yang tenggelam
• Pantai yang karena pengendapan pasir oleh angin (prograding sand
dune).
• Meluasnya tumbuh-tumbuhan pada pantai atau rawa bakau yang luas
(contohnya pantai di dekat Townsvill, timur laut Queensland, australia).
Macam-macam Pantai Primer
• 3. Bentuk pantai akibat aktivitas volkanisme
– Pantai yang dipengaruhi oleh aliran lava masa kini.
Cirinya jika lavanya basa bentuk pantai tak teratur,
kalau asam bentuk pantai lebih teratur.
– Pantai amblesan volkanik dan pantai kaldera.

• 4. Pantai yang terbentuk akibat adanya pengaruh


diatrophism atau tektonik
– Pantai yang terbentuk karena patahan.
– Pantai yang terbentuk karena lipatan
Macam-macam Pantai Sekunder
1. Bentuk pantai karena erosi laut
• Pantai yang berliku-liku karena erosi gelombang
• Pantai terjal yang lurus karena erosi gelombang

2. Bentuk pantai karena pengendapan laut


• Pantai yang lurus karena pengendapan gosong pasir
(bars) yang memotong teluk.
• Pantai yang maju karena pengendapan laut.
• Pantai dengan gosong pasir lepas pantai (offshore bars
and longshore spit)
IV. Klasifikasi Pantai Secara
Klimato-genetik
Dasar :
• Hubungan antara energi gelombang
dengan morfologi pantai
• Signifikasi peninggalan sejarah
• Aspek-aspek geologis dalam evolusi
pantai.
IV. Klasifikasi Pantai Secara
Klimato-genetik
a. Pantai Lintang Rendah
Ciri :
• Energi gelombang rendah
• Lingkungan angin pasang.
• Sedimen pantai banyak
• Terdapat hubungan antara variasi morfologi pantai dan
wilayah hujan
• Mangrove tumbuh di daerah beriklim tropis panas-basah
• Gumuk pantai terdapat di lingkungan yang beriklim tropik
panas-kering.
IV. Klasifikasi Pantai Secara
Klimato-genetik
b. Pantai Lintang tengah
Terdapat di lingkungan gelombang berenergi tinggi. Cliff
dan bentukan yang berasosiasi dapat
berkembang dengan baik.

c. Pantai Lintang Tinggi


Gelombang berenergi rendah
Kebanyakan merupakan sisa-sisa pembekuan.
Perkembangan morfologi cliff dipengaruhi kuat oleh
gerakan massa batuan dalam skala besar.
Proses-Proses di Pantai.
KENAMPAKAN MORFOLOGI
PANTAI
TOMBOLO
Teluk dan Tombolo
Perkembangan “SPIT” intensif dari salah satu sisi muara
sungai. Terlihat bentuknya yang melengkung (curve)
dengan “slip-off slope”
• Kenampakan
menyerupai jembatan
pada batuan lava
• (lava bridge) akibat
abrasi oleh gelombang
• Kenampakan cliff
akibat abrasi
gelombang pada
tebing yang
berlitologi
batugamping
Pantai
Berbatu
(Terjal) dan
Pantai
Berpasir
(Landai)
Pantai
Berbatu
(Terjal) dan
Pantai
Berpasir
(Landai)
OSK 2017
OSK 2017
•SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai