Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Setiap orang berhak atas kesehatan dan setiap orang mempunyai hak
yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang
kesehatan. Oleh karena itu, diselenggarakan pembangunan di bidang
kesehatan secara menyeluruh dan berkesinambungan, dengan tujuan
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang sehingga terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya.
Derajat kesehatan yang rendah juga berpengaruh terhadap
rendahnya produktifitas kerja yang pada akhirnya menjadi beban
masyarakat dan pemerintah. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa
pembangunan kesehatan harus ditujukan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat masyarakat yang setinggi-
tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia
yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Berdasarkan Permenkes Nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional puskesmas merupakan
fasilititas kesehatan tingkat pertama yang berarti pelayanan kesehatan
perorangan yang bersifat non spesialistik (primer) meliputi pelayanan
rawat jalan dan rawat inap. Upaya kesehatan yang diselenggarakan di
puskesmas terdiri dari upaya kesehatan prioritas dan upaya kesehatan
lainnya. Upaya kesehatan prioritas memberikan daya ungkit paling besar
terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan melalui peningkatan
indeks pembangunan manusia (IPM), serta merupakan kesepakatan global
maupun nasional.

1
Visi Puskesmas Bandaran adalah “TERWUJUDNYA MASYARAKAT
SEHAT DAN MANDIRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANDARAN
TAHUN 2025” dan Misi yang ditetapkan Puskesmas Bandaran untuk
mencapai visi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit serta
kesehatan lingkungan
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat yang bermutu, merata
dan terjangkau
3. Meningkatkan peran serta masyarakat dan kemandirian hidup sehat
4. Meningkatkan kualitas kesehatan dan sumber daya manusia
Tata nilai UPT Puskesmas Bandaran : ”PRIMA”
a. Profesional
Memiliki kompetensi sesuai kewenangan dalm memberikan
pelayanan kepada masyarakat
b. Ramah
Memiliki sikap santun baik dengan rekan kerja maupun dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat
c. Inovatif
Memiliki ide kreatif dalam mengembangkn pelayanan kepada
masyarakat baik secara mandiri maupun sama team
d. Malu
Petugas memiliki rasa malu ,jika tidak melaksanakan tugas
sebaik mungkin
e. Akuntable
Memberikan pelayanan kesehatan sesuai standart pelayanan
yang dapat di ukur dan dapat di pertanggung jawabkan
Upaya-upaya kesehatan untuk mencapai Visi dan Misi di atas telah
dilakukan, namun hasilnya belum optimal. Pengelolaan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan dilakukan melalui sistem

2
manajemen kesehatan yang didukung oleh sistem informasi kesehatan
agar lebih berhasil guna dan berdaya guna.
UPT Puskesmas Bandaran merupakan instansi yang bertanggung
jawab atas pembangunan kesehatan di Kecamatan Tlanakan. Kami
telah banyak melakukan upaya kesehatan untuk mengatasi permasalahan
kesehatan di Kecamatan Tlanakan. Untuk mengukur keberhasilan
pembangunan kesehatan tersebut diperlukan indikator. Indikator
yang dipakai adalah Indikator Kinerja dari Standar Pelayanan Minimal
bidang Kesehatan.
Agar penyelenggaraan pembangunan kesehatan, khususnya dalam
melakukan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian,
pengawasan dan penilaian dapat berjalan efektif dan efisien sangat
diperlukan informasi tentang hasil pembangunan kesehatan dan
pendukungnya. Dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi,
Puskesmas Bandaran menyusun Profil Kesehatan Puskesmas Bandaran
Tahun 2021, yang berisi tentang situasi dan kondisi kesehatan Kecamatan
Tlanakan Tahun 2021 beserta hasil dari upaya-upaya kesehatan yang
telah dilaksanakan selama tahun 2021 yang dianalisis secara sederhana
dan ditampilkan dalam bentuk tabel, peta dan grafik.
Penyusunan profil ini bertujuan untuk memberikan data dan informasi
dalam rangka proses perencanaan, pemantauan, dan mengevaluasi
pencapaian hasil pembangunan kesehatan di Kecamatan Tlanakan.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memberikan gambaran kesehatan yang menyeluruh di wilayah kerja
Puskesmas Bandaran selama tahun 2021 dalam rangka meningkatkan
kemampuan manajemen kesehatan secara berhasil guna dan berdaya
guna pada tahun-tahun berikutnya.

3
2. Tujuan Khusus
a) Diperolehnya data / informasi umum dan lingkungan Puskesmas
Bandaran pada tahun 2021 yang meliputi data lingkungan fisik /
biologik, perilaku kesehatan masyarakat, data demografi dan
sosial ekonomi.
b) Diperolehnya data / informasi tentang upaya kesehatan di
Puskesmas Bandaran pada tahun 2021 yang meliputi cakupan
kegiatan dan sumber daya kesehatan.
c) Diperolehnya data / informasi status kesehatan masyarakat di
Puskesmas Bandaran pada tahun 2021 yang meliputi angka
kematian, angkatan kesakitan dan status gizi.
d) Tersedianya alat untuk pemantauan dan evaluasi tahunan
program-program kesehatan tahun 2021 di Puskesmas Bandaran.
e) Tersedianya wadah integrasi data yang telah dikumpulkan sebagai
sistem pencatatan dan pelaporan yang ada di Puskesmas
Bandaran.
f) Tersedianya alat untuk memacu penyempurnaan sistem
pencatatan dan pelaporan kesehatan pada tahun berikutnya.
g) Tersedianya bahan untuk penyusunan Profil Kesehatan tingkat
Kabupaten Pamekasan tahun 2021.

4
BAB II
GAMBARAN PUSKESMAS BANDARAN

A. GAMBARAN UMUM
1. KONDISI GEOGRAFIS
Luas wilayah kerja Puskesmas Bandaran adalah 23,32 km²
 Sebelah Utara : Kecamatan Proppo
 Sebelah Selatan : Selat Madura
 Sebelah Timur : Desa Ambat
 Sebelah Barat : Desa Tanjung, Kab. Sampang
Adapun luas wilayah Kecamatan Tlanakan ± 48,10 km², dan di pecah
menjadi 2 Puskesmas yaitu Puskesmas Bandaran dan Puskesmas
Tlanakan. Jumlah Desa di Kecamatan Tlanakan terdiri dari 17 desa.
Desa yang termasuk wilayah Kerja UPT Bandaran terdiri dari 7 desa
yaitu Bandaran, Dabuan, Kramat, Larangan Slampar, Mangar, Taro’an,
dan Terrak. Sedangkan jumlah penduduk di wilayah kerja UPT
Puskesmas Bandaran berdasarkan profil kecamatan tahun 2020
adalah : 25.095 jiwa.

Gambar 2.1 Peta Batas Wilayah Kerja Puskesmas Bandaran

5
2. KEPENDUDUKAN
a. Jumlah dan Distribusi Penduduk
Jumlah penduduk di wilayah Puskesmas Bandaran 25.695
jiwa (7.044 KK). Distribusi penduduk berdasarkan wilayah kerja
Puskesmas Bandaran secara lengkap dapat dilihat dalam tabel
berikut:
Tabel 2.1
Jumlah dan Distribusi Penduduk UPT Puskesmas Bandaran
Tahun 2021

Jumlah Penduduk
N Dusu Jumla
Desa Laki- Perempua Total
o n h KK
laki n
1 Dabuan 3 437 924 959 1.883
2 Terrak 5 1.141 1.883 1.922 3.805
3 Mangar 6 660 1.322 1.291 2.613
4 Bandaran 8 1.777 3.069 3.145 6.214
5 Kramat 6 1.355 2.064 2.178 4.242
6 Larangan
8 1.105 2.206 2.349 4.555
Slampar
7 Taro’an 3 569 1.186 1.197 2.383
12.65 25.69
Jumlah 39 7.044 13.041
4 5
Sumber : Kecamatan Tlanakan Dalam Angka 2020

6
Berikut adalah jumlah penduduk berdasarkan usia di wilayah
kerja UPT Puskesmas Bandaran

Grafik 2.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia


Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk
terbanyak berada di usia 50 tahun ke atas
b. Sarana Pendidikan
Jumlah sarana pendidikan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Bandaran dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut ini:
Tabel 2.2
Sarana Pendidikan Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bandaran
Tahun 2021
No Pendidikan Jumlah
1 SD/MI 19
2 SMP/MTS 12
3 SMA/MA/MK 6
4 Akademi 0
5 Perguruan Tinggi 0
6 Ponpes 3

7
3. SARANA KESEHATAN
Dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang
optimal untuk masyarakat, maka perlu didukung dengan sarana
kesehatan yang memadai dan berkualitas baik.

a. Puskesmas
Puskesmas merupakan ujung tombak pemberi pelayanan
kesehatan kepada masyarakat sehingga Puskesmas dituntut
untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Sampai saat ini, di Kecamatan Tlanakan terdapat 2
Puskesmas yaitu Puskesmas Bandaran dan Puskesmas
Tlanakan.
Puskesmas Bandaran mempunyai laboratorium
kesehatan. Puskesmas dengan pelayanan laboratorium
kesehatan tersebut dijadikan rujukan untuk pelayanan
laboratorium pasien umum dan calon jamaah haji bagi
puskesmas terdekat sehingga masyarakat tetap dapat
mengakses pelayanan laboratorium kesehatan.
UPT Puskesmas Bandaran termasuk jenis Puskesmas
perawatan (pelayanan rawat inap) dan puskesmas standar,
seperti terlihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.3
Kategori UPT Puskesmas Bandaran
Tahun 2021

Jenis Puskesmas
Puskesma Non
No Perawata Standa
s Perawata Plus PONED
n r
n
1. Bandaran √ √

8
b. Apotek
Apotek merupakan salah satu sarana penunjang kesehatan
yang dimiliki oleh perseorangan. Pada tahun 2019, terdapat 1
Apotek di UPT Puskesmas Bandaran di bawah pengawasan Dinas
Kesehatan Kabupaten Pamekasan. Apotek tersebut diharapkan
mampu memberikan pelayanan farmasi yang optimal dan
berkualitas kepada masyarakat.
c. Posyandu
Posyandu merupakan Pos Pelayanan Terpadu yang
memberikan pelayanan kepada bayi, balita dan ibu hamil. Pada
tahun 2020, UPT Puskesmas Bandaran mempunyai 32 Posyandu
yang tersebar di semua desa. Dari keseluruhan Posyandu yang
ada di UPT Puskesmas Bandaran, 16 Posyandu (50%) yang
berstrata madya dan 16 posyandu lainnya (50%) berstrata
Purnama.
d. Desa Siaga
Desa siaga merupakan salah satu UKBM yang sangat
membantu dalam pelaksanaan program kesehatan di masyarakat.
Di wilayah kerja UPT Puskesmas Bandaran telah terbentuk desa
siaga dan Poskesdes. Desa siaga yang aktif 100%. Dengan
adanya desa siaga ini, diharapkan masyarakat dapat berperan
serta secara aktif di bidang kesehatan melalui Poskedes sehingga
dapat meningkatkan kewaspadaan dini terhadap permasalahan
kesehatan yang berkembang di wilayahnya masing-masing.

B. GAMBARAN KHUSUS
1. TENAGA KESEHATAN
Berikut SDM di UPT Puskesmas Bandaran

9
Tabel 2.4
Jumlah SDM UPT Puskesmas Bandaran
Tahun 2021
No Ketenagaan Jumlah
1. Kepala Puskesmas 1
2. Ka. Subbag TU 1
3. Dokter Umum 2
4. Dokter Gigi 1
5. Bidan :
- PNS 9
- PTT 4
6. Perawat :
- PNS 4
- PTT 2
7. Administrasi 7
8. Sanitarian 2
9. Pelaksana Gizi 1
10. Analisis Laboratorium 2
11. Apoteker 1
12. Asisten Apoteker 1
13. Kesehatan Masyarakat 2
14. Sukwan/Kontrak Lain-lain 34
Total 74
Sumber : Data kepegawaian UPT Puskesmas Bandaran

2. JENIS PELAYANAN
Jenis Pelayanan di UPT Puskesmas Bandaran meliputi :
a. Pelayanan UKM Esensial
a) Pelayanan Promosi Kesehatan
b) Pelayanan Kesehatan Lingkungan

10
c) Pelayanan KIA-KB, KRR dan UKS
d) Pelayanan Gizi
e) Pelayanan Pencegahan dan pengendalian penyakit
b. Pelayanan UKM Pengembangan
a) Pelayanan Kesehatan Jiwa
b) Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
c) Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
d) Pelayanan Kesehatan Olah Raga
e) Pelayanan Kesehatan Indera
f) Pelayanan Kesehatan Lansia
g) Pelayanan Kesehatan Kerja
c. Pelayanan UKP
a) Pelayanan Pemeriksaan Umum
b) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
c) Pelayanan KIA-KB
d) Pelayanan Gawat Darurat (UGD 24 Jam)
e) Pelayanan Gizi dan Sanitasi
f) Pelayanan Persalinan
g) Pelayanan Rawat Inap
h) Pelayanan Kefarmasian
i) Pelayanan Laboratorium
j) Pelayanan Imunisasi
k) Pelayanan PITC

11
3. TARIF DAN JAM PELAYANAN
(terlampir)
Tabel 2.5
Waktu Pelayanan UPT Puskesmas Bandaran

JENIS PELAYANAN KEGIATAN JAM PELAYANAN

1. PENGOBATAN UMUM PASIEN SENIN-KAMIS :07.30-13.30


PEMERIKSAAN 2. RUJUKAN JUM’AT : 07.30-11.00
UMUM 3. SURAT KETERANGAN SABTU : 07.30-12.30
SEHAT/SAKIT DARI DOKTER
1. SCALLING SENIN-KAMIS :07.30-13.30
2. TAMBAL GIGI JUM’AT : 07.30-11.00
POLI GIGI
3. CABUT GIGI SABTU : 07.30-12.30
4. PELAYANAN GIGI LAINNYA
1. PELAYANAN BALITA SEHAT SENIN-KAMIS :07.30-13.30
(IMUNISASI) JUM’AT : 07.30-11.00
2. PELAYANAN TERPADU BALITA SABTU : 07.30-12.30
SEHAT
KIA/KB/IMUNISASI 3. PEMERIKSAAN IBU HAMIL
4. PEMERIKSAAN SETELAH
PERSALINAN
5. PELAYANAN KB
6. KONSULTASI KESPRO
LABORATORIUM 1. PEMERIKSAAN DARAH
LENGKAP SENIN-KAMIS :07.30-13.30
2. PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK JUM’AT : 07.30-11.00
3. PEMERIKSAAN URIN LENGKAP SABTU : 07.30-12.30
4. PEMERIKSAAN DAHAK
5. PEMERIKSAAN HIV
6. PEMERIKSAAN IMS

POLI PITC 1. KONSELING HIV DAN IMS SENIN-KAMIS :07.30-13.30


2. PEMERIKSAAN HIV DAN IMS JUM’AT : 07.30-11.00

12
JENIS PELAYANAN KEGIATAN JAM PELAYANAN

3. PEMERIKSAAN SECRET PENIS SABTU : 07.30-12.30


1. KONSELING GIZI DAN/ATAU SENIN-KAMIS :07.30-13.30
POLI GIZI DAN SANITASI JUM’AT : 07.30-11.00
SANITASI 2. PEMERIKSAAN KUALITAS SABTU : 07.30-12.30
LINGKUNGAN
1. KEGAWAT DARURATAN
UGD RAWAT INAP 2. PERAWATAN 1 DAY CARE 24 JAM
3. RAWAT INAP
PELAYANAN PUSLING 24 JAM
PELAYANAN PERSALINAN 24 JAM

4. HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN


UPT Puskesmas Bandaran merupakan salah satu fasilitas
kesehatan yang memiliki hak dan kewajiban Pasien sebagai
berikut :
a. HAK PASIEN
a) Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tatat tertib
dan peraturan yang berlaku di Puskesmas
b) Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan
jujur.
c) Pasien berhak memperoleh pelayanan medis yang bermutu
sesuai dengan standar profesi kedokteran atau kedokteran
gigi tanpa diskriminasi.
d) Pasien berhak mendapatkan kenyamanan dan kecepatan
dalam pelayanan.
e) Pasien berhak mendapatkan informasi yang jelas meliputi :
 Penyakit yang di derita.
 Tindakan medis yang dilakukan.
 Upaya pencegahan penyakit.

13
 Meminta konsultasi medis.
 Menyampaikan keluhan dan saran terkait pelayanan
puskesmas
 Mengetahui, hasil pemeriksaan, diagnose, tindakan yang
dilakukan kecuali pada kasus KLB.
 Keluarga dapat mendampingi saat menerima pelayanan
kesehatan.
f) Pasien berhak atas privasi dan kerahasiaan penyakit yang
diderita termasuk data-data medisnya.
b. KEWAJIBAN PASIEN
a) Membawa kartu berobat puskesmas, kartu identitas
(KTP/KK) dar kartu KIS/BPJS Faskes Puskesmas Bandaran
(bila ada).
b) Mematuhi tata tertib dan mengikuti alur lengkap tentang
masalah kesehatannya.
c) Mematuhi nasehat dan pengobatan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan

14
5. ALUR PELAYANAN PASIEN

Gambar 2.2 Alur Pelayanan UPT Puskesmas Bandaran

15
6. DENAH RUANGAN

16
7. PENYAKIT TERBANYAK
Adapun kasus 15 penyakit terbanyak yang dittangani oleh Puskesmas
maupun jejaring akan disajikan kedalam tabel berikut :

Tabel 2.6
15 Penyakit Terbanyak Wilker UPT Puskesmas Bandaran
Tahun 2021

No. Nama Penyakit Jumlah Kasus


1. Ispa 3618
2. Radang Sendi 2651
3. Diare 1347
4. Hipertensi 1099
5. Gastritis 1077
6. Scabies 765
7. Anemia 529
8. Tipus Perut (Typoid) 522
9. Kencing Manis 407
10. Conjungtivits, kelainan sklera 327
11. Penyakit kulit alergi 318
12. Penyakit kulit infeksi 298
13. Penyakit kulit karena jamur 290
14. Penyakit pada saluran kencing 265
15. Infeksi penyakit usus 176
Sumber : Data LB1 2021 UPT Puskesmas Bandaran

17
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

A. ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS)


Kematian merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk
menentukan derajat kesehatan masyarakat di suatu wilayah. Oleh
karena itu, kematian ibu, bayi, dan balita juga dijadikan sebagai
indikator dalam SDG’s (Sustanable Development Goals) yang harus
tercapai pada tahun 2025.
1. Kematian Neonatal/Bayi/Balita
Trend angka kematian neonatal/bayi/balita di wilayah kerja
Puskesmas Bandaran selama periode 3 (tiga) tahun terakhir seperti
terlihat pada grafik di bawah ini :

Grafik 3.1. Angka Kematian Neonatal, Bayi dan dan Balita di Wilker UPT
Puskesmas Bandaran Tahun 2019 – 2021

Grafik di atas menunjukkan bahwa angka kematian neonatal


mengalami penurunan sejak tahun 2021 yaitu sebanyak 2 kasus.
Sedangkan angka kematian bayi dan balita tidak ada kasus.

18
2. Kematian Ibu
Jumlah kematian ibu di wilayah kerja Puskesmas Bandaran
selama periode 3 (tiga) tahun terakhir terlihat pada grafik di bawah
ini :

Grafik 3.2. Kematian Ibu di Wilker UPT Puskesmas Bandaran


Tahun 2019 – 2021

Grafik di atas menunjukkan bahwa tidak ada kasus angka


kematian ibu dalam waktu tahun 2019 - 2021. Hal ini menunjukkan
adanya pelayanan yang baik dari tenaga kesehatan dan juga
kesadaran masyarakat untuk melahirkan di fasilitas kesehatan.

B. ANGKA KESAKITAN
Angka kesakitan merupakan indikator penting yang digunakan
untuk melihat derajat kesehatan masyarakat di dalam suatu wilayah.
Indikator yang digunakan untuk melihat angka kesakitan ini yaitu :

19
1. AFP
Trend penemuan kasus AFP di wilker UPT Puskesmas Bandaran
dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Grafik 3.3. Penemuan Kasus AFP di Wilker UPT Puskesmas Bandaran


Tahun 2019 – 2021

Grafik di atas menunjukkan bahwa tidak ada kasus AFP dalam


waktu tahun 2019 – 2021.
2. TB Paru
Trend penemuan kasus TB Paru di wilker UPT Puskesmas
Bandaran dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

20
Grafik 3.4. Penemuan TB Paru di Wilker UPT Puskesmas Bandaran
Tahun 2019 – 2021
Trend penemuan kasus TB Paru mengalami penurunan setiap
tahunnya. Penemuan kasus TB Paru tertinggi pada tahun 2019
sebanyak 41 kasus. Kemudian 30 kasus pada tahun 2020 dan 22
kasus pada tahun 2021. Adapun penemuan kasus TB Paru ini di
dukung oleh laporan kader pendamping untuk program TB Paru.
3. Pneumonia Balita
Trend penemuan kasus pneumonia balita di wilker UPT
Puskesmas Bandaran dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Grafik 3.5. Penemuan kasus Pneumonia Balita di Wilker UPT Puskesmas


Bandaran Tahun 2019 – 2021

21
Pada grafik di atas menggambarkan penemuan kasus
Pneumonia Balita mengalami kenaikan yang sangat signifikan dari
tahun 2020 ke tahun 2021 yakni dari 0 kasus ke 1722 kasus.
4. HIV/AIDS
HIV/AIDS merupakan penyakit menular, adapun perkembangan
kasus HIV/AIDS di wilker UPT Puskesmas Bandaran adalah sebagai
berikut :

Grafik 3.6. Kasus HIV/AIDS di Wilker UPT Puskesmas Bandaran


Tahun 2019 – 2021

Seperti terlihat pada grafik di atas, penemuan kasus HIV/AIDS


terjadi peningkatan pada tahun 2020 sebanyak 3 kasus dari tahun
yang sebelumnya hanya 1 kasus. Hal ini menandakan adanya
perkebangan kasus HIV/AIDS pada masyarakat sehingga perlu
peningkatan upaya promotif dan preventif tentang HIV/AIDS.
Beberapa upaya telah dilakukan untuk percepatan penemuan kasus
HIV/AIDS, salah satunya adalah adanya kebijakan kewajiban tes
HIV/AIDS bagi ibu hamil dan penderita TB paru sehingga kasus

22
yang terkonfirmasi bisa segera dilakukan upaya pencegahan
penularan.
5. Diare
Diare adalah penyakit dimana penderita mengalami rangsangan
buang air besar yang terus menerus dengan tinja atau feses yang
masih memiliki kandungan air berlebih. Diare merupakan salah satu
penyakit yang dapat menyebabkan kematian apabila tidak segera
ditangani. Kasus Diare selama periode 3 (tiga) tahun terakhir dapat
terlihat pada grafik di bawah ini :

Grafik 3.7. Kasus Diare di Wilker UPT Puskesmas Bandaran


Tahun 2019 – 2021

Penemuan kasus diare mengalami peningkatan pada tahun


2021. Seperti terlihat pada grafik di atas, capaian tahun 2020 ke
tahun 2021 yakni dari 255 kasus menjadi 653 kasus. Salah satu
penyebab diare adalah dikarenakan masih kurangnya kesadaran
masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat seperti
mencuci tangan dengan memakai sabun dan air mengalir serta
masih adanya perilaku mengkonsumsi air mentah.

23
6. Kusta
Penyakit kusta medrupakan penyakit yang disebabkan oleh
Mycobacterium leprae. Penyakit kusta di wilker UPT Puskesmas
Bandaran juga merupakan salah satu penyakit yang perlu
diwaspadai kerena perkembangannya seperti fenomena gunung es
sehingga yang tampak hanya ujungnya saja sedangkan
perkembangan di masyarakat masih banyak yang belum terdeteksi.
Kasus Kusta dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Grafik 3.8. Kasus Kusta di Wilker UPT Puskesmas Bandaran


Tahun 2019 – 2021

. Jumlah kasus kusta baru mengalami peningkatan pada tahun


2021 yakni 7 kasus kusta basah, sedangkan kasus kusta kering
tidak ditemukan dalam tiga tahun terakhir.
7. Kasus Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)
Kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)
adalah Difteri, Pertusis, Tetanus, Campak, Polio, dan Hepatitis B.
Pencegahan penyakit tersebut yaitu melalui pemberian Imunisasi

24
Dasar Lengkap (IDL). Berikut kasus PD3I di wilker UPT Puskesmas
Bandaran :

Grafik 3.9 Kasus PD3I di Wilker UPT Puskesmas Bandaran


Tahun 2019 – 2021

Berdasarkan grafik diatas, kasus PD3I yang ditemukan yakni


hepatitis B sebanyak 21 kasus pada tahun 2020 dan 2021. Adanya
kebijakan kwajiban tes hepatitis B bagi ibu hamil sangat membantu
dalam penemuan kasus hepatitis sehingga upaya pencegahan
penularan yang mungkin terjadi dapat dicegah sedini mungkin.
8. Kasus Penyakit yang Disebabkan oleh Binatang
Kasus penyakit yang disebabkan oleh binatang antara lain
Demam Berdarah Dangue (DBD), Malaria dan Filariasis. Berikut
grafik penemuan penyakit yang ditularkan melalui vektor :

25
Grafik 3.10 Penemuan Penyakit yang Ditularkan Melalui Vektor
di Wilker UPT Puskesmas Bandaran Tahun 2019 – 2021

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa kasus DBD terbanyak


terjadi pada tahun 2019 sebanyak 8 kasus. Sedangkan malaria dan
filariasis tidak ditemukan adanya kasus.

C. STATUS GIZI
Status gizi seseorang merupakan indikator penting dalam
menentukan adanya gangguan kesehatan. Berikut grafik kasus BGM
(Bawah Garis Merah) pada bayi dan balita di wilker UPT Puskesmas
Bandaran :

26
Grafik 3.11 Penemuan Kasus BGM di Wilker UPT Puskesmas Bandaran
Tahun 2019 – 2021

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa penemuan kasus BGM


menurun menjadi 29 kasus pada tahun 2021 dari tahun
sebelumnya sebanyak 88 kasus. Asupan gizi sangat penting bahkan
ketika masih dalam kandungan hingga usia balita sehingga masa
pertumbuhan dapat dilalui tanpa adanya gangguan kesehatan.

27
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

A. KESEHATAN IBU DAN ANAK


Pelayanan kesehatan ibu dan anak merupakan pelayanan
kesehatan dasar karena ibu dan anak merupakan awal mula generasi,
oleh sebab itu seorang ibu mulai dari mengandung hingga melahirkan
harus mendapat pelayanan kesehatan yang baik. Salah satunya adalah
kunjungan K1 dan K4 bagi hamil. Berikut cakupan kunjungan K1 dan
K4 :

Grafik 4.1 Cakupan Kunjungan K1 dan K4 di Wilker UPT Puskesmas


Bandaran Tahun 2019 – 2021

Pencapaian K1 wilayah kerja Puskesmas Bandaran pada tahun 2021


sebanyak 419 ibu hamil dan pencapaian K4 sebanyak 358 ibu hamil.
Pelayanan antenatal care merupakan pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada ibu hamil selama masa kehamilannya sesuai dengan
standart pelayanan antenatal care yang ditetapkan. Belum
maksimalnya pelayanan kesehatan ibu hamil di Puskesmas Bandaran

28
karena adanya kebiasaan masyarakat atau ibu hamil yang memilih
waktu pemeriksaan kehamilan ke tenaga kesehatan pada saat
kehamilan sudah berusia ≥3 bulan atau dirasakan sudah ada gerakan
janin dalam kandungannya. Padahal sebaiknya pemeriksaan dilakukan
mulai dari trimester pertama.
Selain pelayanan kesehatan ibu, juga dilakukan upaya kesehatan
anak melalui kunjungan KN1 dan KN4. Berikut grafik cakupan
kunjungan KN1 dan KN4 :

Grafik 4.2 Cakupan Kunjungan KN1 dan KN4 di Wilker UPT Puskesmas
Bandaran Tahun 2019 – 2021
Pada diagram diatas jumlah kunjungan KN1 dan KN4 pada tahun
2021 sama yakni sebanyak 399 dan 343.

B. KELUARGA BERENCANA
Keluarga berencana merupakan program nasional dalam rangka
menurunkan kepadatan penduduk. Berikut diagram cakupan KB aktif di
wilker UPT Puskesmas Bandaran :

29
Grafik 4.3 Cakupan KB Aktif di Wilker UPT Puskesmas Bandaran
Tahun 2019 – 2021

Dari diagram diatas cakupan KB aktif mengalami peningkatan


dalam tiga tahun terakhir dengan jumlah 2.951 jiwa pada tahun 2021.

C. GIZI
Kecukupan gizi akan berpengaruh pada kualitas SDM. Oleh karena
itu berbagai upaya dilakukan agar gizi terpenuhi. Berikut beberapa
cakupan upaya peningkatan gizi masyarakat :
1. Pemberian Fe bagi ibu hamil
Tablet tambah darah (Fe) merupakan zat mikro yang sangat
diperlukan oleh ibu hamil untuk mencegah melahirkan dengan
bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan untuk mencegah
pendarahan. Berikut cakupan pemberian Fe bagi ibu hamil :

30
Grafik 4.4 Cakupan Pemberian Fe di Wilker UPT Puskesmas Bandaran
Tahun 2019 – 2021

Pemberian Fe bagi ibu hamil mengalami penurunan pada 3


tahun terakhir. Pemberian terendah pada tahun 2020 sebanyak
298 tablet Fe. Hal ini bisa juga disebabkan adanya penurunan
jumlah ibu hamil sehingga tablet yang diberikan dari tahun ke
tahun juga mengalami penurunan
2. Cakupan ASI Eksklusif
Pemberian ASI eksklusif diberikan kepada bayi berusia 0-6
bulan. ASI berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh pada bayi.
Salah satu upaya meningkatkan capaian ASI eksklusif yakni
dengan IMD (Inisiasi Menyusui Dini). Berikut cakupan ASI
eksklusif wilker UPT Puskesmas Bandaran :

31
Grafik 4.5 Cakupan ASI Eksklusif di Wilker UPT Puskesmas Bandaran
Tahun 2019 – 2021

Berdasarkan diagram diatas, cakupan ASI eksklusif pada tahun


2021 sebanyak 7 jiwa. Masih rendahnya capaian ASI eksklusif
disebabkan oleh adanya budaya masyarakat untuk memberi
makanan tambahan pada bayi sebelum berumur 6 bulan. Selain itu,
kondisi ibu yang tidak keluar ASI juga menjadi penyebab tidak
dapat memberikan ASI eksklusif.
3. Cakupan Pemberian Vit.A
Pemberian Vitamin A pada bayi, anak balita, dan balita diberikan
secara berkala sebanyak 2 kali setahun yaitu setiap bulan Februari
dan Agustus. Adapun capaian pemberian Vitamin A dapat di lihat
pada grafik di bawah ini:

32
Grafik 4.6 Cakupan Pemberian Vit. A di Wilker UPT Puskesmas
Bandaran Tahun 2019 – 2021

Berdasarkan diagram diatas, pemberian vit.A mengalami


kenaikan tiap tahunnya terutama pemberian pada balita. Pada
tahun 2021 telah diberikan vit.A kepada 278 bayi dan 1.532 kepada
balita.
4. Cakupan D/S
Berikut capaian cakupan D/S di wilker UPT Puskesmas Bandaran :

Grafik 4.7 Cakupan D/S di Wilker UPT Puskesmas Bandaran


Tahun 2019 – 2021

33
Berdasarkan diagram diatas cakupan D/S mengalami
peningkatan pada tahun 2021 yakni sebanyak 1.523 jiwa. Capaian
terendah pada tahun 2020 sebanyak 981. Adanya peningkatan
capaian D/S membuktikan bahwa adanya kesadaran ibu
menimbang bayi dan balita setiap bulan.

D. KESEHATAN ANAK, USILA, DAN REMAJA


1. Cakupan Penjaringan Peserta Didik Sekolah
Penjaringan peserta didik anak sekolah dilakukan pada kelas 1,
kelas 7 dan kelas 10. Kegiatan yang dilakukan berupa pemeriksaan
kesehatan mata, gigi, kulit, rambut, telinga dan lain-lain. Berikut
cakupan penjaringan peseta didik sekolah :

Grafik 4.8 Cakupan Penjaringan Anak Sekolah di Wilker UPT


Puskesmas Bandaran Tahun 2019 – 2021

Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa cakupan


penjaringan peserta didik sekolah telah dilakukan 100% pada tiga
tahun terakhir
2. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Produktif dan Usia Lanjut

34
Berikut grafik cakupan pelayanan kesehatan pada usia produktif dan
usia lanjut :

Grafik 4.9 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Produktif dan Usia


Lanjut di Wilker UPT Puskesmas Bandaran Tahun 2019 – 2021

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa pelayanan kesehatan


usia produktif tertinggi pada tahun 2020 sebanyak 14072 jiwa,
namun pada tahun yang sama pelayanan kesehatan usia lanjut
mengalami penurunan dari tahun 2019 sebanyak 30126 menjadi
1777 pada tahun 2020. Hal tersebut disebabkan berkurangnya
kunjungan posyandu lansia dikarenakan pandemi covid.

E. KESEHATAN GIGI DAN MULUT


Pelayanan kesehatan gigi dan mulut berupa tumpatan gigi tetap
dan pencabutan gigi tetap. Selain pelayanan kesehatan gigi di
Puskesmas, di sekolah juga ada pelayanan kesehatan gigi anak sekolah
setiap tahun. Kegiatan tersebut berupa pemeriksaan gigi dan edukasi
merawat gigi. Berikut cakupan pelayanan gigi dan mulut di UPT
Puskesmas Bandaran :

35
Grafik 4.10 Cakupan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut UPT
Puskesmas Bandaran Tahun 2019 – 2021

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa pelayanan kesehatan gigi


dan mulut mengalami penurunan pada tiga tahun terakhir.

F. PENGENDALIAN PENYAKIT
Pengendalian penyakit diperlukan dalam rangka pencegahan KLB
(Kejadian Luar Biasa). Salah satu indicator pengendalian penyakit
yakni capaian IDL (Imunisasi Dasar Lengkap) dan desa UCI (Universal
Child Immunization). Berikut capaian IDL dan desa UCI di wilker UPT
Puskesmas Bandaran :

36
Grafik 4.11 Cakupan IDL dan Desa Uci di Wilker UPT Puskesmas
Bandaran Tahun 2019 – 2021

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa cakupan IDL mengalami


kenaikan dari tahun 2020 ke tahun 2021 yakni sebanyak 275 menjadi
280. Sedangkan desa UCI pada tahun 2021 tercapai 3 desa dari 7
desa. Hal tersebut disebabkan kurangnya pengetahuan tentang
pentingnya imunisasi sehingga banyak masyarakat yang menolak
imunisasi. Hal yang perlu dilaukan untuk meningkatkan capaian
imunisasi yakni peningkatan upaya promotif tentang imunisasi.

G. PELAYANAN KESEHATAN
UPT Puskesmas Bandaran memiliki 17 sarana pelayanan kesehatan
di desa yang terdiri dari 2 ponkesdes, 5 polindes, 7 poskesdes dan 3
pustu. Berikut diagram jumlah sarana pelayanan kesehatan UPT
Puskesmas Bandaran :

37
Grafik 4.12 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan
UPT Puskesmas Bandaran

Sarana pelayanan kesehatan tersebut tersebar di 7 desa wilayah


kerja UPT Puskesmas Bandaran

H. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT


Perilaku menyumbang 30% dalam penentuan derajat kesehatan.
Indikator yang digunakan dalam menentukan rumah tangga yang
berPHBS meliputi persalinan ditolong tenaga kesehatan, ASI eksklusif,
timbang badan bayi dan balita tiap bulan, cuci tangan pakai sabun,
jamban sehat, pemberantasan sarang nyamuk, tersedianya air bersih,
makan buah dan sayur, melakukan aktivitas fisik, tidak merokok.
Berikut cakupan PHBS rumah tangga tahun 2021 :

38
Grafik 4.13 Cakupan Rumah Tangga BerPHBS Tahun 2021

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa capaian rumah tangga


berPHBS masih rendah. Hal ini disebabkan indikator rumah tangga
yang berPHBS sulit dicapai yakni merokok didalam rumah.

I. KESEHATAN LINGKUNGAN
Derajat kesehatan dipengaruhi oleh 40% faktor lingkungan.
Lingkungan yang baik menyebabkan kenyamanan sehingga bisa
meningkatkan efisiensi dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Berikut
beberapa indikator penyelenggaraan kesehatan lingkungan UPT
Puskesmas Bandaran :
1. Pengawasan Sarana Air Minum (SAM)
Pengawasan sarana air minum dilakukan untuk memastikan
bahwa air minum yang digunakan masyarakat merupakan air
minum aman dan sehat mengingat bahwa air merupakan
kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi. Berikut cakupan
pengawasan SAM pada tahun 2021 :

39
Grafik 4.14 Cakupan Pengawasan SAM Tahun 2021

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa pengawasan SAM paling


tinggi dilakukan di desa Kramat dengan persentase 83,3%.
Sedangkan paling rendah di desa Taro’an dengan persentase
25,6%
2. Akses Jamban Sehat
Adanya jamban sehat dimaksudkan dapat terkelolanya
pembuangan tinja dengan baik sehingga tidak menimbulkan
pencemaran pada badan air. Berikut cakupan akses jamban sehat
UPT Puskesmas Bandaran tahun 2021 :

Grafik 4.15 Cakupan Akses Jamban Sehat Tahun 2021

40
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa akses jamban sehat di
wilker UPT Puskesmas Bandaran mencapai 100%. Hal ini
membuktikan bahwa telah ada kesadaran masyarakat untuk
mengelola tinjanya sehingga lingkungan menjadi aman dari
cemaran limbah tinja.
3. Pengawasan Tempat-Tempat Umum (TTU)
Pengawasan TTU dilakukan untuk memastikan bahwa TTU yang
ada memenuhi syarat Kesehatan lingkungan. Berikut cakupan
pengawasan TTU pada tahun 2021 :

Grafik 4.16 Cakupan Pengawasan TTU Tahun 2021

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa cakupan pengawasan


TTU di wilker UPT Puskesmas Bandaran paling tinggi dilakukan di
Desa Kramat dengan persentase 100%. Adapun jenis TTU yang
dilakukan pengawasan adalah sarana kesehatan, sekolah (SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA), pasar, tempat ibadah.

41

Anda mungkin juga menyukai