Fix Laporan Observasi PPL 1 SDN 23
Fix Laporan Observasi PPL 1 SDN 23
Disusun oleh:
1. Septi Yasni Darti
2. Siti Azizah
3. Talitha Laili Novrianti
4. Umi Fatonah
5. Wahyuni
6. Yola Prasetya
Guru Pamong:
Faiz Amali, S.Pd.Gr.
Kelas : PGSD-1
Mengesahkan,
ii
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
iii
DAFTAR ISI
LAMPIRAN .................................................................................................................. 45
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu rangkaian mata
kuliah yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa Program Profesi Guru (PPG) di
LPTK Universitas Sriwijaya untuk memenuhi syarat penyelesaian mata kuliah.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini merupakan salah satu bentuk pendidikan
berupa pemberian pelatihan dan pengalaman belajar yang berhubungan langsung
dengan masyarakat khususnya dunia kependidikan baik dalam proses belajar
mengajar maupun administrasi sekolah, sehingga diharapkan dapat
mengidentifikasi permasalahan dan mengatasinya.
Tujuan dilaksanakannya kegiatan PPL adalah untuk memberikan pengalaman
secara nyata kepada mahasiswa PPG dalam bidang Keprofesionalan dan
pembelajaran di sekolah, memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam
rangka melatih dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang kependidikan.
Melalui kegiatan PPL ini juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
belajar, mengenal, dan memahami berbagai macam karakteristik peserta didik di
sekolah dengan segala dinamika permasalahan yang ada di dalamnya. PPL juga
menjadi ajang bagi mahasiswa PPG untuk menerapkan berbagai ilmu yang pernah
didapatkan saat mengikuti perkuliahan PPG.
Pelaksaan PPL ini dilakukan selama kurang lebih 5 minggu, dalam
pelaksaannya terdapat beberapa kegiatan seperti: minggu pertama melakukan
observasi, minggu kedua asistensi mengajar, minggu ketiga, ke empat dan kelima
praktik pembelajaran terbimbing. Hal ini dilakukan untuk mengamati, mengenal
dan mempraktikan langsung semua kompetensi yang telah dipelajari.
B. Tujuan observasi
Mengamati secara langsung kegiatan pembelajaran di kelas agar mahasiswa
memperoleh pengetahuan mengenai kondisi belajar mengajar sesungguhnya. Hasil
observasi kegiatan pembelajaran ini dapat dimanfaatkan sebagai modal awal bagi
mahasiswa agar dapat mempersiapkan kegiatan belajar mengajar lebih matang.
1
C. Manfaat observasi
Manfaat yang diharapkan dari hasil observasi ini ditinjau dari segi teoritis
dan praktis. Secara teoritis observasi ini bermanfaat menambah pengetahuan dan
wawasan tentang karakteristik peserta didik, lingkungan belajar, pelaksanaan
pembelajaran di sekolah, serta manajemen sekolah di SD Negeri 112 Palembang.
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-
pihak sebagai berikut:
2. Bagi guru, dapat dijadikan sebagai bahan untuk merefleksi diri terkait dengan
proses pembelajaran.
D. Sasaran obsrvasi
Adapun sasaran dari observasi kami di SDN 23 Palembnag meliputi:
karakteristik peserta didik, lingkungan belajar, rancangan proses pembelajaran
(RPP), dan pelaksanaan pembelajaran.
2
BAB II
HASIL ANALISIS DATA
A. Hasil observasi
A.1. Lembar Observasi Karakteristik Peserta Didik
Tanggal observasi : 27-29 Oktober 2022
Tempat : SDN 23 Palembang
Interpretasi:
3
lingkungan yang dapat mendukung
kegiatan pembelajaran peserta didik
menjadi optimal. Untuk mewujudkan
suasana sekolah yang mendukung dan
menyenangkan, sekolah perlu
memfasilitasi dan menyediakan sarana dan
prasarana yang mumpuni, sehingga pem-
belajaran dan interaksi peserta didik ber-
langsung dengan baik dan maksimal.
SD Negeri 23 Palembang sudah
memfasilitasi peserta didiknya dengan
baik. Seperti yang dilihat dari hasil
observasi, kebersihan lingkungan sekolah
SDN 23 Palembang dirawat tidak hanya
oleh penjaga sekolah atau petugas
kebersihan, tetapi juga oleh para guru,
peserta didik, serta warga sekolah lainnya.
Lingkungan sekolah yang bersih akan
memberi kenyamanan kepada peserta
didik dalam belajar.
Selain itu, ruang kelas yang luas dan
terbuka memberi keleluasaan bagi peserta
didik dalam KBM di kelas. Adanya
penyusunan tempat duduk membentuk
huruf U membuat ruangan terasa lebih
lapang sehingga peserta didik merasa
nyaman selama pembelajaran
berlangsung, interaksi dengan guru dan
teman satu kelas yang lain pun menjadi
lebih lancar.
• Profil Pelajar Pancasila memiliki enam ciri
utama, yakni: (1) Beriman dan bertakwa
4
kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia;
(2) Berkebinekaan global; (3) Bergotong
royong; (4) Mandiri; (5) Bernalar kritis;
dan (6) Kreatif.
SDN 23 Palembang belum menggunakan
Kurikulum Merdeka, tetapi ciri Profil
Pelajar Pancasila sudah dihidupkan secara
tidak langsung melalui pembiasaan-
pembiasaan dan kegiatan rutin di sekolah.
Ciri beriman dan bertakwa kepada Tuhan
YME serta berakhlak mulia sudah
dibiasakan melalui kegiatan rutin
pembacaan ayat suci Al-Quran setiap pagi;
Berkebinekaan global sudah dimunculkan
melalui pembiasaan menghargai dan
hormat kepada sesama tanpa pandang
perbedaan; Ciri bergotong royong sudah
dibiasakan melalui kegiatan operasi semut
yang rutin dilaksanakan setiap hari Sabtu
dengan membersihkan lingkungan sekolah
bersama-sama; ciri mandiri, bernalar
kritis, dan kreatif sudah dimunculkan
secara tidak langsung dalam kegiatan pem-
belajaran.
5
menekankan nilai-nilai peserta didik selama berada di lingkungan
profil pelajar Pancasila sekolah, terutama di dalam kelas. Guru
kepada peserta didik, dan peserta didik juga melaksanakan
kesepakatan tentang akibat yang mungkin
diterima peserta didik apabila melanggar
peraturan yang telah disepakati.
• Guru menekankan nilai-nilai Profil
Pelajar Pancasila kepada peserta didik
melalui pembelajaran dan pembiasaan-
pembiasaan di dalam kelas maupun di luar
kelas. Pembiasaan tersebut seperti
membaca doa di awal pembelajaran,
pembiasaan untuk tidak membedakan
teman di dalam kelas, melaksanakan
pembelajaran yang bersifat kelompok
atau mengutamakan kerja sama,
melaksanakan pembelajaran dengan
pendekatan dan metode yang mampu
memunculkan sikap mandiri, bernalar
kritis, serta kreatif dalam pribadi peserta
didik.
Interpretasi:
6
didik harus mengerjakan PR di rumah,
bagi peserta didik yang tidak mengerjakan
PR, maka harus menyelesaikannya di
dalam kelas. Kesepakatan lainnya yaitu
seperti menghargai dan rukun terhadap
teman satu kelas maupun satu sekolah.
• Penekanan nilai-nilai Profil Pelajar
Pancasila di SDN 23 Palembang sudah
dilaksanakan dengan baik di dalam kelas
walau sekolah belum menggunakan
Kurikulum Merdeka. Penekanan nilai-
nilai Profil Pelajar Pancasila tersebut di-
laksanakan melalui kegiatan KBM di
kelas maupun kegiatan di luar kelas.
Adanya penekanan dan penanaman nilai-
nilai Profil Pelajar Pancasila
menghasilkan peserta didik di SDN 23
Palembang yang berbudi pekerti luhur
serta bersikap sesuai dengan Profil Pelajar
Pancasila, yaitu: (1) Beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia; (2) Berkebinekaan
global; (3) Bergotong royong; (4)
Mandiri; (5) Bernalar kritis; dan (6)
Kreatif.
7
bentuk apa saja pertanyaan atau mengajukan diri untuk
keterlibatan peserta mengerjakan soal di papan tulis.
didik dalam • Guru memotivasi peserta didik untuk
pembelajaran ini? terlibat dalam pembelajaran dengan
● Jika iya, bagaimana memberi pertanyaan-pertanyaan
guru memotivasi pemantik serta memberi kesempatan
peserta didik untuk kepada peserta didik untuk menjawab soal
terlibat dalam sesuai pendapat dan kemampuan mereka.
pembelajaran? • Sebagian kecil peserta didik terlihat pasif
● Jika tidak, mengapa dan tidak termotivasi selama
peserta didik tidak pembelajaran kemungkinan disebabkan
termotivasi dalam oleh gaya belajar yang tidak sesuai
pembelajaran? dengan gaya belajar mereka, juga tingkat
● Apakah Anda minat belajar yang masih rendah.
menangkap • Ya, antusiasme belajar peserta didik telah
antusiasme belajar dari tampak selama KBM, meski masih ada
para peserta didik? beberapa peserta didik yang tidak
● Apakah peserta didik menunjukkan antusiasmenya dalam
aktif merespon pembelajaran.
pertanyaan guru • Sebagian besar peserta didik telah aktif
selama pembelajaran merespon pertanyaan guru selama KBM
berlangsung? Jelaskan berlangsung, baik itu pertanyaan
pemantik atau pertanyaan yang terkait
dengan materi ajar. Kegiatan tanya-jawab
sering dilakukan selama pembelajaran
dan peserta didik mampu menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
dengan lancar secara lisan.
Interpretasi:
8
peserta didik mau berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran, baik itu dalam mengemukakan
pendapat, menjawab pertanyaan, atau
mengajukan diri untuk mengerjakan soal di
papan tulis. Antusiasme tersebut membuat
pembelajaran berlangsung dengan lancar.
9
kompetensi awal berpartisipasi aktif saat pembelajaran.
peserta didik beragam? • Guru memberikan motivasi berupa suatu
● Bagaimana guru umpan pertanyaan dan memberikan
mendampingi setiap penambahan nilai apabila siswa
peserta didik agar menjawab dengan baik dan benar.
mencapai tujuan • Guru memberikan pendampingan kepada
pembelajaran? peserta didik agar tercapainya tujuan
pembelajaran.
Interpretasi:
10
● Bagaimana guru kelas sebelum pembelajaran, karena
merespons peserta wali kelas terdapat jadwal piket
didik yang belum bisa sehingga ruang kelas harus dalam
mengekspresikan diri keadaan bersih untuk memberikan
dengan tepat? suasana yang nyaman dan bersih
untuk kegiatan belajar dan mengajar.
Hal ini telah menjadi kebiasaan pada
peserta didik untuk mengekpresikan
diri dalam kebersihan kelas.
• Guru merespon proses pembelajan
pada saat siswa mengekplorasikan
pengetahuannya, apabila siswa
tersebut belum tepat untuk
memberikan pernyataan terkait materi
maka tindakan seorang guru adalah
memberikan kesempatan siswa untuk
selalu berani tampil kedepan kelas,
tujuannya adalah menanamkan
keberanian dalam diri peserta didik
dalam mengkomunikasikan apa yang
menjadi pengetahuannya, guru
memberikan feedback berupa pujian
karena peserta didik telah berani
tampil dan guru memberikan refleksi
terkait kesalahan siswa.
Interpretasi:
11
sudah bersih karena peserta didik selalu
menjalankan kebersihan kelas.
12
terlihat banyak sekali hasil karya peserta
didik tersusun rapi di lemari depan kelas.
Interpretasi:
13
menanamkan nilai-nilai integritas dan
spiritual kepada peserta didik dengan
melakukan pembacaan ayat-ayat pendek ,
berdoa sebelum memulai pembelajaran, guru
juga melatih sikap jujur dalam mengerjakan
tugas dengan tidak menyontek kepada teman,
bertanggung jawab atas tugas yang telah di
berikan oleh guru.
Kesimpulan :
1. Budaya kelas dan budaya sekolah telah memberikan peluang dan daya
dukung untuk mempasilitasi peserta didik dalam mewujudkan profil
pancasila.
2. Guru telah melibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga
terciptanya pembelajaran yang aktip dan sehingga guru hanya memberikan
suatu arahan dalam pembelajaran sehingga siswa banyak berperan aktif
dalam pembelajaran dan tidak hanya terpusat pada guru saja.
3. Guru telah memastikan Kesiapan siswa baik dalam konsisi maupun materi,
kemampuan awal siswa pada materi belajar telah dapat dipetakan
berdasarkan pertanyaan seorang guru pada awal pembelajaran terkait
materi virus sehingga dapat diketahui penguasaan tinggal pemahaman
siswa.
4. Perkembangan psikologis anak pada tahap perkembangan emosi siswa
telah diberikan penanaman nilai-nilai pada diri untuk membangun rasa
peduli terhadap kebersihan dan sikap saling menghargai pendapat sesama
teman.
5. Perkembangan psikologis anak pada tahap psikososial, guru telah
14
menanamkan nilai-nilai membangun komunikasi antar peserta didik
dengan cara kegiatan kolaborasi siswa dalam menyampaikaikan pendapat
terkait materi, dan sikap yang dimunculkan adalah rasa sikap menghargai
atau empati siswa. dan meningkatkan kemampuan penguasaan siswa
dalam berkomunikasi dan berkolaborasi antar peserta didik.
6. Perkembangan terhadap moral adalah sikap yang ditanamkan melainkan
sikap percaya diri untuk mingkatkan integritas dari peserta didik dalam
mencapai prestasi yang baik. Selain itu sikap spiritual ditananam pada
kebiasaan siswa membaca doa pada saat sebelum pembalajaran.
15
Esensial dan ● Kejelasan perumusan RPP yang diobservasi telah
bermakna tujuan pembelajaran runtut dan perumusan tujuan
memenuhi kriteria SMART pembelajaran memenuhi
(Specific, Measurable, kriteria SMART (Specific,
Achievable, Relevant, dan Measurable, Achievable,
Time) (tidak menimbulkan Relevant, dan Time) (tidak
penafsiran ganda dan menimbulkan penafsiran
mengandung perilaku hasil ganda dan mengandung
belajar) perilaku hasil belajar).
Tujuan
● Apakah modul ajar/RPP Sesuai dengan hasil
memuat tujuan pembelajaran.
pembelajaran yang sesuai
selaras dengan CP yang
dituju?
16
pertanyaan pemantik yang pemantik yang dilakukan
menyasar konsep inti? untuk menyasar konsep inti
dalam RPP.
Kegiatan
● Apakah alur kegiatan Alur kegiatan sudah runtut,
disusun secara runtut, sistematis dan sesuai dengan
sistematis, sesuai dengan alokasi waktu
alokasi waktu?
17
mengukur ketercapaian
Tujuan Pembelajaran?
Ya bentuk asesmen pada RPP
● Apakah bentuk asesmen sudah memberikan umpan
memberikan umpan balik balik pada proses belajar siswa
pada proses belajar siswa?
Kriteria sudah jelas, ada
Tujuan Pembelajaran
tertera secara jelas?
18
● Apakah modul ajar/RPP Bisa mengakomodir siswa
dapat mengakomodir siswa dengan kebutuhan yang
dengan kebutuhan yang berbeda
berbeda?
dipahami?
19
Kesimpulan :
Dari observasi Modul Ajar / RPP yang ada di SD Negeri 23 Palembang, kami
dapat mengetahui bahwa RPP Matematika untuk kelas VI.A dengan wali kelas Faiz
Amali, S.Pd., Gr. di SD Negeri 23 Palembang tersebut kurang lebih telah memenuhi
poin-poin dari prinsip observasi penilaian Modul Ajar/ RPP di atas, namun masih
terdapat beberapa poin yang masih perlu dilengkapi lagi dalam pembuatan
(penulisan RPP), seperti pertanyaan pemantik untuk menuju konsep inti,
penggunaan media pembelajaran, penulisan daftar pustaka dalam RPP, dan daftar
pertanyaan untuk refleksi pembelajaran.
20
benar telah belajar topik ini, semua peserta didik berdiferensiasi yang
tentang topik telah belajar dengan baik mengutamakan kebutuhan
pembelajaran hari sesuai dengan tujuan peserta didik, serta
ini? Bagaimana pembelajara yang diterapkan menyampaikan materi
proses mereka oleh guru kelas. Proses pembelajaran sesuai
belajar? belajar di kelas tersebut dengan gaya belajar yang
sangat aktif, kritis, dan disukai peserta didik.
antusias dalam
melaksanakan pembelajaran
mengenai Menyelesaikan
Masalah Sehari-Hari dengan
Bilangan Bulat.
Peserta didik mana Ada 1 peserta didik yang Peserta didik yang tidak
yang tidak dapat duduk dibarisan belakang dapat mengikuti
mengikut kegiatan yang terkadang kurang fokus pembelajaran akan
pembelajaran pada ketika melaksanakan diposisikan di barisan
hari ini? pembelajaran. depan atau duduk di
samping peserta didik yang
rajin memperhatikan
pembelajaran.
21
tersebut berhasil semestinya serta peserta Tidak lupa memberikan
didik dapat memahami motivasi agar anak
materi yang telah semangat mengikuti
disampaikan oleh guru kelas. pembelajaran kita.
22
guru dalam model dalam memfasilitasi dilakukan untuk
memfasilitasi pembelajaran peserta didik memfasilitasi peserta didik
peserta didik yang yang lebih cepat adalah yang lebih cepat dari rata-
lebih cepat dari rata- dengan memberikan refleksi rata kelas yaitu dengan
rata kelas dalam serta penguatan pada materi pemberian soal pengayaan
mencapai tujuan yang telah dipelajari dengan tingkatan soal yang
pembelajaran? sehingga peserta didik tinggi seperti soal-soal
tersebut benar-benar HOTS sehingga dapat
memahami tanpa ada meningkatkan
kekeliruan pada pemahamannya dan
pemahamannya. melatih peserta didik dalam
menyelesaikan soal yang
lebih sulit.
23
Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari pengamatan ini?
Kesimpulan:
Catatan lain:
Aspek-aspek lain yang dapat dicermati oleh observer antara lain difokuskan
pada interaksi antar peserta didik dalam satu kelompok, interaksi peserta didik
antar kelompok, interaksi peserta didik – guru, interaksi peserta didik – media/
sumber belajar, serta interaksi peserta didik – lingkungan.
24
lingkungan yang mendukung dan menghambat pelaksanaan kebijakan atau
program.
25
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala
sekolah SD Negeri 23 Palembang, kebutuhan
peserta didik yang menjadi prioritas di sekolah
SD Negeri 23 Palembang adalah fasilitas yang
menjadi sarana dan prasarana peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran. Penggunaan
dana bos selalu dianggarkan untuk membeli
kebutuhan belajar anak seperti buku tematik,
alat peraga pembelajaran, peta dan fasilitas
penunjang pembelajaran di sekolah. Sehingga
sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh
peserta didik maupun guru-guru di sekolah
untuk kegiatan belajar terpenuhi dengan baik.
26
membuat prota dan prosem maka akan
terlihat rencana kerja yang akan
dilaksanakan kedepan.
• SDN 23 Palembang melakukan monotoring
● Seberapa jauh/rutin terhadap pelaksanaan kurikulum sebanyak
sekolah melakukan dua kali dalam setahun. Kepala sekolah
monitoring terhadap melihat secara langsung tentang
pelaksanaan pembelajaran didalam kelas, baik dari cara
kurikulum? guru mengajar maupun perangkat
pembelajaran yang digunakan.
• SDN 23 Palembang, penggunaan data
dalam proses refleksi kurikulum ini
● Seberapa jauh dilakukan setiap 1 tahun dua kali. setelah
penggunaan data melakukan monitoring lanjut pelaksanaan
dalam proses refleksi kegiatan supervise melakukan penilaian
kurikulum? kinerja menilai perangkat pembelajaran
yang digunakan oleh guru. Hal itu
dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan guru sendiri, jika dilakukan
penilaian kinerja akan sangat bermanfaat
untuk guru.
Interpretasi Hasil Observasi
27
guru mengajar maupun perangkat
pembelajaran yang digunakan. Hal itu
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
guru sendiri, jika dilakukan penilaian kinerja
akan sangat bermanfaat untuk guru.
28
sekolah, mengikuti kegiatan KKG,
mengirimkan guru untuk belajar membuat
soal, menganalisis materi ajar.
Interpretasi Hasil Observasi
29
siswa, kekurangan yang ada di sekolah dari
kebutuhan siswa dan guru melalu data
dapodik. Operator yang bertugas untuk
membuat laporan sebelum dikirimkan ke
dinas.
● Apakah penggunaan • Penggunaan sarana dan prasarana di SDN
sarana dan prasarana 23 Palembang ini ada beberapa yang belum
sudah efektif untuk menunjang proses pembelajaran seperti
mendukung proses misalnya kekurangannya alat olahraga
pembelajaran? untuk menunjang proses pembelajaran
olahraga, bangku dan meja masih kurang
memadai, guru masih belum menggunakan
media yang difasilitasi sekolah semisal
menggunakan peta, globe. Namun sekolah
terus mengusahakan agar kekurangan-
kekurangan dapat teratasi dengan sebaik-
baiknya.
● Apakah ada sarana dan • Sarana dan prasarana di sekitar sekolah
prasarana di sekitar yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung
sekolah yang dapat pembelajaran adalah lapangan untuk
dimanfaatkan untuk bermain, untuk pembelajaran olahraga
mendukung yang membutuhkan praktik secara
pembelajaran? langsung bisa menggunakan lapangan,
lapangan juga bisa untuk belajar secara
langsung misal tentang tumbuhan siswa
bisa langsung mengidentifikasi tumbuhan
yang ada disekitar sekolah, mushola untuk
pembelajaran agama semisal praktik sholat,
mengaji.
Interpretasi Hasil Observasi
30
dan prasarana sekolah secara lengkap. Dari
data tersebut sekolah dapat mengidentifikasi
sarana dan prasarana yang baik maupun yang
kurang sehingga sekolah dapat mengusahakan
agar kekurangan-kekurangan dapat teratasi
dan fasilitas yang dibutuhkan dalam proses
pembelajaran terpenuhi dengan sebaik-
baiknya.
31
Manajemen Sistem Hasil Observasi
Informasi
● Sejauh mana guru bisa • Guru dapat mengakses data tersebut dengan
mengakses dan sangat mudah ketika guru membuthkan
menggunakan data dalam proses pembelajaran maka tinggal
tersebut untuk membukanya kembali untuk digunakan.
mendukung proses Seperti contohnya RPP, Absen siswa, hasil
pembelajaran? belajar siswa.
Interpretasi Hasil Observasi :
32
Manajemen Hasil Observasi
Ketatalaksanaan
Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari wawancara dan pengamatan ini?
Setelah mempelajari hal ini, ada banyak pengalaman berharga yang kami
dapatkan, pembelajaran yang baru mengenai manajemen sekolah, khususnya yang
ada di SD Negeri 23 Palembang. Dari hasil wawancara yang telah kami lakukan
kepada Kepala Sekolah pada minggu lalu, kami sebagai mahasiswa PPG memiliki
gambaran tentang manajemen sekolah itu sendiri, yang mana ini merupakan bekal
kami sebagai seorang guru pada masa yang akan datang. Selain dari pada itu, hal ini
juga bermanfaat untuk meningkatkan efisensi pengelolaan dan meningkatkan
relevansi Pendidikan di sekolah yang akan kami implementasikan pada saat
mengajar nantinya.
Kesimpulan :
33
bahwa untuk mencapai keberhasilan pengelolaan pembelajaran tentunya harus
melibatkan peran dari kepala sekolah, guru, pengawas, komite untuk merumuskan
hal-hal yang akan di implementasikan, menganalisis jadwal, menganalisis materi
yang akan diberikan oleh guru, membuat perangkat pembelajaran, melakukan
rencana pembelajaran selama setahun kedepan untuk mencapai pembelajaran yang
sesuai. Serta dalam proses perencanaan dan desain kurikulum SD Negeri 23
Palembang, membuat program tahunan, program semester sesuai dengan
perencanaan yang akan dilakukan oleh sekolah, dengan membuat prota dan prosem
maka akan terlihat rencana kerja yang akan dilaksanakan kedepan. Dan juga
melakukan monotoring terhadap pelaksanaan kurikulum sebanyak dua kali dalam
setahun, kepala sekolah melihat secara langsung tentang pembelajaran didalam
kelas, baik dari cara guru mengajar maupun perangkat pembelajaran yang
digunakan dan penggunaan data dalam proses refleksi kurikulum ini dilakukan
setiap 1 tahun dua kali, setelah melakukan monitoring lanjut pelaksanaan kegiatan
supervise melakukan penilaian kinerja perangkat pembelajaran yang digunakan
oleh guru. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kemampuan guru sendiri, jika
dilakukan penilaian kinerja akan sangat bermanfaat untuk guru.
Interpretasi Hasil
Sasaran Observasi Hasil Observasi
Observasi
1. Latar belakang sosial- Dari hasil observasi yang Penerapan ini sudah
ekonomi murid telah dilakukan, tidak adanya dilakukan oleh guru
perbedaan sosial-ekonomi dengan baik. Karena
dari murid yang jika guru tidak adil
Murid dengan kondisi mempengaruhi layanan dalam memberikan
sosial-ekonomi yang pendidikan yang diberikan pelayanan pendidikan
berbeda memiliki hak oleh sekolah untuk murid. yang sama kepada
yang sama dalam Terlihat dari perlakuan guru seluruh siswa akan
mengakses dan ketika mengajar didalam berakibat pada
memperoleh layanan kelas tidak berfokus hanya kecemburuan sosial
34
pendidikan yang pada murid tertentu saja dan berpengaruh pada
berkualitas, seperti melainkan semua murid kualitas peserta didik
tingkat pendidikan orang diperhatikan. Mereka yang diajar.
tua dan fasilitas belajar diberikan kesempatan yang
yang tersedia di rumah. sama oleh guru untuk
mengerjakan soal dipapan
tulis secara acak.
35
pembelajaran selesai. Guru dilakukan oleh siswa
melakukan refleksi diakhir untuk guru atau siswa
Kemampuan
pembelajaran untuk untuk siswa guna
pengembangan guru
mengetahui seberapa besar mengekspresikan
untuk terus
tingkat pemahaman murid kesan konstruktif
meningkatkan
dalam memahami materi yag harapan, pesan dan
kompetensi melalui
telah disampaikan oleh guru. kritik terhadap proses
belajar mandiri dengan
Melakukan kolaborasi pembelajaran.
merefleksi praktik
dengan guru pada tingkat
pengajaran yang telah
yang sama untuk bertukar
diterapkan dan juga
informasi dan
belajar dari rekan guru.
mengidentifikasi masalah-
masalah apa yang ada dan
mencari solusi bersama-
sama.
36
murid, dan mendukung
pemerintah untuk
menciptakan lingkungan
belajar yang baik.
37
budaya dan dukungan terlihat di SDN 23 guru harus bisa
kesetaraan hak. Pelembang ini, semua murid berlaku adil terhadap
diperlakukan dengan sama semua peserta
dan seadil-adilnya tanpa didiknya.
memandang suku, agama,ras
dan sosial-budaya yang
dimiliki masing-masing oleh
murid.
38
piket menyapu kelas,
tidak untuk siswi saja.
39
perpisahan yang dilakukan di turut berpartisipasi dan
kelas 6 sekolah tidak membantu atas
Partisipasi orangtua
mengadakan perpisahan program yang
dalam kegiatan satuan
tetapi orang tua diselenggarakan oleh
pendidikan, dan
berpartisipasi mengadakan sekolah agar lebih
partisipasi murid dalam
perpisahan untuk putra terstruktur dan sesuai
penyusunan program
putrinya dan sekolah dengan keadaan
satuan pendidikan.
memfasilitasi dengan peserta didik.
memberikan tempat.
Berkolaborasi antara orang
tua murid dan sekolah.
2. Modul ajar/RPP
Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media
pembelajaran, serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik berdasarkan
40
alur tujuan pembelajaran. Guru dan sekolah sebagai satuan pendidikan dapat
menggunakan berbagai strategi untuk mengembangkan modul ajar, namun
demikian modul ajar yang dihasilkan harus memenuhi kriteria yang telah
ditetapkan dan aktivitas pembelajaran dalam modul ajar sesuai dengan prinsip
pembelajaran dan asesmen (Sufyadi dkk, 2021).
Dari hasil observasi yang kami lakukan terkait modul aja yang dibuat guru
yaitu secara keseluruhan RPP yang dirancang sudah sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai, uraian materi sudah jelas, tugas latihan dan asesmen juga sudah
ada.
1. Pelaksanaan Pembelajaran
a. Pelaksanaan pembelajaran merupakan proses berlangsungnya belajar
mengajar dikelas. Dalam pelaksanaan pembelajaran terdapat tiga
tahapan pokok yang dilakukan guru dalam mengajar. Menurut Nana
Sudjana 1989:147 tahapan pelaksanaan pembelajaran secara umum
meliputi : Tahapan pra intruksional. Tahapan ini merupakan tahapan
yang ditempuh guru saat memulai proses pembelajaran, tujuan
tahapan pra intruksional ini adalah mengungkap kembali tanggapan
siswa terhadap materi yang yang telah diterima dan menumbuhkan
kondisi belajar dalam hubunganya dengan pelajaran yang akan
disampaikan.
b. Tahapan intruksional. Tahapan ini merupakan tahapan inti dari
kegiatan belajar mengajar yaitu tahapan memberikan bahan pelajaran
yang telah dipersiapkan oleh guru.
c. Tahapan evaluasi dan tindak lanjut adalah tahap untuk mengetahui
tingkat keberhasilan dari tahap intruksional.
Berasarkan hasil observasi yang kami lakukan pelaksanaan
pembelajaran sudah berjalan dengan baik, tetapi karena adanya renovasi
gedung sekolah sehingga jam belajarnya disesuaikan, karena itu waktu
belajarnya kurang efektif.
41
2. Manajemen Sekolah
Manajemen Sekolah bertujuan untuk memberdayakan sekolah,
terutama sumberdaya manusianya, seperti kepala sekolah, guru, karyawan,
siswa, orang tua siswa dan masyarakat sekitarnya. Pemberdayaan
sumberdaya manusia ini melalui pemberian kewenangan, fleksibilitas, dan
pemberian tanggung jawab untuk memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi oleh sekolah yang bersangkutan.
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan, manajemen SD
Negeri 23 Palembang sangat baik. Hal itu dilihat sistem manajemen yang
sudah tersusun rapi seperti struktur sekolah yang sudah dibuat dengan
baik, 36 kemudian setiap anggotanya mengemban tugas dan tanggung
jawab masing-masing.
3. Lingkungan Belajar
Lingkungan belajar merupakan salah satu hal yang penting untuk
diperhatikan berkaitan dengan keberlangsungan suatu proses pembelajaran
dalam kelas. Kondisi kelas yang mendukung pembelajaran akan membantu
peserta didik untuk belajar sendiri maupun secara berkelompok, lalu guru
juga bisa mengendalikan kelas agar kondusif selama pembelajaran,
contohnya seperti memberikan tugas kelompok diskusi suatu topik,
membuat peserta didik untuk beropini sesuai dengan sumbernya masing-
masing, dan menciptakan ruang kelas tenang.
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan di SD Negeri 23
Palembang, Secara keseluruhan lingkungan belajar sudah sangat baik serta
mendukung proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah. Hanya saja
karena gedung sekolah sedang direnovasi sehingga ada beberapa fasilitas
sekolah yang belum bisa dimanfaatkan.
1. Faktor Penghambat
Faktor penghambat merupakan faktor yang bisa menghambat keberhasilan
suatu kegiatan saat pelaksanaan PPL di SD Negeri 23 Palembang. Adapun yang
42
menjadi faktor penghambat kami dalam melakukan observasi yaitu jadwal
observasi yang sangat singkat, seharusnya kegiatan observasi dilakukan selama
lima hari menjadi dua hari. Hal itu disebabkan karena mundurnya jadwal awal
yang telah disiapkan oleh pihak kampus dimana kegiatan orientasi mahasiswa
PPG Prajabatan dari Dinas Pendidikan yang seharusnya dilaksanakan pada
tanggal 24 Oktober 2022 menjadi tanggal 26 Oktober 2022. Oleh sebab itu,
mahasiswa PPL PPG Prajabatan baru dapat melakukan observasi disekolah
terhitung pada tanggal 27 Oktober 2022.
2. Faktor Pendukung
Faktor pendukung merupakan faktor yang menunjang keberhasilan
suatu kegiatan. Faktor pendukung sangat penting bagi pelaksanaan observasi
PPL. Terdapat faktor-faktor pendukung Mahasiswa PPL PPG Prajabatan di SD
Negeri 23 Palembang, yaitu :
a. Pihak sekolah yang sangat menerima kedatangan Mahasiswa PPG
Prajabatn di sekolah, mulai dari Kepala Sekolah, Guru Pamong, Dewan
Guru serta Staff SD Negeri 23 Palembang.
b. Guru pamong sangat berperan aktif dan intensif dalam membimbing
kegiatan observasi.
c. Bimbingan dari dosen pembimbing yang intensif.
d. Guru kelas yang mengizinkan mahasiswa melakukan observasi, mulai
dari observasi langsung di kelas maupun observasi secara face to face
dengan guru kelas.
e. Hubungan yang harmonis dengan semua civitas akademika dengan
mahasiswa PPL PPG Prajabatan.
43
BAB III
PENUTUP
B. Refleksi
Dalam melakukan observasi, penulis menyadari bahwa dalam
laporan ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu,
kepada teman-teman, para pembaca, dosen pembimbing, dan guru pamong,
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi
kesempurnaan laporan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) ini dan
semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca untuk menambah wawasan.
44
LAMPIRAN
45