Anda di halaman 1dari 2

Nama : I Putu Wiadi Prayogi

NPM : 202034121021

JENIS DAN KRITERIA PEMERIKSAAN

Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dapat dilakukan


dengan 2 (dua) jenis pemeriksaan yaitu:
1. Pemeriksaan Lapangan
Pemeriksaan yang dilakukan di tempat tinggal Wajib Pajak, tempat kegiatan usaha atau pekerjaan
bebas Wajib Pajak, lokasi Objek Pajak atau tempat kedudukan Subjek Pajak atau Wajib Pajak
untuk pemeriksaan PBB atau tempat lain yang dianggap perlu oleh Pemeriksa PajaK

2. Pemeriksaan Kantor
Pemeriksaan yang dilakukan di kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Kriteria Pemeriksaan Terdapat 2 (dua) kriteria yang menjadi alasan dilakukannya pemeriksaan
untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan yaitu:

A. Pemeriksaan Rutin: Pemeriksaan yang dilakukan sehubungan dengan pemenuhan hak


dan/atau pelaksanaan kewajiban perpajakan Wajib Pajak. Pemeriksaan Rutin merupakan
pemeriksaan yang dilakukan terhadap Wajib Pajak yang diwajibkan oleh UndangUndang
Ketentuan Umum Perpajakan (KUP) atau yang dapat dilakukan oleh Dirjen Pajak
(berdasarkan skala prioritas)
B. Pemeriksaan Khusus :Pemeriksaan pajak yang dapat dilakukan berdasarkan keterangan
lain berupa data konkret (audit based on data) atau Analisis risiko (risk based audit).
Ruang lingkup pemeriksaan Khusus berdasarkan keterangan lain berupa data konkret
hanya meliputi satu jenis pajak sedangkan Pemeriksaan Khusus berdasarkan analisis
risiko atau analisis IDLP dibagi menjadi Pemeriksaan Khusus satu (Single tax) atau
beberapa jenis pajak.

HAK & WEWENANG PEMERIKSA PAJAK


Hak Pemeriksa Pajak Dalam melakukan Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban perpajakan, Pemeriksa Pajak wajib:

1. menyampaikan Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan kepada Wajib Pajak dalam


hal Pemeriksaan dilakukan dengan jenis Pemeriksaan Lapangan atau Surat Panggilan
Dalam Rangka Pemeriksaan Kantor dalam hal Pemeriksaan dilakukan dengan jenis
Pemeriksaan Kantor;
2. memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan SP2 kepada Wajib Pajak pada
waktu melakukan Pemeriksaan;
3. memperlihatkan surat yang berisi perubahan tim Pemeriksa Pajak kepada Wajib Pajak
apabila susunan keanggotaan tim Pemeriksa Pajak mengalami perubahan;
KEWENANGAN PEMERIKSA PAJAK

1. melihat dan/atau meminjam buku, catatan, dan/atau dokumen yang menjadi dasar
pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan
yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang
pajak;
2. mengakses dan/atau mengunduh data yang dikelola secara elektronik;
3. memasuki dan memeriksa tempat atau ruang, barang bergerak dan/atau tidak bergerak
yang diduga atau patut diduga digunakan untuk menyimpan buku atau catatan, dokumen
yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dokumen lain, uang dan/atau barang
yang dapat memberi petunjuk tentang penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha,
pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak.

HAK DAN KEWAJIBAN WAJIB PAJAK DALAM PEMERIKSAAN

1. Wajib pajak memiliki hak menerima Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan (SPHP).
2. Wajib pajak memiliki hak untuk menghadiri pembahasan akhir hasil pemeriksaan
bersama dengan pemeriksa pada waktu yang telah ditentukan.
3. wajib pajak memiliki hak untuk mengajukan permohonan quality assurance pemeriksaan
dalam hal belum disepakati dasar hukum koreksi pemeriksaan, kecuali untuk
pemeriksaan atas keterangan lain berupa data konkret yang dilakukan dengan jenis
Pemeriksaan Kantor.

Anda mungkin juga menyukai