Anda di halaman 1dari 3

ZAT ADITIF DAN ZAT ADIKTIF

(pengertian dan dampak)

Nama : Ibanezia Gisa Vivaldi


No : 12
Kelas : VIII D
ZAT ADITIF
a.) Pengertian
Zat aditif adalah zat yang ditambahkan pada makanan dan minuman untuk meningkatkan
kualitas, keawetan, kelezatan, dan kemenarikan makanan dan minuman (Tim Kemdikbud, 2017,
hlm. 246). Berdasarkan asalnya, zat aditif pada makanan dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu zat aditif alami dan zat aditif buatan.

1. Zat aditif alami adalah zat aditif yang bahan bakunya berasal dari makhluk hidup,
misalnya zat pewarna dari tumbuhan, penyedap dari daging hewan, zat pengental dari alga,
dan sebagainya. Zat-zat alami ini pada umumnya tidak menimbulkan efek samping yang
membahayakan kesehatan manusia. Sebaliknya, zat aditif buatan bila digunakan melebihi
jumlah yang diperbolehkan, dapat membahayakan kesehatan.
2. Zat aditif buatan adalah zat aditif yang diperoleh melalui proses reaksi kimia yang bahan
baku pembuatannya berasal dari bahan-bahan kimia. Misalnya, bahan pengawet dari asam
benzoat, pemanis buatan dari sakarin, pewarna dari tartrazine, dan lainnya. Zat aditif
buatan harus digunakan sesuai dengan jumlah yang diperbolehkan dan sesuai fungsinya.
Penyalahgunaan pewarna buatan seperti bahan pewarna tekstil yang digunakan sebagai
pewarna makanan sangat berbahaya untuk kesehatan.

b.) Dampak Penggunaan Zat Aditif pada Makanan


1. Dampak Positif
Berbagai macam penyakit dapat muncul dari kebiasaan manusia mengkonsumsi makan yang
kurang memperhatikan keseimbangan gizi. Misalnya, penyakit gondok yang berupa
pembengkakan kelenjar pada leher. Penyakit gondok disebabkan karena tubuh kurang
mendapatkan zat iodin.
 
Penyakit gondok dapat dicegah dengan mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung zat
iodin. Zat iodin dapat kita peroleh dari garam dapur yang biasa digunakan untuk memberikan
rasa asin pada makanan. Selain penyakit gondok, kekurangan iodin dapat pula menyebabkan
penyakit kretinisme (kekerdilan).

Orang yang memiliki penyakit diabetes melitus (kencing manis) perlu menjaga kestabilan kadar
gula dalam darahnya. Penyakit ini dapat disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat. Untuk
menjaga kestabilan kadar gula dalam darah, bagi penderita diabetes melitus disarankan untuk
mengkonsumsi sakarin (pemanis buatan) sebagai pengganti gula.

Kekurangan konsumsi makanan yang mengandung vitamin dapat menimbulkan berbagai


penyakit pada manusia, misalnya penyakit Xerophtalmia. Penyakit Xerophtalmia merupakan
penyakit yang menyerang mata, yaitu terjadinya kerusakan pada kornea mata. Penyakit ini jika
tidak diatasi, maka dapat menimbulkan kebutaan. Untuk menghindari penyakit Xerophtalmia,
perlu mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin A.
2. Dampak Negatif
Beberapa bahan makanan yang berdampak negatif terhadap orang yang mengkonsumsinya
adalah sebagai berikut:
 Boraks dan formalin yang digunakan sebagai pengawet makanan jika dikonsumsi secara
terus-menerus dapat mengganggu fungsi organ pencernaan.
 CFC dan tetrazine yang digunakan sebagai zat pewarna dapat merusak organ hati dan
ginjal.
 Siklamat dan sakarin yang digunakan sebagai zat pemanis dapat menyebabkan penyakit
kanker.
 Penggunaan Monosodium Glutamat (MSG) sebagai bahan penyedap dapat menimbulkan
kerusakan pada jaringan saraf.

ZAT ADIKTIF
a.) Pengertian
Zat adiktif adalah zat-zat yang apabila dikonsumsi dapat menyebabkan ketergantungan (adiksi)
atau ingin menggunakannya secara terus menerus atau ketagihan (Tim Kemdikbud, 2017, hlm.
227). Zat adiktif alami yang biasa dikonsumsi adalah kafein yang ada dalam kopi, dan theine
yang ada di dalam teh.
Setelah minum kopi, biasanya orang akan merasa lebih segar disebabkan oleh kerja kafein.
Namun, beberapa orang mengalami pusing atau pening ketika melewatkan meminum kopi.
Gejala itu menunjukkan seseorang mengalami ketergantungan. Selain kafein masih banyak zat
adiktif lainnya.

b.) Dampak Penggunaan Zat Adiktif pada Makanan


1. Dampak positif

Anda mungkin juga menyukai