Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KOTA MALANG

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BARENG
Jl. Bareng Tenes IVA No.639 Telp. (0341) 322280
www.puskbareng.malangkota.go.id, email :puskesmasbareng20@gmail.com
MALANG Kode Pos : 65116

LAPORAN KEGIATAN

Nama Kegiatan : Pembinaan Teknis Jejaring UKBM / Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)
Puskesmas Bareng
Hari, tanggal : Kamis, 6 Juli 2022
Waktu Kegiatan : 09.00 – 11.30 WIB
Pemimpin Kegiatan : Susilowati, S.Kep.Ns
Notulensi : Sarah Christiawan, S.KM
Peserta : 30 orang

Susunan Kegiatan :
1. Pembukaan oleh Ibu Himmatus Tsuroyya, A.Md.Kep pada pukul 09.00 WIB
Acara dibuka oleh Ibu Himmatus Tsuroyya, A.Md.Kep selaku pembawa acara pada kegiatan
Pembinaan Teknis Jejaring UKBM / Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) di Pondok Pesantren
Tahfidz Qur’an Nurul Furqon, Sukoharjo, Malang ini yang mana susunan kegiatan meliputi:
a. Penyuluhan tentang Tuberculosis (TB) yang akan disampaikan oleh dr. Cholifah Apriliana;
b. Penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Pondok Pesantren oleh
Sarah Christiawan, S.KM;
c. Skrining kesehatan meliputi pengecekan kadar gula darah dan tekanan darah oleh dr.
Cholifah Apriliana dan Himmatus Tsuroyya, A.Md.Kep;
d. Inspeksi kesehatan lingkungan yang dilakukan oleh Sheila G., A.Md.Kes;
e. Pengkajian / survey Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Pondok Pesantren oleh
Sarah Christiawan, S.KM;
f. Pembagian Tablet Tambah Darah yang akan diserahkan kepada perwakilan Pondok
Pesantren Nurul Furqon yakni Ibu Laela Sofrotun Nida selaku ketua pengurus Pondok
Pesantren Nurul Furqon.

2. Materi
A. Pertama yakni Penyuluhan tentang Tuberculosis yang disampaikan oleh dr. Cholifah
Apriliana pada pukul 09.15 WIB
Perkenalan oleh dr. Cholifah Apriliana selaku dokter umum di Puskesmas Bareng kemudian
dilanjutkan pemaparan materi tentang Tuberculosis. Tuberculosis atau biasa yang dikenal
dengan penyakit TBC merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan infeksi bakteri
Mycobacterium tuberculosis. penyakit menular akibat infeksi bakteri. TBC umumnya
menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lain, seperti ginjal, tulang
belakang, dan otak. Penularan Tuberkulosis terjadi ketika seseorang tidak sengaja menghirup
percikan ludah (droplet) saat seseorang yang terinfeksi Tuberkulosis bersin atau batuk. Oleh
sebab itu, risiko penularan penyakit ini lebih tinggi pada orang yang tinggal serumah dengan
penderita Tuberculosis salah satunya tinggal di pondok pesantren.
Tuberculosis pada paru-paru akan menimbulkan gejala berupa batuk lebih dari 3 minggu
yang dapat disertai dahak atau darah. Selain itu, penderita juga akan merasakan gejala lain,
seperti demam, nyeri dada dan berkeringat di malam hari. Tuberculosis juga dapat dicegah
dengan cara yang sederhana, yaitu mengenakan masker saat berada di tempat ramai dan jika
berinteraksi dengan penderita Tuberculosis, serta sering mencuci tangan. Walaupun sudah
menerima pengobatan, pada bulan-bulan awal pengobatan (biasanya 2 bulan), penderita
Tuberculosis juga masih dapat menularkan penyakit. mencegah penularan, terutama pada
orang yang tinggal serumah dengan penderita Tuberculosis:
1. Patuhi etika batuk dan bersin;
2. Tidak membuang dahak atau meludah sembarangan;
3. Pastikan tempat tinggal yakni pondok pesantren memiliki sirkulasi udara yang baik,
misalnya dengan sering membuka pintu dan jendela agar udara segar serta sinar matahari
dapat masuk;
4. Jangan tidur sekamar dengan orang lain, sampai dokter menyatakan Tuberculosis yang
Anda derita tidak lagi menular.
Tidak terdapat pertanyaan terkait materi Tuberculosis di Pondok Pesantren sehingga
pemateri selanjutnya melanjutkan penyampaian materi.

B. Kedua yakni Penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Pondok
Pesantren yang disampaikan oleh Sarah Christiawan, S.KM pada pukul 09.50 WIB
Perkenalan oleh Sarah Christiawan, S.KM selaku petugas Promosi Kesehatan Puskesmas
Bareng. Materi yang disampaikan yakni tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di
Pondok Pesantren yang meliputi 15 indikator yakni:
1. Kebersihan perorangan meliputi rambut, telinga, kuku, kulit, dan pakaian terlihat bersih;
2. Penggunaan air minum dan air bersih untuk keperluan minum, mandi, mencuci pakaian,
wudhu, mencuci peralatan makan;
3. Kebersihan tempat wudhu terlihat bersih dan tidak licin;
4. Menggunakan kamar mandi dan jamban sehat untuk buang air kecil dan buang air besar;
5. Kebersihan asrama terlihat rapi, bersih, dan sehat;
6. Kebersihan ruang belajar terlihat rapi, bersih, dan sehat;
7. Kebersihan halaman;
8. Tempat penampung air, barang bekas bebas jentik;
9. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang;
10. Memanfaatkan pos kesehatan pesantren (poskestren) dan sarana pelayanan kesehatan;
11. Tidak merokok bagi seluruh santri dan para pengelola di pondok pesantren;
12. Mengetahui informasi kesehatan prioritas;
13. Menjadi peserta dana sehat seperti asuransi, bpjs, iuran kesehatan di pondok pesantren;
14. Membuang sampah ke dalam tempat sampah;
15. Kebersihan dapur meliputi dapur terlihat bersih dan rapi.
Tidak terdapat pertanyaan terkait materi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di
Pondok Pesantren sehingga pemateri memberikan demonstrasi praktek 6 Langkah Cuci
Tangan Pakai Sabun dan Air Mengalir kepada peserta kegiatan dan diikuti oleh seluruh
peserta kegiatan. 6 Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun meliputi:
1. Membersihkan telapak tangan;
2. Membersihkan punggung tangan;
3. Membersihkan sela – sela jari;
4. Jari tangan saling mengunci;
5. Putar – putar ibu jari;
6. Putar – putar telapak tangan yang mengerucut.

C. Ketiga yakni Skrining Kesehatan yang dilaksanakan oleh dr. Cholifah Apriliana dan
Ibu Himmatus Tsuroyya, A.Md.Kep pada pukul 10.20 WIB
Kegiatan skrining dimulai dari pengukuran tekanan darah, pengecekkan kadar gula darah
kepada seluruh peserta kegiatan. Hasil yang didapatkan yakni:
1. Jumlah yang diskrining sebanyak 30 orang meliputi santri laki – laki sebanyak 10 orang
dan santri perempuan sebanyak 20 orang;
2. Hasil kadar gula darah normal sebanyak 30 orang;
3. Hasil suspek Tuberkulosis atau gejala batuk sebanyak 0 orang (tidak ada santri yang
mengalami gejala batuk / suspek Tuberculosis).

D. Keempat yakni Inspeksi Sanitasi Lingkungan yang dilaksanakan oleh Sheila G.,
A.Md.Kes pada pukul 11.00 WIB
Kegiatan inspeksi sanitasi lingkungan pondok pesantren dilakukan didampingi oleh Laela
Sofrotun Nida selaku Ketua Pengurus Pondok Pesantren. Hasil dari kegiatan inspeksi
sanitasi lingkungan pondok pesantren yakni:
1. Kamar mandi / container ada 12 kontainer dan terdapat 1 kontainer jentik nyamuk
dikarenakan kamar mandi jarang digunakan;
2. Sumber air bersih menggunakan air PDAM;
3. Pembuangan sampah dilakukan rutin pada malam hari menggunakan gerobak ke tempat
pembuangan akhir (TPA);
4. Untuk penjamah makanan selalu menggunakan pakaian bersih sekali pakai;
5. Pencahayaan kamar sudah cukup namun ada beberapa yang tidak terkena sinar matahari
dikarenakan lokasi tempat yang tidak memungkinkan terkena sinar matahari langsung.
E. Kelima yakni Pengkajian / Survey Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Pondok
Pesantren yang dilakukan oleh Sarah Christiawan, S.KM pada pukul 11.00 WIB
Pengkajian / survey Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Pondok Pesantren Nurul
Furqon dilakukan didampingi oleh Laela Sofrotun Nida selaku Ketua Pengurus Pondok
Pesantren dan Nur Afi Zain selaku Ketua Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren). Hasil yang
didapatkan yakni termasuk klasifikasi III dengan skor pengkajian 11. Hasil yang didapatkan
yakni kurangnya kebersihan asrama karena tidak kelihatan rapi, kurang terlihat bersih, masih
terdapat jentik – jentik nyamuk di bak mandi kamar mandi ruang belajar, dapur masih dalam
kondisi tidak bersih dan terdapat sampah berserakan di dapur (sampah tidak dibuang pada
tempat sampah).

F. Keenam yakni Pembagian Tablet Tambah Darah yang akan diserahkan kepada
perwakilan Pondok Pesantren Nurul Furqon yakni Ibu Laela Sofrotun Nida selaku
ketua pengurus Pondok Pesantren Nurul Furqon pada pukul 11.30 WIB
Jumlah tablet tambah darah yang dibagikan sebanyak 47 kotak 25 tablet kepada 175 orang
santri perempuan melalui perwakilan Pondok Pesantren Nurul Furqon yakni Ibu Laela
Sofrotun Nida selaku ketua pengurus Pondok Pesantren Nurul Furqon.

Malang, 6 Juli 2022


Pemimpin Kegiatan Notulensi Kegiatan

SUSILOWATI, S.Kep.Ns SARAH CHRISTIAWAN, S.KM


NIP. 19750731 200903 2 002 NIP. 19950319 202203 2 003

Mengetahui,
KEPALA PUSKESMAS BARENG

dr. IRHAM NIZAMI


NIP. 19760720 200903 1 002

Anda mungkin juga menyukai