Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH PROPINSI LAMPUNG

DINAS KESEHATAN PROPINSI LAMPUNG


UPTD BALAI LABORATORIUM KESEHATAN
Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 103 Penengahan Telp. (0721)701455 Fax. (0721)786309
BANDAR LAMPUNG 35112

INSTRUKSI KERJA
PENGUJIAN KADAR TEMBAGA (Cu) DALAM AIR DAN AIR LIMBAH DENGAN
SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM (SSA)-NYALA

1 2 5
URAIAN 3 JABATAN 6 TANDA TANGAN
4
7 9
8 Disiapkan Oleh

10 12
11 Dikaji Ulang Oleh

13 15
14 Disahkan Oleh

Nomor Revisi : 0 Tanggal Terbit :

Kebijakan
Dokumen ini tidak diperkenankan untuk diubah, diperbanyak, dikutip, atau disalin
secara keseluruhan maupun sebagian tanpa persetujuan tertulis dari Manajer Puncak.

16 1. TUJUAN
Metode pengujian ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pelaksanaan pengujian
kadar Tembaga (Cu) dalam air dan air limbah.

Dokumen Sistem Mutu Laboratorium


PEMERINTAH PROPINSI LAMPUNG
DINAS KESEHATAN PROPINSI LAMPUNG
UPTD BALAI LABORATORIUM KESEHATAN
Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 103 Penengahan Telp. (0721)701455 Fax. (0721)786309
BANDAR LAMPUNG 35112

INSTRUKSI KERJA
PENGUJIAN KADAR TEMBAGA (Cu) DALAM AIR DAN AIR LIMBAH DENGAN
SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM (SSA)-NYALA

17 2 RUANG LINGKUP
Instruksi kerja ini diterapkan oleh personil laboratorium yang berwenang agar mampu
melakukan pengujian kadar Tembaga (Cu) yang terdapat dalam air dan air limbah dengan
spektrofotometri serapan atom-nyala (SSA) pada kisaran kadar Cu 0,2 mg/L sampai dengan
4,0 mg/L dan panjang gelombang 324,8 nm.

18 3 DEFINISI

3.1 Larutan induk logam tembaga Cu


Larutan yang mempunyai kadar logam tembaga, Cu 1000 mg/L yang digunakan untuk
membuat larutan baku dengan kadar yang Iebih rendah

3.2 Larutan baku logam tembaga Cu


Larutan induk logam tembaga, Cu yang diencerkan dengan air suling sampai kadar tertentu

3.3 Larutan kerja logam tembaga Cu


Larutan baku logam tembaga, Cu yang diencerkan, digunakan untuk membuat kurva
kalibrasi dan mempunyai kisaran kadar Cu 0,0 mg/L; 0,2 mg/L; 0,5 mg/L; 1,0 mg/L; 2,0
mg/L; 3,0 mg/L dan 4,0 mg/L

3.4 Larutan blanko


Air suling yang diasamkan atau perlakuannya sama dengan contoh uji.

3.5 Larutan pengencer


Larutan yang digunakan untuk mengencerkan larutan kerja, yang dibuat dengan cara
menambahkan asam nitrat pekat ke dalam air suling sampal pH 2

3.6 Kurva kalibrasi


Grafik yang menyatakan hubungan kadar larutan kerja dengan hasil pembacaan absorbansi
masuk yang merupakan garis lurus.

19 4 ACUAN
SNI 06-6989.6-2004
5 TANGGUNG JAWAB
Analis laboratorium yang telah ditetapkan sesuai uraian tugasnya untuk melaksanakan
pengujian tembaga dalam air dan air limbah bertanggung jawab dan berwenang untuk
melakukan pengujian kadar Tembaga tersebut.

6 TAHAPAN
6.1 Umum

Dokumen Sistem Mutu Laboratorium


PEMERINTAH PROPINSI LAMPUNG
DINAS KESEHATAN PROPINSI LAMPUNG
UPTD BALAI LABORATORIUM KESEHATAN
Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 103 Penengahan Telp. (0721)701455 Fax. (0721)786309
BANDAR LAMPUNG 35112

INSTRUKSI KERJA
PENGUJIAN KADAR TEMBAGA (Cu) DALAM AIR DAN AIR LIMBAH DENGAN
SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM (SSA)-NYALA
Selama mengoperasikan peralatan SSA, personil yang bersangkutan harus melakukan
pengecekan kelaikan peralatan tersebut;

6.2 Pencegahan
Pengoperasian peralatan SSA harus pada fasilitas sedemikian rupa sehingga tidak
merusak hasil pengujian. Apabila kondisi dan lingkungan pengujian menunjukkan
adanya ketidaksesuaian sehingga dapat mengakibatkan merusak mutu hasil pengujian,
maka pengujian yang sedang berlangsung harus dihentikan.

6.3 Cara Uji


6.3.1 Prinsip
Penambahan asam nitrat bertujuan untuk melarutkan analit logam dan menghilangkan
zat-zat pengganggu yang terdapat dalam contoh uji air dan air limbah dengan bantuan
pemanas listrik, kemudian diukur dengan SSA menggunakan gas asetilen, C2H2.

6.3.2 Bahan
a) air suling;
b) asam nitrat, HNO3;
c) larutan standar tembaga, Cu; dan
d) gas asetilen, C2H2;

6.3.3 Peralatan
a) SSA;
b) lampu holow katoda Cu;
c) gelas piala 250 mL;
d) pipet ukur 5 mL; 10 mL; 20 mL; 30 mL; dan 40 mL;
e) labu ukur 100 mL;
f) corong gelas;
g) pemanas listrik;
h) kertas saring whatman 40, dengan ukuran pori q 0.42 pm; dan
I) labu semprot.

6.4 Persiapan dan pengawetan contoh uji


Bila contoh uji tidak dapat segera dianalisa, maka contoh uji diawetkan dengan
penambahan HNO3 p sampai pH kurang dan 2 dengan waktu penyimpanan maksimal 6
bulan.

6.5 Persiapan pengujian


6.5.1 Persiapan contoh uji

Dokumen Sistem Mutu Laboratorium


PEMERINTAH PROPINSI LAMPUNG
DINAS KESEHATAN PROPINSI LAMPUNG
UPTD BALAI LABORATORIUM KESEHATAN
Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 103 Penengahan Telp. (0721)701455 Fax. (0721)786309
BANDAR LAMPUNG 35112

INSTRUKSI KERJA
PENGUJIAN KADAR TEMBAGA (Cu) DALAM AIR DAN AIR LIMBAH DENGAN
SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM (SSA)-NYALA
a) Pipet 100 mL contoh uji yang sudah dikocok sampai homogen dan masukkan ke dalam
gelas piala.
b) Tambahkan 5 mL asam nitrat.
c) Panaskan di pemanas listnik sampai larutan contoh uji hampir kering.
d) Ditambahkan 50 mL air suling, masukan ke dalam labu ukur 100 mL melalui kertas
saning dan ditepatkan 100 mL dengan air suling.

6.5.2 Pembuatan larutan baku logam tembaga, Cu 100 mgIL


a) Pipet 10 mL larutan induk logam Tembaga, Cu 1000 mg/L ke dalam labu ukur 100 mL.
b) Tepatkan dengan larutan pengencer sampai tanda tera.

6.5.3 Pembuatan larutan baku logam tembaga, Cu 10 mg/L


a) Pipet 50 mL larutan standar tembaga, Cu 100 mg/L ke dalam labu ukur 500 mL.
b) Tepatkan dengan larutan pengencer sampai tanda tera.

6.5.4 Pembuatan larutan kerja logam tembaga, Cu


a) Pipet 0 mL; 2 mL; 5 mL; 10 mL; 20 mL; 30 mL; dan 40 mL larutan baku tembaga, Cu
10 mg/L masing-masing ke dalam labu ukur 100 mL.
b) Tambahkan larutan pengencer sampai tepat tanda tera sehingga diperoleh konsentrasi
logam tembaga 0,0 mg/L; 0,2 mg/L; 0,5 mg/L; 1,0 mg/L; 2,0 mg/L; 3,0 mg/L dan 4,0
mg/L.

6.6 Prosedur dan pembuatan kurva kalibrasi


a) Optimalkan alat SSA sesuai petunjuk penggunaan alat.
b) Ukur masing-masing larutan kerja yang telah dibuat pada panjang gelombang 324,8 nm.
c) Buat kurva kalibrasi untuk mendapatkan persamaan garis regresi.
d) Lanjutkan dengan pengukuran contoh uji yang sudah di persiapkan.

6.7 Perhitungan
6.7.1 Konsentrasi logam tembaga, Cu
Cu (mg/L) = C x fp
dengan pengertian:
C adalah konsentrasi yang didapat hasil pengukuran (mg/L);
fp adalah faktor pengenceran.

6.7.2 Persen temu balik (% Recovery, % R)

Dokumen Sistem Mutu Laboratorium


PEMERINTAH PROPINSI LAMPUNG
DINAS KESEHATAN PROPINSI LAMPUNG
UPTD BALAI LABORATORIUM KESEHATAN
Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 103 Penengahan Telp. (0721)701455 Fax. (0721)786309
BANDAR LAMPUNG 35112

INSTRUKSI KERJA
PENGUJIAN KADAR TEMBAGA (Cu) DALAM AIR DAN AIR LIMBAH DENGAN
SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM (SSA)-NYALA

dengan pengertian:
A adalah kadar contoh uji yang di spike;
B adalah kadar contoh uji yang tidak di spike;
C adalah kadar standar yang diperoleh (target value).

8. REKAMAN
8.1 Pemeliharaan rekaman
Rekaman yang harus dipelihara berkaitan dengan instruksi kerja ini adalah :
8.1.1 Log book penggunaan peralatan SSA Shimadsu AA-6300;
8.1.2 Hasil pengecekan antara peralatan spektrofotometer;
8.1.3 Hasil pengujian kadar besi larutan;

8.2 Waktu penyimpanan rekaman


Seluruh rekaman dipelihara oleh orang yang berwenang sesuai tugas dan tanggung
jawabnya selama minimal 3 (tiga) tahun. Rekaman yang telah dinyatakan kedaluarsa
atau sudah tidak berlaku dapat dimusnahkan oleh orang yang berwenang.

9. LAMPIRAN
Instruksi kerja ini disimpan dalam bentuk berkas dan/atau file dalam komputer dengan
status legalitas yang sama. Adapun formulir/dokumen terkait yang digunakan dalam
prosedur pelaksanaan ini adalah :
8.1 Lampiran riwayat perubahan instruksi kerja No : 22-1.1/FIK
8.2 Log book penggunaan peralatan SSA Shimadsu AA-6300 No : 22-1.2/FIK
8.3 Hasil data kurva kalibrasi tembaga No : 22-1.3/FIK
8.4 Hasil pengujian kadar tembaga larutan No : 22-1.4/FIK

❇ ------- SELESAI ------- ❇

Dokumen Sistem Mutu Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai