Anda di halaman 1dari 1

Adahya daerah atau tempat dengan mudahnya mendapatkan narkoba seperti kampung narkoba di

daerah Kalimantan Tengah menimbulkan bukan hanya makin banyaknya penyalahguna narkoba,
tetapi juga muncul tempat produksi hingga penjual/pengedar narkoba pada daerah tersebut.

Salah seorang yang dikenal ialah Salihin atau Saleh Bin Abdullah yang bekerja sebagai bandar
narkoba pada kampung tersebut dengan bisnis narkobanya dari kecil hingga semakin bertumbuh
hari demi hari.

Pada sekitar tahun 2015, muncullah warga yang bernama Salihin alias Saleh bin Abdullah,
dikenal dengan nama Saleh yang bekerja sebagai bandar narkoba. Selain sebagai pengedar
narkoba, Salihin juga menjual senjata api illegal.

Salihin terkenal sebagai robin hood oleh orang kalimantan akibat sifat dan perilaku baik mulai
seperti membangun infrastuktur jalanan umum,juga mempekerjakan orang pengangguran ke
bisnis haramnya.

Sepanjang 2019, aparat penegak hukum yakni kepolisian selalu mencoba untuk menangkap
Salihin namun kesusahan dalam mencari barang bukti seperti uang penghasilan yang tidak ada
atas namanya, alias kaki tangan Salihin yang menggerakan bisnis haramnya.

Meskipun Salihin terbebas atas dugaan terkait narkoba, ia tetap ditangkap oleh pihak kepolisian
karena kepemilikan senjata illegal pada agustus 2019. Salihin ternyata tetap mengendalikan
kampong narkoba dari balik lapas.

Setelah jatuhan vonis terhadap senjata illegal, Salihin disidang kembali terhadap kepemilikan
200 gram sabu di rumahnya pada oktober 2021. Namun, putusan pengadilan memvonis bebas
oleh hakim pengadilan negri kota palangka raya.

Sampai saat ini kejaksaan akan melakukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA) karena keputusan
bebas meskipun terdapat bukti narkoba jenis sabu yang ada di rumahnya pada saat diamankan
oleh pihak BNN

Anda mungkin juga menyukai