Anda di halaman 1dari 14

KAIDAH EJAAN YANG BENAR, MENULIS KUTIPAN,

DAFTAR PUSTAKA dan PLAGIARISME


MAKALAH BAHASA INDONESIA

Nama Kelompok 3:
1. Muhammad Ikhsan
Ramadhan
2. Anjli Nabila

Dosen Pembimbing :
Muhtadin, S.Pd., M.Pd

MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


STAI AN-NADWAH KUALA TUNGKAL
AJARAN 2020/2021

Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik mpikiran
maupun materinya.

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyususn merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Kuala Tungkal, 30 November 2021

ii
Daftar Isi

COVER ....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR .............................................................................................ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Latar Belakang ............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................1
C. Tujuan ..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................2
A. Kaidah Ejaan Yang Benar ..........................................................................2
1. Pengertian Kaidah Ejaan .....................................................................2
2. Tujuan Ejaan .........................................................................................2
3. Fungsi Ejaan ..........................................................................................2
4. Sejarah Ejaan ........................................................................................3
5. Pemakaian Huruf ..................................................................................4
6. Contoh ....................................................................................................5
B. Menulis Kutipan ..........................................................................................7
a. Devinisi Kutipan ....................................................................................7
b. Jenis Kutipan .........................................................................................7
C. Daftar Pustaka .............................................................................................7
a. Pengertian Daftar Pustaka ...................................................................7
b. Fungsi Daftar Pustaka ..........................................................................8
D. Plagiarism .....................................................................................................8
a. Kategori Plagiarisme .............................................................................8
b. Yang termasuk dalam Plagiarism ........................................................9
c. Yang tidak termasuk dalam Plagiarism ..............................................9
d. Tipe Plagiarism ......................................................................................9
BAB III PENUTUP .................................................................................................10
A. Kesimpulan ........................................................................................................10
Daftar Pustaka .........................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka kita pun dituntutuntuk
selalu mengembangkan dan mempublikasikan hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi tersebut agar dapat dinikmati oleh masyarakat. Salah satu bentuk untuk
mengembangkan dan mempublikasikan hasil tersebut ialah dengan caramembuat karya
tulis ilmiah, buku sains, dan lain sebagainya. Dalam penulisan karyatulis ilmiah maupun
buku-buku sains tentu tidak lepas dari penggunaan bahasaIndonesia yang baik dan benar.
Dalam perkembangannya bahasa Indonesia saat ini telahmengalami beberapa perubahan,
seperti dalam penggunaan ejaan, tata bahasa, penambahan kata-kata baru, kutipan,
penulisan daftar pustaka, dan sebagainya.
Dalam penyusunan karya tulis, seorang penulis mencari beberapa sumber
untukmelengkapi karangan ilmiah tersebut. Sumber-sumber tersebut perlu dicantumkan
kedalam sebuah kutipan maupun daftar pustaka. Pengambilan kutipan maupun daftar
pustaka bisa dari majalah, buku, koran, ensiklopedia, internet, artikel, maupun
jurnalilmiah. Menyisipkan kutipan dalam karya tulis dapat menambah nilai lebih pada
karyatersebut dan memperkuat teori dari masalah atau topik yang sedang dibahas.
Dansumber yang didapat pun harus dicantumkan alamat atau sumber menemukan
datatersebut pada daftar pustaka.
Pada penulisan karya tulis, perlu diperhatikan cara dan susunan dalam
membuatkutipan, daftar pustaka, dan catatan kaki. Dan sebagian besar orang belum
memahamidan mempelajari tentang kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka bahkan ada
yangmengabaikan tata cara penulisannya karena dianggap tidak begitu penting. Oleh
karenaitu, dalam makalah ini akan dijelaskan pengertian kutipan dan daftar pustaka serta
caramembuat kutipan dan daftar pustaka yang baik dan benar.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kaidah ejaan yang benar?
2. Apa saja jenis-jenis kutipan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Kaidah Ejaan yang benar
2. Untuk mengetahui devinisi kutipan dan jenis-jenisnya

iv
v
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kaidah Ejaan Yang Benar


1. Pengertian Kaidah Ejaan
Kaidah adalah rumusan asas yang menjadi hukum, merupakan sebuah aturan yang
sudah pasti dan dapat dijadikan patokan atau dalil bagi siapapun yang memakainya.
Sementara ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi baik kata,
frasa, kalimat, dan lainnya ke dalam bentuk tulisan atau huruf-huruf serta aturan mengenai
tanda baca.
Secara etimologis, definisi ejaan ini lebih menekankan pada segi historisnya yakni
dengan mempertahankan unsur yang tidak direalisasikan dalam sistem bunyi suatu bahasa.
Secara singkat, pengertian kaidah ejaan adalah keseluruhan peraturan yang
melambangkan bunyi ujaran, penataan kata meliputi pemisahan dan penggabungan kata,
penulisan atau tata kata secara rinci termasuk unsur serapan, huruf, dan tanda baca.

2. Tujuan Ejaan
Tujuan adanya aturan kaidah ejaan ini adalah untuk memberi pengertian pada tulisan
agar lebih jelas dan memudahkan pembaca untuk memahami informasi yang disampaikan
secara tertulis.

3. Fungsi Ejaan
Fungsi ejaan yang utama adalah untuk menunjang pembakuan tata bahasa Indonesia
baik kaitannya dengan kosa kata maupun dengan peristilahan. Ejaan sangat penting dan
perlu untuk diprioritaskan.

Adapun fungsi ejaan secara khusus adalah sebagai berikut:


a.Sebagai landasan pembakuan tata bahasa
b.Sebagai landasan pembakuan kosa kata dan peristilahan
c.Sebagai alat penyaring dari masuknya unsur-unsur bahasa lain baik secara kosa kata
maupun istilah ke dalam Bahasa Indonesia

4.Sejarah Ejaan
Bicara tentang kaidah ejaan, tiadk terlepas dari perkembangan tata bahasa Indonesia
sejak dahulu hingga sekarang. Sistem ejaan yang ada saat ini merupakan bentuk yang
paling mutakhir dan disempurnakan dari ejaan pada masa-masa sebelumnya.

Berikut adalah perkembangan dan sejarah ejaan bahasa indonesua secara singkat:
a. Ejaan Van Ophuijsen
Ejaan Van Ophuijsen ditetapkan tahun 1901, ejaan ini menetapkan Bahasa
Melayu dengan huruf latin. Dirancang oleh Ch. A. Van Ophuijsen yang dibantu
oleh Engku Nawawi Gelar Soetan Ma’moer dan Moehammad Thaib Soetan.
b. Ejaan Suwandi
Ejaan Soewandi atau dikenal sebagai ejaan republik diresmikan pada tanggal 19
Maret 1947 untuk menggantikan ejaan Van Ophuijsen.

vi
c. Ejaan Pembaruan
Diprakarsai oleh Prof. M. Yamin, ejaan pembaruan diresmikan pada tahun 1954
untuk menggantikan yang sebelumnya.

Pada waktu itu disarankan agar satu bunyi satu huruf, penetapan hendaknya
dilakukan oleh badan yang kompeten, serta ejaan hendaknya praktis namun tetap
ilmiah.
d. Ejaan Melindo
Kongres Bahasa Indonesia II Medan pada tahun 1959 memutuskan konsep ejaan
bersama yang kemudian dikenal dengan ejaan Melindo (Melayu-Indonesia).
Perumus pada sidang ini adalah Slamet Mulyana dan Syed Nasir bin Ismail.
e. Ejaan LBK
Tahun 1966 adalah puncak dari perkembangan politik selama bertahun-tahun
yang mengurungkan peresmian ejaan Melindo. Seminar sastra 1968 membentuk
konsep ejaan Lembaga Bahasa dan Kesusastraan (LBK).
f. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Berlaku sejak 23 Mei 1972, Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) merupakan ejaan
yang paling masyhur dan awet digunakan. Beberapa pertimbangan sejak era awal
adalah sebagai berikut.

1. Pertimbangan teknis, setiap fonem dilambangkan satu huruf


2. Pertimbangan praktis, disesuaikan dengan keperluan
3. Pertimbangan ilmiah, perlambangan mencerminkan studi yang mendalam
tentang kenyataan sosial linguistik yang berlaku
4. Pertimbangan konotatif, bunyi menunjukkan perbedaan makna
5. Pertimbangan politis, keterlibatan pemerintah menghendaki penertiban tata
istilah yang ada

5.Pemakaian Huruf
a. Kaidah Ejaan untuk Huruf Kapital
1. Huruf kapital digunakan pada beberapa aspek, yaitu:
2. Huruf pertama pada awal kalimat harus kapital.
3. Lambang pada unsur-unsur kimia seperti pH dan pOH harus diperhatikan
huruf kapitalnya dan tidak boleh diletakkan di awal kalimat.
4. Setiap kata dalam judul buku atau terbitan berkala diawali dengan huruf
kapital, kecuali kata penghubung atau kata tugas: dan, dengan, yang, ke, di,
untuk, dari, terhadap, sebagai, tetapi, dalam, berdasarkan, antara, melalui,
secara yang tidak terletak pada awal kalimat.
5. Nama bangsa, bahasa, orang, hari, bulan, tarikh atau ketentuan waktu,
peristiwa sejarah, dokumen resmi, takson makhluk di atas genus, lembaga,
gelar, jabatan, serta pangkat yang diikuti dengan nama orang atau tempat juga
diawali huruf kapital.
6. Setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada judul buku dan nama
bangsa, dan lain-lain seperti yang dimaksud pada poin ke 2) dan 3) di atas

vii
diawali dengan huruf kapital. Contoh: Undang-Undang Dasar 1945,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
7. Nama-nama geografi, yakni sungai, kota, provinsi, negara, dan pulau
menggunakan huruf kapital. Contoh: Sungai Nil, Danau Kelimutu, Pulau
Sumatera, Gunung Semeru. Adapun untuk nama istilah atau jenis seperti
bakso malang, badak lampung, gula jawa tidak menggunakan huruf kapital.
Kemudian bentuk dasar kata turunan juga tidak menggunakan huruf kapital
seperti kearab-araban dan mengindonesiakan.
8. Penulisan nama orang pada hukum, dalil, uji, dan metode menggunakan huruf
kapital. Contoh: hukum Newton, uji Duncan, atau analisis Fourier.
9. Untuk penamaan rancangan, proses, uji, atau metode yang tidak diikuti nama
orang ditulis dengan huruf kecil, misalnya: uji kelayakan. Apabila penamaan
disingkat, singkatannya ditulis dengan huruf kapital, misalnya: air susu ibu
(ASI).
b. Kaidah Ejaan untuk Huruf Miring
Huruf miring atau huruf italik disebut dengan kursif. Jika diketik atau ditulis tangan,
kemiringannya ditandai dengan garis bawah tunggal. Huruf miring digunakan pada
aspek berikut:
1. Kata dan ungkapan asing yang belum dibakukan. Contoh: ad hoc, et al, in
vitro, status quo.
2. Konstanta dan peubah yang tidak diketahui dalam matematika. Contoh: n, i.
3. Penegasan atau mengkhususkan bagian kata atau kepala kata. Contoh: “Dia
tidak ditikung, tetapi menikung” dan “Bab ini tidak akan membicarakan
tentang aljabar”
4. Kata atau istilah yang diperkenalkan untuk diskusi khusus menggunakan huruf
miring, misalnya kakas atau citraan.
5. Kata atau frase yang diberi penekanan. Contoh: Buat kalimat dengan kata
cinta.
6. Pernyataan rujukan silang dalam indeks. Contoh: lihat dan lihat juga.
7. Judul buku atau terbitan berkala yang disebutkan dalam tubuh tulisan dan
daftar pustaka. Contoh: majalah Bobo, buku Dilan 1991, surat kabar Jawa Pos.
8. Nama istilah seperti genus, spesies, varietas, dan forma makhluk. Contoh:
bakteri Escherichia coli. Akan tetapi, nama ilmiah takson di atas tingkat genus
tidak ditulis dengan huruf miring. Contoh: Felidae, Moraceae.

6.Contoh
Adapun aturan beserta contoh-contoh ejaan menurut perkembangan dan sejarah Bahasa
Indonesia adalah sebagai berikut:
A. Contoh Ejaan Van Ophuijesen
1. Kata koe (akoe), kau, ke, se, dan di ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya. Contoh: koepakai, kaulihat, seekor, kemasjid, diambil.
2. Kata poen- dihubungkan dengan kata sebelumnya. Contoh: Sekalipoen akoe
tiada sudi datang keroemah kau.

viii
3. Ke- dan se- merupakan awalan. Contoh: kedua, sesungguhnja.
4. Awalan ber-, ter-, per- yang dirangkai dengan kata dasar berawalan huruf r
akan luluh. Contoh: beroending, terasa.
5. Akhiran -i diberi tanda ~ jika bertemu dengan kata berakhiran huruf a. Contoh:
mewarnaĩ

B. Contoh Ejaan Suwandi


1. Huruf oe diganti u. Contoh: atoeran menjadi aturan
2. Bunyi hamzah dan bunyi sentak diganti huruf k. Contoh: tidak, rakjat
3. Pengulangan diberi angka 2. Contoh: ikan2, tjinta2an
4. Kata dasar huruf e (e pepet dalam Bahasa Jawa) boleh dihilangkan.
Contoh: menteri menjadi mentri. Namun untuk kata berimbuhan tidak
dihilangkan. Contoh: perangkap tidak boleh menjadi prangkap.

C. Contoh Ejaan Pembaruan


1. Bunyi ai, oi, au, berubah penulisannya menjadi ay, oy, aw. Contoh:
santai menjadi santay.
2. Huruf baru mulai muncul yakni dj menjadi j, tj menjadi ts, ng menjadi
ŋ, nj menjadi ń, sj menjadi š. Contoh: Sarung menjadi saruŋ
3. Fonem h yang terletak di depan dihilangkan dan dapat pula dihilangkan
jika terdapat di antara dua vokal yang berbeda. Contoh: hutang menjadi
utang, tahun menjadi ta-un
4. Konsonan rangkap pada akhir kata dihilangkan. Contoh: president
menjadi presiden
5. Partikel -pun ditulis terpisah. Contoh: sekalipun = sekali pun = satu kali
saja
6. Kata berulang yang memiliki arti tunggal ditulis tanpa tanda hubung
sedangkan yang jamak menggunakan tanda hubung. Contoh: alunalun,
bapak-bapak

D. Contoh Ejaan Melindo


1. Muncul huruf baru yakni c menggantikan tj, dan nc menggantikan nj.
Contoh: tjinta menjadi cinta
2. Muncul fonem f, ś, z. Contoh: fikiran, śair, zakat.
3. Ejaan kata yang menggunakan tanda fonem lain dari yang sudah
ditetapkan sebagai fonem Melindo dianggap kata asing. Contoh: varia,
universitas
E. Contoh Ejaan LBK
1. Ada enam vokal (i, u, e, ɘ, o, a)
2. Diftong tetap
3. Di- dan ke- dibedakan preposisi dan imbuhan. Contoh: Di masjid
dilaksanakan acara akad nikah.
4. Kata ulang ditulis secara lengkap menggunakan tanda hubung. Contoh:
kupu-kupu, murid-murid

ix
5. Beberapa istilah asing diubah. Contoh: guerilla menjadi gerilya, extra
menjadi ekstra, qalb menjadi kalbu
F. Contoh Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD)
1. Diresmikan pemakaian huruf f, v, z, q, x. Contoh: frustasi, variabel,
zakar, quran, xenofil
2. Diresmikan pemakaian huruf kapital dan huruf miring. Contoh: Kantor
Urusan Agama (KUA)
3. Diresmikan penggunaan kata dasar, kata turunan, kata ulang, kata
majemuk, kata ganti (ku, mu, -nya), kata depan (di-, ke-, dan, dari), kata
si dan sang, partikel dan akronim, angka, dan lambang bilangan.
4. Diresmikan penulisan unsur serapan. Contoh: editor
5. Diresmikan penggunaan tanda baca (, . ; : – _ ? ! ” ” /). Contoh: Hai!
Apa kabar?

B. Menulis Kutipan
a. Definisi Kutipan
Kutipan adalah upaya penulis untuk memperkuat gagasannya dengan
mengutip pendapat ahli di bidangnya atau upaya menyampaikan gagasannya
dengan menyampaikan gagasan para ahli. Oleh karena itu, kutipan didefinisikan
sebagai pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang atau ucapan
seorang pengarang yang terkenal baik dalam buku ataupun majalah.
b. Jenis Kutipan
Kutipan digolongkan menjadi dua jenis, antara lain:
1. Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap
kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sumber teks asli.
2. Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung adalah pinjaman pendapat yang mengambil inti sarinya
saja.
Dari kedua jenis kutipan tersebut dapat disampaikan bahwa kutipan langsung
dan tidak langsung memiliki karakteristik yang berbeda berdasarkan cara
mengutipnya, kutipan langsung secara utuh mengutip teks yang akan dijadikan
rujukan, sedangkan kutipan tidak langsung hanya mengambil pokok pikiran atau
inti sarinya saja.

C. Daftar Pustaka
1. Pengertian Daftar Pustaka
Melalui daftar kepustakaan yang disertakan pada akhir tulisan itu. para sarjana
atau cendekiawan dapat melihat kembali kepada sumber aslinya. Mereka dapat
menetapkan apakah sumber itu sesungguhnya mempunyai pertalian dengan isi
pembahasan itu, dan apakah bahan itu dikutip dengan benar atau tidak. Dan
sekaligus dengan cara itu pembaca dapat memperluas pula horison
pengetahuannya dengan bermacam-macam referensi itu.
Menurut Gorys Keraf (1997 :213) yang dimaksud dengan Daftar Pustaka atau
Bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku artikel-artikel. dan

x
bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah
karangan atau sebagian dan karangan yang tengah digarap. Bagi orang awam.
Daftar Pustaka mungkin tidak penting artinya, tetapi bagi seorang sarjana seorang
calon sarjana. atau scorang cendekiawan. daftar kepustakaan itu merupakan suatu
hat yang sangat penting.

2. Fungsi Daftar Pustaka


Daftar pustaka memiliki beberapa fungsi, Diantaranya:
a. Untuk memberikan arah bagi para pembaca buku atau karya tulis yang ingin
meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang terhadap sumber
aslinya.
b. Untuk memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku atau
karya tulis yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut menyumbang
peraran dalam penulisan karya tulis yang kita tulis.
c. Menjaga profesionalitas kita (jika kita sebagai seorang penulis karya tulis)
terhadap tulisan yang kita buat.
d. Untuk melihat kebenaran bahan yang dikutip.

D. Plagiarism
Plagiarisme adalah pengambilan karangan milik orang lain secara sengaja maupun
tidak sengaja untuk dikutip sebagian atau seluruh karyanya tanpa mencantumkan
sumber dengan tepat dan benar atau karya tulis ilmiah yang dimiliki orang lain
dijadikan seolah-olah karya (pendapat) sendiri. Orang yang melakukan plagiarisme
disebut plagiator.

1. Kategori Plagiarism
a. Mengakui gagasan milik orang lain sebagai hasil pemikiran sendiri
b. Mengakui tulisan milik orang lain sebagai hasil karya tulisan sendiri
c. Mengakui hasil karya kelompok sebagai kepunyaan sendiri atau individu
d. Mengakui hasil ciptaan atau temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri
e. Menyajikan karya tulisan yang sama persis tanpa mencantumkan asal usul
sumber
f. Mengutip secara tidak langsung tanpa mencantumkan asal sumbernya
g. Mengutip secara tidak langsung dengan menyebut asal sumbernya tetapi
rangkaian kata dan kalimatnya masih terlalu mirip dengan sumber aslinya
Untuk menghindari plagiarisme ini maka mahasiswa dapat menggunakan
aplikasi/alat untuk mendeteksi plagiarisme yang sudah tersedia di internet. Selain
itu, dalam pembuatan karya tulis ilmiah terutama ketika mengutip gagasan penulis
lain maka harus diperhatikan bagaimana tata cara penggunaan kutipan langsung
dan kutipan tidak langsung. Serta haruslah menyebutkan sumber asal yang jelas
ketika mengutip gagasan atau tulisan penulis lain.

xi
2. Yang termasuk dalam Plagiarism
a. Menggunakan hasil tulisan orang lain secara mentah tanpa diubah
parafrasenya sama sekali serta tanpa memberikan tanda yang jelas (yaitu tanda
kutip atau blok alinea yang berbeda) bahwa tulisan tersebut dikutip langsung
dari sumber aslinya.
b. Mengambil gagasan (pendapat) orang lain tanpa mencantumkan penjelasan
yang cukup tentang asal sumbernya

3. Yang tidak termassuk Plagiarism


a. Menggunakan informasi atau pengetahuan yang merupakan fakta umum
b. Menuliskan kembali (dengan mengubah struktur kata atau kalimat) gagasan
orang lain dengan mencantumkan sumber yang jelas
c. Mengutip gagasan orang lain secukupnya dengan memberikan tanda baca
yang jelas pada kutipan (tanda kutip dan blok alinea paragraf) serta
mencantumkan sumbernya.
4. Tipe Plagiarism
a. Plagiarisme kata demi kata, dimana plagiator menggunakan struktur kata-
kata dari tulisan penulis lain tanpa mencantumkan asal sumbernya.
b. Plagiarisme atas sumber, dimana plagiator mengutip gagasan orang lain
tanpa memberikan penjelasan yang cukup atas sumber asal gagasan
tersebut secara jelas.
c. Plagiarisme kepengarangan, dimana plagiator mengakui karya tulis atau
gagasan milik penulis lain sebagai karya tulis atau gagasan miliknya
sendiri.
d. Self plagiarisme, dimana penulis mereduksi karya tulis lamanya namun
tanpa disertai perubahan yang berarti dalam penciptaan karya tulis
barunya. Sehingga dimaksudkan dalam mereduksi karya yang lama harus
terdapat hal baru yang memiliki perubahan jika dibandingkan dengan
karya lamanya.

xii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah diatas kita tahu bahwa pengertian kaidah ejaan adalah keseluruhan
peraturan yang melambangkan bunyi ujaran, penataan kata meliputi pemisahan dan
penggabungan kata, penulisan atau tata kata secara rinci termasuk unsur serapan, huruf,
dan tanda baca, dan Tujuan utama-Nya adalah untuk menunjang pembakuan tata bahasa
Indonesia baik kaitannya dengan kosa kata maupun dengan peristilahan.
Kutipan adalah upaya penulis untuk memperkuat gagasannya dengan mengutip
pendapat ahli di bidangnya atau upaya menyampaikan gagasannya dengan
menyampaikan gagasan para ahli. Kutipan dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu,
Kutipan langsung dan Kutipan Tidak Langsung.
Daftar pustaka adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku artikel-artikel. dan
bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau
sebagian dan karangan yang tengah digarap, salah satu fungsi Daftar Pustaka ialah untuk
memberikan arah bagi para pembaca buku atau karya tulis yang ingin meneruskan kajian
atau untuk melakukan pengecekan ulang terhadap sumber aslinya.
Plagiarisme adalah pengambilan karangan milik orang lain secara sengaja maupun
tidak sengaja untuk dikutip sebagian atau seluruh karyanya tanpa mencantumkan sumber
dengan tepat dan benar atau karya tulis ilmiah yang dimiliki orang lain dijadikan seolah-
olah karya (pendapat) sendiri.

xiii
Daftar Pustaka

https://bahasa.foresteract.com/kaidah-ejaan/

https://adjiepamungkas99.blogspot.com/2017/05/makalah-
kutipan-bahasa-indonesia.html

https://asmisiangka.blogspot.com/2019/09/makalah-tentang-
daftar-pustaka.html

https://istighfarahmq.wordpress.com/2016/11/29/artikel-
plagiarisme/

xiv

Anda mungkin juga menyukai

  • Manajemen Pemasaran Strategi Harga
    Manajemen Pemasaran Strategi Harga
    Dokumen10 halaman
    Manajemen Pemasaran Strategi Harga
    Puskesmas Parit Deli
    Belum ada peringkat
  • Akhlak Tasawuf
    Akhlak Tasawuf
    Dokumen12 halaman
    Akhlak Tasawuf
    Puskesmas Parit Deli
    Belum ada peringkat
  • Dokumen Baru
    Dokumen Baru
    Dokumen13 halaman
    Dokumen Baru
    Puskesmas Parit Deli
    Belum ada peringkat
  • Power Point Mbs
    Power Point Mbs
    Dokumen11 halaman
    Power Point Mbs
    Puskesmas Parit Deli
    Belum ada peringkat
  • Laporan Sosialisasi
    Laporan Sosialisasi
    Dokumen3 halaman
    Laporan Sosialisasi
    Puskesmas Parit Deli
    Belum ada peringkat
  • Dokumen
    Dokumen
    Dokumen8 halaman
    Dokumen
    Puskesmas Parit Deli
    Belum ada peringkat
  • Arya
    Arya
    Dokumen1 halaman
    Arya
    Puskesmas Parit Deli
    Belum ada peringkat
  • Anti Korupsi
    Anti Korupsi
    Dokumen8 halaman
    Anti Korupsi
    Puskesmas Parit Deli
    Belum ada peringkat
  • Ab Test Print
    Ab Test Print
    Dokumen1 halaman
    Ab Test Print
    Puskesmas Parit Deli
    Belum ada peringkat