Elephant and Friends
Elephant and Friends
The next day, the elephant saw all the animals in the forest running for their lives.
The elephant asked them what the matter was. The bear replied, “There is a tiger
in the forest. He’s trying to gobble us all up!” The animals all ran away to hide.
The elephant wondered what he could do to solve everyone in the forest.
Meanwhile, the tiger kept eating up whoever he could find. The elephant walked
up to the tiger and said, “Please, Mr. Tiger, do not eat up these poor animals.”
The elephant has a no choice but to give the tiger a hefty kick. The frightened
tiger ran for his life. The elephant ambled back into the forest to announce the
good news to everyone. All the animals thanked the elephant. They said, “You are
just the right size to be our friend.”
Translation/Terjemahan:
Suatu hari seekor gajah mengembara ke hutan untuk mencari teman. Dia melihat
monyet di atas pohon. “Maukah kau menjadi temanku?” Tanya gajah. Jawab
monyet, “Kamu terlalu besar. Kamu tidak dapat berayun dari pohon seperti saya.”
Selanjutnya, gajah bertemu kelinci. Dia meminta kelinci untuk menjadi temannya.
Tapi kelinci itu berkata,
“Kamu terlalu besar untuk bermain di lubang saya!” Kemudian gajah bertemu
kodok.
“Bagaimana bisa?” Tanya katak. “Kamu terlalu besar untuk melompat seperti
saya.”
Gajah bertanya-tanya apa yang bisa ia lakukan untuk memecahkan semua orang
di hutan. Sementara itu, harimau terus makan sampai siapa pun dia bisa
temukan. Gajah berjalan menemui ke harimau dan berkata, “Tolong, Tuan
harimau, tidak memakan binatang yang malang.”
“is that a joke?” said the Hare again; “I could dance round you all the way from
the start to the finish spot.”
“Keep your boasting till you win,” the Tortoise answered. “Shall we start?”
So a course was agreed and a starting point was made. at once The Hare darted
almost out of sight, but soon he stopped and to show his contempt for the
Tortoise, he lay down to have a nap soundly. The Tortoise plodded on and
plodded on as the time going, and when the Hare awoke from his nap, he was
shocked to see the Tortoise just near the winning-post and could not run up in
time to save the race.
Then the Tortoise said: “Slow but steady process will win the race.”
Translation/Terjemahan:
Suatu hari, ada seekor kelinci yang sedang membual tentang kecepatannya
berlari dibandingkan hewan – hewan lain. “Saya tidak pernah terkalahkan,”
katanya angkuh, “jika saya berjalan dengan kecepatan penuh saya.” Saya
menantang semua orang di sini untuk melawan saya di arena balap.”
“Apakah ini lelucon?” kata Kelinci lagi; “Aku bisa menari mengelilingimu
sepanjang jalan dari awal sampai titik finish.”
Kemudian perjanjian disepakati dan titik awal dibuat. Seketika si kelinci melesat
hampir tidak terlihat, tapi ia kemudian berhenti dan menunjukkan penghinaan
untuk kura – kura, ia berbaring untuk tidur siang dengan nyenyak. Seiring waktu
berlalu, kura-kura terus berusaha dengan susah payah, dan ketika Kelinci
terbangun dari tidur, ia terkejut melihat kura-kura telah mendekati titik
kemenangan dan ia tidak bisa berlari dalam waktu sesingkat itu memenangkan
balapan.
Kemudian Kura-kura berkata: “Proses yang lambat tapi stabil akan memenangkan
perlombaan.