Anda di halaman 1dari 31

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Perusahaan


4.1.1 Sejarah
BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan naman Bank Central
Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat berdirinya itu, dan barangkali yang paling
signifikan adalah krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997. Krisis ini membawa dampak
yang luar biasa pada keseluruhan system perbankan di Indonesia. Namun secara khusus
kondisi ini memengaruhi aliran dana tunai di BCA dan bahkan sempat mengancam
kelanjutannya. Banyak nasabah menjadi panic lalu beramairamia menarik dana mereka.
Akibatnya, banj terpaksa meminta bantuan dari pemerintah Indonesia. Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (BPPN) lalu mengambil alih BCA pada tahun 1998.
Berkat kebijakan bisnis dan pengambilan keputusan yang arif, BCA berhasil pulih
kembali dalam tahun yang sama. Di bulan Desember 1998, dana pihak ke tiga telah
kembali ke tingkat sebelum krisis. Asset BCA mencapai Rp 67.93 triliun, padahal di bulan
Desember 1997 hanya Rp 53.36 triliun. Kepercayaan masyarakat pada BCA telah
sepenuhnya pulih, dan BCA diserahkan oleh BPPN ke Bank Indonesia pada Tahun 2000.
Selanjutnya, BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan publik.
Penawaran saham perdana berlangsung pada tahun2000, dengan menjual saham sebesar
22,55% yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah penawaran saham perdana itu, BPPN
masih menguasai 70,30% dari seluruh saham BCA. Penawaran saham kedua dilaksanakan
di bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya
di BCA.
Pada tahun 2002, BPPN melepas 51% dari sahamnya di BCA melalui tender
penempatan privat yang strategis. Farindo investment, Ltd., yang berbasis di Mauritius,
memenangkan tender tersebut. Saat ini, BCA terus memperkokoh tradisi tata kelola
perusahaan yang baik, kepatuhan penuh pada regulasi, pengelolaan risiko secara baik dan
komitmen pada nasabahnya baik sebagai bank transksional maupun sebagai lembaga
intermediasi finansial.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menerima pengahrgaan dari Asian Banking Finance
and Informatic (ABFI) Institute Perbanas sebagai Bank dengan kinerja terbaik di Indonesia
tahun 2008 atau Best Performance Banking 2008. Penghargaan hasil kolaborasi ABFI
Institute Perbanas dan Majalah Tempo ini diberikan sebagai apresiasi terhadap BCA atas
kinerja keuangan dan efisiensi terbaik pada tahun 2008.
Serta BCA mendapatkan penghargaan berupa 7 penghargaan TOP BRAND AWARD
dengan beberapa kategori diantaranya : The Best Mobile Banking, The Best Internet
Banking Service, The Best ATM, dan The Best Banking Service Excellence berturut-turut
pada tahun 2011 hingga 2014. Penghargaan ini tentunya akan menjadi pendorong BCA
untuk terus melakukan yang terbaik bagi perusahaan dan nasabah ditengah tantangan-
tantangan yang akan datang.
Sumber Daya Manusia adalah salah satu komponen kunci dalam daya saing BCA.
Sukses yang BCA capai selama ini tidak lepas dari SDM yang professional dan berkualitas
tinggi. Inilah alasan mengapa pengembangan SDM mendapat prioritas di BCA. BCA
memberikan peluang penuh bagi karyawan untuk merealisasikan potensinya melalui
penyediaan serangkaian program pelatihan dengan tujuan agar mereka dapat menghadapi
berbagai tantangan di industri perbankan. Sebagai wujud komitmen kepedulian terhadap
pengembangan karyawan, BCA mempunyai Pusat Pelatihan yang didukung oleh pelatih-
pelatih yang professional, baik dari internal maupun eksternal. BCA juga bekerjasama
dengan beberapa lembaga dengan kredibilitas yang tinggi.
4.1.2 Visi dan Misi
Prioritas utama BCA adalah tetap mempertahankan posisi BCA sebagai salah satu
institusi penyedia layanan transaksi dan pembayaran yang terdepan di Indonesia. Layanan
perbankan yang nyaman, aman dan andal merupakan faktor penting dalam membangun
hubungan dengan nasabah dan dalam memperkuat posisi BCA sebagai bank transaksi.
Visi :
Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar penting perekonomian
Indonesia.
Misi :
1. Membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran dan solusi
keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan.
2. Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansial yang tepat
demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah.
3. Meningkatkan nilai fraincais dan nilai stakeholder BCA.
4.1.3 Struktur Organisasi

Gambar 1 Struktur Organisasi BCA


Sumber : https://www.bca.co.id/ (2022)

4.1.4 Produk dan Jasa


Dalam mengembangkan produk dan jasa yang BCA tawarkan, BCA selalu
mempertimbangkan kebutuhan nasabah yang akan selalu berubah. Lebih jauh lagi, BCA
terus menyempurnakan setiap produk atau jasa BCA dengan menambahkan berbagai fitur
baru untuk meningkatkan kenyamanan nasabah dalam menggunakannya. Semakin banyak
fasilitas yang BCA sediakan di ATM, KlikBCA Individual Internet Banking, m-BCA
Mobile Banking, dan sebagainya. Bagi komunitas bisnis, terutama para pelaku UKM, BCA
menyediakan jajaran produk dan jasa yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan
mereka. Produk dan jasa ini antara lain adalah KlikBCA Bisnis dan BCA Bizz ( di lokasi-
lokasi tertentu). BCA juga menyediakan berbagai jenis produk kredit untuk memenuhi
keperluan pelanggan, seperti Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) BCA, Kredit Kendaraan
Bermotor (KKB) BCA dan kredit-kredit korporasi.
4.2 Profil Responden
Dari hasil pengolahan kuisioner diperoleh profil responden yang menjadi sampel dalam
penelitian ini merupakan nasabah bank BCA yang berjumlah 55 responden. Penelitian ini
menggunakan responden nasabah dengan kriteria nasabah tersebut menggunakan produk
dari BCA baik secara layanan maupun fisik.
4.2.1 Berdasarkan Jenis Kelamin
Adapun jenis kelamin responden terdiri dari dua yaitu pria dan wanita. Setelah kuesioner
disebarkan kepada 55 orang responden maka dilakukanlah identifikasi terhadap responden
yang menjadi sampel sebagai berikut. Dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut bahwa
berdasarkan jenis kelamin maka responden didominasi oleh perempuan sejumlah 30 orang
atau 55% sedang laki-laki sejumlah 25 orang atau 45%. Profil responden menurut jenis
kelamin dapat dilihat pada tabel 4.1.
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
(%)
Perempuan 30 55
Laki-laki 25 45
Total 55 100
Tabel 4.1 Profil responden berdasarkan jenis kelamin
Sumber data diolah (2022)
4.2.2 Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Sedangkan untuk profil responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat tabel 4.2
berikut. Berdasarkan tingkat pendidikan responden maka responden terbanyak memiliki
pendidikan S1 sebesar 21 orang atau sebesar 38,0% diikuti responden yang berpendidikan
D3 sebanyak 15 orang atau 27% , SMA sebanyak 10 orang atau 18% dan S2 sebanyak 9
orang atau 17% sebagaimana dilihat dalam tabel 4.2 berikut:
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
(%)
SMA 10 18
D3 15 27
S1 21 38
S2 9 17
Total 55 100
Tabel 4. 2 Profil responden berdasarkan tingkat pendidikan
Sumber data diolah (2022)
4.3 Analisa data
4.3.1 Analisa Deskriptif
Data kuisioner variabel relationship marketing (X) terdiri dari tiga dimensi dan Loyalitas
pelanggan (Y). Berdasarkan analisis deskriptif variable yang akan dideskripsikan item-
itemnya adalah variable X1 (Financial benefit), X2 (Sosial benefit), X3 (Struktural benefit)
dan variable Y (Loyalitas Pelanggan).
a. Deskriptif variable X1 (Financial benefit)
Data kuisioner financial benefit terdiri dari 3 item pertanyaan. Variable X1 mempunyai 3
item yaitu X11 (pemberian bagi hasil yang menguntungkan), X12 (pemberian hadiah), dan
X13 (pemberian fasilitas). Hasil distribusi frekuensi tanggapan responden terhadap
financial benefit secara keseluruhan dijabarkan pada Tabel 4.3 dibawah:
STS (1) TS (2) N (3) S (4) SS (5)
NO ITEM MEAN
FREK % FREK % FREK % FREK % FREK %
1 X11 0 0 0 0 2 3,6 51 92,7 2 3,6 4
2 X12 0 0 0 0 13 23,6 31 56,4 11 20 3,96
3 X13 0 0 0 0 9 16,4 36 65,5 10 18,2 4,02
Tabel 4.3 Tabel dekriptif statistik item-item variable X1
Sumber data diolah (2022)

Berdasarkan tabel 4.3 diatas, untuk item X11 (pemberian bagi hasil yang
menguntungkan),mayoritas responden menjawab setuju dengan jumlah 51 responden
(92%), diikuti dengan jawaban sangat setuju sejumlah 2 responden (3,6%) dan jawaban
netral sebanyak 2 responden (3,6%). Skor mean (rata-rata) adalah 4 yang berarti rata-rata
responden/nasabah setuju bahwa Bank BCA memberikan bagi hasil yang menguntungkan.
Untuk item X12 (pemberian hadiah), mayoritas responden menjawab setuju dengan
jumlah 31 responden (56,4%), diikuti dengan jawaban netral sejumlah 13 responden
(23,6%), dan jawaban sangat setuju sebanyak 11 responden (20%). Skor mean (rata-rata)
adalah 3,96 yang berarti rata-rata responden/nasabah setuju bahwa Bank BCA memberikan
hadiah kepada nasabahnya.
Untuk item X13 (pemberian fasilitas), mayoritas responden menjawab setuju dengan
jumlah 36 responden (65,5%), diikuti dengan jawaban sangat setuju sejumlah 10 responden
(18,2%) dan jawaban netral sebanyak 9 responden (16,4%). Skor mean (rata-rata) adalah
4,02 yang berarti rata-rata responden/nasabah setuju bahwa Bank BCA memberikan
fasilitas kepada nasabahnya.
b. Deskriptif variable X2 (Sosial benefit)
Data kuisioner social benefit terdiri dari 3 item pertanyaan. Variable X2 mempunyai 3
item yaitu X21 (memberikan pelayanan terbaik), X22 (karyawan selalu tersenyum dalam
melayani), dan X23 (menyediakan ruang tunggu yang nyaman). Hasil distribusi frekuensi
tanggapan responden terhadap social benefit secara keseluruhan dijabarkan pada Tabel 4.4
dibawah:
N STS (1) TS (2) N (3) S (4) SS (5)
ITEM MEAN
O FREK % FREK % FREK % FREK % FREK %
1 X21 0 0 0 0 11 20 43 78,2 1 1,8 3,82
2 X22 0 0 0 0 14 25,5 38 69,1 3 5,5 3,8
3 X23 0 0 0 0 9 16,4 43 78,2 3 5,5 3,89
Tabel 4.4 Tabel dekriptif statistik item-item variable X2
Sumber data diolah (2022)

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, untuk item X21 (memberikan pelayanan terbaik),mayoritas
responden menjawab setuju dengan jumlah 43 responden (78,2%), diikuti dengan jawaban
netral sejumlah 11 responden (20%) dan jawaban sangat setuju sebanyak 1 responden
(1,8%). Skor mean (rata-rata) adalah 3,82 yang berarti rata-rata responden/nasabah setuju
bahwa Bank BCA memberikan pelayanan terbaik kepada nasabahnya.
Untuk item X22 (Karyawan selalu tersenyum dalam melayani), mayoritas responden
menjawab setuju dengan jumlah 38 responden (69,1%), diikuti dengan jawaban netral
sejumlah 14 responden (25,5%), dan jawaban sangat setuju sebanyak 3 responden (5,5%).
Skor mean (rata-rata) adalah 3,8 yang berarti rata-rata responden/nasabah setuju bahwa
karyawan Bank BCA selalu tersenyum dalam melayani kepada nasabahnya.
Untuk item X23 (Menyediakan ruang tunggu yang nyaman),mayoritas responden
menjawab setuju dengan jumlah 43 responden (78,2%), diikuti dengan jawaban netral
sejumlah 9 responden (16,4%) dan jawaban sangat setuju sebanyak 3 responden (5,5%).
Skor mean (rata-rata) adalah 3,89 yang berarti rata-rata responden/nasabah setuju bahwa
Bank BCA menyediakan ruang tunggu yang nyaman kepada nasabahnya.
c. Deskriptif variable X3 (Struktural Benefit)
Data kuisioner structural benefit terdiri dari 3 item pertanyaan. Variable X3 mempunyai
3 item yaitu X31 (Karyawan menyampaikan informasi dengan baik), X32 (Memberikan
layanan customer service via telepon dan internet), dan X33 (Memberikan jaminan
keamanan). Hasil distribusi frekuensi tanggapan responden terhadap structural benefit
secara keseluruhan dijabarkan pada tabel 4.5 dibawah:
STS (1) TS (2) N (3) S (4) SS (5)
NO ITEM MEAN
FREK % FREK % FREK % FREK % FREK %
1 X31 0 0 0 0 6 10,9 41 74,5 8 14,5 4,04
2 X32 0 0 0 0 9 16,4 33 60 13 23,6 4,07
3 X33 0 0 0 0 8 14,5 32 58,2 15 27,3 4,13
Tabel 4.5 Tabel dekriptif statistik item-item variable X3
Sumer data diolah (2022)

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, untuk item X31 (Karyawan menyampaikan informasi
dengan baik),mayoritas responden menjawab setuju dengan jumlah 41 responden (74,5%),
diikuti dengan jawaban sangat setuju sejumlah 8 responden (14,5%) dan jawaban netral
sebanyak 6 responden (10,9%). Skor mean (rata-rata) adalah 4,04 yang berarti rata-rata
responden/nasabah setuju bahwa karyawan Bank BCA menyampaikan informasi dengan
baik kepada nasabahnya.
Untuk item X32 (Memberikan layanan customer service via telepon dan internet),
mayoritas responden menjawab setuju dengan jumlah 33 responden (60%), diikuti dengan
jawaban sangat setuju sejumlah 13 responden (23,6%), dan jawaban netral sebanyak 9
responden (16,4%). Skor mean (rata-rata) adalah 4,07 yang berarti rata-rata
responden/nasabah setuju bahwa Bank BCA memberikan layanan customer service via
telepon dan internet kepada nasabahnya.
Untuk item X33 (Memberikan jaminan keamanan), mayoritas responden menjawab
setuju dengan jumlah 32 responden (58,2%), diikuti dengan jawaban sangat setuju sejumlah
15 responden (27,3%) dan jawaban sangat setuju sebanyak 8 responden (14,5%). Skor
mean (rata-rata) adalah 4,13 yang berarti rata-rata responden/nasabah setuju bahwa Bank
BCA memberikan jaminan keamanan kepada nasabahnya.
d. Deskriptif variable Y (Loyalitas Pelanggan)
Data kuisioner loyalitas pelanggan terdiri dari 3 item pertanyaan. Variable Y mempunyai
3 item yaitu Y1 (Ada keinginan untuk merekomendasikan kepada orang lain), Y2
(Keinginan menambah jumlah transaksi), dan Y3 (Menunjukkan kesetiaan dengan tidak
membeli produk pesaing). Hasil distribusi frekuensi tanggapan responden terhadap loyalitas
pelanggan secara keseluruhan dijabarkan pada Tabel 4.6 dibawah :
STS (1) TS (2) N (3) S (4) SS (5)
NO ITEM MEAN
FREK % FREK % FREK % FREK % FREK %
1 Y01 0 0 0 0 14 25,5 19 34,5 22 40 4,15
2 Y02 0 0 1 1,8 10 18,2 23 41,8 21 38,2 4,16
3 Y03 0 0 6 10,9 6 10,9 30 54,5 13 23,6 3,91
Tabel 4.6 Tabel dekriptif statistik item-item variable Y
Sumber data diolah (2022)

Berdasarkan tabel 4.6 diatas, untuk item Y1 (Ada keinginan untuk


merekomendasikan kepada orang lain), mayoritas responden menjawab sangat setuju
dengan jumlah 22 responden (40%), diikuti dengan jawaban setuju sejumlah 19
responden (34,5%) dan jawaban netral sebanyak 14 responden (25,5%). Skor mean
(rata-rata) adalah 4,15 yang berarti rata-rata responden/nasabah Bank BCA sangat setuju
bahwa ada keinginan untuk merekomendasikan kepada orang lain.
Untuk item Y2 (Keinginan menambah jumlah transaksi), mayoritas responden
menjawab setuju dengan jumlah 23 responden (41,8%), diikuti dengan jawaban sangat
setuju sejumlah 21 responden (38,2%), lalu diikuti dengan jawaban netral sejumlah 10
responden (18,2%), dan jawaban tidak setuju sebanyak 1 responden (1,8%). Skor mean
(rata-rata) adalah 4,16 yang berarti rata-rata responden/nasabah Bank BCA setuju bahwa
ada keinginan menambah jumlah transaksi.
Untuk item Y3 (Menunjukkan kesetiaan dengan tidak membeli produk pesaing),
mayoritas responden menjawab setuju dengan jumlah 30 responden (54,5%), diikuti
dengan jawaban sangat setuju sejumlah 13 responden (23,6%), lalu diikuti dengan
jawaban netral sejumlah 6 responden (10,9%), dan jawaban tidak setuju sebanyak 6
responden (10,9%). Skor mean (rata-rata) adalah 3,91 yang berarti rata-rata
responden/nasabah Bank BCA setuju bahwa menunjukkan kesetiaan dengan tidak
membeli produk pesaing.
4.3.2 Uji Validitas
Uji validitas apakah item-item pernyataan untuk setiap variabel benar-benar mengukur
variabelnya. Cara menguji validitas item ini adalah dengan membandingkan r hitung (yang
diperoleh dari spss) dengan r tabel dan melihat signifikasinya. Item pertanyaan dinyatakan
valid jika r hitung > r tabel dan sig, <0,05 dan sebaliknya Item pernyataan dinyatakan tidak
valid jika r hitung < r tabel atau sig, >0,05. Nilai r tabel untuk n=55, df= n-2= 55 -2 =53,
dan sig./Alpha= 0,05 adalah 0,224.
a. Hasil uji validitas item-item pertanyaan untuk variabel X1
Hasil uji validitas item-item pernyataan unyuk item-item variabel X1 dapat dilihat pada
tabel 4.7 dibawah ini:
Variabel X1 R hitung R tabel Sig. Keterangan
X1.1 0,361 0,224 0,003 Valid
X1.2 0,836 0,224 0,000 Valid
X1.3 0,802 0,224 0,000 Valid
Tabel 4.7 Hasil uji validitas untuk item-item variabel X1
Sumber data diolah (2022)

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa semua item mempunyai nilai r hitung > nilai r
tabel (0,361 > 0,224 untuk item X1.1, 0,836 > 0,224 untuk item X1.2 dan 0,802 > 0,224
untuk item X1.3) dan sig < 0,05. Sehingga dapat dikatakan item-item pernyataan untuk
variabel X1 dinyatakan valid.

b. Hasil uji validitas item-item pertanyaan untuk variabel X2


Hasil uji validitas item-item pernyataan unyuk item-item variabel X2 dapat dilihat pada
tabel 4.8 dibawah ini:
Variabel X2 R hitung R tabel Sig. Keterangan
X2.1 0,697 0,224 0,000 Valid
X2.2 0,896 0,224 0,000 Valid
X2.3 0,866 0,224 0,000 Valid
Tabel 4.8 Hasil uji validitas untuk item-item variabel X2
Sumber data diolah (2022)
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa semua item mempunyai r hitung > nilai r tabel
(0,697 > 0,224 untuk item X2.1, 0,896 > 0,224 untuk item X2.2 dan 0,866 > 0,224 untuk
item X2.3) dan sig < 0,05. Sehingga dapat dikatakan item-item pernyataan untuk variabel
X2 dinyatakan valid.

c. Hasil uji validitas item-item pertanyaan untuk variabel X3


Hasil uji validitas item-item pernyataan unyuk item-item variabel X3 dapat dilihat pada
tabel 4.9 dibawah ini:
Variabel X3 R hitung R tabel Sig. Keterangan
X3.1 0,810 0,224 0,000 Valid
X3.2 0,818 0,224 0,000 Valid
X3.3 0,836 0,224 0,000 Valid
Tabel 4.9 Hasil uji validitas untuk item-item variabel X3
Sumber data diolah (2022)

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa semua item mempunyai r hitung > nilai r tabel
(0,810 > 0,224 untuk item X3.1, 0,818 > 0,224 untuk item X3.2 dan 0,836 > 0,224 untuk
item X3.3) dan sig < 0,05. Sehingga dapat dikatakan item-item pernyataan untuk variabel
X3 dinyatakan valid.

d. Hasil uji validitas item-item pertanyaan untuk variabel Y


Hasil uji validitas item-item pernyataan unyuk item-item variabel Y dapat dilihat pada
tabel 4.10 dibawah ini:
Variabel Y R hitung R tabel Sig. Keterangan
Y01 0,835 0,224 0,000 Valid
Y02 0,809 0,224 0,000 Valid
Y03 0,557 0,224 0,000 Valid
Tabel 4.10 Hasil uji validitas untuk item-item variabel Y
Sumber data diolah (2022)

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa semua item mempunyai r hitung > nilai r tabel
(0,835 > 0,224 untuk item Y1, 0,809 > 0,224 untuk item Y2 dan 0,557 > 0,224 untuk item
Y3) dan sig < 0,05. Sehingga dapat dikatakan item-item pernyataan untuk variabel Y
dinyatakan valid.
4.3.3 Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas akan melihat apakah item-item pernyataan yang setiap variabelnya
reliable/dapat diandalkan atau tidak. Suatu kuisioner dinyatakan reliable jika itemnya
diandalkan. Uji reliabilitas melihat nilai Cronbach Alpha. Item-item pernyataan akan
dikatakan reliable/andal jika nilai Cronbach Alpha > 0,6 sebaliknya jika Cronbach Alpha <
0,6 maka tidak reliabel/andal.
Variabel Cronbach's Alpha Keterangan
X1 0,480 Tidak Reliabel
X2 0,761 Reliabel
X3 0,753 Reliabel
Y 0,551 Tidak Reliabel
Semua Variabel
0,678 Reliabel
(X1,X2,X3 dan Y)
Tabel 4. 11 Hasil uji reliabilitas
Sumber data diolah (2022)

a. Hasil uji reliabilitas untuk variabel X1


Hasil uji reliabilitas untuk item-item pernyataan pada variabel X1 dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.480 3
Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas untuk variabel X1
Sumber data diolah (2022)

Berdasarkan tabel 4.12 diatas, item-item pernyataan pada variabel X1 dinyatakan tidak
reliabel/ andal karena nilai Cronbach Alpha hanya 0,480 (<0,6).

b. Hasil uji reliabilitas untuk variabel X2


Hasil uji reliabilitas untuk item-item pernyataan pada variabel X2 dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.761 3
Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas untuk variabel X2
Sumber data diolah (2022)

Berdasarkan tabel 4.13 diatas, item-item pernyataan pada variabel X2 dinyatakan


reliabel/ andal karena nilai Cronbach Alpha 0,761 (>0,6).

c. Hasil uji reliabilitas untuk variabel X3


Hasil uji reliabilitas untuk item-item pernyataan pada variabel X3 dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.753 3
Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas untuk variabel X3
Sumber data diolah (2022)

Berdasarkan tabel 4.14 diatas, item-item pernyataan pada variabel X3 dinyatakan


reliabel/ andal karena nilai Cronbach Alpha 0,753 (>0,6).

d. Hasil uji reliabilitas untuk variabel Y


Hasil uji reliabilitas untuk item-item pernyataan pada variabel Y dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.551 3
Tabel 4.15 Hasil Uji Reliabilitas untuk variabel Y
Sumber data diolah (2022)

Berdasarkan tabel 4.15 diatas, item-item pernyataan pada variabel Y dinyatakan tidak
reliabel/ andal karena nilai Cronbach Alpha hanya 0,551 (<0,6).

e. Hasil uji reliabilitas untuk variabel semua variabel (X1, X2, X3 dan Y)
Hasil uji reliabilitas untuk item-item pernyataan pada variabel X1, X2, X3, dan Y dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.678 12
Tabel 4.16 Hasil Uji Reliabilitas untuk semua variabel
Sumber data diolah (2022)

Berdasarkan tabel 4.16 diatas, seluruh item-item pernyataan pada variabel X1, X2, X3,
dan Y dinyatakan reliabel/ andal karena nilai Cronbach Alpha 0,678 (>0,6).

4.3.4 Uji Asumsi Klasik


Uji asumsi klasik adalah uji untuk kelayakan model regresi berganda. Agar
persamaan/model regresi baik/bisa digunakan. Maka semua asumsi harus dipenuhi. Ada 3
uji asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu uji normalitas, uji heteroskedastisitas dan uji
multilinieritas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas akan melihat apakah data terdistribusi normal. Caranya dengan melihat
grafik histogram dan/atau grafik normal P-P plot atau juga bisa lewat uji Kolmogrof-
Smirnof.
- Asumsi normalitas terpenuhi jika titik=titik data pada grafik normal P-P Plot berada
disekitar/mengikuti garis diagonal. Sedangkan pada grafik histogram menunjukkan pola
kurva normal.
- Jika titik=titik data pada grafik norma P-P Plot tidak disekitar/tidak mengikuti garis
diagonal atau pada grafik histogram tidak menunjukkan pola kurva normal, maka data
tidak terdistribusi normal (asumsi normalitas tidak terpenuhi).
Hasil uji normalitas untuk item-item pernyataan pada variabel dapat dilihat pada grafik
histogram dibawah:
Gambar 2 Grafik Histogram
Sumber data diolah (2022)

Berdasarkan gambar 2 diatas, grafik histogram menunjukkan bentuk kurva normal.


Dengan demikian dapat dikatakan bahwa data terdistribusi normal (asumsi normalitas
terpenuhi).

Hasil uji normalitas untuk item-item pernyataan pada variabel dapat dilihat pada grafik
normal P-P Plot dibawah:

Gambar 3 Grafik Normal P-Plot


Sumber data diolah (2022)

Berdasarkan gambar 3 diatas, terlihat bahwa titik data berada disekitar atau mengikuti
garis diagonal. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa data terdistribusi normal (asumsi
normalitas terpenuhi)
b. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas adalah uji untuk melihat apakah terjadi korelasi yang kuat antar
variabel bebasnya (X1, X2, X3, dst). Hal ini menyalahi asumsi regresi karena jika terjadi
korelasi yang kuat antar variabel bebasnya (terjadi masalah multikolinieritas) maka ada
kemungkinan variabel bebas tersebut saling mengukur satu sama lain. Uji multikolinieritas
bisa dilakukan dengan cara melihat nilai tolerance dan nilai VIF (Variance Inflation Factor).
Syarat yang harus dipenuhi (bebas dari masalah multikolinieritas) adalah nilai tolerance >
0,1 dan nilai VIF < 10.
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 6.710 3.182 2.109 .040
X1total .095 .223 .060 .427 .671 .762 1.313
X2total -.197 .199 -.128 -.992 .326 .892 1.121
X3total .543 .167 .441 3.244 .002 .802 1.247
a. Dependent Variable: Ytotal
Tabel 4. 17 Hasil Uji Multikolinieritas
Sumber data diolah (2022)

Berdasarkan tabel 4.17 kolom tolerance dan kolom VIF diatas, maka terlihat bahwa
semua nilai tolerance dari variabel X1, X2, dan X3 adalah > 0,1 serta semua nilai VIF
adalah < 10. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa data terbebas dari masalah
multikolinieritas (asumsi terpenuhi).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas akan melihat apakah varian nilai residual dari satu pengamatan ke
pengamatan berikutnya bersifat konstan (heteroskedastisitas). Jika tidak konstan maka
terjadi masalah heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas bisa dilakukan dengan melihat
pola data pada grafik scatterplot. Asumsi yang harus dipenuhi adalah data harus terbebas
dari masalah heteroskedastisitas, yaitu jika data menyebar diantara kordinat (0,+y) pada
sumbu Y dan tidak membentuk pola tertentu (menyempit, melebar, bergerombol, dsb) maka
asumsi terpenuhi. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 4 dibawah:
Gambar 4 Grafik Scatterplot
Sumber data diolah (2022)

Berdasarkan gambar 3 diatas, terlihat bahwa titil-titik data menyebar diantara kordinat
(0,+3) dan (0,-3) pada sumbu Y dan tidak membentuk pola tertentu, maka dapat dikatakan
bahwa data terbebas dari masalah heteroskedastisitas (asumsi terpenuhi).
4.3.5 Analisa Regresi Linier Berganda
Analisa regresi berganda akan melihat pengaruh masing-masing variabel X (X1, X2, X3,
dst) terhadap variabel Y. Analisa regresi berganda akan menghasilkan model/persamaan
regresi. Persamaan baku regresi yang ditulis pada bab 3 adalah:
Y = a + B1X1 + B2X2 + B3X3 + e
Keterangan:
Y = Loyalitas Pelanggan
X1 = Financial Benefit
X2 = Social Benefit
X3 = Structural Benefit
B1, B2, B3 = Koefisien regresi dari masing-masing variabel X
Pada anlisa regresi nilai a, b1, b2, dan b3 yang didapatkan dari analisa spss akan
dimasukkan dalam persamaan baku sesuai yang ditulis pada bab 3. Analisa regresi
berganda menggunakan tabel coefficient kolom B. Berkut ini hasil analisa regresi berganda
dapat dilihat pada tabel 4.18 dibawah ini :
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 6.710 3.182 2.109 .040
X1total .095 .223 .060 .427 .671 .762 1.313
X2total -.197 .199 -.128 -.992 .326 .892 1.121
X3total .543 .167 .441 3.244 .002 .802 1.247
a. Dependent Variable: Ytotal
Tabel 4.18 Hasil analisa regresi berganda
Sumber data diolah (2022)

Berdasarkan tabel 4.18 (kolom B), hasil persamaan regresi dapat dituliskan sebagai
berikut:
Y = 6,710 + 0,095X1 – 0,197X2 + 0,543X3 + e
Penjelasan:
A = 6,710 artinya jika semua variabel X (X1, X2, dan X3) nilainya adalah nol (0), maka
nilai Y akan sebesar nilai konstantanya, yaitu 6,710
B1 = 0,095 artinya jika nilai X1 bertambah 1 unit sedangkan nilai X2 dan X3 adalah nol
(0), maka nilai Y akan bertambah sebesar 0,095.
B2 = - 0,197 artinya jika nilai X2 bertambah 1 unit, sedangkan nilai X1 dan X3 adalah nol
(0) maka nilai Y akan berkurang sebesar 0,197
B3 = 0,543 artinya jika nilai X3 bertambah 1 unit, sedangkan nilai X2 dan X1 adalah nol
(0) maka nilai Y akan bertambah sebesar 0,543

Dari ketiga koefisien regresi (b1, b2, b3) dari ketiga variabel X (X1, X2, X3) yang
mempunyai koefisien regresi terbesar adalah b3 (0,543), sehingga dapat dikatakan bahwa
yang mempunyai kontribusi terbesar kepada variabel Y adalah variabel X3.

4.3.6 Koefisien Determinasi


Koefisien determinasi menunjukkan kontribusi semua variabel X (X1, X2, X3, dst)
secara bersama-sama kepada variabel Y, atau bahasa statistiknya adalah kemampuan semua
variabel X (X1, X2, dan X3) dalam menjelaskan variansi nilai variabel Y. Koefisien regresi
ditunjukkan oleh nilai R2 atau adjusted R2 (Untuk regresi berganda). Nilai R 2 atau adjusted
R2 adalah antara 0-1 (0% - 100%). Nilai R2 atau adjusted R2 yang kecil berarti kemampuan
semua variabel X (X1, X2, dan X3) dalam menjelaskan variansi nilai variabel Y sangat
terbatas atau kontribusi semya variabel X (X1, X2, X3, dst) secara bersama-sama kepada
variabel Y kecil. Dan sebaliknya. Sisa dari nilai Nilai R 2 atau adjusted R2 merupakan
kontribusi variabel lain kepada Y, yang tidak diteliti (tidak dimasukkan dalam penelitian)
Nilai R2 atau adjusted R2 bisa dilihat pada tabel model summary. Hasil analisa untuk
koefisien determinasi dapat diliat pada tabel 4.19 dibawah:
Model Summaryb
Change Statistics
Mode R Adjusted R Std. Error of the R Square F Sig. F
l R Square Square Estimate Change Change df1 df2 Change
1 .493a .243 .199 1.613 .243 5.467 3 51 .002
a. Predictors: (Constant), X3total, X2total, X1total
b. Dependent Variable: Ytotal
Tabel 4.19 Hasil analisa untuk koefisien determinasi
Sumber data diolah (2022)

Berdasarkan tabel 4.18, terlihat bahwa nilai adjusted R 2 adalah 0,199 (19,9%). Dengan
demikian kemampuan semua variabel X (X1, X2, dan X3) dalam menjelaskan variansi nilai
variabel Y hanya sebesar 19,9% atau kontribusi semua variabel X (X1, X2, X3 dst) secara
bersama-sama kepada variabel Y hanya 19,9% sedangkan sisanya (1-0,199 = 0,801) atau
80,1% merupakan kontribusi variabel lain kepada Y yang tidak diteliti (diluar penelitian).

4.3.7 Uji Hipotesis


Uji hipotesan digunakan untuk mengecek apakah hipotesa (yang ada di bab II) itu
diterima atau ditolak. Ada 2 uji hipotesa:
a. Uji-t digunakan untuk menguji hipotesa parsial (hipotesa yang menyatakan pengaruh
masing-masing variabel terhadap variabel Y
b. Uji-F digunakan untuk menguji hipotesa simultan (hipotesa yang menyatakan pengaruh
semua variabel X secara simultan/bersama-sama terhadap variabel Y
Berikut ini adalah hasil uji hipotesis pada penelitian ini :
a. Uji t
Uji t dilakukan dengan cara membandingkan t hitung (dari spss) dengan t tabel dan t sig.
Dibandingkan dengan nilai α = 0,05. Kriteria untuk penerimaan atau penolakan hipotesa
adalah sebagai berikut:
1) Jika t hitung > t tabel dan t sig ≤ (α = 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti
variabel bebas (X)
2) Jika t hitung < t tabel atau t t sig ≥ (α = 0,05) maka H0 diterima dan Ha ditolak, berarti
variabel bebas (X) secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel terikat (Y)
Nilai t tabel diperoleh dari daftar tabel distribusi t dan ditentukan dengan rumus :
df = n – k – 1
Dimana :
n = jumlah sampel;
k = jumlah variabel bebas;
dengan α = 0,05.
Hasil uji t dapat dilihat pada tabel Coefficient kolom t dan kolom sig. Hipotesa pada
latihan ini bisa dituliskan sebagai berikut:
H1 : Variabel X1 (Financial Benefit) berpengaruh positif terhadap variabel Y (Loyalitas
Pelanggan).
H2 : Variabel X2 (Social Benefit) berpengaruh positif terhadap variabel Y (Loyalitas
Pelanggan).
H3 : Variabel X3 (Structural Benefit) berpengaruh positif terhadap variabel Y (Loyalitas
Pelanggan).
Pada latihan ini nilai t-tabel diperoleh dari daftar tabel distribusi t, dimana n=55, k=3,
Df = n-k-1
= 55-3-1
= 51 dan untuk α = 0,05 didapatkan nilai 1,67.
Hasil uji t dapat dilihat tabel 4.20 dibawah berikut:
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 6.710 3.182 2.109 .040
X1total .095 .223 .060 .427 .671 .762 1.313
X2total -.197 .199 -.128 -.992 .326 .892 1.121
X3total .543 .167 .441 3.244 .002 .802 1.247
a. Dependent Variable: Ytotal
Tabel 4. 20 Hasil Uji-t
Sumber data diolah (2022)

Berdasarkan tabel 4.20 (kolom t dan sig,) diatas, maka hasil uji t dapat dijelaskan
sebagai berikut:

- H1 : Nilai t hitung 0,427 < nilai t-tabel 1,67 dan t sig. 0,671 > 0,05 sehingga H0 diterima
dan Ha ditolak. Dengan demikian variabel X1 (Financial Benefit) tidak berpengaruh
terhadap variabel Y (Loyalitas Pelanggan).
- H2 : Nilai t hitung -0,992 < nilai t-tabel 1,67 dan t sig. 0,326 > 0,05 sehingga H0
diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian variabel X2 (Social Benefit) tidak
berpengaruh terhadap variabel Y (Loyalitas Pelanggan).
- H3 : Nilai t-hitung 3,244 > nilai t-tabel 1,67 dan t sig. 0,002 < 0,05 sehingga H0 ditolak
danHa diterima. Dengan demikian variabel X3 (Structural Benefit) berpengaruh positif
terhadap variabel Y (Loyalitas Pelanggan).
b. Uji F
Uji F digunakan untuk menguji hipotesa simultan yaitu (hipotesa yang menyatakan
pengaruh semua variabel X (X1, X2, X3, dst) terhadap variabel Y). Uji F dilakukan dengan
membandingkan nilai F-hitung dengan nilai F-tabel dan F sig, dengan α = 0,05. Kriteria
penerimaan atau penolakan hipotesa adalah sebagai berikut:

1. Jika Fhitung > dan F sig. < (α = 0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima, berarti variabel
(X) secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif terhadap variabel (Y)
2. Jika Fhitung ≤ Ftabel atau F sig. > (α = 0,05) maka H0 diterima Ha ditolak, berarti
variabel (X) secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel (Y)
Ftabel dapat ditentukan dengan rumus df1 = k dan df2 = n – k – 1, dimana F tabel diperoleh
dari daftar tabel distribusi F dengan α (tingkat signifikasi) = 0,05. Hasil Uji F dapat dilihat
pada tabel Anova kolom F dan kolom sig.
Hipotesa simultan pada latihan adalah:
H4: Variabel X1 (Financial Benefit), X2 (Social Benefit) dan X3 (Structural Benefit) secara
simultan/bersama-sama berpengaruh positif terhadap variabel Y (Loyalitas Pelanggan).
Ftabel dapat ditentukan dengan rumusa df1 = k dan df2 = n – k-1, dimana F tabel
diperoleh
dari daftar tabel distribusi F dengan α (tingkat signifikasi) = 0,05 dan diperoleh nilai 2,79.
Hasil uji t dapat dilihat tabel 4.21 dibawah berikut:
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 42.679 3 14.226 5.467 .002b
Residual 132.703 51 2.602
Total 175.382 54
a. Dependent Variable: Ytotal
b. Predictors: (Constant), X3total, X2total, X1total
Tabel 4.21 Hasil uji F
Sumber data diolah (2022)

H4 : Nilai F-hitung 5,467 > nilai t-tabel 2,79 dan t sig. 0,002 < 0,05 sehingga H0 ditolak
dan Ha diterima. Dengan demikian variabel X1 (Financial Benefit), X2 (Social
Benefit) dan X3 (Structural Benefit) seacara simultan/bersama-sama berpengaruh
positif terhadap variabel Y (Loyalitas Pelanggan).
LAMPIRAN
1. Hasil kuesioner
X1- X3-
Responden X1-1 2 X1-3 X2-1 X2-2 X2-3 X3-1 X3-2 3 Y-1 Y-2 Y-3
1 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 3
2 4 3 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4
5 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3
6 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4
7 4 3 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4
8 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4
9 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4
10 4 4 5 4 5 5 4 5 4 3 3 3
11 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
13 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4
14 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4
15 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4
16 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5
17 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4 4
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
19 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 5 5
20 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4
21 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 5 5
22 4 3 4 4 4 3 4 3 3 5 5 2
23 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4
24 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5
25 4 5 4 3 3 3 5 5 5 5 5 5
26 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5
27 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
29 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5
30 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
32 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4
33 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5
34 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 2
35 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 5 2
36 4 4 3 3 3 3 5 5 5 5 5 4
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
38 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4
39 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 2 5
40 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 2
41 4 4 5 4 5 5 4 4 4 3 3 3
42 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 3
43 4 3 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
45 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4
46 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3
47 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4
48 4 3 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4
49 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4
50 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4
51 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4
52 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5
53 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 2
54 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 5 2
55 4 5 4 3 3 3 5 5 5 5 5 5

2. Hasil analisa deskriptif


a. Deskriptif statistik
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
X1.1 55 3 5 4.00 .272
X1.2 55 3 5 3.96 .666
X1.3 55 3 5 4.02 .593
X2.1 55 3 5 3.82 .434
X2.2 55 3 5 3.80 .524
X2.3 55 3 5 3.89 .458
X3.1 55 3 5 4.04 .508
X3.2 55 3 5 4.07 .634
X3.3 55 3 5 4.13 .640
Y.1 55 3 5 4.15 .803
Y.2 55 2 5 4.16 .788
Y.3 55 2 5 3.91 .888
b. Nilai tengah (mean)
Statistics
X1.1 X1.2 X1.3 X2.1 X2.2 X2.3 X3.1 X3.2 X3.3 Y01 Y02 Y03
N Valid 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55
Missin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
g
Mean 4.00 3.96 4.02 3.82 3.80 3.89 4.04 4.07 4.13 4.15 4.16 3.91

c. Tabel frekuensi :
- Variabel X1 :

X1.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 2 3.6 3.6 3.6
4 51 92.7 92.7 96.4
5 2 3.6 3.6 100.0
Total 55 100.0 100.0

X1.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 13 23.6 23.6 23.6
4 31 56.4 56.4 80.0
5 11 20.0 20.0 100.0
Total 55 100.0 100.0

X1.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 9 16.4 16.4 16.4
4 36 65.5 65.5 81.8
5 10 18.2 18.2 100.0
Total 55 100.0 100.0
- Variabel X2 :
X2.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 11 20.0 20.0 20.0
4 43 78.2 78.2 98.2
5 1 1.8 1.8 100.0
Total 55 100.0 100.0

X2.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 14 25.5 25.5 25.5
4 38 69.1 69.1 94.5
5 3 5.5 5.5 100.0
Total 55 100.0 100.0

X2.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 9 16.4 16.4 16.4
4 43 78.2 78.2 94.5
5 3 5.5 5.5 100.0
Total 55 100.0 100.0

- Variabel X3 :
X3.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 6 10.9 10.9 10.9
4 41 74.5 74.5 85.5
5 8 14.5 14.5 100.0
Total 55 100.0 100.0

X3.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 9 16.4 16.4 16.4
4 33 60.0 60.0 76.4
5 13 23.6 23.6 100.0
Total 55 100.0 100.0

X3.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 8 14.5 14.5 14.5
4 32 58.2 58.2 72.7
5 15 27.3 27.3 100.0
Total 55 100.0 100.0

- Variabel Y :
Y01
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 14 25.5 25.5 25.5
4 19 34.5 34.5 60.0
5 22 40.0 40.0 100.0
Total 55 100.0 100.0

Y02
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 1.8 1.8 1.8
3 10 18.2 18.2 20.0
4 23 41.8 41.8 61.8
5 21 38.2 38.2 100.0
Total 55 100.0 100.0

Y03
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 6 10.9 10.9 10.9
3 6 10.9 10.9 21.8
4 30 54.5 54.5 76.4
5 13 23.6 23.6 100.0
Total 55 100.0 100.0

3. Hasil uji validitas


Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1total
X1.1 Pearson Correlation 1 .102 .115 .361**
Sig. (2-tailed) .458 .404 .007
N 55 55 55 55
X1.2 Pearson Correlation .102 1 .424** .836**
Sig. (2-tailed) .458 .001 .000
N 55 55 55 55
X1.3 Pearson Correlation .115 .424**
1 .802**
Sig. (2-tailed) .404 .001 .000
N 55 55 55 55
X1total Pearson Correlation .361 **
.836**
.802 **
1
Sig. (2-tailed) .007 .000 .000
N 55 55 55 55
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2total
X2.1 Pearson Correlation 1 .407** .364** .697**
Sig. (2-tailed) .002 .006 .000
N 55 55 55 55
X2.2 Pearson Correlation .407 **
1 .756 **
.896**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000
N 55 55 55 55
X2.3 Pearson Correlation .364 **
.756**
1 .866**
Sig. (2-tailed) .006 .000 .000
N 55 55 55 55
X2total Pearson Correlation .697** .896** .866** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 55 55 55 55
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 X3total
X3.1 Pearson Correlation 1 .509** .555** .810**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 55 55 55 55
X3.2 Pearson Correlation .509 **
1 .479 **
.818**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 55 55 55 55
X3.3 Pearson Correlation .555 **
.479 **
1 .836**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 55 55 55 55
X3total Pearson Correlation .810 **
.818 **
.836 **
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 55 55 55 55
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations
Y.1 Y.2 Y.3 Ytotal
Y.1 Pearson Correlation 1 .781** .097 .835**
Sig. (2-tailed) .000 .482 .000
N 55 55 55 55
Y.2 Pearson Correlation .781 **
1 .048 .809**
Sig. (2-tailed) .000 .727 .000
N 55 55 55 55
Y.3 Pearson Correlation .097 .048 1 .557**
Sig. (2-tailed) .482 .727 .000
N 55 55 55 55
Ytotal Pearson Correlation .835** .809** .557** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 55 55 55 55
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

4. Hasil uji reliabilitas


a. Hasil uji reliabilitas untuk variable X1
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.480 3

b. Hasil uji reliabilitas untuk variable X2


Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.761 3

c. Hasil uji reliabilitas untuk variable X3


Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.753 3

d. Hasil uji reliabilitas untuk variable Y


Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.551 3

e. Hasil uji reliabilitas untuk semua item variable (X1, X2, X3 dan Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.678 12

5. Hasil Uji Asumsi Klasik


a. Uji Normalitas
b. Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 6.710 3.182 2.109 .040
X1total .095 .223 .060 .427 .671 .762 1.313
X2total -.197 .199 -.128 -.992 .326 .892 1.121
X3total .543 .167 .441 3.244 .002 .802 1.247
a. Dependent Variable: Ytotal

c. Uji Heteroskedastisitas

6. Analisa Regresi Linier Berganda


Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 6.710 3.182 2.109 .040
X1total .095 .223 .060 .427 .671 .762 1.313
X2total -.197 .199 -.128 -.992 .326 .892 1.121
X3total .543 .167 .441 3.244 .002 .802 1.247
a. Dependent Variable: Ytotal

7. Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Change Statistics
Mode R Adjusted R Std. Error of the R Square F Sig. F
l R Square Square Estimate Change Change df1 df2 Change
1 .493a .243 .199 1.613 .243 5.467 3 51 .002
a. Predictors: (Constant), X3total, X2total, X1total
b. Dependent Variable: Ytotal

8. Uji Hipotesis
a. Uji T
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 6.710 3.182 2.109 .040
X1total .095 .223 .060 .427 .671 .762 1.313
X2total -.197 .199 -.128 -.992 .326 .892 1.121
X3total .543 .167 .441 3.244 .002 .802 1.247
a. Dependent Variable: Ytotal

b. Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 42.679 3 14.226 5.467 .002b
Residual 132.703 51 2.602
Total 175.382 54
a. Dependent Variable: Ytotal
b. Predictors: (Constant), X3total, X2total, X1total

Anda mungkin juga menyukai