2. Air limbah yang dibuang harus memenuhi Baku Mutu Air Limbah
yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan serta tidak
mmelebihi debit pembuangan yang diperbolehkan;
3. Memasang alat ukur debit (flowmeter) pada saluran pembuangan
air limbah ke lingkungan atau badan air;
4. Mengukur dan mencatat debit dan pH harian pada lokasi titik
pentaatan pembuangan limbah cair;
5. Melakukan pemantauan kualitas air limbah yang dibuang minimal
1 (satu) bulan sekali selama kegiatan berlangsung;
6. Memastikan dalam pengelolaan limbah cair dan operasional
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) tidak menyebabkan
gangguan dan ancaman keselamatan bagi makhuk hidup di
sekitarnya;
7. Melakukan pemantauan kualitas air badan air penerima
pembuangan limbah pada bagian upstream dan downstream titik
pembuangan minimal 1 (satu) tahun sekali pada saat kegiatan
usaha beroperasi, jika effluent air limbah dibuang ke badan air;
8. Memasang papan petunjuk lokasi pentaatan pemantauan limbah
cair dan lokasi pelepasan atau pembuangan limbah cair yang
disertai dengan koordinat lokasi;
9. Melakukan pelaporan terkait dengan pengelolaan air limbah yang
dituangkan dalam laporan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan minimal 6 (enam) bulan sekali;
10. Menetapkan prosedur penanganan darurat penanganan limbah jika
terjadi kondisi kritis dalam pengelolaan air limbah dan pemegang
izin herus memiliki catatan operasional atau bukti lain yang
a. Kapan gangguan terjadi dan apa penyebabnya;
b Sistem telah dioperasikan scbagaimana mestiny
c. Tanggal pemberitahuan;
d._Langkah-langkah perbaikan;
11. Melaporkan dan mengoordinasikan dengan instansi terkait jika
terjadi kondisi darurat;
12. Membantu kelancaran tugas pengawas dalam rangka inspeksi
Kepatuhan terhadap izin sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pemegang jizin dilarang melakukan hal pengelolaan limbah cair,
diantaranya:
1. Memanfaatkan air limbah yang dihasilkan untuk kegiatan apapun
termasuk untuk kegiatan penyiraman lahan atau halaman;
2. Melakukan pengenceran air limbah baik sebelum masuk IPAL atau
sesudah IPAL (outle;
3. Melakukan pembuangan limbah di luar titik yang ditetapkan,
Kecuali dalam keadaan darurat untuk menghindari munculnya
Korban jiwa, kerusakan besar pada fasilitas IPAL dan sesegera
mungkin untuk melaporkan kepada Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Situbondo.
1. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Situbondo akan melakukan
kegiatan pengawasan terhadap kegiatan pengolahan limbah cair
untuk keperluasan monitoring dan evaluasi pengelolaan
lingkungan;
2. Hasil evaluasi dari pengawasan dimaksud dapat dijadikan sebagai
dasar pertimbangan untuk memberikan sanksi sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan apabila pemegang izin tidak
melaksanakan kewajibannya dan atau tidak mengelola limbahnya
sesuai izin dan atau ketentuan peraturan perundangan dan atau
hasil pengelolaan tidak memenuhi batas baku mutu lingkungan
yang ditetapkan.