Anda di halaman 1dari 7
Sears” Yth. PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA Jalan Pahlawan No. 42 Telpon (0321) 321752 Fax. (0321) 395738 MOJOKERTO Direktur Rumah Sakit; Pimpinan FKTP (Klinik Pratama/ DPM); Ketua IAI Cabang Mojokerto; dan Kepala Puskesmas. Di Wilayah Kota Mojokerto Rena SURAT EDARAN NOMOR : 443.42 16349 417.502.3 / 2022 TENTANG KEWASPADAAN GANGGUAN GINJAL AKUT PROGRESIF ATIPIKAL (ATYPICAL PROGRESSIVE ACUTE KIDNEY INJURY) PADA ANAK DI KOTA MOJOKERTO Gangguan ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI) dapat diartikan sebagai penurunan cepat dan tiba-tiba pada fungsi filtrasi ginjal. Kondisi ini biasanya ditandai oleh peningkatan konsentrasi kreatinin serum atau azotemia (peningkatan konsentrasi BUN) dan/atau penurunan sampai tidak ada sama sekali produksi urin. Definisi operasional kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) meliputi: 1 2. September tahun 2022, Anak usia 0-18 tahun (mayoritas balita). Memiliki demam atau riwayat demam atau gejala infeksi lain dalam 14 hari terakhir. Didiagnosis gangguan ginjal akut yang belum diketahui etiologinya (baik pre-renal, renal, maupun post-renal) oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien. Tidak mengalami kelainan ginjal sebelumnya atau penyakit ginjal kronik Didapatkan tanda hiperinflamasi dan hiperkoagulasi Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada bulan terdapat 74 kasus Acute Kidney Injury Progressive Atypical yang telah dilaporkan, penyakit ini ditemukan sebagian besar pada anak laki-laki dengan usia di bawah 6 tahun tanpa riwayat komorbid, kasus tersebut pola perjalanan penyakitnya tidak seperti AKI yang lazimnya terjadi pada kelompok usia anak di bawah 6 tahun dan progresifitasnya tergolong cepat, sehingga membutuhkan intervensi segera. Penyebab Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal pada anak ini masih diteli, namun dari data yang telah dikumpulkan belum ada bukti infeksi yang Konsisten menjadi penyebab AKI ini. Keterkaitan AKI dengan bahan yang mengandung ethylen glycol dan diethylene glycol masih dalam tahap pemeriksaan dan penelitian lebih lanjut. Akan tetapi sebagai upaya pencegahan dan kewaspadaan terhadap kasus AKI maka diharapkan semua masyarakat dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk tetap waspada serta mengikuti himbauan/ instruksi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Sampai dengan saat ini belum ada laporan kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal pada anak dari semua Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang ada di Kota Mojokerto. Surat Edaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan dukungan dan kerja sama semua fasilitas pelayanan kesehatan dan Organisasi Profesi dalam pelaksanaan upaya pencegahan, penanganan dan pengendalian kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atypical pada anak serta memberikan acuan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh semua fasilitas pelayanan kesehatan dalam melaksanakan upaya pencegahan, penanganan dan pengendalian kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atypical pada anak di Kota Mojokerto dengan memperhatikan a. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1113); © Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2015 tentang Upaya Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1755) 4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2017 tentang Upaya Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1755); e Keputusan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia No. HK.02.02/1/3350022 tentang Tatalaksana dan Manajemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipical pada Anak di Fasyankes; f. Surat dari Plt. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia SR.01.05/1I/3461/2022 tentang Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada Anak. Kegiatan pencegahan, penanganan dan pengendalian kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada Anak meliputi promosi Kesehatan untuk edukasi kepada masyarakat, pengendalian faktor risiko dan Surveilans Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada Anak. Seperti halnya kegiatan Penanggulangan penyakit lainnya upaya pencegahan dan pengendalian kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada Anak ini juga dapat diselenggarakan bersinergi dengan lintas program dan lintas sektor lainnya Sehubungan dengan hal tersebut, bersama ini disampaikan kepada seluruh Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk melaksanakan beberapa ketentuan pencegahan, penanganan dan pengendalian kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada Anak di Kota Mojokerto sebagai berikut A. Puskesmas dan Klinik Pratama 1. Melakukan Edukasi kepada Masyarakat @) Kewaspadaan orang tua yang memiliki anak (terutama usia < 6 tahun) dengan gejala penurunan volume/frekuensi urin atau tidak ada urin, dengan atau tanpa demam/gejala prodromal lain untuk segera dirujuk ke Fasilitas Kesehatan terdekat; 5) Orang tua yang memiliki anak terutama usia balita untuk sementara tidak mengkonsumsi obat-obatan yang didapatkan secara bebas tanpa anjuran dari tenaga Kesehatan yang kompeten sampai dilakukan pengumuman ‘esmi dari Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan; ) Perawatan anak sakit yang menderita demam mengedepankan tatalaksana non dirumah lebih farmakologis seperti mencuk pi Kebutuhan cairan, kompres air hangat, dan menggunakan pal ska terdapat tanda-tanda bahaya, segera bawa anak ke Pelayanan Kesehatan terdekat. 2. Pelayanan Kesehatan kaian tipis. Fasilitas a ) Semua fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Mojokerto baik Pr i uskesmas maupun Klinik Pratama harus waspada dengan menerapkan deteksi dini anamnesis kasus pada anak dengan penurunan jumlah urin serta dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium dan tatalaksana penyakit seseuai dengan standar; b) Tenaga Kesehatan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk sementara tidak meresepkan obat-obatan dalam ~—bentuk ~—sediaan cair/syrup/emulsi/suspensi sampai dilakukan pengumuman resmi dari Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; ©) Puskesmas/ Klinik Pratama setelah mendapat pasien dengan gejala klinisyang mengarah ke suspek/ terduga Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada Anak dapat melakukan pemeriksaan dan edukasi kepada orang tua untuk memantau tanda bahaya umum ditambah pemantauan jumlah dan warna urin (pekat atau kecoklatan) di rumah Bila urine berkurang (urine dikatakan berkurang jika berjumlah kurang dari 0,5 mi/kgBB/jam dalam 6-12 jam) atau tidak ada urine selama 6-8 jam (saat siang hari), maka pasien harus segera dirujuk ke rumah sakit; d) Melakukan rujukan setiap kasus suspek/ terduga Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada Anak yang datang ke Puskesmas/ Klinik Pratama ke Rumah Sakit yang memiliki Sarana Prasarana yang memadai untuk tatalaksana kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada Anak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan serta berpedoman pada kebijakan yang ada yakni memiliki fasilitas High Care Unit (HCU) dan Pediatric Intensive Care Unit (PICU); ¢) Melakukan pelaporan setiap kasus suspek/ terduga Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada Anak ke Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Mojokerto maksimal 1 x 24 jam; f) Puskesmas menindaklanjuti Setiap kasus suspek/ terduga Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada Anak aes : Pees a ceeres dengan melaksanakan penyelidikan ‘erlampir dan melaporkan hasilnya kepada Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota lu B. RUMAH SAKIT 1. Si emua Rumah Sakit di Kota Mojokerto harus waspada dengan menerapkan deteksi dini anamnesis kasus Pada anak dengan penurunan jumlah urin serta dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium dan tatalaksana penyakit sesuai dengan standar; Apabila setelah pemeriksaan anak dinyatakan rawat jalan, diberikan edukasi kepada orang tua untuk kewaspadaan dini yakni a) Bila Urin berkurang selama 24 Jam atau tidak ada Urin di rumah; b) Keluhan Lain memberat (demam, batuk, diare, muntah atau sesak); Maka harus kembali ke Rumah Sakit Apabila dinyatakan Rawat Inap dilakukan tata laksana sesuai dengan standar |. Apabila dalam 1 x 24 jam tidak dapat ditangani maka dirujuk ke RSU dr. Soetomo Surabaya; . Melaporkan setiap kasus suspek/terduga Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada Anak ke Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Mojokerto untuk dilakukan penyelidikan epidemiologi; Untuk Rumah Sakit Yang merawat harus melakukan a. Anamnesa terkait penggunaaan obat-obatan sediaan cair baik yang dibeli bebas maupun obat dari Fasyankes. b. Apabila telah menggunakan obat-obatan sediaan cair sebelumnya, keluarga diminta menyerahkan obat-obatan tersebut ke RS yang merawatnya, ¢. RS yang merawat membuat surat permohonan pemeriksaan toksikologi ke lab rujukan (terlampir) disertai dengan sampel darah Whole blood dengan EDTA 5-10 ml dan urine 20 mi yang telah dimasukkan dalam boks Pendingin, disertai dengan obat yang telah dikemas dalam plastik transparan. ¢. Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Untuk pengiriman Spesimen tersebut ke Laborat Rujukan. ©. Mengambil dokumentasi atas obat-obatan tersebut, * Melaporkan melalui link pada aplikasi RS online dan SKDR. 9. Tenaga kesehatan pada Fasyankes untuk sementara tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sediaan cair/syrup/suspense/emulsi sampai ada Pengumuman resmi dari pemerintah, h. Mengadakan edukasi kepada keluarga pasien mengenai 1) Perlunya kewaspadaan orang tua memiliki anak (terutama usia < 6 ‘ahun) dengan gejala penurunan volume/frekuensi urin atau tidak ada urin, dengan atau tanpa demamigejala prodromal lain untuk segera dirujuk ke Fasilitas Kesehatan terdekat: 2) Orang tua yang memilki anak terutama usia balita untuk sementara ‘idak mengkonsumsi obat-obatan yang didapatkan secara bebas tanpa anjuran dari tenaga kesehatan yang kompeten sampai_dilakukan pengumuman resmi dari Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 3)Perawatan anak sakit yang menderita demam dirumah lebih mengedepankan tatalaksana non farmakologis seperti mencukupi kebutuhan cairan, kompres air hangat, dan menggunakan pakaian tipis. Jika terdapat tanda-tanda bahaya, segera bawa anak ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan terdekat. C. Apotek 1. Seluruh apotek untuk sementara tidak menjual obat bebas dan/atau bebas terbatas dalam bentuk cair/syrup/suspense/emulsi_ kepada _masyarakat sampai dilakukan pengumuman resmi dari Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. Melakukan edukasi kepada keluarga pasien mengenai a. Perlunya kewaspadaan orang tua memiliki anak (terutama usia < 6 tahun) dengan gejala penurunan volumeffrekuensi urin atau tidak ada urin, dengan atau tanpa demamigejala prodromal lain untuk segera dirujuk ke Fasilitas Kesehatan terdekat b. Orang tua yang memiliki anak terutama usia balita untuk sementara tidak mengkonsumsi obat-obatan yang didapatkan secara bebas tanpa anjuran dari tenaga kesehatan yang kompeten sampai dilakukan pengumuman resmi dari Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. c. Perawatan anak sakit yang menderita demam dirumah lebih mengedepankan tatalaksana non farmakologis seperti mencukupi kebutuhan cairan, kompres air hangat, dan menggunakan pakaian tipis. Jika terdapat tanda-tanda bahaya, segera bawa anak ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan terdekat Adapun untuk form pelaksanaan Penyelidikan _Epidemiologi, tatalaksana, alurrujukan, alur pelaporan, serta pembiayaan kasus suspek/terduga Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada Anak mengacu pada Keputusan Dirjen YANKES Kementerian Kesehatan Republik Indonesia No. HK.02.02/I/3350022 tentang Tatalaksana dan Manajemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipical pada Anak di Fasyankes. Demikian Surat Edaran ini disampaikan untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Mojokerto Pada tanggal : 20 Oktober 2022 Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian NIP. 19660513 199707 2 002

Anda mungkin juga menyukai