Anda di halaman 1dari 5

Nama : Pedro Andhika

NIM : 5111420006
Mata Kuliah : Laboratorium Rekayasa Hidrolika
Dosen : Dr. Yeri Sutopo, M. Pd., M.T.

Rombel Hari Senin Jam 13.00 Nomor Mahasiswa Genap

Soal :
a. Gambar grafik analisis butir material dasar;
b. Buat tabel parameter distribusi frekuensi ukuran butir material dasar dalam mm dan φ,
untuk parameter distribusi frekuensi ukuran butir d5, d16, d25, d50, d75, d84, d95;
c. Tentukan parameter statistik material dasar yaitu mean, sorting, skwenes, dan kurtosis
pada Krasak 1, 2, dan 3. Lengkapi dengan klasifikasi dan keterangannya.
Tabel 1. Analisis butir material dasar

Krasak 1 Krasak 2 Krasak 3


Ukuran ayakan
(%) lolos kumulatif (%) lolos (%) lolos
(mm)
kumulatif kumulatif
75 100 100 98.653
25 77.855 96.095 91.805
20 69.243 91.475 88.825
16 62.74 90.57 84.802
10 50.538 83.2 80.042
4 38.998 69.302 70.789
2 30.975 59.334 62.191
1 22.353 50.466 38.066
0,5 12.665 28.513 28.183
0,355 0 0 0

Penyelesaian :
a. Grafik analisis butir material dasar

Grafik Analisa Butiran Material Dasar


100
90
80
% Lolos Kumulatif

70
60
50
40
30 Krasak 1 (%) lolos kumulatif
Krasak 2 (%) lolos kumulatif
20 Krasak 3 (%) lolos kumulatif
10
0

Diameter Butiran (mm)


Gambar 1. Grafik analisa butiran material dasar
b. Dalam menentukan tabel parameter distribusi frekuensi ukuran butir material dasar dalam
mm dan φ, untuk parameter distribusi frekuensi ukuran butir d 5, d16, d25, d50, d75, d84, d95;
digunakan rumus sebagai berikut :

d =10
[ ( log x 2− log x 1) x ( )
yi − y 1
y2 − y1
+log x 1
]
i

∅ i =( x 2 − x 1 ) x
( yi − y1
y2− y1
+ x1
)
Untuk mempermudah dalam perhitungan, maka digunakan aplikasi Microsoft Excel.
Adapun perhitungannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel. Parameter distribusi frekuensi ukuran butir material dasar
Parameter Material Dasar
distribusi frekuensi (dalam mm) (dalam Ø)
ukuran butir 1 2 3 1 2 3
d5 0,4 0,4 0,4 1,3 1,4 1,4
d16 0,6 0,4 0,4 0,7 1,2 1,2
d25 1,2 0,5 0,5 -0,3 1,1 1,1
d50 9,6 1,0 1,4 -3,3 0,0 -0,5
d75 23,2 5,8 6,1 -4,5 -2,5 -2,6
d84 33,9 10,5 14,8 -5,1 -3,4 -3,9
d95 58,5 23,7 41,7 -5,9 -4,6 -5,4

Ukuran butiran ditetapkan berdasarkan ukuran saringan (untuk butiran kasar) dan
ukuran/diameter sedimentasi (untuk butiran halus). Klasifikasi butiran dilakukan
berdasarkan nilai diameter referensi (D50) dari material dasar.
Klasifikasi ukuran butiran yang digunakan oleh para ahli hidraulika menurut AGU
(American Geophysical Union) adalah seperti ditunjukkan pada Tabel 1 di bawah ini.
Berdasarkan nilai d50 untuk masing-masing material, maka material dasar Krasak 1 dengan
d50 = 9,6 mm termasuk kerikil sedang, material dasar Krasak 2 dengan d50 = 1,0 mm
termasuk pasir sangat kasar, dan material dasar Krasak 3 dengan d 50 = 1,4 mm termasuk
pasir sangat kasar.

c. Parameter statistik material dasar yaitu mean, sorting, skewenes, dan kurtosis pada Krasak
1, 2, dan 3. Lengkapi dengan klasifikasi dan keterangannya.
1. Mean (Rata-rata)
Untuk distribusi ukuran partikel, rata-rata geometrik secara umum dihitung dari akar
kuadrat dua persentil dalam mm (Yang, 1996) sebagai berikut.
0,5
d gm, sq =( d 84 . d 16 )
2. Standar Deviasi (Sorting)
Folk & Ward (1957) memasukkan range yang lebih luas dari kurva ukuran distribusi
komulatif ke dalam analisis sorting dan menghitung sorting sebagai berikut :
∅84 − ∅16 ∅95 − ∅5
S F∧W = +
4 6,6
Folk & Ward (1957) mengklasifikasikan derajat sorting sedimen dalam tujuh kategori
seperti dalam Tabel 2 di bawah ini.

3. Skewness
Nilai terhitung untuk skewness didasarkan pada persamaan dari Folk & Ward (1957)
yang dikombinasikan dengan persamaan dari Imnan (1952) sebagai berikut :
∅ 16 + ∅ 84 − ( 2. ∅ 50) ∅ 5+ ∅ 95 − ( 2. ∅50 )
Sk a , F +W = +
2. ( ∅ 84 − ∅ 16 ) 2. ( ∅ 95 − ∅5 )
Koefisien skewness dari Folk & Ward (1957) dapat dikelompokkan ke dalam kategori
seperti dalam Tabel 3 di bawah ini.

4. Kurtosis
Untuk distribusi ukuran partikel dalam satuan Ø, Folk & Ward (1957) mengusulkan
untuk menghitung kurtosis menggunakan ekor dan kuartil dari distribusi :
∅95 − ∅5
Ku a , F +W =
2,44. ( ∅ 75 − ∅25 )
Kurtosis dihitung dengan pendekatan oleh Folk & Ward (1957) yang dikelompokkan
ke dalam lima kategori seperti dalam tabel 4 di bawah ini.

Berdasarkan analisis nilai-nilai parameter statistik material dasar dan mengacu pada
klasifikasi untuk koefisien parameter distribusi ukuran butir dari Folk & Ward (1957)
maka dapat diperoleh klasifikasi seperti pada Tabel 5 di bawah ini.
Tabel 5. Hasil perhitungan dan klasifikasi parameter statistik material dasar
Sortin
Material Mean Skewness Kurtosis Klasifikasi Keterangan
g
Krasak 1 4,639 -2,521 -0,318 0,695 Tipe sampel adalah very skewed t
Kerikil sedang (Medi owards the fi
um Gravel), dengan ne side and fl
very well sorted, ske at frequency
wness termasuk very distribution
negatively skewed da
n platykurtic

Krasak 2 2,128 -2,058 0,509 0,680 Tipe sampel adalah P very skewed t
asir sangat kasar (Ver owards the c
y Coarse Sand), deng oarse side an
an very well sorted, s d flat frequen
kewness termasuk ve cy distributio
ry positively skewed n
dan platykurtic

Krasak 3 2,525 -2,304 0,385 0,761 Tipe sampel adalah P very skewed t
asir sangat kasar (Ver owards the c
y Coarse Sand), deng oarse side an
an very well sorted, s d flat frequen
kewness termasuk ve cy distributio
ry positively skewed n
dan platykurtic

Anda mungkin juga menyukai