Anda di halaman 1dari 103

INOVASI PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN

MUTU PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SISWA KELAS VII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
ISLAM AL AKBAR SINGOSARI

SKRIPSI

OLEH :

ANNISA ‘ULIYA RAHMAH

NPM : 21801011112

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAM ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

2022

i
INOVASI PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN
MUTU PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SISWA KELAS VII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
ISLAM AL AKBAR SINGOSARI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Malang Untuk Memenuhi Salah Satu


Persyaratan Dlama Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pada Program
Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh:
ANNISA ‘ULIYA RAHMAH
NPM. 21801011112

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

FAKULTAS AGAMA ISLAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2022

ii
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi yang disusun oleh Annisa ‘Uliya Rahmah ini


telah di periksa dan di setujui oleh pembimbing untuk di uji

Malang,
Pembimbing 1,

Dr. M. Fahmi Hidayatullah, S.Pd.I., M.Pd.I

NPP. 171311199232173

Malang,
Pembimbing 2,

iii
PENGESAHAN
TIM PENGUJI SKRIPSI

Skripsi oleh Annisa ‘Uliya Rahmah ini telah diujikan


di depan Tim Penguji Skripsi Fakultas Agama Islam Universitas Islam Malang
dan diterima untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu
(S1) Program Studi Pendidikan Agama Islam
Malang, 15 Juli 2022

Dewan Penguji,

Dewan Utama,

Dr. M. Muslim, M.Ag


NPP.161109198132132

Mengetahui,
Ketua Prodi PAI

Dr. Muhammad Sulistiono, M.Pd


NPP. 13211219823212

iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Annisa ‘uliya rahmah

NPM : 21801011112

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Judul Penelitian :Inovasi Pembelajaran Dalam Meningkatkan Mutu


Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VII Di
Sekolah Menengah Pertama Islam Al Akbar Singosari

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
tulisan saya, dan bukan merupakan plagiasi/falsifikasi/fabrikasi sebagian atau
seluruhnya. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa
skripsi ini hasil plagiasi/falsifikasi/fabrikasi, baik sebagian atau seluruhnya, maka
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.

v
ABSTRAK

Rahmah, Annisa ‘Uliya.2022. Inovasi Pembelajaran Dalam Meningkatkan Mutu


Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VII Di Sekolah
Menengah Pertama Islam Al Akbar Singosari. Pembimbing 1: Dr.M.
Fahmi Hidayatullah M.Pd .Pembimbing 2: Bagus Cahyanto M.Pd
Kata Kunci: inovasi,pembelajaran,pendidikan agama islam.
Inovasi pembelajaran berasal dari sebuah pemikiran atau olah pikir
manusia yang dapat menghasilkan pembaharuan dalam bidang pendidikan.
Inovasi memiliki keterkaitan dengan kata invention dan discovery. Invention ini
berkaitan dengan penemuan baru yang ditemukan oleh manusia. Sedangkan
discovery dapat diartikan sebagai suatu penemuan yang pernah ada dan hanya
perlu adanya pembaharuan agar menjadi lebih sempurna untuk mewujudkan
tujuan yang telah ditetapka.
Berdasarkan konteks penelitian maka peneliti merumuskan fokus penelitian,
yaitu tentang (1)Bagaimana desain pembelajaran pendidikan agama islam pada
siswa kelas VII di Smp Islam Al akbar singosari. (2)Bagaimana pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama islam pada siswa kelas VII di Smp Islam Al
Akbar Singosari.(3)Bagaimana evaluasi pembelajaran pendidikan agama islam
pada siswa kelas VII di Smp Islam Al Akbar Singosari.
Sedangkan tujuan penelitian ini adalah (1)Untuk mendeskripsikan desain
pembelajaran pendidikan agama islam pada siswa kelas VII di Smp Islam Al
Akbar Singosari.(2)Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran pendidikan
agama islam pada siswa kelas VII di Smp Islam Al Akbar Singosari.(3)Untuk
mendeskripsikan evaluasi pembealajaran pendidikan agama islam pada siswa
kelas VII di Smp Islam Al Akbar Singosari.
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dan dalam
mengumpulkan data,penulis menggunakan metode observasi,wawancara, dan
dokumentasi . Sedangkan untuk analisis penulis menggunakan teknik analisis
deskriptif kualitatif yaitu berupa data yang tertulis atau lisan. Berdasarkan hasil
penelitian mengenai “Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas
VII Di Sekolah Menengah Pertama Islam Al Akbar Singosari. desain
pembelajaran sebagai proses adalah pengembangan pengajaran secara sistematik
yang digunakan secara khusus teori pembelajaran untuk menjamin kualitas
pembelajaran. Desain pembelajaran yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama
Islam di SMP Islam Al Akbar Singosari sudah sesuai dengan cara menyusun
rencana pelasanaan pembelajarana (RPP) yang baik dan benar sudah sesuai
dengan tujuan pembelajaran dan kurikulum yang sudah di terapkan dan sesuai
dengan pembelajaran yang diajarkan kepada peserta didik. Pelaksanaan
pembelajaran pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Islam Al
Akbar Singosari guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, guru
tetap menggunakan metode lama dan juga menggunakan metode baru. Di SMP
Islam Al Akbar Singosari juga melakukan pembiasaan nilai-nilai karakter religius
yaitu pembiasaan holat dhuha dan dzuhur berjama’ah, membaca al-qur’an setiap
pagi sebelum pembelajaran dimulai.Evaluasi pembelajaran di SMP Islam Al
Akbar Singosari penilaian dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek kognitif, afektif,
psikomotorik.

vi
MOTO

‘’Dan aku belum pernah keecewa dalam berdoa kepada-mu, ya tuhanku”

(Q.S Maryam :4)

“Yakinlah ada sesuatu yang menantimu selepas banyak kesabaran yang


kau jalani yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa pedihnya rasa
sakit”

Ali Bin Abi Thalib

vii
PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Allah SWT yang selalu Memberi karunia, nikmat, rahmat serta hidayah –
Nya.
2. Bapak tecinta Kusliman dan ibuda tercinta Enny Soefariaty yang telah
membimbing, mendoakan serta memeberikan semangat dan selalu sabar
dalam menantikan keberhasilanku. Terimakasih atas semua cinta, kasih
sayang, dorongan dan pengorbanan yang tulus.
3. Bapak Dr. M. Fahmi Hidayatullah, S.Pd.I., M.Pd.I
dan bapak Bagus Cahyanto, M.Pd. selaku pembimbing yang senantiasa
mendukung, membantu, memberi sara kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan penelitian ini.
4. Untuk keluaga besar saya yang sudah mendukung dan memberi semangat.
5. Untuk diri saya sendiri yang sudah berjuang sejauh ini dan mampu
menyelesaikan meskipun diiringi oleh tangisan.
6. Untuk adik kandung saya Hanaa Naurah Rahmah dan Arden Manggala
Rahman yang sudah memberikan semangat dalam hidup saya.
7. Untuk sahabat-sahabatku tercinta yang sudah mau memberikan semangat
Anindya, Devi, Ovi, Manda, Nadila, Nisa, Rena, Anis, Mira,
Hajar.Teman-teman kosan di sunan muria 2(fatia,
elsa,kurnia,lala,ayu,fina,fira,hani) dan teman-teman KKN
(nana,esti,ulfa,reza,hana,ahsan,rizki,dwiki,anas,aida) yang selalu
senantiasa menemani, membanntu serta mensupport ku. Serta untuk Kevin
poborsky, Muamar Rafiq A yang sudah memberikan semangat juga untuk
melewati masa kuliah dan support baiknya.
8. Teman- teman seperjuangan prodi PAI 18, khususnya kelas D.

viii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat serta
hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi yang berjudul
“Inovasi Pembelajaran Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam Siswa Kelas VII Di Sekolah Menengah Pertama Islam Al Akbar
Singosari”, dalam rangka melaksanakan tugas ilmiyah sebagai salah satu syarat
dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd). Pada Fakultas
Agama Islam (FAI) dan Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Islam
Malang (Unisma).

Shalawat serta salam kita panjatkan puji dan syukur kita junjungan Nabi
Muhammad SAW, yang mana telah membawa kita dari jaman jahiliyah menuju
jaman yang terang menderang seprti saat ini jaman yang penuh dengan
kecanggihan teknologi yang sperti kita rasakan pada saat ini.

Dalam rangka penulisan Skripsi ini penulis menyadari belum sempurna, masih
banyak kekurangan dalam penulisannya. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan
mendapatkan bimbingan dan bantuannya dalam kesempurnaan perbaikan Skripsi
ini.

Dalam kesempatan ini saya mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini,
baik secara langsung maupun tidak langsung, teriring doa semoga menjadi amal
ibadah dan mendapat balasan dari Allah SWT, kepada:

1. Kepada ayah dan ibu saya tercinta (Kusliman dan Enny Soefariaty) yang
senantiasa memberikan dukungan baik materi maupun spiritual.
2. Kepada kleuarga besar yang selalu memberikan semangat dan keceriaan
3. Bapak Prof. Dr. Maskuri, M. Si selaku Rektor Universitas Islam Malang.
4. Bapak Drs. Anwar Sa’dullah, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Agama Islam
Universitas Islam Malang.
5. Bapak Dr. Moh. Sulistinono, S.PdI, M.Pd selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Malang.

ix
Bapak Dr. M. Fahmi Hidayatullah, S.Pd.I., M.Pd.I, dan bapak Bagus
Cahyanto M.Pd yang selaku dosen pembimbing , yang telah
memberikan bimbingan , motivasi terhadap penulisan skripsi.

6. Bapak dan ibu Dosen Universitas Islam Malang Yang telah memberikan
ilmu kepada penulis selama 4 tahun.
7. Para teman-temanku sekalian yang senantiasa membantu dan memberikan
dukungan dari semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu
yang telah tulus membantu penyusunan skripsi ini.

Penulisan menyadari sepenuhnya bahwa didunia ini tidak ada yang


sempurna. Begitu juga penulis skripsi ini, yang tidak luput dari kekurangan
kesalahan. Oleh karena itu, dengan segala ketulusan dan kerendahan hati
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat kontruktif demi
penyempurnaan skripsi ini.

Akhirnya dengan segala bentuk kekurangan dan kesalahan, penulis


berharap sungguh dengan rahmat dan izin-NYA mudah –mudahan skripsi ini
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pihak-pihak yang bersangkutan.

x
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI..................................iii

TIM PENGUJI SKRIPSI..............................................................................iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI........................................................v

ABSTRAK....................................................................................................vi

MOTO..........................................................................................................vii

PERSEMBAHAN.......................................................................................viii

KATA PENGANTAR..................................................................................ix

DAFTAR ISI.................................................................................................xi

DAFTAR TABEL.......................................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN............................................................................1

A. Konteks Penelitian.................................................................................1

B. Fokus penelitian....................................................................................5

C. Tujuan Penelitian...................................................................................6

D. Kegunaan Penelitian..............................................................................6

E. Definisi Operasional..............................................................................7

BAB II KAJIAN PUSTAKA......................................................................9

A. Penelitian Terdahulu.............................................................................9

B. Inovasi pembelajaran...........................................................................10

1. Pengertian Inovasi Pembelajaran........................................................10

2. Tujuan dan manfaat inovasi pembelajaran..........................................12

3. Faktor-faktor inovasi pembelajaran....................................................13

xi
4. Peran Guru dalam Melaksanakan Inovasi Pembelajaran....................15

C. Mutu Pembelajaran.............................................................................19

1. Definisi Mutu Pembelajaran................................................................19

2. Hakekat Peningkatan Mutu.................................................................20

3. Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan.........................................22

4. Strategi Meningkatkan Mutu Pembelajaran........................................24

D. Pendidikan Agama Islam....................................................................25

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam..................................................25

2. Materi pendidikan agama islam..........................................................27

3. Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam.......................................28

4. Tujuan Pendidikan Agama Islam........................................................30

5. Fungsi pendidikan agama islam...........................................................32

BAB III METODE PENELITIAN..........................................................33

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian..........................................................33

B. Kehadiran Penelitian...........................................................................34

C. Lokasi Penelitian.................................................................................35

D. Sumber Data........................................................................................35

E. Teknik Pengumpulan Data..................................................................37

F. Teknik Analisis Data...........................................................................39

G. Pengecekan Keabsahan Data...............................................................43

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN.................45

A. Paparan Data.......................................................................................45

B. Temuan Penelitian...............................................................................49

1. Desain pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Siswa kelas VII

xii
di SMP Islam Al Akbar Singosari.......................................................49

2. Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Siswa kelas

VII di SMP Islam Al Akbar Singosari................................................52

3. Evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas VII

di SMP Islam Al-Akbar Singosari......................................................57

BAB V PEMBAHASAN........................................................................61

A. Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Siswa kelas VII

di SMP Islam Al Akbar Singosari................................................................61

B. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama islam pada

siswa kelas VII di Smp Islam Al Akbar Singosari.......................................64

C. Bagaimana evaluasi pembelajaran pendidikan agama islam pada siswa

kelas VII di Smp Islam Al Akbar Singosari.................................................69

BAB VI PENUTUP...................................................................................73

A. Kesimpulan..........................................................................................73

B. Saran....................................................................................................74

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................................................

Table 4.1 Temuan Penelitian......................................................................................

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat mohon izin penelitian/survey dari Fakultas Agama Islam

Universitas Islam Malang kepada Program Studi Pendidikan Agama

Islam Malang.

Lampiran 2: Surat keterangan telah melakukan penelitian/survey dari Fakultas

Agama Islam Malang

Lampiran 3: wawancara peneliti kepada bapak M.Nurul Wafi selaku Kepala

Sekolah di SMP Islam Al Akbar Singosari .

Lampiran 4: wawancara peneliti kepada bapak Wawan Siswanto selaku Guru PAI

di SMP Islam Al Akbar Singosari.

Lampiran 5: wawancara peneliti kepada ibu Bintari aulia kresnaningsih selaku

waka kurikulum di SMP Islam Al Akbar Singosari.

Lampiran 6: kegiatan pembelajaran pendidikan agama islam melalui media ppt

yang dilakukan di kelas VII

Lampiran 7: kegiatan penyusunan perangkat pembelajaran

Lampiran 8: kegiatan rutin sholat dhuha berjamaah di mushola

Lampiran 9: Surat konsul bimbingan belajar Dospem 1

Lampiran 10: Surat konsul bimbingan belajar Dospem 2

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Kemampuan untuk menciptakan inovasi pembelajaran kreatif dan inovatif

merupakan salah satu tugas seorang guru terutama pada guru PAI. Inovasi

pembelajaran berasal dari sebuah pemikiran atau olah pikir manusia yang dapat

menghasilkan pembaharuan dalam bidang pendidikan. Inovasi memiliki

keterkaitan dengan kata invention dan discovery. Invention ini berkaitan dengan

penemuan baru yang ditemukan oleh manusia. Sedangkan discovery dapat

diartikan sebagai suatu penemuan yang pernah ada dan hanya perlu adanya

pembaharuan agar menjadi lebih sempurna untuk mewujudkan tujuan yang telah

ditetapka.

Secara etimologi inovasi berasal dari kata latin yang berarti pembaharuan

dan perubahan. kata kerjanya innovo yang artinya memperbarui dan mengubah.

Inovasi ialah suatu perubahan baru yang menuju ke arah perbaikan dan berencana

(tidak secara kebetulan saja). Di dalam kamus besar Bahasa Indonesia,inovasi di

artikan pemasukan suatu pengenalan hal-hal yang baru; penemuan baru berbeda

dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya, yang(gagasa,metode

atau alat).

Berbagai upaya dalam meningkatkan kualitas pengajaran agama islam

telah dilakukan,salah satunya adalah melakukan penataan kurikulum.Konsep

pembelajaran agama islam memiliki maksud bahwa peran dari guru ialah sebagai

panutan dan contoh yang sangat penting dalam pembelajaran di sekolah dalam

memberikan dampak positif kepada mahasiswa untuk mempelajari, memahami


2

serta mengaplikasikan nilai-nilai ajaran agama islam untuk semua aspek

kehidupan.

Pendidikan agama Islam merupakan bagian integral dari pendidikan

umum, membantu mengembangkan pemahaman yang dibutuhkan oleh orang-

orang yang berbeda keyakinan, dan pada saat yang sama memperkuat keyakinan

ortodoks mereka. Artinya, pendidikan agama merupakan pembawa untuk

menggali esensi keyakinan agama dalam proses pendidikan keyakinan sosial.

Oleh karena itu, pendidikan agama harus mampu mencerminkan isu-isu agama.

inovasi pembelajaran berasal dari sebuah pemikiran atau olah pikir dari manusia

yang dimana mampu untuk dapat menghasilkan pembaharuan dalam bidang

pendidikan.

Hal ini memiliki tujuan dari seorang guru yang merupakan salah satu

komponen pendidikan, termasuk dalam pendidikan agama Islam, yang akan

menentukan berhasil tidaknya tujuan pendidikan agama Islam. Dalam proses

belajar mengajar, guru tidak hanya berperan sebagai penyampai pengetahuan,

tetapi juga bertanggung jawab terhadap perkembangan potensi siswa. Guru harus

menciptakan proses pembelajaran yang kreatif dengan cara ini untuk memotivasi

siswa untuk belajar secara efektif dan dinamis dalam proses mencapai dan

mencapai tujuan yang diinginkan.

Bentuk jenjang pendidikan di Indonesia ,antara lain adalah sekolah

menengah pertama yaitu suatu lembaga dalam bidang pendidikan yang bersifat

kompleks dan unik. Hal ini, dapat dilihat dari materi pendidikan agama dan

pendidikan umum yang dianggap cukup seimbang, sekolah menengah pertama

yang sampai saat ini jumlahnya ribuan di seluruh pelosok Indonesia juga masih
3

tetap menjadi tumpuan dan harapan sebagian besar untuk umat islam yang

mengharapkan anak-anak mereka berbahagia di dunia dan di akhirat nantinya.

Tujuan pendidikan antara lain adalah, meningkatkan pengabdian mutu,

keahlian dan keterampilan, menciptakan adanya pola pikir yang sama,

menciptakan dan mengembangkan metode kerja yang lebih baik, dan membina

karier. Pendidikan sebagai suatu sistem, pendidikan merupakan kegiatan yang

kompleks meliputi berbagai komponen yang berkaitan satu sama lain.

Kualitas pendidikan Indonesia dianggap oleh banyak kalangan masih

rendah. Hal ini bisa dilihat dari beberapa indikator. Adapun contoh lulusan dari

sekolah yang atau perguruan tinggi yang belum siap memasuki dunia kerja karena

minimnya kompetensi yang sudah dimiliki. Seiring dengan perkembangan

teknologi informasi dan telekomunikasi, tuntutan akan kualitas sumber daya

manusia semakin dirasakan sangat penting dan dibutuhkan oleh karena itu mutu

dalam pembelajaran sangat dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan dalam

pendidikan.

Pendidikan bertujuan untuk mewujudkan pribadi-pribadi yang mampu

menolong diri sendiri atau orang lain demi kesejahteraan hidup, dan untuk

mencapai tujuan tersebut, maka pendidikan berusaha untuk dapat memberikan

pertolongan agar manusia dapat mengalami perkembangan secara pribadi.

Kemudian dengan melihat pendidikan yang semakin berkembang sehingga

pembelajarn biasanya mengalami perubahan demi terciptanya cita-cita dan tujuan

dari pendidikan, maka dengan demikian penulis meneliti bagaimana inovasi

pembelajaran dan mutu pembelajaran yang diterapkan disuatu lembaga


4

pendidikan melihat pembelajran yang sudah di inovasi dari guru dalam proses

pembelajaran yang dianggap masih memiliki kelemahan.


5

Hal tersebut dapat dilakukan melalui peningkatan mutu pembelajaran

bidang studi agama Islam dengan penerapan metode belajar yang lebih efesien

dan efektif yang diminati siswa secara maksimal serta didukung oleh tenaga guru

yang berkualitas dan profesional.

Berdasarakan pengamatan sementara, di SMP islam al akbar Singosari

inovasi pembelajaran dalam meningkatkan mutu pembelajaran Pendidikan Agama

Islam sudah menggunakan inovasi pembelajaran yang bagus, SMP islam al akbar

Singosari saat ini sudah di lengakapi dengan fasilitas Laboratorium Komputer

yang digunakan untuk para siswa secara bergantian sesuai jadwal pelajarannya,

dan juga tersedia fasilitas teknologi seperti LCD proyektor di setiap kelas nya

untuk menampilkan video pembelajaran yang ingin di sampaikan oleh pendidik,

kemudian menggunakan metode seperti tugas proyek, dimana siswa harus

melakukan riset atau eksperimen dan tak jarang harus langsung terjun ke lapangan

untuk melakukan pengamatan. Dan guru disana juga sangat inovatif untuk

memikirkan pelaksanaan pembelajaran yang menarik agar siswa tidak jenuh

dalam proses pembelajaran berlangsung. Guru Pai juga melakukan praktek dalam

pelaksanaan pembelajaran ini bertujuan agar peserta didik tidak hanya mengerti

pembehasan materi yang diterangkan namun juga hal ini bertujuan agar peserta

didik menjadi lebih paham dalam praktek yang dilakukannya.

Berdasarkan hasil observasi (4/04/2022) mengatakan bahwa dalam inovasi

pembelajaran mutu pembelajaran PAI di SMP Islam Al Akbar Singosari memiliki

beberapa inovasi pembelajaran yang diterapkan. Oleh sebab itu penulis

melakukan penelitian terkait dengan hal tersebut. Mengingat pentingnya inovasi

pembelajaran dalam peningkatan mutu pengajaran dalam mata pelajaran


6

pendidikan agama tersebut, mendorong penulis agar meneliti tentang inovasi

pembelajaran di sekolah menengah pertama Islam Al akbar singosari khususnya

untuk kelas VII.

Berdasarkan fakta-fakta yang sudah dipaparkan diatas,penulis

menginginkan memberikan hasil pemikiran yang efektif bagi kemajuan sekolah

Smp Islam Al akbar singosari. Berdasarkan hal tersebut penulis memaparkan

pentingnya inovasi pembelajaran dalam proses belajar peserta didiknya yang

diberi dasar pemikiran bagi penulis untuk meneliti dan menyajikan skripsi dengan

judul ‘’Inovasi pembelajaran Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VII Di Sekolah Menengah Pertama

Islam Al Akbar Singosari’

B. Fokus penelitian

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka rumusan masalah yang

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana desain pembelajaran pendidikan agama islam pada siswa kelas

VII di Smp Islam Al akbar singosari

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama islam pada siswa

kelas VII di Smp Islam Al Akbar Singosari

3. Bagaimana evaluasi pembelajaran pendidikan agama islam pada siswa

kelas VII di Smp Islam Al Akbar Singosari


7

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang dikaji penulis ,maka penelitian ini

bertujuan sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan desain pembelajaran pendidikan agama islam pada

siswa kelas VII di Smp Islam Al Akbar Singosari

2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama

islam pada siswa kelas VII di Smp Islam Al Akbar Singosari

3. Untuk mendeskripsikan evaluasi pembealajaran pendidikan agama islam

pada siswa kelas VII di Smp Islam Al Akbar Singosari

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun

bagi praktisi pendidikan. Adapun manfaat lain dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan inovasi

pembelajaran guna untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan

meningkatkan kualitas kepribadian peserta didik yang berakhlak mulia.

Selain itu,penelitian ini berguna untuk memberikan informasi pemikiran

yang konstruktif bagi guru untuk mengembangkan mutu pembelajaran.


8

2. Secara Praktis

Penelitian ini memeberikan pengalaman yang berharga bagi penelitian

untuk memahami inovasi pembelajaran dalam meningkatkan mutu

pembelajaran pendidikan agama islam di sekolah Smp Islam Al akbar

singosari.

1. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan mengenai

strategi dalam inovasi pembelajaran yang ada di sekolah Smp Islam Al

akbar singosari

2. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan untuk

meningkatkan keaktifan dalam menciptakan pembelajaran yang inovatif.

3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan

dalam meningkatkan inovasi kurikulum di sekolah Smp Islam Al akbar

singosari.

E. Definisi Operasional

Untuk memudahkan dalam memahami dan untuk menghindari kesalah

pahaman pengertian dengan judul ini maka perlu adanya Definisi

Operasional.

1. Inovasi yang dimaksud adalah inovasi perubahan metode,ide,atau

gagasan yang bersifat positif. Inovasi dapat meliputi mengenai

pengembangan dan implementasi sesuatu yang baru. Dalam definisi

baru ini yang dimaksud adalah bukan berarti baru secara orisinal

melainkan baru dalam hal pembaharuan dari sebelumnya.


9

2. Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar dalam lingkup belajar. Pembelajaran

merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses

perolehan ilmu dan pengetahuan.

3. Mutu pembelajaran yang di maksud artinya mempersoalkan

bagaimana kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama ini berjalan

dengan baik serta dapat menghasilkan lulusan yang baik sesuai dengan

yang diharapkan. 

4. Agama Islam di penelitian ini adalah proses interaksi yang

berlangsung antara guru dan siswa untuk memperoleh pengetahuan

dalam menyakini, membantu, manghayati dan mengamalkan agama

islam dari pelajaran pendidikan agama islam.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Dalam tinjauan pustaka, peneliti memulai dengan meninjau peneliti

sebelumnya,studi sebelumnya hanya untuk tujuan perbandingandan

referensi. Selanjutnya untuk menghindari asumsi kesamaan dengan

penelitian ini, oleh sebab itu, dalam tinjauan pustaka ini, peneliti

mencantumkan hasil penelitian sebelumnya sebagai berikut:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian Terdahulu Persamaan Perbedaan

Inas sri tiati (2019) Mengkaji mengenai Menggunakan


“inovasi pembelajaran pembahasan inovasi program akselerasi
pendidikan agama pembelajaran dalam dalam inovasi
islam pada program materi pendidikan pembelajaran yang
akselerasi di SMA agama islam diterapkan.
Negri 11 Kab.
Tanggerang”
Yessy Lestary (2019) Mengkaji mengenai Menggunakan inovasi
“inovasi pembelajaran pembahasan inovasi berbasis linguistik
pendidikan agama pembelajaran dalam berbasis multiple
islam berbasis materi pendidikan intelligences.
kecerdasan linguistik agama islam
di SMP Negri 4
Bandar Lampung”
Muh.awaluddin.t Mengkaji mengenai Menggunakan kriteria
“pelaksanaan inovasi pelaksanaan inovasi ketuntasan minimum
guru dalam pembelajaran
pembelajaran pendidikan agama
pendidikan agama islam
islam (pai) di SMP
darul falah enrekang
kabupaten enrekang
10

B. Inovasi pembelajaran

1. Pengertian Inovasi Pembelajaran

Kata inovasi berasal dari kata innovation yang berarti baru atau

dapat dengan mudah dipahami sebagai pembaharuan.(Arin,2020:1) .

Inovasi juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang baru dalam situasi

sosial tertentu yang digunakan untuk menjawab atau memecahkan

suatu permasalahan. Dilihat dari bentuk atau wujudnya "sesuatu yang

baru" itu dapat berupa ide, gagasan, benda atau mungkin tindakan.

Sedangkan dilihat dari maknanya, sesuatu yang baru itu bisa benar-

benar baru yang belum tercipta sebelumnya yang kemudian disebut

dengan invantion, atau dapat juga tidak benar benar baru sebab

sebelumnya sudah ada dalam konteks sosial yang lain yang kemudian

disebut dengan istilah discovery. Proses invantion, misalkan

penerapan metode atau pendektan pembelajaran yang benar-benar

baru dan belum dilaksanakan dimanapun untuk meningkatkan

efektifitas dan efisiensi pembelajaran.

Wina mendefinisikan Inovasi pembelajaran sebagai suatu ide,

gagasan atau tindakan-tindakan tertentu dalam bidang kurikulum dan

pembelajaran yang dianggap baru untuk memecahkan masalah

pendidikan (Sanjaya,2010:318) .

Berdasarkan dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa

dengan kata inovasi yang dapat berkaitan dengan suatu

gagasan,pemikiran,perubahan,cara ataupun metode dan lainya yang


11

berkaitan dengan kata inovasi yang dilakukan oleh seseorang atau

sekelompok dalam masyarakat untuk dapat memecahkan masalah atau

menciptakan sesuatu yang baru untuk dapat mencapai suatu dari

tujuan yang telah ditentukan dan ditetapkan dari sebelumnya.

Sedangkan menurut Ansyar dan Nurtain, juga mengemukakan

inovasi sebagai suatu gagasan, perbuatan atau suatu yang baru dalam

konteks sosial tertenru untuk menjawab masalah yang dihadapi

(Fuad,2010:192).

Pembelajaran adalah kegiatan dimana guru melakukan peran-

peran tertentu agar siswa dapat belajar untuk mencapai tujuan dari

pendidikan yang diharapkan. Kegiatan belajar merupakan kata umum

yang diterima oleh semua lapisan masyarakat. Menghadapi masalah

pemahaman pembelajaran ini, ahli psikolog dan pendidikan

memberikan rumusan dengan cara yang berbeda, tergantung pada

subjeknya. Sedangkan pembelajaran merupakan sebuah

penyederhanaan dari kata belajar dan mengajar. Sebagaimana

dijelaskan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Secara

psikologis, pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan individu

untuk mencapai suatu perubahan tingkah laku secara umum sebagai

hasil interaksi individu dengan lingkungan.

Pembelajaran memiliki makna sebagai upaya untuk

membelajarkan seseorang melalui berbagai strategi, metode dan


12

pendekatan untuk dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan

(Majid,2017:4).

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan, bahwa inovasi

pembelajaran adalah upaya yang dilakukan guru dalam pengenalan

hal-hal baru untuk menciptakan proses pembelajaran yang lebih baik

dan efektif. Seperti, pembelajaran yang efektif terjadi ketika interaktif,

dan ada hubungan dua arah, yaitu antara guru dan siswa, yang

memberikan pengalaman baru bagi siswa, dan dapat mengoptimalkan

semua potensi yang ada pada siswa, dan ketika itu dapat

menyenangkan (Musyafa,2021:90). Inovasi pembelajaran didesain

sesuai kebutuhan peserta didik,budaya, dan kondisi masing-masing

sekolah maupun daerah dimana anak melakukan pembelajaran.

2. Tujuan dan manfaat inovasi pembelajaran

Tujuan utama dari inovasi pembelajaran adalah berusaha

meningkatkan kemampuan, yakni kemampuan dari sumber tenaga,

saran dan prasarana termasuk struktur dan prosedur organisasi hal ini

bertujuan agar semua yang telah direncanakan dapat dicapai secara

optimal. Sedangkan manfaat yang didasarkan inovasi diantaranya

dapat untuk memperbaiki keadaan dari sebelumnya menuju ke arah

yang lebih baik, untuk memberikan gambaran kepada pihak lain

mengenai pelaksanaan inovasi sehingga orang lain dapat untuk

mengujicoba inovasi yang bisa kita laksanakan, untuk mendorong

terus dan mengembangkan pengetahuan dan wawasan,

menumbuhkembangkan dari semangat dalam berkerja.


13

Merujuk dari tujuan dan manfaat dari inovasi pembelajaran

dari atas oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa seorang guru perlu

adanya membuat inovasi pembelajaran untuk memfasilitasi peserta

didik dalam proses pembelajaran agar pembelajaran dapat berhasil

atau dapat tercapai tujuanya (Intan,2021:190).

3. Faktor-faktor inovasi pembelajaran

Inovasi pembelajaran perlu memperhatikan beberapa faktor yang

harus dapat diperhatikan, antara lain yaitu: guru,siswa,sumber belajar,

dan lingkungan.

a. Guru

Guru sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Oleh

karena itu, guru sangat perlu untuk dapat mengarahkan siswanya ke

arah tujuan yang ingin tercapai. Guru harus dapat mempengaruhi

siswanya. Guru juga harus bisa memiliki pikiran yang terbuka, dan

kriteria dari seorang guru adalah dapat berwibawa karenanya ia dapat

untuk memberikan kekuatan yang dapat memberikan kesan dan

pengaruh terhadap dari siswa.

b. Siswa

Siswa (peserta didik) merupakan objek utama dari prosees

belajar mengajar. siswa terbentuk dari pengalaman belajar mereka,

dan kualitas pendidikan mereka,termasuk sikap mereka terhadap

pendidikan. Dan pembelajaran dipengaruhi oleh orang-orang yang

anda kagumi. Oleh karena itu, kehati-hatian dan harus dilakukan


14

ketika melakukan reformasi pendidikan dalam kaitanya terhadap

siswa, karena siswa adalah target audiens yang akan dibimbing.

c. Materi ajar

Materi ajar atau bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang

membantu guru/pelatih untuk melaksanakan kegiatan belajar

mengajar. Bahan yang dimaksud dapat berupa bahan tertulis atau tidak

tertulis. bahan ajar disusun secara sistematis dan memberikan gambar

lengkap tentang keterampilan yang akan dikuasai siswa dalam

kegiatan pembelajaran. Isi materi dari pembelajaran pada intinya

adalah pengetahuan,keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki oleh

setiap peserta didik dalam mencapai kompetensi yang diharapkan.

Dengan adanya materi ajar tersebut memungkinkan peserta didik

dapat suatu kompetensi dasar atau kompetensi secara utuh dan

terpadu.

d. Lingkungan
Proses pembelajaran berlangsung dalam berbagai pengaturan

yang berbeda. Lingkungan belajar adalah lingkungan fisik atau situasi

di mana pembelajaran seharusnya berlangsung. Selain di ruang kelas,

pembelajaran juga berlangsung di laboratorium (laboratorium

komputer,(lab komputer,lab IPA, atau lab bahasa), perpustakaan,

media center, taman bermain, karyawisata, teater, ruang belajar, dan di

rumah. Agar suasana belajar tidak menjadi membosankan, guru dapat

mengatur proses pembelajaran tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga

di luar. Misalnya, proses pembelajaran di taman sekolah.


15

4. Peran Guru dalam Melaksanakan Inovasi Pembelajaran

Secara umum, guru memiliki banyak peran dalam implementasi

inovasi pendidikan, tetapi secara profesional itu mencakup:

a. Sebagai pengajar

Mengajar adalah tindakan yang membutuhkan tanggung

jawab moral yang besar. Keberhasilan pendidikan siswa

tergantung pada tanggung jawab guru dalam melaksanakan

tugasnya. Mengajar adalah tugas atau tindakan tunggal yang unik

tetapi sederhana. Disebut unik karena mengacu pada orang yang

belajar, yaitu peserta didik, dan mereka yang mengajar (guru) dan

berkaitan erat dengan orang-orang dalam masyarakat yang

semuanya unik. Dikatakan sederhana karena pelajaran

berlangsung dalam situasi praktis dalam kegiatan sehari-hari yang

mudah dipahami semua orang. Mengajar pada umumnya

membimbing peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar atau

mengandung pengertian bahwa mengajar adalah suatu usaha

untuk menata lingkungan dalam hubungannya dengan peserta

didik dan bahan ajar yang mengarah pada proses belajar.

Pengertian tersebut mengandung pengertian bahwa guru dapat

berperan sebagai penyelenggara pembelajaran siswa dan juga

harus dapat memanfaatkan lingkungan, baik di dalam maupun di

luar kelas, yang mendukung kegiatan belajar mengajar. Dari sudut

pandang lain, mengajar adalah pedoman kegiatan belajar (Moch.

Uzer Usman,2011:6).
16

b. Sebagai pendidik

Guru merupakan profesi yang memerlukan pengetahuan

khusus dalam bidang pendidikan. Tugas guru yaitu mendidik,

mengajar dan melatih. Mengajar berarti melanjutkan dan

mengembangkan nilai-nilai kehidupan, serta merumuskan dan

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Peran guru

sebagai pendidik meliputi peran yang berkaitan dengan hal

pendukung dan pendorong, mengawasi dan membimbing serta

tujuan yang berkaitan dengan pendisiplinan agar anak menjadi

patuh terhadap peraturan dan tata tertib di sekolah. lingkungan

keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu, peran guru juga dapat

disebut sebagai pendidik dan pengasuh anak. Guru yang

bertanggung jawab atas pengasuhan peserta didik dan harus

memantau setiap aktivitas peserta didik agar perilaku peserta didik

tidak menyimpang dari norma yang ada.

c. Sebagai pengembang bahan ajar

Bahan ajar merupakan bagian penting dari pendidikan.

Bahan ajar akan memudahkan guru untuk melaksanakan

pembelajaran, dan siswa akan lebih mudah untuk belajar. Bahan

ajar dapat dibuat dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan dan

karakteristik bahan ajar yang akan ajarkan.

Ada tiga prinsip yang harus diperhatikan dalam memilih dan

mengembangkan bahan ajar. Prinsip-prinsip tersebut meliputi:

prinsip relevansi, konsistensi, dan kesesuaian. Pertama, prinsip


17

relevansi adalah prinsip yang dapat menghubungkan. Materi

pembelajaran harus relevan atau mengacu pada standar kompetensi

dan kompetensi dasar. Kedua, prinsip konsistensi adalah prinsip

ketetapan.

d. Sebagai pengembang

strategi-strategi pembelajaran Strategi pembelajaran adalah

cara khusus yang dapat dilakukan oleh guru untuk siswa agar

mampu memenuhi tujuan pembelajaran. Guru harus melakukan

upaya kreatif untuk menerapkan strategi pembelajaran. Sebagai

pengembang strategi pembelajaran, guru harus mengetahui upaya

atau strategi apa yang perlu dilakukan untuk membuat siswa tetap

fokus dan memperhatiakan materi yang diajarkan.

e. Sebagai Pengembang Media Pembelajaran

Media merupakan alat pembelajaran yang dapat digunakan

untuk memperlancar dalam kegiatan pembelajaran. Beberapa

media pembelajaran yang dapat digunakan diantaranya teks, audio,

video, komputer, dan jaringan internet. Pemilihan media

pembelajaran harus dilakukan dengan cermat. Setiap jenis media

pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan yang harus

diperhatikan sebelum memilih dan mengimplemntasikannya dalam

kegiatan pembelajaran. Guru juga sebagai pengembang dalam

media pembelajaran dan harus mengetahui bagaimana cara untuk

dapat mengkombinasikan media yang akan dibutuhkan untuk

melaksanakan program pembelajaran.


18

f. Sebagai penilai pembelajaran atau evaluasi

Evaluasi adalah proses yang dilalui seseorang untuk

menilai sesuatu. Terdapat dua evaluasi, yaitu evaluasi hasil belajar

dan evaluasi program. Hasil belajar yang dicapai siswa dapat

dibuktikan melalui tes dan evaluasi. Ada dua kategori tes yang

dapat digunakan, yaitu tes objektif dan uji coba. Evaluasi program

adalah proses pengumpulan dan analisis data, yang hasilnya dapat

digunakan dalam pengambilan keputusan. Evaluasi program ada 2

yaitu evaluasi sumatif yang bertujuan untuk menilai efisiensi dan

daya tarik program setelah program dilaksanakan dalam situasi

yang telah ditentukan, dan evaluasi formatif yang bertujuan untuk

mengembangkan program pembelajaran sedemikian rupa sehingga

mereka efektif dan efisien untuk mendukung atau memfasilitasi

proses pembelajaran yang berkelanjutan. Pada tahap evaluasi,

seorang guru memperbaiki program pembelajaran berdasarkan

kesimpulan dari data yang diperoleh selama tes.

C. Mutu Pembelajaran

1. Definisi Mutu Pembelajaran

Mutu dalam dunia pendidikan merupakan derajat atau

tingkatan pencapaian yang luar biasa yang menyenangkan dari yang

diterima oleh peserta didik berupa perubahan positif ke arah yang lebih

baik sesuai dengan kriteria-kriteria atau indicator-indikator tujuan yang


19

telah ditentukan dan direncanakan sebagai hasil akhir dari proses

belajar mengajar.

Ravik Karsidi, berpendapat bahwa “Dalam pendidikan mutu

adalah suatu keberhasilan proses belajar yang menyenangkan dalam

memberikan kenikmatan” (Rafik, 2005:3).

Sebagai bagian dari proses, pencapaian mutu pendidikan tidak

berdiri sendiri, tetapi juga didukung oleh sarana lain sebagai syarat

mutlak yang harus diselenggarakan. Tanpa sarana dan prasarana

pendukung, sulit untuk mencapai kualitas proses pendidikan, sehingga

mudah untuk dicapai. Isi pendidikan mudah dicerna, karena setelah

diproses seperti itu, ambangnya sangat tinggi, terutama kinerja sekolah

pascasarjana yang luar biasa, dan suasananya hangat.

Uraian di atas mutu pendidikan dapat dinyatakan sebagai

tingkat kepuasan yang luar biasa atau tingkat keberhasilan yang

menyenangkan yang diperoleh melalui proses pembelajaran dan

memenuhi standar dari internal dan eksternal siswa, termasuk

berwujud dan tidak berwujud..

2. Hakekat Peningkatan Mutu

Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu proses yang

dinamis, berjangka panjang yang harus dilakukan secara sistematis dan

konsisten unutk diarahkan menuju suatu tujuan tertentu. Peningkatan

mutu disekolah tidak bersifat instan, melakukan suatu proses yang

harus di lalui dengan sabar, tahap demi tahap, dengan arah yang jelas

dan pasti.
20

Untuk meningkatkan mutu suatu pendidikan diperlukan

langkah-langkah kebijakan yang harus ditempuh dan program-program

sebagaimana diuraikan oleh Kunandar berikut:

a. Meningkatkan pelaksanaan wajib belajar Sembilan tahun yang

bermutu

b. Memberikan akses yang lebih besar kepada kelompok masyarakat

yang selama ini kurang dapat terjangkau oleh layanan pendidikan,

seperti masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, masyarakat di

daerah terpencil, masyarakat di daerah konflik atau masyarakat

penyandang cacat.

c. Meningkatkan penyediaan pendidikan keterampilan dan

kewirausahaan atau pendiidkan nonformal yang bermutu

d. Meningkatkan penyediaan dan opemerataan sarana prasarana

pendidikan

e. Meningkatkan kualitas, kompotensi dan profesionalisme tenaga

pendidikan dan kependidikan.

f. Meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik dan kependidikan

g. Menyempurnakan menejemen pendidikan dan meningkatkan

partisipasi dalam proses perbaikan mutu pendidikan.

h. Meningkatkan kualitas kurikulum dan pelaksanaan yang bertujuan

membentuk karakter dan kecakapan hidup, sehingga peserta

didika mampu memecahkan berbagai masalah kehidupan secara

kratif dan menjadi manusia yang inovatif serta produktif

(Kunandar, 2007:6-7).
21

Oleh karena itu, peningkatan mutu atau kualitas pembelajaran

merupakan inti dari reformasi pendidikan negara manapun. Hal ini

karena diasumsikan bahwa peningkatan mutu sekolah memegang

peranan penting dalam peningkatan mutu pendidikan nasional, yang

bergantung pada mutu pembelajaran. Peningkatan kualitas

pembelajaran sangat kontekstual dan sangat dipengaruhi oleh kondisi

sosial budaya sekolah dan lingkungannya.

3. Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan

Manajemen peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu

metode peningkatan mutu yang bertumpu pada sekolah itu sendiri,

mengaplikasikan sekumpulan teknik , pemberdayaan semua komponen

untuk secara berkesinambungan meningkatkan kapasitas dan

kemampuan organisasi sekolah guna memenuhi kebutuhan peserta

didik dan masyarakat.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi menejemen

peningkatan mutu sekolah seperti yang dimukakan oleh Sudarwan

Danim, yaitu dengan melinatkan lima factor yang dominan :

a. Kepemimpinan kepala sekolah, kepala sekolah harus memiliki

dan memahami visi kerja secara jelas, mampu dan mau bekerja

keras, mempunyai dorongan kerja yang tinggi,tekun dan tabah

dalam bekerja, memberikan layanan yang optimal, dan disiplin

kerja yang kuat.

b. Siswa, pendeketan yang harus dilakukan adalah anak sebagai

pusat sehingga kompotensi dan kemampuan siswa dapat digali


22

sehingga sekolah dapat mengiventarisir kekuatan yang ada pada

siswa

c. Guru, perlibatan guur secara maksimal, dengan meningkatkan

kompotensi dan profesi kerja guru dalam kegiatan seminar,

MGMP, lokakarya serta pelatihan sehingga hasil dari kegiatan

tersebut diterapkan di sekolah.

d. Kurikulum, kurikulum yang tetap tetapi dinamis, dapat

memungkinkan dan memudahkan standra mutu yang di harapkan

sehingga goals (tujuan) dapat di capai secara maklsimal

e. Jaringan kerja sama, tidak hanya terbatas pada lingkungan

sekolah dan msayarakat semata (orang tua dan masyarakat) tetapi

dengan organisasilain, seperti perusahaan atau instansi sehingga

output dari sekolah dapat terserap di dalam dunia kerja

(Sudarwan, 2007:56).

Berdasarkan penjelasan di atas, pimpinan dan karyawan harus

bersama-sama melakukan perubahan paradigma agar memiliki langkah

dan strategi untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Oleh

karena itu, jika tidak ada tindak lanjut setelah monitoring dan evaluasi,

maka rencana peningkatan mutu pendidikan tidak akan berjalan.

Fungsi pengendalian dalam manajemen membantu untuk

melaksanakan manajemen mutu sesuai dengan rencana yang telah

ditentukan.
23

4. Strategi Meningkatkan Mutu Pembelajaran

Peningkatan mutu sekolah secara umum dapat di ambil satu

strategi dengan membangun akunbilitas pendidikan dengan pola

kepemimpinna, seperti yang di sarankan oleh Sudarwan Danim :

a. Untuk memperkuat tim-tim sebagai bahan pembangunan yang

fundamental dalam struktur perusahaan

b. Menggabungkan aspek-aspek positif individual dengan berbagai

manfaat dan konsumen.

c. Berfokus pada detail dan mengimplementasikan gambaran besar

tentang peusahaan

d. Menerima tanggung jawab pribadi untuk selalu mengidentifikasi

akar penyebab masalah

e. Membangun hubungan antar pribadi yang kuat

f. Manjaga agar pemikiran tetap terbuka terhadap kritik dan nasihat

yang konstruktif

g. Memelihara sikap yang progesif dan berpandangan kemasa depan

h. Bangga dan mengharhai prestasi kerja.

i. Bersedia menerima tanggung jawab dan mengikuti pelatihan

(Sudarwan, 2007:225).

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas perlu diberikan

pelayanan yang bermutu kepada peserta didik, antara lain: 1)

memperoleh pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan

kemampuannya; 2) memperoleh beasiswa bagi peserta didik yang


24

berprestasi. 3) memperoleh biaya pendidikan bagi mereka yang orang

tuanya tidak mampu membayar pendidikan.

Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa langkah atau strategi

yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di

Indonesia khususnya di sekolah, salah satunya adalah dengan menjalin

hubungan interpersonal yang kuat dan tetap berpikiran terbuka untuk

menerima kritik dan saran yang membangun.

D. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan merupakan proses budaya untuk adapat

meningkatkan harkat dan martabat dari manusia, dan berlangung

terus menerus, yang dilaksanakan di lingkungan keluarga, sekolah

dan masyarakat. Oleh karena itu ,pendidikan merupakan tanggung

jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan juga pemerintah.

Pendidikan dalam proses mendapatkan tujuannya juga perlu

dikelola dalam suatu sistem terpadu dan sesuai.

Pendidikan berasal dari kata pedagogi yang merupakan

pendidikan dan kata pedagogia yang merupakan ilmu pendidikan

yang berasal dari bahasa yunani. Pedagogia terdiri dari dua kata

yaitu paedos dan agoge yang berarti saya membimbing memimpin

anak.Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk


25

dapat memiliki kekuatan dalam hal spiritual keagamaan,

pengendali diri, kepribadian,kecerdasan,ahlak mulia,juga

keterampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat,bangsa dan

negara.Bagi John Dewey (Mualifah,2013) pendidikan adalah

pertumbuhan,perkembangan, dan hidup itu sendiri. Ia memandang

secara progretif dan berprinsip pada sikap optimis tentang

kemajuan siswa dalam melakukan proses pendidikanya. Dari

pengertian tersebut pendidikan dapat diartikan sebagai kegiatan

seseorang dalam membimbing dan memimpin anak menuju

kepertumbuhan dan perkembangan secara optimal agar bisa berdiri

dan bertanggung jawab.

Dari pendapat beberapa tokoh yang telah menjelaskan

makna pendidikan , kemudian oleh karena itu dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Pendidikan merupakan suatu proses yang terjadi secara timbal

balik.

2. Siswa adalah manusia bebas yang dipandang memiliki potensi

untuk kelanjutanya potensi tersebut ditumbuhkan dan

dikembangkan melalui pendidikan.

3. Pendidik adalah orang yang memiliki posisi penting dalam

proses pendidikan,termasuk dalam memberikan motivasi dan

menciptakan lingkungan kondusif.


26

4. Manusia dengan intelektual cerdas dan karakter yang baik

tujuan dari pendidikan sehingga dapat menemukan keselamatan

dan kebahagiaan.

Dengan demikian,maka pengertian pendidikan agama islam

berdasarkan rumusan diatas ialah pembentukan perubahan sikap

dan tingkah laku sesuai dengan ajaran dan petunjuk agama islam.

Dari penjelasan tersebut juga dapat disimpulkan bahwa terdapat

unsur yang merupakan karakteristik dari pendidikan agama islam;

a) Pendidikan agama islam merupakan bentuk dari

bimbingan ,latihan,pengajaran,secara sadar yang diberikan oleh

pendidik kepada peserta didik.

b) Proses pemberian bimbingan dilakukan perorangan secara

sistematis,kontinyu dan berjalan perlahan demi perlahan sesuai

dengan perkembangan kematangan dari peserta didik.

c) Tujuan pemberian agar kelak seseorang berpola hidup yang

dijiwai oleh nilai-nilai islam.

d) Dalam pelaksanaan pemberian bimbingan juga tidak terlepas

dari pengawasan sebagai bahan evaluasi.

2. Materi pendidikan agama islam

Materi pendidikan agama islam pada sekolah atau madrasah

dasar , lanjutan tingkat pertama dan lanjutan atas merupakan

program dari pengajaran dari setiap jenjang pendidikan. Sesuai

dengan tujuan dari pendidikan nasional, yaitu pendidikan agama


27

islam yang memiliki tujuan untuk membentuk manusia indonesia

yang seutuhnya.

Adapun materi pokok pendidikan agama islam dapat

diklasifikasi menjadi lima aspek kajian,antara lain:

a. Aspek Alqur’an dan hadist

Dalam aspek ini beberapa ayat dalam al qur’an dan sekaligus

juga menjelaskan beberapa hukum bacaanya yang terkait

dengan ilmu tajwid dan juga menjelaskan beberapa hadist

tentang Nabi Muhammad Saw.

b. Aspek keimanan dan Aqidah islam

Dalam aspek ini menjelaskan berbagai konsep keimanan yang

meliputi enam rukun iman dalam islam.

c. Aspek ahlak

Dalam aspek ini menjelaskan berbagai sifat-sifat terpuji(ahlak

karimah) yang harus diikuti dan sifat-sifat tercela yang harus

dijauhi.

d. Aspek hukum islam atau syari’ah islam

Dalam aspek ini menjelaskan berbagai konsep keagamaan yang

terkait dengan masalah ibadah dan mu’amalah.

e. Aspek tarikh islam

Dalam aspek ini menjelaskan sejarah perkembangan atau

peradaban islam yang bisa diambil manfaatnya untuk

diterapkan di masa sekarang.(Depdiknas,2004:18)

3. Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam


28

a. Dasar pendidikan agama islam

Setiap kegiatan untuk mencapai tujuan harus mempunyai

landasan atau dasar tempat berpijak yang baik dan kuat. Oleh karena

itu Pendidikan Agama Islam sebagai sebuah kejayaan juga harus

mempunyai landasan atau dasar yang sejalan dengan Al-Qur’an.

Untuk lebih jelasnya mengenai dasar-dasar Pendidikan Agama Islam

sebagai berikut:

1) Al-Qur’an

Islam adalah agama yang membawa misi agar umatnya

menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran. Kedudukan

Al-Qur’an sebagai sumber pokok pendidikan agama islam

dapat dipahami dari ayat Al-Qur’an itu sendiri. Firman Allah

dalam surat Al-Alaq ayat 1-5:

Artinya: 1.Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang

menciptakan, 2.Dia telah menciptakan manusia dari

segumpal darah. 3.Bacalah,dan Tuhanmulah yang Maha

pemurah, 4.Yang mengajar(manusia) dengan perantara

kalam. 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak

diketahuinya.(Al-Alaq: 1-5). (Depag, RI,2007:597)

Dalam surat An-Nahl juga dijelaskan bahwa Al-Qur’an

adalah sumber utama pokok dalam pendidikan agama

islam,dimana Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi umat islam.

Allah berfirman dalam Surat An-Nahl ayat 64:


29

Artinya :’’Dan kami tidak menurunkan kepadamu Al-

kitab(Al Qur’an) ini, melainkan agar kamu dapat

menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan

itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang

beriman’’. (An-Nahl:64). (Depag RI, 1998:218).

2) As-Sunnah

Dalam kitab riyadhus shalihin kitabul ilmi Al Imam An

Nawawi menjelaskan bahwa didalam hadist nabi

shallalahu’alaihi wasallam.

Dijelaskan dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, bahwa

sesungguhnya Rasulullah shallallahu’alaihi wassalam

bersabda.”Barang siapa menempuh jalan untuk mencari

ilmu,maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke

surga.”(H.R Muslim). (Bahreisy,1977:26)

4. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Secara umum, tujuan pendidikan agama islam terbagi menjadi

beberapa yaitu: tujuan umum,tujuan sementara,tujuan akhir kemudian

yang selanjutnya yaitu tujuan operasional. Tujuan umum adalah

tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik

dengan pengajaran atau cara lain.

Menurut Gunawan (2014:25) bahwa tujuan sementa adalah tujuan

yang akan dicapai setelah anak didik diberikan sejumlah pengalaman

tertentu yang direncanakan dalam sebuah kurikulum dalam sebuah


30

kurikulum, tujuan akhir adalah tujuan yang dikehendaki agar peserta

didik dapat menjadi manusia yang sempurna, sedangkan tujuan

operasional adalah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah

kegiatan pendidikan tertentu.

Tujuan pendidikan agama islam dalam perspektif para ahli pendidikan

adalah sebagai berikut:

1. Menurut Zayadi (2006:56) mengatakan bahwa dalam

pendidikan agama islam memiliki tujuan untuk dapat

membentuk kepribadian sebagai khalifah Allah SWT,

sekurang-kurangnya mempersiapkan diri kepada tujuan akhir,

yaitu beriman kepada Allah dan tunduk serta patuh secara

keseluruhan kepadanya.

2. Menurut Imam Al-Gazali (dalam Sulaiman,1986:24)

mengatakan bahwa ada dua tujuan utama yaitu, membentuk

insan purna yang pada akhirnya dapat mendekatkan diri

kepada Allah SWT dan membentuk insan purna untuk

memperoleh kebahagiaan didunia maupun akhirat.

3. Menurut Langgung (1986:33) bahwa tujuan pendidikan harus

dikaitkan dengan tujuan hidup manusia atau lebih tepatnya,

tujuan hidup untuk dapat menjawab persoalan, untuk apa kita

hidup yakni semata-mata hanya untuk menyembah kepada

Allah SWT.

Berdasarkan pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa ketika

membahas mengenai pembelajaran pendidikan agama islam, baik


31

makna maupun tujuanya haruslah mengacu pada penanaman nilai-nilai

islam dan tidak dibenarkan merupakan etika sosial atau moralitas sosial.

Penanaman nilai-nilai ini juga dalam rangka mencapai keberhasilan

hidup di dunia bagi anak didik yang kemudian akan dapat membuahkan

kebaikan di akhirat kelak.

5. Fungsi pendidikan agama islam

Pendidikan memiliki peran dan fungsi ganda yang pertama

peran dan fungsinya sebagai instrumen dalam penyiapan generasi

bangsa yang berkualitas, kedua,peran serta fungsi sebagai instrumen

tranfer nilai. Fungsi pertama menyiaratkan bahwa pendidikan memiliki

peran artikulasi dalam membekali seseorang atau sekelompok orang

dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkanya, yang

berfungsi sebagi alat tolak ukur untuk dapat menjalani hidup yang

penuh dengan dinamika, kompetensi dan perubahan,fungsi kedua

menyiaratkan peran dan fungsi pendidikan yang mengandung makna

bagi pengembangan sains dan teknologi serta pengembangan etika,

moral, dan nilai-nilai spiritual kepada masyarakat agar tumbh dan

berkembang menjadi warga negara yang memiliki kepribadian yang

utuh sesuai dengan fitrahnya, warga negara yang beradap dan

bermartabat,terampil,demokratis dan memiliki keunggulan(competive

advance) serta juga keunggulan komperatif(comperative advantage).

Salah satu fungsi pendidikan adalah proses pewaris nilai dan

budaya masyarakat dari satu generasi kepada generasi berikutnya atau

oleh pihak yang lebih tua kepada yang lebih muda. Dalam interaksi
32

sosiologis terjadi pula proses pembelajaran. Pada saat itu seseorang

yang lebih tua(pendidik) dituntut untuk menggunakan nilai-nilai yang

sudah diterima oleh aturan etika dan akidah umum masyarakat tertentu.

Dan diharapkan pula agar pendidik mampu mengembangkan dan

menginternalisasikan nilai-nilai tersebut kepada peserta didik dengan

memperhatikan perkembangan kebudayaan dan peradaban yang

muncul. Sehingga proses pembelajaran yang terjadi dapat

menginternalisasikan nilai,dan nilai tersebut aplikatif dalam kehidupan

peserta didik selanjutnya(Harun,1987:50).

Dalam pemaparan diatas penulis dapat menyimpulkan

bahwasanya fungsi pendidikan yaitu memang benar nayatanya

didalamkehidupan masyarakat.

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan

dan membentuk waktak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bngsa (UU RI No 2o Tahun

2003 Pasal 3). “Pembentuk watak dan peradaban bangsa dan martabat”

merupakan salah satu esensi utama dari ajaran agama,dan pendidikan

agama sebagai salah satu media yang sangat strategis untuk

pembudayaan itu(Marwan,2009:25).
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif, karena peneliti ingin melakukan penelitian secara

mendalam melalui pencarian data kepada subyek atau informan sehingga

peneliti dapat menggambarkan keadaan dengan jelas mengenai inovasi

pembelajaran dalam meningkatkan mutu pembelajaran pendidikan agama

islam di SMP Islam Al Akbar Singosari. Seperti yang di jelaskan oleh

Yusuf (2014: 43) pendekatan kualitatif dapat digunakan apabila ingin

melihat dan mengungkapkan suatu peristiwa dan menemukan makna atau

pemahaman yang mendalam tentang suatu masalah yang dihadapi dalam

bentuk data kualitatif, baik berupa gambar, kata, maupun kejadian.

Penelitian kualitatif adalah penelitin yang dimaksudkan untuk

memahami fenomena apa yang dialami oleh subjek penelitian, melalui

perilaku, persepsi, dan tindakan, secara holistik dan dengan cara deskripsi

dalam bentuk kata-kata, dan bahasa pada suatu konteks khusus alamiah

dan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Meleong, 2007: 06).

Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah penelitian studi kasus. Seperti yang di jelaskan oleh Yusuf (2014:

339) penelitian studi kasus adalah suatu proses pengumpulan informasi

secara mendalam, mendetail, naturalistik dan sistematis mengenai suatu

peristiwa, baik terhadap individu maupun kelompok dengan menggunakan

berbagai metode dan teknik serta banyak sumber informasi untuk


34

memahami secara efektif bagaimana suatu kejadian, orang, latar alami itu

berfugsi sesuai dengan konteksnya.

Berdasarkan berbagai penjelasan di atas penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dan

berlandaskan atas fenomenologi dengan menggunakan jenis penelitian

studi kasus di SMP Islam Al Akbar Singosari, maka dari itu penelitian ini

diharapkan mampu mengungkapkan berbagai informasi yang terjadi di

lapangan yang didukung dengan data-data yang telah diperoleh. Sehingga

peneliti dapat menganalisis dan kemudian menyimpulkan sebagai hasil

akhir dari penelitian ini.

B. Kehadiran Penelitian

Kehadiran peneliti dalam penelitian kualitatif adalah suatu yang

mutlak, karena peneliti bertindak sebagai instrumen penelitian sekaligus

pengumpul data. Kehadiran peneliti di lokasi penelitian memiliki pengaruh

penting untuk memperoleh suatu informasi atau data dengan sedetail

mungkin. Kehadiran peneliti bertindak sebagai instrumen utama dalam

pengumpul data dan menjadi pelapor hasil data-data di lapangan sekaligus

menjadi pengamat partisipan.

Artinya dalam pengumpulan data peneliti melakukan pengamatan

dan mendengarkan secermat mungkin informasi yang telah diperoleh.

Sehingga peneliti harus terjun langsung ke lapangan dan aktif menggali

informasi. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara, observasi, dan

dokumentasi, peneliti melakukan wawancara melalui kepala sekolah, guru


35

Pendidikan Agama Islam (PAI),waka kurikulum dan peserta didik

berdasarkan fokus penelitian untuk mencari jawaban berdasarkan

permasalahan.

C. Lokasi Penelitian

Di lihat dari segi lokasi, penelitian ini termasuk dalam jenis

penelitian lapangan (field research) dan data yang diperoleh berupa kata-

kata serta gambaran dan bukan berupa angka, karena di dalam penelitian

ini menggunakan penelitian kualitatif. Lokasi penelitian yang digunakan

untuk memperoleh data dalam penelitian ini berada di SMP Islam Al

Akbar Singosari Malang yang terlletak di jl. Diponegoro Ardimulyo, Kec.

Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65153. Peneliti memilih

temapat penelitian tersebut kareana ingin mengetahui bagaiamana kegiatan

keagmaan berlangsung di sekolah SMP Islam Al Akbar Singosari

sehingga menjadi sekolah yang berwawasan luas tentang pengetahuan dan

produktivitas dalam proses belajar pembelajarannya. Selain itu lokasi yang

strategis dan mudah dijangkau sehingga memperudah peneliti dalam

menyelesaikan penelitian.

D. Sumber Data

Menurut Siyoto dan Sodik (2015: 67) menjelaskan bahwa data

adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih

memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan,

gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol


36

lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan,

obyek, kejadian ataupun suatu konsep.

Berdasarkan sumbernya, data penelitian dapat dikelompokkan

dalam dua jenis yaitu:

1. Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh

peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga

sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk

mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara

langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan

data primer antara lain observasi, wawancara, diskusi terfokus (focus grup

discussion/ FGD) dan penyebaran kuesioner. Dalam penelitian ini yang

dimaksud data primer adalah data yang diperoleh dari wawancara, Guru

mata pelajaran PAI,waka kurikulum dan beberapa siswa di SMP Islam Al

Akbar Singosari

2. Sumber data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan

peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan

kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro

Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan arsip-arsip yang berkaitan

dengan media pembelajaran berbasis literasi digital.

Pemahaman terhadap kedua jenis data di atas diperlukan sebagai

landasan dalam menentukan teknik serta langkah-langkah pengumpulan

data penelitian.
37

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

dengan menggunakan beberapa metode pengumpulan data, diantaranya

dengan mengumpulkan sumber data primer dan sekunder untuk

mengungkapkan permasalahan yang ada. Beberapa teknik pengumpulan

data yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Hardani., dkk (2020: 123) menjelaskan bahwa observasi

merupakan suatu proses yang kompleks dan tersusun dari proses

biologis dan psikologis, sehingga dalam teknik observasi yang

terpenting ialah dengan mengandalkan pengamatan dan ingatan

peneliti. Maka ada dua indera yang memiliki peran penting dalam

melakukan pengamatan, yaitu mata dan telinga.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

observasi merupakan suatu kegiatan mengamati secara langsung kepada

obyek penelitian. Dalam mencari atau menggali informasi-informasi

tersebut maka harus dilakukan secara obyektif dan dapat dipertanggung

jawabkan. Dari segi proses pengumpulan data peneliti dalam hal ini

menggunakan participant observation yang berarti peneliti terlibat

dengan kegiatan sehari- hari yang sedang diamati dengan cara peneliti

melakukan suatu pengamatan yang nantinya dapat digunakan sebagai

sumber data penelitian. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data

dari lapangan dan menjadikan jalan bagi peneliti sebagai partisipan

langsung di lokasi penelitian, yaitu di SMP Islam Al Akbar Singosari.


38

2. Wawancara

Yusuf (2014: 372) mendefinisikan bahwa wawancara

merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data

penelitian. Dalam arti sederhana dapat dikatakan bahwa wawancara

merupakan suatu kejadian atau suatu proses interaksi antara

pewawancara dan narasumber melalui komunikasi secara langsung.

Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur

dan juga dapat dilakukan secara tatap muka maupun menggunakan alat

elektronik lainnya. Tujuan dengan dilakukannya wawancara untuk

mendapatkan informasi secara langsung dan memberikan pertanyan-

pertanyaan yang telah disusun oleh peneliti untuk ditanyakan kepada

responden, sehingga teknik ini dapat digunakan untuk melengkapi dan

memperkuat data hasil penelitian.

3. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2013: 204) menyatakan bahwa dokumen

bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari

seseorang. Dokumen tulisan misalnya catatan harian, sejarah

kehidupan, biografi, laporan kegiatan dan lain-lain. Dokumen yang

berbentuk gambar misalnya foto, sketsa dan lain-lain. Studi dokumen

merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan

wawancara dalam teknik pengumpulan data.

Metode dokumentasi merupakan segala bentuk kegiatan yang

berhubungan dengan pengumpulan, pengadaan, pengelolaan dokumen-

dokumen secara sistematis dan ilmiah. Metode ini dilakukan untuk


39

memperoleh data profil sekolah, data guru, siswa, serta foto atau

dokumen yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

F. Teknik Analisis Data

Hardani., dkk (2020: 162) menjelaskan bahawa analisis data

kualitatif adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,

dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menyusun ke

dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan

membuat simpulan sehingga muda dipahami oleh diri sendiri maupun

orang lain. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis

deskriptif kualitatif, yaitu peneliti berusaha menggambarkan dan

mempresentasikan data secara sederhana, sistematis dan ringkas. Analisis

data dilakukan dari hasil studi pendahuluan atau data sekunder yang

digunakan untuk menentukan fokus penelitian dan masih bersifat

sementara dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama di

lapangan.

Di dalam analisis data kualitatif menurut Milles, Huberman &

Saldana (2014:18-19) terdapat tiga langkah dalam menganalisis data,

yaitu:

1. Data Condensation (Kondensasi Data)

Kondensasi merupakan proses pemilihan (selecting),

pengerucutan (focusing), peringkasan (abstracting), penyederhanaan


40

(simplifiying) dan transformasi data (transforming). Berikut ini adalah

perngurainnya:

a. Pemilihan (Selecting)

Pada tahap pemilihan (selecting) yang pertama peneliti lakukan

adalah memberi kode angka pada setiap transikip wawancara,

selanjutnya peneliti melakukan pemilihan data-data yang berhasil

dikumpulkan melalui wawancara, sedangkan pemilihan data dilakukan

dengan memberi garis bawah pada data yang diteliti oleh peneliti dan

jika proses penyeleksian data sudah selesai dilakukan, maka peneliti

selanjutnya meanjutkan kelangkah berikutnya yaitu pengerucutan

(focusing).

b. Pengerucutan (Focusing)

Pada tahap ini, peneliti akan memfokuskan data sesuai dengan

fokus penelitian masing-masing dalam penelitian yang berjudul inovasi

pembelajaran dalam meningkatkan mutu pembelajaran pendidikan

agama islam siswa kelas VII di SMP Islam Al Akbar Singosari . Dalam

hal ini, peneliti hanya membatasi data yang berdasarkan dengan fokus

penelitian saja dan data yang tidak ada hubungannya dengan fokus

penelitian tidak akan digunakan sebagai data dalam penelitian.

c. Peringkasan (Abstracting)

Abstraksi merupakan usaha dalam membuat rangkuman yang

inti, proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap

berada di dalamnya. Pada tahap ini, data yang telah terkumpul pada

tahap ini akan dievaluasi oleh peneliti. Jika data yang menunjukkan
41

inovasi pembelajaran dalam meningkatkan mutu pembelajaran

pendidikan agama islam di SMP Islam Al Akbar Singosari dirasa sudah

cukup, maka data tersebut digunakan untuk menjawab fokus masalah

yang diteliti.

d. Penyederhanaan (Simplifiying) dan Transformasi Data (Transforming)

Pada tahap ini, data-data yang sudah melalui beberapa tahap di

atas akan disederhanakan dan ditransformasikan dengan berbagai cara

yakni melalui uraian singkat atau ringkasan, seleksi yang ketat,

menggolongkan data dalam satu pola yang lebih luas dan lain

sebagainya.

2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori

dan sejenisnya. Dengan penyajian data maka akan memudahkan

peneliti untuk memahami masalah yang terjadi dan merecanakan

tindakan selanjutnya yang akan dilakukan peneliti berdasarkan apa yang

telah dipahami. Dalam penyajian data yang sering digunakan dalam

penelitian kualitatif adalah dengan penyajian data yang bersifat naratif.

3. Verification Data (Penarikan Kesimpulan)

Kesimpulan yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnya. Namun, apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal dan didukung oleh bukti-bukti yang valid
42

dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data,

maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang

dapat diakui kebenarannya.

G. Pengecekan Keabsahan Data

Seperti di jelaskan oleh Sugiyono (2013: 268) bahwa dalam

penelitian kualitatif keabsahan data dapat dinyatakan apabila tidak ada

perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya

terjadi pada obyek yang di teliti. Uji keabsahan data dalam penelitian

kualitatif meliputi uji, credibility, transferability, dependability, dan

confirmability. Pengecekan keabsahan data merupakan suatu langkah

untuk mengurangi kesalahan dalam proses perolehan data yang berdampak

pada hasil akhir penelitian.

Sugiyono (2013: 270) menjelaskan teknik pengecekan keabsahan

data sebagai berikut:

1. Perpanjangan Pengamatan

Perpanjangan pengamatan adalah hubungan peneliti dengan

narasumber yang semakin akrab, terbuka, dan saling mempercayai

sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan. Pada tahap awal

penelitian, peneliti masih dianggap orang asing, dengan perpanjangan

pengamatan ini, peneliti mengecek kembali apakah data yang diberikan

selama ini merupakan data yang benar atau tidak.

Dalam perpanjangan pengamatan untuk menguji kredibilitas data

penelitian, sebaiknya difokuskan pada pengujian terhadap data yang

diperoleh, apabila data yang diperoleh telah benar berarti kredibel dan
43

waktu perpanjangan pengamatan dapat diakhiri, apabila data yang

diperoleh berubah berarti tidak kredibel dan waktu pengamatan

diperpanjang lagi.

2. Triangulasi

Sugiyono (2013: 273) mendefinisikan bahwa triangulasi adalah

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan

waktu. Triangulasi dibagi menjadi tiga, yaitu Triangulasi sumber,

Triangulasi teknik dan Triangulasi waktu. Berkenaan dengan

pembelajaran daring/ jarak jauh pada masa darurat penyebaran covid-

19, maka peneliti menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi

teknik.

a. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang

telah diperoleh melalui beberapa sumber (Sugiyono, 2013: 274).

Dalam penelitian kualitatif ini, Peneliti mencari informasi kepada

guru PAI, waka kurikulum dan beberapa peserta didik di SMP

Islam Al Akbar Singosari.

b. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data

kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, seperti data

yang diperoleh dari wawancara dicek dengan observasi atau

dokumentasi (Sugiyono, 2013: 274). Jika teknik pengujian

kredibilitas data menghasilkan data yang berbeda, maka peneliti

melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang


44

bersangkutan. Atau mungkin semuanya benar, karena sudut pandang

yang berbeda-beda.

c. Teman Sejawat

Disaat proses pengambilan data mulai dari tahap awal

pengumpulan data hingga tahap akhir penelitian, serta dalam proses

pengumpulan data, disini peneliti tidak sendiri terkadang ditemani

teman sejawat, karena teman sejawat juga bisa diajak kerja sama

dalam membahas data yang ditemukan.

Diskusi teman sejawat berarti diskusi yang dilakukan dengan

cara mengumpulkan rekan-rekan sebaya, yang memiliki pengetahuan

umum tentang apa yang sedang diteliti, sehingga peneliti dapat

mereview analisis yang sedang dilakukan.


BAB IV

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Paparan Data
Pada bab ini akan membahas hasil penelitian yang berkaitan

dengan inovasi pembelajaran dalam meningkatkan mutu pembelajaran

pendidikan agama islam di SMP Islam Al Akbar Singosari. Pemaparan

data hasil penelitian ini akan dibagi menjadi dua bagian yaitu, potret atau

gambaran tentang SMP Islam Al Akbar Singosari sebagai temuan umum

penelitian, dan kedua temuan khusus penelitian, yaitu hasil temuan

wawancara dan observasi yang berhubungan dengan fokus penelitian yang

meliputi penerapan kurikulum pada mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam di SMP Islam Al Akbar Singosari, dan evaluasi kurikulum mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Islam Al Akbar Singosari.

Selanjutnya, hasil temuan tersebut akan dibahas melalui pembahasan hasil

penelitian yang berhubungan dengan fokus penelitian.

1. Profil Sekolah

a. Nama Sekolah : SMP ISLAM AL AKBAR SINGOSARI

b. NPSN : 20564245

c. NSS: 202051828001

d. Alamat: Jl. Diponegoro RT.05/RW.02 Ardimulyo Singosari

Malang

e. No. Telepon: (0341) 450166

f. Tahun Beroperasi: 2009

g. Status Sekolah: Terakreditasi B


46

h. Nomor Telepon/HP: 081515304708

2. Sejarah Singkat SMP Islam Al Akbar Singosari

SMP Islam Al Akbar Singosari didirikan pada tahun 2009 ini

bawah Lembaga Pendidikan Islam Al Akbar Singosari. LPI Al Akbar

Singosari merupakan lembaga pendidikan yang ada di Kabupaten

Malang dengan jenjang TK, MI dan SMP. Semua jenjang pendidikan

didirikan atas dasar situasi dimana masyarakat sekitar banyak yang

kurang mampu menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi

setelah tamat sekolah dasar atau madrasah, serta jarak ke sekolah lain

cukup jauh untuk ditempuh dari tempat tinggal mereka.

Dengan latar belakang tersebut diatas SMP Islam Al Akbar

Singosari didukung masyarakat sekitar berdiri dengan layak dan

mendapatkan ijin dari Dinas Pendidikan Kabupaten Malang. SK Ijin

Operasional diperoleh dengan berjuang sekuat tenaga dari para pendiri,

pengasuh, dan pengajar yang mengawali bergabung di SMP Islam Al

Akbar Singosari.

Hal ini sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional yaitu

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang:

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sedangkan tujuan

pendidikan dasar adalah meletakkan kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan

mengikuti pendidikan lebih lanjut.


47

Kompetensi yang tersirat maupun tersurat dalam tujuan pendidikan

nasional dan tujuan pendidikan menengah merupakan amanah yang

harus diwujudkan oleh satuan pendidikan, yaitu kompetensi yang

dimiliki para lulusannya. Kompetensi tersebut sesuai dengan

Permendiknas No.23 Tahun 2006, tentang Standar Kompetensi

Lulusan (SKL), yang meliputi Standar Kompetensi Lulusan Satuan

Pendidikan (SKL-SP), Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran

(SK-KMP) dan Standar Kompetensi Mata Pelajaran (SK-MP).

Berdasarkan standar kompetensi lulusan dan kondisi obyektif satuan

pendidikan, arah pengembangan SMP Islam Al Akbar Singosari dapat

dicermati melalui visi, misi dan tujuan sekolah

3. Visi dan Misi SMP Islam Al Akbar Singosari

1) VISI

Terwujudnya Generasi yang : Cerdas, Terampil, Berakhlak Mulia,

Agamis, Berdaya Saing

2) MISI

a. Mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan

b. Mewujudkan siswa yang berbudi luhur

c. Mewujudkan generasi yang taat beribadah

d. Mewujudkan siswa yang berketerampilan

e. Mewujudkan generasi yang siap di era globalisasi

f. Mewujudkan generasi yang menghormati dan taat pada

peraturan
48

4. Sarana dan prasarana/sarpras

a. Ruang kelas

b. Ruang perpustakaan

c. Ruang laboratorium

d. Ruang praktik

e. Ruang pimpinan

f. Ruang guru

g. Ruang guru

h. Ruang ibadah

i. Ruang UKS

j. Ruang toilet

k. Ruang gudang

l. Ruang sirkulasi

m. Tempat bermain/olahraga

n. Ruang TU

o. Ruang konseling

p. Ruang OSIS

q. Ruang bangunan

5. Keadaan guru di SMP Islam Al Akbar Singosari

Tenaga guru di SMP Islam Al Akbar Singosari secara keseluruhan

berjumlah 11 dan juga ada guru yang mengajar disekolah lain

berjumlah 7 semua terbagi ada yang sertifikasi guru dan pegawai biasa.

Dari keseluruhan tenaga yang ada di SMP Islam Al Akbar Singosari


49

batu guru sertifikasi lebih mendominasi dan sisanya pegawai biasa.

Adapun rincian semua tenaga pendidikan sebagaimana terlampir.

6. Keadaan peserta didik di SMP Islam Al Akbar Singosari

Jumlah peserta didik yang berada di SMP Islam Al Akbar

Singosari tahun ajaran 2021/2022 adalah sebanyak 131 peserta didik.

B. Temuan Penelitian

Peneliti mengungkapkan hasil temuan di lapangan berdasarkan fokus

penelitian sebagai berikut :

1. Desain pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Siswa kelas

VII di SMP Islam Al Akbar Singosari

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dapat

ditemukan tentang bagaimana penerapan guru pai dalam menerapkan

pembelajaran di SMP Islam Al Akbar Singosari sebagai berikut:

Dalam tahap desain pembelajaran pada proses belajaran di SMP

Islam Al Akbar Singosari. Bapak Wawan Siswanto S.Pd selaku guru

pendidikan Agama Islam melakukan tahap desain pembelajaran dalam

proses belajaran yang dilakukan dikelas, sebelum melaksanakan tahap

belajaran biasanya hal yang dilakukan yaitu dengan menggunakan

metode dan teknik dalam pembelajaran, pemanfaatan dan seperangkat

media kemudian dengan tambahan pemahaman atau penguasaan dari

teori yang akan dilakukan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan yang

beliau kemukakan pada saat penulis wawancara bersma bapak Wawan

Siswanto S.Pd selaku guru PAI yaitu:


50

dalam proses desain pembelajaran khususnya pada mata


pelajaran PAI hal yang dilakukan adalah dengan mengikuti
kegiatan yang diadakan oleh pemerintah setempat hal ini
bertujuan agar saya mendapatkan pemahaman sebelum proses
pelaksanaan pembelajran berlangsung. Hal yang saya lakukan
yaitu dengan merancang metode apa yang akan saya sampaikan
dan media apa saja karena kurikulum saat ini memang sangat
berbeda jauh dari kurikulum sebelumnya karena di kurikulum
sekarang saya harus lebih bisa dalam membuat suasana proses
pembelajaran menjadi lebih hidup ya tujuannya agar semua
aspek penilaian dari peserta didik itu sendiri dapat dinilai.
(Wawancara guru pai 25 mei 2022)
Kemudian hal ini diperkuat disampaikan oleh ibu Bintari Aulia

Kresnaningsih, S.Pi selaku waka kurikulum di SMP Islam Al Akbar

Singosari tentang penerapan kurikulum yaitu:

Dalam desain pembelajaran di SMP Islam Al Akbar Singosari


dari setiap masing-masing guru sangat berbeda karena hal ini
ditentukan dari materi yang akan disampaikan kepada peserta
didik nantinya. Sebelum pelaksanaan pembelajaran dilakukan
biasanya semua guru diwajibkan untuk mengikuti rapat. Guru
harus mempersiapkan RPP dan silabus jauh sebelum tahun
ajaran baru akan dimulai, yaitu dalam jangka waktu satu pekan
sebelum pembelajaran akan dimulai. Selanjutnya untuk dapat
lebih memaksimalkan pembelajaran di tiap perencanaan dengan
hal tujuan tersebut guru menjadi dengan mudah dapat
mengetahui media apa saja yang nantinya akan digunakan dalam
peoses pembelajaran karena guru sudah mempersiapkan RPP
silabus dan yang lainya. (wawancara waka kurikulum 25 mei
2022)
Jadi dalam menyiapkan RPP dan silabus jauh sebelum

dimulainya pembelajaran, selain itu juga guru selalu diberikan waktu

untuk dapat menyempurnakan RPP yang telah dibuat agar hasil untuk

kedepanya dapat lebih baik. Sedangkan dalam tahapan waktu penerapan

pembelajaran yang dilakukan oleh SMP Islam Al Akbar memiliki

batasan waktu hal ini berkaitan dengan pernyataan dari kepada sekolah

hal ini disampaikan oleh bapak Muhamad Nurul Wafi, M.Pd tentang
51

desain pembelajaran di SMP Islam Al Akbar Singosari yaitu sebagai

berikut:

Dalam pnerapan desain pembelajaran di sekolah saya


membebaskan setiap guru untuk menggunakan media dan
metode apa yang akan dilakukan terutama pada guru pendidikan
agama islam hal ini bertujuan agar media dan metode yang
digunakan tidak hanya dengan metode ceramah saja, para pesera
didik pastinya akan bosan jika hanya menggunakan media itu-
itu saja. Di zaman yang sudah moderen ini guru juga harus lebih
paham media apa saja yang cocok digunakan dalam proses
pembelajaran berlangsung. (wawancara kepala sekolah 1 juni
2022)
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa guru memiliki

kompotensi yang profesional jika seorang guru dapat mengajar sesuai

dengan pemahaman dan kemampuannya agar dapat mengimbangi

potensi yang dimiliki dari peserta didik, serta guru juga mempunyai

tingkat keilmuan yang tinggi sehingga juga dapat disampaikan kepada

para peserta didik dengan baik.

menurut hasil observasi yang peneliti lakukan menyatakan bahwa

memang sebelum proses pembelajaran berlangsung guru harus

merencanakan rpp dan silabus sebelum adanya proses pembelajaran.

Guru bebas dalam melakukan pelaksanaan media dan metode

pembelajaran pada pendidikan agama islam. Hal ini digambarkan guru

pai dalam penerapan metode pembelajaran melakukan praktek

penyembelihan dengan media hewan yang asli. Dengan demikian

membuktikan bahwa guru dibebaskan dalam penggunaan media dan

metode apa dalam suatu pembelajaran pai dikelas, asalkan masih

dalam ranah perencanaan penerapan pembelajaran.(11 juli 2022)


52

Dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi menyatakan

bahwa desain pembelajaran pendidikan agama islam di SMP Islam Al

Akbar Singosari yaitu guru menyesuaikan media yang akan digunakan

dengan melihat rpp yang sudah dibuat, guru dapat menggunakan media

untuk mempermudah dalam melaksanakan proses pembelajaran

berlangsung, dan memberikan kemudahan guru dalam menggunakan

media yang akan dilakukan.

2. Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Siswa

kelas VII di SMP Islam Al Akbar Singosari

Dalam tahap pelaksanaan proses pembelajaran di SMP Islam Al

Akbar Singosari. Pelaksanaan proses pembelajaran merupakan suatu

proses berlangsungnya kegiatan belajar dikelas dan merupakan kegiatan

inti dari suatu proses pendidikan di sekolah, dan interaksi antara guru

dengan peserta didik dalam menyampaikan bahan pembelajaran agar

tercapai mutu pembelajaran yang sesuai dengan visi misi dan tujuan

pembelajaran disekolah.

Salah satu strategi yang dilakukan oleh guru dalam meningkatkan

kualitas hasil pembelajaran adalah dengan mempersiapkan kesiapan guru

dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah ini dan kesiapan silabus dan

RPP sebelum proses pembelajaran, serta kurikulum yang diterapkan di

sekolah, kemudian interaksi guru dengan siswa selama kegiatan belajar

mengajar berlangsung.
53

Untuk mengetahui poin-poin tersebut dapat dilihat dari hasil

peneliti melakukan wawancara kepada bapak Wawan Siswanto S.Pd

selaku guru Pendidikan Agama Islam melakukan interaksi belajar

mengajar melalui pelaksanaan proses pembelajaran hal tersebut sesuai

dengan pernyataan beliau kemukakan:

Sebelum pelaksanaan pembelajaran berlangsung peserta didik


diwajibkan melaksanakan sholat dhuha kemudian masuk
kedalam kelas masing-masing lalu mereka membaca do’a
sebelum kegiatan belajara dilakukan, setelah itu guru membukan
salam pembuka dan guru mengecek kehadiran siswa dilanjutkan
dengan penyampaian tujuan pembelajaran serta materi yang
akan diajarkan. Guru juga mengulas materi yang sudah di
sampaikan pada pertemuan sebelumnya agar peserta didik tetap
ingat. guru bersama peserta didik mengadakan evaluasi hasil
belajar yaitu dengan memberikan penilaian secara acak dan
singkat. Pada tahap pelaksanaan saya selaku guru pendidikan
agama islam dengan menggunakan kurikulum 2013 pada tahap
pembelajaran ini sangat banyak aspek yang harus saya lakukan
yang pertama yaitu aspek pendekatan dalam pembelajaran
dengan tujuan agar saya dapat dengan mudah dekat dengan
setiap peserta didik dan selanjutnya saya juga menggunakan
metode atau media karena jika saya hanya menggunakan metode
ceramah saja apa lagi dalam kurikulum 2013 ini siswa
diharuskan yang lebih aktif dalam pembelajaran jadi saya
memikirkan apa saja metode yang nantinya akan saya lakukan
pada saat bab yang akan diajar,dan inovasi pembelajaran yang
saya laukan dalam pendidikan agama islam yaitu meningkatkan
peran siswa,pembelajaran jarak jauh pada saat covid,
pembelajaran berbasis komunikasi, kemudian pembelajaran
dengan pendekatan game atau permainan,pembelajaran dengan
pembiasaan. contoh misalkan jika saya menggunakan metode
ceramah padahal saya sedang mengajar tentang tata cara
membersihkan najis peserta didik pastinya akan kebingungan
jika saya hanya menjelaskan materi tersebut hanya dengan
metode ceramah kemudian saya aplikasikan pembelajaran
tersebut pada saat ada anak unisma ppl saya menyuruh mereka
mempraktekan tugas mengenai yang ada bab tentang najis. Ini
saya lakukan agar anak tidak hanya mengunakan metode
pembelajaran itu saya jadi saya inovasikan kedalam
pembelajaran.(wawancara guru PAI 25 mei 2022)
54

Pemilihan metode tersebut disesuiakan dengan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai. Metode pembelajaran sangat penting

dan membantu para guru dalam menyampaikan materi dalam proses

pembelajaran. Sehingga dapat berjalan dengan efektif, menyenangkan

dan suasana belajar yang tidak mebosankan bagi peserta didik. Dari

pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa guru memiliki kompotensi

yang profesional jika seorang guru dapat mengajar sesuai keahlian dan

kemampuannya agar dapat mengimbangi potensi yang dimiliki peserta

didik, serta guru juga mempunyai tingkat keilmuan yang tinggi sehingga

juga dapat disampaikan kepada para peserat didik dengan baik.

Sedangkan menurut ibu Bintari Aulia Kresnaningsih, S.Pi selaku


waka kurikulum di SMP Islam Al Akbar Singosari mengatakan bahwa:
sebenarnya untuk tahapan pelaksanaan kurikulum yang dipakai
di sekolah sudah cukup lumayan bagus, karena sebelum sekolah
menerapkan kurikulum ini kita juga memiliki waktu yang cukup
lama agar sekolah bisa menerapkan tahapan proses
pembelajaran kepada peserta didik nantinya. Meskipun dalam
proses pelaksanaan sekolah mengalami banyak kendala karena
sampai saat ini juga sekolah masih kekurangan dalam sarana dan
prasarana, jadi pada pelaksanaan proses pembelajaran masih
dikatakan kurang.(wawancara waka kurikulum 25 mei 2022)
Dalam pelaksanaan kurikulum juga terdapat penyusunan yang
kemudian akan dijabarkan jadi RPP. Adapun penyusunan silabus yang
kemudian akan di jabarkan menjadi RPP di SMP Islam Al Akbar
Singosari.
Senada dengan pernyataan diatas selaras dengan apa yang
disampaikan oleh bapak Mohamad Nurul Wafi, M.Pd selaku kepala
sekolah SMP Islam Al Akbar Singosari,beliau menyampaikan bahwa:
Dalam tahapan pelaksanaan saya selalu melihat bagaimana
perkembangan dari setiap guru dalam rapat, karena dengan cara
itu saya bisa dengan mudah mengoreksi bagaimana pelaksaan
pembelajaran yang dilakukan oleh setiap guru.(wawancara
kepala sekolah 1 juni 2022)
55

Peneliti juga melakukan cross chek dengan melakukan observasi:


Dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan di sekolah
sudah bagus peneliti melihat secara langsung bagaimana
pelaksanakan pembelajaran, peserta didik harus berada
disekolah tepat waktu, kemudian peserta didik masuk kekelas
masing-masing dengan membaca do’a sebelum kegiatan
belajara dilakukan,jika ada peserta didik yang terlambat guru
PAI mewajibkan siswanya untuk melakukan human seperti
sholat duha kemudian menghafal surat-surat pendek, setelah itu
guru membukan salam pembuka dan guru mengecek kehadiran
siswa dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran
serta materi yang akan diajarkan. karena dengan persiapan dari
guru yang sudah matang mereka dapat memberikan pengajaran
terhadap peserta didik baik menggunakan metode yang
digunakan atau menggunakan alat bantu dalam proses
pembelajaran berlangsung. Disekolah ini juga khususnya guru
PAI memberikan kreatifitasnya dalam melakukan pengajaran
hal ini dikarenakan jika hanya menggunakan metode ceramah
saja akan membuat suasana dalam proses belajar menjadi sangat
membosankan, dan dalam proses pembelajaran.(11 juli 2020)
Jadi dalam penyusunan silabus di SMP Islam Al Akbar Singosari

Berbagai strategi maupun metode dan teknik dalam pembelajaran

pemanfaatan seperangkat media dan tentunya dengan tambahan

pemahaman atau penguasaan teori pendidikan, prinsip mengajar, teori

belajar dan yang lainya yang dimilikinya.

Dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi yang peneliti

lakukan didapatkan tentang pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama

islam di smp al akbar singosari, yaitu guru menggunakan aspek

pendekatan dan menggunakan metode yang telah di rancang sebelum

melakukan proses pembelajaran berlangsung, adanya kendala dalam

proses pembelajaran berupa sarana dan prasarana yang masih kurang

memadai, dan silabus disusun sesuai dengan batasan materi yang telah

ditentukan oleh dinas pendidikan


56

3. Evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas VII

di SMP Islam Al-Akbar Singosari

Dalam sistem kebijakan yang telah dilaksanakan oleh sekolah

pada pembelajaran PAI di kelas VII sekolah mengharapkan adanya

sebuah keberhasilan dalam pelaksanaan penerapan kurikulum yang telah

ditetapkan meskipun masih terdapat adanya hambatan pada saat

penerapan kurikulum ini dilakukan.

Evaluasi sendiri merupakan pengertian dari kegiatan yang

memberikan penilaian terhadap sukses atau gagalnya kurikulum yang

diterapkan. Evaluasi kurikulum mengacu pada tujuan kurikulum sebagai

bagian dari tahapan langkah-langkah kurikulum. Hal ini sesuai dengan

hasil wawancara dengan bapak Wawan Siswanto S.Pd sebagai guru PAI

SMP Islam Al Akbar Singosari beliau mengatakan bahwa:

Dalam keberhasilan proses pembelajran saya menggunakan


evaluasi dari materi yang digunakan karena dalam kurikulum
tahun ini sangat berbeda dengan kurikulum sebelumnya,dimana
semua aspek dari siswa harus dinilai baik dari aspek
kognitif,afektif,spiritual,psikomotorik oleh karena itu perlu
adanya evaluasi dari hasil pembelajaran selama 1 semester
berlangsung,atau biasanya evaluasi juga dilakukan pada saat
setiap bab yang sudah saya jelaskan hal ini bertujuan agar saya
dapat mengetahui sampai mana peserta didik dapat memahami
dari materi yang saya berikan. Dalam kurikulum tahun ini saya
menganggapnya sangat sulit karena semuanya dari peserta didik
harus dinilai dan guru juga harus bisa memahami sifat dan
karakter dari masing-masing anak meskipun saya juga
menganggap hal itu bagus agar guru dan siswa menjadi lebih
baik dalam berjalanya proses pembelajaran disekolah
berlangsung.(wawancara guru PAI 25 mei 2022)
57

Kemudian peneliti juga melakukan wawancara kepada ibu Bintari

Aulia Kresnaningsih, S.Pi sebagai waka kurikulum dan dapat dijelaskan

melalui proses penilaian di SMP Islam Al Akbar Singosari:

Untuk evaluasi hasil pembelajran kurikulum di SMP Islam Al


Akbar Singosari kami biasanya melakukan rapat hasil
pembelajaran hal ini dilakukan agar dapat mengetahui
bagaimana guru dalam melakukan proses hasil belajar apakah
mengalami kesulitan dalam menjalankan kurikulum yang baru
dalam rapat ini sekolah mengaharapkan agar ketika ada guru
yang mengalami kesulitan bisa dibantu dengan guru yang lain.
Kurikulum sekarang dianggap sulit karena guru harus memiliki
semua aspek penilaian dari peserta didik. Dalam pelaksanaan
evaluasi pada umumnya saya juga dapat melihat bagaimana
hasil penilaian dari setiap ulangan peserta didik seperti ulangan
harian,ulangan tengah semester dan ulangan akhir bab atau
materi. Dari hasil ulangan ini nantinya guru juga dapat
mengetahui siapa saja peserta didiknya yang bisa memahami
dari setiap materi yang diberikan. Hal lainya yang dinilai dalam
tahapan evaluasi yaitu adanya penilaian rpp ,silabus dimana
setiap guru diwajibkan untuk menyetorkan hasil rancangan
pembelajaran yang akan dilakukan agar saya sebagai waka
kurikulum dapat tahu bagaimana kesiapan dari masing-masing
guru dalam melakukan tahapan proses pembelajran berlangsung.
(wawancara waka kurikulum 25 mei 2022)

Selain itu peneliti juga melakukan wawancara dengan kepala

sekolah kepada bapak Mohamad Nurul Wafi, M.Pd SMP Islam Al Akbar

Singosari:

Dalam evaluasi proses pembelajaran kurikulum di SMP Islam


Al Akbar Singosari khususnya pada mata pelajaran PAI saya
mewajibkan untuk guru mengikuti kegiatan rapat untuk
mengetahui hasil pembelajaran pada setiap bab yang sudah
diberikan, karena dengan adanya rapat rutin saya jadi tahu apa
saja kendala yang dialami oleh masing-masing guru karena
setiap guru juga tidak hanya mengajar di 1 tingkatan contohnya
guru PAI disini mengajar mulai dari kelas VII dan kelas XI jadi
hal ini juga bermanfaat agar masing-masing guru pada setiap
mata pelajaran dan guru yang mengajar disetiap tingkatan kelas
dapat dengan mudah saling sharing tentang permasalahan yang
dihadapi pada saat mengajar.(wawancara kepala sekolah 1 juni
2022)
58

Peneliti juga melakukan cross chek dengan melakukan observasi:

peneliti melihat secara langsung bagaimana evaluasi pembelajaran

pendidikan PAI di SMP Islam Al Akbar Singosari, guru biasanya

melakukan tahapan evaluasi yaitu evaluasi ulangan akhir bab atau

materi, penilaian secara menyeluruh baik berupa penilaian sikap.

Karena hal ini juga sangat diwajibkan dengan tujuan agar

mempermudah guru dalam mengetahui perkembangan dalam

proses pembelajaran yang dilakukan.(11 juli 2022)

Dari data hasil wawancara dan observasi yang peneliti lakukan

dapat disimpulkan bahwa peneliti telah melakukan observasi tentang

evaluasi guru pembelajaran pendidikan agama islam di SMP Islam Al

Akbar singosari evaluasi perlu dilakukan karena tujuannya untuk

memperoleh balikan sebagai dasar dalam melakukan perbaikan,oleh

karena itu evaluasi dapat dilakukan secara terus menerus dan dalam

tahapan evaluasi di SMP Islam Al akbar mereka menilai beberapa aspek

yaitu,: penilaian dari aspek kognitif,afektif,spiritual dan psikomotorik.

Serta waka kesiswaan juga telah melihat hasil pembelajaran dari rapat

yang biasanya dilakukan pada setiap rapat rutin. Hal ini juga

mempermudah waka kurikulum dan kepala sekolah dapat degan mudah

mengetahui bagaimana tahapan pelaksanaan pembelajaran di SMP Islam

Al Akbar Singosari.

4.1 Temuan Penelitian

Fokus
No penelitian Temuan peneliti
59

1. Bagaimana a. Guru menyesuaikan


desain media yang akan
pembelajaran digunakan dengan
Pendidikan melihat rpp yang sudah
Agama Islam dibuat.
pada Siswa b. Guru dapat
kelas VII di menggunakan media
SMP Islam Al untuk mempermudah
Akbar Singosari dalam melaksanakan
proses pembelajaran
berlangsung.
c. Kepala sekolah
memberikan kemudahan
kepada guru dalam
menggunakan media
yang akan dilakukan.
2. Bagaimana a. Berdo’a sebelum dan
pelaksanaan sesudah kegiatan belajar
pembelajaran mengajar
pendidikan b. Membaca alquran setiap
agama islam pagi hari sebelum
pada Siswa kegiatan pembelajaran di
kelas VII di mulai
SMP Islam Al c. Pembiasan sholat dhuha
Akbar Singosari dan dzuhur berjama’ah
d. Guru menggunakan
aspek pendekatan dan
menggunakan metode
yang telah di rancang
sebelum melakukan
proses pembelajaran
berlangsung
e. Adanya kendala dalam
proses pembelajaran
berupa sarana dan
prasarana yang masih
kurang memadai.
f. Kepala sekolah
mengikuti rapat rutin
agar dapat dengan
mudah mengetahui
bagaimana proses
pelaksaan pembelajaran
yang dilakukan oleh
setiap guru.
3. Evaluasi a. Bertujuan untuk
pembelajaran melakukan penilaian
pendidikan proses pembelajaran
60

agama islam selama 1 semester


pada siswa dilakukan
kelas VII di b. Proses evaluasi ini
SMP Islam Al- dilakukan untuk
Akbar Singosari mengetahui jika ada
guru yang masih
mengalami kesulitan
dalam pemahami
pembuatan rpp, silabus
maupun dalam hal
mengajar. Hal ini
bertujuan agar setiap
guru bisa saling sharing
setiap pengalaman
mengajarnya
c. Penilaian melalui
beberapa aspek
diantaranya yaitu ada
penilaian dari aspek
kognitif, afektif, spiritual
dan psikomotorik pada
peserta didik.
61
BAB V

PEMBAHASAN

Setelah peneliti mengumpulkan data dari hasil penelitian, data yang

diperoleh dari wawancara/interview, observasi dan dokumentasi. Maka pada

pembahasan ini akan dikemukakan uraian tentang analisis data dari paparan data

yang dikumpulkan baik yang diperoleh dari observasi, interview/wawancara dan

dokumentasi.

Penelitian ini akan mendeskripsikan hasil analisis data dari paparan data

yang telah diperoleh melalui penelitian tentang “Inovasi Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam Siswa Kelas VII Di Sekolah Menengah Pertama Islam Al Akbar

Singosari”.

Data yang telah diperoleh dan dipaparkan peneliti akan dianalisis oleh

peneliti sesuai dengan hasil penelitian yang mengacu pada rumusan masalah

diatas.

Adapun uraian tentang analisis dari paparan data yang ada akan membahas

tentang hal-hal sebagai berikut:

A. Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Siswa kelas VII di

SMP Islam Al Akbar Singosari

Desain pembelajaran dapat diartikan sebagai disiplin, sebagai ilmu,

sebagai sistem dan sebagai proses. Sebagai disiplin, desain pembelajaran

membahas berbagai penelitian dan teori tentang strategi dan proses

pengembangan pembelajaran dan pelaksanaanya. Sebagai ilmu, desain

pembelajaran ilmu untuk menciptakan spesifikasi pengembangan, pelaksanaa,

penilaian serta pengelolaan situasi yang memberikan fasilitas pelayanan


62

pembelajaran dalam skala makro dan mikro untuk berbagai mata pelajaran pada

berbagai tingkatan kompleksitas. Sebagai sistem, desain pembelajaran merupakan

pengembangan sistem pembelajaran dan sistem pelaksanaanya termasuk sarana

serta prosedur untuk meningkatkan mutu belajar. Sementara itu desain

pembelajaran sebagai proses adalah pengembangan pengajaran secara sistematik

yang digunakan secara khusus teori pembelajaran untuk menjamin kualitas

pembelajaran. Pernyataan tersebut mengandung arti bahwa penyusunan

perencanaan pembelajaran harus sesuai dengan konsep pendidikan dan

pembelajaran yang dianut dalam kurikulum yang digunakan (Sagala,2005:136).

Herbet simon mengartikan desain sebagai proses pemecahan masalah. Tujuan

sebuah desain adalah untuk mencapai solusi terbaik dalam memecahkan masalah

dengan memanfaatkan sejumlah informasi yang tersedia. Dengan demikian, suatu

desain muncul karena kebutuhan manusia untuk dapat memecahkan suatu

persoalan. Melalui suatu desain orang bisa melakukan langkah-langkah yang

sistematis untuk memecahkan suatu persoalan yang dihadapi (Wina Sanjaya,

2008:65).

Desain dalam pembelajaran pendidikan agama islam di SMP Islam Al

Akbar Singosari yaitu dengan menerapkan perencanaan pelaksanaan pembelajaran

sebelum dilakukanya proses belajar dikelas dimulai. Dengan dilakukanya proses

perencanaan tersebut guru dapat mengetahui media mana yang akan diterapkan

pada peserta didiknya. Selain perencanaan pelaksanaan pembelajaran yang

dilakukan sebagai bentuk desain dalam pembelajaran pendidikan agama islam

juga perancangan silabus, sebagaimana silabus merupakan sebagai bentuk

rancangan sebelum proses pembelajaran dilakukan. Oleh karena itu dalam proses
63

pembelajaran berlangsung untuk dapat menentukan suatu metode dalam

pembelajaran apa yang baik dilaksanakan dapat menjadi keberhasilan dari suatu

proses pembelajaran berlangsung.

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata

pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi kompetensi dasar,

materi pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator dan pencapaian

kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar

(Kunandar,2011:244). Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah

kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor) (BSNP,2006:14). Implementasi

pembelajran spersemester menggunakan penggalan silabus sesuai dengan standar

kompetensi dan kompetensi dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu

yang tersedia pada struktur kurikulum (BSNP,2006:15). Silabus di SMP Islam Al

Akbar Singosari dalam mata pelajaran yang disusun berdasarkan seluruh alokasi

waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan.

Silabus dibuat bertujuan agar mempermudah guru dalam pelaksanaan inovasi

pembelajaran berlangsung, karena dengan ini guru bisa mengetahui media apa

yang akan diajarkan nantinya karena pengertian dari silabus juga mengenai

sumber/bahan/alat belajar. Dalam pelaksanaan pembelajaran pastinya juga

diperlakukan pengetahuan yang mendalam dari guru, tentang hakekat perencanaan

pembelajaran, prinsip perencanaan pembelajaran, tujuan perencanaan

pembelajaran, serta prinsip pembuatan desain pembelajaran, pembuatan

perencanaan pembelajaran. Karena dengan pengetahuan mendalam yang dimiliki

oleh guru tentang perencanaan pembelajaran, maka guru akan menjadi lebih

professional dan bermutu dalam merencanakan kegiatan belajar mengajar.


64

Akan tetapi Langkah ini belum sepenuhnya diterapkan oleh guru

Pendidikan agama islam di SMP Islam Al Akbar Singosari, karena menurut

proses pembelajaran yang telah disusun terkadang juga harus menyesuaikan

dengan kondisi peserta didik saat berlangsungnya proses pembelajaran didalam

kelas, dengan tetap menambahkan materi dan metode yang sesuai dengan

kemamapuan dan kompetensi peserta didik disetiap kelasnya, serta mengurangi

sekiranya apa yang tidak sesuai dengan kondisi peserta didik yang diajarkan serta

menambah atau merubah rencana tersebut sesuai dengan perubahan sikap siswa

pula agar terus berjalan lancar seperti yang diharapkan.

B. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama islam pada

siswa kelas VII di Smp Islam Al Akbar Singosari

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran di SMP Islam Al Akbar Singosari

sudah berjalan dengan cukup baik. Sebelum di mulainya proses pembelajaran para

peserta didik di biasakan untuk melakukan sholat dhuha berjamaah, setelah itu

peserta didik masuk ke kelasnya masing-masing dilanjutkan dengan membaca

do’a sebelum memulai pembelajaran. Kemudian guru menanyakan tentang materi

yang telah dipelajari ketika pertemuan sebelumnya untuk mendalami pemahaman

peserta didik, dan dilanjutkan tentang pengenalan materi yang akan dipelajari

kepada peserta didik.

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran di SMP Islam Al Akbar Singosari

sudah berjalan dengan cukup baik. Sebelum di mulainya proses pembelajaran para

peserta didik di biasakan untuk melakukan sholat dhuha berjamaah, setelah itu

peserta didik masuk ke kelasnya masing-masing dan melakukan pembacaan ayat

suci al-quran secara bersama sama selama 15 menit berlangsung dan dilanjutkan
65

dengan membaca do’a sebelum memulai pembelajaran. Kemudian guru

menanyakan tentang materi yang telah dipelajari ketika pertemuan sebelumnya

untuk mendalami pemahaman peserta didik, dan dilanjutkan tentang pengenalan

materi yang akan dipelajari kepada peserta didik. Guru juga menerapkan literasi

lainnya kepada peserta didik seperti membaca buku-buku yang berkaitan dengan

materi yang ingin dipelajari, selain itu guru tetap menggunakan metode-metode

pembelajaran yang lama dan menggunakan metode pembelajaran yang baru salah

satunya menggunakan media internet yang dimana siswa tidak merasa bosen.

Hal berikut sudah sesuai teori yang digunakan oleh peneliti dalam kegiatan

pendahuluan. Menurut Abimayu, dalam mengawali proses pembelajaran yaitu

kegiatan yang kita lakukan agar dapat menciptakan kondisi dan suasana mental

yang sudah siap serta menimbulkan perhatian peserta didik supaya bisa fokus dan

konsentrasi terhadap materi yang akan dipelajari. Kegiatan membuka pelajaran

hal ini yang harus dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran untuk

mengkondisikan peserat didik supaya perhatian dan motivasi terhadap siswa

berkembang secara baik dari fisik maupun maupun dari psikis dan mempunyai

kesiapan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas (Rusman,

2016:81)

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran di SMP Islam Al Akbar Singosari

telah menggunakan metode belajar yang bervariasi. Guru pendidikan agama islam

menggunakan metode brainstorming, ceramah, tanya jawab, diskusi, dan

discovery learning juga harus lebih sering diterapkan dalam kegiatan belajar

mengajar pendidikan agama islam agar peserta didik lebih aktif dan
66

menyenangkan dalam belajar serta tidak merasa jenuh dalam mengikuti

pembelajaran berlangsung.

a. Metode Brainstorming

Menurut teori (Hasibuan,2008: 21) Metode Brainstorming, adalah

mendorong kelompok menyumbang ide ide baru tanpa dinilai segera. Setiap

anggota kelompok mengeluarkan pendapatnya. Hasil belajara yang diharapkan

ialah agar anggota kelompok belajar menghargai pendapat orang lain,

menumbuhkan rasa percaya pada diri sendiri dalam menyumbangkan ide-ide yang

ditemunkannya yang dianggap benar.

Guru pendidikan agama islam di SMP Islam Al Akbar Singosari

menggunakan metode ini untuk membentuk sebuah diskusi yang mana peserta

didik disorong agar dapat menyatakan pendapat, serta pemikiran tentang suatu

masalah tanpa adanya penilaian dari siswa yang lainnya. Tujuan guru dengan

menggunakan metode ini agar peserta didik dapat mengungkapkan semua yang

ada pemikiran masing-masing tentang suatu permasalahan yang diajukan oleh

guru ketikaproses pembelajaran berlangsung.

b. Metode Ceramah

Menurut teori (Aqib, 2013:102) metode ceramah berbentuk penjelasan

konsep, prinsip, dan fakta pada akhir pembelajaran ditutup dengan tanya jawab.

Meteode ceramah disebut juga metode dosen, banyak digunakan dikalangan

dosen, karena dosen memberikan kuliah mimbar dan disampaikan dengan

ceramah.

Guru di SMP Islam Al Akbar Singosari menggunakan metode ini dalam

menjelaskan secara langsung tentang semua materi pelajaran, agar siswa dapat
67

memahami dengan baik apa yang telah diajarkan. Dengan metode ceramah ini,

menjadikan siswa akan selalu meningat dan memahami dengan baik serta

mengamalkan semua perilaku terpuji yang telah dipelajari dari guru di sekolah

kedalam kehidupan sehari– hari..

c. Metode Tanya Jawab

Guru di SMP Islam Al Akbar Singosari setelah menggunakan metode

tanya jawab setelah metode ceramah. Setelah guru menyampaikan materi

pelajaran maka dilanjutkan dengan beberapa pertanyaan yang diajukan kepada

para peserta didik ketika didalam kelas sebagai bentuk pemahaman terhadap

materi yang telah diajarkan. Metode tanya jawab ini digunakan untuk para peserta

didik agar iku terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga tidak hanya

bersifat satu arah, melainkan adanya feedback pula dari peserta didik lain.

d. Metode Diskusi

Menurut teori Suryosubroto (2009:167) Diskusi adalah percakapan ilmiah

oleh beberapa yang bergabung dalam suatu kelompok untuk saling bertukar

pendapat tentang suatu masalah atau bersama-samamencari pemecahan

mendapatkan jawaban dan kebenaran atas suatu masalah.

Metode ini salah satu yang digunakan oleh guru pendidikan agama islam

di SMP Islam Al Akbar Singosari dalam upaya pemecahan masalah yang dihadapi

siswa ketika proses belajar berlangsung dengan mengajukan argumentasi untuk

memperkuat pendapat yang dikeluarkan. Dengan metode diskusi ini menjadikan

dan mendorong para peserta didik aktif didalam kelas unutuk mengemukakan

pendapat dan menjadi termotivasi agar lebih baik dari kelompok diskusi lainnya.
68

e. Metode Discovery Learning

Menurut teori Djamarah (2008: 22) Discovery Learning adalah belajar

mencari dan menemukan sendiri. Guru di SMP Islam Al Akbar Singosari

menggunakan metode ini untuk mengembangkan cara belajar peserta didik aktif

dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri serta mencoba sehingga hasil

yang diperoleh akan bertahan lama didalam ingatan dan pengetahuan siswa.

Metode belajar salah satu cara yang digunakan oleh guru dalam

menggunakan interaksi dengan peserta didik dalam proses pembelajaran

berlangsung. Oleh sebab itu, metode belajar merupakan hal yang penting

untuk ,menunjang terwujudnya tujuan pembelajaran yang baik.

Guru pendidikan agama islam di SMP Islam Al Akbar Singosari

menggunakan beberapa metode yang lain yaitu metode penanyangan vidio atau

PPT yang dimana guru memberikan vidio yang berkaitan dengan pembelajaran

yang di sedang disampaikan metode tersebut membuat peserta didik tidak bosan

kemudian peserta didik di beri tugas untuk memberikan tanggapan atau contoh

terkait vidio pembelajaran agar semua peserta didik dapat aktif dan paham pada

pada pelajarn yang di sampaikan. Selain itu guru juga menggunakan metode

pembiasaan yang tidak hanya dilakukan di sekolah saja, akan tetapi juga

dilakukan di luar sekolah dengan kerja sama guru dan orang tua yang ikut

membantu dan mewujudkan sikap terpuji dari peserta didik.

Pembelajaran juga dikatakan berkualitas apabila guru mampu menguasai

empat kompotensi: pedagogik, professional, kepribadian maupun sosial, jadi

seorang guru harus bisa mneguasai pembelajaran, penerapan beberapa metode,

dapat menguasai kelas dengan baik, serta mampu membuat peserta didik semkain
69

aktif dan semakin meningkat daya serapnya ketika belajar. Dari adanya

pembelajaran yang bermutu, maka akan tercapailah pendidikan yang bermutu

pula.

Dengan adanya guru pendidikan agama islam yang mempunya kompotensi

dan kemampuan yang memadai, maka mutu pembelajaran pada pembelajaran

pendidikan agama islam dapat meningkat sesuai dengan yang diharapkan serta

mengikuti perkembangan teknologi di era milenial saat ini yang juga dilaksanakan

di SMP Islam Al Akbar Singosari.

C. Bagaimana evaluasi pembelajaran pendidikan agama islam pada siswa

kelas VII di Smp Islam Al Akbar Singosari

Evaluasi pembelajaran pada dasarnya bukan hanya menilai hasil belajar,

tetapi juga proses-proses yang dilalui pendidikan dan peserat didik dalam

keseluruhan proses belajar (Asrul, 2015:2). Berdasarkan dari temuan hasil

penelitian tentang pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama islam di SMP

Islam Al Akbar Singosari dapat dikelompokkan menjadi tiga aspek yaitu: aspek

kognitif, afektif serta psikomotorik. Untuk tingkat keberhasilan pembelajaran

pedidikan agam islam bukan hanya di tentukan dari aspek kognitif saja, akan

tetapi mencapai aspek afektif dan psikomotorik. Oleh sebab itu guru pendidikan

agama islam harus dapat mengembangakan, mengedministrasikan serta memberi

penilaian yang sesuai dengan para siswa terhadap ketida aspek tersebut.

Segala upaya yang menyangkut aktivitas otak termaksud dalam aspek

kognitif. Aspek kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir, seperti

kemampuan mengahafal, mamahami, mengaplikasikan, serta kemamapuan

mengevaluasi pembelajaran. Menurut Eko (2010:42) dalam aspek kognitif


70

terdapat enam jenjang dalam proses berfikir pengetahuan /hafalan (knowledge),

Pemahaman(comprehension), Penerapan(application), Analisis (analysis),

Sintesis (synthesis), Penilaian /penghargaan(evaluation)

Evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru pendidikan agam islam di

SMP Islam Al Akbar Singosari dalam aspek kognitif sudah sesuai teori yang

dipaparkan oleh peneliti yakni melakukan evaluasi/ulangan akhir setiap bab/

materi setelah proses pembelajaran berlangsung, dengan itu pemahaman dan

penegtahuan siswa terhadap materi yang di ajarkan oleh guru ketika di dalam

kelas lebih mendalam.

Sedangkan aspek afektif merupakan aspek yang dilaksanakan berkaitan

dengan sikap dan nilai siswa. Aspek afektif mencakup watak dan tingkah laku

seperti perasaan, minat, sikap, emosi serta nilai dalam pembelajaran , aspek ini

menjadi lebih rinci kedalam lima jenjang yaitu: Menerima tau memperhatikan

(receiving/attending), Menanggapi (responding), Menilai/menghagai (valuing),

Mengatur/ mengorganisasikan (organization), Karakterisasi dengan suatu nilai

(characterization) (Ngalim, 2004:53)

Teknik penilaian evaluasi belajar aspek afektif terdiri dari dua teknik yaitu

dengan teknik testing yang merupakan penilaian dengan menggunakan tes sebagai

alat ukurnya serta non-testing yaitu teknik penilaian yang tidak menggunakan tes

sebagai alat ukur.

Kemudian dalam aspek psikomotorik yang digunakan dalam evaluais

pembelajaran yang berkaitan dengan keterampilan (skill) dan berhubungan sengan

aktivitas fisik, seperti lari, melukis, menari dan lain sebagainya. Hasil kognitif dan

hasil belajar afektif akan menjadi hasil psikomotorik apabila siswa telah
71

menunjukan tingkah laku dan perbuatan tertentu yang sesuai dengan makna dan

aspek kogniitf dan afektif dengan materi tentang kedisiplinan menurut agama

islam (Sulistyorini, 2009:118)

Penilaian dapat dilaksanakan ketika proses pembelajaran berlangsung

dikelas, yakni pada siswa saat melakukan praktik, atau setelah proses

pembelajaran berlangsung dengan cara memberikan tes kepada peserta didik baik

secara manual dengan tulis maupun dengan bantuin interenet seperti menjawab

soal malelui google form sebagai bentuk pemanfaatan teknologi yang berkembang

saat ini, penilaian ini bisa juga dilakukan melalui observasi atau pengamatan.

Dalam observasi seperti perilaku dan perbuatan siswa ketika praktik berlangsung

dilingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah.

Evaluasi pembelajaran pendidikan agama islam di SMP Islam Al Akbar

Singosari dilaksankaan meliputi penilaian kognitif, afektif dan psikomotorik.

Penilaian kognitif yang dilakukan guru dalam melaksanakan kuis setelah

penyampaian materi untuk memperoleh nilai mingguna peserta didik selain ujian

pertengahan dan akhir semester. Penilaian afektif juga di peroleh guru dengan

cara mengamati perilaku siswa selama disekolah dan informasi kepada orang tua

siswa tentang sikap anaknya dirumah. Selanjutnya penilaian psikomotorik

dilakukan dengan cara mengamati sikap peserta didik dalam melaksanakan

praktik ibadah yang sudah di biasakan disekolah serta perubahan karakter peserta

didik, dalam upaya meningkatakan kualitas dalam pembelajaran sangat diperlukan

untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserat didik terhadap materi yang

telah diajarkan dapat di kategorikan cukup optimal serta dengan menggunaan


72

internet sesuai dengan penilaian yang dibutuhkan oleh guru dalam

mengembangkan mutu pembelajaran pendidikan agama islam di era milenial ini.

Suatu pembelajaran juga dikatakan berkualitas apabila guru mampu

menguasai empat kompotensi, yaitu pedagogik, professional, kepribadian maupun

sosial, jadi seorang guru harus bisa menguasai pembelajaran, penerapan beberapa

metode, dapat menguasai kelas dengan baik, serta mampu membuat peserta didik

semkain aktif dan meningkat daya serapnya ketika belajar. Dari adanya

pembelajaran yang bermutu, maka akan tercapailah pendidikan yang bermutu

pula.
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini pada SMP Islam Al

Akbar Singosari dapat disimpulkan:

1. Desain pembelajaran yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama

Islam di SMP Islam Al Akbar Singosari sudah sesuai dengan cara

menyusun rencana pelasanaan pembelajarana (RPP) yang baik dan

benar sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kurikulum yang

sudah di terapkan dan sesuai dengan pembelajaran yang diajarkan

kepada peserta didik. Dalam pembelajaran yang implementatif guru

menjadi lebih bisa menghasilkan berbagai macam inovasi yang variatif.

Akan tetapi proses pembelajaran yang telah disusun terkadang juga

harus diubah untuk disesuaikan dengan kondisi peserta didik saat

berlangsungnya proses pembelajaran didalam kelas hal ini bertujuan

agar dapat dengan mudah menentukan desain pembelajaran yang akan

diajarkan.

2. Pelaksanaan pembelajaran pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam

di SMP Islam Al Akbar Singosari guru menggunakan metode

pembelajaran yang bervariasi, guru tetap menggunakan metode lama

dan juga menggunakan metode baru. Di SMP Islam Al Akbar Singosari

juga melakukan pembiasaan nilai-nilai karakter religius yaitu

pembiasaan holat dhuha dan dzuhur berjama’ah, membaca al-qur’an

setiap pagi sebelum pembelajaran dimulai.


74

3. Evaluasi pembelajaran di SMP Islam Al Akbar Singosari penilaian

dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek kognitif, afektif, psikomotorik.

Evaluasi lainnya juga guru mengobservasi peserta didik ketika diluar

sekolah melalui media social orang tua, dan laporan dari teman sejawat,

tentang perilaku dan nilai-nilai pendidikan agama islam yang sudah di

ajarkan dan biasakan ketika di sekolah. Proses evaluasi dilakukan untuk

mengetahui jika ada guru yang masih mengalami kesulitan dalam pemahami

pembuatan rpp, silabus maupun dalam hal mengajar. Hal ini bertujuan agar

setiap guru bisa saling sharing setiap pengalaman mengajarnya

B. Saran

Berdasarkan temuan penelitian, pembahasan, dan keismpulan hasil penelitian,

maka peneliti bermaksud mengemukakan beberapa saran antara lain

Setiap aspek yang sangat berpengaruh dalam melakukan inovasi pembelajaran

adalah dengan adanya peran guru, pessserta didik, bahan ajar, dan lingkungan

sehingga dapat terlaksananya inovasi pembelajaran dengan baik. :

1. Bagi Guru

Untuk menghasilkan proses pembelajaran yang lebih optimal maka

disarankan untuk para guru lebih meng upgrade skill dalam pengunaan teknologi,

dan mengikuti pelatihan-pelatihan tentang perkembangan teknologi yang di bisa

digunakan dalam pembelajaran untuk mendapatkan metode-metode baru dan

dapat meningkatkan kualitas dalam proses pembelajaran yang inovatif agar

potensi guru lebih variatif dalam kegiatan belajar mengajar.


75

2. Bagi Lembaga

Agar selalu dapat lebih mengembangkan model-model dalam pembelajaran

agar menjadi model pembelajaran yang asik dan menyenangkan.


76

DAFTAR RUJUKAN

Aqib, Zainal.2010. Penelelitian Tindakan Kelas ( Bandung: CV Yrama

Widya).

Asrul., Ananda, R., Rosnita.2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung:

Citapustaka Media.

Arin Tentrem Mawati, dkk, Inovasi pendidikan: konsep, proses dan

strategi, (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2020), hlm. 1.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Peraturan Menteri

Pendidikan Nomor 22, 23, dan 24 Tahun 2006 tentang Standar Isi

dan Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan dasar dan

menengah. Jakarta: Depdiknas.

Djamarah, S. B. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Rineka

Cipta.

Depdiknas Jendral Direktorat Pendidika Dasar, Lanjutan Pertama Dan

Menengah, Pedoman Khusus Pengembangan Silabus Berbasis

Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Kependidikan; Komponen MKDK

(Jakarta:Rineka Cipta, 2010, 192

Gunawan,Heri.2004.Pendidikan Islam (Kajian Teoritis dan pemikiran


Tokoh).Bandung:PT.Remaja Rosdakarya.

Hardani., dkk. (2020). Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif.

Yogyakarta: CV Pustaka Ilmu Group.


Harun Nasution dan Bakhtiar Efendi, Hak Azazi Manusia dalam Islam,
(Jakarta: Pustaka Firdaus, 1987) 5015
77

ina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta:


Kencana Prenada Media Group, 2008), hlm. 65
Intan Indria Hapsari dan Mamah Fatimah, Inovasi Pembelajaran Sebagai

Strategi Peningkatan Kualitas Guru Di SDN 2 Setu Kulon,

Prosiding FKIP UMC, Vol 3 No 1 (2021), hlm 190.

Kunandar. 2007. Guru Profesinal, Implementasi Kurikulum Tingkat


Satuan Pendidikan dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta:
Rajawali Pers.
Kompetensi Sekolah Menengah Pertama,(Jakarta : 2004),hlm.18

Hasibuan, J.J dan Moedjiono. 2008. Proses Belajar Mengajar.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Majid, Abdul. 2017. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, Cet. KeVII, h. 4.

Marwan Saridjo (ed), Mereka Bicara Pendidikan Islam Sebagai Budaya


Rampai, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2009) 25
Musyafa Ali, Mukhammad Hamid S. dan Cesilia Prawening, Distance

Learning Model Innovation for Early Childhood during COVID-19

Pandemic (Al-Athfal: Jurnal Pendidikan Anak, Vol 7 No 1, 2021),

hlm. 90.

Meleong, Lexy.J. (2016). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.
Miles, Matthew B, A. Hubermen, Michael dan Saldana, Johnny. (2014).
Qualitative Data Analysis, A Methods Sourcebook, Edition 3.
USA: Sage Publications. Terjemahan Tjetjep Rohindi Rohidi, UI-
Press.
78

Mualifah, I. (2013). Progresivisme John Dewey dan Pendidikan


Partisipatif Perspektif Pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan Agama
Islam (Journal of Islamic Education Studies), 1(1), 101-121.

Moch. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2011), hlm, 6.
Purwanto, Ngalim. 2004, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi

Pengajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya).

Rafik, Karsidi. 2005. Profesinal Guru dan Peningkatan Mutu


Pendidikan, (Jakarta: Wonogiri.
Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran.
Bandung: Penerbit Alfabeta
Sudarwan, Danim. 2007. Agen Perubahan Sistem Pendidikan.
Yogyakarta: Pustaka Pajar.
Suardi, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Deepublish, 2018), hlm,

6.

Sulistyorini. 2009. Evaluasi Pendidikan: Dalam Meningkatkan Mutu

Pendidikan, (Yogyakarta : TERAS).

Suyosubroto, S. (2009). Proses Belajar Mengajardi Sekolah. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Siyoto, S., & Sodik, A (2015). Dasar Metedologi Penelitian. Yogykarta:

Literasi Media Publishing.


Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik

Pengembangan KurikulumTingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

(Jakarta: Kencana, 2010), 317-318.


79

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat mohon izin penelitian/survey dari Fakultas Agama Islam

Universitas Islam Malang kepada Program Studi Pendidikan

Agama Islam Malang.


80

Lampiran 2: Surat keterangan telah melakukan penelitian/survey dari

Fakultas Agama Islam Malang


81

Lampiran 3: wawancara peneliti kepada bapak M.Nurul Wafi selaku

Kepala Sekolah di SMP Islam Al Akbar Singosari

Lampiran 4: wawancara peneliti kepada bapak Wawan Siswanto

selaku Guru PAI di SMP Islam Al Akbar Singosari


82

Lampiran 5: wawancara peneliti kepada ibu Bintari aulia

kresnaningsih selaku waka kurikulum di SMP Islam Al

Akbar Singosari

Lampiran 6:kegiatan pembelajaran pendidikan agama islam melalui

media ppt yang dilakukan di kelas VII


83

Lampiran 7: kegiatan penyusunan perangkat pembelajaran

Lampiran 8: kegiatan rutin sholat dhuha berjamaah di mushola


84

Lampiran 9: Surat konsul bimbingan belajar Dospem 1


85

Lampiran 9: Surat konsul bimbingan belajar Dospem 2


86

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Annisa ‘Uliya Rahmah

Tempat,tanggal lahir : Tegal, 11 Februari 2000

No telephone : 089523430467

Nomer pokok mahasiswa : 21801011112

Nama orang tua :- Kusliman

- Enny Soefariaty, S.Pd

Alamat : Ds ujungrusi Rt 08 Rw 01 Kec.Adiwerna

Kab.Tegal Kota Tegal

Riwayat pendidikan

No Nama sekolah Tahun


1. SD N 1 Ujungrusi 2007-2012
2. SMP N 3 Adiwerna 2012- 2015
3. SMA Al Irsyad Kota Tegal 2015-2018
4. Universitas Islam Malang 2018- sekarang

Anda mungkin juga menyukai