Anda di halaman 1dari 34
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA e DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Jalan H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kavling 4-9 Jakarta 12950 Telepon (021) 5201590 (Hunting), Faksimile (021) 5261814, 5203872 Website : www.yankes.kemkes.co.id GERMAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN NOMOR HK.02.02/1/105/2023 TENTANG INSTRUMEN SURVEI AKREDITASI KLINIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN, Menimbang : a. bahwa dalam penyelenggaraan Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat Praktile Mandiri Dokter, dan Tempat Praktikk Mandiri Dokter Gigi dilaksanakan oleh lembaga _ penyelenggara Akreditasi dan menggunakan standar yang ditetapkan oleh Menteri; b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2022 tentang Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi untuk terselenggaranya Akreditasi secara optimal diperlukan instrumen survei akreditasi Kdinik; c. bahwa berdasarkan pertimbangan _sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan tentang Instrumen Survei Akreditasi Klinil Dipindal dengan CamScanner Meningat wie Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063}; Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5584) sebagaimana telah beberapa keli diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 ‘Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); Peraturan Pemerintai Nomor 47 Tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 229, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5942}; Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 316) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 317); Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 156); Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2022 tentang Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat, Dipindal dengan CamScanner Menetapkan KESATU. KEDUA KETIGA KEEMPAT Be Klinik, Laboratorium Kesehatan dan Unit Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 1207); 7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/1983/2022 tentang Standar Akreditasi Klinik; MEMUTUSKAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL — PELAYANAN KESEHATAN TENTANG INSTRUMEN SURVEL AKREDITASI KLINIK. Menetapkan Instrumen Survei_ Akreditasi_—_Klinik scbagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Direktur Jenderal ini, Instrumen Survei Akreditasi Klinik sebagaimana dimakeud dalam Diktum KESATU digunakan sebagai alat bantu dalam penilaian survei akceditasi kdinile. Direktur Jenderal dan = masing-masing —_lembaga penyelenggara Akreditasi melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap Keputusan Direktur Jenderal ini. Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 11 Januari 2023 Dipindal dengan CamScanner LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN NOMOR HK.02.02/1/105/2023 TENTANG INSTRUMEN SURVEI AKREDITASI KLINIK INSTRUMEN SURVEI AKREDITASI KLINIK BAB | PENDAHULUAN Latar Belakang Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan keschatan yang menyediakan pelayanan medik dasar dan/atau spesialistik secara komprehensif, yaitu: 1. Pelayanan sesuai standar pelayanan kedokteran Pelayanan yang disediakan dokter merupakan pelayanan medis yang melaksanckan pelayanan kedokteran secara lege artis dan mengacu pada stander pelayanan kedokteran yang ditetapkan. Pengobatan yang diberikan sesuai kebutuhan, sadar biaya, sadar mutu, berbasis bukti ilmiah (evidence based). Pelayanan Paripurna (comprehensive care) Pelayanan yang diberikan bersifat paripurna (comprehensive), yaitu termasuk pemeliharaan dan peningkatan keschatan (promotive), peneegahan penyakit dan proteksi khusus (preventive & spesific protectior), pengobatan (curative) termasuk di dalamnya pelayanan kegawatdaruratan (emergency), pencegahan kecacatan (disability limitation], dan rehabilitasi setelah sakit (rehabilitation) dengan ‘memperhatikan kemampuan sosial serta sesuai dengan mediko legal dan etika kedokteran. Pelayanan berkesinambungan (continuum of care) Pelayanan berkesinambungan adalah pelayanan yang tidak terputus, dileksaneken secara proaktif untuk tercapainya pelayanan yang efektif dan cfisien. Dipindal dengan CamScanner we Klinik pratama merupakan klinik yang hanya menyelenggaralcan pelayanan medik dasar, sesuai dengan kompetensi dokter atau dokter gigi. Upaya pelayanan kesehatan di klinik pratama meliputi aspek pelayanan medik dasar rawat jalan dan rawat inap. Klinik utama merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik, atau pelayanan medik dasar dan spesialistik. Upaya pelayanan keschatan di klinik utama meliputi aspek pelayanan medik spesialistik, atau pelayanan dasar dan spesialistik, Klinik utama dapat menyelenggarakan pelayanan rawat jalan dan rawat inap. Berdasarkan data pada tahun 2021 terdapat 11.347 Idinik (ldinilc pratama dan lelinik utama) di Indonesia. Sebagai upaya peningkatan mutu pelayanan fasilitas kesehatan maka setiap fasilitas kesehatan melaksanakan akreditasi termasuk klinik pratama dan klinik utama. Akreditasi adalah pengekuan terhadap mutu fasilitas pelayanan keschatan setelah dilakukan penilaian bahwa fasilitas pelayanan keschatan telah memenuhi standar akreditasi yang disctujui oleh Pemerintah. Akreditasi di Puskesmas, Klinik, Laboratorium Keschatan, UTD, TPMD, dan TPMDG menggunaken Standar Akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri dan dilaksanakan oleh Lembaga Penyelenggara Akreditasi. Pemerintah mengharapkan pada tahun 2024 seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia telah terakreditasi sesuai dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020- 2024. Dalam hal memenuhi standar akreditasi klinik yang meliputi penilaian terhadap elemen penilaian, maka diperlukan adanya suatu alat bantu. Berdasarkan hal tersebut maka Kementerian Kesehatan menctapkan Instrumen Survei Akreditasi Klinik, Sasaran 1. Pemerintah daerah provinsi; 2. Pemerintah daerah kabupatan/kota; 3. Klinik; dan 4. Lembaga Penyelenggara Akreditasi Dipindal dengan CamScanner 6x BAB IL INSTRUMEN SURVEI AKREDITASI KLINIK Instrumen Survei Akreditasi Klinik Kelompok Tata Kelola Klinik (TKK) Klink merupakan fasilitas pelayanan Kesehatan yang menyclenggarakan pelayanan keschatan yang menyediakan pelayanan medik dasar dan/atau spesialistik sccara komprehensif. Pelayanan keschatan di klinik dapat berupa pelayanan rawat jalan, rewat inep, dan kegawatdaruratan dan pertolongan persalinan normal sesuai standar. Klinik Pemerintah adalah adalah Klinik yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, Lembaga pemerintah, TNI dan POLRL Klinik Swasta adalah Klinik yang diselenggarakan oleh masyarakat, baik perorangan, badan usaha maupun badan hukum. Klinik Pratama adalah Klinik yang menyelenggarakan pelayanan medis dasar. Klinik Utama adalah Klinik yang menyelenggarakan pelayanan medis spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik. Untuk dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada pasien klinik harus memilili kepemimpinan yang efektif. Salah satu indiketor kepemimpinan yang efektif adalah adanya kejelasan pembagian tugas dan peran dari masing- masing pemangku kepentingan di Klinik yaitu pemilik, penanggung jawab, dan pemberi pelayanan tertuang dalam sebuah tata kelola klinik, Tata Kelola Klinik memuat: Visi misi Islinik; ‘Tata kelola dan struktur organisasi; Uraian tugas dan fungsi masing masing pemangku kepentingan; ‘Tata kelola sumber daya manusia; Tata kelola fasilitas dan keselamatan; dan ory ee pe Tata kelola pengaduan dan tindak lanjut. Tata kelola Klinik yang baik akan menghasilkan pelayanan yang baik terutama dalam upaya meningkatkan mutu dan keselamatan pasien 1, Standar 1.1 Pengorganisasian Klinik (TKK 1) Dalam mengemban tugas, tanggung jawab dan wewenang, Klinik perlu menyusun pengorganisasian yang jelas. Pengorganisasian Klinik disesuaikan dengan visi, misi dan tujuan klinik. Struktur organisasi Klinik ditetapkan dengan kejelasan tugas dan tanggung Dipindal dengan CamScanner jawab, alur kewenangan dan komunikasi, kerja sama, dan keterkaitan antar petugas ELEMEN PENILAIAN RELENCKAFAN BURTI SKORING Tersedia visi, misi dan wjuan |Terdapat penetapan visi, mist 10 Klinik yang ditetapken pihak |dan tujuan oleh _pemilik, : yang berwenang. pimpinan ataupun __pejabat berwenang Tereedia truktur organieaai | 1, Terdapat stwuktur onganisasl 10 Minik yang ditetapkan olch | Klinik dalam — dokumen : pejabat berwenang, pendirian xlinik ataupun dokumen lain yang sah 2. Terdapat bukti penyampaian —_informasi struktur organisasi Klinik Tersedia train tugas, |1, Terdapat dokumen yang sah 16 tanggung jewab, wewenang| yang mencantumkan uraian 2 ang ditetapkan tugas, tanggung jawab dan wewenang 2. Melakuken wawencara techadap pemgas dalam memahami uraian tugas, tanggung —jawab dan wewenang Standar 1.2 Tata Kelola Sumber Daya Manusia (TKK 2) Klinik memiliki tata kelola Sumber Daya Manusia (SDM) yang meliputi perencanaan, pemetaan kebutuhan, perekrutan, evaluasi dan pengembangan Sumber Daya Manusia. Kebutuhan mempertimbangkan jumlah, jenis dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dan jenis pelayanan yang disediakan Klinik, Jenis dan jumlah ketenagaan pada kdinik pratama dan utama disesuaikan dengan aturan perundangan yang berlaku. telah ditetapkan peraturan — perundangan ELEVEN PENILATAN KELENGKAPAN BUKTL SKORNE Pemenuhan kebutuhan —dan | 1, Terdapat dokumen 10 ketersediaan tenaga dilakukan | —perencanaan kebutuhan 5 sesvai dengan jumlah dan jenio} —tenaga_seauai__dengan. kebutuhan layanan yang] jumlan_ = dan_—_jenis, mengacn pada ketentuan | kebutuhan layanan yang peraturan perundangan yang] mengacu pada ketentuan Dipindal dengan CamScanner ELEMEN PENILATAN, KELENGKAPAN BURT! SKORING yang telah ditevapkean 2 Melakuken — wawancara kepada pimpinan Klinik tentang perencanaan tenaga jumlah proses Kebutukan sesual dengan dan jenis kebutuhan kelinile layanan di Tersedia file _-kepegawaian seluruh SDM yang diperbaharui ‘eccara berleala Terdapai__dokumen kepegawaian seluruh yang diperbaharui berkala eoug Tinerja SDM dievaluasi secara berkala. 1. Terdapat dokumen hasil penilaian kinerja SDM yang dilakukan berkala 2, Melakukan secara wawancara eepada pimpinan dan staf lini untuk memastikan dilaksanakannya proses penilaian kinerja SDM. secara berkala 10 0 Standar 1.3 Tata Kelola Fasilitas dan Kesclamatan (TKK 3) Klinik harus menyediakan fasilitas yang amen, berfungsi dan suportif bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung. Klinile juga harus menyediakan peralatan kesehatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 7 metiputi 1. Keselamatan den keamanan 2. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) serta limbah SEMEN PENTA RELENGEABAN BURT “SEORNG Tersedia bukti perizinan sesuai | Terdapat dokumen — bukti 10, vetentuan -—perundang-| peinan sesuai ketentuen| undangan yang berlaku. perundang-undangan yang, beetaku a w Dipindal dengan CamScanner ELEMEN PENILATAN KELENGKAPAN BURT! SKORING BS 3. Penanggulangan bencana 4. Sistem proteksi kebakaran 5. Perelatan media Sistem utilitas meliputi listrik, air dan gas medis serta sarana sanitasi 7. Sampah domestik dan limbeh Tersedia daftar mventaris dan | 1, Terdapat dokumen daitar 10 bulei pemoliharaon sarena | inventarissarana_ yang, a yang tersedia di Klinik. tersedia di klinik 2. Terdapat SPO pemeliharaan sarana yang tersedia di klinik 3, Terdapat dokumen bukti pemeliharaan serana yang tersedia di klinik 4. Melakukan observasi terhadap bukti pemeliharaan sarana 5. Melakukan — wawancara terkait proses pemeliharaan serana yang tersedia ous Tersedia bukti pelaksanaan | 1. Terdapat SPO pelaksanaan pengamanan dan pengawasan| — pengamanan klinik fakes keluar masuk fasyankes. | 2, Terdapat dokumen bukti pelaksanaan pengamanan dan pengawasan akses keluar masuk klinik 3, Melakukan observasi dan wawancara, terhadap pelaksanaan pengamanen dan pengawasan akses keluar masuk klinik Tersedia _buli_pengelolaan | 1. Terdapat SPO pengelolaan TO bahan berbahaya dan beracun | Bahan Berbahaya dan ; (B3) serta limbah B3 sesuai] — Beracun (B3) serta limbah peraturan perundang-| 83 undangan, 2, Terdapat dokumen bukti pengelolean Bahen Dipindal dengan CamScanner 210s ELEMEN PENILATAN KELENGKAPAN BURT! SKORING Berbahaya dan Beracun (B3) serta limbah BS sesual peraturen perundang-undangan 3. Melakuukkan observasi dan wawancara _terhadap proses pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B9) serta limbah B3 carah: ometsk scerta| samnati aenestie ena| FomellGAa le Habe “sboss| pinion i inte pereturan ———perundang-|2, Teidapat dokumenDUkt angen, peaglélean —simpah domes ah pengelolean air limbah sesuai dengan ketentuen peraturan _perundang- undangan 3. Melakukan —observasi pengelolean sampah domestik serta pengelolean air limbeh 4. Melakaken wawancara dengan petugas tentang proses pengelolaan sampah domestik seria pengelolzan air limbah Ta ak pea S| Cree xo] ringan dan bok pemelaraan | pemetinaraan APAR 5 wea a asa a i api ringan dan dokumen bukti pemeliharaan APAR 3. Melakukan wavancara cerkat = pemeharaan APAR 4. Melakuken —— simuas! Teresa jovani jar Gar | Nelakakan —obsevasi | 70 Jar eves yg ilo untuk methat| 5 wleclians! abi rambu atau penunjuk ‘arah [penande jalus) dan Dipindal dengan CamScanner eis ELEMEN PENILATAN KELENGKAPAN BURT! SKORING Jalur evakuasi 2, Melakukan wawancara pengeishuan staf Klinik terkait rambu-rambu atau penunjuk arah (penanda Jalur) dan jalur evakuasi Tela — bat —Taranaan [1 Tendapat ——dotumes | 70 mnerokok rebijekan tera tarangen| aera 2, Terdapat tanda larangan mera pemeShersan den wti| pemethrens «dan | bukii izin BAPETEN untuk yang |2, Terdapat dokumen berupa memiliki pelayanan radiologi dattar inventaris peralatan medis 3. Terdapat bukti pemeliharaan dan bukti kalibrasi peralatan medis 4 Terdapat —bukti—izin BAPETEN untuk yang memiliki pelayanan radiologi S Melakukan —_observasi untuk memastiken peralatan medis sesuai dengan daftar_inventaris dan terpelihara dengan bai 6. Melakukan — wawaneara tentang proses pemeliharaan dan \kalibrasi peralatan media Standar 1.4 Tata Kelola Kerjasama (TKK 4) Klinik dapat melakukan kerja sama dengan pihak lain untuk memenuhi kebutuhan pelayanan. Dasar pelaksanaan kerja sama tersebut dituangkan dalam bentuk dokumen kontrak yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan, Kontrak dapat berupa kontrakt klinis dan kontrak manajemen. Dipindal dengan CamScanner -12- ELEMEN PENICATAN RELENGRAPAN BORTE SRORING Ada dokumen Konirak lau |Terdapat dokumen Kontak 77 petjanjian Kerja sama yang_| atau perjanjian kerja sama : jelas. Dokumen Kontak memiliki [Terdapatindikator —kinena io dle Hsin Ghakaen [aia sees) alae | melakukan kerjasama, ketjasama dan tercantum pada dokumen iontrake Fda bukti monitoring dan | 1. Terdapat dokumen bukit 10 evaluasiserta tindak lenjut | monitoring dan evaluasi ‘ tethadap pemenuhan indikator | serta_—tindale—_Tanjut kineria yang tereantum di] terhadap —_-pemenuhan dalam kontrak. indileator Idnerja yang cercantum di dalam kcontrak 2, Melelasican —_wawancara terkait monitoring dan evaluasi —serta_tindale lanjut terhadap pemenuhan —_indikator Ikinerja yang tercantum di dalam kontrak Dipindal dengan CamScanner -13- Instrumen Survei Akreditasi Klinik Kelompok Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) Dalam memberikan pelayanan dan asuhan pada pasien, klinik melaksanakan program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien. Klinik menjalankan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien secara komprehensif sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kompleksitas pelayanan yang diberiken. Ruang lingkup Peningketan Mutu dan Keselamatan Pasien pada klinik adalah: 1. Pemilik, penanggung jawab dan seluruh staf dan bagian terlibat dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien; 2. Ada penetapan, pengukuran, evaluasi dan analisa dari indikator mutu Klinik; 3. Pelaporan insiden keselamatan pasien menggunakan prosedur yang ditetapkan; 4. Pengendalian dan Pencegahan Infeksi; dan 5. Penerapan Standar Sasaran Keselamatan Pasien. Klinik memiliki penanggung jawab dalam pelaksanaan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien. 1. Standar 2.1 Upaya Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP1) Dalam rangka meningkatkan mutu dan keselamatan pasien maka kdinik mempunyai program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) yang menjangkau seluruh bagian dan seluruh tenaga yang bekerja di Klinik. Penanggung jawab Klinik menunjuk koordinator program PMKP untuk melaksanakan program PMKP di Klinik SEMEN PENTLAIAN BLENGEAPAN BURT —_[ ~SKORING rmenetapkan praanggung java’ | jab muta 5 progam vang dikir, devalues: nats | indikaror muta Mink 5 dan tindak lanjut™ serta 2. Terdapat Kebjakan terkat Gilaporkan kepada penanggung| —_pengukran dan java Wink dan pei pelaporan indikator muta Dipindal dengan CamScanner 2 [aes ELEMEN PENILATAN KELENGKAPAN BUKTI SKGRING 3 Terdapat dokumen bukti pengukuran, analisa, tindak lanjut dan pelaporan indikator mutu Klinik: evaluasi, yang dilaporkan Kepada penanggung jawab Klinike dan pemilike 4, Terdapat dokumen bukti umpan penangguag ‘klinik dan pemilits ‘Terdapat dokumen bulkti pengukuran, —_evaluasi, anelisa, tindale Ianjut dan balk perbaikan dari jawab pelaporan Indikater Nasional Mutu yang disampaikan kepada Kementerien Kesehatan 6 Melaksanakan wawancara untuk memastikan pelaksanaan pengukuran indikater muta Tnsiden _Keselamatan dilaporkan dan dilalrukkan investigasi ketentuan. sesuai dengan pasiea | 1 Terdapat dokumen bukit pelaporan Keselamatan pasien sesuai dengan ketentuan berlaku insidea yang, 2. Melaksanakan wawancara dengan penanggung jawab mutu tentang pelaporan dan proses investigasi terhadap keselamatan pasien insiden ‘Ada dafter risiko Klinik yang dibuat sekall dalam setahun dan dilakukan mitigasi risiko Lterdapat dokumen daftar risikeo sckeali dilakukan mitigasi risiko 2.Melaksanakan wawancara Klinik yang dibuat dalam setahun dan dengan penanggung jawab mutu tentang daftar proses penetapan risiko Klinik dan cara mitigasi tisike Dipindal dengan CamScanner 2 18% ELEMEN PENILATAN KELENGKAPAN BUKTI SKGRING ‘Ada bukti tindak lanjut_ dari | 1, Terdapat busi tindak lanjut 10 5 mitigesi isiko dari mitigasi risile 2.Melakuken wawancara dengan penanggung jawab mutu tentang tindak lanjut dari mitigasi risiko 0 Standar 2.2 Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien (PMKP 2) Klinik menerapkan Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) dalam pelayanan dan asuhan pasien. Penerapan SKP melalui pengukuran, evaluasi dan pelaporan Indikator SKP. ELEMEN PENTLAIAN. RELENOKAPAN BURT SKORING Tersedia bukti identifikasi [1, Terdapat SFO identifikasi pasien 10 males SaCRTRTERIEAA Eh “PeclapGt! GAL pibsmonan || & kepada pasien sesuai| —identifikasi pasien dengen kebijakan dan /3, Melaksanakan wawancara prosedur yang ditetapkan. kepada petugas tentang proses identifikest pasien 4, Simulasi petalcsanaan identificast pasien di ttinit Tersodia Dalat | 1. Tordapat SPO pelaiesanaam 70 plaksanaan komunikasi | komunikant fbi 5 felt yang | 2. Terdapat — dokcumen —bukti didolcumentasilean —di| —_pelakeanaan komunikasi efelaif ream medil pasien. yang didokumentasiken di rekam medile pasien 3. Melakcsanalcan wawancara kepada petugas tentang proses comunileasi flit 4, Simulast pelaksanaan leomunileasi efeleti di nile Tersedia Dukti| 1, Tedapat SPO pengelolaan 10 pengelolaan —Keeamanan | lecamanan obs risilco tinggi é bat risiko tinggi 2, Terdapat daftar obat risiko tinggi yang diperbaharui secara berkala 3. Melaksanakan observasi_ dan wawancara dengan _petugas terkait pengelolaan keamanan obat risiko tings: Penandaan wisi [7. Terdapat SPO Penandaan sisi % Dip nda dengan CamScanner 2 16s ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORING operasi/tindakan medi ‘operasi/tindakan medis 0 secara konsisten oleh |2. Terdapat dokumen —_bukti pemberi pelayanan yang] Penendaan sisi operasi/tindakan akan melakukan tindakan] — medis secara konsisten oleh ecsuai kebijaken dan| — pemberi _pelayanan yang akan prosedur yang ditetapkan | melakukan tindakan —_sesuai dan didokumentasikan di] kebijakan dan prosedur yang rekam medis pasien ditetapken 3. Melaksanakan wawaneara terkait pelaksanaan Penandaen sisi operasi/tindakan medis secara konsisten oleh ppemberi pelayanan yang alan melakukan tindakan sesuai kebijakan dan prosedur yang ditetapkan Tersedia bukti | 1, Terdapat SPO pelakeanaan 10 fmabaiints sirsoa| agial sid onset 3 Safety Checkiist yang] 2. Terdapat dokumen —_bukti didolaamentasikan di pelaksonaan Surgical Safety ream media panien. Checktist. pada rekam medis poe. 3. Melaksanakan wawancara terkait pelaksanaan Surgioal Safety Cheenti Tas aes norma [Tea SI orn ges PO peacrapan keborstan |2. Tesdapat media informant] tangan sesusi ketentuan | tentang penerapan kebershan wu. a S. Nelaksarekan ——wawancara dengan pasion dan petugas tentang penerapan kebershan tangan 4. Simulasi keberathan taagen lth pasien dan pecuges diteapan ink dalam |cederakarena jth 5 mencegah pasien cedera ayer jatuh Fala GaaT implemenai| U Nlalaanakan —obearvaad baeT] To laneka-angeah ieipleanatat pencownenpoucn| — & pencegahan pasien jatuh. | jatuh. 2.Melaksanakan wawancara dengan petugas terkeit _implementasi Dipindal dengan CamScanner -17- ELEMEN PENILATAN, KELENGKAPAN BURT SKORING pencegahan pasien jatun. Standar 2.3 Pencegahan dan Pengendalian Infelsi (PMKP 3) Klinik melakukan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI). PPI dilaksanakan untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan. Penanggung jawab klinik menunjuk koordinator atau penanggungjawab PPI untuk penerapan PPI sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Klinik membuat identifikasi risiko setiap tahun di akhir tahun sebagai dasar rencana penerapan pencegahan dan pengendalian risiko infeksi di tabun berikutnya. Blink menevapkan PI Terdapat kebiakan Pet ating | TO ebjakan dan prosedur [2. Terdapat SPO palaksanaan | & Pdi nik prope) FP) eskusl denn pelayanen dan riko yang ada di wine Dneapkan param PR ap Terdapat Progam PP vane] 10 sit ditewpkan oleh Penanggung| — & jewab ink 4, Terdapat ulti pelakeanaan pete PP seal et dengan pelayanan kesehatan, ee aa eumber'dava gang ada di ki 3, Observasi dan wawancara pelekaanaan program PPI ida panama pag Tepe BK panetagan penaraTe} 1 sai vers |jawab PPL 5 bertanggung java sata monitoring, mengevatuas implementa PP di inde seit seta ‘elabas dan sosialisasi_ secara beak don terdokcumentaa Tereedia but earana | T. Tevdapat SPO hand Wpwane io Kebersinan tangan dan |[2. Tersedia swenakebersinan | 5 auat “ent mizwpa | tangan Dipindal dengan CamScanner -18- MENTAL ROA OT SKORNE manprikicdan nga | 3A bai peso aa tenga kebersthan| dan pelathan hand hygiene eee Ips Sea peg, dan pengunjung 4. Ada bulkti—_pelakoanean kebersman tangan pada sta veinie Telia Ta Ferdapar baR pelaksaraan progam | To pelaksanaan program PPI| PPI dan telah diaporkan kepada) — Instrumen Survei Akreditasi Klinik Kelompok Penyelenggaraan Kesehatan Perseorangan (PKP} Pelayanan yang dilakukan di Klinik meliputi pelayanan preventif, promot, kuratif dan rehabilitatif. Pelayanan pasien memperhatikan hak pasien dan keluarga serta mutu dan keselamatan pasien. Klinik pratama menyclenggarakan pelayanan keschatan dasar scdanglsan klinik utama menyelengggarakan pelayanan spesialistik. Pelaksanaan asuhan dan pelayanan dilakukan secara terintegrasi oleh semua Profesional Pemberi Asuhan (PPA). Asuhan pasien terintegrasi merupakan konsep pelayanan berfokus pada pasien dilaksanakan sehari hari dengan implementasi dapat terlihat sebagai berikut: 1. Pelayanan memperhatikan hak pasien dan keluarga dan mendukung, keterlibatan pasien/keluarga dalam asuhan pasien; 2. Dokter melakukan integrasi seluruh asuhan dari PPA lainnya; dan Implementasi pelayanan terintegrasi dengan adanya Panduan Praktek Klinis (PPK), Alur Klinis, SPO dan CPPT (Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi). 1, Standar 3.1 Hak Pasien dan Keluarga (PKP 1) Pelayanan klinik didasarkan pada nilai-nilai keunikan pada diri pasien dan keluarganya. Dalam memberikan asuhan, Klinik melibatkan pasien dan keluarga dalam menetukan keputusan keputusan dalam pemberian asuhan. Kerahasiaan pasien menjadi hal penting yang harus di pahami oleh penanggung jaweb dan scluruh staf. Pasicn dan keluarga berhak menyampaikan keluhan tentang pelayanan yang mereka terima. Klinik menyediakan media untuk pasien, keluarga dan seluruh pengguna layanan yang ingin Dipindal dengan CamScanner -19- menyampaikan keluhan, konflik atau masalah lain dan klinilke menindaklanjuti keluhan atau pendapat yang disampaikan Tasca bat Mini [Tedapar dokunes “best Wine] 10 mensosialisasikan hak | telah mensosialisasikan hak dan a den kewajban pacien. | kewaibun posien Tereetia Waki potas [T. Terdapat Coker boner} To macrjdasian tenteng’bet| peta: fda seneladens| dan bewafban pan | tentang. ake dan bewnlan beserta keluarganya. pasien beserta keluarganya. 2. Nelelzukan —cboervasi dan vravancera dengan pstugas sen cue meri caion hake tetany Fass angen dan [1 Tevdapatdekamen bul baiwa | 10 memibiai Tic dan) pases: mengntden monies | 8 salen bake den ewajbennye. 2, Meleakan wavencare. dengen pial fanskal pualea meng diay ements ‘dai kewajibannya. “aa pomenahen ak} 7 Tevdapat SPO tentang | 70 pasin —berkebutuhan| —pemenuhan nek pasien| Muweue iu dalam | bevisbutuhan huruo atau ond! khusus. datas kandi Khusus 2. Malsean—obserasi den ea pie pa patien —terkalt proces er a verkebutuhan khusus atau dalam kendii hose Tessie poe, eda} TTedapat SFO penanganan | 70 aizs tempat ntue| — kuhan/orplain 5 mmenyampaikan keluhan|2. Terdapat doltmen buktitindal pelayanan bagi pesien| —lanjut Keuhan olen Kline dan sar aga ieamunikeiton dengan pasien dada tindalnjutkeuhen | atau kelurge oleh ink dan |. Nelskukan observa aiscascucaacas acageal| ESRacAMaSaitSlas eats pasien atau keluarea, bnfuk menyempaikan keluhan patie “i ane Dipindal dengan CamScanner -20- ELEMEN PENILATAN KELENGKAPAN BURT SKORING TReluarga, 4, Melekukan wawancara pasien terksait penanganan keluhen. a a sieais aac sada | Geaemuiad’ dan, Gadecileriat| lanjat’ yang telah | yang telah clalekan diakuken da, Malla saeco uv petugas/manajemen Klinik tentang proses tindale Ianjut pengaduan Standar 3.2 Pasien dan Keluarga Dalam Proses Asuhan (PKP 2j Dalam mendukung pemberian asuhan terintegrasi maka PPA melibatkan pasien dan keluarga dalam proses asuhan pasien. SEEN ERAT TECERORAPAN BURT SONG Fas bale peakvenaan |. Teepe S80 peseuuan] Te perocujuan tindekan | cindakan kedokteran 5 kedokteran, dan |2, Terdapat dokumen bukti terdokumentasi i rckam | —pereerujuan tndakan kedokteran meds pasion en terdokumentast dl rekam medik pasien, Pasien atau _keluarga | 1, Terdapat dokumen bukil pasien mmengeishuirencana | staueluargamengeahui] aoulan, dignostik dan] rencana esuban, diaguostk dan kemungkinan hasil kemungkinan hasil asuhan yang eouhen yengdbertan. | cberitan, 2. Melaksanaken ——-wawencara kepada pasien atau keluarga apakeh sudah —mengetahui rencana asuhan, diagnostik dan kemungkinan hasil asuhen yang ciberikan, Standar 3.3 Penerimaan Pasien Klinik (PKP 3) Dalam Proses penerimaan pasien, Klinik melakukan pendaftaran dan skrining. Pendaftaran dan skrining bertujuan untuk mengetahui kebutuhan pasien dan menilai kemampuan klinik dalam memberikan pelayanan. Dipindal dengan CamScanner 2a] = SCEMEN PENTATAN SCENGRAPAN BURT SKORNG ia pronedae | Trdapat SPO pendatran 70 pencanans en 5 ditctopkan. a endaparas ——neouni|(Gilaksanua endear 3 regulas yang ditetaplan, | 2, Melakukan wewancara dengan petupa dan pasien tecait pelaksanazn pendaftaran Ta prosediayaining | Tedapat SPC aang 16 yang ditetapkan 3 a wating seaial segttaat| | jellies ata 5 yang dittapkan, 2, elaksanakan observasi dan Seer eat planned eeinng Standar 3.4 Pengiajian Pasien(PKP 4) Proses pengkajian dilakukan secara komprehensif mencakup berbagai kebutuhan dan harapan pasien dan keluarga. Bia busi Hlakaka [To Ferdapet bak dokumen | 10 kajan sien oleh wea] yengkaian asin ooh rea 3 diagnosis yang] divangkan ke dalam ekam ditanngkan ke data | edie rekam media 2. Melaksanakan ——_obseeves pengkajian pasien oleh PPA Kojian awal celeurang | Terdapat buletipengkajian _awal ous kurangnya memuat data | sekurang kurangnya memuat data: 1, Status fisile 1) sampai 2, Psikososial-spiritual 3. Riwayat kesehatan pasien 4, Riwayat penggunaan obat 5. Screening gizi pasien Pengkajian awal dilaleukan 1224 jam Kajianulang Gibuat | Terdapat_ buku pengkajian ulang 10 dalam bentuk CPPT dan | yang dibuat dalam bentuk CPPT dan ; terdokumentasi di Rekam | terdokumentasi di Rekam Medik, Medik. Dipindal dengan CamScanner -29- Standar 3.5 Rencana Asuhan dan Pelaksanaan (PKP 5) Pelaksanaan asuhan sesuai dengan rencana asuhan. Rencana asuhan menjelaskan asuhan dan pengobatan/tindakan yang diberikan kepada seorang pasien. MEN PERTAIN APA ORT SEONG Fae bak teveana ash | Tadaper dokuen iat ama] 10 och PPA dan fasuhan terintegrast antar PPA terdokumental arden | feneana, ‘aiuhan Sera saa pale Kolaboreti dan terdoleumentai di rekam medi poste, Fala Talat pilaaamaan | Terdapar kamen bulir] 10 asuhen den ptexsancan —asunen den |S terdokumentasi di rekam | terdokumentasi di rekam medis ces sa Faas Fencana uF] Tenaga Tae — RTT seniian sescapeaiala| aaiaca seat weaa| oleh pemten aounan. | serra berkala olch pember ny aomearetaras wipe dengan petugas terkait evaluasi rencana asuhan secara berkala Standar 3.6 Pelayanan Promotif dan Preventif (PKP 6) Klinik menyediakan pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatit Penyelenggaraan pelayanan promotif dan preventif di Klinik sesuai dengan kebutuhan pasien dan masyaralat serta mendukung program prioritas nasional maka dilakukan pemantauan secara berkesinambungan. ELEMEN PENILATAN KELENGKAPAN BURT SKORING ‘Ada pelayanan promotif I. Terdapat dokumen —_bukti 10, 5 ao dan preventif —_yang| _pelayanan promotif dan preventif dilakukan secara berkala. | yang dilakuican secara berkala. 2. Terdapat — dokumen uke pelaksanaan pelayanan Program Nasional yang —_disesuaiken dengan jenis Klinik termasuk penatalaksanaan sesuai standar 3. Meleksanakan wawancara dengan pihals manajemen klinik/petugas tentang pelayanan _promotif, Dipindal dengan CamScanner - 23 - ELEMEN PENILATAN KELENGKAPAN BURT SKORING preventif, kuratir dan rehabilitait termasuk Program Nasional yang disesuaiken dengan pelayanan di kelinikc (TB/HIV/Stunting Wasting/Keachaten Ibu Anak dll Tam WapelaRSanaa | TTerdapat buy pencaatan daw | 10 seis lige peabanians | pelapaind polaktaican’pees| —E pregran promout dan | promi? dan preven proven 2, Terdapot bul) penctstan dan pelaporan pelakssanaan Program Nasional (Pelaporan—TB- S1T@/Stunting dan wasting/HIV. SIHA/Kesenatan Ibu Anak dl), disesuaikan dengan _—_jenis pelayanan di Klinik Standar 3.7 Pelayanan Pasien Risiko ‘Tinggi dan Penyediaan Pelayanan Risiko Tinggi (PKP 7) Klinik menetapkan regulasi pelayanan pasien risiko tinggi dan penyediaan pelayanan risiko tinggi berdasarkan Panduan Praktik Klinis dan peraturan perundang-undangan. SEMEN PENTEALAN ELNGRAPAN BOR SORE Tae penctapan pelapanan {I Tenapat peretapan pelavanan | 10 pesicn risko tinggi pada — pesicn risk ting! di Mini 3 stink 2 Terdapet penetapan_pelayanan visio ini ink 7a Waka pelaisanaan |, Terdapat SFO peasanaan | 10 $ pemberian pelyanan| — pemberian pelayenan pada petla pasien visiko tinggi] pasien ristko tinggi dan tinggi scsuei SPO yang|2. Terdapat dokumen —_bukti ada. pelaksanaan pemberien pelayanan pada pasien risiko tinggi dan pelayanan _risiko tinggi. 3. Mcleksankan observasi den wawancara pada petugas dan pasion terkait _ pemberian pelayanan tethadap —_pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi Dipindal dengan CamScanner “Bae Standar 3.8 Pelayanan Anestesi dan Bedah (PKP 8) Pelayanan anestesi dan bedah dilaksanakan sesuai standar, sesuai dengan perencanaan dan kajian secara komprehensif, dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. SEMEN PENTA RSLENORAPAN BORH SRORNG Ri renctaplan | Tedapad SPO pelevanan ewe] TO prosedur —pelayanan | dan bea 5 nests’ dan bedah seausi kebutuhan, Feayanan anesies dan | 1-Tedapar dokammen bu baa | 10 bedah ilakuken oleh | polayenan anestesi dan bedch| 3 tenga meais yang | ilakukan oleh tenega medis eet emis acauan | vada Wiocetet cea “ac iene pain | pmiae) GONE Gee vane erik bela 2, Mélekaanekan —wavancara dengan manejemen nix, gas ete “dai asa fata! mca ella anestesi dan bedah esis Tass dan RI Rapa dokumen bak batiwa | 76 sicko Seclgi pasion | pementauae statis Maislogi pasien seama —pemerian | selama pemberian shestesi oleh anested oleh petuguo | petugao dita dalam rekam medio cieeeae uae’ sata | pale medis pasien. ‘da bali pdakaanaan | Terdapat dokummen —bakat | Kaan pra bedah, pelaksanean kaa pra Deda 5 ‘Ada bala palaanacn | Terdapatdokumen ulti} 10 iajian pra anestest, | pelakeanaan kajlan pre ancses 5 da bulat pemantauan]| 1 Terdapat —dokumen —balat | —Yo dan evaluasi pasha | pementauen dan evauasi] anestsi dan beds, selama fndakan pembedahan 2. Terdapat — dokumen but ameata! dem beh, Dipindal dengan CamScanner 2g8" Standar 3.9 Pelayanan Gizi (PKP 9) Pelayanan gizi dilakukan sesuai dengan kebutuhan ketentuan peraturan perundangan, pasien berperan perencanaan dan seleksi makanan. pasien dan serta dalam ELEMEN PENILATAN KELENGKAPAN BURT! SKORING Asuhan giai dilakukan olch —petugas. yang berkompeten sesuai dengan aturan perundangan. Terdapat dokumen _ penetapan petugas yang berkompeten sesuai dengan aturan perundangan. 10" 5 0 Disusun rencana asuken gidi berdasarkan kajian kebutuhan gizi_ pada pasien sesuai dengan kondisi Kesehatan dan Kebutuhan pasion. Terdapat dokumen rencana asuhan gizi berdasarkan kajian kebutuhan gisi pada pasien sesuai dengan kondisi keschaten dan kebutuhan pasien ows Distribusi dan pemberian makanan dilakukan sesual jadwal dan. pemesanan dan di dokumentasikan. T.Terdapat dokumen bukit bahwa distribusi_ dan pemberian makanan — dilakukan —_sesuai Jadwal dan pemesanan 2, Melakesanakan wawaneara dengan petuges terkait distribusi daa pemberian makanan yang dilakukan sesuai jadwal dan pemesanan ous Pasien dan/atau keluarga Giberiedukasi__ tentang pembatesan dict pasien can keamanan atau kebersihan makanan, T.Terdapat dokumen bukit bahwa Pasien dan/atau keluarga diberi edukasi tentang pembatasan dict pasien dan keamanan atau kebersihan makanan. 2, Melaksanakan wawancara, dengan pasien dan petugas terkait edukasi_ tentang, pembatasan diet pasien dan keamanen atau_kebersihan makanan. Dipindal dengan CamScanner “86 10. Standar 3.10 Pemulangan dan Tindak Lanjut Perawatan (PKP 10) Pemulangan dan tindak lanjut pasien bertujuan untuk kelangsungan layanan dipandu oleh prosedur yang baku dan jelas. Rujukan dilaksanakan apabila Klinik tidak memiliki kompetensi penanganan yang sesuai dengan kebutuhan pasien. ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORING Dokter melaksanakan |Terdapat dokumen bukti bahwa 10 pemulangan dan | Dokter meleksanekan pemulangan 3 menyusun rencana tindak | dan menyusun rencana tindak lanjut sesuai dengan | lanjut secuai dengan rencana yang rencana yang disusun | disusun dan kriteria pemulangan. dan kriteria pemulangan. ‘Ada bukit ringkasan | Terdapat dokumen bukil ringkasan 10 pulang pasien dalam | pulang pasien dalam rekam medis. . eka media ‘da bakit penberan J Terdapat— dokummen bali |—T0 informast kepada pesien| pemberien informesi tepada) saat pulang pasiee sat pulang. PL Metaxanckan—-wawancara kepada pasien — dan/ataw petugas terkait pemberian informesi kepada pasicn saat pulang. 11, Standar 3.11 Pelayanan Rujukan (PKP 11) Pelayanan Rujukan dilakeanakan apabila Mdinik tidak memilili kompetensi penanganan yang sesuai dengan kebutuhan pasien. ELEMEN PENILALAN KELENGEAPAN BURT SKORRG. Fda tain cata dan Terdapat SPO rujukan pasien, 10 prosedur rujukan pasien 5 Tinie yong —merajule[, Terdapat dolcumon bulai bakwa | 10 asin memastikan | Kiinile memastikan fasvankes | > bahwa faiyankes yang] yang ditaju dapat “memenui dituju dapat memenuni | kebutunan pasien yang dirujuic iebutuhan pasien 2. Malakesnakan —-wawancara dengan petugas terkait tatecara merujuk pasien ke fasvankes hain, Pasien /keluarga 1. Terdapat— dokumen —_bukti 10 memperoleh __informasi | _ pemberian informasi pada pasien 5 Dipindal dengan CamScanner 27 - STEVEN PENIEAIAN RECENGRAPAT HURT SROENE perectyjuan untuk |2, Terdapat dokumen bul iiauken soja | —perctjunn—pasin/canrg berdasarkan _kebutuhan seat dilakukan rujukan pasion. a Molakemakan— waweneara dengan pasien dan/atau petugas tecait pacberian infernal scbelu dlakan juan rujukan yang memenuhi] sarana —transportasi_ yang 3 syarat (khusus — klinik digunakan untuk —merujuk yng menyclenggoraian | pasen yng, memenubi ora pelayananravat nan, | anusus ink yang sanjetagicauah, — paijanc ih 2. Melaksenakan wawancara dongs Seige tka arto transporast—ruukan yang renin te Uae WA ern pelayanan rawat inap). a rium ni rajvkan Kini 5 Standar 3.12 Penyclenggaraan Rekam Medis (PKP 12) Klinik melakuken penyclenggaran pelayanan rekam medis sesuai dengan peraturan perundang undangan. Rekam medis di klinik dipelinara dan terdokumentasi dengan baik, ELENEN PENTA, EELENGKAFAN BUT SKORNG is ui |Tedepat dokumen bu 10 pengucnaeiram: — | peweleneeaied ‘eam ‘mei seal] sat eens sot aa Re Ta Teka RGA dokinmen GT Whee wedls | 36 sao, aia ‘sors | ama acai ia ota Irnoainal| © sees olen | Pemberi Asuban (PPA). Pratesiovel ‘Resbberi Asuhan (PPA), "da — tata — tara Terdapat SPO tentang tata cara | To peopipetian,, papi, Peiiaikd das 3 peminjaman dan | pemusnahan rekam meds pemusnahan rekam, Dipindal dengan CamScanner 28 - SCENEN PENTAIAY KELENCRAPN BORAT SKORNG nce Tada a EIT Terdapat Saks une] 10 ciehiage ahaa | mitied: Meta aan iene] rekam media pasien. | pasion 2, Meloksanaken —obsermasi dan wawancara terkait cara klinik menjaga kerahasiaan rekam medio pasien. Standar 3.13 Pelayanan Laboratorium (PKP 13) Klinik rawat jalan dapat menyelenggaralcan pelayanan laboratorium. Klinik rawat inap wajib menyelenggarakan pelayanan laboratorium. Pelayanan laboratorium dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. Klinik menetapkan jenis-jenis pelayanan laboratorium yang tersedia, Pelayanan laboratorium merupakan penunjang untuk penyelenggarean pelayanan medik di Klinik dan hanya untuk kebutuhan pelayanan di Klinik. ELEMEN PENILATAN KELENGRAPANBURTI SKORING, ‘Ada penciapan |Terdapat SK penetapan jenisjenie|— 0 yeaa pgianamemayaagemeuas. | pelayanan laboratorium yang diakan, ‘Terdapat ‘Terdapat dokumen SK Penanggung Jawab_ 0 Penanggung Jawsb|Laboretirium eenuei perundang.| 5, Laboratorium sesuai | unéangan yang berlaku. perundang- uundangan yang berlaku Tiiniky Tmondlapkan | TeNiepel poactapan reitang ial normal 7 rentang nilai normal | untuk setiap jenis pemeriksaan yang ey untuk setiap jenie | disediakan. pemeriksaan yang disediaican. ‘Ada bukit reagensia | Tersedia Teagensia esensial dan Dahan 3 esersial dan Bahan | lain semua dengan jeniapeavanan vane| 5 lain tersedia. sesuai | ditctapkan, pelabelan den dengen jenis | penvimpenannya pelayanan yang dlitetapkan, Dipindal dengan CamScanner 14. - 29 - ELEMEN PENTLAIN RELENGRAPANUKT SKORKE pelabelan dan ee Ada 1 Fenlapat_penetapan alla ais has] ——o pelaporen laborer 5 pencatatan dan |2. Terdapat SPO pelapocan, pencataten finda Janjut hasil| dan tindak Ianjat nasil Laboratorium Iaboratorium krits, | ksi 3. Terdapat dokumen bukti pelaksanaan Palaporan, ‘pebeatitin aa) idee a al Tsoorartum ki, a. Meldceniekan wavancara dengan eniges —Iaboratorium ——terkalt pelaksanaan prosedur —_pelaporan, pencatatan dan tindak lanjut hasil laboratoriuu kits, ‘Ada prosedur | Terdapat SPO rujukan spesimen dan/ o rijukiat’ apeatica | ata pegging gua peneaaan| = S, dan/ata_pengguna | laboratorium tidak dapat dill olen tayanan, ike | ik pemeriksaan Iaboratorinm tidak dapat dilaton oleh nik 7a ula [T Terdapat dokamen bul paaksanaan | 0 pelaksanzian Femaniapan Mutu internal um dan | 3, Pemantapan Mutu] —Pemantapan Mutu Ekstersal (PME) Intemal (PMI) dan) secara berkala Pemantapan Mutu |2. Melaksanakan wawancara dengan Eisternal (PME)| —peiugns tentang —_pelakoanaan secara berkala Pemantapan Mutt Internal (PMI) dan Femaniapan Mutu Eksternal_ (PME) secera berkala di tint Standar 3.14 Pelayanan Radiologi (PKP 14) Pelayanan radiologi disediakan untuk memenuhi kebutuhan pasien. Pelayanan radiologi dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. EN PENTEATAN ECENGRAPAN BURT SOAS Knit menerapkar'{ ir Teeapet SPO peayimen: radio] 0 prosetur pelayanan | — it 5 radiloi fa. Tendapat SK pmangsing _jewab Dipindal dengan CamScanner -30- ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BURTI SKORING ‘anan radiologi Ria eT ayaa | Tordapat doen DOT 5 raiokei © senuai| vadilog senet vendim prveeaurvan’| 5, dengan proedur| an termnsule Kepatuhan_terhadap ise 36 terminal | lanai Meeinanen Fuses kepatunan terhadap |2. Melaksanakan wawancara dengan menajemen petugas tentang —_pelakeanaan keamanan radiasi pelayanan radiologi yang sesuai dengan prosedur yang ada termasuk Kepatuhan terhadap — manajemen keamanan radiasi. Standar 3.15 Pelayanan Kefarmasian [PKP 15) Pelayanan kefarmasian dikelola sesuai dengan peraturan perundang- undangan. Pelayanan Kefarmasian di Klinik diselenggarakan oleh ruang/ instalasi farmasi, Pelayanan Kefarmasian di Klinik terdiri dari pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP, serta pelayanan farmasi klinis. =LEMEN PENTATAN REPENGRAPAN BURTI SKORING, Tersedia bul | 1, Terdapat SK ponanggung jaweb 0 pengelolaan dan | pelayanan keefarmasian e sediain | 2. Terdapat dokumen bulkti pengelelacn farmasi BMHP dan | dan pelayanen sediaan farmesi SMEP dan alat keschatan oleh tenaga tenoga Kefarmasian | kefarmasian sesuai dengan peraturan sesuai dengan | _—_perundang-undangan peraturan 2. Melaksanakan observasi_ dan perundang- wawancara terhadap pengciolaan den undangan pelayanan sedan farmasi BMHP den slat keschatan —olch tenga kefarmasian i tiie TTersedia _ daftar | Terdapat daar formularium obat 0 formutarium — obat 5 taint 10 ‘Ada Kebijakan dan | Terdapat prosedur pangadean obat sesual ° atau prosedur | dengan regulasi 5 pengedaan _obat 10 sesual dengan regulasi Tersedia bukit |, Terdapat_doxumen bukit Glakuken 3 dilakukan pengkajian resep dan pemberian obat s Dipindal dengan CamScanner “i = ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BURTI SKORING pengkajian —resep | dengan benar pada setiap pelayanan 10 dan pemberian obat | pemberian obat dengan benar pada|2. Melaksanakan observasi. dan setiap pelayanan| — wawancara_pelaksanaan_pengiajian pemberian obat resep dan pemberian obat dengan benar pada setiap —_pelayanan pemberian obat Tersedia bukt [1. Terdapat dokumen bukti pemberian’ 0 pemberian informasi| informasi obat dan kenseling oleh 5 obat dan konscling | Apoteker 10 oleh Apoteker 2. Melaksanakan observasi. dan wawancara pelaksanaan pemberian informasi obat dan konseling oleh Apoteleer Tersedia Buti | T. Terdapat dokumen bukti rekonsitiast 0 rekonsitiasi. obat | obat_ pada _pelayanan rawat inap 5 pada pelayanan | —_sesuai dengan peraturan perundang- 10 rawat inap sesuai| — undangan dengan peraturan | 2, Melaksanakan —observasi_ dan perundang- wawancara petugas—_terhadap undangan pelaksanaan rekonsiliasi obat pada pelayanan rawat inap Tersedia obat |T. Terdapat dafiar obat emergensi yang 0 emergensi pada | _—_diperbsharui secera berkala 5 unitunit dimane | 2. Terdapat dokumen bukti ketersediaan 10 diperlukan, dan obat emergensi pada unit-unit dimana dapat diakses untuk | diperlulsan, dan dapat diakses untuk ‘memenuhi memenuhi kebutuhan yang bersifat kebutuhan —yang| —emergensi,dipantau, dan diganti bersifat omergensi, | tepat waktu sciclah digunaken atau dipantau, dan | bila kadaluarsa. diganti tepat waktu | 3, Melaksanakan —observasi. dan setelah digunakan wawancara terhadap _ketersediaan atau bila | bat emergensi pada unit-unit dimana kadaluarsa. diperlukan Tersedia bulti|7. Terdapat SPO penyimpanean dan 0 penyimpanan dan] pelaporan bat narkotika _serta 5 pelaporan —obat | _peikzotropilca secuai dengan regulasi 10 narkotika serta | 2, Terdapat daftar obat narkotika serta psikotropika sesuai| —_psikotropika yang tersedia dengan regulasi 3. Melaksanakan observasi_wawancara tethadap penyimpanan dan pelaporan Dipindal dengan CamScanner -32- ELEMEN PENILATAN KELENGKAPAN BURT SKORING ‘Obat narkotika serta psikotropika Tersodia bukti|T. Terdapat SPO penyimpanan bat 0 penyimpanan obat | termasuk obat high alert yang baik, 5 termasuk obat high| benar dan sman sesuai regulasi 10 alert yang baile, |2, Terdapat doicumien bukti benar dan aman| — penyimpanan obst _termasulk obat sesuai regulasi high alert yang bail, benar dan amen sesuiai regulasi Melaksanakan —observasi. dan. wawancara —petugas tentang. penyimpanan obat termasuk obat high alert yang baik, benar dan aman sesuai regull Tersedia kebijakan [1, Terdapat SPO penanganan _obat 0 dan atau. pros dur | kadaluarsa/ rusak 5 penanganan obat |2, Terdapat dokumen bukti penanganen 10 kadaluarsa/ rusak obat kadaluarsa/ rusak —sesuai prosedur 3, Melaksanakan wawancara dengan petugas teriait_penanganan obat kadaluarsa) rusak Terdapat pencatatan | 1. Terdapat dokumen bukti pencatatan’ 0 dan pelaporan | dan pelaporan MESO /Monitoring Ffek 5 MESO/ Monitoring Samping Obat 10 Efek Samping Obat | 2. Melaksanakan wawancara dengan peiugas tentang pencatatan dan pelapotan MESO/Monitoring — Efek Samping Obat di Klinik ‘Ada Kebjakan dan|1. Terdapat SPO pemantauan dan 0 atau prosedur | —_pelaporan medication error 5 pemantauan dan | 2. Terdapat dokumen bukti peleksanaan 10 pelaporan pemantauan dan —_pelaporan medication error ‘medication error 3, Melaksanakan wawancara dengan petugas —terkait —pelaksanaan pemantauan dan pelaporan medication error di Wlinile Dalam hal Klinik | 1. Terdapat dokumen bukti bahwa Klinik 0 tidaie memiliki | hanya mengelola obat darurat medis 5 apoteker, sebagai] sesuai_—peraturan —_perundang- 10 penanggung jawab| — undangan pelayanen 2. Melakeanakan observasi_ = den kefarmasian, ada | wawancara tentang pengelolaan obat Dipindal dengan CamScanner -33- ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BURTI SKORING ‘buku bahwa Klinik hanya mengelola obat darurat_medis sesuai _peraturan perundang- undangan darurat medis di Klinik Dipindal dengan CamScanner “gars BAB IIL PENUTUP Penyelenggaraan akreditasi_ Klinik dilaksanakan agar _tercapai peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien serta tata kelola klinik yang baik, schingga terwujudnya penyelenggaraan pelayanan keschatan di klinik yang bermutu, profesionel, dan bertangggung jawab. Dengan disusunnya instrumen survei akreditasi Klinik, diharapkan semua pihek baik pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, ldlinik, lembaga penyelenggara akreditasi, maupun pemangku kepentingan lainnya dapat melaksanakan akreditasi Klinik dengan efektif, efisien dan berkelanjutan Dipindal dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai