Anda di halaman 1dari 15

PANEL DISTRIBUSI LISTRIK

A. Pengertian Panel Distribusi Listrik

Untuk mengalirkan energi listrik dari pusat atau gardu induk step down (GI
Step down) ke beban Listrik (konsumen) harus melewati panel daya dan panel
distribusi listrik. Panel daya adalah tempat untuk menyalurkan dan
mendistribusikan energi listrik dari gardu listrik step down ke panel-panel
distribusinya. Sedangkan yang dimaksud panel distribusi (distribution panel) adalah
tempat menyalurkan dan mendistribusikan energi listrik dari panel daya ke beban
(konsumen) baik untuk instalasi tenaga maupun untuk instalasi penerangan.
Perhatikan gambar diagram satu garis panel daya dan panel distribusi daya listrik
dibawah ini.

Gambar 1 Diagram satu garis Panel Daya dan Panel distribusi daya listrik
B. Fungsi Panel Distribusi

Secara subtansial panel distribusi merupakan suatu peralatan listrik yang terdiri
dari unit panel penghubung daya pada sistem penyaluran tegangan listrik. Fungsinya
sebagai berikut :

1. Untuk mengumpulkan dan meneruskan daya kesetiap beban dimasing


masing Substation (Gardu Induk).

2. Menghubungkan dan memutuskan rangkaian penyaluran daya

3. Pengaman dan kontrol sistem penyaluran daya

Panel daya maupun panel distribusi daya merupakan keharusan, hal tersebut akan
memudahkan:

a) Pembagian energi listrik secara merata dan tepat

b) Pengamanan instalasi dan pemakaian listrik

c) Pemeriksaan, perbaikan atau pemeliharaan

Untuk itu didalam pembuatan panel harus diperhatikan hal-hal yang penting agar :

a) Mudah dilayani dan aman

b) Dipasang pada tempat yang mudah dicapai

c) Di depan panel ruangannya harus bebas

d) Panel tidak boleh di tempatkan pada tempat yang lembab

Perlu diketahui juga dalam pemasangan instalasi panel ditribusi listrik


harus memperhatikan persyaratan sesuai dengan PUIL, antara lain :
a) Semua penghantar/kabel harus disusun rapi
b) Semua komponen harus dipasang rapi

c) Semua bagian yang bertegangan harus terlindung

d) Semua komponen terpasang dengan kuat

e) Jika tejadi gangguan tidak akan meluas

f) Mudah diperluas/dikembangkan jika diperlukan

g) Mempunyai keandalan yang tinggi


C. Macam-macam Panel Distribusi Listrik

C.1 Panel Distribusi Utama Tegangan Rendah (PUTR)

Panel Distribusi Utama Tegangan Rendah (PUTR) atau Low Voltage


Main Dsitribution Panel (LVMDP) adalah salah satu panel listrik yang
digunakan sebagai penghubung dan pembagi utama energi listrik dari
transformator (trafo) ke panel-panel cabang (sub distribution panel), yang
kemudian diteruskan dan dibagi ke panel-panel beban. Beberapa
keuntungan menggunakan panel ini, adalah :
1. Menghemat proses distribusi listrik
2. Lebih aman terhadap bahaya listrik seperti sirkuit pendek
3. Menawarkan fasilitas konversi power dan distribusi dari sumber-
sumber primer dan sekunder untuk berbagai perangkat eksternal dan
peralatan
4. Panel distribusi daya ini menjaga sumber-sumber daya primer dan
sekunder secara terus-menerus, sehingga aman dan stabil
memberikan kekuatan untuk peralatan atau perangkat eksternal
5. Panel distribusi daya memungkinkan pembagian sumber pasokan
listrik ke beberapa sirkuit, dengan sekring atau pemutus sirkuit
untuk setiap rangkaian.
6. Panel ini dirancang untuk menerima input three-phase volt dan
mendistribusikan berbagai kombinasi tunggal dan three-phase
output.

Gambar 3.2 Panel Distribusi Listrik


C.2 Panel ATS dan AMF

Panel ATS (Automatic Transfer Switch) adalah salah satu jenis


panel listrik yang bekerja sebagai saklar transfer otomatis. Panel ini bekerja
untuk memindahkan suplai daya listrik kebeban antara sumber listrik utama
dengan sumber listrik cadangan. Sedangkan Panel AMF (Automatic Main
Failure) adalah panel yang pada umumnya digunakan untuk memerintahkan
Generator Set (Genset) sebagai sumber listrik cadangan pada saat PLN
sebagai sumber listrik utama mengalami kegagalan dalam menyuplai daya
listrik, istilah secara umumsering dijabarkan sebagai sistem kendali start
dan stop genset, baik itu genset diesel, genset gas atau turbin.
Panel AMF akan membaca kegagalan PLN dalam menyuplai daya
listrik dengan beberapa macam factor, antara lain :
a. Tegangan yang terlalu rendah (undervoltage) dari batas normal
(220V atau 380V)
b. Tegangan PLN yang terlau tinggi dari batas normal.
c. Hilang tegangan.
Panel ATS dan Panel AMF akan pada umumnya dipasang menjadi satu
panel. Hal ini dikarenakan guna memudahkan antara sistem ATS dan AMF
dapat saling berkomunikasi.

Gambar 3.3 Contoh bentuk fisik Panel ATS-AMF


C.3 Panel Kapasitor Bank

Secara garis besar, fungsi dari Panel Kapacitor Bank adalah untuk
memperbaiki faktor daya (power factor) / cos phi pada suatu Jaringan listrik
yang mempunyai beban dengan Cos Phi dibawah 0.85. Perlunya dilakukan
perbaikan Cos Phi tersebut adalah dimaksudkan untuk salah satunya
menghindari biaya yang timbul akibat dari pemakaian kelebihan KVARH
(berkaitan erat dengan baik-buruknya nilai Cos Phi), karenanya PLN akan
membebankan biaya akibat dari kelebihan pemakaian KVARH pada
pelanggan, jika rata-rata factor dayanya (Cos Phi) kurang dari 0.85.
Cos Phi tersebut dapat diukur dengan sebuah alat ukur, sehingga
dapat diketahui nilainya yang nantinya dapat diabil sebuah keputusan untuk
perlu tidaknya pemasangan sebuah Panel Kapasitor Bank pada area yang
dimaksud. Pada umumnya untuk sebuah industri, pabrik atau gedung yang
didalamnya tentunya banyak mengoperasikan mesin-mesin yang
menggunakan motor listrik, Air Conditioner (AC),dan lain-lain dimana hal
tersebut akan berakibat nilai Cos phi-nya sangat rendah (buruk), sehingga
diperlukan pemasangan Panel Kapasitor Bank.

Gambar 3.4 Benstuk fisik Panel Capacitor Bank


Kapasitor Bank adalah perangkat listrik untuk meningkatkan factor daya
atau power factor (pf), dimana akan mempengaruhi besarnya arus
(Ampere). Kalau beban listrik banyak yang mengandung reactance
(reaktansi) seperti beban motor listrik maka factor dayanya akan berada
dibawah 0.8. Motor yang tidak dilengkapi kapasitor, factor dayanya 0.5,
dengan dipasangnya kapasitor bank maka factor daya diharapkan dapat
mencapai 0.98 ~ 0.9 (karena idealnya 1.0).

PLN sebagai penyedia listrik justru senang kalau pelanggan


memasang kapasitor karena dapat membantu PLN, dimana PLN dapat
mensuplai lebih banyak lagi arus ke pelanggan. Bagi konsumen ini
merupakan investasi, dimana dengan dipasangnya kapasitor, tagihan akan
berkurang dengan alternativ bisa memasang lebih banyak lagi alat listrik.
Untuk industri justru peraturan PLN adalah pelanggan harus memasang
Panel Kapasitor Bank untuk mencapai factor daya diatas 0.85. Pemakaian
Kapasitor ini menguntungkan kedua belah pihak, dari sisi pelanggan tagihan
bisa berkurang dan dari sisi PLN kehilangan arus listrik dapat ditekan.
Kapasitor tidak bisa menstabilkan tegangan, tetapi dapat menaikkan
tegangan didaerah yang tegangannya sudah turun karena beban induktif.

Sebuah sumber listrik arus bolak-balik mengeluarkan daya listrik


dalam bentuk daya aktif (dinyatakan dalam W) dan daya reaktif (dinyatakan
dalam VAR). Penjumlahan secara vector dari kedua daya tersebut akan
menghasilkan daya nyata (dinyatakan dalam VA). Gambar berikut
menunjukan hubungan antara ketiga daya tersebut.

Gambar 3.5 Diagram Faktor Daya


Gambar diatas merupakan segitiga daya yang menggambarkan
hubungan matematika antara tipe-tipe daya yang berbeda berdasarkan
prinsip trigonometri yaitu :

a. S = daya nyata (Apparent Power)

b. W = aya aktif (Active Power)

c. Q = daya reatif (Reactive Power)


D. Perhitungan KHA pada MDP Gedung PKM

Dari data yang telah disediakan adalah sebagai berikut


- Rating MCCB = 200 A
Didapatkan arus nominalnya adalah ;
- 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑀𝐶𝐶𝐵 = 125 % 𝑥 𝐼𝑛
- 200 = 125 % 𝑥 𝐼𝑛
- 𝐼𝑛 = 160 𝐴
Maka didapatkan daya yang disanggupinya adalah
- 𝑃 = 𝑉𝑙𝑖𝑛𝑒 𝑥 𝐼𝑛 𝑥 cos ∅ 𝑥 √3
- 𝑃 = 380 𝑥 160 𝑥 0,85 𝑥 √3
- 𝑃 = 89. 512 , 38 𝑊𝑎𝑡𝑡
Sehingga untuk KHA MCCB untuk Gedung PKM adalah
- 𝐾𝐻𝐴 = 125 % 𝑥 𝐼𝑛
- 𝐾𝐻𝐴 = 125 % 𝑥 160
- 𝐾𝐻𝐴 = 200 𝐴
Untuk Pemasangan Kabel Power Untuk Saluran Gedung PKM,
berdasarkan tabel dibawah ini
didapatkan penggunaan kabel sebagai berikut :
- Untuk saluran tanah menggunakan kabel : NAAXSEY dengan
luas penampang 95 mm2 dengan KHA pada kabel ini sebesar
214 A.
- Untuk saluran udara menggunakan kabel : NFAAXSEY-T
Twisted Cable dengan luas penampang 3 x 95 + N mm2
dengan KHA pada kabel ini sebesar 203 A.
Berdasarkan pemasangannya, saluran distribusi dibagi menjadi dua
kategori, yaitu : saluran udara (overhead line) merupakan sistem penyaluran tenaga
listrik melalui kawat penghantar yang ditompang pada tiang listrik. Sedangkan
saluran bawah tanah (underground cable) merupakan sistem penyaluran tenaga
listrik melalui kabel-kabel yang ditanamkan di dalam tanah.

1. Saluran Bawah Tanah (Underground Lines)


Saluran distribusi yang menyalurkan energi listrik melalui kabel yang
ditanam didalam tanah. Kategori saluran distribusi seperti ini adalah yang favorite
untuk pemasangan di dalam kota, karena berada didalam tanah, maka tidak
mengganggu keindahan kota dan juga tidak mudah terjadi gangguan akibat kondisi
cuaca atau kondisi alam. Namun juga memilik kekurangan, yaitu mahalnya biaya
investasi dan sulitnya menentukan titik gangguan dan perbaikannya. Kedua cara
penyaluran memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing. Keuntungan yang
dapat diperoleh dari suatu jaringan bawah tanah adalah bebasnya kabel dari
gangguan pohon, sambaran petir maupun dari gangguan manusia. Kabel-kabel
bawah tanah yang digunakan pun banyak sekali jenisnya selain disebabkan bahan-
bahan isolasi plastik yang terus berkembang maka selalu saja ada tambahan jenis-
jenis kabel baru.

Keuntungan pemakaian kabel bawah tanah adalah :


1. Tidak terpengaruh oleh cuaca buruk, bahaya petir, badai, tertimpa pohon,
dsb.
2. Tidak mengganggu pandangan, bila adanya bangunan yang tinggi,
3. Dari segi keindahan, saluran bawah tanah lebih sempurna dan lebih indah
dipandang,
4. Mempunyai batas umur pakai dua kali lipat dari saluran udara,
5. Ongkos pemeliharaan lebih murah, karena tidak perlu adanya pengecatan.
6. Tegangan drop lebih rendah karena masalah induktansi bisa diabaikan.
7. Tidak ada gangguan akibat sambaran petir, angin topan dan badai.
8. Keandalan lebih baik.
9. Tidak ada korona.
10. Rugi-rugi daya lebih kecil.
11. Menciptakan keindahan tata kota.
Adapun kerugian atau kelemahan dari penggunaan jaringan kabel bawah tanah
ialah sebagai berikut :
1. Harga kabel yang relatif mahal
2. Gangguan yang terjadi bersifat permanen
3. Tidak fleksibel terhadap perubahan jaringan
4. Waktu dan biaya untuk menanggulangi bila terjadi gangguan lebih lama dan
lebih mahal
5. Biaya investasi pembangunan lebih mahal dibanding-kan dengan saluran
udara,
6. Saat terjadi gangguan hubung singkat, usaha pencarian titik gangguan tidak
mudah (susah),
7. Perlu pertimbangan-pertimbangan teknis yang lebih mendalam di dalam
perencanaan, khususnya untuk kondisi tanah yang dilalui.
8. Hanya tidak dapat menghindari bila terjadi bencana banjir, desakan akar
pohon, dan ketidakstabilan tanah.
9. Biaya pemakaian lebih besar atau lebih mahal.
10. Sulit mencari titik kerusakan bila ada gangguan.

2. Saluran Udara (Overhead Lines)


Saluran distribusi yang menyalurkan energi listrik melalui kawat-kawat
yang digantung pada isolator antar menara atau tiang distribusi. Keuntungan dari
saluran distribusi adalah lebih murah, mudah dalam perawatan, mudah dalam
mengetahui letak gangguan, mudah dalam perbaikan, dan lainnya. Namun juga
memiliki kerugian, antara lain: karena berada di ruang terbuka, maka cuaca sangat
berpengaruh terhadap keandalannya, dengan kata lain mudah terjadi gangguan,
seperti gangguan hubung singkat, gangguan tegangan lebih karena tersambar petir,
dan gangguan-gangguan lainnya. Dari segi estetika/keindahan juga kurang,
sehingga saluran distribusi bukan pilihan yang ideal untuk suatu saluran distribusi
didalam kota.
Jaringan saluran udara baik untuk dipergunakan pada daerah dengan
kepadatan beban yang rendah, karena disini harga pembelian hak jalan untuk
hantaran udara relatif murah, disamping harga materialnya yang murah
dibandingkan dengan jaringan kabel bawah tanah.
Kelebihan atau Keuntungannya yaitu :
1. Lebih fleksibel dan leluasa dalam upaya untuk perluasan beban.
2. Dapat digunakan untuk penyaluran tenaga listrik pada tegangan diatas 66
kV.
3. Lebih mudah dalam pemasangannya.
4. Bila terjadi gangguan hubung singkat, mudah diatasi dan dideteksi.
5. Mudah dilakukan perluasan pelayanan dengan penarikan cabang yang
diperlukan.
6. Mudah memeriksa jika terjadi gangguan pada jaringan.
7. Mudah untuk melakukan pemeliharaan.
8. Tiang-tiang jaringan distribusi primer dapat pula digunakan untuk jaringan
distribusi sekunder dan keperluan pemasangan trafo atau gardu distribusi
tiang, sehingga secara keseluruhan harga instalasi menjadi lebih murah.
Kerugian dari jaringan hantaran udara adalah gangguan sambaran petir,
gangguan dari manusia, serta menganggu pemandangan dikarenakan oleh
banyaknya tiang-tiang dan kabel-kabel hantaran udara yang digunakan sehubungan
dengan banyaknya konsumen yang harus dilayani.

Kerugiannya :
1. Mudah terpengaruh oleh cuaca buruk, bahaya petir, badai, tertimpa pohon,
dsb.
2. Untuk wilayah yang penuh dengan bangunan yang tinggi, sukar untuk
menempatkan saluran,
3. Masalah efek kulit, induktansi, dan kapasitansi yang terjadi, akan
mengakibatkan tegangan drop lebih tinggi.
Ongkos pemeliharaan lebih mahal, karena perlu jadwal pengecatan dan
penggantian material listrik bila terjadi kerusakan.
E. Menentukan Perbandingan Pemasangan Kabel Ke-Gedung PKM
dengan Saluran Udara atau Saluran Tanah

Pemasangan kabel ini dari ATS ke Gedung PKM dengan kisaran jarak 600
Meter. Jika melihat dari sisi baik dan buruk saluran udara maupun saluran tanah
dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Biaya pemasangan :
Berdasarkan RAB yang telah disusun , tertulis bahwa pemasangan
melalui saluran udara dan tanah memiliki rentang biaya yang hamper sama.
Selisish pemasangan tidak jauh berbeda.
b. Kondisi Lokasi :
Kondisi berdirinya bangunan berada di atas bukit, hal ini
memungkinkan terjadinya beberapa kejadian alam yang dapat menggangu
jaringan listrik seperti sambaran petir, angin kencang , dll.

Melihat kondisi tersebut , dapat disimpulkan bahwa pemasangan kabel


power ke Gedung PKM lebih disarankan menggunakan saluran tanah, agar tidak
terjadinya beberapa kejadian alam yang tidak dapat dipastikan datangnya.
KESIMPULAN

Jadi kesimpulananya, pemasangan udara dan tanah memiliki biaya


pemasangan yang selisihya tidak jauh berbeda. Jadi untuk keamanan dan keandalan
yang lebih bagus , lebih disarankan pemasangannya menggunakan saluran tanah
agar ganguan yang akan terjadi dapat dihindari karena melihat lokasi Gedung itu
berada di atas bukit yang biasanya angin kencang selalu datang serta banyaknya
pepohonan disepanjang jalur pemasangan kabel yang jika pemasangan ini
dilakukan menggunakan saluran udara , ini dapat menyebabkan hubung singkat
antar fasa maupun fasa dengan tanah.

Anda mungkin juga menyukai