Anda di halaman 1dari 17

Sistem Penanganan Bahan

(Material Handling)
Sistem Penanganan Bahan, mencakup antara lain :

• Pembelian/pengadaan Bahan (procurement),


• Penerimaan
• Penandaan Bahan Awal dan Bahan Pengemas
• Penyimpanan
• Penyerahan/Distribusi bahan atau material, baik
bahan awal, bahan pengemas, produk antara/ruahan
maupun produk jadi.
GLOSARIUM
• Bahan Awal
adalah semua bahan, baik yang berkhasiat atau tidak berkhasiat, yang berubah atau tidak berubah,
yang digunakan dalam pengolahan obat walaupun tidak semua bahan tersebut akan tertinggal di
dalam produk ruahan.

• Bahan Pengemas
adalah tiap bahan, termasuk bahan cetak, yang digunakan dalam proses pengemasan obat, tetapi
tidak termasuk kemasan luar yang digunakan untuk transportasi atau keperluan pengiriman ke luar
pabrik. Bahan pengemas disebut primer atau sekunder tergantung tujuan penggunaan apakah
bersentuhan langsung dengan produk atau tidak.

• Produk Antara
adalah tiap bahan atau campuran bahan yang masih memerlukan satu atau lebih tahap
pengolahan lanjutan untuk menjadi produk ruahan.

• Produk Ruahan
adalah Bahan yang telah selesai diolah dan tinggal memerlukan kegiatan pengemasan untuk
menjadi obat jadi.

• Produk Jadi
adalah Produk (Obat) yang telah melalui seluruh tahap proses pembuatan.
BAHAN AWAL

Pembelian/Procurement
• Pembelian bahan awal adalah suatu aktifitas penting dan oleh
karena itu hendaklah melibatkan staf yang mempunyai
pengetahuan khusus dan menyeluruh perihal pemasok.

• Harus dilakukan KUALIFIKASI PEMASOK (Vendor Qualification).

• Pembelian bahan awal hendaklah hanya dari pemasok yang telah


disetujui dan memenuhi spesifikasi yang relevan, dan bila
memungkinkan, langsung dari produsen.

• Dianjurkan agar spesifikasi yang dibuat oleh pabrik pembuat untuk


bahan awal dibicarakan dengan pemasok. Sangat menguntungkan
bila semua aspek produksi dan pengawasan bahan awal tersebut,
termasuk persyaratan penanganan, pemberian label dan
pengemasan, juga prosedur penanganan keluhan dan penolakan,
dibicarakan dengan pabrik pembuat dan pemasok.
Jadi untuk Pengadaan Bahan Awal, dokumen penting yang perlu disiapkan,
antara lain :

• Kualifikasi Pemasok

• Pre-audit Questionnaire for Manufacturer of Starting Material

• Daftar Periksa Audit Mutu / Sistem Mutu

• Daftar pemasok (supplier/vendor) yang disetujui, dapat berupa produsen


atau distributor bahan awal. Daftar pemasok tersebut berisi antara lain
nama pemasok, nama dan alamat pabrik pembuat serta nama bahan yang
dipasok. Daftar tersebut HARUS disetujui oleh Bagian Pengadaan dan
Pemastian Mutu

• Quality Assurance Agreement antara pemasok dan pengguna yang antara


lain memuat persetujuan spesifikasi, persetujuan audit, pemberitahuan
atas perubahan yang dilakukan oleh produsen bahan baku obat, misal
perubahan lokasi pabrik, perubahan teknologi pembuatan bahan baku
obat.
Penerimaan Bahan
• Pada tiap penerimaan hendaklah dilakukan pemeriksaan visual tentang kondisi
umum, keutuhan wadah dan segelnya, ceceran dan kemungkinan adanya
kerusakan bahan, dan tentang kesesuaian catatan pengiriman dengan label dari
pemasok. Sampel diambil oleh personil dan dengan metode yang telah disetujui
oleh kepala bagian Pengawasan Mutu.

• Semua penerimaan, pengeluaran dan jumlah bahan tersisa hendaklah dicatat.


Catatan hendaklah berisi keterangan mengenai pasokan, nomor bets/lot, tanggal
penerimaan atau penyerahan, tanggal pelulusan dan tanggal daluwarsa bila ada.

• Wadah dari mana sampel bahan awal diambil hendaklah diberi identifikasi.

• Sampel bahan awal hendaklah diuji pemenuhannya terhadap spesifikasi. Dalam


keadaan tertentu, pemenuhan sebagian atau keseluruhan terhadap spesifikasi
dapat ditunjukkan dengan sertifikat analisis yang diperkuat dengan pemastian
identitas yang dilakukan sendiri.

• Hendaklah diambil langkah yang menjamin bahwa semua wadah pada suatu
pengiriman berisi bahan awal yang benar, dan melakukan pengamanan terhadap
kemungkinan salah penandaan wadah oleh pemasok.

• Bahan awal yang diterima hendaklah dikarantina sampai disetujui dan diluluskan
untuk pemakaian oleh kepala bagian Pengawasan Mutu.
PENANDAAN
• Bahan awal di area penyimpanan hendaklah diberi label
yang tepat. Label hendaklah memuat keterangan paling
sedikit sebagai berikut:
– nama bahan dan bila perlu nomor kode bahan;
– nomor bets/kontrol yang diberikan pada saat penerimaan
bahan;
– status bahan (misal: karantina, sedang diuji, diluluskan, ditolak);
– tanggal daluwarsa atau tanggal uji ulang bila perlu.

• Label yang menunjukkan status bahan awal hendaklah


ditempelkan hanya oleh personil yang ditunjuk oleh kepala
bagian Pengawasan Mutu.
• Untuk mencegah kekeliruan, label tersebut hendaklah
berbeda dengan label yang digunakan oleh pemasok (misal
dengan mencantumkan nama atau logo perusahaan). Bila
status bahan mengalami perubahan, maka label penunjuk
status hendaklah juga diubah.
Contoh Label Bahan Awal dari Produsen

Contoh Label Karantina Bahan Awal


Contoh Label Diluluskan

Contoh Label Ditolak


PENYIMPANAN
• Penyimpanan bahan awal baik pada saat proses karantina selama pemeriksaan
maupun setelah diluluskan harus disesuaikan dengan persyaratan penyimpanan
yang tercantum dalam label bahan awal atau Certificate of Analysis (COA) yang
disertakan dari bahan baku tersebut.

• Berikut adalah contoh temperatur ruang penyimpanan yang tercantum dalam


label bahan awal:
a. Suhu ruang (ambient) : suhu ruang tidak lebih dari 30°C;
b. Suhu ruang berpendingin udara (AC) : suhu ruang di bawah 25°C;
c. Suhu dingin : suhu ruang antara 2 – 8°C; dan
d. Suhu beku : suhu ruang di bawah 0°C.

• Simpan bahan awal pada rak bahan awal yang telah ditentukan dengan nama
bahan awal yang tertera pada rak tersebut, jangan menaruh bahan awal di lokasi
yang tidak sesuai dengan nama bahan awal yang tercantum pada rak tersebut.

• Bahan awal tidak boleh disimpan langsung bersentuhan dengan lantai gudang,
simpan bahan awal di atas rak atau pallet.

• Gudang penyimpanan bahan awal harus selalu dipantau kondisinya sehingga selalu
memenuhi persyaratan.

• .
PENYERAHAN/DISTRIBUSI BAHAN/MATERIAL

• Penyerahan bahan awal hendaklah dilakukan hanya oleh personil yang


berwenang sesuai dengan prosedur yang telah disetujui. Catatan
persediaan bahan hendaklah disimpan dengan baik agar rekonsiliasi
persediaan dapat dilakukan.

• Penimbangan bahan awal hendaklah dilakukan oleh personil yang


berwenang sesuai prosedur tertulis untuk memastikan bahan yang benar
yang ditimbang atau diukur dengan akurat ke dalam wadah yang bersih
dan diberi label dengan benar.

• Setiap bahan yang ditimbang atau diukur hendaklah diperiksa secara


independen dan hasil pemeriksaan dicatat.

• Bahan yang ditimbang atau diukur untuk setiap bets hendaklah


dikumpulkan dan diberi label jelas.

• Alat timbang hendaklah diverifikasi tiap hari sebelum dipakai untuk


membuktikan bahwa kapasitas, ketelitian dan ketepatannya
memenuhi persyaratan sesuai dengan jumlah bahan yang akan ditimbang.
Contoh Layout/Desain Ruangan Penimbangan
Penimbangan :
• oleh personil berwenang
• sesuai prosedur tertulis
• memastikan penimbangan bahan yang benar
secara akurat
• wadah bersih
• kebenaran label
• diperiksa secara independen dan dicatat

• Bahan untuk setiap bets dikumpulkan dan diberi label


secara jelas.
Staging Pasca Timbang – Harus diberi
penandaan yang jelas

Anda mungkin juga menyukai