Anda di halaman 1dari 65

KEPALA DESA TEGALREJO

KECAMATAN PONCOWARNO KABUPATEN KEBUMEN

PERATURAN DESA TEGALREJO


NOMOR 02 TAHUN 2021

TENTANG

PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN


MASYARAKAT
(PPKM) DAN PELAKSANAAN POSKO PENANGANAN
CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
DI DESA TEGALREJO

PEMERINTAH DESA TEGALREJO


KECAMATAN PONCOWARNO KABUPATEN KEBUMEN
TAHUN 2021
KEPALA DESA TEGALREJO

PERATURAN DESA TEGALREJO


NOMOR 2 TAHUN 2021

TENTANG

PEMBERLAKUKAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT DAN


PELAKSANAAN POSKO PENANGANAN CORONA VIRUS DISEASE 2019
(COVID-19) DI DESA TEGALREJO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA TEGALREJO,

Menimbang : bahwa dalam rangka pengendalian pencegahan dan


penanggulangan Penyebarluasan Corona Virus Disease
(COVID-19) di Desa maka perlu penerapan pembatasan
kegiatan masyarakat skala mikro melalui pelaksanaan
Optimalisasi Peran Posko Desa yang ditetapkan dalam
Peraturan Desa.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
45495);

2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Penetapan


Peraturan Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang Undang Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Kebijakan
Keuangan Negara Dan Stabilisasi Sistem Keuangan Untuk
Penanganan Pandemi Corona Disease 2019 (Covid- 19)
Dan/Atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman Yang
Membahayakan Perekonomian Nasional Dan/Atau
Stabilitas Sistem Keuangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 134);

3. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2020 Tentang Komite


Penanganan Corona Virus Disease (COVID-19) dan
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN);

4. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 03 Tahun 2021


tanggal 5 Februari 2021 tentang Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan
Pembentukan Posko Penanganan Corona Virus Disease
2019 di Tingkat Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian
Penyebaran Corona Virus Disease 2019;
5. Instruksi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021
tanggal 6 Februari 2021 tentang Penggunaan Dana Desa
Tahun 2021 dalam Pelaksanaan Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat Skala Mikro di Desa;

6. Peraturan Desa Nomor 14 Tahun 2020 tentang Anggaran


Pendapatan dan Belanja Desa Tahun 2021 ( Lembaran
Desa Tegalrejo Tahun 2020 Nomor 14).

Dengan Kesepakatan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA TEGALREJO
dan
KEPALA DESA TEGALREJO

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DESA TEGALREJO KECAMATAN


PONCOWARNO KABUPATEN KEBUMEN TENTANG
PELAKSANAAN POSKO DESA DALAM PELAKSANAAN
CORONA VIRUS DISEASE (COVID-19) DI DESA

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan:
1. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan
nama lain, selanjutnya yang disebut dengan Desa adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakara masyarakat, hak asal-usul,
dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
2. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut
dengan nama lain dibantu dengan perangkat desa sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan desa;
3. Kepala Desa adalah pejabat pemerintah desa di yang
mempunyai kewenangan, tugas dan kewajiban untuk
menyelenggarakan rumah tangga desanya dan
melaksanakan tugas pemerintahan dari pemerintah pusat
dan pemerintah daerah;
4. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan
nama lain adalah lembaga yang melaksanakan fungsi
pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari
penduduk desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan
ditetapkan secara demokratis;
5. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain
adalah musyawarah antara Badan Permusyawaratan
Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang
diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa
untuk menyepakati hal yang bersifat strategis;
6. Kesepakatan Musyawarah Desa adalah suatu hasil
keputusan dari musyawarah desa dalam bentuk
kesepakatan yang dituangkan dalam berita acara
kesepakatan musyawarah desa yang ditandatangani oleh
Ketua Badan Permusyawaratan Desa yang ditetapkan
dengan Peraturan Desa;
7. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan
yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan
disepakati Bersama Badan Permusyawaratan Desa;
8. Keputusan Kepala Desa adalah keputusan yang
ditetapkan oleh Kepala Desa yang bersifat menetapkan
dalam rangka melaksanakan Peraturan Desa yang
dibahas dan disetujui Bersama oleh pemerintah Desa dan
Badan Permusyawaratan Desa yang ditetapkan dengan
Peraturan Desa;
9. Posko Desa adalah Tim yang dibentuk dalam melakukan
pencegahan penanganan pembinaan dan pendukung
kegiatan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat di
tingkat desa untuk penanganan COVID-19 di Desa; dan
10. Satuan Gugus COVID-19 (Satgas COVID-19) Desa atau
sebutan nama lainnya adalah pelaksana tugas
Penanganan COVID-19 di Desa yang ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Desa.

BAB II
PENERAPAN

Pasal 2
Dalam penerapan pembatasan kegiatan masyarakat level
Mikro dibentuk Posko Desa untuk menciptakan keadaan
yang mengurangi resiko penyebaran virus corona disease
(COVID-19) di Desa secara konsisten dan terkendali.

Pasal 3
KRITERIA PELAKSANAAN
(1) Dalam penentuan pelaksanaan penerapan kegiatan
masyarakat di Desa dilakukan dengan
mempertimbangkan zonasi pengendalian wilayah hingga
tingkat Rukun Tetangga (RT) dengan kriteria sebagai
berikut:
a. Zona Hijau dengan kriteria tidak ada kasus COVID-19
di satu RT, maka skenario pengendalian dilakukan
dengan pemantauan kasus secara rutin dan berkala
bersama/berkoordinasi dengan pihak puskesmas.
b. Zona Kuning dengan kriteria jika terdapat 1(satu)
sampai dengan 5 (lima) rumah dengan kasus
konfirmasi positif dalam satu RT selama 7 (tujuh) hari
terakhir, maka skenario pengendalian dengan
menemukan kasus suspek dan pelacakan kontak erat
lalu isolasi mandiri untuk pasien positif dan kontak
erat dengan pengawasan ketat;
c. Zona Oranye dengan kriteria jika terdapat 6 (enam)
sampai dengan 10 (sepuluh) rumah dengan kasus
konfirmasi positif dalam satu RT selama 7 (tujuh) hari
terakhir, maka skenario pengendalian adalah
menemukan kasus suspek dan pelacakan kontak erat,
lalu melakukan isolasi mandiri untuk pasien positif
dan kontak erat dengan pengawasan ketat, serta
menutup rumah ibadah, tempat bermain anak dan
tempat umum lainnya kecuali sektor kebutuhan bahan
pokok. Dalam pelaksanaannya berkoordinasi dengan
puskesmas dan Bhabinkamtibmas;
d. Zona Merah dengan kriteria jika terdapat lebih dari 10
(sepuluh) rumah dengan kasus konfirmasi positif
dalam satu RT selama 7 (tujuh) hari terakhir, maka
skenario pengendalian adalah pemberlakuan PPKM
tingkat RT yang mencangkup:
1. Menemukan kasus positif dan pelacakan kontak
erat;
2. Melakukan isolasi mandiri/terpusat dengan
pengawasan ketat;

3. Menutup rumah ibadah, tempat bermain anak dan


tempat umum lainnya kecuali sektor kebutuhan
bahan pokok;
4. Melarang kerumunan lebih dari 3 (tiga) orang;
5. Membatasi keluar masuk wilayah RT maksimal
hingga pukul 20.00; dan
6. Meniadakan kegiatan sosial masyarakat di
lingkungan RT yang menimbulkan kerumunan dan
berpotensi menimbulkan penularan.

Dalam pelaksanaannya bersama Rukun Warga


melaporkan kepada Kepala Desa serta berkoordinasi
dengan Puskesmas dan Bhabinkamtibmas.
(2) Posko Desa secara teknis merupakan bagian yang menjadi
satu kesatuan dari penanganan COVID-19 di Desa terdiri
dari:
a. Menyampaikan informasi tentang COVID-19 kepada
masyarakat Desa;
b. Pendataan mobilisasi masyarakat keluar masuk
Desa/RW/RT;
c. Mengkoordinasikan pengecekan perlintasan antar
Desa;
d. Mendeteksi penduduk di Desa yang baru melakukan
perjalanan dari wilayah luar Desa;
e. Memfasilitasi sarana kesehatan sederhana dalam
pencegahan penyebaran COVID-19;
f. Membuat alur pengorganisasian pemenuhan logistik
bagi warga yang melakukan isolasi mandiri di rumah
dan/atau rumah singgah;
g. Mengedukasi warga dalam upaya pencegahan COVID-
19; dan
h. Memastikan warga di wilayahnya mematuhi aturan
yang telah disepakati Bersama.
Pasal 4
TIM
Dalam pelaksanaan Posko Desa diatur dalam tim yang terdiri
dari :
a. Tim Pencegahan;
b. Tim Penanganan;
c. Tim Pembinaan; dan
d. Tim Pendukung.

Pasal 5
STRUKTUR
Pelaksanaan Posko Desa, dibentuk struktur dengan susunan
terdiri dari:
a. Ketua : Kepala Desa;
b. Wakil Ketua : Ketua BPD;
c. Tim Pencegahan yang terdiri dari unsur:
- Unsur Dusun/Pelaksana Kewilayahan
- Unsur Lembaga Kemasyarakatan Desa;
- Unsur Lembaga Adat Desa; dan
- Unsur Satuan Perlindungan Masyarakat.
d. Tim Penanganan yang terdiri dari unsur:
- RT, RW
- Dokter;
- Bidan Desa;
- Perawat;
- Kader Kesehatan;
- Kader Posyandu; dan
- Tenaga kesehatan lainnya yang ada di Desa.
e. Tim Pembinaan yang terdiri dari unsur:
- RT, RW
- Satlinmas Desa;
- Tokoh Agama;
- Tokoh Adat; dan
- Tokoh Masyarakat.
- Tim Pendukung yang terdiri atas unsur Perangkat Desa
dengan Sekretaris Desa sebagai koordinator.

Pasal 6
Susunan Posko Desa sebagaimana pada pasal 5 ditetapkan
dengan Surat Keputusan Kepala Desa.

Pasal 7
Dalam melaksanakan peran dan tugasnya tim Posko Desa
bermitra dengan Bhayangkara Pembina Keamanan dan
Ketertiban Masyarakat (BHABINKAMTIBMAS), Bintara
Pembina Desa (BABINSA), Satuan Pamong Praja (SATPOL PP),
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten/Kota, Pendamping Desa dan mitra Desa lainnya.

Pasal 8
Tim Pencegahan Posko Desa memiliki tugas pencegahan
penyebaran/penularan dan penanganan COVID-19 sesuai
kewenangan Desa yaitu:
a. Melakukan pendataan terhadap warga yang menjadi
suspek, terkonfirmasi Covid-19, orang lanjut usia dan
masyarakat yang keluar masuk Desa;
b. Melakukan sosialisasi penerapan protokol kesehatan
yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak
dalam wilayah Desa;
c. Melakukan sterilisasi fasilitas umum dan fasilitas sosial di
wilayah Desa secara berkala;
d. Menyediakan fasilitas cuci tangan, hand sanitizer,
disinfektan serta tempat sampah medis dan non medis
disetiap Posko Desa; dan
e. Melaporkan pelaksanaan tim secara berkala kepada
Kepala Desa.

Pasal 9
Tim Penanganan Posko Desa memiliki tugas penanganan
kesehatan akibat penyebaran/penularan COVID-19 sesuai
kewenangan Desa yaitu:
a. Berkoordinasi dengan Puskesmas terkait dengan kondisi
warga yang dipantau;
b. Menyiapkan lokasi isolasi bagi warga Desa yang
terkonfirmasi COVID-19;
c. Melakukan penelusuran dan pengobatan sederhana bagi
warga yang terkonfirmasi COVID-19 melalui test Corona
Viruses Disease (COVID-19);
d. Mendistribusikan kebutuhan logistik dalam masa isolasi
mandiri;
e. Melakukan pendataan terhadap masyarakat yang
terkonfirmasi COVID-19;dan
f. Melaporkan pelaksanaan tim secara berkala kepada
Kepala Desa.

Pasal 10
Tim Pembinaan Posko Desa memiliki tugas pemberian
pembinaan akibat penyebaran/penularan dan penanganan
COVID-19 sesuai kewenangan Desa yaitu:
a. Memberikan pembinaan sosial yang bersifat edukatif
sesuai dengan kewenangan Desa dan kearifan lokal yang
ditetapkan melalui Peraturan Desa;
b. Pembinaan sebagaimana di maksud pada angka 1 (satu),
berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa
serta mitra Desa lainnya sesuai bidang tugas;
c. Melakukan pembinaan bagi pelanggar protokol kesehatan
melalui peneguran dan pembatasan kegiatan di Desa; dan
d. Melakukan pendataan terhadap masyarakat yang
melakukan pelanggaran protokol kesehatan.

Pasal 11
Tim Pendukung Posko Desa memiliki tugas pendukung dari
pelaksanaan Posko Desa akibat penyebaran/penularan dan
penanganan COVID-19 sesuai kewenangan Desa yaitu:
a. Memfasilitasi operasional dan admnistrasi pelaksanaan
Posko Desa COVID-19;
b. Membuat sistem informasi kesehatan warga Desa;
c. Bersama tim sesuai bidang tugasnya menyediakan dan
mendistribusikan logistik sesuai kebutuhan;
d. Melakukan sosialisasi protokol kesehatan dan
penanganan Covid-19 serta pencegahanya kepada
masyarakat; dan
e. Melaporkan pelaksanaan tim secara berkala kepada
Kepala Desa.

Pasal 12
Pelaporan tugas Tim sebagaimana pada pasal 7 pasal 8 dan
pasal 9 melalui format laporan yang menjadi satu kesatuan
didalam lampiran Peraturan Desa ini;

Pasal 13
Setiap warga Desa berkewajiban untuk:
a. Melaksanakan protokol Kesehatan;
b. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS);
c. Masyarakat yang mempunyai usaha wajib menyediakan
pembatas transparan untuk menghindari terjadi kontak
langsung antara masyarakat; dan
d. Berkoordinasi dengan Posko Desa atas adanya informasi
terkait COVID-19.

Pasal 14
Setiap warga Desa dilarang:
a. Melakukan aktifitas yang menimbulkan kerumunan
massa;
b. Membuat keresahan, keributan,dan kegaduhan yang bisa
mengganggu ketentraman masyarakat; dan
c. Menghindari terjadi kontak langsung antara masyarakat di
Desa.

Pasal 15
Setiap warga Desa yang melanggar ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 10 huruf c dikenakan pembinaan
berupa:
1. Pembinaan Adat sesuai dengan kearifan lokal komunitas
setempat;
2. Pembinaan Sosial seperti:
a. Membersihkan lingkungan dan/atau fasilitas publik;
b. Membantu mensosialisasikan kepatuhan 3M, 3T dan
vaksinasi; dan
c. Menjaga Posko Desa dengan jumlah hari tertentu,
dengan diberi penugasan tertentu.
3. Pembinaan lainnya yang merujuk kepada Peraturan
Perundangan yang berlaku.

Pasal 16
(1) Dalam hal pelaksanaan pembinaan dan penanganan
sebagai bagian dari penegakan Peraturan Desa ini
dilakukan oleh tim pembinaan dan penanganan serta
berkoordinasi dengan Babinkamtibmas Babinsa
puskesmas dan mitra Desa lainnya melalui Kepala Desa
sesuai dengan bidang tugas berdasarkan kearifan lokal.
(2) Dalam hal pelaksanaan sebagaimana ayat (1) Kepala Desa
berkewajiban memberikan informasi kepada Satuan Tugas
COVID-19 di tingkat Kecamatan.
Pasal 17
Dalam rangka pelaksanaan Posko Desa dalam Penegakan
Pelaksanaan COVID-19 pembiayaan dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa serta dapat
mengoptimalkan anggaran yang bersumber dari Dana Desa
yaitu prioritas penggunaan Dana Desa yang ketiga, yaitu
penggunaan Dana Desa untuk Adaptasi Kebiasaan Baru
Desa.

Pasal 18
Peraturan Desa ini berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar
setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan
pengundangannya Peraturan Desa ini dengan
penempatannya dalam lembaran Desa Tegalrejo Kecamatan
Poncowarno Kabupaten Kebumen

Ditetapkan : Desa Tegalrejo


Tanggal : 25 Februari 2021
KEPALA DESA TEGALREJO,

KEPALA DESA,

INDRO HARYANTO

Diundangkan di : Tegalrejo
pada tanggal : 25 Februari 2021
SEKRETARIS DESA,

MISDAL, S.A.P

LEMBARAN DESA TEGALREJO TAHUN 2021 NOMOR 2


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA TEGALREJO
KECAMATAN PONCOWARNO
KABUPATEN KEBUMEN

KEPUTUSAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA


DESA TEGALREJO KECAMATAN PONCOWARNO
KABUPATEN KEBUMEN
NOMOR : 900 / 2 /KEP/2021

TENTANG

PERSETUJUAN TERHADAP RANCANGAN PERATURAN DESA


PEMBERLAKUKAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT BERBASIS
MIKRO DAN PELAKSANAAN POSKO PENANGANAN CORONA VIRUS DISEASE
2019 (COVID-19) DI DESA TEGALREJO

KETUA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA TEGALREJO,


Menimbang : a. bahwa Badan Permusyawaratan Desa menyetujui
Peraturan Desa tentang Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan Pelaksanaan
Posko Penanganan Corona Virus Disease 2019 Desa
Tegalrejo untuk ditetapkan menjadi Peraturan Desa;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a , maka perlu menetapkan
Keputusan Badan Permusyawaratan Desa Tentang
Persetujuan Rancangan Peraturan Desa Tentang
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis
Mikro dan Pelaksanaan Posko Penanganan Corona Virus
Disease 2019 Desa Tegalrejo Tahun Anggaran 2021;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
45495);

2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Penetapan


Peraturan Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang Undang Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Kebijakan
Keuangan Negara Dan Stabilisasi Sistem Keuangan Untuk
Penanganan Pandemi Corona Disease 2019 (Covid- 19)
Dan/Atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman Yang
Membahayakan Perekonomian Nasional Dan/Atau
Stabilitas Sistem Keuangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 134);

3. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2020 Tentang Komite


Penanganan Corona Virus Disease (COVID-19) dan
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN);

4. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 03 Tahun 2021


tanggal 5 Februari 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan Pembentukan
Posko Penanganan Corona Virus Disease 2019 di Tingkat
Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran
Corona Virus Disease 2019;

5. Instruksi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal


dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021
tanggal 6 Februari 2021 tentang Penggunaan Dana Desa
Tahun 2021 dalam Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat Skala Mikro di Desa;

6. Peraturan Desa Nomor 14 Tahun 2020 tentang Anggaran


Pendapatan dan Belanja Desa Tahun 2021 ( Lembaran Desa
Tegalrejo Tahun 2020 Nomor 14).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :
KESATU : Menyetujui Rancangan Peraturan Desa tentang Persetujuan
Rancangan Peraturan Desa Tentang Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan
Pelaksanaan Posko Penanganan Corona Virus Disease 2019
Desa Tegalrejo Tahun Anggaran 2021;
KEDUA : Persetujuan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkandi Tegalrejo
padatanggal 26 Februari 2021
KETUA BADAN PERMUSYAWARATAN
DESA TEGALREJO

INDOKO
BERITA ACARA
RAPAT BADAN PERMUSYAWARATAN DESA TEGALREJO

Pada hari ini Jum’at tanggal Dua puluh enam bulan Februari tahun Dua
ribu dua puluh satu, bertempat di Balai Desa Tegalrejo Kecamatan Poncowarno
Kabupaten Kebumen telah diadakan Rapat Badan Permusyawaratan Desa
dalam rangka membahas :

Rancangan Peraturan Desa mengenai Rancangan Peraturan Desa Tentang


Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan
Pelaksanaan Posko Penanganan Corona Virus Disease 2019 Desa Tegalrejo
Tahun Anggaran 2021;
Rapat Badan Permusyawaratan Desa dihadiri oleh: Ketua dan Wakil
Ketua, Ketua Bidang Pemerintahan, Ketua Bidang Pembangunan, Ketua Bidang
Kesra dan para anggota Badan Permusyawaratan Desa sebagaimana daftar
hadir terlampir.

Dalam Rapat Badan Permusyawaratan Desa tersebut telah diperoleh kata


sepakat mengenai pokok-pokok hasil pembicaraan para peserta sebagai berikut
:

Menyetujui tentang Rancangan Peraturan Desa mengenai


Rancangan Peraturan Desa Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat Berbasis Mikro dan Pelaksanaan Posko Penanganan Corona Virus
Disease 2019 Desa Tegalrejo Tahun Anggaran 2021;

Dengan kesimpulan hasil Rapat BPD dapat menyetujui Rancangan


Peraturan Desa dimaksud untuk ditetapkan menjadi Peraturan Desa.
Demikian Berita Acara Rapat Badan Permusyawaratan Desa ini dibuat
untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Tegalrejo, 26 Februari 2021


KETUA BADAN PERMUSYAWARATAN
DESA TEGALREJO

INDOKO
DAFTAR HADIR ANGGOTA BPD

Rapat : Pembahasan Rancangan Peraturan Desa Tentang


Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis
Mikro dan Pelaksanaan Posko Penanganan Corona Virus
Disease 2019 Desa Tegalrejo Tahun Anggaran 2021;
Desa : Tegalrejo
Kecamatan : Poncowarno
Kabupaten : Kebumen
Hari/ Tanggal : Jum’at 26 Februari 2021

NO NAMA L/P JABATAN TANDA TANGAN


1 2 3 4 5

1 INDOKO KETUA 1.

2 SARWONO WAKIL KETUA 2.

3 TRI YULIANA SEKRETARIS 3.

4 SOLIHIN ANGGOTA 4.

5 PURWANTO ANGGOTA 5.

KETUA BADAN PERMUSYAWARATAN


DESA TEGALREJO

INDOKO

KETERANGAN:
1. Jumlah Anggota : 5 Orang
2. Hadir : 5 Orang
3. TidakHadir : - Orang
4. Quorum : Memenuhi / TidakMemenuhi
LAMPIRAN I

KODE REKENING, KODE OUTPUT DAN SATUAN OUTPUT


DALAM RANGKA MENDUKUNG PPKM TINGKAT DESA

Kode Kode Output Bidang/Sub Bidang/Kegiatan/Uraian Output Satuan


Rekening
2 Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
2.2 Sub Bidang Kesehatan
2.2.04 Penyelenggaraan Desa Siaga Kesehatan
220402 Penyelenggaraan Desa Siaga Kesehatan Paket
220403 Edukasi dan Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Pandemi COVID-19 Paket
220404 Bantuan dan Dukungan untuk kelancaran pelaksanaan Testing / Paket
Tracing/Treatment Kesehatan dari Kementerian Kesehatan/Pemerintah Daerah
220405 Penyiapan Tempat Cuci Tangan dan/atau Cairan pembersih tangan (Hand Paket
Sanitizer)
220406 Melakukan Penyemprotan Cairan Disinfektan Sesuai Keperluan Kali
220407 Penyiapan dan/atau Perawatan ruang Isolasi Desa Unit
220408 Sekretariat Satgas Penanganan COVID-19 di Desa Paket
3 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
3.1 Sub Bidang Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan Masyarakat
3.1.01 Pengadaan Pos Keamanan Desa (Pembangunan Pos)
310101 Pengadaan Pos Keamanan Desa (Pembangunan Pos) Unit
310102 Penyelenggaraan Pos Keamanan Desa (pengawasan pelaksanaan jadwal Paket
ronda/patroli dll)
4 Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa
4.2 Sub Bidang Pertanian dan Peternakan
4.2.03 Penguatan Ketahanan Pangan Tingkat Desa (Lumbung Desa, dll) (kesiapan
menghadapi bencana)
420301 Pembangunan Lumbung Desa Unit
420302 Pengelolaan dan Pemeliharaan Lumbung Desa Paket
5 Bidang Penanggulangan Bencana, Keadaan Darurat dan Mendesak Desa
5.1 Sub Bidang Penanggulangan Bencana
5.1.00 Penanggulangan Bencana
510001 Sarana prasarana tanggap darurat bencana Paket
510002 Perlengkapan kesehatan tanggap darurat bencana Paket
510003 Terselenggaranya pelayanan tanggap darurat bencana Paket
5.3 Sub Bidang Keadaan Mendesak
5.3.00 Penanganan Keadaan Mendesak
530001 Bantuan Langsung Tunai (BLT)-Dana Desa (sesuai ketentuan peraturan KK
perundangan yang berlaku)
530002 Bantuan Bahan Pangan/Sembako KK
530004 Bantuan Pengobatan Orang
DAFTAR KODE REKENING PELAKSANAAN KEGIATAN ANGGARAN UNTUK
DUKUNGAN PELAKSANAAN PPKM BERSKALA MIKRO DAN PEMBENTUKAN POSKO DESA

BIDANG, SUB KEGIATAN,


KODE REKENING KETERANGAN
KEGIATAN
Bidang Pelaksanaan Pembangunan
2
Desa
2 2 Sub Bidang Kesehatan
Penyelenggaraan Desa Siaga
2 2 0 4 “Desa aman COVID-19”
Kesehatan
Penyelenggaraan Desa Siaga - Kegiatan Promosi Kesehatan Desa
Kesehatan
- Melakukan Pembinaan untuk
2 2 0 4 0 2 Meningkatkan Disiplin Warga Masyarakat dalam
Penerapan Protokol Kesehatan Memakai Masker,
Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak (3M) serta
Membatasi Mobilitas atau Pergerakan Penduduk
Belanja Perlengkapan Alat-alat - Pembelian Sabun, Masker, Face shield,
5 2 1 3 Rumah Tangga/Peralatan dan Bahan Hand Sanitizer, acrylic pembatas, tempat cuci
Kebersihan tangan dll.
Belanja Perlengkapan Pencetakan leaflet, pamflet, banner, MMT dan
5 2 1 5 Cetak/Penggandaan - Belanja Barang bahan lain untuk promosi kesehatan
Cetak dan Penggandaan (optional/jika dibutuhkan)
Belanja Perlengkapan Barang
Makan-minum petugas/pembantu petugas
5 2 1 6 Konsumsi (Makan/minum) - Belanja
(optional/jika dibutuhkan)
Barang Konsumsi
Tenaga kesehatan dan pembantu petugas
Belanja Jasa Honorarium
5 2 2 5 (optional/(diberikan jika belum masuk dalam
Petugas
kegiatan di sekretariat))
sewa peralatan (sound system) dalam rangka
Belanja Jasa Sewa Sarana
5 2 4 2 promosi kesehatan/keliling desa (optional/jika
Peralatan
dibutuhkan)
sewa kendaraan dalam rangka promosi
Belanja Jasa Sewa Sarana
5 2 4 3 kesehatan/keliling desa (optional/jika
Mobilitas
dibutuhkan)
5 2 1 7 Belanja Bahan/Material Bahan dan material untuk alat peraga

Edukasi dan Sosialisasi - Kegiatan Promosi Kesehatan Desa


2 2 0 4 0 3 Pencegahan dan Penanganan
Pandemi COVID-19
Belanja Perlengkapan Alat-alat - Pembelian Sabun, Masker, Face shield,
5 2 1 3 Rumah Tangga/Peralatan dan Bahan Hand Sanitizer, acrylic pembatas, tempat cuci
Kebersihan tangan dll.
Belanja Perlengkapan Pencetakan leaflet, pamflet, banner, MMT dan
5 2 1 5 Cetak/Penggandaan - Belanja Barang bahan lain untuk promosi kesehatan
Cetak dan Penggandaan (optional/jika dibutuhkan)
Belanja Perlengkapan Barang
Makan-minum petugas/pembantu petugas
5 2 1 6 Konsumsi (Makan/minum) - Belanja
(optional/jika dibutuhkan)
Barang Konsumsi
Tenaga kesehatan dan pembantu petugas
Belanja Jasa Honorarium
5 2 2 5 (optional/(diberikan jika belum masuk dalam
Petugas
kegiatan di sekretariat))
sewa peralatan (sound system) dalam rangka
Belanja Jasa Sewa Sarana
5 2 4 2 promosi kesehatan/keliling desa (optional/jika
Peralatan
dibutuhkan)
sewa kendaraan dalam rangka promosi
Belanja Jasa Sewa Sarana
5 2 4 3 kesehatan/keliling desa (optional/jika
Mobilitas
dibutuhkan)
5 2 1 7 Belanja Bahan/Material Bahan dan material untuk alat peraga
Bantuan dan Dukungan untuk Jika salah satu komponen belanja sudah
kelancaran pelaksanaan Testing dibebankan di kegiatan lain (misal obat-obatan)
2 2 0 4 0 4 /Tracing/Treatment Kesehatan maka tidak perlu dianggarkan
dari Kementerian
Kesehatan/Pemerintah Daerah

Belanja Perlengkapan Barang


Makan-minum petugas/pembantu petugas
5 2 1 6 Konsumsi (Makan/minum) - Belanja
(optional/jika dibutuhkan)
Barang Konsumsi
Obat-obatan ringan (vitamin, obat P3K, herbal,
5 2 1 10 Belanja Jasa Obat-obatan
dll) yang dipakai (optional/jika dibutuhkan)
Tenaga Kesehatan dan pembantu petugas
Belanja Jasa Honorarium
5 2 2 5 (optional/diberikan jika belum dianggarkan
Petugas
dalam kegiatan di sekretariat)
Belanja Perjalanan Dinas Bagi petugas/perangkat Desa yang mengantar
5 2 3 1
Dalam Kab/Kota (optional/jika dibutuhkan)
Untuk sewa kendaraan bila dibutuhkan untuk
Belanja Jasa Sewa Sarana
5 2 4 3 pengantaran warga ke rumah sakit
Mobilitas
(optional/jika dibutuhkan)

Penyiapan Tempat Cuci Tangan


2 2 0 4 0 5 dan/atau Cairan pembersih
tangan (Hand Sanitizer)
Belanja Perlengkapan Alat-alat Pembelian Sabun, Masker, Face shield, Hand
5 2 1 3 Rumah Tangga/Peralatan dan Bahan Sanitizer, acrylic pembatas, tempat cuci tangan
Kebersihan dll.
Belanja Perlengkapan Barang
Makan-minum petugas/pembantu petugas
5 2 1 6 Konsumsi (Makan/minum) - Belanja
(optional/jika dibutuhkan)
Barang Konsumsi
Belanja Jasa Honorarium
5 2 2 5 Honor Petugas Pemasangan
Petugas

Melakukan Penyemprotan
2 2 0 4 0 6 Cairan Disinfektan Sesuai Untuk Lingkungan Rumah/Sarana Publik
Keperluan
Belanja Perlengkapan Alat-alat Pembelian cairan disinfektan, peralatan
5 2 1 3 Rumah Tangga/Peralatan dan Bahan disinfektan (yang bukan masuk kategori belanja
Kebersihan modal, optional/jika dibutuhkan),
Belanja Jasa Honorarium Petugas pelaksana (diberikan jika belum masuk
5 2 2 5
Petugas dalam kegiatan di sekretariat)
Alat tabung semprot ukuran besar, (bila
Belanja Modal Peralatan diperlukan dan masuk kategori belanja Modal)
5 3 2 9 khusus
Pertanian/Perikanan/Peternakan pengadaan untuk efisiensi dioptimalkan
peralatan yang sudah ada, terlebih dahulu.

Penyiapan dan/atau Perawatan


2 2 0 4 0 7 ruang Isolasi Desa Agar sewaktu-waktu siap untuk dibutuhkan

Belanja Perlengkapan Barang


Makan-minum petugas dan penghuni rumah
5 2 1 6 Konsumsi (Makan/minum) - Belanja
isolasi
Barang Konsumsi
Obat-obatan ringan (vitamin, obat P3K, herbal,
dll) untuk penghuni dan petugas medis desa /
5 2 1 10 Belanja Jasa Obat-obatan
petugas jaga ruang isolasi (optional/jika
dibutuhkan)
Belanja Jasa Honorarium Petugas jaga/ medis rumah isolasi (diberikan
5 2 2 5
Petugas jika belum masuk dalam kegiatan di sekretariat)
Belanja sewa sewa rumah/ruang isolasi (optional/jika
5 2 4 1
bangunan/gedung/ ruang dibutuhkan)
Listrik rumah/ruang isolasi (optional/jika
5 2 5 1 Belanja Jasa Langganan Listrik
dibutuhkan)
Belanja Jasa Langganan air Air bersih rumah/ruang isolasi (optional/jika
5 2 5 2
bersih dibutuhkan)
Sekretariat Satgas Penanganan Bertugas Melakukan monitoring dan Evaluasi
2 2 0 4 0 8 COVID-19 di Desa secara Rutin dan Melaporkannya kepada Satuan
Tugas Penanganan COVID-19 Daerah
Belanja Perlengkapan Alat Tulis
5 2 1 1 Alat tulis kebutuhan sekretariat
Kantor dan Benda Pos
Belanja Perlengkapan Barang
5 2 1 6 Konsumsi (Makan/minum) - Belanja Makan-minum Satgas
Barang Konsumsi
Belanja Jasa Honorarium Honorarium Satgas (Hindari duplikasi dengan
5 2 2 5
Petugas kegiatan lainnya)

3 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan


Sub Bidang Ketenteraman,
3 1 Ketertiban U
mum, dan Pelindungan Masyarakat
Pengadaan Pos Keamanan Desa
3 1 0 1
(Pembangunan Pos)
Pengadaan Pos Keamanan Desa Digunakan sebagai Posko Desa atau sebutan
(Pembangunan Pos) lainnya, berfungsi melakukan pengawasan lalu
3 1 0 1 0 1 lintas warga dalam masa PPKM berskala mikro,
dan lain-lain (optional jika Pos belum ada/dalam
kondisi perlu perbaikan).
Jika hanya memperbaiki Pos yang sudah ada/
5 2 1 7 Belanja Bahan/Material
pengadaan pos keamanan non-permanent
Belanja Modal Gedung, Bangunan Jika pembangunan Pos secara permanen
5 3 4
dan Taman (Belanja Modal)
Belanja Modal Honor Tim yang
5 3 4 1
Melaksanakan Kegiatan
5 3 4 2 Belanja Modal Upah Tenaga Kerja
5 3 4 3 Belanja Modal Bahan Baku
5 3 4 4 Belanja Modal Administrasi Kegiatan
Penyelenggaraan Pos Jaga Desa
(operasional, pengawasan
pelaksanaan jadwal
ronda/patroli dll)
Belanja Perlengkapan Alat-alat
5 2 1 3 Rumah Tangga/Peralatan dan Bahan Pembelian kebutuhan perlengkapan pos jaga)
Kebersihan
Belanja Perlengkapan Barang
Makan-minum petugas (optional/jika
5 2 1 6 Konsumsi (Makan/minum) - Belanja
dibutuhkan)
Barang Konsumsi
Belanja Pakaian Pembelian seragam/perlengkapan/atribut
5 2 1 9
Dinas/Seragam/Atribut petugas (bila dibutuhkan)
Untuk Petugas (optional /tidak duplikasi dengan
5 2 2 5 Belanja Jasa Honorarium Petugas
kegiatan lainnya)

4 Bidang Pemberdayaan Masyarakat


Sub Bidang Pertanian dan
4 2
Peternakan
Dapat memilih alternatif yang ada :
menggunakan kantor desa (kegiatan hanya
Penguatan Ketahanan Pangan
pengumpulan dan pengalokasian bahan
4 2 0 3 Tingkat Desa (Lumbung Desa, dll)
makanan), memperbaiki bangunan yang sudah
(kesiapan menghadapi bencana)
ada,menyewa bangunan atau membangun
bangunan baru
Pembangunan lumbung desa Pembuatan lumbung bersifat opsional jika sama
4 2 0 3 0 1 sekali tidak memiliki lumbung desa/sangat
mendesak
Belanja Modal Gedung, Bangunan
5 3 4
dan Taman
Belanja modal honor tim yang
5 3 4 1
melaksanakan kegiatan
5 3 4 2 Belanja modal upah tenaga kerja
Belanja modal bahan baku
5 3 4 3

5 3 4 4 Belanja modal sewa peralatan


5 3 4 5 Belanja modal administrasi kegiatan

Pengelolaan dan Pemeliharaan


4 2 0 3 0 2 Lumbung Desa

Belanja perlengkapan ATK dan benda


5 2 1 1 Alat tulis administrasi lumbung desa
pos
Belanja perlengkapan barang Makan minum rapat koordinasi pengelolaan
5 2 1 6 konsumsi (makan minum) - belanja lumbung dan petugas penanggungjawab
barang konsumsi lumbung
Belanja sewa Sewa bangunan untuk lumbung (opsional jika
5 2 4 1
bangunan/gedung/ruang dibutuhkan untuk sewa)
Pemeliharaan bangunan lumbung untuk
penyimpanan pangan hasil sumbangan
5 2 6 4 Belanja pemeliharaan bangunan
masyarakat/hasil tanah desa untuk kesiapan
bencana
LAMPIRAN II

KEPALA DESA…..
KECAMATAN ……….
KABUPATEN KEBUMEN

PERATURAN DESA ………


NOMOR …… TAHUN 2021

TENTANG

PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT BERSKALA


MIKRO UNTUK PENGENDALIAN PENYEBARAN COVID-19 DI DESA
……………

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA DESA ………….

Menimbang : bahwa dalam rangka pengendalian pencegahan dan


penanggulangan Penyebarluasan Corona Virus Disease
(COVID-19) di Desa maka perlu penerapan pembatasan
kegiatan masyarakat skala mikro melalui pelaksanaan
Optimalisasi Peran Posko Desa yang ditetapkan dalam
Peraturan Desa.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Provinsi Djawa Tengah (Berita Negara
Republik Indonesia tanggal 8 Agustus 1950);
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4723);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
6. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Kekarantinaan Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 128,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6263);
7. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan
Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan
untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease
2019 (COVID-19) dan/atau dalam rangka
Menghadapi Ancaman yang Membahayakan
Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem
Keuangan menjadi Undang-Undang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 134,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6516);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang Nomor 6
Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5539) sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 2019 tentang Perubahan kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang Nomor 6
Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6321);
9. Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
10. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang
Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagai Bencana
Nasional;
11. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2021
tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat Berbasis Mikro dan Pembentukan Posko
Penanganan Corona Virus Disease 2019 di Tingkat
Desa dan Kelurahan unuk Pengendalian Penyebaran
Corona Virus Disease 2019;

12. Peraturan Bupati Kebumen Nomor 66 Tahun 2018


tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah
Kabupaten Kebumen Tahun 2018 Nomor 66);
13. Peraturan Desa ........... Nomor ..... Tahun ...... tentang
Kewenangan Desa (Lembaran Desa Tahun ..... Nomor
....);
14. Peraturan Desa ........... Nomor ..... Tahun ...... tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
............. (Lembaran Desa Tahun ..... Nomor ....);
15. Peraturan Desa ........... Nomor ..... Tahun 2020 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun
............. (Lembaran Desa Tahun 2020 Nomor .....).

DENGAN KESEPAKATAN BERSAMA

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ….

DAN

KEPALA DESA…….

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DESA…….. KECAMATAN……..KABUPATEN


KEBUMEN TENTANG PELAKSANAAN POSKO DESA DALAM
PELAKSANAAN CORONA VIRUS DISEASE (COVID-19)
DI DESA

BAB I

KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan:
1. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut
dengan nama lain, selanjutnya yang disebut dengan
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakara masyarakat, hak asal-usul, dan/atau hak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut
dengan nama lain dibantu dengan perangkat desa
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa;
3. Kepala Desa adalah pejabat pemerintah desa di
Kabupaten Kebumen yang mempunyai kewenangan,
tugas dan kewajiban untuk menyelenggarakan rumah
tangga desanya dan melaksanakan tugas pemerintahan
dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah;
4. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut
dengan nama lain adalah lembaga yang melaksanakan
fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan
wakil dari penduduk desa berdasarkan keterwakilan
wilayah dan ditetapkan secara demokratis;
5. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain
adalah musyawarah antara Badan Permusyawaratan
Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang
diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa
untuk menyepakati hal yang bersifat strategis;
6. Kesepakatan Musyawarah Desa adalah suatu hasil
keputusan dari musyawarah desa dalam bentuk
kesepakatan yang dituangkan dalam berita acara
kesepakatan musyawarah desa yang ditandatangani
oleh Ketua Badan Permusyawaratan Desa yang
ditetapkan dengan Peraturan Desa;
7. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-
undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah
dibahas dan disepakati Bersama Badan
Permusyawaratan Desa;
8. Keputusan Kepala Desa adalah keputusan yang
ditetapkan oleh Kepala Desa yang bersifat menetapkan
dalam rangka melaksanakan Peraturan Desa yang
dibahas dan disetujui Bersama oleh pemerintah Desa
dan Badan Permusyawaratan Desa yang ditetapkan
dengan Peraturan Desa;
9. Posko Desa adalah Tim yang dibentuk dalam
melakukan pencegahan penanganan pembinaan dan
pendukung kegiatan penerapan pembatasan kegiatan
masyarakat di tingkat desa untuk penanganan COVID-
19 di Desa; dan
10. Satuan Gugus COVID-19 (Satgas COVID-19) Desa atau
sebutan nama lainnya adalah pelaksana tugas
Penanganan COVID-19 di Desa yang ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Desa.
BAB II

PENERAPAN

Pasal 2

Dalam penerapan pembatasan kegiatan masyarakat level


Mikro dibentuk Posko Desa untuk menciptakan keadaan
yang mengurangi resiko penyebaran virus corona disease
(COVID-19) di Desa secara konsisten dan terkendali.

BAB III

KRITERIA PELAKSANAAN

Pasal 3

(1) Dalam penentuan pelaksanaan penerapan kegiatan


masyarakat di Desa dilakukan dengan
mempertimbangkan zonasi pengendalian wilayah
hingga tingkat Rukun Tetangga (RT) dengan kriteria
sebagai berikut :
a. Zona Hijau dengan kriteria tidak ada kasus COVID-
19 di satu RT, maka skenario pengendalian
dilakukan dengan pemantauan kasus secara rutin
dan berkala bersama/berkoordinasi dengan pihak
puskesmas.
b. Zona Kuning dengan kriteria jika terdapat 1(satu)
sampai dengan 5 (lima) rumah dengan kasus
konfirmasi positif dalam satu RT selama 7 (tujuh)
hari terakhir, maka skenario pengendalian dengan
menemukan kasus suspek dan pelacakan kontak
erat lalu isolasi mandiri untuk pasien positif dan
kontak erat dengan pengawasan ketat;
c. Zona Oranye dengan kriteria jika terdapat 6 (enam)
sampai dengan 10 (sepuluh) rumah dengan kasus
konfirmasi positif dalam satu RT selama 7 (tujuh)
hari terakhir, maka skenario pengendalian adalah
menemukan kasus suspek dan pelacakan kontak
erat, lalu melakukan isolasi mandiri untuk pasien
positif dan kontak erat dengan pengawasan ketat,
serta menutup rumah ibadah, tempat bermain anak
dan tempat umum lainnya kecuali sektor
kebutuhan bahan pokok. Dalam pelaksanaannya
berkoordinasi dengan puskesmas dan
Bhabinkamtibmas;
d. Zona Merah dengan kriteria jika terdapat lebih dari
10 (sepuluh) rumah dengan kasus konfirmasi positif
dalam satu RT selama 7 (tujuh) hari terakhir, maka
skenario pengendalian adalah pemberlakuan PPKM
tingkat RT yang mencangkup:
1. Menemukan kasus positif dan pelacakan kontak
erat;
2. Melakukan isolasi mandiri/terpusat dengan
pengawasan ketat;
3. Menutup rumah ibadah, tempat bermain anak
dan tempat umum lainnya kecuali sektor
kebutuhan bahan pokok;
4. Melarang kerumunan lebih dari 3 (tiga) orang;
5. Membatasi keluar masuk wilayah RT maksimal
hingga pukul 20.00; dan

6. Meniadakan kegiatan sosial masyarakat di


lingkungan RT yang menimbulkan kerumunan
dan berpotensi menimbulkan penularan.
Dalam pelaksanaannya bersama Rukun Warga
melaporkan kepada Kepala Desa serta
berkoordinasi dengan Puskesmas dan
Bhabinkamtibmas.
(2) Posko Desa secara teknis merupakan bagian yang
menjadi satu kesatuan dari penanganan COVID-19 di
Desa terdiri dari :
a. Menyampaikan informasi tentang COVID-19 kepada
masyarakat Desa;
b. Pendataan mobilisasi masyarakat keluar masuk
Desa/RW/RT;
c. Mengkoordinasikan pengecekan perlintasan antar
Desa;
d. Mendeteksi penduduk di Desa yang baru
melakukan perjalanan dari wilayah luar Desa;
e. Memfasilitasi sarana kesehatan sederhana dalam
pencegahan penyebaran COVID-19;
f. Membuat alur pengorganisasian pemenuhan
logistik bagi warga yang melakukan isolasi mandiri
di rumah dan/atau rumah singgah;
g. Mengedukasi warga dalam upaya pencegahan
COVID-19; dan
h. Memastikan warga di wilayahnya mematuhi aturan
yang telah disepakati Bersama.
BAB IV

TIM DAN STRUKTUR PELAKSANAAN POSKO DESA

Pasal 4

Dalam pelaksanaan Posko Desa diatur dalam tim yang


terdiri dari :

a. Tim Pencegahan;
b. Tim Penanganan;
c. Tim Pembinaan; dan
d. Tim Pendukung.

Pasal 5

Pelaksanaan Posko Desa, dibentuk struktur dengan


susunan terdiri dari :

a. Ketua : Kepala Desa;


b. Wakil Ketua : Ketua BPD;
c. Tim Pencegahan yang terdiri dari unsur:
- Unsur Dusun/Pelaksana Kewilayahan
- Unsur Lembaga Kemasyarakatan Desa;
- Unsur Lembaga Adat Desa; dan
- Unsur Satuan Perlindungan Masyarakat.
d. Tim Penanganan yang terdiri dari unsur:
- RT, RW
- Dokter;
- Bidan Desa;
- Perawat;
- Kader Kesehatan;
- Kader Posyandu; dan
- Tenaga kesehatan lainnya yang ada di Desa.
e. Tim Pembinaan yang terdiri dari unsur:
- RT, RW
- Satlinmas Desa;
- Tokoh Agama;
- Tokoh Adat; dan
- Tokoh Masyarakat.
f. Tim Pendukung yang terdiri atas unsur Perangkat Desa
dengan Sekretaris Desa sebagai koordinator.

Pasal 6

Susunan Posko Desa sebagaimana pada pasal 5 ditetapkan


dengan Surat Keputusan Kepala Desa.

Pasal 7

Dalam melaksanakan peran dan tugasnya tim Posko Desa


bermitra dengan Bhayangkara Pembina Keamanan dan
xKetertiban Masyarakat (BHABINKAMTIBMAS), Bintara
Pembina Desa (BABINSA), Satuan Pamong Praja (SATPOL
PP), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten/Kota, Pendamping Desa dan mitra Desa

BAB V

TUGAS TIM PELAKSANAAN POSKO DESA

Pasal 8

Tim Pencegahan Posko Desa memiliki tugas pencegahan


penyebaran/penularan dan penanganan COVID-19 sesuai
kewenangan Desa yaitu :

a. Melakukan pendataan terhadap warga yang menjadi


suspek, terkonfirmasi Covid-19, orang lanjut usia dan
masyarakat yang keluar masuk Desa;
b. Melakukan sosialisasi penerapan protokol kesehatan
yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak
dalam wilayah Desa;
c. Melakukan sterilisasi fasilitas umum dan fasilitas sosial
di wilayah Desa secara berkala;

d. Menyediakan fasilitas cuci tangan, hand sanitizer,


disinfektan serta tempat sampah medis dan non medis
disetiap Posko Desa; dan
e. Melaporkan pelaksanaan tim secara berkala kepada
Kepala Desa.

Pasal 9

Tim Penanganan Posko Desa memiliki tugas penanganan


kesehatan akibat penyebaran/penularan COVID-19 sesuai
kewenangan Desa yaitu :

a. Berkoordinasi dengan Puskesmas terkait dengan


kondisi warga yang dipantau;
b. Menyiapkan lokasi isolasi bagi warga Desa yang
terkonfirmasi COVID-19;
c. Melakukan penelusuran dan pengobatan sederhana
bagi warga yang terkonfirmasi COVID-19 melalui test
Corona Viruses Disease (COVID-19);
d. Mendistribusikan kebutuhan logistik dalam masa
isolasi mandiri;
e. Melakukan pendataan terhadap masyarakat yang
terkonfirmasi COVID-19;dan
f. Melaporkan pelaksanaan tim secara berkala kepada
Kepala Desa.

Pasal 10

Tim Pembinaan Posko Desa memiliki tugas pemberian


pembinaan akibat penyebaran/penularan dan
penanganan COVID-19 sesuai kewenangan Desa yaitu:

a. Memberikan pembinaan sosial yang bersifat edukatif


sesuai dengan kewenangan Desa dan kearifan lokal
yang ditetapkan melalui Peraturan Desa;
b. Pembinaan sebagaimana di maksud pada angka 1
(satu), berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas dan
Babinsa serta mitra Desa lainnya sesuai bidang tugas;
c. Melakukan pembinaan bagi pelanggar protokol
kesehatan melalui peneguran dan pembatasan
kegiatan di Desa; dan
d. Melakukan pendataan terhadap masyarakat yang
melakukan pelanggaran protokol kesehatan.

Pasal 11

Tim Pendukung Posko Desa memiliki tugas pendukung


dari pelaksanaan Posko Desa akibat
penyebaran/penularan dan penanganan COVID-19 sesuai
kewenangan Desa yaitu:

a. Memfasilitasi operasional dan admnistrasi


pelaksanaan Posko Desa COVID-19;
b. Membuat sistem informasi kesehatan warga Desa;
c. Bersama tim sesuai bidang tugasnya menyediakan dan
mendistribusikan logistik sesuai kebutuhan;
d. Melakukan sosialisasi protokol kesehatan dan
penanganan Covid-19 serta pencegahanya kepada
masyarakat; dan
e. Melaporkan pelaksanaan tim secara berkala kepada
Kepala Desa.

BAB VI

PELAPORAN TIM PELAKSANAAN POSKO DESA


Pasal 12

Pelaporan tugas Tim sebagaimana dalam Pasal 8, Pasal 9,


Pasal 10 dan pasal 11 melalui format laporan yang menjadi
satu kesatuan didalam lampiran Peraturan Desa ini.

BAB VII

KEWAJIBAN, LARANGAN DAN PEMBINAAN WARGA


DESA

Pasal 13
Setiap warga Desa berkewajiban untuk:
a. Melaksanakan protokol Kesehatan;
b. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS);
c. Masyarakat yang mempunyai usaha wajib
menyediakan pembatas transparan untuk
menghindari terjadi kontak langsung antara
masyarakat; dan
d. Berkoordinasi dengan Posko Desa atas adanya
informasi terkait COVID-19.

Pasal 14

Setiap warga Desa dilarang:

a. Melakukan aktifitas yang menimbulkan kerumunan


massa;
b. Membuat keresahan, keributan,dan kegaduhan yang
bisa mengganggu ketentraman masyarakat; dan
c. Menghindari terjadi kontak langsung antara
masyarakat di Desa.

Pasal 15

Pembinaan bagi pelanggar protokol kesehatan


sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 huruf c berupa:

a. Pembinaan Adat sesuai dengan kearifan lokal


komunitas setempat;
b. Pembinaan Sosial seperti:
1. Membersihkan lingkungan dan/atau fasilitas publik;
2. Membantu mensosialisasikan kepatuhan 3M, 3T dan
vaksinasi; dan
3. Menjaga Posko Desa dengan jumlah hari tertentu,
dengan diberi penugasan tertentu.
c. Pembinaan lainnya yang merujuk kepada Peraturan
Perundangan yang berlaku.
Pasal 16

(1) Dalam hal pelaksanaan pembinaan dan penanganan


sebagai bagian dari penegakan Peraturan Desa ini
dilakukan oleh tim pembinaan dan penanganan serta
berkoordinasi dengan Babinkamtibmas Babinsa
puskesmas dan mitra Desa lainnya melalui Kepala
Desa sesuai dengan bidang tugas berdasarkan
kearifan lokal.
(2) Dalam hal pelaksanaan sebagaimana ayat (1) Kepala
Desa berkewajiban memberikan informasi kepada
Satuan Tugas COVID-19 di tingkat Kecamatan.

BAB VIII

PEMBIAYAAN

Pasal 17

Dalam rangka pelaksanaan Posko Desa dalam Penegakan


Pelaksanaan COVID-19 pembiayaan dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa serta dapat
mengoptimalkan anggaran yang bersumber dari Dana
Desa yaitu prioritas penggunaan Dana Desa yang ketiga,
yaitu penggunaan Dana Desa untuk Adaptasi Kebiasaan
Baru Desa.

BAB IX

PENUTUP

Pasal 18

Peraturan Desa ini berlaku sejak tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan


pengundangannya Peraturan Desa ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Desa ……

Ditetapkan di: …
Pada tanggal: … Februari 2021
KEPALA DESA … (Nama Desa)

tanda tangan
NAMA
Diundangkan di ...
Pada tanggal ...
SEKRETARIS DESA ... (Nama Desa)

tanda tangan
NAMA

LEMBARAN DESA ... (Nama Desa) TAHUN ... NOMOR …


Data Pengadaan dan Distribusi Logistik (FORMAT 7)

a. Tim Pembinaan:
1. Formulir Pendataan Warga (FORMAT 1)
2. Format Laporan Kegiatan (FORMAT 4)
3. Formulir Pendataan Kontak (FORMAT 6)

b. Tim Pendukung:
1. Rencana Kegiatan Pencegahan Covid-19 (FORMAT 2)
2. Format Pendataan Kontak (FORMAT 6)
3. Data Pengadaan dan Distribusi Logistik (FORMAT 7)
4. Format Pemantauan Kegiatan (FORMAT 8)
FORMAT 1
Kode Kelompok Risiko Tinggi

(diisi oleh petugas kesehatan)

1 2 3
FORMULIR PENDATAAN WARGA
RT : …………………… RW : ………………..…
DESA/KELURAHAN : ………………….... KECAMATAN : …………………..
KOTA/KAB : …………………… PROVINSI : …………………..

FORM ISIAN WARGA


(DIISI OLEH PENDATA)

NAMA : ……………………………… NIK : …………….……………..


UMUR : ………………………………
ALAMAT : ……………………………… TELP : ……………………….…..
HARI/TANGGAL : ………………………………

NO PERTANYAAN YA TIDAK
1 Apakah Anda memiliki riwayat melakukan
perjalanan domestik/internasional dalam 14
hari terakhir
2 Apakah Anda pernah. Bertemu dengan turis asing dalam
14 hari
terakhir
3 Apakah Anda memiliki riwayat kontak (misalnya
berjabat tangan, mengobrol lama, berada satu ruangan)
dengan orang yang
dinyatakan positif terinfeksi COVID-19
4 Apakah saat ini Anda mengalami demam
5 Apakah saat ini Anda ada gejala batuk
6 Apakah Anda merasakan nyeri di tenggorokan
7 Apakah nafas Anda terasa sesak
8 Apakah Anda sedang batuk/pilek
9 Apakah Anda memiliki riwayat penyakit sebagai berikut
a. Diabetes Melitus (kencing manis)
b. Hipertensi (darah tinggi)
c. Jantung
d. Ginjal
e. Penyakit Paru/Asma
f. Lain-lain
10 Apakah saat ini Anda sedang hamil

Warga, Pendata,

(…………….……) (…………………….)
Keterangan:
1. Lansia (usia > 60 tahun)
2. Ibu hamil dengan atau tanpa penyakit penyerta
3. Usia produktif dengan riwayat penyakit penyerta

*KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR


HK.01.07/MENKES/9846/2020
**disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku
FORMAT 2
RENCANA KEGIATAN PENCEGAHAN COVID-19

NO TANGGAL KEGIATAN SASARAN MATERI/BAHAN SALURAN ANGGARAN PELAKSANA

Sosialisasi Seluruh Leaflet ttg Covid dari Menggunakan


1 Ketua RT
tentang Covid-19 warga Puskesmas pengeras suara
Ketua RT,
Kader,
Pendataan Seluruh Instrumen Dari rumah ke
2 - Babinsakamti
warga warga pemantauan warga rumah
bmas, Karang
Taruna
3 dst

Mengetahui
Ketua RT….

(…………………….)

* KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR HK.01.07/MENKES/9846/2020
** disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku
FORMAT 3

FORMULIR PEMANTAUAN WARGA

RT : ……………………….. RW : ……………..…
DESA/KELURAHAN : ……………………….. KECAMATAN : ………………..
KOTA/KAB : ……………………….. PROVINSI : ………………..

FORM ISIAN WARGA


(DIISI OLEH PENDATA)

NAMA : ………………………… NIK : ………………………………..


ALAMAT : ………………………… TELP : ………………………………..

GEJALA KESEHATAN

Hari/tanggal
Keterangan Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
Demam/meriang
Batuk
Sakit tenggorokan
Flu/pilek
Sakit
kepala/pusing
Sesak nafas
Suhu badan
Lain-lain

Pelaksana, Mengetahui

Ketua RT….

(...................) (...................)

* KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR HK.01.07/MENKES/9846/2020
** disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku
FORMAT 4

FORMAT PELAKSANAAN PEMBINAAN

RT : ………………… RW : ……………..…
DESA/KELURAHAN : ………………… KECAMATAN : ………………..
KOTA/KAB : ………………… PROVINSI : ………………..

KETIDAKPATUHAN
NAMA/ JENIS
NO TANGGAL PROTOKOL KET
KEGIATAN PEMBINAAN
KESEHATAN*)

Pelaksana, Mengetahui

Ketua RT….

(...................) (...................)

* KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR HK.01.07/MENKES/9846/2020
** disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku
FORMAT 5

LEMBAR KESEDIAAN KARANTINA RUMAH/ PERAWATAN DI


RUMAH (ISOLASI DIRI)

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Nomor HP :

Alamat :

Menyatakan bersedia untuk dilakukan tindakan karantina rumah/isolasi diri


(perawatan di rumah)* dan akan mematuhi segala aturan yang ditetapkan oleh
pemerintah sampai tindakan ini dinyatakan berakhir.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

……, …….......……2021

Yang
Petugas karantina, Membuat
pernyataan

( ) ( )

Mengetahui,
Koordinator Pos Jaga Desa,

( )

Ket:*coret salah satu

* KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR HK.01.07/MENKES/9846/2020
**disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku
FORMAT 6

FORMULIR PENDATAAN KONTAK (CONTACT LISTING)

Nomer Alamat Lengkap


Indek Nomer Jenis Tanggal Hubungan APD
Kasus identifikasi Kelamin No.H Kecama Kabupate Kategori kontak/ dengan yang
Nama Lengkap Usia Jalan Desa Durasi5
Konfirmasi kontak 2 (L/P) P tan n kontak3 paparan kasus dipakai4
/ primer1

Keterangan:
1 Nomor indeks kasus konfirmasi misal INOCOVID#1
2 Nomor identifikasi kontak misalnya K1 merujuk pada kontak nomor 1
3 Kategori kontak: kontak rumah tangga, rumah sakit, puskesmas, klinik, rekankerja, sosial (di restoran misalnya), sekolah, satu kendaraan
4 Jika menggunakan APD terutama kategori kontak fasilitas layanan kesehatan (rumah sakit, IGD, puskesmas, klinik): masker bedah, sarung tangan, masker N95, dll
5 Perkiraan lama kontak misalnya 5 menit, 1 jam dsb

* KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR HK.01.07/MENKES/9846/2020
**disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku
FORMAT 7

FORMULIR PENGADAAN DAN DISTRIBUSI LOGISTIK

RT : ………………… RW : ……………..…
DESA/KELURAHAN : ………………… KECAMATAN : ………………..
KOTA/KAB : ………………… PROVINSI : ………………..

JENIS KET LOGISTIK PENERIMA


NO TANGGAL JUMLAH
LOGISTIK SUDAH BELUM NAMA TANDA TANGAN

Pelaksana, Mengetahui

Ketua RT….

(...................) (...................)
FORMAT 8
FORMULIR PEMANTAUAN KEGIATAN

RT : ………………… RW : ……………..…
DESA/KELURAHAN : ………………… KECAMATAN : ………………..
KOTA/KAB : ………………… PROVINSI : ………………..

Dilaksana
No Kegiatan Hasil Pelaksanaan
YakanTid
1 Penyusunan Perkades mengenai ak Perkades mengenai
Penyelenggaraan Posko Desa Penyelenggaraan Posko Desa
Nomor :
Tanggal :

2 Refokusing kegiatan dan Anggaran Perkades mengenai Perubahan


untuk Penyusunan Perkades Penjabaran APB Desa
mengenai Perubahan Penjabaran Nomor :
APB Desa
Tanggal :

3 Musyawarah Desa Penyusunan Perdes mengenai Peyelenggaraan


Perdes untuk keberlanjutan Posko Desa
Penyelenggaraan Posko Desa Nomor :
Tanggal :

4 Pendataan Kesehatan Warga Desa Jumlah yang didata : ..... Rumah


....... orang
Jumlah isoman : ..... Rumah
....... orang
Jumlah yang sembuh : ..... Rumah
....... orang
5 Faktor penyebab penularan a) b) Faktor Penyebab:
COVID-19 dan potensi wilayah c) Potensi Wilayah

6 Menyusun rencana kegiatan di


masyarakat
7 Pelaksanaan kegiatan

Pelaksana, Mengetahui
Ketua RT….

(...................) (...................)

KEPALA DESA … (Nama


Desa)

tanda tangan
NAMA
LAMPIRAN III

KEPALA DESA .......................


KECAMATAN .....................
KABUPATEN KEBUMEN

PERATURAN KEPALA DESA .....................


NOMOR TAHUN 2021

TENTANG
PEMBENTUKAN POS KOMANDO PENANGANAN CORONA VIRUS DISEASE
2019 DI DESA ..................

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA ................,

Menimbang : a. bahwa penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)


dengan jumlah kasus dan/atau jumlah kematian telah
meningkat dan meluas di lintas wilayah dan berdampak pada
aspek ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan, serta
kesejahteraan masyarakat di Desa ................... ;
b. bahwa dalam upaya menekan penyebaran Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) yang semakin meluas, perlu
memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat sampai
dengan tingkat Rukun Tetangga (RT)/Rukun Warga (RW)
serta melakukan koordinasi antar seluruh unsur
masyarakat/kelembagaan terkait dalam penanganan Corona
Virus Disease 2019 (Covid-19) di Desa .................;
c. berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala
Desa ................... tentang Pembentukan Pos Komando
Penanganan Corona Virus Disease 2019 Di Desa
...........................

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan
Provinsi Djawa Tengah (Berita Negara Republik Indonesia
tanggal 8 Agustus 1950);
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4723);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063);
4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
6. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Kekarantinaan Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 128, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6263);
7. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan
Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau dalam
rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan
Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem
Keuangan menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 134, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6516);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang Nomor 6 Tahun
2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor
11 Tahun 2019 tentang Perubahan kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014
Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6321);
9. Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19);
10. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang
Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) sebagai Bencana Nasional;
11. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2021 tentang
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis
Mikro dan Pembentukan Posko Penanganan Corona Virus
Disease 2019 di Tingkat Desa dan Kelurahan unuk
Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019;
12. Peraturan Bupati Kebumen Nomor 66 Tahun 2018 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah Kabupaten
Kebumen Tahun 2018 Nomor 66);
13. Peraturan Desa ........... Nomor ..... Tahun ...... tentang
Kewenangan Desa (Lembaran Desa Tahun ..... Nomor ....);
14. Peraturan Desa ........... Nomor ..... Tahun ...... tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa ............. (Lembaran
Desa Tahun ..... Nomor ....);
15. Peraturan Desa ........... Nomor ..... Tahun 2020 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun .............
(Lembaran Desa Tahun 2020 Nomor .....).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PEMBENTUKAN POS KOMANDO PENANGANAN CORONA VIRUS


DISEASE 2019 DI DESA ...........................

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Kepala Desa ini yang dimaksud dengan :

1. Desa adalah Desa ............


2. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu Perangkat
Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
4. Kepala Desa adalah pejabat Pemerintah Desa yang
mempunyai wewenang, tugas dan kewajiban untuk
menyelenggarakan rumah tangga Desanya dan
melaksanakan tugas dari Pemerintah dan Pemerintah
Daerah.
5. Badan Permusyawaratan Desa, yang selanjutnya disingkat
BPD adalah lembaga yang melaksanakan fungsi
pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari
penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan
ditetapkan secara demokratis.
6. Kewenangan Desa adalah kewenangan yang dimiliki Desa
meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan
Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa,
Pembinaan Kemasyarakatan Desa, dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak
asal usul dan adat istiadat Desa.
7. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang
ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati
bersama BPD.
8. Musyawarah Desa adalah musyawarah antara BPD,
Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang
diselenggarakan oleh BPD untuk menyepakati hal yang
bersifat strategis.
9. Lembaga Kemasyarakatan Desa yang selanjutnya disingkat
LKD adalah wadah partisipasi masyarakat, sebagai mitra
Pemerintah Desa, ikut serta dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan pembangunan, serta
meningkatkan pelayanan masyarakat Desa.
10. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut
APB Desa, adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan
Desa.
11. Pembatasan Kegiatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat
PKM adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam
suatu wilayah Desa untuk mencegah kemungkinan
terjadinya penyebaran wabah penyakit/pandemi.
12. Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis
Mikro yang selanjutnya disingkat PPKM Mikro adalah
melakukan pembatasan kegiatan masayarakat sedmikian
rupa sampai dengan di tingkat Rukun Tetangga (RT)/Rukun
Warga (RW) untuk mencegah kemungkinan penyebaran
Corona Virus Disease 2019.
13. Corona Virus Disease 2019 selanjutnya disingkat COVID-19
adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus baru
Sars-CoV-2 yang dapayt menimbulkan wabah/pandemi.
14. Pandemi COVID-19 adalah bencana yang disebabkan oleh
faktor nonalam yaitu Corona Virus Disease 2019 yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat, sehingga mengakibatkan korban jiwa manusia
serta dampak sosial, ekonomi, kesehatan dan kejiwaan atau
psikologis manusia.
15. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disebut
APB Desa adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan
Desa.

BAB II

PENERAPAN

Pasal 2
(1) Penerapan PPKM Mikro dimaksudkan untuk penanganan dan
pengendalian Covid-19 dengan mempertimbangkan zonasi
pengendalian wilayah hingga ke tingkat RT.
(2) Penerapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dilakukan dengan memberdayakan seluruh komponen
masyarakat sesuai potensi yang ada di Desa melalui gerakan
gotong royong dengan melibatkan semua pihak mulai dari
kelembagaan pemerintah dan non pemerintah.

Pasal 3
Penerapan PPKM Mikro sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (2) dilakukan secara sistematis dan terstruktur dengan
memperhatikan:

a. kesehatan warga;
b. kondusivitas lingkungan dan pencegahan konflik antar
warga,
c. agar tetap terjaga persatuan dan kesatuan warga;
d. kondisi perekonomian masyarakat;
e. kepastian pemenuhan kebutuhan pangan dan kebutuhan
bahan pokok; dan
f. kekuatan kearifan lokal dan potensi geografis lingkungan
setempat.

BAB III

KRITERIA PELAKSANAAN

Pasal 4

Kriteria zonasi pengendalian wilayah sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 2 ayat (1) sebagai berikut :

a. Zona Hijau dengan kriteria tidak ada kasus Covid-19 di


satu RT;
b. Zona Kuning dengan kriteria jika tewrdapat 1 (satu)
sampai dengan 5 (lima) rumah dengan kasus konfirmasi
positif dalama satu RT selama 7 (tujuh) hari terakhir;
c. Zona Oranye dengan kriteria jika terdapat 6 (enam) sampai
dengan 10 (sepuluh) rumah dengan konfirmasi positif
selama 7 (tujuh) hari terakhir; dan
d. Zona Merah dengan kriteria jika terdapat lebih dari 10
(sepuluh) rumah dengan konfirmasi positif selama 7
(tujuh) hari terakhir.

Pasal 5

(1) Skenario pengendalian wilayah untuk zona sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 4 huruf a, dengan melakukan
surveilans, seluruh suspek di tes dan pemantauan kasus
tetap dilakukan secara rutin:
(2) Skenario pengendalian wilayah untuk zona sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 huruf b, dengan menemukan kasus
suspek dan pelacakan kontak erat, kemudfian melakukan
isolasi mandiri untuk pasien positif dengan pengawasan
ketat;
(3) Skenario pengendalian wilayah untuk zona sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 huruf c, dengan menemukan kasus
suspek dan pelacakan kontak erat, kemudfian melakukan
isolasi mandiri untuk pasien positif dan konyak erat dengan
pengawasan ketat serta menutup rumah ibadah, tempat
bermain anak dan tempat umum lainnya kecuali sektor
esensial; dan
(4) Skenario pengendalian wilayah untuk zona sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 huruf d, dengan memberlakukan
PPKM Mikro ditingkat RT yang mencakup :
a. menemukan kasus suspek dan pelacakan kontak erat;
b. melakukan isolasi mandiri/terpusat dengan pengawsan
ketat;
c. menutup rumah ibadah, tempat bermain anak dan tempat
umum lainnya kecuali sektor esensial;
d. melarang kerumunan lebih dari 3 (tiga) orang;
e. membatasi keluar masuk wilayah RT maksimal hingga
pukul 20.00; dan
f. meniadakan kegiatan sosial masyarakat dilingkungan RT
yang menimbulkan kerumunan dan berpotensi
menimbulkan penulran.

Pasal 6

Untuk menetapkan zonasi wilayah pengendalian dan melakukan


skenario pengendalian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
dan Pasal 5 berpedoman kepada ketentuan peraturan
perundang-undangan.

BAB IV

PELAKSANAAN DAN KOORDINASI

Pasal 7

Pelaksanaan PPKM Mikro seperti pembatasan kegiatan/aktifitas


di tempat kerja/ perkantoran, pelaksanaan pembelajaran di
sekolah, pondok pesantren, boarding school atau sejenisnya,
sektor yang berkaitan dengan kebutuhan pokok/dasar
masyarakat, utilitas publik dan industri yang ditetapkan sebagai
obyek vital nasional dan obyek tetentu, kegiatan di
retoran/rumah makan/cafe, kegiatan pedagang kaki lima,
kegiatan di pusat perbelanjaan/maal/toko modern, kegiatan
ditempat hiburan, wisata, kegiatan di rumah ibadah, kegiatan di
fasilitas umum dan sosial, hajatan, acara keagamaan,
pernikahan, keolahragaan, mobilitas keluar masuk penduduk,
dilaksanakan sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh
Pemerintah, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah
Kabupaten Kebumen.

Pasal 8
Pelaksanaan PPKM Mikro dilakukan melalui koordinasi antara
seluruh unsur yang terlibat, seperti :

a. Kepala Desa dan Perangkat Desa;


b. BPD;
c. Babinsa;
d. Bhabinkamtibmas;
e. LPMD
f. Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK);
g. tenaga kesehatan;
h. penyuluh;
i. pendamping;
j. Ketua RT/RW;
k. Satlinmas;
l. Posyandu;
m. Karang Taruna;
n. Dasawisma,
o. tokoh masyarakat,
p. tokoh agama;
q. tokoh adat;
r. tokoh pemuda; dan
s. relawan lainnya
Pasal 9

(1) Untuk melaksanakan koordinasi PPKM Mikro dibentuk Pos


Komando (Posko) Desa Penanganan dan Pengendalian Covid-
19.
(2) Pembentukan Posko sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan keputusan Kepala Desa.
(3) Pembentukan Posko memiliki fungsi :
a. pencegahan;
b. penanganan;
c. pembinaan; dan
d. pendukung pelaksanaan penanganan Covid-19.
(4) Struktur Organisasi Posko terdiri dari :
a. ketua dijabat oleh Kepala Desa;
b. wakil ketua dijabat oleh Ketua BPD;
c. tim pencegahan dikoordinir oleh Ketua Satlinmas;
d. tim penanganan dikoordinir oleh Bidan Desa;
e. tim pembinaan dikoordinir oleh Ketua LPMD;
f. tim pendukung dikoordinir oleh Sekretaris Desa; dan
g. anggota tim berasal dari kelembagaan dan tokoh
masyarakat Desa;
Pasal 10

Posko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat 4, mempunyai


tugas antara lain :

a. Tim Pencegahan, menpunyai tugas :


1. Melakukan pendataan terhadap warga yang menjadi
suspek, terkonfirmasi Covid-19, orang lanjut usia dan
masyarakat yang keluar masuk Desa;
2. melakukan sosialisasi penerapan protokol kesehatan yakni
mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak dalam
wilayah Desa
3. melakukan sterilisasi fasilitas umum dan fasilitas sosial di
wilayah Desa secara berkala;dan
4. menyediakan fasilitas cuci tangan, hand sanitizer,
disinfektan serta tempat sampah medis dan non medis
disetiap tempat fasilitas umum dan Posko Desa.
b. Tim Penanganan, menpunyai tugas :
1. berkoordinasi dengan Puskesmas terkait dengan kondisi
warga yang dipantau;
2. menyiapkan lokasi isolasi bagi warga Desa yang
terkonfirmasi COVID-19;
3. melakukan penelusuran dan pengobatan sederhana bagi
warga yang terkonfirmasi COVID-19 dan Test Corona
Viruses Disease (COVID-19);
4. mendistribusikan kebutuhan logistik dalam masa isolasi
mandiri; dan
5. melakukan pendataan terhadap masyarakat yang
terkonfirmasi COVID-19.
c. Tim Pembinaan, mempunyai tugas :
1. memberikan pembinaan sosial yang bersifat edukatif sesuai
dengan kewenangan Desa dan kearifan lokal yang
ditetapkan melalui Peraturan Desa;
2. pembinaan sebagaimana dimaksud pada huruf a
berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa serta
mitra Desa lainnya sesuai bidang tugas;
3. melakukan pembinaan bagi pelanggar protokol kesehatan
melalui peneguran dan pembatasan kegiatan di Desa; dan
4. melakukan pendataan terhadap masyarakat yang
melakukan pelanggaran protocol kesehatan.
d. Tim Pendukung, menpunyai tugas :
1. memfasilitasi operasional dan administrasi pelaksanaan
Posko Desa Covid-19;
2. membuat sistem informasi kesehatan warga Desa;
3. bersama tim sesuai bidang tugasnya menyediakan dan
mendistribusikan logistik sesuai kebutuhan;
4. melakukan sosialisasi protokol kesehatan dan penanganan
Covid-19 serta pencegahanya kepada masyarakat; dan
5. melaporkan pelaksanaan tim secara berkala kepada Kepala
Desa.

BAB V

ANGGARAN

Pasal 11

Dalam rangka pelaksanaan Posko Desa Penanganan COVID-19


pembiayaan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa serta sumber pembiayaan lainnya yang tidak
mengikat.

BAB VI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 12

Peraturan Kepala Desa ini mulai berlaku pada tanggal


diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Kepala Desa ini dengan
penempatannya dalam Berita Desa .............

Ditetapkan di …
Pada tanggal … Februari 2021
KEPALA DESA … (Nama Desa)

tanda tangan
NAMA
Diundangkan di ...
Pada tanggal ...
SEKRETARIS DESA ... (Nama Desa)

tanda tangan
NAMA

BERITA DESA ... (Nama Desa) TAHUN ... NOMOR …


LAMPIRAN IV

KEPALA DESA TEGALREJO

KEPUTUSAN KEPALA DESA ................


NOMOR ……. TAHUN 2021

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM POS KOMANDO (POSKO) PENANGANAN CORONA VIRUS


DISEASE 2019 (COVID-19) DI DESA ...............................

KEPALA DESA ................,

Menimbang : d. bahwa untuk pencegahan, penanganan, pembinaan dan


pengendalian penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-
19) di Desa ................... telah dibentuk Pos Komando (Posko)
penanganan COVID-19;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala Desa
................... tentang Pembentukan Tim Pos Komando (Posko)
Penanganan COVID-19 di Desa ............................

Mengingat : 16. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan
Provinsi Djawa Tengah (Berita Negara Republik Indonesia
tanggal 8 Agustus 1950);
17. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4723);
18. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
19. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495);
20. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
21. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Kekarantinaan Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 128, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6263);
22. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan
Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau dalam
rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan
Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem
Keuangan menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 134, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6516);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang Nomor 6 Tahun
2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor
11 Tahun 2019 tentang Perubahan kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014
Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6321);
24. Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19);
25. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang
Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) sebagai Bencana Nasional;
26. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2021 tentang
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis
Mikro dan Pembentukan Posko Penanganan Corona Virus
Disease 2019 di Tingkat Desa dan Kelurahan unuk
Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019;
27. Peraturan Bupati Kebumen Nomor 66 Tahun 2018 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah Kabupaten
Kebumen Tahun 2018 Nomor 66);
28. Peraturan Desa ........... Nomor ..... Tahun ...... tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menegah Desa ............. (Lembaran Desa
Tahun ..... Nomor ....);
29. Peraturan Desa ........... Nomor ..... Tahun ...... tentang
Kewenangan Desa (Lembaran Desa Tahun ..... Nomor ....);
30. Peraturan Desa ........... Nomor ..... Tahun ...... tentang Rencan
Kerja Pemerintah Desa Tahun 2021 (Lembaran Desa Tahun .....
Nomor ....);
31. Peraturan Desa ........... Nomor ..... Tahun 2020 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran
2021 (Lembaran Desa Tahun 2020 Nomor .....).
MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KESATU : Membentuk Tim Pos Komando (Posko) Penanganan COVID-


19 di Desa ................ dengan susunan keanggotaan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

KEDUA : Tim Pos Komando sebagaimana dimaksud pada Diktum


KESATU, mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Tim Pencegahan, mempunyai tugas :
e. Melakukan pendataan terhadap warga yang menjadi
suspek, terkonfirmasi Covid-19, orang lanjut usia dan
masyarakat yang keluar masuk Desa;
f. melakukan sosialisasi penerapan protokol kesehatan
yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga
jarak dalam wilayah Desa
g. melakukan sterilisasi fasilitas umum dan fasilitas
sosial di wilayah Desa secara berkala;dan
h. menyediakan fasilitas cuci tangan, hand sanitizer,
disinfektan serta tempat sampah medis dan non medis
disetiap tempat fasilitas umum dan Posko Desa.
2. Tim Penanganan, mempunyai tugas :
a. berkoordinasi dengan Puskesmas terkait dengan
kondisi warga yang dipantau;
b. menyiapkan lokasi isolasi bagi warga Desa yang
terkonfirmasi COVID-19;
c. melakukan penelusuran dan pengobatan sederhana
bagi warga yang terkonfirmasi COVID-19 dan Test
Corona Viruses Disease (COVID-19);
d. mendistribusikan kebutuhan logistik dalam masa
isolasi mandiri; dan
e. melakukan pendataan terhadap masyarakat yang
terkonfirmasi COVID-19.
3. Tim Pembinaan, mempunyai tugas :
a. memberikan pembinaan sosial yang bersifat edukatif
sesuai dengan kewenangan Desa dan kearifan lokal
yang ditetapkan melalui Peraturan Desa;
b. pembinaan sebagaimana dimaksud pada huruf a
berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa
serta mitra Desa lainnya sesuai bidang tugas;
c. melakukan pembinaan bagi pelanggar protokol
kesehatan melalui peneguran dan pembatasan kegiatan
di Desa; dan
d. melakukan pendataan terhadap masyarakat yang
melakukan pelanggaran protocol kesehatan.
4. Tim Pendukung, mempunyai tugas :
a. memfasilitasi operasional dan administrasi pelaksanaan
Posko Desa Covid-19;
b. membuat sistem informasi kesehatan warga Desa;
c. bersama tim sesuai bidang tugasnya menyediakan dan
mendistribusikan logistik sesuai kebutuhan;
d. melakukan sosialisasi protocol kesehatan dan
penanganan Covid-19 serta pencegahanya kepada
masyarakat; dan
e. melaporkan pelaksanaan tim secara berkala kepada
Kepala Desa.

KETIGA : Tim Pos Komando sebagaimana dimaksud pada Diktum


KESATU, dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab
kepada Kepala Desa ........................

KEEMPAT : Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya Keputusan


ini, dibebanan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa ......... Tahun Anggaran 2021 dan sumber lain yang sah
dan tidak mengikat.

KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di .............
pada tanggal ............

KEPALA DESA ................,

XXXXXXXXXXXXXX
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA DESA
..............
NOMOR TAHUN 2021
PEMBENTUKAN TIM POS
KOMANDO (POSKO) PENANGANAN
CORONA VIRUS DISEASE 2019
(COVID-19) DI DESA ......................

SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM POS KOMANDO (POSKO) PENANGANAN


CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) DI DESA ......................

I. KETUA : KEPALA DESA ......................

II. WAKIL KETUA : KETUA BPD DESA ................

III. TIM PENCEGAHAN :


Koordinator : .................................. (Ketua Satlinmas)
Anggota : 1. ............................. (Ketua TP PKK Desa.... )
2. ............................. (Ketua RW...... )
3. ............................. (Ketua RW...... )
4. ............................. (Ketua RT....../........ )
5. ............................. (Ketua RT ....../....... )
6. .............................. (Ketua Karang Taruna)
7. .............................. (Ketua Pokja ... TP PKK)
8. ............................. (Tokoh Agama)
9. .............................. (Tokoh Adat)
10. .............................. (Anggota Satlinmas)
11. .............................. (Anggota Satlinmas)

IV. TIM PENANGANAN :


Koordinator : .................................. (Bidan Desa)
Anggota : 1. ............................. (Kader Kesehatan )
2. ............................. (Kader Posyandu )
3. ............................. (Ketua RW...... )
4. ............................. (Ketua RW...... )
5. ............................. (Ketua RT ....../....... )
6. ..............................(Ketua RT ....../....... )
7. .............................. (Ketua Pokja ... TP PKK)
8. ............................. (Kader ............)
9. ............................. (Kader ............)
V. TIM PEMBINAAN :
Koordinator : .................................. (Ketua LPMD)
Anggota : 1. ............................. (Sekretaris LPMD)
2. ............................. (Anggota Satlinmas )
3. ............................. (Anggota Satlinmas )
4. ............................. (Ketua Pokja ... TP PKK)
5. ............................. (Sekr Karang Taruna.... )
6. ............................. (Tokoh Agama)
7. ............................. (Tokoh Agama)
8. ............................. (Tokoh Adat)
9. .............................. (Tokoh Adat)

VI. TIM PENDUKUNG :


Koordinator : .................................. (Sekretaris Desa)
Anggota : 1. ............................. (Kasi Kesejahteraan)

2. ............................. (Kasi Pemerintahan )


3. ............................. (Kepala Dusun ........ )
4. ............................. (Kepala Dusun ........ )
5. ............................. (Kepala Dusun ........ )
6. ............................. (Kepala Dusun ........ )

KEPALA DESA ................,

XXXXXXXXXXXX
LAMPIRAN
V

LAPORAN PENGGUNAAN DANA DESA


UNTUK PENANGANAN COVID-19 (PALING SEDIKIT 8%)

Kode Kode Output Bidang/Sub Bidang/Kegiatan/Uraian Output Jumlah


Rekening
2 Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
2.2 Sub Bidang Kesehatan
2.2.04 Penyelenggaraan Desa Siaga Kesehatan
220402 Penyelenggaraan Desa Siaga Kesehatan Rp.
220403 Edukasi dan Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Pandemi COVID-19 Rp.
220404 Bantuan dan Dukungan untuk kelancaran pelaksanaan Testing / Tracing/Treatment Rp.
Kesehatan dari Kementerian Kesehatan/Pemerintah Daerah
220405 Penyiapan Tempat Cuci Tangan dan/atau Cairan pembersih tangan (Hand Sanitizer) Rp.

220406 Melakukan Penyemprotan Cairan Disinfektan Sesuai Keperluan Rp.


220407 Penyiapan dan/atau Perawatan ruang Isolasi Desa Rp.
220408 Sekretariat Satgas Penanganan COVID-19 di Desa Rp.
3 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
3.1 Sub Bidang Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan Masyarakat
3.1.01 Pengadaan Pos Keamanan Desa (Pembangunan Pos)
310101 Pengadaan Pos Keamanan Desa (Pembangunan Pos) Rp.
310102 Penyelenggaraan Pos Keamanan Desa (pengawasan pelaksanaan jadwal ronda/patroli dll) Rp.

4 Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa


4.2 Sub Bidang Pertanian dan Peternakan
4.2.03 Penguatan Ketahanan Pangan Tingkat Desa (Lumbung Desa, dll) (kesiapan menghadapi
bencana)
420301 Pembangunan Lumbung Desa Rp.
420302 Pengelolaan dan Pemeliharaan Lumbung Desa Rp.
5 Bidang Penanggulangan Bencana, Keadaan Darurat dan Mendesak Desa
5.1 Sub Bidang Penanggulangan Bencana
5.1.00 Penanggulangan Bencana
510001 Sarana prasarana tanggap darurat bencana Rp.
510002 Perlengkapan kesehatan tanggap darurat bencana Rp.
510003 Terselenggaranya pelayanan tanggap darurat bencana Rp.
5.3 Sub Bidang Keadaan Mendesak
5.3.00 Penanganan Keadaan Mendesak
530001 Bantuan Langsung Tunai (BLT)-Dana Desa (sesuai ketentuan peraturan perundangan yang Rp.
berlaku)
530002 Bantuan Bahan Pangan/Sembako Rp.
530004 Bantuan Pengobatan Rp.
JUMLAH TOTAL Rp.
PERSENTASE ......%

.................., ....................... 2021


Mengetahui,

KEPALA DESA .................

.............................
BERITA ACARA
MUSYAWARAH DESA
REFOCUSING ANGGARAN DAN PENYUSUNAN PERDES PPKM
DI DESA TEGALREJO KECAMATAN PONCOWARNO

Pada hari ini, Kamis tanggal dua puluh lima bulan Februari Tahun dua ribu dua
puluh satu, bertempat di Balai Desa Tegalrejo, Kecamatan Poncowarno,
Kabupaten Kebumen telah dilaksanakan Musyawarah Desa untuk
membahas Refocusing Anggaran dan Penyusunan Perdes PPKM, dengan
dihadiri oleh unsur-unsur masyarakat sebagaimana daftar hadir terlampir,
dalam rangka:

Adapun waktu, tujuan, peserta dan hasil musyawarah adalah sebagai berikut ;

A. Tujuan
Refocusing Anggaran Tahun 2021 dalam rangka penerapan PPKM skala
mikro di tingkat Desa, Penyusunan Perdes tentang PPKM Skala Mikro
sekaligus pembentukan posko dan satgas PPKM Skala Mikro tingkat Desa
guna pengendalian, pencegahan dan penanggulangan covid-19.

B. Narasumber
1. Camat Poncowarno
2. Kapolsek Poncowarno
3. Danposramil Poncowarno
4. Kepala UPT Dinas Kesehatan/Puskesmas Poncowarno

C. Peserta
Unsur peserta yang hadir dalam musyawarah :
1. Pemerintah Desa
2. BPD
3. Lembaga-lembaga masyarakat desa
4. Unsur perempuan
5. Unsur Masyarakat miskin
6. Unsur Anak
7. Tokoh Agama

D. Hasil
Hasil Musyawarah memutuskan APB Desa Perubahan karena keadaan Luar
biasa di Desa Tegalrejo Kecamatan Poncowarno sebagai berikut :
1. Setelah dilakukan review pada RKP 2020 sudah ada
kegiatan penerapan PPKM skala mikro tingkat Desa
yaitu Bidang 2 Pnyelenggaraan Desa Siaga dan Bidang
5 Penanggulangan Bencana dan keadaan mendesak;
2. Melakukan perubahan perkades tentang penjabaran
APBDes Tahun 2021 dalam rangka penerapan PPKM
skala mikro;
3. Menetapkan Perdes tentang PPKM dan pelaksanaan
posko penanganan covid-19
4. Pembentukan Posko dan satgas covid-19 tingkat Desa;
Demikian berita acara ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
DAFTAR PERWAKILAN PESERTA MUSYAWARAH DESA
REFOCUSING ANGGARAN DAN PENYUSUNAN PERDES PPKM
DI DESA TEGALREJO KECAMATAN PONCOWARNO

NO NAMA UNSUR TANDA TANGAN

1. 1.

2. 2.

3 3.

4. 4.

5. 5.

6. 6.

7. 7.

8. 8.

9. 9.

10. 10.

Tegalrejo, 25 Februari 2020

Pimpinan Rapat Notulis

INDOKO TRI ULIANA

Mengetahui,
Kepala Desa Tegalrejo

INDROHARYANTO
FOTO/DOKUMENTASI
MUSYAWARAH DESA REFOCUSING ANGGARAN DAN
PENYUSUNAN PERDES PPKM

Anda mungkin juga menyukai