Tentang
KELOMPOK 1 :
1.Aluh Laeli Herawati
2. Reno Juliadi
3. Usma Hendri Meriska
4. Yuli Indriyani
PENDAHULUAN
1
Pengertian Aplikasi Perangkat Lunak
Aplikasi perangkat lunak adalah suatu subkelas perangkat lunak
komputer memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk
melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Perangkat lunak
terdiri dari perangkat lunak sistem operasi dan perangkat lunak
aplikasi dimana perangkat lunak aplikasi tidak dapat berjalan tanpa
adanya perangkat lunak sistem operasi.
1. Windows
Windows merupakan sistem operasi yang diproduksi oleh
perusahaan Microsoft. Sistem ini merupakan sistem operasi
berbayar dan bersifat closed source. Penemu Windows untuk
pertama kalinya adalah dua orang yang saling bersahabat sejak
kecil yaitu Bill Gates dan Paul Allen. Sejak penemu Windows
ini, Windows kini mengalami perkembangan dari versi yang
satu ke versi lainnya dengan kualitas yang semakin
ditingkatkan. Sistem operasi Windows merupakan
pengembangan dari MS-DOS, sebuah sistem operasi berbasis
modul teks dan command-line atau CLI (Command Line
Interface). Windows merupakan sistem operasi yang
2
menyediakan lingkungan berbasis grafis (Graphical User
Interface (GUI)) dan kemampuan multitasking.
a. Windows 1.0
Sistem operasi Windows 1.0 dikeluarkan pada tanggal 20
November 1985 dan diresmikan pertama kali pada tanggal 10
November 1983 yang dijuluki dengan Windows Graphic
Environment 1.0. Windows 1.0 bukanlah sebuah sistem operasi
yang lengkap, namun hanya memperluas kemampuan MS-DOS
dengan tambahan antarmuka grafis berbasis 16-bit. Windows
1.0 juga memiliki masalah dan kelemahan sama yang dimiliki
oleh MS-DOS. Sebagai contoh, jendela-jendela di dalam
Windows 1.0 hanya dapat ditampilkan di layar secara “tile”
saja, sehingga jendela tersebut tidak dapat saling menimpa satu
sama lainnya. Tentu saja, Windows 1.0 memiliki cukup banyak
kekurangan sehingga belum begitu dikenal di masyarakat.
b. Windows 2.0
Windows 2.0 mendapatkan keuntungan, karena dapat
menggunakan prosesor terbaru pada tahun itu, yaitu Intel 286
Prosesor, memory yang lebih besar, dan fitur komunikasi antar
aplikasi dengan menggunakan Dynamic Data Exchange (DDE).
Dengan peningkatan dukungan grafis, pengguna sekarang dapat
mengatur besar kecil ukuran jendela dan penambahan dukungan
untuk keyboard sehingga dapat menggunakan Windows dengan
hanya berbekal keyboard dan juga dukungan keyboard shortcut.
Windows 2.0 sendiri di luncurkan pada tanggal 9 Desember
1987.
c. Windows 3.0
Windows 3.0 dirilis pada tanggal 22 Mei 1990. Windows
3.0 memiliki kemampuan dukungan kartu grafis SVGA atau
XGA dan juga icon. Microsoft menyediakan SDK (Software
Development Kit) sehingga para developer piranti lunak dapat
mengembangkan aplikasi agar mampu berjalan di Windows
3ini. Sistem ini mengenalkan Virtual Device Driver yang
berguna untuk meminimalisasi ketergantungan setiap driver
pada perangkat keras tertentu. Sistem ini berevolusi menjadi
Windows 3.1 yang mengenalkan fitur Multimedia dan True
3
Type Font. Sistem ini memudahkan pengguna karena adanya
fitur Drag and Drop. Windows versi 3.0 ini berkembang
menjadi Windows 3.11 yang mendukung aplikasi networking.
d. Windows 95
Windows 95 dirilis tanggal 24 Agustus 1995. Windows
95 sudah terintegrasi dengan 32bit TCP/IP (Transmission
Control Protocol/Internet Protocol) dan sudah mendukung
jaringan internet, dial-up networking, dan dukungan fitur plug
and play, dimana kita bisa menginstall device dengan hanya
mencolokan kabel hardware-nya. Versi 32 bit dari Windows 95
terdapat peningkatan kapabilitas multiedia, fitur yang lebih kaya
untuk mobile computing, dan networking yang sudah
diintegrasikan.
e. Windows 98
Pada 25 Juni 1998, Microsoft merilis Windows 98 yang
merupakan revisi minor terhadap Windows 95. Secara umum
Windows 98 jauh lebih stabil dan dapat diandalkan
dibandingkan dengan pendahulunya, Windows 95. Windows 98
mencakup banyak driver perangkat keras baru dan dukungan
sistem berkas FAT32 yang lebih baik yang mengizinkan partisi
untuk memiliki kapasitas yang lebih besar dari 2 gigabyte,
sebuah batasan yang terdapat di dalam Windows 95. Dukungan
USB di dalam Windows 98 pun juga jauh lebih baik
dibandingkan dengan pendahulunya.
f. Windows 2000
4
memungkinkan sistem operasi berbasis kernel Windows NT
untuk menjalankan game.
5
sehingga Microsoft megklaim versi terbarunya ini lebih
stabil,aman, dan memanjakan pengguna komputer. Edisi
Windows Vista terdiri dari Windows Vista Starter, Windows
Vista Home Basic, Windows Vista Home Premium, Windows
Vista Business, Windows Vista Enterprise, dan Windows Vista
Ultimate.
j. Windows 7
Rilis selanjutnya setelah Windows Vista adalah Windows
7, yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Blackcomb dan
Vienna. Saat pertama kali dirilis, Windows ini memiliki kernel
NT versi 6.1 build 7600 yaitu perbaikan dari Windows Vista
dimana saat rilis pertama memiliki kernel NT 6.0 build 6000.
Windows 7 yang dirilis pada tanggal 22 Oktober 2009 ini
memiliki keamanan dan fitur yang baru serta dibekali dengan
Windows Media Player 12 dan Internet Explorer 8. Beberapa
fitur yang unik adalah Sidebar yang berganti nama menjadi
Gadget dan bebas ditaruh kemana-mana pada desktop tidak
seperti Sidebar yang hanya bisa diletakkan di tempat tertentu.
Fitur itu membuat Windows 7 menjadi menarik.
k. Windows 8
Windows 8 adalah versi selanjutnya dari Microsoft
Windows, serangkaian sistem operasi yang diproduksi oleh
Microsoft untuk digunakan pada komputer pribadi, termasuk
komputer rumah dan bisnis, laptop, netbook, tablet PC, server,
dan PC multimedia. Salah satu metode untuk mencapai hal
tersebut adalah dengan mengurangi beban pemakaian RAM di
dalam sistem operasi. Penghematan penggunaan RAM di
Windows 8 dipastikan dapat secara signifikan memperpanjang
penggunaan PC yang memakai baterai seperti laptop ataupun
tablet PC karena RAM merupakan salah satu komponen di
komputer yang paling banyak memakai arus listrik.
l. Windows 10
Micorosoft sengaja tidak mengeluarkan versi windows 9
karena dikhawatirkan para pengguna akan menganggap
windows 9 yang dipakai adalah windows 95 atau windows 98
karena berawalan 9. Karena itu Micorosoft langsung
6
memproduksi windows 10 sebagai versi terbaru dari sistem
operasi windows yang menyempurnakan kekurangan pada
Windows 8 yang banyak dikeluhkan pengguna. Windows 10
banyak digandrungi oleh masyarakat karena tampilannya yang
simpel, menarik, dan canggih.
2. Linux
Linux merupakan sistem operasi yang berbasis open
source. Nama Linux sendiri diturunkan dari pencipta awalnya,
Linus Torvalds, dari Universitas Helsinki, Finlandia. Pada
tahun 1969, Ken Thompson dan Dennis Ritchie, para peneliti di
AT&T Bell Laboratorium Amerika, membuat sistem operasi
UNIX yang merupakan cikal bakal dari Linux. UNIX
mendapatkan perhatian besar karena seluruh source code-nya
dibuat dengan bahasa C sehingga mempermudah
pemindahannya ke berbagai platform. Dalam waktu singkat
UNIX berkembang dalam dua jalur yaitu UNIX yang
dikembangkan oleh Universitas Berkeley dan yang
dikembangkan oleh AT&T. Setelah itu mulai banyak
perusahaan yang melibatkan diri dan terjadilah persaingan yang
melibatkan banyak perusahaan untuk memegang kontrol dalam
bidang sistem operasi. Persaingan ini menyebabkan perlu
adanya standarisasi. Dari sini lahirlah proyek POSIX yang
dimotori oleh IEEE (The Institute of Electrical and Electronics
Engineers) yang bertujuan untuk menetapkan spesifikasi standar
UNIX. Sejak saat itu muncul berbagai macam jenis UNIX
dengan standar yang telah disepakati bersama. Salah satu jenis
atau versi UNIX yang muncul adalah MINIX yang dibuat oleh
A. S. Tanenbaum untuk tujuan pendidikan. Source code MINIX
inilah yang oleh Linus Torvalds, seorang mahasiswa
Universitas Helsinki pada waktu itu, dijadikan sebagai referensi
untuk membuat sistem operasi baru yang gratis dan source
code-nya bisa diakses oleh umum. Sistem operasi ini kemudian
diberi nama Linux.
3. Macintosh
Macintosh merupakan sistem operasi yang diproduksi
oleh perusahaan Apple yang kita kenal dengan produk
7
hardware-nya yaitu Macbook. Apple pertama didirikan pada
tanggal 1 april tahun 1976 oleh Steve Jobs, Steve Wozniak, dan
Ronald Wayne. Sistem operasi Macintosh merupakan sistem
operasi yang memiliki hubungan erat dengan Linux karena
diturunkan dari kernel yang sama. Sistem operasi Macintosh
dijual sepaket dengan hardware-nya sehingga kita hanya bisa
menggunakan Macintosh melalui Macbook, tidak seperti sistem
operasi Windows dan Linux yang dapat diinstall dan digunakan
pada berbagai merk laptop atau notebook.
8
SIM meliputi pengolahan (processing), dan menghasilkan
keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar bagi
pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai
nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat ini juga
mapun di masa datang, mendukung kegiatan operasional,
manajerial, dan strategis organisasi, dengan memanfaatkan
berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi
tersebut guna mencapai tujuan (Sutanta, 2003).
9
informasi manajemen rumah sakit yang cukup
lengkap.
SIMRS GOS terdiri dari beberapa modul yang
memfasilitasi:
a. Pendaftaran pasien
b. Pelayanan rawat jalan
c. Pelayanan rawat inap
d. Laboratorium dan radiologi
e. Apotek
f. Pembayaran
g. Kamar operasi
h. Rekam medis
i. Pelaporan internal
j. Pelaporan eksternal
Karena sifatnya yang free dan open source, SIMRS GOS cocok
digunakan oleh rumah sakit yang memiliki masalah
keterbatasan dana dalam hal pengembangan sistem informasi
manajemen rumah sakit. Namun tetap dibutuhkan tenaga ahli
yang memiliki pengalaman dalam mengembangkan sistem
informasi berbasis web sehingga dapat melakukan kustomisasi
atau penyesuaian terhadap SIMRS GOS agar dapat
diimplementasikan di rumah sakit yang bersangkutan.
2. INA-CBGs
Jika fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti
puskesmas menggunakan aplikasi p-care, fasilitas
kesehatan tingkat lanjut dalam hal ini rumah sakit
menggunakan aplikasi INA-CBGs kaitannya dengan
implementasi jaminan kesehatan nasional. Aplikasi
INA-CBGs berguna untuk mencatat dan mengajukan
klaim penggantian biaya pasien yang ditanggung oleh
BPJS.
3. SIRS Online
SIRS Online adalah sebuah aplikasi berbasis web
yang digunakan oleh rumah sakit untuk melaksanakan
pelaporan data kepada Kementerian Kesehatan
10
Republik Indonesia. Aplikasi ini dapat dikases secara
online di alamat http://sirs.yankes.kemkes.go.id/sirs/.
Petugas rumah sakit dapat meng-upload data
pelaporan dalam bentuk file microsoft excel sesuai
dengan format yang sudah ditentukan oleh
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
D. Aplikasi Perangkat Lunak Untuk Registrasi Pasien
di Rumah Sakit
Aplikasi perangkat lunak untuk registrasi pasien di
rumah sakit secara umum dapat dibedakan sesuai
dengan jenis pembayarannya. Khusus untuk pasien
anggota JKN, BPJS menyediakan perangkat lunak
khusus untuk melakukan registrasi pasien. Menurut
Peraturan Menteri No 82 Tahun 2013 Tentang Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit, salah satu
variabel dalam SIMRS adalah pendaftaran. Item-item
yang harus dipenuhi dalam variabel pendaftaran
adalah:
1. Pendaftaran
a. Pendaftaran Melalui Telepon
b. Pendaftaran Bayi Baru Lahir
2. Daftar Data Pasien
3. Daftar Kunjungan Pasien
4. Asuransi
5. Laporan
a. Rekap Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
b. Pencarian Data Asuransi
11
mendapatkan pelayanan rawat jalan harus melakukan
registrasi terlebih dahulu dimana pada proses regitrasi
ini pasien akan memberikan kartu identitas kepada
petugas rumah sakit pada loket karcis dan melakukan
pembayaran biaya pendaftaran. Jika pasien sudah
pernah berobat, pasien cukup menunjukkan kartu
berobat yang telah diberikan petugas saat pertama kali
mendaftar (Mulyani, 2016).
12
2. Registrasi Pasien BPJS dengan Aplikasi
SEP Sebelum didaftar menggunakan SIMRS sebagai
pasien BPJS, terlebih dahulu pasien BPJS divalidasi
status keanggotaan BPJS-nya melalui aplikasi SEP
Integrated System BPJS Kesehatan sebagai syarat
agar dapat dilayani sebagai pasien BPJS. SEP adalah
kependekan dari Surat Eligibilitas Peserta yang harus
dicetak sebagai salah satu syarat registrasi pasien
BPJS.
3. Registrasi Pasien Perjanjian
Registrasi pasien perjanjian sudah mulai
dikembangkan di beberapa rumah sakit di Indonesia.
Registrasi pasien perjanjian dapat melalui Short
Message Service (SMS), aplikasi WhatsApp,
pendaftaran online berbasis website, pendaftaran
online berbasis aplikasi mobile, dan yang paling
umum digunakan adalah registrasi pasien melalui
pesawat telepon. Kali ini kita akan membahas contoh
proses registrasi pasien perjanjian secara online
menggunakan website dan aplikasi mobile.
1. Registrasi Pasien Perjanjian Melalui Website
Pembahasan kali ini akan mengulas
mengenai cara melakukan registrasi pasien
perjanjian berbasis web dengan contoh kasus
di Rumah Sakit Gladiool Magelang. Pasien
yang hendak mendaftar cukup mengakses
website pendaftaran pasien online melalui
alamat http://registrasi.gladiool.com/. Pasien
yang belum mempunyai akun harus
membuat akun terlebuh terlebih dahulu,
sedangkan pasien yang sudah mempunyai
akun dapat langsung melakukan proses login
untuk kemudian mengikuti tahap selanjutnya
dan melakukan registrasi secara mandiri.
2. Registrasi Pasien Perjanjian Melalui Aplikasi
Mobile
13
Masih terkait dengan registrasi pasien
perjanjian. Kali ini kita akan membahas
penggunaan aplikasi mobile untuk
melakukan registrasi pasien perjanjian.
Pengguna ponsel berbasis Android dapat
mengunduh dan menginstall aplikasi RSMS
online melalui Google Play.
Aplikasi RSMS Online dapat digunakan untuk
melakukan registrasi pasien secara mandiri, melihat
jadwal dokter, melihat data antrian, serta melihat
berbagai informasi terkait pelayanan rawat jalan dan
rawat inap. Halaman utama terdiri dari delapan menu
yang tediri dari:
a) Pendaftaran Online, untuk melakukan registrasi
pelayanan rawat jalan;
b) Anggota Keluarga, untuk menambahkan data
anggota keluarga sehingga dapat kita
registrasikan melalui aplikasi ini;
c) Riwayat Pendaftaran, untuk mengecek data
registrasi yang telah kita lakukan;
d) Informasi Antrian, untuk melihat data antrian
pasien;
e) Tempat Tidur, untuk melihat informasi tempat
tidur rawat inap yang tersedia;
f) Fasilitas Rawat Inap, untuk melihat fasilitas
yang ada pada setiap kelas rawat inap;
g) Klinik-Dokter, untuk melihat jadwal pelayanan
dan jadwal dokter pada masing-masing klinik
rawat jalan;
h) Portal Data RSMS, untuk mengakses data
rumah sakit yang dibuka untuk publik.
E. APLIKASI PERANGKAT LUNAK ANALISIS/ AUDIT
REKAM MEDIS
A. Aplikasi Analisis Kuantitatif Rekam Medis
14
Johns (2002) dan Clark (2004) mengemukakan bahwa telaah
rekaman kesehatan secara kuantitatif dilaksanakan dengan
mengevaluasi kelengkapan berbagai jenis formulir dan
data/informasi (manual kertas maupun elektronis) seperti pada:
15
Telaah identifikasi dilakukan untuk mengecek kolom
isian data yang disediakan pada masing-masing formulir rekam
medis terkait kelengkapan penulisan nama, nomor rekam medis,
jenis kelamin, tanggal lahir, umur, alamat, pendidikan, agama,
dan lain-lain.Telaah dapat dilakukan saat pasien sudah pulang
atau masih dirawat di rumah sakit.
1. Laporan Penting
Pengecekan ada atau tidaknya laporan pada situasi yang
mengharuskan laporan yang dimaksud ada. Laporan yang
dimaksud antara lain adalah ringkasan masuk dan keluar
rumah sakit, resume medis, informed consent, laporan
operasi, laporan anestesi yang di dalamnya memuat data-
data penting terkait pelayanan kesehatan yang telah
diberikan kepada pasien seperti diagnosis, prosedur/tindakan
medis, keadaan keluar, tanggal masuk dan keluar dirawat,
dan lain-lain. Analisis kuantitatif menjadi penting karena
laporan tidak mungkin ditambahkan/disusulkan setelah
pasien pulang.
2. Autentikasi
Telaah dilakukan untuk memastikan bahwa semua
masukan (isian data) adalah legal (sah) yang ditandai dengan
adanya tanda tangan tenaga kesehatan yang berwenang dan
dilengkapi dengan nama serta disertai gelar keprofesiannya.
Legalisasi tidak boleh diwakili, kecuali keadaan mendesak.
Legalisasi biasanya terdapat pada formulir ringkasan masuk
dan keluar rumah sakit, resume medis, perintah dokter,
asuhan/catatan keperawatan, informed consent, laporan
operasi, laporan operasi, dan lain-lain.
3. Pendokumentasian yang benar Telaah dijalankan untuk
memastikan pemasukan data harus sesuai dengan aturan
yang ditentukan. Perbaikan adalah aspek penting pada suatu
praktik pendokumentasian rekam medis dan harus disertai
paraf dan penjelasan terperinci.
16
kelengkapan data sosial pasien (demografi) dan kelengkapan beragam
lembaran medis belaka (seperti yang biasa dilakukan). Namun,
analisis kuantitatif juga harus mengintegrasikan kegiatannya dengan
kegiatan yang berdampak pada unsur hukum dan administratif yang
kemudian diintegrasikan dengan standar pelayanan kesehatan. Dengan
demikian analisis kuantitatif format rekaman kertas (manual) maupun
elektronik harus betul-betul menyeluruh. Dalam metode ini, analisis
dititikberatkan pada empat kriteria yaitu:
17
Proses analisis kuantitatif menggunakan aplikasi
perangkat lunak pada komputer pada prinsipnya hampir
sama dengan penggunaan formulir check list analisis
kuantitatif secara manual/konvensional. Aplikasi dapat
berdiri sendiri atau merupakan modul pada sistem informasi
manajemen rumah sakit (SIMRS). Hasil akhir berupa grafik
ketidaklengkapan pengisian rekam medis dapat
dimanfaatkan untuk proses interpretasi dan pengambilan
kesimpulan terkait kelengkapan pengisian data rekam medis.
Hasil interpretasi selanjutnya dapat digunakan untuk saran
atau rekomendasi kepada tenaga kesehatan dan pimpinan
rumah sakit dalam hal peningkatan mutu pendokumentasian
rekam medis.
C. Aplikasi Analisis Kualitatif Rekam Medis
18
dalam rekam medis yaitu catatan perkembangan,
instruksi dokter, dan catatan obat.
b. diagnosis tambahan;
c. pre-operatif diagnosis;
d. post operatif diagnosis;
e. diagnosis patologis;
f. diagnosis klinis;
19
g. diagnosis akhir atau utama; dan
h. diagnosis kedua.
20
digunakan harus tahan lama, dan penulisan dilakukan
dengan hati-hati dan lengkap.
c. Data harus menggunakan singkatan yang umum
sehinga perlu dibuatkan pedoman untuk membakukan
singkatan-singkatan yang digunakan. Dengan demikian,
semua tenaga kesehatan yang merawat tahu tentang arti
singkatan tersebut.
d. Data yang dicatat haruslah tidak mengandung
komentar atau hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan
pengobatan pasien, bahkan kritikan atau hinaan.
21
selanjutnya dapat digunakan untuk saran atau rekomendasi
kepada tenaga kesehatan dan pimpinan rumah sakit dalam hal
peningkatan mutu pendokumentasian rekam medis.
22
1. Salinan kartu kepesertaan BPJS Kesehatan pasien;
2. SEP (surat eligibilitas peserta);
3. Kuitansi pembayaran asli bermeterai cukup;
4. Softcopy luaran aplikasi (hasil grouper INA-CBG);
5. Surat rujukan/surat dalam perawatan/surat kontrol;
6. Salinan KTP;
7. Salinan kartu keluarga (bagi peserta PBI dan/atau
peserta yg masih belum mempunyai KTP);
8. Formulir bukti pelayanan kesehatan yang berisi bukti
pemeriksaan dan diagnosis yang dilengkapi dengan autentikasi
dokter yang merawat; dan
9. Dokumen-dokumen lain dari rumah sakit seperti: bukti
hasil pemeriksaan penunjang diagnostik, bukti tindakan medis,
dan bukti resep dokter.
23
petugas grouping melakukan entri data klaim ke dalam aplikasi
INACBG (nomor rekam medis, nama pasien, jenis kelamin, umur,
nomor Kartu BPJS, nomor SEP, jenis perawatan, kelas perawatan,
tanggal masuk/tanggal keluar, cara pulang, nama dokter penanggung
jawab pasien (DPJP), berat lahir, biaya RS, diagnosa, dan prosedur).
Setelah itu, petugas melakukan grouping INA-CBG sehingga muncul
tarif pelayanan kesehatan dan kemudian mencetak laporan per pasien.
Petugas grouping lantas menyerahkan berkas yang sudah di-grouping
kepada petugas bagian keuangan untuk dicek kembali/diverifikasi
internal sebelum akhirnya diserahkan kepada verifikator BPJS
Kesehatan setempat.
24
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah suatu
proses pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data rumah
sakit di Indonesia. Sistem informasi ini mencakup semua rumah
sakit umum maupun khusus, baik yang dikelola oleh
pemerintah maupun swasta sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 1171 Tahun 2011 tentang Sistem Informasi Rumah
Sakit, SIRS terdiri dari: 1. Data identitas rumah sakit; 2. Data
ketenagaan yang bekerja di rumah sakit; 3. Data rekapitulasi
kegiatan pelayanan; 4. Data kompilasi penyakit/morbiditas
pasien rawat inap; dan 5. Data kompilasi penyakit/morbiditas
pasien rawat jalan.
25
10. menghilangkan permasalahan ketidakkonsistenan data; dan
11. membantu proses pemetaan desain sistem informasi sesuai
dengan kebutuhan informasi pada saat ini dan masa datang.
26
akreditasi), jumlah tempat tidur (perinatalogi, kelas VVIP, kelas
VIP, kelas I, kelas II, kelas III, ICU, PICU, NICU, HCU, ICCU,
ruang isolasi, ruang UGD, ruang bersalin, dan ruang operasi),
jumlah tenaga medis (dokter Sp.A, dokter Sp.OG, dokter Sp.Pd,
dokter Sp.B, dokter Sp.Rad, dokter Sp.RM, dokter Sp.An,
dokter Sp.JP, dokter Sp.M, dokter Sp.THT, dokter Sp.KJ,
dokter Sp.P, dokter Sp.PK, dokter Sp.PD, dokter Sp.S, dokter
subspesialis, dokter spesialis lain-lain, dokter umum, dokter
gigi, dokter gigi spesialis, perawat, bidan, farmasi, dan tenaga
kesehatan lainnya), dan jumlah tenaga non-kesehatan.
b. RL 1.2, berisi data statistik rumah sakit dalam kurun waktu
tiga tahun terakhir yang meliputi data bed occupancy rate
(BOR), length of stay (LOS), bed turn over (BTO), turn over
interval (TOI), net death rate (NDR), gross death rate (GDR)
dan rata-rata kunjungan per hari.
c. RL 1.3, berisi perincian jumlah tempat tidur per kelas
perawatan (VVIP, VIP, kelas I, kelas II, kelas III, dan kelas
khusus) tiap jenis pelayanan di rumah sakit (penyakit dalam,
kesehatan anak, obstetri, ginekologi, bedah, bedah orthopedi,
bedah saraf, luka bakar, saraf, jiwa, psikologi, penatalaksanaan
penyalahgunaan NAPZA, THT, mata, kulit dan kelamin,
kardiologi, paru-paru, geriatric, radioterapi, kedokteran nuklir,
kusta, rehabilitasi medik, isolasi, ICU, ICCU, NICU/PICU,
umum, gigi dan mulut, pelayanan rawat darurat, dan
perinatology/bayi).
27
(Kegiatan Pembedahan), formulir RL 3.7 (Kegiatan Radiologi),
formulir RL 3.8 (Pemeriksaan Laboratorium), formulir RL 3.9
(Pelayanan Rehabilitasi Medik), formulir RL 3.10 (Kegiatan
Pelayanan Khusus), formulir RL 3.11 (Kegiatan Kesehatan
Jiwa), formulir RL 3.12 (Kegiatan Keluarga Berencana),
formulir RL 3.13 (Pengadaan Obat, Penulisan dan Pelayanan
Resep), formulir RL 3.14 (Kegiatan Rujukan), dan formulir RL
3.15 (Cara Bayar).
4. RL 4 (Data Morbiditas/Mortalitas Pasien) yang terdiri dari
formulir RL 4A (Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Inap
Rumah Sakit dan Penyebab Kecelakaan), formulir RL 4B (Data
Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit dan
Penyebab Kecelakaan) dan berisi jumlah pasien tiap kasus
menurut golongan umur dan jenis kelamin.
5. RL 5 (Data Bulanan Rumah Sakit) yang terdiri dari formulir
RL 5.1 (Pengunjung Rumah Sakit), formulir RL 5.2
(Kunjungan Rawat Jalan), formulir RL 5.3 (Daftar 10 Besar
Penyakit Rawat Inap), dan formulir RL 5.4 (Daftar 10 Besar
Penyakit Rawat Jalan).
28
Untuk dapat mengaksesnya, masukkan username dan password
yang ditentukan. Setiap rumah sakit dan dinas kesehatan
mempunyai username dan password sendiri-sendiri.
Daftar Pustaka
29
Poltekkes Kemenkes Jakarta I. Diakses dari
https://www.poltekkesjakarta1.ac.id/ pada tanggal 8 Februari
2018.
30