1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara
Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau
pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang
Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan
Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/
atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang
Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan
Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun
dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
4. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang
dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama
10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00
(empat miliar rupiah). Pasal 114 Setiap Orang yang mengelola tempat perdagangan
dalam segala bentuknya yang dengan sengaja dan mengetahui membiarkan
penjualan dan/atau penggandaan barang hasil pelanggaran Hak Cipta dan/atau
Hak Terkait di tempat perdagangan yang dikelolanya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10, dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp100.000.000,00
(seratus juta rupiah). Pasal 115 Setiap Orang yang tanpa persetujuan dari orang
yang dipotret atau ahli warisnya melakukan Penggunaan Secara Komersial,
Penggandaan, Pengumuman, Pendistribusian, atau Komunikasi atas Potret
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 untuk kepentingan reklame atau
periklanan untuk Penggunaan Secara Komersial baik.
Sistem Informasi Geografis
Dengan ArcGIS Pro
Edy Irwansyah
Penerbit
PT Artifisia Wahana Informa Teknologi
2019
Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro
Copyright © Edy Irwansyah
Penerbit:
PT. Artifisia Wahana Informa Teknologi
Perumahan Taman Tanah Baru Blok A/7
Depok, Jawa Barat, Indonesia
e-Mail: awi.teknologi@gmail.com
Dicetak oleh
Percetakan CV -
Isi di luar tanggung jawab percetakan
P
uji syukur kepada ALLAH SWT yang atas rahmat dan karunia-NYA sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan buku terbaru dengan judul Sistem
Informasi Geografis dengan ArcGIS Pro. Penulisan buku ini tidak dipisahkan
dari program yang dijalankan oleh Esri Indonesia yang berupa program hibah
ke Universitas, Sekolah dan Lembaga pelatihan terpilih, program LabPack yang
terjangkau bagi akademisi dan program personal use dengan harga terjangkau. Bina
Nusantara University sebagai home base penulis merupakan salah satu penerima
program tersebut
Sistem informasi geografis (SIG) adalah sistem informasi yang unik karena
menggunakan data spasial telah direferensikan sebagai input data dan informasi
yang dihasilkan merupakan solusi untuk memecahkan masalah spasial yang mungkin
tidak dapat diselesaikan dengan sistem informasi yang lain. ArcGISPro merupakan
produk desktop SIG terbaru dari Esri dengan sistem operasi 64 bit. Perangkat lunak
ini menyajikan teknologi terbaru dan tercanggih dari Esri untuk keperluan visualisasi,
analisis, image processing, manajemen dan integrasi data dalam format 2D dan 3D.
Pengguna ArcGIS Pro dimungkinkan juga untuk mengimplementasikan machine
learning (ML) maupun deep learning (DL) dalam pengolah data yang berbasis raster.
Selain itu, dengan ArcGIS Pro juga memudahkan pengguna untuk mengembangkan
aplikasi SIG yang berbasis web (WebGIS) dengan mengintegrasikannya dengan
ArcGIS online dalam sebuah dashboard yang terintegrasi.
Buku ini secara garis besar merupakan panduan bagi pengguna baru
perangkat lunak ArcGIS Pro yang terdiri dari tiga bagian utama yaitu bagian
yang membahas pengenalan terhadap perangkat lunak ArcGIS Pro, bagian kedua
merupakan cara acara penggunaan perangkat lunak serta bagian ketiga yang
v
merupakan bagian cara pencarian data secara online menggunakan ArcGIS Pro.
Bagian kedua dari buku ini, merupakan bagian terbesar yang terdiri dari bagian yang
dimulai dari bagaimana penggunakan ArcGIS Pro untuk rektifikasi data berformat
raster, membuat data spasial, mengedit data vector, menampilkan data spasial, query
data dan yang terakhir adalah layout dan percetakan peta.
Penulisan buku ini tidak dapat dipisahkan dari kontribusi berbagai pihak
terutama Dr. Achmad Istamar selaku CEO Esri Indonesia dan Fredy Purnomo, S.Kom.,
M.Kom selaku dean of school of computer Science (SoCS), kolega di Lab Robotic and
Intelligence System Prof. Dr. Ir. Widodo Budiharto. S,Kom., M.Kom., IPM dan Dr. Ir.
Alexander Agung Santoso Gunawan. S.Si., MT., M.Sc., IPM serta rekan rekan pengajar
mata kuliah SIG dan civitas akademika di School of Computer Science (SoCS) Bina
Nusantara University. Terima kasih juga penulisan sampaikan kepada Nita Nopianti,
S.Pd yang banyak membantu mempersiapkan outline dan data data yang akan
digunakan untuk mendemonstrasikan ArcGIS Pro serta saudara Heri Ngarianto,
S.Kom., M.T.I yang membantu proses editing dan layout sehingga buku siap untuk
dicetak.
Buku ini dalam proses penulisannya tidak terlepas dari kelemahan dan
kekurangan, oleh karena itu sangat diharapkan adanya kritik dan saran yang
konstruktif dari pembaca guna perbaikan materi buku. Harapan utama penulis,
dengan kehadiran buku ini dapat memberikan kontribusi dalam khasanah
pengetahuan, khususnya dibidang sistem informasi geografis.
Penulis
vi
KATA PENGANTAR
EXECUTIVE
P
ertama-tama saya sampaikan apresiasi kepada penulis buku ini Bapak Dr Edy
Irwansyah, dimana pemikiran maju beliau sebagai peneliti, pendidik dan juga
professional telah menghantarkan karya pertama dalam Bahasa Indonesia
mengenai aplikasi pengolah data spasial modern dari Esri, ArcGIS Pro. ArcGIS
Pro adalah aplikasi GIS desktop yang mendukung integrasi data, analisis modern,
pengelolaan data spasial secara 2D dan
3D.
Bicara mengenai spasial, Geographic Information System (GIS) saat ini telah
berkembang dari alat pemetaan menjad i kerangka kerja untuk mengumpulkan,
mengelola, dan menganalisis data. Berakar dari ilmu geografi, GIS modern memiliki
kemampuan mengintegrasikan banyak je n is data untuk diolah dengan sains dan
teknologi agar dapat berarti bagi pengambilan keputusa, kami menyebutnya sebagai
The Science of Where. Lebih dari sekedar visualisasi, saat ini termasuk kemampuan
untuk menganalisis lokasi spasial dan mengatur susunan informasi menggunakan
“Bahasa” peta dan 3D. Dibandingkan dengan kerangka pengolahan data lain, GIS
memiliki keunikan dalam mengungkapkan insights mendalam tentang data, seperti
pola, hubungan, dan konteks — memban t u pengguna membuat keputusan yang
lebih optimal. Dalam bahasa lain kemampuan ini disebut sebagai See What Others
Can’t.
vii
Di era Industri 4.0 dimana otomasi dan transformasi digital menjadi kunci,
maka penguasaan kemampuan untuk pengolahan data menggunakan sains menjadi
sangat penting, terutama di negara dengan karakter geografis yang sangat unik
seperti Indonesia. Kemampuan kecerdasan buatan Artificial Intelligence, Machine
Learning, Deep Learning dalam mengolah Big Data dan Internet of Things harus
dikombinasikan dengan sains dan diolah menjadi insights yang dapat dipahami
para pemangku kepentingan. Sinergi dari kemampuan kecerdasan buatan dan
GIS ini disebut GeoAI, dan ArcGIS Pro yang menjadi tema buku ini, telah memiliki
kemampuan GeoAI secara internal dan juga dapat bersinergi dengan teknologi
terkait. Walaupun topik lanjutan pengenai ArcGIS Pro belum termasuk dalam
terbitan buku ini namun dasar-dasar pengenalan menuju penggunaan secara dapat
ditelusuri di buku ini.
ArcGIS Pro adalah bagian dari keseluruhan Enterprise GIS, dimana GIS menjadi
bagian esensial bagi segala bentuk operasi dan keputusan yang berbasiskan data
spasial, tidak hanya bagi professional di bidang GIS namun juga bagi pengguna yang
lebih luas dengan Web GIS. Ini sangat mendukung mengingat Indonesia memiliki
150 juta pengguna internet, dengan penetrasi mobile subscription mencapai 133%
(Hootsuite, 2019). Karenanya jangan lewatkan bagian dari buku ini mengenai
mempublikasikan hasil kerja ke format Web dan kemudian aplikasi mobile, baik
melalui ArcGIS Online maupun server portal ArcGIS server milik Lembaga ataupun
universitas.
Saat ini Esri Indonesia sebagai pemegang hak tunggal distribusi teknologi Esri
Global telah menjalankan beberapa program agar manfaat penggunaan GIS dapat
tersebar luas, program tersebut diataranya adalah program hibah ke Universitas,
Sekolah dan Lembaga pelatihan yang terpilih, program Lab Pack yang terjangkau
bagi akademisi dan program personal use dengan harga terjangkau. Selain itu
terdapat program trial, webinar dan online learning yang dapat diakses secara luas.
viii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................... v
DAFTAR ISI......................................................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................................... xiii
ix
. 4. Membuat Feature Class Baru.................................................................................. 51
. 5. Mengimport Data File kedalam Feature Dataset............................................ 53
. 6. Menambah Data Baru ke Dalam Sebuah Peta.................................................. 55
BAB 3. REKTIFIKASI..................................................................................................................... 57
A.. Pengertian Rektifikasi..................................................................................................... 58
B.. Menampilkan Data Raster............................................................................................. 59
C.. Proses Rektifikasi.............................................................................................................. 60
D.. Menyiapan Semua Layer Data Spasial..................................................................... 61
E.. Menyiapkan Layer Image.............................................................................................. 62
F.. Menambahkan Titik Kontrol........................................................................................ 63
G.. Rektifikasi Menggunakan Titik Kontrol dari GPS................................................ 66
H.. Menggunakan Tabel Data.............................................................................................. 66
I.. Proses Pengaturan............................................................................................................ 66
J.. Menyimpan Hasil Rektifikasi....................................................................................... 67
K.. Menampilkan Citra Hasil Rektifikasi........................................................................ 68
x
. 1. Menampilkan Tabel Atribut..................................................................................... 141
. 2. Merubah Atribut Data................................................................................................ 143
E.. Memilih Features.............................................................................................................. 144
xi
DAFTAR GAMBAR
xiii
Gambar 1.29 Tombol Fixed Zoom Out untuk menyimpan poligon................................ 18
Gambar 1.30 Toolbar Bookmark untuk menyimpan view sebagai bookmark.........19
Gambar 1.31 Dialog menyimpan informasi pada bookmark........................................... 19
Gambar 1.32 Tools untuk melihat skala peta ....................................................................... 20
Gambar 1.33 Kostumisasi skala tampilan peta.................................................................... 20
Gambar 1.34 Menu untuk membuat group layer baru...................................................... 21
Gambar 1.35 Menu untuk select layer menjadi satu group layer baru....................... 22
Gambar 1.36 Daftar layer pada group layer baru................................................................ 22
Gambar 1.37 Membuat/mengganti nama group layer....................................................... 23
Gambar 1.38 Membuat/mengganti nama group layer....................................................... 23
Gambar 1.39 Toolbar Symbology untuk merupah tampilan layer................................. 24
Gambar 1.40 Dialog Symbology untuk merubah warna dan ukuran line................. 24
Gambar 1.41 Dialog untuk merubah visibility menggunakan skala............................ 25
Gambar 2.1 Kotak dialog startup ArcGIS Pro yang menampilkan pilihan
. Panel Metadata............................................................................................................. 28
Gambar 2.2 Kotak dialog startup ArcGIS Pro yang menampilkan pilihan............... 29
Gambar 2.3 Membuat Add Folder Connection......................................................................... 29
Gambar 2.4 Memilih File yang akan dimasukkan............................................................... 30
Gambar 2.5 Tampilan Catalog pada folder yang telah ditambahkan ......................... 30
Gambar 2.6 Contoh data vektor dan raster yang terlihat ............................................... 31
Gambar 2.7 Cara memasukkan data pada Panel Catalog ke View Map..................... 31
Gambar 2.8 Pilihan tools untuk tampilan pada layer........................................................ 32
Gambar 2.9 Cara milihat Metadata pada suatu layer........................................................ 32
Gambar 2.10 Menu project untuk memilih Metadata style.............................................. 33
Gambar 2.11 Tampilan pilihan metadata style pada Menu Project............................. 34
Gambar 2.12 Tools untuk mengedit Metadata..................................................................... 34
Gambar 2.13 Jendela View Edit Metadata................................................................................. 35
Gambar 2.14 Lokasi menu search pada ArcGIS Pro............................................................ 35
Gambar 2.15 Contoh Hasil Pencarian data pada Catalog................................................ 36
Gambar 2.16 Icon Tools Box pada ArcGIS Pro....................................................................... 36
Gambar 2.17 Tools Define Projection untuk mengubah sistem koordinat................ 37
Gambar 2.18 Jendela Define Projection...................................................................................... 38
Gambar 2.19 Memasukkan data vektor pada jendela Define Projection....................38
Gambar 2.20 Memilih Coordinate system sebuah feature................................................. 39
Gambar 2.21 Membuka jendela properties layer................................................................... 39
Gambar 2.22 Kotak dialog Properties untuk Coordinate System.................................... 40
Gambar 2.23 Informasi Coordinate System seluruh layer yang aktif di jendela
.View................................................................................................................................40
Gambar 2.24 Posisi koordinat yang muncul pada layer................................................... 41
Gambar 2.25 Mengubah tampilan koordinat menjadi UTM........................................... 41
Gambar 2.26 Membuka jendela properties layer................................................................... 42
Gambar 2.27 Mengubah Coordinate system menjadi WGS 1984.................................. 43
Gambar 2.28 Membuat projek baru.......................................................................................... 44
Gambar 2.29 Kotak dialog startup dengan pilihan............................................................. 44
Gambar 2.30 Memasukkan feature melalui Tools Add Data............................................. 45
Gambar 2.31 Icon untuk melakukan manage template.................................................... 45
Gambar 2.32 Kotak dialog Manage Templates untuk memilih feature......................46
Gambar 2.33 Kotak dialog Template properties..................................................................... 46
Gambar 2.34 Informasi Atribut Tabel layer ADMINISTRASIDESA_AR_25K............ 47
Gambar 2.35 Memunculkan Catalog Pane................................................................................ 48
xiv
Gambar 2.36 Membuat Geodatabase baru di Catalog Pane.............................................. 48
Gambar 2.37 Lokasi penyimpanan Geodatabase baru yang dibuat............................ 49
Gambar 2.38 Tampilan Geodatabase yang telah dibuat pada Catalog pane.............49
Gambar 2.39 Membuat Feature dataset baru pada Geodatabase.................................. 50
Gambar 2.40 Membuat nama dan mengatur Coordinate system feature dataset..51
Gambar 2.41 Tampilan feature dataset yang telah ditambahkan pada
. Geodatabase............................................................................................................... 51
Gambar 2.42 Membuat Feature class baru pada feature dataset.................................. 52
Gambar 2.43 Membuat nama dan mengatur Coordinate system feature class.......52
Gambar 2.44 Tampilan feature class yang telah ditambahkan pada
. feature dataset.......................................................................................................... 53
Gambar 2.45 Memasukkan feature class pada Map View.................................................. 53
Gambar 2.46 Jendela Geoporcessing untuk import data pada feature dataset........ 54
Gambar 2.47 Tampilan feature class baru yang telah ditambahkan........................... 54
Gambar 3.1 Kotak dialog startup untuk membuat projek baru.................................... 59
Gambar 3.2 Tampilan View Map awal...................................................................................... 59
Gambar 3.3 Memasukkan file yang ingin di rektifikasi melalui tools Add Data.....60
Gambar 3.4 Tampilan Toolbar Imagery...................................................................................... 60
Gambar 3.5 Tampilan tools Georeferencing............................................................................. 60
Gambar 3.6 Memasukkan data shapefile melalui tools Add Data................................. 61
Gambar 3.7 Mengatur layer menjadi tampilan hollow....................................................... 61
Gambar 3.8 Memasukkan file yang ingin di rektifikasi melalui tools Add Data......62
Gambar 3.9 Tampilan peta Tanah Semarang.jpg pada Map View.................................. 62
Gambar 3.10 Tools Fit to display untuk mengatur data sesuai dengan display
.layer...............................................................................................................................63
Gambar 3.11 Tools Add Control Point pada toolbar Georeference................................. 63
Gambar 3.12 Memasukkan Control point melalui kotak dialog Target
.Coordinates................................................................................................................. 64
Gambar 3.13 Tampilan View Map setelah dimasukkan 4 Control point.....................64
Gambar 3.14 Tampilan data yang telah dilakukan rektifikasidengan ditumpuk
.degan data shapefile Jawa Tengah................................................................ 65
Gambar 3.15 Tools Export Control Point untuk menyimpan kontrol poin................ 65
Gambar 3.16 Mengatur tempat penyimpanan kontrol poin.......................................... 65
Gambar 3.17 Tools Control Point Table pada menu toolbar Georeference.................66
Gambar 3.18 Ikon tools untuk menghapus control point yang sudah dibuat......... 66
Gambar 3.19 Tools Transformation untuk melakukan pengaturan
.penyelerasaan........................................................................................................ 67
Gambar 3.20 Tools menyimpan hasil rektifikasi................................................................. 67
Gambar 3.21 Tools menyimpan hasil rektifikasi................................................................. 68
Gambar 3.22 Tampilan file hasil rektifikasi pada menu Explorer.................................. 68
Gambar 3.23 Kotak dialog startup untuk membuat projek baru................................. 69
Gambar 3.24 Tampilan View Map awal.................................................................................... 69
Gambar 3.25 Memilih file hasil rektifikasi melalui tools Add Data.............................. 70
Gambar 3.26 Tampilan peta Tanah Semarang.jpg setelah di rektifikasi pada
. Map View..................................................................................................................... 70
Gambar 4.1 Memilih file hasil rektifikasi melalui tools Add Data............................... 72
Gambar 4.2 Membuka menu catalog........................................................................................ 73
Gambar 4.3 Membuat geodatabase baru pada catalog pane......................................... 73
Gambar 4.4 Mengarahkan folder penyimpanan dan pemberian nama
.Geodatabase............................................................................................................... 74
xv
Gambar 4.5 Tampilan Geodatabase Tanah Semarang pada Catalog Pane................ 74
Gambar 4.6 Membuat feature class baru................................................................................ 75
Gambar 4.7 Membuat nama dan mengatur Coordinate system feature class....... 75
Gambar 4.8 Jendela Geoprocessing untuk mengubah Coordinate system pada
. feature class............................................................................................................... 76
Gambar 4.9 Memilih feature class Peta Tanah melalui tools Add Data..................... 76
Gambar 4.10 Tampilan Menu toolbar Editor........................................................................ 77
Gambar 4.11 Tampilan icon polygon pada jendela Create feature.............................. 77
Gambar 4.12 Icon Snapping pada menu toobar Edit......................................................... 77
Gambar 4.13 Beberapa tools pada snapping........................................................................ 78
Gambar 4.14 Fungsi masing-masing tools snapping......................................................... 78
Gambar 4.15 Tampilan jendela create feature untuk memulai digitasi.................... 78
Gambar 4.16 Tampilan layer saat proses digitasi............................................................... 79
Gambar 4.17 Jendela pilihan save edit.................................................................................... 79
Gambar 4.18 Membuat Annotasi baru..................................................................................... 80
Gambar 4.19 Kotak dialog Create Annotation Feature Class......................................... 80
Gambar 4.20 Pemberian nama dan pengaturan annotation feature class............... 81
Gambar 4.21 Pengaturan skala dan tampilan koordinat pada anotasi...................... 81
Gambar 4.22 Pengaturan coordinate system pada Annotasi......................................... 82
Gambar 4.23 Tampilan Annotation feature class baru pada geodatabase............... 82
Gambar 4.24 Membuka Annotation Feature Class Properties...................................... 83
Gambar 4.25 Tampilan Edit Annotation Feature Class..................................................... 83
Gambar 4.26 Contoh anotasi yang dibuat.............................................................................. 84
Gambar 4.27 Membuka Annotation Feature Class Properties untuk mengganti
. jenis tulisan anotasi............................................................................................. 84
Gambar 4.28 Jendela Annotation Feature Class Properties........................................... 85
Gambar 4.29 Beberapa menu untuk mengubah jenis font, posisi dan lainnya
. pada menu properties Annotation Feature Class Properties............. 85
Gambar 4.30 Jendela penyimpanan simbol anotasi.......................................................... 86
Gambar 4.31 Kotak dialog startup untuk membuat projek baru................................. 86
Gambar 4.32 Tampilan View Map awal................................................................................... 86
Gambar 4.33 Data koordinat titik sampel pada microsoft excel.................................. 87
Gambar 4.34 Menu pilihan Add Data koordinat X dan Y................................................. 87
Gambar 4.35 Jendela Geoprocessing Make X,Y Event Layer3........................................ 88
Gambar 4.36 Memilih file Excel koordinat titik sampel................................................... 89
Gambar 4.37 Memilih sheet pada file Excel untuk di Add Data.................................... 89
Gambar 4.38 Pengaturan pada Jendela Geoprocessing Make X,Y Event Layer...... 90
Gambar 4.39 Tampilan Map View yang telah dimasukkan data X dan Y titik
.sampel........................................................................................................................ 90
Gambar 4.40 Export data X dan Y.............................................................................................. 91
Gambar 4.41 Jendela Geoprocessing Copy Features......................................................... 91
Gambar 4.42 Shapefile titik sampel.......................................................................................... 92
Gambar 4.43 Memunculkan menu Labelling Properties................................................. 93
Gambar 4.44 Kotak dialog Label Class..................................................................................... 93
Gambar 4.45 Memilih field yang akan dimunculkan......................................................... 94
Gambar 4.46 Tampilan SQL Clause yang dibuat.................................................................. 94
Gambar 4.47 Tampilan Map View dengan label.................................................................. 95
Gambar 4.48 Kotak Dialog Class untuk mengubah simbol label.................................. 95
Gambar 4.49 Tampilan Map View dengan label.................................................................. 96
Gambar 4.50 Memunculkan menu Symbology.................................................................... 97
xvi
Gambar 4.51 Kotak Dialog Symbology.................................................................................... 97
Gambar 4.52 Mengubah Single symbol menjadi Unique Values.................................. 98
Gambar 4.53 Mengubah field yang akan di lakukan symbologi................................... 98
Gambar 4.54 Tampilan layar setelah di symbologi............................................................ 99
Gambar 4.55 Mengubah format simbol .................................. 99
Gambar 5.1 Memilih file citra melalui tools Add data....................................................... 102
Gambar 5.2 Mengarahkan display ke citra dengan Zoom to layer............................... 102
Gambar 5.3 Memilih file shp Pemukiman melalui tools Add Data.............................. 103
Gambar 5.4 Mengatur layer menjadi tampilan hollow..................................................... 103
Gambar 5.5 Perbesar ke areal yang akan di edit................................................................. 104
Gambar 5.6 Beberapa tools pada edit polygon pada menu create feature.............. 104
Gambar 5.7 Contoh tampilan verteks pada poligon hasil editing................................ 105
Gambar 5.8 Beberapa tools sketsa editing............................................................................. 105
Gambar 5.9 Menghidupkan snipping tool.............................................................................. 107
Gambar 5.10 Mengubah format symbol................................................................................. 107
Gambar 5.11 Jendela properties symbology untuk format simbol poligon............ 108
Gambar 5.12 Jendela color properties..................................................................................... 108
Gambar 5.13 Mengubah Transparasi warna simbol pada Color Editor.................... 109
Gambar 5.14 Tampilan Layar transparan............................................................................... 109
Gambar 5.15 Tools untuk mengisi data atribut pada poligon....................................... 110
Gambar 5.16 Membuka Atribute Table................................................................................... 110
Gambar 5.17 Tools menyimpan hasil editing....................................................................... 111
Gambar 5.18 Jendela penyimpanan hasil edit/digitasi.................................................... 111
Gambar 5.19 Tampilan feature yang aktif pada Map View............................................. 111
Gambar 5.20 Tools create untuk memunculkan jendela create feature.................... 112
Gambar 5.21 Jendela Create feature......................................................................................... 112
Gambar 5.22 Tampilan contoh garis baru hasil digitasi.................................................. 113
Gambar 5.23 Tampilan layar setelah digitasi........................................................................ 113
Gambar 5.24 Tool untuk menyimpan hasil digitasi........................................................... 114
Gambar 5.25 Jendela penyimpanan hasil edit/digitasi.................................................... 114
Gambar 5.26 Memilih file shp Pendidikan melalui tools Add Data............................. 114
Gambar 5.27 Tools create untuk memunculkan jendela create feature.................... 115
Gambar 5.28 Tool discard untuk membatalkan penentuan titik yang telah
.dibuat........................................................................................................................ 116
Gambar 5.29 Jendela pembatalan hasil edit/digitasi........................................................ 116
Gambar 5.30 Memasukkan titik koordinat X dan Y melalui tools Absolute X,Y,Z.116
Gambar 5.31 Kotak dialog setelah memasukkan titik koordinat X dan Y................ 117
Gambar 5.32 Titik baru hasil Absolute X,Y,Z......................................................................... 117
Gambar 5.33 Select tool untuk memilih feature.................................................................. 118
Gambar 5.34 Jendela Attribute................................................................................................... 118
Gambar 5.35 Tools menyimpan hasil editing....................................................................... 119
Gambar 6.1 Tools Explorer pada menu Map......................................................................... 122
Gambar 6.2 Membuka attribut table dengan klik kanan pada layer.......................... 122
Gambar 6.3 Membuka attribut table dengan klik tools Attributes pada menu
.Map................................................................................................................................ 123
Gambar 6.4 Memunculkan Kotak dialog symbology......................................................... 123
Gambar 6.5 Tools symbology pada Menu toolbar Appearance.................................... 123
Gambar 6.6 Mengubah format symbol menjadi Unique values.................................... 124
Gambar 6.7 Kotak dialog symbology........................................................................................ 124
Gambar 6.8 Tampilan layar hasil symbology menjadi unique values........................ 125
xvii
Gambar 6.9 Kotak dialog symbology untuk mengubah skema warna simbol....... 125
Gambar 6.10 Mengubah warna simbol secara manual.................................................... 126
Gambar 6.11 Kotak dialog format polygon simbol untuk memilih warna
. simbol yang ada pada gallery........................................................................... 126
Gambar 6.12 Kotak dialog format polygon simbol untuk memilih warna
. simbol yang tidak ada pada gallery............................................................... 127
Gambar 6.13 Preview warna yang dipilih.............................................................................. 127
Gambar 6.14 Tombol Remove group untuk menghapus simbol.................................. 128
Gambar 6.15 Tampilan single symbol...................................................................................... 128
Gambar 6.16 Tombol menambahkan values yang ingin ditampilkan di layar....... 129
Gambar 6.17 Memilih Values lebih dari satu yang ingin ditampilkan....................... 129
Gambar 6.18 Tampilan layar setelah ditambahkan beberapa values......................... 130
Gambar 6.19 Kotak dialog Symbology..................................................................................... 131
Gambar 6.20 Menu properties pada kotak dialog format polygon symbol............. 131
Gambar 6.21 Kotak dialog color editor untuk merubah transparansi
. warna simbol........................................................................................................... 132
Gambar 6.22 Tampilan layar setelah transparency symbol........................................... 132
Gambar 6.23 Save tools untuk menyimpan projek ArcGIS Pro..................................... 133
Gambar 6.24 Memunculkan Kotak dialog symbology...................................................... 133
Gambar 6.25 Mengubah Symbology menjadi Graduated Colors.................................. 134
Gambar 6.26 Mengatur field yang ingin di symbology dan jumlah kelas................. 134
Gambar 6.27 Mengatur skema warna simbol yang digunakan..................................... 135
Gambar 6.28 Tampilan layar setelah dikategorisasi dengan Graduated colors..... 135
Gambar 6.29 Mengcopy layer...................................................................................................... 136
Gambar 6.30 Mempaste layer...................................................................................................... 136
Gambar 6.31 Merubah nama salah satu layer...................................................................... 137
Gambar 6.32 Melakukan symbology dengan Graduated Symbol................................. 137
Gambar 6.33 Mengatur field yang ingin di symbology dan jumlah kelas................. 138
Gambar 6.34 Mengatur warna background menjadi hollow pada properties
. kotak dialog Format Polygon Symbol........................................................... 139
Gambar 6.35 Memilih warna symbol....................................................................................... 140
Gambar 6.36 Tampilan layar setelah di kategorisasi......................................................... 140
Gambar 6.37 Kotak dialog Chart Properties......................................................................... 141
Gambar 6.38 Tampilan chart antara NAMOBJ dan LUASWH......................................... 141
Gambar 6.39 Membuka Attribute Table.................................................................................. 142
Gambar 6.40 Data tabel atribut layer ADMINISTRASIKECAMATAN_AR_25K........ 142
Gambar 6.41 Sort Ascending untuk menyusun NAMOBJ dari huruf A-Z.................. 143
Gambar 6.42 Tools Flash untuk mengeluarkan cahaya pada polygon yang ter-
.select........................................................................................................................... 143
Gambar 6.43 Contoh Proses pengeditan data atribut....................................................... 143
Gambar 6.44 Save tools untuk menyimpan hasil editing................................................ 144
Gambar 6.45 Memilih features melalui tabel atribut........................................................ 144
Gambar 6.46 Tombol Zoom to untuk mengarahkan layar.............................................. 144
Gambar 6.47 Selection chip feature yang di select............................................................. 145
Gambar 6.48 Feature yang ter-select....................................................................................... 145
Gambar 6.49 Tools clear untuk unselect seluruh feature................................................ 146
Gambar 7.1 Beberapa tools Query spasial............................................................................. 148
Gambar 7.2 Tools explorer untuk identifikasi ..................................................................... 149
Gambar 7.3 Kotak dialog hasil identifikasi............................................................................ 149
Gambar 7.4 Locate tool untuk query dengan kriteria tertentu..................................... 150
xviii
Gambar 7.5 Memasukkan layer pada menu setting dengan toolbar Add Layer.... 150
Gambar 7.6 Memilih layer ADMINISTRASIKECAMATAN_AR_25K.............................. 151
Gambar 7.7 Contoh pencarian Kecamatan Cilincing......................................................... 151
Gambar 7.8 Menu zoom to untuk mengarahkan layar pada hasil pencarian......... 152
Gambar 7.9 Beberapa tools Query spasial dan fungsinya............................................... 152
Gambar 7.10 Tampilan layar ketika di select (pilih).......................................................... 153
Gambar 7.11 Beberapa tools Query spasial.......................................................................... 153
Gambar 7.12 Memunculkan jendela Tools Select By Attributes................................... 154
Gambar 7.13 Jendela Geoprocessing selecy by Attributes.............................................. 155
Gambar 7.14 Expression yang dimasukkan pada Add Clause WADMKC =
.Cilincing..................................................................................................................... 155
Gambar 7.15 Tampilan Expression telah di tambahkan.................................................. 156
Gambar 7.16 Penambahan Clause Expression WADMKC=Pademangan.................. 156
Gambar 7.17 Tampilan layer hasil Query dengan dua Clause....................................... 157
Gambar 7.18 Tools Select By Attributes pada Menu Map............................................... 157
Gambar 7.19 Tampilan layar dari shapefile JALAN_LN_25 dan
.ADMINISTRASIDESA_AR_25K......................................................................... 158
Gambar 7.20 Pengaturan pada Jendela Geoprocessing Select Layer By Location.158
Gambar 7.21 Pemilihan features JALAN_LN_25K............................................................... 159
Gambar 7.22 Tampilan Layar hasil Query Selecy By Location...................................... 159
Gambar 7.23 Membuka informasi Atribut tabel shapefile
.ADMINISTRASIDESA_AR_25K......................................................................... 160
Gambar 7.24 Tombol untuk menambahkan field baru dibawah informasi
. tabel atribut............................................................................................................. 161
Gambar 7.25 Tools Menambahkan field baru ada Menu Field...................................... 161
Gambar 7.26 Atur Nama field Baru dan type field nya..................................................... 161
Gambar 7.27 Tools Calculate Field untuk membuka Jendela Calculate field.......... 162
Gambar 7.28 Atur Field yang akan di kalkulasikan dan masukkan kalkulasi
. pada jendela Calculate Field............................................................................. 162
Gambar 7.29 Hasil Calculate field pada Field Pertmbhn................................................. 163
Gambar 7.30 Tools Summarized untuk membuka Jendela Summary Statistics.... 163
Gambar 7.31 Atur Field yang akan di summary pada jendela Summary
.Statistics.................................................................................................................... 164
Gambar 7.32 Tombol untuk membuat chart......................................................................... 164
Gambar 7.33 Hasil Chart................................................................................................................ 165
Gambar 7.34 Tools Select By Attributes pada Menu Map............................................... 165
Gambar 7.35 Menambahkan Expression pada tombol Add Clause di Jendela
. Geoprocessing Select By Attributes.............................................................. 166
Gambar 7.36 Tampilan Expression telah di tambahkan.................................................. 166
Gambar 7.37 Tombol untuk memverifikasi expression................................................... 167
Gambar 7.38 Tanda bahwa Expression SQL valid............................................................... 167
Gambar 7.39 Tampilan Atribut data yang ter-Query......................................................... 168
Gambar 7.40 Tombol untuk unselect semua feature........................................................ 168
Gambar 7.41 Memasukkan Expression pada Add Clause............................................... 169
Gambar 7.42 Tampilan Atribut data yang ter-Query......................................................... 169
Gambar 7.43 Mengubah Nama salah satu layer.................................................................. 170
Gambar 7.44 Tab Definition Query untuk melakukan Query data.............................. 170
Gambar 7.45 Memasukkan Expression pada Add Clause............................................... 171
Gambar 7.46 Mengatur warna symbol.................................................................................... 171
Gambar 7.47 Tampilan layar setelah memasukkan Definition Query
xix
. Pertmbhan > 700................................................................................................... 172
Gambar 7.48 Membuat projek ArcGIS Pro baru.................................................................. 173
Gambar 7.49 Mengatur nama dan Locasi projek baru..................................................... 173
Gambar 7.50 Memasukkan file koordinat lapang uji.xlsx pada Add Data................ 173
Gambar 7.51 Tab Source untuk mengetahui informasi geografis data..................... 174
Gambar 7.52 Membuka data tabel Koordinat Lapang Uji.xlsx...................................... 174
Gambar 7.53 Tombol Display X,Y Data untuk menampilkan data X dan Y
. pada layar Map....................................................................................................... 175
Gambar 7.54 Menentukkan sistem koordinat yang digunakan pada jendela
. Geoprocessing Make XY Event Layer............................................................ 175
Gambar 7.55 Tampilan layar hasil Display X,Y Data.......................................................... 176
Gambar 7.56 Tools explorer untuk identifikasi................................................................... 176
Gambar 7.57 Menu Add Join untuk joint tabel..................................................................... 177
Gambar 7.58 Jendela Add Join untuk memasukkan tabel pada feature.................... 177
Gambar 7.59 Tampilan Atribut tabel setelah Add Join..................................................... 178
Gambar 7.60 Menu Remove All Joins untuk menghapus semua tabel join............. 178
Gambar 7.61 Kotak dialog persetujuan Remove join........................................................ 178
Gambar 7.62 Tools Summarized untuk membuka Jendela Summary Statistics.... 179
Gambar 7.63 Atur Field yang akan di summary pada jendela Summary
.Statistics.................................................................................................................... 180
Gambar 7.64 Tabel statistic hasil summarize....................................................................... 180
Gambar 7.65 Menu Export untuk menyimpan tabel......................................................... 180
Gambar 7.66 Atur penyimpanan tabel.................................................................................... 181
Gambar 7.67 Tombol Add Clause pada Tab Definition Query untuk melakukan
. Query data................................................................................................................ 182
Gambar 7.68 Tampilan layar setelah memasukkan Definition Query
. Pertmbhan < 500................................................................................................... 183
Gambar 7.69 Tools Select By Location pada Menu Map.................................................. 184
Gambar 7.70 Pengaturan pada Jendela Geoprocessing Select Layer By Location.184
Gambar 7.71 Tampilan layar setelah select by location intersection pasar
. dengan minimarket 1500 meter..................................................................... 185
Gambar 8.1 Mengubah Single symbol menjadi Unique Values..................................... 188
Gambar 8.2 Memilih field yang akan di symbology........................................................... 188
Gambar 8.3 Menambahkan Values Kelapa Gading ............................................................ 189
Gambar 8.4 Tampilan layar setelah symbology Unique Values Kelapa Gading..... 189
Gambar 8.5 Pengaturan ukuran dan orientation kertas layout.................................... 190
Gambar 8.6 Menu untuk menambahkan Guides................................................................. 190
Gambar 8.7 Membuat settingan Guides.................................................................................. 191
Gambar 8.8 Tampilan layar layout setelah dimasukkan Guides................................... 191
Gambar 8.9 Menampilkan peta pada jendela layout......................................................... 192
Gambar 8.10 Tampilan jendela layout setelah ditambahkan peta.............................. 192
Gambar 8.11 Beberapa tools pada Menu Layout................................................................ 193
Gambar 8.12 Memunculkan jendela properties.................................................................. 193
Gambar 8.13 Mengatur proyeksi koordinat sistem pada jendela layout.................. 194
Gambar 8.14 Mengatur lebar halaman.................................................................................... 194
Gambar 8.15 Menambahkan Grid.............................................................................................. 195
Gambar 8.16 Memilih type Grid................................................................................................. 195
Gambar 8.17 Tampilan jendela layout setelah di tambahkan grid.............................. 196
Gambar 8.18 Mengatur tampilan tulisan koordinat.......................................................... 196
Gambar 8.19 Mengubah koordinat system layout.............................................................. 197
xx
Gambar 8.20 Memilih System koordinat peta...................................................................... 197
Gambar 8.21 Tools menambahkan Scale bar baru............................................................. 198
Gambar 8.22 Memilih type scale bar........................................................................................ 198
Gambar 8.23 Tampilan layar setelah ditambahkan scale bar........................................ 199
Gambar 8.24 Menambahkan skala teks.................................................................................. 199
Gambar 8.25 Menambahkan north Arrow............................................................................. 200
Gambar 8.26 Tampilan layar setelah ditambahkan Penunjuk arah............................ 200
Gambar 8.27 Tools menambahkan Teks Baru...................................................................... 201
Gambar 8.28 Jendela format teks untuk merubah teks.................................................... 201
Gambar 8.29 Tampilan layar setelah penambahan Teks Judul Peta........................... 201
Gambar 8.30 Tools menambahkan Gambar.......................................................................... 202
Gambar 8.31 Memilih Gambar yang akan dimasukkan pada layout.......................... 202
Gambar 8.32 Tampilan layar setelah penambahan gambar........................................... 203
Gambar 8.33 Tools menambahkan Teks Baru...................................................................... 203
Gambar 8.34 Jendela format teks untuk merubah teks.................................................... 203
Gambar 8.35 Tampilan layar setelah penambahan Teks................................................. 204
Gambar 8.36 Menambahkan Frame Baru.............................................................................. 204
Gambar 8.37 Tombol melakukan aktivasi salah satu frame........................................... 205
Gambar 8.38 Memilih Shapefile untuk frame kedua......................................................... 205
Gambar 8.39 Tools Close Activation......................................................................................... 205
Gambar 8.40 Melakukan link frame data ke layer utama................................................ 206
Gambar 8.41 Tampilan jendela layout setelah dimasukkan Frame baru................. 206
Gambar 8.42 Tools menambahkan Legenda peta............................................................... 207
Gambar 8.43 Melakukan pengaturan tampilan legenda pada jendela Format
. Legend Berikut contoh tampilan layout yang telah selesai................ 207
Gambar 8.44 Tampilan jendela layout setelah ditambahkan Legenda...................... 208
Gambar 8.45 Menu menyimpan Project ArcGIS Pro.......................................................... 208
Gambar 8.46 Tools mengeksport layout pada Toolbar Share........................................ 209
Gambar 8.47 Atur tempat penyimpanan dan type data penyimpanan..................... 209
Gambar 8.48 Tools menyetak peta hasil layout .................................................................. 210
Gambar 9.1 Membuka portal website www.arcgis.com................................................... 212
Gambar 9.2 Pencarian portal pada ArcGIS Pro.................................................................... 213
Gambar 9.3 Memilih salah satu portal yang akan dimasukkan pada Map View... 213
Gambar 9.4 Tampilan layar setelah dimasukkan World Imagery................................ 214
Gambar 9.5 Membuka portal Badan Informasi Geospasial di ArcGIS Pro............... 214
Gambar 9.6 Memilih salah satu portal hasil pencarian ke layar Map View............. 215
Gambar 9.7 Tampilan layar setelah dimasukkan portal dari Badan Informasi
.Geospasial................................................................................................................... 215
Gambar 9.8 Menu portal untuk memasukkan portal secara manual......................... 216
xxi
BAB 1
PENGENALAN ArcGIS PRO
Tujuan Instruksional Umum (TIU):
Mampu menjelaskan pengenalan ArcGIS Pro.
1
A. Membuka Data Spasial yang telah ada menggunakan ArcGIS Pro
1. Pastikan PC atau laptop dalam kondisi terhubung dengan koneksi internet
2. Mulai ArcGIS Pro dengan klik Start > Programs > ArcGIS Pro atau dengan
3. klik Icon ArcGIS Pro pada desktop
4. Pada saat ArcGIS Pro dijalankan, maka akan terlihat kotak dialog startup
yang akan memberikan pilihan untuk memulai sebuah sesi pekerjaan.
Kita dapat memilih antara lain: Buat Projek Baru (Create a new project),
membuka format template yang telah disediakan (Blank, Global_Scene.aptx,
Local_Scene.aptx, Map_aptx) atau Membuka sebuah document yang telah
ada atau projek yang telah dibuat sebelumnya (recent document)
Apabila ArcGIS Pro pertama kali digunakan, maka akan tampil layar seperti
berikut:
Gambar 1.2 Kotak dialog startup dengan pilihan pada saat memulai sesi pekerjaan
baru
Gambar 1.3 Kotak dialog startup dengan pilihan pada saat memulai sesi pekerjaan
yang telah disimpan
5. Untuk membuka projek yang sudah ada, pilihkan Open an existing project
atau open recent project untuk membuka projek yang terakhir di kerjakan.
Kemudian klik nama projek tersebut apabila memilih projek yang
sebelumnya dikerjakan.
6. Apabila ingin memanggil projek yang tidak tampil pada layar open a recent
project, maka klik open another project > klik browser
7. Arahkan pada directory D:\Projek ArcGis dan pilihlah project dengan
nama Kabupaten Kuningan.aprx
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Gambar 1.4 Kotak dialog menentukan proyek yang tidak tampil pada layar open a
recent project
Peta Kabupaten Kuningan akan tampil di layar. Perhatikan bahwa layar Arc-
GIS Pro akan menampilkan dua bagian, yaitu:
a. Window Contents, dibagian kiri layar yang berisi informasi tentang
layer
b. Window Data Frame, dibagian kanan layar yang menunjukkan
Tampilan peta.
Gambar 1.7 Pilihan untuk memperbesar layer data yang telah dipilih
4. Untuk memindahkan poligon, line atau pun point maka bisa mengklik
move
C. Penyusunan Layer
Untuk penyusunan layer digunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pada toolbar Navigate plih Full Extent untuk menampilkan seluruh tampilan
layer
2. Untuk melakukan full extent atau melihat seluruh tampilan layer bisa juga
dengan melakukan langkah klik layer JALAN_LN_25K > klik kanan > klik
zoom to layer
2. Non-aktifkan semua layer kecuali layer image atau layer yang berekstensi
*.jpeg atau *.tif, yaitu salah satu tipe data raster yang dapat digunakan
dalam SIG. Tipe data ini dikenal dengan data raster atau data image. Klik full
extent atau klik kanan > zoom to layer pada layer Kuningan 4.jpg untuk
menampilkan seluruh image.
Kita akan melihat perbedaan view data dalam ArcGIS Pro. Map adalah window
yang akan paling sering digunakan dibandingkan window lainnya di ArcGIS Pro.
Langkah-langkah pengoperasian ArcGIS Pro sebagai berikut:
1. Klik tombol start > All Program > ArcGis > ArcGis Pro atau dengan
mengklik icon ArcGIS Pro pada layar desktop
2. Dari start up dialog box pilih open a recent project atau dengan open
another project > pilih Browser > pilih directory penyimpanan dan
klik OK
3. Pastikan anda memilih dokumen berekstensi .aprx
Pilih dokumen Kabupaten Kuningan.aprx kemudian klik OK
Gambar 1.16 Cara view data yang berbeda dalam ArcGIS Pro
Gambar 1.17 Layer peta yang telah dibuka dengan view yang berbeda
Keterangan:
• Scale untuk mengatur skala tampilan pada map View
• Snapping untuk mempermudah dalam melakukan editing
digitasi data vektor, yaitu supaya layer yang kita ingin satukan
atau menyatukan dua data vektor (point, line, polygon) otomatis
menyatu dan lebih rapih.
• Constraints untuk mengontrol kotak teks yang bisa membatasi
jarak dari segmen garis baru ke nilai yang telah ditentukan.
Ketika dynamic constraints tidak di set maka kotak teks akan
memperbaharui berpindah ketika anda memindahkan pointer.
• Grid untuk mengatur tampilan map View akan menggunakan grid
atau pun tidak. Pada Map view akan terlihat sama dengan hasil
yang akan dibuat pada layout view. Grid ini bisa berupa garis (line)
maupun titik (point)
Gambar 1.18 Beberapa tools seperti Zoom In, Zoom Out dan Full Extent
d. Sekarang lihat setiap fungsi dari tombol toolbar Navigation dan coba
fahami bagaimana penggunaannya. Perlu diperhatikan juga bahwa
tidak semua tombol tersedia pada toolbar. Berikut ini adalah fungsi dari
tombol toolbar Navigate:
Zoom to
Memperbesar pada area yang sudah di pilih
selection
Go to
previous Untuk kembali pada tampilan sebelumnya/
/ Next sesudahnya
Extent
2. Sekarang buka kembali map view untuk menampilkan data view Kabupaten
Kuningan. Untuk membuatnya dapat menggunakan Bookmark yang telah
di set-up. Klik tools Bookmark pada Menu Map pilih Bookmark 1. Peta akan
menampilkan area Kabupaten Kuningan
6. Maka akan muncul tabel berisi informasi atribut yang ada dalam feature
tersebut
Gambar 1.24 Cara melihat attribut file menggunakan tools Attributes pada menu
Map
Gambar 1.25 Tombol Locate yang berfungsi mencari attribute dari berbagai jenis
data dan berbagai layer dan single layer
Gambar 1.26 Dialog locate yang berfungsi mencari attribute dari berbagai jenis data
dan berbagai layer dan single layer
2. Maka akan muncul hasil seluruh pencarian, apabila anda ingin melihat detail
informasi dari hasil pencarian maka klik Item Details
Gambar 1.27 Berbagai jenis data dan berbagai layer dan single layer yang ditemu-
kan dengan Locate
4. Untuk menyimpan poligon desa Pasiragung, maka klik tombol Fixed Zoom
Out
3. Skala yang tepat akan muncul berdasarkan berapa zoom yang anda lakukan
dan kesesuaian skala dengan jenis kertas yang akan digunakan pada saat
melakukan layout peta
4. Anda dapat memilih beberapa contoh skala yang sudah ada, maupun
menentukan skala yang diinginkan dengan mengklik Customize
1. Pada layer Contents, select seluruh layer yang diinginkan menjadi satu
group, contohnya layer jalan, pemukiman, cagar budaya dan administrasi
desa.
2. Setelah select kemudian klik kanan pada mouse dan pilih Group
2. Setelah muncul kotak Dialog Symbology, kita dapat mengatur simbol dan
warna, label dan deskripsi pada setiap layer, baik berupa point, line maupun
polygon
3. Sebagai contoh, pada layer JALAN_LN_25K, klik pada tombol Symbol untuk
mengubah warna
Gambar 1.40 Dialog Symbology untuk merubah warna dan ukuran line
4. Selain mengubah warna dan ukuran line di menu properties pada menu
symbol, kita juga dapat mengubah jenis line pada menu gallery.
5. Untuk melakukan setting symbol dan warna pada feature point maupun
polygon digunakan prosedur yang sama
27
A. Sekilas Tentang Catalog
Catalog adalah salah satu program dari ArcGIS Pro yang bisa digunakan antara
lain untuk menelusuri/mencari data (browsing), mengorganisir (organizing),
membagi-bagikan (distributing) dan mendokumentasikan (documenting) suatu
struktur data dalam ArcGIS.
Catalog menyediakan beberapa fungsi antara lain untuk menampilkan (preview),
membuat dokumen dan mengatur data geografis serta membuat geodatabase
untuk menyimpan data spasial dan tabular.
Catalog merupakan fasilitas untuk mengatur data jumlah besar disimpan tersebar
dalam folder data GIS. Tampilan (views) data di dalam Catalog sangat membantu
untuk secara cepat mencari data yang diperlukan walaupun tersimpan dalam
sebuah file, Personal Geodatabase maupun folder penyimpanan lainnya.
Catalog juga dapat digunakan untuk mengatur/mengelola folder dan file-file
data ketika anda membuat projek database di dalam computer. Anda juga dapat
membuat personal geodatabase pada computer dan meng-Import Feature class
dan Table
Dalam Catalog anda juga bisa membuat, menampilkan dan merevisi Metadata,
mendokumentasikan dataset dan juga project yang anda buat.
Gambar 2.1 Kotak dialog startup ArcGIS Pro yang menampilkan pilihan Panel Meta-
data
Untuk membuka catalog, sama dengan membuka aplikasi ArcGIS Pro, berikut
langkah-langkah yang bisa dilakukan
a. Klik Start > All Program > ArcGIS Pro
b. Pada saat menjalankan ArcGIS Pro akan ada dua buah panel, seperti terlihat
pada gambar berikut ini:
2. Anda bisa mengakses data dan informasi melalui Contents dengan langkah
klik kanan Pada Layer > Add to Map atau dengan cara mengklik tahan
(drag) ke View Map
Gambar 2.7 Cara memasukkan data pada Panel Catalog ke View Map
4. Selain melihat Preview dan Detail data, anda juga dapat melihat Metadata
yang dimiliki data tersebut dengan cara Klik Kanan pada Layer > Pilih
View Metadata
D. Mengedit Metadata
Anda dapat melakukan Editing terhadap Metadata yang ditampilkan sesuai
dengan keinginan Anda. Pada menu Home tool bar Metadata tersedia icon
Edit Medadata, langkah yang dapat dilakukan adalah dengan Select Layer >
Klik Detail > pilih Edit Metadata pada menu home seperti yang ditunjukkan
dibawah ini:
e. Sistem koordinat pada Map saat ini adalah GCS WGS 1984. Hal ini
berarti sistem koordinat yang digunakan adalah Datum WGS 1984 dan
proyeksi yang digunakan adalah Geographic Coordinate System.
f. Pada bagian bawah kotak dialog yang ditampilkan terdapat bagian yang
bertuliskan Layers. Dibawahnya terdapat informasi bahwa seluruh
layer telah menggunakan sistem koordinat yang sama yaitu GCS WGS
1984.
Gambar 2.23 Informasi Coordinate System seluruh layer yang aktif di jendela View
2) Klik OK
b. Pada bagian System pilih salah satu template yang akan digunakan pilih
Blank, maka akan muncul layar seperti dibawah ini:
c. Masukkan feature dengan cara klik pada menu Insert > Pilih New Map
d. Untuk memasukkan feature, pada menu Map pilih Add Data
kemudian pilih feature yang akan dimasukkan sebagai contoh shp
ADMINISTRASIDESA_AR_25K
b. Klik kanan pada Databases folder kemudian klik New File Geodatabase
Sebuah file geodatabase telah dibuat dan ada di lokasi folder Databases
yang kita simpan pada Catalog Pane
Gambar 2.38 Tampilan Geodatabase yang telah dibuat pada Catalog pane
Gambar 2.41 Tampilan feature dataset yang telah ditambahkan pada Geodatabase
b. Pada kotak dialog Geoprocessing Create New Feature Class > Buat
Nama Feature Class > pilih Geometry Type > pilih Template Feature
Class > Klik Run
Gambar 2.43 Membuat nama dan mengatur Coordinate system feature class
Gambar 2.44 Tampilan feature class yang telah ditambahkan pada feature dataset
d. Untuk membuka Feature Class tersebut, maka kita perlu hanya perlu
melakukan klik tahan (drag) Feature Class tersebut ke dalam layer
Map yang aktif
Gambar 2.46 Jendela Geoporcessing untuk import data pada feature dataset
57
A. Pengertian Rektifikasi
Data raster biasanya diperoleh dari hasil scanning peta, foto udara dan citra
satelit belum berisi informasi yang menunjukkan referensi spasial, baik yang
tersimpan didalam file atau yang disimpan sebagai suatu file yang terpisah.
Sehingga untuk menggunakan beberapa data raster secara bersama dengan data
spasial yang lain yang sudah ada, diperlukan proses Georeferencing kedalam
sebuah system koordinat yang disebut sebagai Koreksi Geometric.
Geometrik citra adalah korelasi antara koordinat suatu obyek (x,y) pada citra
dengan koordinat (x,y) pada permukaan bumi. Koreksi geometric diperlukan
untuk menghilangkan distorsi geometric pada citra dan juga mendapatkan
hubungan antara system koordinat citra (baris, kolom) dengan system koordinat
proyeksi. Koreksi ini merupakan proses mentransformasi koordinat titik-titik
pada citra yang masih mengandung kesalahan geometric menjadi citra yang
benar.
Dalam pekerjaan koreksi geometrik, terdapat satu tahap yang dikenal
dengan nama Rektifikasi. Rektifikasi adalah suatu proses pekerjaan untuk
memproyeksikan citra yang ada ke bidang datar dan
menjadikan bentuk konform (sebangun) dengan sistem proyeksi peta yang
digunakan, juga terkadang mengorientasikan citra sehingga mempunyai arah
yang benar (Erdas, 1991).
Untuk keperluan rektifikasi citra satelit, dibutuhkan beberapa koordinat titik
kontrol lapangan sebagai bagian dari titik sekutu. Koordinat titik kontrol
lapangan ini dapat diperoleh dari pengukuran langsung di lapangan dengan GPS
atau interpolasi dari peta dasar yang sudah ada.
Banyaknya titik kontrol yang harus anda buat tergantung pada kompleksitas
dari bentuk transformasi polynomial yang rencananya akan anda gunakan
untuk mengubah dataset raster ke dalam koordinat peta. Untuk hasil rektifikasi
yang baik, anda harus menyebarkan secara merata titik kontrol dibandingkan
dengan hanya memusatkannya dalam satu area.
Ada beberapa alasan untuk melakukan rektifikasi, antara lain :
1. Untuk perbandingan sebuah pixel dalam beberapa aplikasi seperti
perubahan yang terjadi atau pemetaan kelembaman panas (perbandingan
citra yang diambil pada siang dan malam hari)
2. Untuk membangun basis data sebuah pemodelan SIG
3. Untuk identifikasi sampel yang mengacu pada koordinat peta
4. Untuk membuat peta foto yang berskala tepat
5. Untuk keperluan tumpang susun (overlay) sebuah citra dengan data vektor
6. Untuk membandingan sebuah citra dalam berbagai skala
7. Untuk meningkatkan ketepatan hitungan jarak dan luas pada citra
8. Untuk membuat mosaik citra
9. Berbagai aplikasi lain yang membutuhkan identifikasi sebuah lokasi
geografis secara teliti
Parameter tingkat keakurasian dari proses rektifikasi ini adalah nilai yang
dipresentasikan oleh selisih antara koordinat titik kontrol hasil transformasi
dengan koordinat titik kontrol, yang dikenal dengan nama RMS (Root Mean
Square) Error. Nilai RMS Error yang rendah akan menghasilkan hasil
rektifikasi yang akurat. Sebagai contoh, hasil transformasi boleh jadi masih
berisi kesalahan yang significant karena rendahnya/sedikitnya titik control
yang dimasukkan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi RMS Error ini yaitu :
3. Pada Menu Insert > pilih Tools New Map, maka akan muncul View Map
BAB 3 - Rektifikasi 59
4. Pada Menu Map > pilih tools Add Data > Data > Browse peta jpg yang
telah disimpan > Klik OK
Gambar 3.3 Memasukkan file yang ingin di rektifikasi melalui tools Add Data
C. Proses Rektifikasi
Rektifikasi merupakan proses transformasi data, dari data yang belum
mempunyai koordinat geografis menjadi data yang akan mempunyai koordinat
geografi (ber-Georeferensi). Data yang sudah direktifikasi selanjutnya dapat di
tumpangsusunkan atau di overlaykan dengan beberapa data lain yang sudah
terektifikasi (sudah ber-Georeferensing) terlebih dulu seperti data raster/image
(foto udara, citra satelit atau peta scan dengan data spasial) di dalam GIS. Proses
rektifikasi dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
1. Menampilkan Tools Georeferencing
Jalankan program ArcGIS Pro seperti pada bagian B pada BAB ini. Pada menu
utama terdapat Toolbar Imagery > pilih Tools Georeference
BAB 3 - Rektifikasi 61
E. Menyiapkan Layer Image
1. Tambahkan data yang akan direftikasi dengan cara klik pada Menu Map >
pilih tools Add Data > Data > Browse peta jpg yang telah disimpan >
pilih Tanah Semarang.jpg > Klik OK
Gambar 3.8 Memasukkan file yang ingin di rektifikasi melalui tools Add Data
2. Maka akan muncul view Map Tanah Semarang.jpg, apabila tidak muncul
pada view Map maka klik kanan pada layer Tanah Semarang.jpg > pilih
Zoom To Layer
Gambar 3.10 Tools Fit to display untuk mengatur data sesuai dengan display layer
BAB 3 - Rektifikasi 63
Gambar 3.12 Memasukkan Control point melalui kotak dialog Target Coordinates
4. Lakukan langkah yang sama sampai minimal 4 titik kontrol, setelah selesai
maka akan muncul tanda point kontrol seperti gambar dibawah ini
5. Pada kotak dialog Georeferencing akan muncul RMS error atau selisih
Gambar 3.14 Tampilan data yang telah dilakukan rektifikasidengan ditumpuk de�
-
gan data shapefile Jawa Tengah
7. Untuk menyimpan kontrol poin yang anda buat, klik Export Control Point
Gambar 3.15 Tools Export Control Point untuk menyimpan kontrol poin
8. Setelah itu akan muncul kotak dialog penyimpanan Control Point >
pilihlah tempat penyimpanan > Buat nama penyimpanan > klik Save
BAB 3 - Rektifikasi 65
G. Rektifikasi Menggunakan Titik Kontrol dari GPS
Gambar 3.17 Tools Control Point Table pada menu toolbar Georeference
Masukkan koordinat titik kontrol sesuai dengan yang ada di data raster, apabila
terjadi kesalahan pada saat melakukan entri data maka bisa melakukan dengan
pilih koordinat yang dihapus kemudian klik tombol delete selected
Gambar 3.18 Ikon tools untuk menghapus control point yang sudah dibuat
I. Proses Pengaturan
Tingkat penyimpangan adalah nilai yang menyatakan tingkat kecocokan antara
lokasi sebenarnya dengan lokasi transformasi sebagai Titik kontrol output. Jika
tingkat penyimpangan cukup tinggi sebaiknya hapus titik tersebut dari dalam
tabel dan klik Delete.
Jumlah titik kontrol tergantung pada kebutuhan, dari Table Georeferensi
anda bisa melakukan transformasi pertama, kedua, atau ketiga. Transformasi
membandingkan koordinat pada image dengan titik-titik kontrol (minimal 3
atau 4 titik kontrol) untuk menyelaraskan koordinat image kedalam peta dasar
(basis data).
1. Transformasi pertama (1st) akan memindahkan image ke atas, bawah,
kiri atau kanan, image akan tertarik lebih lebar atau lebih kecil, atau
image terputar. Transformasi kedua (2nd) dan ketiga (3rd) akan lebih
menyelaraskan data secara polynomial, memungkinkan titik-titik tersebut
berpindah tidak selaras (be shifted in non-uniform manner).
2. Akan muncul kotak dialog penyimpanan, simpan dan buatlah nama File >
Klik OK
BAB 3 - Rektifikasi 67
Gambar 3.21 Tools menyimpan hasil rektifikasi
3. Cek pada folder penyimpanan, maka akan ada file raster baru yang
berekstensi .tif
2. Pada menu Insert> klik New Map, maka akan muncul jendela Map
3. Pada menu Map > klik Add Data > Data > Browse raster hasil rektifikasi
yang telah berekstensi .tif > klik OK
BAB 3 - Rektifikasi 69
Gambar 3.25 Memilih file hasil rektifikasi melalui tools Add Data
4. Akan muncul data raster hasil rektifikasi yang telah bertumpang susun
dengan data topography
Gambar 3.26 Tampilan peta Tanah Semarang.jpg setelah di rektifikasi pada Map
View
71
A. Pengertian Digitasi Peta
Digitasi secara umum dapat didefinisikan sebagai proses konversi data analog
ke dalam format digital. Objek-objek tertentu seperti jalan, rumah, sawah dan
lain-lain yang sebelumnya dalam format raster pada sebuah citra satelit resolusi
tinggi dapat diubah kedalam format digital dengan proses digitasi.
B. Metode Digitasi
Proses digitasi secara umum dalam dua macam:
1. Digitasi menggunakan digitizer
dalam proses digitasi ini memerlukan sebuah meja digitasi atau digitizer.
2. Digitasi onscreen di layar monitor
Digitasi onscreen paling sering dilakukan karena lebih mudah, tidak
memerlukan tambahan peralatan lainnya dan lebih mudah untuk dikoreksi
apabila terjadi kesalahan.
Gambar 4.1 Memilih file hasil rektifikasi melalui tools Add Data
D. Membuat Layer/Shapefile
Langkah-langkah untuk memulai digitasi onscreen adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi terlebih dahulu objek-objek yang akan didigitasi.
2. Setelah objek teridentifikasi, buatlah feature class melalui Catalog. Untuk
membuka catalog hanya perlu klik menu Catalog.
7. Pada geodatabase Tanah Semarang.gdb klik kanan > New > Feature class
8. Akan muncul feature class pane, kemudian Buatlah Nama Feature Class >
pada Geometry type pilih polygon > pada Coordinate system pilih WGS
1984
Gambar 4.7 Membuat nama dan mengatur Coordinate system feature class
9. Klik Run
Gambar 4.8 Jendela Geoprocessing untuk mengubah Coordinate system pada fea-
ture class
F. Digitasi
1. Setelah feature class telah berhasil dibuat, selanjutnya siap untuk
dilaksanakan proses digitasi. Buka kembali pane Map. Kemudian
tambahkan feature class, menggunakan tombol Add Data
Gambar 4.9 Memilih feature class Peta Tanah melalui tools Add Data
3. Klik tools Create maka akan muncul jendela Create Feature > pilih
icon polygon
G. Snapping
Snapping adalah suatu tool yang sangat berguna untuk mendeteksi titik
(vertex), ujung garis (End), atau tepi (Edge) dari vektor shapefile atau feature
class. Tool ini sangat bermanfaat untuk menghubungkan atau menghimpitkan
antar garis atau titik dalam proes digitasi, sehingga bisa mereduksi kesalahan
dalam digitasi berupa garis yang tidak bersambung atau berhimpit.
1. Untuk mengaktifkan snapping pilih tools snapping pada menu Edit > klik
icon snapping
3. Pada menu snapping, terdapat beberapa tools yang berbeda antara lain:
H. Memulai Digitasi
1. Pada menu utama Map, klik pada layer Peta_Tanah sebagai layer yang akan
didigitasi
2. Pilih Create > muncul kotak Create feature > pilih polygon
4. Untuk mendigitasi layer-layer yang lain, ganti nama layer pada Content.
5. Untuk menghentikan digitasi, cukup double click pada titik akhir digitasi.
J. Anotasi Sederhana
Untuk membuat anotasi dengan teks dapat dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Pada pane Catalog, pilih Database > Tanah Semarang.gdb
2. Klik kanan pada Tanah_Semarang.gdb > New > New Annotation feature
class
7. Untuk memberikan teks pada layer annotasi, klik layer annotasi Tanah_
Semarang > Pilih Create > tulis symbol yang diinginkan. Pada contoh kali
ini, penulis menuliskan nama tempat Tugu
Gambar 4.27 Membuka Annotation Feature Class Properties untuk mengganti jenis
tulisan anotasi
11. Anda dapat merubah Jenis Font, posisi dan lainnya pada menu properties
> klik Apply
Gambar 4.29 Beberapa menu untuk mengubah jenis font, posisi dan lainnya pada
menu properties Annotation Feature Class Properties
2. Pada menu Map akan muncul topography secara default, arahkan layar
Topography pada wilayah Jawa Barat
4. Klik tombol tambah data baru pilihlah Add Data XY Event Data untuk
menambah data baru berformat Excel workbook sebagai layer baru
6. Masukkan XY Table dengan klik tanda pada kotak dialog tersebut > Arahkan
pada letak Koordinat Lapang.xlsx > pilih sheet yang berisi koordinat
lapang akan dimunculkan di layer > klik OK
Gambar 4.37 Memilih sheet pada file Excel untuk di Add Data
7. Maka tabel koordinat akan muncul dalam kotak dialog > Lakukan
penyesuaian > Klik Run
8. Koordinat Lapang pada Tabel Excel akan muncul pada layer Map
Gambar 4.39 Tampilan Map View yang telah dimasukkan data X dan Y titik sampel
10. Pada kotak dialog Copy Features atur directory dan Nama File > Klik Run
N. Labelling Lanjutan
Terkadang dalam melihat layer, anda ingin menggunakan label untuk
menyampaikan informasi dibandingkan dengan yang terdapat dalam single
field. Anda dapat menampilkan teks dari banyak field tetapi akan lebih sulit
untuk dibaca. Alternatif laina adalah dengan mengubah jenis tampilan label
berdasarkan nilai pada field kedua.
1. Pada File dissolve Suhu Kabupaten Sukabumi, bukalah Tabel Data Atribut.
Perhatikan ada field “Suhu” yang menampilkan informasi tentang rentang
suhu yang ada di Kabupaten Sukabumi yang diberikan pada setiap site.
2. Sekarang anda akan mendefinisikan kelas-kelas yang menentukkan
bagaimana label akan ditampilkan. Anda akan menampilkan label Nama Site
dengan menggunakan warna teks yang berbeda tergantung tingkat suhu
yang ada.
a. Pada Layer dissolve Suhu > klik kanan dan pilih lah Label > Label
Properties
4. Klik ikon SQL Query untuk mendefinisikan record mana yang kan
masuk pada kelas ini, SQL Query berguna untuk menefinisikan record mana
yang akan masuk pada kelas ini. Klik Add Clause
7. Maka tampilan layer akan berubah dengan hanya menampilkan label yang
telah dikelaskan
8. Untuk mengubah label teks menjadi warna merah, pilih lah menu symbol >
Appearance > Color > klik Apply
7. Untuk mengubah symbol, klik dua kali pada symbol yang sebenarnya untuk
membuka jendela “Format Symbol”, Silahkan melakukan penyesuaian
kemudian klik Apply untuk menggunakan format symbol yang diinginkan.
101
A. Mengedit Data Vektor
Langkah awal untuk mengedit data vektor adalah dengan membuat beberapa
data geodatabase. Pada latihan ini, anda akan membuat batas darah pemukiman
di Kota Jakarta Utara. Anda akan membutuhkan foto udara yang memberika
informasi tentang pemukiman di Jakarta Utara
1. Pada ArcGis Pro, klik tombol Add Data yang terdapat pada menu Map dan
tambahkan file D:\File\LATIHAN GIS 2016\DEM JABAR\srtm_mk_58_14.
tif untuk membuka Data Elevasi Model Jawa Barat
2. Klik kanan pada Contents foto udara lalu pilih Zoom To Layer
Gambar 5.3 Memilih file shp Pemukiman melalui tools Add Data
7. Untuk memulai pengeditan, pada menu Edit > Klik Create maka akan
muncul jendela Create Feature > pilihlah layer pemukiman > pilih Tools
Polygon
Gambar 5.6 Beberapa tools pada edit polygon pada menu create feature
9. Catatam : Anda dapat menggunakan Scroll Bars pada tampilan peta ketika
anda sedang mendigitasi
11. Untuk melakukan sketsa garis dengan mengawali dari angle kanan gunakan
Right Angle Line Tool
12. JIka pada digitasi, perlu dilakukan pembentukan garis melengkung dianara
dua titik maka anda dapat menggunakan Arc Segment tool
13. Untuk menentukkan garis mana yang telah didigitasi dan kemana arah
lintasannya, anda dapat mengikuti arah lintasan digitasi dengan Trace Tool
14. Apabila proses digitasi telah selesai, maka untuk melakukan selesai selain
dengan klik dua kali, anda dapat menggunakan Finish Tool
3. Maka akan muncul kotak dialog Format Polygon Symbol > pilih Properties
8. Jika anda telah membuat beberapa polygon, anda dapat membuka table
atrribut dengan cara klik kanan pada layer PEMUKIMAN_AR_25K pilih
Attribute Table
10. Akan muncul kotak dialog apakah akan menyimpan hasil Edit, Klik Yes
4. Maka akan muncul kotak dialog Create Feature > pilih Line Tool
Cara menghapus feature yang telah selesai di digitasi : gunakan tool select
dan klik pada line atau garis yang ingin di hapus, lalu tekan Tool Delete .
Maka garis yang dipilih akan terhapus. Catatan, Undo akan mengembalikan
feature jika diperlukan.
6. Digitasi beberapa jalan yang dipilih disesuaikan dengan keperluan Anda
7. Ketika selesai, klik Save Tool. Setelah muncul kotak dialog penyimpanan
Klik Yes
Gambar 5.26 Memilih file shp Pendidikan melalui tools Add Data
3. Klik dimanapun peta untuk menempatkan titik, lalu pilih titik kedua pada
peta dengan catatan titik pertama bukan menjadi titik pertama yang dipilih
(titik tersebut akan berubah sesuai dengan tampilan yang diinginkan di
jendela Contents
4. Klik tool Discard untuk menghilangkan tool tadi. Hal ini dilakukan apabila
anda mempunyai kesalahan pada penentuan keakuratan posisi. Akan
muncul jendela Discard All Edit > pilih Yes
5. Ulangi proses Edit. Namun JANGAN DIKLIK. Sementara, klik kanan dan
pilih absolute X,Y
Gambar 5.30 Memasukkan titik koordinat X dan Y melalui tools Absolute X,Y,Z
9. Maka akan muncul jendela Attribute yang berisi informasi pada titik atau
point tersebut
10. Untuk menyimpan hasil edit. Klik Save Tool pada menu Edit dan klik Yes
pada jendela penyimpanan
11. Sekarang lakukan metoda yang sama untuk membuat titik ini. Salah satu
keunggulan ArcGIS Pro adalah dengan munculnya langsung koordinat
ketika kita melakukan klik kanan. Namun apabila kita membuat titik
dengan Absolute X,Y pada citra yang resolusinya lebih besar dan lebih sulit
untuk melakukan interpretasi, maka koordinat dapat diisi secara manual
pada kotak dialog Absolute X,Y tersebut. Hal ini juga berlaku apabila kita
memiliki data lapangan hasil Marking dengan menggunakan GPS, maka
koordinat dapat diisi atau di ketik secara manual.
121
A. Menampilkan Data Berdasarkan Kategori Data Atribut
1. Menampilkan Data dalam Semua Kategori
a. Jalankan ArcGIS Pro seperti biasa
b. Pada saat ini kita akan menggunakan Layer ADMINISTRASIDESA_
AR_25K yang terletak pada direktori D:\File\KOTA_JAKARTA_UTARA\
KOTA_JAKARTA_UTARA\ ADMINISTRASIDESA_AR_25K.shp
Layer ini menunjukkan sebaran nama Desa dan kelurahan yang terdapat
di Kota Jakarta Utara berdasarkan hasil Delineasi yang dilakukan oleh
Badan Informasi Geospasial. File ini dapat di download di laman http://
tanahair.indonesia.go.id (Indonesia Geospasial Portal). Perhatikanlah
bahwa data tersebut belum dapat menggambarkan atau memberikan
informasi apa-apa tentang batas desa atau kelurahan pada saat pertama
kali di tampilkan pada menu Map di ArcGIS Pro.
c. Gunakan tool “Explore” pada menu Map untuk menampilkan nama
desa atau kelurahan di beberapa areal
Gambar 6.2 Membuka attribut table dengan klik kanan pada layer
Sekarang anda dapat melihat atributnya dan kita akan mencoba untuk
mengubah tampilan layer berdasarkan informasi yang terdapat pada
tabel layer ADMINISTRASIDESA_AR_25K
Tampilan peta akan berubah sesuai dengan kategori yang anda buat.
ArcGIS Pro menyediakan beberapa pilihan warna dalam color scheme.
Anda dapat mengguanakan warna yang telah tersedia dan bisa pula
merubahnya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan anda.
Gambar 6.9 Kotak dialog symbology untuk mengubah skema warna simbol
Apabila anda ingin memilih lebih dari satu data, anda harus menekan
tombol Ctrl pada keyoboard komputer anda dan pilihlah data yang akan
ditampilkan secara bersamaan kemudian klik OK
Gambar 6.17 Memilih Values lebih dari satu yang ingin ditampilkan
d. Pada menu Appearance > pada kotak Color pilihlah color Properties
Gambar 6.20 Menu properties pada kotak dialog format polygon symbol
Gambar 6.21 Kotak dialog color editor untuk merubah transparansi warna simbol
f. Anda dapat melihat perubahan yang terjadi. Layer yang terdapat pada
bagian atas terlihat transparan sehingga anda dapat melihat layer yang
ada dibawahnya
Gambar 6.26 Mengatur field yang ingin di symbology dan jumlah kelas
g. Peta akan berubah sesuai dengan Color Scheme yang telah dipilih
b. Untuk mempaste layer yang sudah dicopy klik kanan pada Map pilih
Paste
c. Ganti nama layer yang diatas dengan SHAPE_Leng 1 atau sesuai dengan
keperluan anda agar lebih informatif, biarkan nama layer yang dibawah
Gambar 6.33 Mengatur field yang ingin di symbology dan jumlah kelas
g. Pada tombol Background atur warna ke Hollow dengan cara klik dua
kali pada symbol background > atur color dan outline color menjadi
hitam > klik Apply
h. Ganti warna di template sesuai dengan keinginan anda dengan klik dua
kali pada symbol titik > pilih warna yang diinginkan > klik apply
Tabel atribut pada layer akan terbuka – lihtlah data yang dimilikinya.
Data ini berisi nama Kecamatan, Nama Kota dan Kabupaten dan
Nama Provinsi serta beberapa field lainnya
b. Klik pada bar NAMOBJ atau Nama Objek untuk Nama Kecamatan dan
pindahkan kolom ini ke sebelah kiri. Anda dapat memindahkan kolom
pada tabel atribut window untuk memudahkan anda membaca data
d. Untuk melihat data layer yang di pilih atau select pada Tabel Attribut,
maka gunakannlah Flash tool pada menu View Table. Polygon, line
atau point yang di select akan mengeluarkan cahaya sebentar untuk
menunjukkan polygon, line atau point yang dipilih
Gambar 6.42 Tools Flash untuk mengeluarkan cahaya pada polygon yang ter-select
E. Memilih Features
Sekarang anda akan melihat hubungan antara attribute data dan grafik pada
Data Frame. Anda akan melihat hubungannya dengan memilih data dari data
atribut dan kemudian feature geografis pada peta.
1. Klik pada tab kotak paling sebelah kiri pada Window Atribut
2. Klik kanan pada Row yang dipilih kemudian pilih Zoom To. ArcGIS Pro akan
men-Zoom in dari polygon kecamatan yang cocok dengan record yang anda
pilih di-highlight
147
Query Data
Pada tampilan ArcGIS Pro selain melihat peta, untuk kepentingan tertentu
dibutuhkan informasi mengenai data-data apa saja yang tercakup dalam peta
tersebut. Untuk mengetahui secara spesifik suatu informasi, anda dapat melakukan
Query misalnya untuk mengetahui lokasi dan informasi (atribut) dari suatu feature.
Beberapa hal yang berhubungan dengan Query sebuah feature yang dapat digunakan
untuk menjawab beberapa keingintahuan anda, antara lain:
1. Dimana?
2. Dimana lokasi yang terdekat?
3. Informasi apa yang terkandung di dalamnya?
4. Apa yang bersinggungan dengan feature tersebut?
Untuk kepentingan tersebut, ArcGIS Pro menyediakan beberapa Tools untuk
menjawab pertanyaan tersebut diatas, misalnya:
Untuk mengembalikan Pan dan mengidentifikasi serta mendapatkan informasi
mengenai feature.
Untuk melakukan query Pencarian feature pada ArcGIS Pro melalui attributenya.
Selain tool-tool diatas, ArcGIS Pro juga menyediakan menu untuk Query spasial
seperti tertera berikut ini:
Berikut adalah penjelasan detail dari tool dan menu ArcGIS Pro diatas. Berikut
langkah-langkah:
1. Dari toolbar pilih setelah diidentifikasi feature pada ArcGIS Pro, maka
hasil identifikasi akan muncul.
2. Kemudian anda dapat memilih salah satu feature untuk diidentifikasi,
berikut adalah contoh bagaimana melakukan identifikasi terhadap sebuah
feature.
3. Hasil identifikasi pada Feature (Desa) yang anda pilih akan ditampilkan
pada window seperti pada gambar berikut ini:
Gambar 7.5 Memasukkan layer pada menu setting dengan toolbar Add Layer
4. Kembalikan jendela pada menu Locate > ketikan nama kecamatan yang
akan dicari, seperti contoh dibawah ini Kecamatan Cilincing . Kemudian klik
Enter
5. Untuk melihat feature tersebut pada hasi pencarian, seperti contoh pada
Hasil A > klik kanan pilih Zoom To
Pada toolbar ArcGIS Pro lainnya terdapat tool sebagai alat bantu untuk
melakukan Query atau seleksi secara interaktif pada ArcGIS Pro. Pada tool ini
terdapat beberapa cara melakukan selection secara interaktif, yaitu:
1. Select By Attributes
Salah satu cara untuk melakukan query adalah menggunakan menu Select
by Atribute. Lebih jelasnya ikuti langkah-langkah berikut ini:
a. Buka Attribute pada layer ADMINISTRASIDESA_AR_25K pada
directory D:\File\KOTA_JAKARTA_UTARA\KOTA_JAKARTA_
d. Klik Add Clause > masukkan Expression pada menu Field pilih WADMKC
untuk melihat isi atribut field Kecamatan > pilih rumus pilih Is Equal
To atau sama dengan (=) > pilih salah satu nama Kecamatan, pada
contoh kali ini kita akan memilih Kecamatan Cilincing > klik Add
Gambar 7.14 Expression yang dimasukkan pada Add Clause WADMKC = Cilincing
f. Apabila kita ingin melakukan Query dengan memilih lebih dari satu
kecamatan, maka klik kembali Add Clause kemudian isi expression
seperti pada nama Kecamatan Cilincing pada contoh ini pada Field pilih
OR untuk tambah pilih Kecamatan Pademangan > klik Add > klik Run
1. Select By Location
Select by Location adalah salah satu tool untuk melakukan Query
terhadap sebuah atau beberapa feature yang letaknya berhubungan
antara satu dengan lainnya, window Select By Location ini akan tampil bila
anda memilih menu Select By Location pada menu Map di menu toolbar
Selection, seperti pada gambar berikut ini:
b. Pada ujung paling bawah window Field klik tulisan Click Here To Add
New Field atau dengan klik Tool Field > New Field pada menu Feature
Layer. Untuk menambahkan field, kita juga dapat menggunakan tool
Add Field pada window Atribut
c. Beri nama pada field yang baru dengan nama Pertmbhan dan Alias
Prtmbhn > pada Data Type pilih Long, Kemudian klik Save
Gambar 7.26 Atur Nama field Baru dan type field nya
e. Untuk mengetahui perbedaan populasi tahun ke-1 dan tahun ke-2, anda
dapat menambahkan field dengan cara double-clicking dan tambahkan
tanda minus dengan mengetik atau mengklik pada tombol yang terdapat
pada dialog
f. Teks harus terbaca !POP_TH_2! - !POP_TH_1!
i. Sekarang periksa statistik untuk field baru (klik kanan pada heading
kolom) > pilih Summarize
j. Akan muncul kotak dialog summary statistic, pada kolom field masukkan
field POP_TH_1 dan POP_TH_2 kemudian dari masing-masing field
pada Stastistic Type pilih COUNT > klik Run
k. Pada Contents akan muncul layer baru > untuk membuat chart, klik
kanan pada layer tersebut klik Create Chart
l. Aturlah nilai X dan Y yang ingin dimunculkan pada chart pada bagian
Chart Properties
b. Klik Run maka tabel atribut akan menunjukkan nilai yang lebih dari
700
3. Latihan Tambahan
Latihan kali ini bekerja dengan table dan menggabungkan informasi pada
beberapa table yang terpisah secara bersama-sama dan informasi yang
akan ditampilkan lebih beragam.
a. Pembuatan Point
Selain feature polygon, titik dan garis pada ArcGIS Pro terdapat data
Tabel yang tidak dapat terlihat pada Data Map. Untuk menampilkan data
Tabel dalam Data Map maka diperlukan pembuatan point. Langkah-
langkahnya sebagai berikut:
1) Pertama, anda akan melakukan setting dokumen peta dan
membuat data point. Untuk awal pelatihan ini, anda buka ArcGIS
Pro dan membuat projek baru berdasarkan template Blank
3) Klik tombol Add Data pada Menu Map dan pilihlah pada menu
File > tambahkan feature Koordinat Lapang Uji
Gambar 7.50 Memasukkan file koordinat lapang uji.xlsx pada Add Data
e) Klik pada tombol Explore yang terletak pada Menu Map dan
kemudian klik pada salah satu point. Perhatikan bahwa anda
bisa melihat kembali semua data atribut dari tabel aslinya
2) Dari kotak dialog Add Join, isilah linking dengan field X pada Input
Join Field dalam tabel Sheet4$ kepada field X dalam tabel
Sheet4$_Layer
Gambar 7.58 Jendela Add Join untuk memasukkan tabel pada feature
Gambar 7.60 Menu Remove All Joins untuk menghapus semua tabel join
5) Simpan tabel hasilnya dengan cara klik kanan pada garis tiga pada
ujung kanan window atribut pilih Export
d. Query Attributes
Tujuan dari langkah ini adalah untuk membangun Query data atribut
pada tabel. Fungsi lainnya pada penggunaan tool Select By Attributes,
meskipun tidak secara lengkap menterjemahkan kebutuhan kedalam
Query yang sebenarnya. Tabel dibawah ini akan memberikan sebuah
petunjuk tentang data apa yang terkandung di dalam sebuah layer.
Anda akan melihat di dalamnya beberapa query atribut untuk
membangun pekerjaan pada latihan sebelumnya. Langkah-langkahnya
sebagai berikut:
1) Add Layer ADMINISTRASIDESA_AR_25K pada direktori D:\
File\KOTA_JAKARTA_U TARA\KOTA_JAKARTA_U TARA\
ADMINISTRASIDESA_AR_25K.shp
REMARK Catatan
Untuk lebih memahami Query, berikut ini beberapa latihan yang dapat
anda lakukan
1. Gantilah input feature layer menjadi Minimarket dan selecting feature
menjadi Pasar, kemudian tentukan minimarket mana saja yang memiliki
jarak 2500 meter dari pasar
a. Berapa banyak yang terpilih?
b. Buatlah Feature baru dari data yang terpilih.
187
A. Menampilkan/Mengatur Peta
1. Tampilkan file ADMINISTRASIKECAMATAN_AR_25K, SUNGAI_LN_25K
pada direktori D:\File\KOTA_JAKARTA_UTARA\KOTA_JAKARTA_UTARA
2. Klik kanan pada layer ADMINISTRASIKECAMATAN_AR_25K > Symbology
atau klik tool Appearance pada menu Feature Layer
3. Pilih Unique Values
Gambar 8.4 Tampilan layar setelah symbology Unique Values Kelapa Gading
6. Pada menu toolbar Insert > pilih Insert New Layout > pilih ukuran kertas
yang akan dijadikan tempat untuk layout peta ( pada latihan kali ini kita
akan menggunakan kertas Legal Landscape)
7. Maka akan muncul Layout view pada layar, Untuk mempermudah dalam
merapihkan peta, buat lah Guidelines yang sesuai dengan keinginan anda
dengan klik kanan pada layer Rule > pilih Add Guides
10. Untuk menampilkan peta pada Jendela Layout pada Menu Insert Klik Map
Frame > pilih peta yang sudah ada (bukan default)
11. Maka peta akan disajikan pada halaman layout. Halaman layout ini dapat
menyajikan satu atau lebih data frame
12. Layout toolbar memuat tools yang dipakai untuk mengedit layout. Tools
tersebut antara lain, Navigate, Fixed Zoom in, Fixed Zoom Out dan
beberapa tools standar lain.
B. Mengatur Proyeksi
Untuk melakukan proyeksi system koordinat dapat dilakukan dengan langkah-
langkah berikut ini:
1. Klik kanan pada layer yang aktif, lalu klik Properties
3. Pada Location Settings > ArcGIS Pro akan mengatur secara otomatis
proyeksi Koordinat anda sesuai dengan Spatial Reference pada Map View
anda
6. Untuk wilayah DKI Jakarta pilih UTM > WGS 1984 > Sounthern Hemisphere
> WGS 1984 UTM Zone 48S > klik OK
2. Akan muncul Teks yang perlu diedit dan kotak dialog Format Text > Ubahlah
text pada kotak Text
3. Lakukan penyesuaian jenis font, ukuran dan posisi pada menu Text Symbol
> klik Apply
2. Akan muncul Teks yang perlu diedit dan kotak dialog Format Text >
Ubahlah text pada kotak Text
2. Klik kanan pada Map Frame baru > klik Activate supaya hanya Map Frame
tersebut yang aktif dan dapat diedit
3. Setelah aktif klik Add Data > Masukkan file INDONESIA_KAB.shp > klik
ok
6. Setelah itu, pada halaman layout akan tampil Peta Dan Peta Inset
L. Menyimpan Peta
Untuk menyimpan peta baru, dapat dilakukan dengan klik Menu Project > Save
As. Atau dengan meng-klik ikon peta dapat disimpan dalam ekstensi .aprx
maupun .aptx. Ekstensi .aprx adalah untuk menyimpan peta dalam bentuk
dokumen project, sedangkan ekstensi .aptx untuk menyimpan peta dalam
bentuk template
2. Pilih tempat penyimpanan > Buat nama file > Peta dapat di eksport ke
berbagai macam format file seperti, PDF, JPEG, TIFF dan lainnya > klik
Export
211
A. Menambah Data dengan koneksi Server ArcGIS Pro
Untuk menambah data, pada ArcGIS Pro terdapat fasilitas yang langsung dapat
terhubung ke internet dengan langkah berikut ini:
1. Buka program ArcGIS Pro seperti biasa
2. Pada Toolbar Project > pilih Portal
3. Secara default akan terdapat portal website www.arcgis.com
Gambar 9.3 Memilih salah satu portal yang akan dimasukkan pada Map View
Gambar 9.6 Memilih salah satu portal hasil pencarian ke layar Map View
C. Manage Website
Selain dapat menambah website, kita dapat mengatur tampilan koneksi internet
pada ArcGIS Pro dengan langkah-langkah berikut ini:
1. Klik Project Tab > pilih Portal
Gorr, W. L., & Kurland, K. S. (2017). GIS Tutorial 1 for ArcGIS Pro: A Platform Workbook.
Esri Press.
Law, M., & Collins, A. (2016). Getting to know ArcGIS PRO (pp. 424-1). Esri press.
217
GLOSARIUM
Annotasi Keterangan atau informasi yang menjelaskan posisi atau titik tertentu.
Biasanya anotasi berhubungan dengan keterangan atau kata-kata
yang dicetak pada peta yang dibuat
ArcGIS Pro Disebut juga sebagai ArcGIS Online, merupakan bagian dari software
ArcGIS yang dapat mengerjakan pengolahan data, menampilkan data,
pembuatan peta dan cetak peta.\
Catalog Merupakan bagian dari software ArcGIS Pro yang berfungsi sebagai
katalog data, pembaca file, pengaturan system koordinat dan
metadata
ARPX Pada software ArcGIS PRO, bila kita menjalankan ArcGIS PRO maka
*.aprx adalah sebuah file project yang berisi sebuah peta, layoutnya,
graphic, laporan dan semua keterangan serta komponen lain
pembentuk peta tersebut. Dokumen peta ini bisa dicetak atau dirubah
(exporting) pada dokumen lain misalnya menjadi format JPEG atau
PDF.
Atribut Keterangan atau informasi tentang sebuah bentukan/feature dalam
Sistem Informasi Geografis. Biasanya berbentuk tabel yang masing-
masing catatannya mempunyai kaitan dengan bentuk/feature
tertentu. Contohnya bentukan/feature sungai mungkin memiliki
atribut antara lain: nama sungai, panjangnya, tingkat dimensinya,
dapat berlayar pada sungai tersebut atau tidak dan lain sebagainya.
Pada Data Raster, atribut biasanya mengacu kepada nilai sel raster
tersebut. Pada umumnya, hanya satu atribut saya yang dapat
disimpan. Terkadang pada tabel atribut ini tersimpan juga keterangan
bagaimana sebuah bentukan harus ditampilkan pada ArcGIS Pro
(misalnya ketebalan garis, warna, jenis font yang digunakan, dan lain
sebagainya).
Citra satelit Foto-foto permukaan bumi atau permukaan benda angkasa lain yang
direkam oleh satelit buatan (bukan satelit alam seperti bulan)
219
Contents Content adalah daftar berisi data frame, layer-layer yang digunakan
pada pada suatu project document. Pada Contents ini juga kita bisa
mengontrol layer-layer yang aktif.
Data Atttibute Data tabular atau teks yang menjelaskan lebih lengkap mengenai
sebuah bentukan/feature. Penjelasan ini memiliki link/kaitan dan
berbeda dengan bentukan/feature yang lainnya
Data Frame Data Frame bisa terdiri dari sebuah layer atau lebih. Sebuah peta
(dalam layout di ArcGIS) bisa memiliki beberapa data frame (peta
utama, inset satu, inset dua, pembanding dan lain sebagainya), namun
pada data view hanya satu data frame yang dapat ditampilkan pada
satu saat. Selain itu dapat mendefinisikan sebuah wilayah geografis,
besarnya bagian peta yang akan dipakai untuk menampilkannya,
system koordinatnya dan berbagai pengaturan tampilan lainnya.
Secara umum, kartografer/pembuat peta menyebutnya sebagai Map
body/Tubuh peta.
Data Raster Data yang terdiri dari sel-sel yang disusun menurut baris dan kolom.
Pada masing-masing sel tersebut tersimpan sebuah nilai tunggal.
Data raster biasanya merupakan sebuah gambar (warna-warninya)
bisa juga nilai sel tersebut melambangkan sesuatu yang berbeda-
beda (seperti penggunaan lahan) atau berkesinambungan seperti
curah hujan dan ketinggian.
Sebuah sel data raster hanya mampu menyimpan sebuah keterangan
atau nilai saja, untuk mengatasi keterbatasan digunakan beberapa
band data raster yang masing-masing menampilkan keterangan yang
berbeda (contohnya citra satelit yang ditampilkan dalam komposit
band Red Green Blue (RGB) yang terdiri dari 3 band data raster.
Data Spasial Data Ruang adalah keterangan tentang lokasi dan bentukannya
di permukaan bumi serta keterkaitan satu aspek dengan lainnya.
Biasanya data spasial menyimpan koordinat dan topologi dari
bentukan tersebut. Definisi lainnya menyebutkan data spasial adalah
semua data yang dapat dipetakan.
Data Vektor Data titik, garis atau polygon (daerah/wilayah) yang masing-
masingnya dibangun atas sebuah koordinat (titik) atau kumpulan
koordinat (garis dan polygon). Data tersebut mewakili benda/obyek
tertentu di muka bumi. Misalnya garis yang mewakilkan jaringan
jalan.
Data Map Sebuah View/jendela pada ArcGIS Pro berfungsi untuk melihat,
menampilkan, mengeksplorasi, meng-query data-data geografis
dan tidak menampilkan keterangan selain data geografis misalnya
legenda, judul dan skala.
Feature Class Dalam terminologi perangkat lunak ArcGIS, adalah koleksi dari
feature/bentukan geografi yang memiliki persamaan geometri
(seperti hanya titik saja, garis saja atau polygon saja), persamaan
atribut dan persamaan referensi ruangnya.
Feature Class ini dapat disimpan dalam sebuah geodatabase, shapefile,
coverage atau format data lainnya. Feature Class memungkinkan
feature/bentukan sejenis digabungkan ke dalam satu unit untuk
mempermudah penyimpanannya. Sebagai contoh, jalan utama, jalan
pemukiman, jalan negara, jalan propinsi, jalan kecamatan dan lorong
dapat dikelompokkan dalam satu feature class yang kita namakan
jaringan jalan.
Glosarium 221
berbagi pakai dan desiminasi data-data survey, pemetaan dan data
keruangan lainnya. Organisasi ini menetapkan standar sebuah
metadata keruangan di Amerika Sarikat yang dipakai dalam konteks
pengembangan. National Spatial Data Infrastructure (NSDI).
Foto Udara Foto permukaan bumi yang diambil dengan kamera yang berada
(jauh) di atas permukaan bumi. Baik yang dipegang dengan atau
dipasang pada dudukan khusus dari sebuah wahana (pesawat,
helikopter, balon udara, roket, layangan dan lainnya). Dalam kaitannya
dengan pemetaan, foto udara dilakukan dengan cara-cara tertentu
dan hasilnya diproses mengikuti tata cara pengolahan yang baku.
Full Extent Tool yang digunakan pada data view untuk menampilkan sebuah
atau beberapa feature secara keseluruhan.
Georektifikasi Suatu proses penyelarasan citra satelit atau foto udara secara digital
terhadap peta yang mencakup wilayah yang sama. Dalam proses ini
tempat-tempat yang dapat ditemukan pada foto udara atau citra
satelit misalnya persimpangan jalan, ditandai baik pada citra maupun
peta. Untuk proses ini dibutuhkan paling sedikit tiga pasangan titik
yang dapat dijumpai pada peta dan citra. Kemudian titik ini dijadikan
acuan dalam pemrosesan selanjutnya hingga akhirnya didapatkan
citra atau foto udara yang dapat ditampilkan mewakili tempat
sebenarnya di permukaan bumi.
Layer File Dalam ArcGIS, selain layer - layer yang disimpan sebagai shapefile,
coverage atau geodatabase, ada format lain yaitu layer file (*.lyr)
sebagai media penyimpanan sebuah layer dan menyimpan keterangan
tambahan mengenai tampilan datanya.
Map Tips Sebuah tool kotak kuning yang tampil secara sekilas bila kita
menggerakan mouse pada data spasial (titik, garis dan poligon) yang
tampil pada data view. Memberikan keterangan secara singkat. Untuk
mengaktifkan tool ini, terlebih dahulu field yang akan ditampilkan
harus diaktifkan.
Line Dalam kaitannya dengan data vektor, sebuah garis adalah sebuah
bentukan yang terhubung oleh dua titik atau lebih. Misalnya jalan.
Pan Salah satu tool yang digunakan untuk menggeser tampilan yang ada
pada data view untuk data frame yang aktif.
Peta Tematik Sering juga disebut sebagai peta statistik atau peta dengan tujuan
khusus/tertentu yang bertujuan untuk menampilkan pola dari satu
tema saja. Misalnya Kepadatan Penduduk, Sebaran Penyakit Malaria,
Iklim dan sebagainya
Glosarium 223
dengan lainnya yang terpusat pada garis induknya . Misalnya sungai
besar yang memiliki anak sungai
Point Dalam kaitannya dengan data vektor, sebuah titik (vertex) adalah
sebuah bentukan yang memiliki koordinat x dan y yang mewakili
suatu pusat atau tempat. Misalnya : Ibukota, Negara, Titik Sample.
Select Element Gambar panah berwarna hitam pada toolbar berfungsi untuk memilih
elemen-elemen pada layouting dan memilih label-label manual.
Sistem Koordinat Sebuah kerangka referensi yang mengacu kepada sumbu horizontal
X dan Y (dua dimensi) dan ketinggian atau kedalaman Z (tiga
dimensi) beserta seperangkat aturan- aturannya. Sistem koordinat
yang digunakan untuk menentukan posisi dalam konteks ruang.
Titik Kontrol Dalam survey, titik kontrol atau benchmark adalah titik yang telah
diketahui ketinggian dan koordinatnya. Penanda ini telah dipasang
secara khusus permanen oleh surveyor (dari suatu institusi yang
berkompeten). Titik kontrol ini biasanya dibentuk menjadi tugu kecil
atau kadang-kadang tanda-tanda lain seperti cat untuk titik kontrol
bantu.
View Pada ArcGIS, view merupakan cara untuk dapat melihat secara
keseluruhan isi dari coverage, shapefile atau geodatabase yang dipilih
pada Catalog Tree di ArcCatalog. Pada ArcView 3.x adalah salah satu
dari lima jenis dokumen yang ada dalam sebuah file project (*.apr).
View dipakai untuk menampilkan, meng-query, dan menganalisa
tema-tema geografis.
WGS84 World Geographic System 1984 adalah datum dan sistem koordinat
yang paling umum digunakan saat ini yang dikembangkan oleh
Departemen Pertahanan Amerika Serikat untuk menggantikan
WGS72. Pengukuran GPS juga menggunakan datum dan sistem
proyeksi ini.
Zoom In Tool yang digunakan untuk memperbesar view (tampilan) yang ada
dalam data frame atau peta.
Zoom Out Tool yang digunakan untuk memperkecil view (tampilan) yang ada
dalam data frame atau peta.
Glosarium 225
INDEKS
A ArcGIS
1, 2, 3, 5, 8, 10, 14, 16, 19,
BLOBs
47
Absolute X,Y 23, 28, 29, 35, 36, 39, 40, Bookmark
116, 117, 119 48, 55, 59, 60, 68, 72, 86, 13, 16, 18, 19
Add Clause 92, 103, 119, 122, 125, Browser
93, 154, 155, 156, 165, 133, 135, 144, 148, 152, 10
166, 169, 171, 182 160, 172, 173, 193, 194, Browsing
Add Field 208, 212, 213, 214, 216, 27, 28, 29
160 217, 219, 220, 221, 223,
Add Folder Connection 225 C
29 ArcGIS Pro
Add Join 1, 2, 3, 5, 8, 10, 14, 16, 19, Calculated Field
176, 177, 178 23, 28, 29, 35, 36, 39, 40, 160
Add Portal 48, 55, 59, 60, 68, 72, 86, Calculate Field
216 92, 103, 119, 122, 125, 161, 162
Add Values 133, 135, 144, 148, 152, Cancel
129 160, 172, 173, 193, 194, 10
ADMINISTRASIDESA_AR_25K 208, 212, 213, 214, 216, Catalog
14, 15, 16, 17, 44, 46, 47, 217, 219, 221 28, 29, 30, 31, 33, 35, 36,
54, 122, 123, 130, 145, Arc Segment tool 48, 49, 52, 72, 73, 74, 79,
153, 154, 157, 158, 159, 106 219, 225
160, 170, 179, 180, 181, Area Polygon Catalog Pane
182 4 48, 49, 52, 74
ADMINISTRASIKECAMATAN_ ARPX Chart
AR_25K 219 140, 141, 164, 165
133, 135, 140, 141, 142, Atribut Chart Properties
143, 145, 146, 150, 151, 1, 4, 5, 14, 15, 16, 47, 53, 141, 164
188 92, 109, 110, 121, 122, Citra satelit
Advance Simbol Layer 141, 142, 143, 144, 148, 219
96 154, 155, 160, 161, 168, Clear
Annotasi 169, 170, 176, 178, 179, 146, 168, 170
80, 82, 83, 219 180, 181, 182, 183, 219, Color Properties
Anotasi 220, 221, 224 108
79 Attribute Constraint
Appearance 14, 15, 16, 17, 18, 47, 206
17, 23, 95, 123, 127, 131, 140, 144 Constraints
188 11
Apply B Contents
85, 94, 95, 99, 109, 127, 3, 7, 8, 21, 31, 102, 111,
132, 138, 171, 201, 204 Blank 115, 141, 145, 164, 170,
2, 44, 55, 59, 68, 86, 172 174, 175, 176, 220
227
Control Point Table Data Spasial 10
66 2, 61, 221 Explore
Coordinate System Datum 13, 122, 176
40, 42, 50, 175 40, 42, 221 Export
Coordinat System DBMS 65, 90, 91, 180, 209
76, 197 220 Expression
COUNT Define Projection 155, 156, 166, 167, 169,
163 xiv, 37, 38 171
Coverage Definition Query Extent Rectangle
220 169, 170, 172, 182, 183 204
Create Annotation Degradasi
80 133, 135 F
Create Annotation feature class Dialog Symbology
80 23, 24, 97, 125, 128, 133 Feature
Create Chart Digitasi 14, 15, 16, 23, 24, 27, 28,
140, 164 72, 73, 74, 76, 78, 79, 39, 44, 45, 46, 47, 50, 51,
Create feature 104, 112, 113, 220 52, 53, 54, 55, 72, 73, 74,
77, 78, 112 Directory 75, 76, 77, 78, 79, 80, 81,
Customize 3, 10, 91, 153 82, 83, 84, 85, 90, 104,
20 Display Option 111, 112, 113, 114, 115,
194, 206 117, 118, 144, 145, 146,
D Display X,Y 147, 148, 149, 151, 153,
175, 176 154, 157, 159, 160, 168,
Data Distributing 172, 173, 174, 177, 178,
1, 2, 3, 8, 10, 14, 29, 33, 28 183, 184, 185, 188, 193,
35, 37, 44, 45, 47, 50, 53, Documenting 219, 220, 221, 222, 224
55, 58, 59, 60, 61, 62, 66, 28 Feature Class
69, 70, 72, 76, 87, 89, 90, Domain x, 47, 50, 51, 52, 53, 54,
92, 102, 103, 111, 114, 47, 220 75, 76, 80, 83, 84, 85, 221
122, 128, 133, 135, 140, Drag Feature Classes
142, 143, 144, 148, 153, 8, 31, 53 47, 55
160, 161, 172, 173, 174, Dynamic Feature Dataset
175, 176, 179, 182, 205, 11 51, 52, 53, 54
212, 214, 216, 219, 220, Dynamic Constraints Feature Layer
221, 222 11 23, 160, 184, 188
Data Atribut FGDC
4, 92, 122 E 33, 221
Data Attribute Fields
14 East 14, 47
Database Acces 196 File
92 Edit 16, 28, 35, 49, 50, 58, 60,
Data Frame 34, 35, 77, 79, 83, 104, 62, 68, 70, 71, 72, 74, 86,
42, 192, 204, 220, 223, 107, 109, 111, 112, 115, 89, 102, 103, 114, 144,
225 116, 119, 144 173, 188, 205, 209, 219,
Data Grafik Editing 223, 225
140 11, 105, 111, 119, 144, File Excel
Data Image 153, 193 89
9 Edit Line Finish Tool
Data Raster 6 106, 113
9, 10, 57, 58, 60, 61, 63, Eksport Peta Fixed Zoom in
65, 66, 68, 70, 78, 220 209 13, 192, 193
Dataset ESRI Fix Zoom Out
4, 28, 50, 51, 52, 53, 54, 219, 221 13
58 Excel Workbook Flash tool
Datasets 87 143
47, 221 Exit Folder Connection
Indeks 229
142, 143, 146, 148, 149,
150, 151, 153, 154, 155,
197
Organizing
Q
157, 160, 173, 176, 188, 28 Query
189, 193, 194, 195, 196, Orthophoto 93, 147, 148, 149, 152,
197, 198, 200, 201, 202, 223 153, 154, 156, 157, 159,
203, 204, 205, 207, 209, Orthorectification 160, 165, 168, 169, 170,
210, 214 223 171, 172, 181, 182, 183,
menu Explorer 185
68 P Query Attributes
Menu toolbar Editor 181
77 Pan Query Spasial
Metadata 15, 148, 223 153, 183
28, 29, 32, 33, 34, 35, 223 Paste
Metadata style 136, 170
Personal Geodatabase
R
33
Metode Digitasi 28, 47, 92 Raster Datasets
72 Peta Tematik 47
Move 223 RDBMS
5 Point 224
5, 11, 14, 24, 47, 63, 64, Recent Document
N 65, 66, 67, 71, 86, 115, 2
118, 143, 147, 172, 175, Rektifikasi
NAMOBJ 176, 224 58, 60, 66, 67, 68, 224
119, 124, 140, 141, 142, Poligon Remove All Joins
143, 179, 181, 182, 188 5, 6, 14, 18, 105, 108, 178
Navigate 110, 223, 225 Remove group
6, 12, 192, 193 Polygon 128
New Bookmark 79, 104, 107, 126, 139, Right Angle Line Tool
18 143, 223 106
New Grid Polyline RMS
195 223 58, 64
Next Extent POP_TH_1 RMS Error
13 162, 163, 179, 181, 182 58
No POP_TH_2 Run
10, 216 162, 163, 182 50, 52, 54, 75, 89, 91,
North Arrow Potrait 154, 156, 159, 163, 167,
200 194 169, 176, 178, 179, 181
Preview
O 28, 32, 127 S
Primary Display Field
Object 14 Save
202 Print Layout 43, 49, 65, 67, 111, 113,
OK 210 119, 133, 144, 161, 168,
10, 19, 23, 25, 29, 38, 39, Project 208
43, 46, 59, 60, 61, 62, 63, 10, 33, 34, 42, 43, 208, Save tools
67, 68, 69, 76, 86, 88, 212, 216 133, 144
109, 129, 132, 150, 182, Project Tab Scale
189, 191, 197, 213, 214, 216 11, 19, 198, 199
215, 216 Properties Scroll Bars
Open 16, 23, 24, 25, 39, 40, 42, 105
3, 10 46, 61, 83, 84, 85, 92, 93, Select By Attributes
Open another project 107, 108, 127, 131, 139, 153, 154, 157, 165, 166,
3, 10 141, 164, 170, 174, 182, 169, 181
Open recent project 193, 194, 224 Select By Location
3 Proyeksi 153, 157, 158, 184
Options 193, 224 Select Coordinate System
Indeks 231
28
Visibility
25
W
Website
216
West
18, 196
West Java
18
WGS84
225
WGS 1984
40, 42, 43, 75, 76, 197
Window
7, 8, 10, 142, 149, 150,
154, 157, 160, 168, 170,
180
Window Contents
3
Window Data Frame
3
X
XML
225
Y
Yes
10
Z
Zoom In
12, 40, 225
Zoom Out
12, 13, 18, 192, 193, 225
Zoom To
18, 39, 62, 102, 144, 151
Zoom to selection
5, 13