Anda di halaman 1dari 255

Sanksi Pelanggaran Pasal 113

Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014


Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987
Perubahan atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1982
Perubahan atas Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002

Tentang Hak Cipta

1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara
Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau
pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).

2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang
Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan
Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/
atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang
Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan
Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun
dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

4. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang
dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama
10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00
(empat miliar rupiah). Pasal 114 Setiap Orang yang mengelola tempat perdagangan
dalam segala bentuknya yang dengan sengaja dan mengetahui membiarkan
penjualan dan/atau penggandaan barang hasil pelanggaran Hak Cipta dan/atau
Hak Terkait di tempat perdagangan yang dikelolanya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10, dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp100.000.000,00
(seratus juta rupiah). Pasal 115 Setiap Orang yang tanpa persetujuan dari orang
yang dipotret atau ahli warisnya melakukan Penggunaan Secara Komersial,
Penggandaan, Pengumuman, Pendistribusian, atau Komunikasi atas Potret
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 untuk kepentingan reklame atau
periklanan untuk Penggunaan Secara Komersial baik.
Sistem Informasi Geografis
Dengan ArcGIS Pro
Edy Irwansyah

Penerbit
PT Artifisia Wahana Informa Teknologi

2019
Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro
Copyright © Edy Irwansyah

Penulis: Edy Irwansyah


Editor: Alexander Agung Santoso Gunawan
Desain Dan Tata Letak: Heri Ngarianto

Cetakan Pertama, November


xxii + 232 hal; 14,8 x 21 cm
ISBN: 978-623-92158-0-4

Penerbit:
PT. Artifisia Wahana Informa Teknologi
Perumahan Taman Tanah Baru Blok A/7
Depok, Jawa Barat, Indonesia
e-Mail: awi.teknologi@gmail.com

Dicetak oleh
Percetakan CV -
Isi di luar tanggung jawab percetakan

Katalog Dalam Terbitan


Hak cipta dilindungi Undang-Undang
All Right Reserved
Dilarang memperbanyak atau memindah sebagian atau seluruh isi buku ini dalam
bentuk apapun, baik secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotocopy,
merekam atau dengan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Penulis.
KATA PENGANTAR

P
uji syukur kepada ALLAH SWT yang atas rahmat dan karunia-NYA sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan buku terbaru dengan judul Sistem
Informasi Geografis dengan ArcGIS Pro. Penulisan buku ini tidak dipisahkan
dari program yang dijalankan oleh Esri Indonesia yang berupa program hibah
ke Universitas, Sekolah dan Lembaga pelatihan terpilih, program LabPack yang
terjangkau bagi akademisi dan program personal use dengan harga terjangkau. Bina
Nusantara University sebagai home base penulis merupakan salah satu penerima
program tersebut

Sistem informasi geografis (SIG) adalah sistem informasi yang unik karena
menggunakan data spasial telah direferensikan sebagai input data dan informasi
yang dihasilkan merupakan solusi untuk memecahkan masalah spasial yang mungkin
tidak dapat diselesaikan dengan sistem informasi yang lain. ArcGISPro merupakan
produk desktop SIG terbaru dari Esri dengan sistem operasi 64 bit. Perangkat lunak
ini menyajikan teknologi terbaru dan tercanggih dari Esri untuk keperluan visualisasi,
analisis, image processing, manajemen dan integrasi data dalam format 2D dan 3D.
Pengguna ArcGIS Pro dimungkinkan juga untuk mengimplementasikan machine
learning (ML) maupun deep learning (DL) dalam pengolah data yang berbasis raster.
Selain itu, dengan ArcGIS Pro juga memudahkan pengguna untuk mengembangkan
aplikasi SIG yang berbasis web (WebGIS) dengan mengintegrasikannya dengan
ArcGIS online dalam sebuah dashboard yang terintegrasi.

Buku ini secara garis besar merupakan panduan bagi pengguna baru
perangkat lunak ArcGIS Pro yang terdiri dari tiga bagian utama yaitu bagian
yang membahas pengenalan terhadap perangkat lunak ArcGIS Pro, bagian kedua
merupakan cara acara penggunaan perangkat lunak serta bagian ketiga yang

v
merupakan bagian cara pencarian data secara online menggunakan ArcGIS Pro.
Bagian kedua dari buku ini, merupakan bagian terbesar yang terdiri dari bagian yang
dimulai dari bagaimana penggunakan ArcGIS Pro untuk rektifikasi data berformat
raster, membuat data spasial, mengedit data vector, menampilkan data spasial, query
data dan yang terakhir adalah layout dan percetakan peta.

Penulisan buku ini tidak dapat dipisahkan dari kontribusi berbagai pihak
terutama Dr. Achmad Istamar selaku CEO Esri Indonesia dan Fredy Purnomo, S.Kom.,
M.Kom selaku dean of school of computer Science (SoCS), kolega di Lab Robotic and
Intelligence System Prof. Dr. Ir. Widodo Budiharto. S,Kom., M.Kom., IPM dan Dr. Ir.
Alexander Agung Santoso Gunawan. S.Si., MT., M.Sc., IPM serta rekan rekan pengajar
mata kuliah SIG dan civitas akademika di School of Computer Science (SoCS) Bina
Nusantara University. Terima kasih juga penulisan sampaikan kepada Nita Nopianti,
S.Pd yang banyak membantu mempersiapkan outline dan data data yang akan
digunakan untuk mendemonstrasikan ArcGIS Pro serta saudara Heri Ngarianto,
S.Kom., M.T.I yang membantu proses editing dan layout sehingga buku siap untuk
dicetak.

Buku ini dalam proses penulisannya tidak terlepas dari kelemahan dan
kekurangan, oleh karena itu sangat diharapkan adanya kritik dan saran yang
konstruktif dari pembaca guna perbaikan materi buku. Harapan utama penulis,
dengan kehadiran buku ini dapat memberikan kontribusi dalam khasanah
pengetahuan, khususnya dibidang sistem informasi geografis.

Jakarta, 28 Oktober 2019

Penulis

Dr. Edy Irwansyah

vi
KATA PENGANTAR
EXECUTIVE

P
ertama-tama saya sampaikan apresiasi kepada penulis buku ini Bapak Dr Edy
Irwansyah, dimana pemikiran maju beliau sebagai peneliti, pendidik dan juga
professional telah menghantarkan karya pertama dalam Bahasa Indonesia
mengenai aplikasi pengolah data spasial modern dari Esri, ArcGIS Pro. ArcGIS
Pro adalah aplikasi GIS desktop yang mendukung integrasi data, analisis modern,
pengelolaan data spasial secara 2D dan
​​ 3D.

Bicara mengenai spasial, Geographic Information System (GIS) saat ini telah
berkembang dari alat pemetaan menjad i kerangka kerja untuk mengumpulkan,
mengelola, dan menganalisis data. Berakar dari ilmu geografi, GIS modern memiliki
kemampuan mengintegrasikan banyak je n is data untuk diolah dengan sains dan
teknologi agar dapat berarti bagi pengambilan keputusa, kami menyebutnya sebagai
The Science of Where. Lebih dari sekedar visualisasi, saat ini termasuk kemampuan
untuk menganalisis lokasi spasial dan mengatur susunan informasi menggunakan
“Bahasa” peta dan 3D. Dibandingkan dengan kerangka pengolahan data lain, GIS
memiliki keunikan dalam mengungkapkan insights mendalam tentang data, seperti
pola, hubungan, dan konteks — memban t u pengguna membuat keputusan yang
lebih optimal. Dalam bahasa lain kemampuan ini disebut sebagai See What Others
Can’t.

Sebagai bagian dari insan professional Indonesia, kemampuan ini sangat


dibutuhkan dalam mengelola segala potensi tumpah darah Indonesia seperti
kekayaan sumber daya alam yang berkelanjutan, karakter demografis, dinamika
social dan politik, keragaman budaya dan ekonomi. Sebagai negara berdaulat,
kemampuan ini juga diperlukan dalam ketahanan nasional, penyelesaian
permasalahan perbatasan, tantangan keamanan luar dan dalam negeri. Kesiap-
siagaan bencana dan penanggulangannya juga sangat berpotensi terbantu dengan
kemampuan ini.

Dengan tantangan dan potensi diatas, komunitas GIS Indonesia didukung


oleh program pemerintah seperti kebijakan satu peta, telah membuktikan diri dapat
melahirkan karya-karya yang memiliki kontribusi positif dalam pemanfaatan data
dan teknologi geospasial bagi pembangunan bagi kepentingan rakyat Indonesia.
Bahkan beberapa karya anak bangsa telah mendapatkan penghargaan tingkat dunia
Special Achievement in GIS dan Geo-Innovation Award.

vii
Di era Industri 4.0 dimana otomasi dan transformasi digital menjadi kunci,
maka penguasaan kemampuan untuk pengolahan data menggunakan sains menjadi
sangat penting, terutama di negara dengan karakter geografis yang sangat unik
seperti Indonesia. Kemampuan kecerdasan buatan Artificial Intelligence, Machine
Learning, Deep Learning dalam mengolah Big Data dan Internet of Things harus
dikombinasikan dengan sains dan diolah menjadi insights yang dapat dipahami
para pemangku kepentingan. Sinergi dari kemampuan kecerdasan buatan dan
GIS ini disebut GeoAI, dan ArcGIS Pro yang menjadi tema buku ini, telah memiliki
kemampuan GeoAI secara internal dan juga dapat bersinergi dengan teknologi
terkait. Walaupun topik lanjutan pengenai ArcGIS Pro belum termasuk dalam
terbitan buku ini namun dasar-dasar pengenalan menuju penggunaan secara dapat
ditelusuri di buku ini.

ArcGIS Pro adalah bagian dari keseluruhan Enterprise GIS, dimana GIS menjadi
bagian esensial bagi segala bentuk operasi dan keputusan yang berbasiskan data
spasial, tidak hanya bagi professional di bidang GIS namun juga bagi pengguna yang
lebih luas dengan Web GIS. Ini sangat mendukung mengingat Indonesia memiliki
150 juta pengguna internet, dengan penetrasi mobile subscription mencapai 133%
(Hootsuite, 2019). Karenanya jangan lewatkan bagian dari buku ini mengenai
mempublikasikan hasil kerja ke format Web dan kemudian aplikasi mobile, baik
melalui ArcGIS Online maupun server portal ArcGIS server milik Lembaga ataupun
universitas.

Saat ini Esri Indonesia sebagai pemegang hak tunggal distribusi teknologi Esri
Global telah menjalankan beberapa program agar manfaat penggunaan GIS dapat
tersebar luas, program tersebut diataranya adalah program hibah ke Universitas,
Sekolah dan Lembaga pelatihan yang terpilih, program Lab Pack yang terjangkau
bagi akademisi dan program personal use dengan harga terjangkau. Selain itu
terdapat program trial, webinar dan online learning yang dapat diakses secara luas.

Saya sangat optimis dengan kemampuan putra-putri Indonesia dalam bidang


teknologi khususnya GIS karena segala kondisi positif yang ada di Indonesia saat ini.
Dengan buku ini, saya berharap agar kemampuan ArcGIS Pro dapat semakin dikuasai,
semakin banyak hasil karya yang bermanfaat bagi masyarakat dan memberikan
pengaruh yang semakin positif bagi kemajuan bangsa di era Industry 4.0. Semoga
penulis juga dapat segera melanjutkan dengan seri berikutnya dengan pembahasan
yang lebih progresif lagi.

Jakarta, 14 Oktober 2019

Dr. Achmad Istamar


CEO Esri Indonesia

viii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................... v
DAFTAR ISI......................................................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................................... xiii

BAB 1. PENGENALAN ArcGIS PRO......................................................................................... 1


A.. Membuka Data Spasial yang telah ada menggunakan ArcGIS Pro.............. 2
B.. Melihat data Atribut Pada Layer dengan menggunakan Map Tips............. 4
C.. Penyusunan Layer............................................................................................................ 6
D.. Mengaktifkan dan Menon-aktifkan layer................................................................ 8
E.. Perbedaan View pada Data Anda............................................................................... 10
F.. Mengolah Peta.................................................................................................................... 12
G.. Melihat Atribut Data........................................................................................................ 14
H.. Mengaktifkan Map Tips.................................................................................................. 16
I.. Mencari features dan Membuat Bookmark........................................................... 16
J.. Mengukur Jarak dan membuat skala........................................................................ 19
K.. Pengelompokkan layer................................................................................................... 21
L.. Merubah Tampilan Layer.............................................................................................. 23
M.. Merubah Tampilan dengan Skala............................................................................... 25

BAB 2. PENGANTAR CATALOG................................................................................................. 27


A.. Sekilas Tentang Catalog.................................................................................................. 28
B.. Browsing Data dengan Catalog................................................................................... 29
C.. Menggunakan Catalog..................................................................................................... 31
D.. Mengedit Metadata.......................................................................................................... 34
E.. Mencari Data dengan Catalog...................................................................................... 35
F.. Terminologi Sistem Koordinat.................................................................................... 36
. 1. Sistem Koordinat.......................................................................................................... 36
. 2. Mengatur Tampilan Sistem Koordinat................................................................ 39
. 3. Pengaturan Koordinat Baca..................................................................................... 40
. 4. Membuat Sebuah Template Dokumen Peta...................................................... 43
G.. Pengantar Geodatabase.................................................................................................. 47
. 1. Geodatabase Terminologi......................................................................................... 47
. 2. Membuat Geodatabase Baru................................................................................... 48
. 3. Mengimport Data ke dalam Geodatabase.......................................................... 50

ix
. 4. Membuat Feature Class Baru.................................................................................. 51
. 5. Mengimport Data File kedalam Feature Dataset............................................ 53
. 6. Menambah Data Baru ke Dalam Sebuah Peta.................................................. 55

BAB 3. REKTIFIKASI..................................................................................................................... 57
A.. Pengertian Rektifikasi..................................................................................................... 58
B.. Menampilkan Data Raster............................................................................................. 59
C.. Proses Rektifikasi.............................................................................................................. 60
D.. Menyiapan Semua Layer Data Spasial..................................................................... 61
E.. Menyiapkan Layer Image.............................................................................................. 62
F.. Menambahkan Titik Kontrol........................................................................................ 63
G.. Rektifikasi Menggunakan Titik Kontrol dari GPS................................................ 66
H.. Menggunakan Tabel Data.............................................................................................. 66
I.. Proses Pengaturan............................................................................................................ 66
J.. Menyimpan Hasil Rektifikasi....................................................................................... 67
K.. Menampilkan Citra Hasil Rektifikasi........................................................................ 68

BAB 4. MEMBUAT DATA SPASIAL........................................................................................... 71


A.. Pengertian Digitasi Peta................................................................................................. 72
B.. Metode Digitasi.................................................................................................................. 72
C.. Menambah Data Gambar............................................................................................... 72
D.. Membuat Layer/Shapefile............................................................................................ 72
E.. Menentukan Sistem Koordinat Feature Class....................................................... 76
F.. Digitasi................................................................................................................................... 76
G.. Snapping............................................................................................................................... 77
H.. Memulai Digitasi............................................................................................................... 78
I.. Menyimpan Hasil Digitasi............................................................................................. 79
J.. Anotasi Sederhana............................................................................................................ 79
K.. Membuat Layer Point dari Teks File......................................................................... 86
L.. Membuat Link ke Database Acces............................................................................. 92
M.. Import Data MapInfo....................................................................................................... 92
N.. Labelling Lanjutan............................................................................................................ 92
O.. Pengaturan Advance Simbol Layer untuk Titik................................................... 96

BAB 5. MENGEDIT DATA VEKTOR......................................................................................... 101


A.. Mengedit Data Vektor..................................................................................................... 102
B.. Membuat Setting Snap.................................................................................................... 107
C.. Menambah Feature Linier............................................................................................. 111
D.. Menambahkan Feature Titik menggunakan Koordinat Absolut.................. 114

BAB 6. MENAMPILKAN DATA SPASIAL................................................................................ 121


A.. Menampilkan Data Berdasarkan Kategori Data Atribut.................................. 122
. 1. Menampilkan Data dalam Semua Kategori....................................................... 122
. 2. Menampilkan Data Berdasarkan Kategori yang Diinginkan..................... 128
. 3. Membuat Layer Transparan.................................................................................... 130
B.. Menampilkan Data dalam Beberapa Kelompok (Class)................................... 133
. 1. Menampilkan Data dengan Degradasi Warna................................................. 133
. 2. Menampilkan Data dengan Degradasi Simbol................................................. 135
C.. Menampilkan Data Grafik.............................................................................................. 140
D.. Menampilkan Tabel Atribut dan Merubah Tampilannya................................. 141

x
. 1. Menampilkan Tabel Atribut..................................................................................... 141
. 2. Merubah Atribut Data................................................................................................ 143
E.. Memilih Features.............................................................................................................. 144

BAB 7. QUERY DATA...................................................................................................................... 147


A.. Identifikasi Sebuah Feature.......................................................................................... 148
B.. Mencari feature Tertentu............................................................................................... 149
C.. Melakukan Query Secara Interaktif.......................................................................... 152
D.. Melakukan Query Spasial.............................................................................................. 153
. 1. Select By Attributes..................................................................................................... 153
. 2. Select By Location........................................................................................................ 157
E.. Query Lanjutan.................................................................................................................. 160
. 1. Membuat Calculated Field........................................................................................ 160
. 2. Menggunakan Definition Query............................................................................. 169
. 3. Latihan Tambahan....................................................................................................... 172
. a. Pembuatan Point..................................................................................................... 172
. b. Membuat Sebuah Joint Tabel............................................................................. 176
. c. Membuat Ringkasan Data.................................................................................... 179
. d. Query Attributes..................................................................................................... 181
. e. Membangun Query Spasial................................................................................. 183

BAB 8. LAYOUT DAN PERCETAKAN PETA.......................................................................... 187


A.. Menampilkan/Mengatur Peta..................................................................................... 188
B.. Mengatur Proyeksi .......................................................................................................... 193
C.. Mengatur Halaman Layout........................................................................................... 194
D.. Langkah-Langkah untuk Menambahkan Koordinat Peta................................ 195
E.. Langkah-Langkah untuk Menambahkan Skala.................................................... 198
F.. Langkah-Langkah untuk Menambahkan Panah Penunjuk Arah.................. 200
G.. Langkah-Langkah untuk Menambahkan Judul Peta.......................................... 201
H.. Menambahkan Object Gambar pada Layout......................................................... 202
I.. Menambahkan Teks pada Layout............................................................................... 203
J.. Membuat Extent Rectangle........................................................................................... 204
K.. Langkah-Langkah untuk Menambahkan Legenda.............................................. 207
L.. Menyimpan Peta................................................................................................................ 208
M.. Eksport Peta........................................................................................................................ 209
N.. Mencetak Peta.................................................................................................................... 210

BAB 9. SUMBER DATA DALAM ARCGIS PRO..................................................................... 211


A.. Menambah Data dengan koneksi Server ArcGIS Pro......................................... 212
B.. Menambah Data dari Internet..................................................................................... 214
C.. Manage Website................................................................................................................. 216

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................... 217


GLOSARIUM....................................................................................................................................... 219
INDEKS................................................................................................................................................. 227

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Icon ArcGIS Pro pada layer desktop................................................................ 2


Gambar 1.2 Kotak dialog startup dengan pilihan pada saat memulai sesi
. pekerjaan baru.......................................................................................................... 2
Gambar 1.3 Kotak dialog startup dengan pilihan pada saat memulai sesi
. pekerjaan yang telah disimpan.......................................................................... 3
Gambar 1.4 Kotak dialog menentukan proyek yang tidak tampil pada layar
. open a recent project.................................................................................................. 3
Gambar 1.5 Tampilan dataset yang dapat dibuka............................................................... 4
Gambar 1.6 Pilihan untuk melihat data atribut pada layer.............................................. 4
Gambar 1.7 Pilihan untuk memperbesar layer data yang telah dipilih..................... 5
Gambar 1.8 Pilihan untuk memindahkan poligon, line atau point................................ 5
Gambar 1.9 Pilihan untuk melakukan edit line maupun polygon.................................. 6
Gambar 1.10 Toolbar untuk menampilkan seluruh tampilan layer............................. 6
Gambar 1.11 Pilihan untuk melakukan atau melihat seluruh tampilan layer........7
Gambar 1.12 Window untuk menampilkan garis yang menunjukkan
. persebaran jalan di area Kabupaten Kuningan....................................... 7
Gambar 1.13 Cara menyusun layer dalam SIG..................................................................... 8
Gambar 1.14 Cara aktifkan dan dinonaktifkan layer data................................................ 9
Gambar 1.15 Toolbar untuk menampilkan zoom in layer................................................. 9
Gambar 1.16 Cara view data yang berbeda dalam ArcGIS Pro...................................... 10
Gambar 1.17 Layer peta yang telah dibuka dengan view yang berbeda................... 11
Gambar 1.18 Beberapa tools seperti Zoom In, Zoom Out dan Full Extent..................12
Gambar 1.19 Membuat dan menggunakan Bookmark yang telah di set-up.............13
Gambar 1.20 Melihat data attribute......................................................................................... 14
Gambar 1.21 Pin From Screen pada kotak dialog................................................................ 14
Gambar 1.22 Cara lain membuka attribute pada sebuah feature................................. 15
Gambar 1.23 Table informasi attribute pada suatu feature............................................. 15
Gambar 1.24 Cara melihat attribut file menggunakan tools Attributes pada
. menu Map.................................................................................................................... 16
Gambar 1.25 Tombol Locate yang berfungsi mencari attribute dari berbagai
. jenis data dan berbagai layer dan single layer..........................................16
Gambar 1.26 Dialog locate yang berfungsi mencari attribute dari berbagai
. jenis data dan berbagai layer dan single layer..........................................17
Gambar 1.27 Berbagai jenis data dan berbagai layer dan single layer yang
. ditemukan dengan Locate................................................................................... 17
Gambar 1.28 Pilihan Zoom To pada pencarian attribute................................................... 18

xiii
Gambar 1.29 Tombol Fixed Zoom Out untuk menyimpan poligon................................ 18
Gambar 1.30 Toolbar Bookmark untuk menyimpan view sebagai bookmark.........19
Gambar 1.31 Dialog menyimpan informasi pada bookmark........................................... 19
Gambar 1.32 Tools untuk melihat skala peta ....................................................................... 20
Gambar 1.33 Kostumisasi skala tampilan peta.................................................................... 20
Gambar 1.34 Menu untuk membuat group layer baru...................................................... 21
Gambar 1.35 Menu untuk select layer menjadi satu group layer baru....................... 22
Gambar 1.36 Daftar layer pada group layer baru................................................................ 22
Gambar 1.37 Membuat/mengganti nama group layer....................................................... 23
Gambar 1.38 Membuat/mengganti nama group layer....................................................... 23
Gambar 1.39 Toolbar Symbology untuk merupah tampilan layer................................. 24
Gambar 1.40 Dialog Symbology untuk merubah warna dan ukuran line................. 24
Gambar 1.41 Dialog untuk merubah visibility menggunakan skala............................ 25
Gambar 2.1 Kotak dialog startup ArcGIS Pro yang menampilkan pilihan
. Panel Metadata............................................................................................................. 28
Gambar 2.2 Kotak dialog startup ArcGIS Pro yang menampilkan pilihan............... 29
Gambar 2.3 Membuat Add Folder Connection......................................................................... 29
Gambar 2.4 Memilih File yang akan dimasukkan............................................................... 30
Gambar 2.5 Tampilan Catalog pada folder yang telah ditambahkan ......................... 30
Gambar 2.6 Contoh data vektor dan raster yang terlihat ............................................... 31
Gambar 2.7 Cara memasukkan data pada Panel Catalog ke View Map..................... 31
Gambar 2.8 Pilihan tools untuk tampilan pada layer........................................................ 32
Gambar 2.9 Cara milihat Metadata pada suatu layer........................................................ 32
Gambar 2.10 Menu project untuk memilih Metadata style.............................................. 33
Gambar 2.11 Tampilan pilihan metadata style pada Menu Project............................. 34
Gambar 2.12 Tools untuk mengedit Metadata..................................................................... 34
Gambar 2.13 Jendela View Edit Metadata................................................................................. 35
Gambar 2.14 Lokasi menu search pada ArcGIS Pro............................................................ 35
Gambar 2.15 Contoh Hasil Pencarian data pada Catalog................................................ 36
Gambar 2.16 Icon Tools Box pada ArcGIS Pro....................................................................... 36
Gambar 2.17 Tools Define Projection untuk mengubah sistem koordinat................ 37
Gambar 2.18 Jendela Define Projection...................................................................................... 38
Gambar 2.19 Memasukkan data vektor pada jendela Define Projection....................38
Gambar 2.20 Memilih Coordinate system sebuah feature................................................. 39
Gambar 2.21 Membuka jendela properties layer................................................................... 39
Gambar 2.22 Kotak dialog Properties untuk Coordinate System.................................... 40
Gambar 2.23 Informasi Coordinate System seluruh layer yang aktif di jendela
.View................................................................................................................................40
Gambar 2.24 Posisi koordinat yang muncul pada layer................................................... 41
Gambar 2.25 Mengubah tampilan koordinat menjadi UTM........................................... 41
Gambar 2.26 Membuka jendela properties layer................................................................... 42
Gambar 2.27 Mengubah Coordinate system menjadi WGS 1984.................................. 43
Gambar 2.28 Membuat projek baru.......................................................................................... 44
Gambar 2.29 Kotak dialog startup dengan pilihan............................................................. 44
Gambar 2.30 Memasukkan feature melalui Tools Add Data............................................. 45
Gambar 2.31 Icon untuk melakukan manage template.................................................... 45
Gambar 2.32 Kotak dialog Manage Templates untuk memilih feature......................46
Gambar 2.33 Kotak dialog Template properties..................................................................... 46
Gambar 2.34 Informasi Atribut Tabel layer ADMINISTRASIDESA_AR_25K............ 47
Gambar 2.35 Memunculkan Catalog Pane................................................................................ 48

xiv
Gambar 2.36 Membuat Geodatabase baru di Catalog Pane.............................................. 48
Gambar 2.37 Lokasi penyimpanan Geodatabase baru yang dibuat............................ 49
Gambar 2.38 Tampilan Geodatabase yang telah dibuat pada Catalog pane.............49
Gambar 2.39 Membuat Feature dataset baru pada Geodatabase.................................. 50
Gambar 2.40 Membuat nama dan mengatur Coordinate system feature dataset..51
Gambar 2.41 Tampilan feature dataset yang telah ditambahkan pada
. Geodatabase............................................................................................................... 51
Gambar 2.42 Membuat Feature class baru pada feature dataset.................................. 52
Gambar 2.43 Membuat nama dan mengatur Coordinate system feature class.......52
Gambar 2.44 Tampilan feature class yang telah ditambahkan pada
. feature dataset.......................................................................................................... 53
Gambar 2.45 Memasukkan feature class pada Map View.................................................. 53
Gambar 2.46 Jendela Geoporcessing untuk import data pada feature dataset........ 54
Gambar 2.47 Tampilan feature class baru yang telah ditambahkan........................... 54
Gambar 3.1 Kotak dialog startup untuk membuat projek baru.................................... 59
Gambar 3.2 Tampilan View Map awal...................................................................................... 59
Gambar 3.3 Memasukkan file yang ingin di rektifikasi melalui tools Add Data.....60
Gambar 3.4 Tampilan Toolbar Imagery...................................................................................... 60
Gambar 3.5 Tampilan tools Georeferencing............................................................................. 60
Gambar 3.6 Memasukkan data shapefile melalui tools Add Data................................. 61
Gambar 3.7 Mengatur layer menjadi tampilan hollow....................................................... 61
Gambar 3.8 Memasukkan file yang ingin di rektifikasi melalui tools Add Data......62
Gambar 3.9 Tampilan peta Tanah Semarang.jpg pada Map View.................................. 62
Gambar 3.10 Tools Fit to display untuk mengatur data sesuai dengan display
.layer...............................................................................................................................63
Gambar 3.11 Tools Add Control Point pada toolbar Georeference................................. 63
Gambar 3.12 Memasukkan Control point melalui kotak dialog Target
.Coordinates................................................................................................................. 64
Gambar 3.13 Tampilan View Map setelah dimasukkan 4 Control point.....................64
Gambar 3.14 Tampilan data yang telah dilakukan rektifikasidengan ditumpuk
.degan data shapefile Jawa Tengah................................................................ 65
Gambar 3.15 Tools Export Control Point untuk menyimpan kontrol poin................ 65
Gambar 3.16 Mengatur tempat penyimpanan kontrol poin.......................................... 65
Gambar 3.17 Tools Control Point Table pada menu toolbar Georeference.................66
Gambar 3.18 Ikon tools untuk menghapus control point yang sudah dibuat......... 66
Gambar 3.19 Tools Transformation untuk melakukan pengaturan
.penyelerasaan........................................................................................................ 67
Gambar 3.20 Tools menyimpan hasil rektifikasi................................................................. 67
Gambar 3.21 Tools menyimpan hasil rektifikasi................................................................. 68
Gambar 3.22 Tampilan file hasil rektifikasi pada menu Explorer.................................. 68
Gambar 3.23 Kotak dialog startup untuk membuat projek baru................................. 69
Gambar 3.24 Tampilan View Map awal.................................................................................... 69
Gambar 3.25 Memilih file hasil rektifikasi melalui tools Add Data.............................. 70
Gambar 3.26 Tampilan peta Tanah Semarang.jpg setelah di rektifikasi pada
. Map View..................................................................................................................... 70
Gambar 4.1 Memilih file hasil rektifikasi melalui tools Add Data............................... 72
Gambar 4.2 Membuka menu catalog........................................................................................ 73
Gambar 4.3 Membuat geodatabase baru pada catalog pane......................................... 73
Gambar 4.4 Mengarahkan folder penyimpanan dan pemberian nama
.Geodatabase............................................................................................................... 74

xv
Gambar 4.5 Tampilan Geodatabase Tanah Semarang pada Catalog Pane................ 74
Gambar 4.6 Membuat feature class baru................................................................................ 75
Gambar 4.7 Membuat nama dan mengatur Coordinate system feature class....... 75
Gambar 4.8 Jendela Geoprocessing untuk mengubah Coordinate system pada
. feature class............................................................................................................... 76
Gambar 4.9 Memilih feature class Peta Tanah melalui tools Add Data..................... 76
Gambar 4.10 Tampilan Menu toolbar Editor........................................................................ 77
Gambar 4.11 Tampilan icon polygon pada jendela Create feature.............................. 77
Gambar 4.12 Icon Snapping pada menu toobar Edit......................................................... 77
Gambar 4.13 Beberapa tools pada snapping........................................................................ 78
Gambar 4.14 Fungsi masing-masing tools snapping......................................................... 78
Gambar 4.15 Tampilan jendela create feature untuk memulai digitasi.................... 78
Gambar 4.16 Tampilan layer saat proses digitasi............................................................... 79
Gambar 4.17 Jendela pilihan save edit.................................................................................... 79
Gambar 4.18 Membuat Annotasi baru..................................................................................... 80
Gambar 4.19 Kotak dialog Create Annotation Feature Class......................................... 80
Gambar 4.20 Pemberian nama dan pengaturan annotation feature class............... 81
Gambar 4.21 Pengaturan skala dan tampilan koordinat pada anotasi...................... 81
Gambar 4.22 Pengaturan coordinate system pada Annotasi......................................... 82
Gambar 4.23 Tampilan Annotation feature class baru pada geodatabase............... 82
Gambar 4.24 Membuka Annotation Feature Class Properties...................................... 83
Gambar 4.25 Tampilan Edit Annotation Feature Class..................................................... 83
Gambar 4.26 Contoh anotasi yang dibuat.............................................................................. 84
Gambar 4.27 Membuka Annotation Feature Class Properties untuk mengganti
. jenis tulisan anotasi............................................................................................. 84
Gambar 4.28 Jendela Annotation Feature Class Properties........................................... 85
Gambar 4.29 Beberapa menu untuk mengubah jenis font, posisi dan lainnya
. pada menu properties Annotation Feature Class Properties............. 85
Gambar 4.30 Jendela penyimpanan simbol anotasi.......................................................... 86
Gambar 4.31 Kotak dialog startup untuk membuat projek baru................................. 86
Gambar 4.32 Tampilan View Map awal................................................................................... 86
Gambar 4.33 Data koordinat titik sampel pada microsoft excel.................................. 87
Gambar 4.34 Menu pilihan Add Data koordinat X dan Y................................................. 87
Gambar 4.35 Jendela Geoprocessing Make X,Y Event Layer3........................................ 88
Gambar 4.36 Memilih file Excel koordinat titik sampel................................................... 89
Gambar 4.37 Memilih sheet pada file Excel untuk di Add Data.................................... 89
Gambar 4.38 Pengaturan pada Jendela Geoprocessing Make X,Y Event Layer...... 90
Gambar 4.39 Tampilan Map View yang telah dimasukkan data X dan Y titik
.sampel........................................................................................................................ 90
Gambar 4.40 Export data X dan Y.............................................................................................. 91
Gambar 4.41 Jendela Geoprocessing Copy Features......................................................... 91
Gambar 4.42 Shapefile titik sampel.......................................................................................... 92
Gambar 4.43 Memunculkan menu Labelling Properties................................................. 93
Gambar 4.44 Kotak dialog Label Class..................................................................................... 93
Gambar 4.45 Memilih field yang akan dimunculkan......................................................... 94
Gambar 4.46 Tampilan SQL Clause yang dibuat.................................................................. 94
Gambar 4.47 Tampilan Map View dengan label.................................................................. 95
Gambar 4.48 Kotak Dialog Class untuk mengubah simbol label.................................. 95
Gambar 4.49 Tampilan Map View dengan label.................................................................. 96
Gambar 4.50 Memunculkan menu Symbology.................................................................... 97

xvi
Gambar 4.51 Kotak Dialog Symbology.................................................................................... 97
Gambar 4.52 Mengubah Single symbol menjadi Unique Values.................................. 98
Gambar 4.53 Mengubah field yang akan di lakukan symbologi................................... 98
Gambar 4.54 Tampilan layar setelah di symbologi............................................................ 99
Gambar 4.55 Mengubah format simbol .................................. 99
Gambar 5.1 Memilih file citra melalui tools Add data....................................................... 102
Gambar 5.2 Mengarahkan display ke citra dengan Zoom to layer............................... 102
Gambar 5.3 Memilih file shp Pemukiman melalui tools Add Data.............................. 103
Gambar 5.4 Mengatur layer menjadi tampilan hollow..................................................... 103
Gambar 5.5 Perbesar ke areal yang akan di edit................................................................. 104
Gambar 5.6 Beberapa tools pada edit polygon pada menu create feature.............. 104
Gambar 5.7 Contoh tampilan verteks pada poligon hasil editing................................ 105
Gambar 5.8 Beberapa tools sketsa editing............................................................................. 105
Gambar 5.9 Menghidupkan snipping tool.............................................................................. 107
Gambar 5.10 Mengubah format symbol................................................................................. 107
Gambar 5.11 Jendela properties symbology untuk format simbol poligon............ 108
Gambar 5.12 Jendela color properties..................................................................................... 108
Gambar 5.13 Mengubah Transparasi warna simbol pada Color Editor.................... 109
Gambar 5.14 Tampilan Layar transparan............................................................................... 109
Gambar 5.15 Tools untuk mengisi data atribut pada poligon....................................... 110
Gambar 5.16 Membuka Atribute Table................................................................................... 110
Gambar 5.17 Tools menyimpan hasil editing....................................................................... 111
Gambar 5.18 Jendela penyimpanan hasil edit/digitasi.................................................... 111
Gambar 5.19 Tampilan feature yang aktif pada Map View............................................. 111
Gambar 5.20 Tools create untuk memunculkan jendela create feature.................... 112
Gambar 5.21 Jendela Create feature......................................................................................... 112
Gambar 5.22 Tampilan contoh garis baru hasil digitasi.................................................. 113
Gambar 5.23 Tampilan layar setelah digitasi........................................................................ 113
Gambar 5.24 Tool untuk menyimpan hasil digitasi........................................................... 114
Gambar 5.25 Jendela penyimpanan hasil edit/digitasi.................................................... 114
Gambar 5.26 Memilih file shp Pendidikan melalui tools Add Data............................. 114
Gambar 5.27 Tools create untuk memunculkan jendela create feature.................... 115
Gambar 5.28 Tool discard untuk membatalkan penentuan titik yang telah
.dibuat........................................................................................................................ 116
Gambar 5.29 Jendela pembatalan hasil edit/digitasi........................................................ 116
Gambar 5.30 Memasukkan titik koordinat X dan Y melalui tools Absolute X,Y,Z.116
Gambar 5.31 Kotak dialog setelah memasukkan titik koordinat X dan Y................ 117
Gambar 5.32 Titik baru hasil Absolute X,Y,Z......................................................................... 117
Gambar 5.33 Select tool untuk memilih feature.................................................................. 118
Gambar 5.34 Jendela Attribute................................................................................................... 118
Gambar 5.35 Tools menyimpan hasil editing....................................................................... 119
Gambar 6.1 Tools Explorer pada menu Map......................................................................... 122
Gambar 6.2 Membuka attribut table dengan klik kanan pada layer.......................... 122
Gambar 6.3 Membuka attribut table dengan klik tools Attributes pada menu
.Map................................................................................................................................ 123
Gambar 6.4 Memunculkan Kotak dialog symbology......................................................... 123
Gambar 6.5 Tools symbology pada Menu toolbar Appearance.................................... 123
Gambar 6.6 Mengubah format symbol menjadi Unique values.................................... 124
Gambar 6.7 Kotak dialog symbology........................................................................................ 124
Gambar 6.8 Tampilan layar hasil symbology menjadi unique values........................ 125

xvii
Gambar 6.9 Kotak dialog symbology untuk mengubah skema warna simbol....... 125
Gambar 6.10 Mengubah warna simbol secara manual.................................................... 126
Gambar 6.11 Kotak dialog format polygon simbol untuk memilih warna
. simbol yang ada pada gallery........................................................................... 126
Gambar 6.12 Kotak dialog format polygon simbol untuk memilih warna
. simbol yang tidak ada pada gallery............................................................... 127
Gambar 6.13 Preview warna yang dipilih.............................................................................. 127
Gambar 6.14 Tombol Remove group untuk menghapus simbol.................................. 128
Gambar 6.15 Tampilan single symbol...................................................................................... 128
Gambar 6.16 Tombol menambahkan values yang ingin ditampilkan di layar....... 129
Gambar 6.17 Memilih Values lebih dari satu yang ingin ditampilkan....................... 129
Gambar 6.18 Tampilan layar setelah ditambahkan beberapa values......................... 130
Gambar 6.19 Kotak dialog Symbology..................................................................................... 131
Gambar 6.20 Menu properties pada kotak dialog format polygon symbol............. 131
Gambar 6.21 Kotak dialog color editor untuk merubah transparansi
. warna simbol........................................................................................................... 132
Gambar 6.22 Tampilan layar setelah transparency symbol........................................... 132
Gambar 6.23 Save tools untuk menyimpan projek ArcGIS Pro..................................... 133
Gambar 6.24 Memunculkan Kotak dialog symbology...................................................... 133
Gambar 6.25 Mengubah Symbology menjadi Graduated Colors.................................. 134
Gambar 6.26 Mengatur field yang ingin di symbology dan jumlah kelas................. 134
Gambar 6.27 Mengatur skema warna simbol yang digunakan..................................... 135
Gambar 6.28 Tampilan layar setelah dikategorisasi dengan Graduated colors..... 135
Gambar 6.29 Mengcopy layer...................................................................................................... 136
Gambar 6.30 Mempaste layer...................................................................................................... 136
Gambar 6.31 Merubah nama salah satu layer...................................................................... 137
Gambar 6.32 Melakukan symbology dengan Graduated Symbol................................. 137
Gambar 6.33 Mengatur field yang ingin di symbology dan jumlah kelas................. 138
Gambar 6.34 Mengatur warna background menjadi hollow pada properties
. kotak dialog Format Polygon Symbol........................................................... 139
Gambar 6.35 Memilih warna symbol....................................................................................... 140
Gambar 6.36 Tampilan layar setelah di kategorisasi......................................................... 140
Gambar 6.37 Kotak dialog Chart Properties......................................................................... 141
Gambar 6.38 Tampilan chart antara NAMOBJ dan LUASWH......................................... 141
Gambar 6.39 Membuka Attribute Table.................................................................................. 142
Gambar 6.40 Data tabel atribut layer ADMINISTRASIKECAMATAN_AR_25K........ 142
Gambar 6.41 Sort Ascending untuk menyusun NAMOBJ dari huruf A-Z.................. 143
Gambar 6.42 Tools Flash untuk mengeluarkan cahaya pada polygon yang ter-
.select........................................................................................................................... 143
Gambar 6.43 Contoh Proses pengeditan data atribut....................................................... 143
Gambar 6.44 Save tools untuk menyimpan hasil editing................................................ 144
Gambar 6.45 Memilih features melalui tabel atribut........................................................ 144
Gambar 6.46 Tombol Zoom to untuk mengarahkan layar.............................................. 144
Gambar 6.47 Selection chip feature yang di select............................................................. 145
Gambar 6.48 Feature yang ter-select....................................................................................... 145
Gambar 6.49 Tools clear untuk unselect seluruh feature................................................ 146
Gambar 7.1 Beberapa tools Query spasial............................................................................. 148
Gambar 7.2 Tools explorer untuk identifikasi ..................................................................... 149
Gambar 7.3 Kotak dialog hasil identifikasi............................................................................ 149
Gambar 7.4 Locate tool untuk query dengan kriteria tertentu..................................... 150

xviii
Gambar 7.5 Memasukkan layer pada menu setting dengan toolbar Add Layer.... 150
Gambar 7.6 Memilih layer ADMINISTRASIKECAMATAN_AR_25K.............................. 151
Gambar 7.7 Contoh pencarian Kecamatan Cilincing......................................................... 151
Gambar 7.8 Menu zoom to untuk mengarahkan layar pada hasil pencarian......... 152
Gambar 7.9 Beberapa tools Query spasial dan fungsinya............................................... 152
Gambar 7.10 Tampilan layar ketika di select (pilih).......................................................... 153
Gambar 7.11 Beberapa tools Query spasial.......................................................................... 153
Gambar 7.12 Memunculkan jendela Tools Select By Attributes................................... 154
Gambar 7.13 Jendela Geoprocessing selecy by Attributes.............................................. 155
Gambar 7.14 Expression yang dimasukkan pada Add Clause WADMKC =
.Cilincing..................................................................................................................... 155
Gambar 7.15 Tampilan Expression telah di tambahkan.................................................. 156
Gambar 7.16 Penambahan Clause Expression WADMKC=Pademangan.................. 156
Gambar 7.17 Tampilan layer hasil Query dengan dua Clause....................................... 157
Gambar 7.18 Tools Select By Attributes pada Menu Map............................................... 157
Gambar 7.19 Tampilan layar dari shapefile JALAN_LN_25 dan
.ADMINISTRASIDESA_AR_25K......................................................................... 158
Gambar 7.20 Pengaturan pada Jendela Geoprocessing Select Layer By Location.158
Gambar 7.21 Pemilihan features JALAN_LN_25K............................................................... 159
Gambar 7.22 Tampilan Layar hasil Query Selecy By Location...................................... 159
Gambar 7.23 Membuka informasi Atribut tabel shapefile
.ADMINISTRASIDESA_AR_25K......................................................................... 160
Gambar 7.24 Tombol untuk menambahkan field baru dibawah informasi
. tabel atribut............................................................................................................. 161
Gambar 7.25 Tools Menambahkan field baru ada Menu Field...................................... 161
Gambar 7.26 Atur Nama field Baru dan type field nya..................................................... 161
Gambar 7.27 Tools Calculate Field untuk membuka Jendela Calculate field.......... 162
Gambar 7.28 Atur Field yang akan di kalkulasikan dan masukkan kalkulasi
. pada jendela Calculate Field............................................................................. 162
Gambar 7.29 Hasil Calculate field pada Field Pertmbhn................................................. 163
Gambar 7.30 Tools Summarized untuk membuka Jendela Summary Statistics.... 163
Gambar 7.31 Atur Field yang akan di summary pada jendela Summary
.Statistics.................................................................................................................... 164
Gambar 7.32 Tombol untuk membuat chart......................................................................... 164
Gambar 7.33 Hasil Chart................................................................................................................ 165
Gambar 7.34 Tools Select By Attributes pada Menu Map............................................... 165
Gambar 7.35 Menambahkan Expression pada tombol Add Clause di Jendela
. Geoprocessing Select By Attributes.............................................................. 166
Gambar 7.36 Tampilan Expression telah di tambahkan.................................................. 166
Gambar 7.37 Tombol untuk memverifikasi expression................................................... 167
Gambar 7.38 Tanda bahwa Expression SQL valid............................................................... 167
Gambar 7.39 Tampilan Atribut data yang ter-Query......................................................... 168
Gambar 7.40 Tombol untuk unselect semua feature........................................................ 168
Gambar 7.41 Memasukkan Expression pada Add Clause............................................... 169
Gambar 7.42 Tampilan Atribut data yang ter-Query......................................................... 169
Gambar 7.43 Mengubah Nama salah satu layer.................................................................. 170
Gambar 7.44 Tab Definition Query untuk melakukan Query data.............................. 170
Gambar 7.45 Memasukkan Expression pada Add Clause............................................... 171
Gambar 7.46 Mengatur warna symbol.................................................................................... 171
Gambar 7.47 Tampilan layar setelah memasukkan Definition Query

xix
. Pertmbhan > 700................................................................................................... 172
Gambar 7.48 Membuat projek ArcGIS Pro baru.................................................................. 173
Gambar 7.49 Mengatur nama dan Locasi projek baru..................................................... 173
Gambar 7.50 Memasukkan file koordinat lapang uji.xlsx pada Add Data................ 173
Gambar 7.51 Tab Source untuk mengetahui informasi geografis data..................... 174
Gambar 7.52 Membuka data tabel Koordinat Lapang Uji.xlsx...................................... 174
Gambar 7.53 Tombol Display X,Y Data untuk menampilkan data X dan Y
. pada layar Map....................................................................................................... 175
Gambar 7.54 Menentukkan sistem koordinat yang digunakan pada jendela
. Geoprocessing Make XY Event Layer............................................................ 175
Gambar 7.55 Tampilan layar hasil Display X,Y Data.......................................................... 176
Gambar 7.56 Tools explorer untuk identifikasi................................................................... 176
Gambar 7.57 Menu Add Join untuk joint tabel..................................................................... 177
Gambar 7.58 Jendela Add Join untuk memasukkan tabel pada feature.................... 177
Gambar 7.59 Tampilan Atribut tabel setelah Add Join..................................................... 178
Gambar 7.60 Menu Remove All Joins untuk menghapus semua tabel join............. 178
Gambar 7.61 Kotak dialog persetujuan Remove join........................................................ 178
Gambar 7.62 Tools Summarized untuk membuka Jendela Summary Statistics.... 179
Gambar 7.63 Atur Field yang akan di summary pada jendela Summary
.Statistics.................................................................................................................... 180
Gambar 7.64 Tabel statistic hasil summarize....................................................................... 180
Gambar 7.65 Menu Export untuk menyimpan tabel......................................................... 180
Gambar 7.66 Atur penyimpanan tabel.................................................................................... 181
Gambar 7.67 Tombol Add Clause pada Tab Definition Query untuk melakukan
. Query data................................................................................................................ 182
Gambar 7.68 Tampilan layar setelah memasukkan Definition Query
. Pertmbhan < 500................................................................................................... 183
Gambar 7.69 Tools Select By Location pada Menu Map.................................................. 184
Gambar 7.70 Pengaturan pada Jendela Geoprocessing Select Layer By Location.184
Gambar 7.71 Tampilan layar setelah select by location intersection pasar
. dengan minimarket 1500 meter..................................................................... 185
Gambar 8.1 Mengubah Single symbol menjadi Unique Values..................................... 188
Gambar 8.2 Memilih field yang akan di symbology........................................................... 188
Gambar 8.3 Menambahkan Values Kelapa Gading ............................................................ 189
Gambar 8.4 Tampilan layar setelah symbology Unique Values Kelapa Gading..... 189
Gambar 8.5 Pengaturan ukuran dan orientation kertas layout.................................... 190
Gambar 8.6 Menu untuk menambahkan Guides................................................................. 190
Gambar 8.7 Membuat settingan Guides.................................................................................. 191
Gambar 8.8 Tampilan layar layout setelah dimasukkan Guides................................... 191
Gambar 8.9 Menampilkan peta pada jendela layout......................................................... 192
Gambar 8.10 Tampilan jendela layout setelah ditambahkan peta.............................. 192
Gambar 8.11 Beberapa tools pada Menu Layout................................................................ 193
Gambar 8.12 Memunculkan jendela properties.................................................................. 193
Gambar 8.13 Mengatur proyeksi koordinat sistem pada jendela layout.................. 194
Gambar 8.14 Mengatur lebar halaman.................................................................................... 194
Gambar 8.15 Menambahkan Grid.............................................................................................. 195
Gambar 8.16 Memilih type Grid................................................................................................. 195
Gambar 8.17 Tampilan jendela layout setelah di tambahkan grid.............................. 196
Gambar 8.18 Mengatur tampilan tulisan koordinat.......................................................... 196
Gambar 8.19 Mengubah koordinat system layout.............................................................. 197

xx
Gambar 8.20 Memilih System koordinat peta...................................................................... 197
Gambar 8.21 Tools menambahkan Scale bar baru............................................................. 198
Gambar 8.22 Memilih type scale bar........................................................................................ 198
Gambar 8.23 Tampilan layar setelah ditambahkan scale bar........................................ 199
Gambar 8.24 Menambahkan skala teks.................................................................................. 199
Gambar 8.25 Menambahkan north Arrow............................................................................. 200
Gambar 8.26 Tampilan layar setelah ditambahkan Penunjuk arah............................ 200
Gambar 8.27 Tools menambahkan Teks Baru...................................................................... 201
Gambar 8.28 Jendela format teks untuk merubah teks.................................................... 201
Gambar 8.29 Tampilan layar setelah penambahan Teks Judul Peta........................... 201
Gambar 8.30 Tools menambahkan Gambar.......................................................................... 202
Gambar 8.31 Memilih Gambar yang akan dimasukkan pada layout.......................... 202
Gambar 8.32 Tampilan layar setelah penambahan gambar........................................... 203
Gambar 8.33 Tools menambahkan Teks Baru...................................................................... 203
Gambar 8.34 Jendela format teks untuk merubah teks.................................................... 203
Gambar 8.35 Tampilan layar setelah penambahan Teks................................................. 204
Gambar 8.36 Menambahkan Frame Baru.............................................................................. 204
Gambar 8.37 Tombol melakukan aktivasi salah satu frame........................................... 205
Gambar 8.38 Memilih Shapefile untuk frame kedua......................................................... 205
Gambar 8.39 Tools Close Activation......................................................................................... 205
Gambar 8.40 Melakukan link frame data ke layer utama................................................ 206
Gambar 8.41 Tampilan jendela layout setelah dimasukkan Frame baru................. 206
Gambar 8.42 Tools menambahkan Legenda peta............................................................... 207
Gambar 8.43 Melakukan pengaturan tampilan legenda pada jendela Format
. Legend Berikut contoh tampilan layout yang telah selesai................ 207
Gambar 8.44 Tampilan jendela layout setelah ditambahkan Legenda...................... 208
Gambar 8.45 Menu menyimpan Project ArcGIS Pro.......................................................... 208
Gambar 8.46 Tools mengeksport layout pada Toolbar Share........................................ 209
Gambar 8.47 Atur tempat penyimpanan dan type data penyimpanan..................... 209
Gambar 8.48 Tools menyetak peta hasil layout .................................................................. 210
Gambar 9.1 Membuka portal website www.arcgis.com................................................... 212
Gambar 9.2 Pencarian portal pada ArcGIS Pro.................................................................... 213
Gambar 9.3 Memilih salah satu portal yang akan dimasukkan pada Map View... 213
Gambar 9.4 Tampilan layar setelah dimasukkan World Imagery................................ 214
Gambar 9.5 Membuka portal Badan Informasi Geospasial di ArcGIS Pro............... 214
Gambar 9.6 Memilih salah satu portal hasil pencarian ke layar Map View............. 215
Gambar 9.7 Tampilan layar setelah dimasukkan portal dari Badan Informasi
.Geospasial................................................................................................................... 215
Gambar 9.8 Menu portal untuk memasukkan portal secara manual......................... 216

xxi
BAB 1
PENGENALAN ArcGIS PRO
Tujuan Instruksional Umum (TIU):
Mampu menjelaskan pengenalan ArcGIS Pro.

Tujuan Instruksional Khusus (TIK):


• Dapat memahami dalam membuka data spasial yang telah ada dan melihat data
atribut pada layer dengan menggunakan ArcGIS Pro.
• Dapat mengerjakan penyusunan layer, mengaktifkan dan menon-aktifkan layer,
dengan menggunakan ArcGIS Pro.
• Dapat mengetahuhi perbedaan view pada Data yang telah dikerjakan.
• Dapat memahami dalam mengolah Peta, melihat atribut data dan mengaktifkan
Map Tips.
• Dapat memahami dalam mencari features dan membuat bookmark.
• Dapat memahami dalam mengukur Jarak dan membuat skala.
• Dapat memahami dalam pengelompokkan layer, merubah tampilan layer, dan
merubah tampilan dengan skala.

1
A. Membuka Data Spasial yang telah ada menggunakan ArcGIS Pro
1. Pastikan PC atau laptop dalam kondisi terhubung dengan koneksi internet
2. Mulai ArcGIS Pro dengan klik Start > Programs > ArcGIS Pro atau dengan
3. klik Icon ArcGIS Pro pada desktop

Gambar 1.1 Icon ArcGIS Pro pada layer desktop

4. Pada saat ArcGIS Pro dijalankan, maka akan terlihat kotak dialog startup
yang akan memberikan pilihan untuk memulai sebuah sesi pekerjaan.
Kita dapat memilih antara lain: Buat Projek Baru (Create a new project),
membuka format template yang telah disediakan (Blank, Global_Scene.aptx,
Local_Scene.aptx, Map_aptx) atau Membuka sebuah document yang telah
ada atau projek yang telah dibuat sebelumnya (recent document)
Apabila ArcGIS Pro pertama kali digunakan, maka akan tampil layar seperti
berikut:

Gambar 1.2 Kotak dialog startup dengan pilihan pada saat memulai sesi pekerjaan
baru

2 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Apabila sebelumnya telah memiliki projek yang disimpan, maka layar yang
akan muncul adalah sebagai berikut:

Gambar 1.3 Kotak dialog startup dengan pilihan pada saat memulai sesi pekerjaan
yang telah disimpan

5. Untuk membuka projek yang sudah ada, pilihkan Open an existing project
atau open recent project untuk membuka projek yang terakhir di kerjakan.
Kemudian klik nama projek tersebut apabila memilih projek yang
sebelumnya dikerjakan.
6. Apabila ingin memanggil projek yang tidak tampil pada layar open a recent
project, maka klik open another project > klik browser
7. Arahkan pada directory D:\Projek ArcGis dan pilihlah project dengan
nama Kabupaten Kuningan.aprx

8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.

Gambar 1.4 Kotak dialog menentukan proyek yang tidak tampil pada layar open a
recent project

Peta Kabupaten Kuningan akan tampil di layar. Perhatikan bahwa layar Arc-
GIS Pro akan menampilkan dua bagian, yaitu:
a. Window Contents, dibagian kiri layar yang berisi informasi tentang
layer
b. Window Data Frame, dibagian kanan layar yang menunjukkan
Tampilan peta.

BAB 1 - Pengenalan ArcGIS Pro 3


Gambar 1.5 Tampilan dataset yang dapat dibuka

Selanjutnya kita akan melihat serangkaian dataset (Shapefile atau image)

B. Melihat data Atribut Pada Layer dengan menggunakan Map Tips


1. Pada saat ingin melihat data atribut pada layer, maka klik salah satu area
polygon > klik kanan maka akan muncul kotak dialog sebagai berikut:
­­­­­

Gambar 1.6 Pilihan untuk melihat data atribut pada layer

4 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


2. Untuk melihat atribut, sekarang gunakan kursor ke arah salah satu bagian di
peta. Perhatikan bahwa ArcGIS Pro akan menampilkan atribut yang dimiliki.
3. Untuk memperbesar layer data yang telah dipilih, maka anda dapat
menggunakan Zoom to selection

Gambar 1.7 Pilihan untuk memperbesar layer data yang telah dipilih

4. Untuk memindahkan poligon, line atau pun point maka bisa mengklik
move

Gambar 1.8 Pilihan untuk memindahkan poligon, line atau point

BAB 1 - Pengenalan ArcGIS Pro 5


5. Untuk melakukan edit line maupun poligon bisa mengklik vertices

Gambar 1.9 Pilihan untuk melakukan edit line maupun polygon

C. Penyusunan Layer
Untuk penyusunan layer digunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pada toolbar Navigate plih Full Extent untuk menampilkan seluruh tampilan
layer

Gambar 1.10 Toolbar untuk menampilkan seluruh tampilan layer

2. Untuk melakukan full extent atau melihat seluruh tampilan layer bisa juga
dengan melakukan langkah klik layer JALAN_LN_25K > klik kanan > klik
zoom to layer

6 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 1.11 Pilihan untuk melakukan atau melihat seluruh tampilan layer

3. Klik pada window Contents dan aktifkan layer JALAN_LN_25K. Layer


ini akan menampilkan garis yang menunjukkan persebaran jalan di area
Kabupaten Kuningan.

Gambar 1.12 Window untuk menampilkan garis yang menunjukkan persebaran


jalan di area Kabupaten Kuningan

BAB 1 - Pengenalan ArcGIS Pro 7


4. Layer ini dibuat dari layer ADMINISTRASIDESA_AR _25K se-Kabupaten
Kuningan. Perhatikan, semua data spasialnya adalah sama. Data ini dapat
digunakan pula untuk membuat peta tematik. Layer ini merupakan Line
atau garis sebaran jalan di Kabupaten Kuningan.
5. Sekarang, kita akan melihat bagaimana cara menyususn layer dalam SIG.
Pada window content klik layer untuk JALAN_LN_25K, kemudian klik
tahan (drag) dan pindahkan layer itu sehingga berada di atas layer
CAGARBUDAYA_PT_25K

Gambar 1.13 Cara menyusun layer dalam SIG

6. Klik tahan layer JALAN_LN_25K ke bagian atas window Contents dan


perhatikan bagaimana perubahan tampilan layer Kabupaten Kuningan.
7. Kita dapat melihat jelas layer sebaran jalan di Kabupaten Kuningan karena
berada di bagian paling atas window Contents.

D. Mengaktifkan dan Menon-aktifkan layer


Layer dapat di aktifkan dan dinonaktifkan, kita hanya dapat bekerja pada layer
yang aktif pada project ArcGIS Pro kita. Langkah-Langkahnya sebagai berikut:
1. Non-aktifkan layer JALAN_LN_25K dengan klik centang pada layer JALAN_
LN_25K

8 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 1.14 Cara aktifkan dan dinonaktifkan layer data

2. Non-aktifkan semua layer kecuali layer image atau layer yang berekstensi
*.jpeg atau *.tif, yaitu salah satu tipe data raster yang dapat digunakan
dalam SIG. Tipe data ini dikenal dengan data raster atau data image. Klik full
extent atau klik kanan > zoom to layer pada layer Kuningan 4.jpg untuk
menampilkan seluruh image.

Gambar 1.15 Toolbar untuk menampilkan zoom in layer

BAB 1 - Pengenalan ArcGIS Pro 9


3. Perhatikan bahwa image berisi banyak informasi. Kita dapat menggunakan
image untuk mendapatkan lebih banyak informasi dibandingkan dengan
data vektor. Kita bisa memperoleh berbagai variasi data melalui pixel-pixel
gambar yang terdapat pada data raster.
4. Perbesar (zoom in) pada image Kabupaten Kuningan. Pada skala tertentu
maka akan dapat terlihat keterbatasan sebuah data raster akan dibatasi
oleh resolusi gambar yang dimiliki. Semakin besar resolusi pixel data raster
tersebut, maka akan semakin detil gambar yang dapat terlihat
5. Berbeda dengan data vector, kedetilan data atu gambar akan dipengaruhi
oleh besar kecilnya skala yang dimiliki
6. Klik Project menu pilih exit. Akan muncul kotak dialog yang berisi
pertanyaan apakah kita mau menyimpan perubahan pada dokumen. Pilih
yes untuk menyimpan, Pilih No untuk tidak menyimpan dan pilih cancel
untuk kembali ke layar menu project.

E. Perbedaan View pada Data Anda


ArcGIS Pro merupakan bagian dari aplikasi ArcGis untuk menampilkan
dan melakukan operasi-operasi reporting query, edit, komposisi dan
mempublikasikan peta. Sebagian besar pengerjaan produk yang dihasilkan
berupa visual atau gambar.

Kita akan melihat perbedaan view data dalam ArcGIS Pro. Map adalah window
yang akan paling sering digunakan dibandingkan window lainnya di ArcGIS Pro.
Langkah-langkah pengoperasian ArcGIS Pro sebagai berikut:
1. Klik tombol start > All Program > ArcGis > ArcGis Pro atau dengan
mengklik icon ArcGIS Pro pada layar desktop
2. Dari start up dialog box pilih open a recent project atau dengan open
another project > pilih Browser > pilih directory penyimpanan dan
klik OK
3. Pastikan anda memilih dokumen berekstensi .aprx
Pilih dokumen Kabupaten Kuningan.aprx kemudian klik OK

Gambar 1.16 Cara view data yang berbeda dalam ArcGIS Pro

10 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


4. Peta akan menampilkan Kabupaten Kuningan.
5. Pada Map view terdapat 4 tools yang akan membantu untuk menampilkan
view pada map layer

Gambar 1.17 Layer peta yang telah dibuka dengan view yang berbeda

Keterangan:
• Scale untuk mengatur skala tampilan pada map View
• Snapping untuk mempermudah dalam melakukan editing
digitasi data vektor, yaitu supaya layer yang kita ingin satukan
atau menyatukan dua data vektor (point, line, polygon) otomatis
menyatu dan lebih rapih.
• Constraints untuk mengontrol kotak teks yang bisa membatasi
jarak dari segmen garis baru ke nilai yang telah ditentukan.
Ketika dynamic constraints tidak di set maka kotak teks akan
memperbaharui berpindah ketika anda memindahkan pointer.
• Grid untuk mengatur tampilan map View akan menggunakan grid
atau pun tidak. Pada Map view akan terlihat sama dengan hasil
yang akan dibuat pada layout view. Grid ini bisa berupa garis (line)
maupun titik (point)

BAB 1 - Pengenalan ArcGIS Pro 11


F. Mengolah Peta
Pada toolbar terdiri beberapa tombol untuk memanipulasi setting view. Beberapa
tools seperti Zoom In, Zoom Out dan Full Extent
1. Untuk mengetahui fungsi-fungsi dari masing-masing tombol dapat dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Arahkan kursor ke tombol tersebut
b. Keterangan fungsi tombol tersebut akan muncul dalam kotak
c. Untuk mengetahui lebih jelas fungsi tombol tersebut perhatikan bar
abu-abu pada bagian bawah layar monitor anda. Perhatikan gambar
dibawah ini:

Gambar 1.18 Beberapa tools seperti Zoom In, Zoom Out dan Full Extent

d. Sekarang lihat setiap fungsi dari tombol toolbar Navigation dan coba
fahami bagaimana penggunaannya. Perlu diperhatikan juga bahwa
tidak semua tombol tersedia pada toolbar. Berikut ini adalah fungsi dari
tombol toolbar Navigate:

12 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Icon Nama Fungsi
Menjelaskan tentang fungsi mouse dalam
menggunakan pan
1. Tombol kiri mouse berfungsi untuk
memindahkan dan menggeser peta atau
tampilan dengan tidak mengganti skala view
2. Tombol Tengah mouse berfungsi untuk
Explore memperbesar dan memperkecil tampilan view
dengan mengklik daerah yang ingin diperbesar
maupun diperkecil. Tombol ini juga berfungsi
untuk merotasi tampilan (khusus 3D)
3. Tombol Kanan mouse berfungsi untuk
memperbesar maupun memperkecil secara
terus menerus

Full Memperbesar seluruh tampilan peta atau view pada


Extent layar

Zoom to
Memperbesar pada area yang sudah di pilih
selection

Fixed Untuk memperbesar tampilan view terhadap pusat


Zoom in view

Fix Zoom Untuk memperkecil tampilan view terhadap pusat


Out view

Go to
previous Untuk kembali pada tampilan sebelumnya/
/ Next sesudahnya
Extent

2. Sekarang buka kembali map view untuk menampilkan data view Kabupaten
Kuningan. Untuk membuatnya dapat menggunakan Bookmark yang telah
di set-up. Klik tools Bookmark pada Menu Map pilih Bookmark 1. Peta akan
menampilkan area Kabupaten Kuningan

Gambar 1.19 Membuat dan menggunakan Bookmark yang telah di set-up

BAB 1 - Pengenalan ArcGIS Pro 13


G. Melihat Atribut Data
1. Pada ArcGIS Pro untuk mengidentifikasi suatu data atribut dan sekaligus
komponen geografis pada setiap layer hanya perlu menggunakan tools
Select kemudian mengklik bagian polygon, line atau point pada layer map
2. Sebagai contoh, klik sebuah polygon pada layer Kabupaten Kuningan , maka
attribut akan muncul keterangan seperti kotak dialog dibawah ini

Gambar 1.20 Melihat data attribute

3. Perhatikan attribut data pada kotak ADMINISTRASIDESA_AR_25K yang


memperlihatkan semua field (kolom) yang ada dalam Feature. Layer yang
anda pilih juga menampilkan nama layer feature-nya termasuk semua
primary display field (semua kolom atribut utama) pada layer tersebut
dengan kata lain fields (kolom atribut) yang digunakan dalam ArcGIS Pro
tergantung isi atribut dalam featurenya.
4. Berbeda dengan ArcMap, di dalam ArcGIS Pro hanya bisa membuka satu
kotak dialog atribut feature. Ketika anda mengklik poligon atau area lain,
maka otomatis informasi kotak dialog tersebut akan berganti sesuai dengan
informasi atribut area yang dipilih. Apabila anda ingin menampilkan dua
atau lebih kotak dialog, maka anda perlu mengklik tombol Pin From Screen
pada kotak dialog, jika anda ingin menghilangkan kembali mengklik tombol
tersebut untuk Unpin From Screen

Gambar 1.21 Pin From Screen pada kotak dialog

14 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


5. Selain menggunakan tools Pan, untuk membuka atribut sebuah features,
kita dapat mengklik kanan pada feature ADMINISTRASIDESA_AR_25K >
klik Attribut Table

Gambar 1.22 Cara lain membuka attribute pada sebuah feature

6. Maka akan muncul tabel berisi informasi atribut yang ada dalam feature
tersebut

Gambar 1.23 Table informasi attribute pada suatu feature

BAB 1 - Pengenalan ArcGIS Pro 15


7. Selain cara-cara diatas untuk melihat attribut file, maka kita dapat juga
menggunakan tools Attributes pada menu Map

Gambar 1.24 Cara melihat attribut file menggunakan tools Attributes pada menu
Map

8. Kemudian klik sebuah layer area ADMINISTRASIDESA_AR_25K, maka akan


muncul kotak dialog atribut yang dipilih

H. Mengaktifkan Map Tips


MapTips akan memberikan informasi seperti attribute atau Informasi layer,
ketika anda memposisikan pointer pada bagian permukaan Feature atau Image
Raster. Map Tips dapat diaktifkan melalui Tab Display di layer properties.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

I. Mencari features dan Membuat Bookmark


Setelah mempelajari bagaimana menampilkan attribute data dari feature
yang dapat dilihat langsung pada peta. Sekarang kita akan mencari feature
berdasarkan atribut. ArcGIS Pro menyediakan tool yang berfungsi mencari
attribute dari berbagai jenis data dan berbagai layer dan single layer dengan
menggunakan tombol Locate

Gambar 1.25 Tombol Locate yang berfungsi mencari attribute dari berbagai jenis
data dan berbagai layer dan single layer

16 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


1. Klik tombol Locate pada menu Appearance, kemudian Locate dialog akan
terbuka. Sebagai contoh kita akan mencari Desa Pasiragung pada layer
ADMINISTRASIDESA_AR_25K dengan langkah-langkah berikut ini : (1)
pada kotak isian kosong ketik Pasiragung, dan (2) klik enter. Untuk
lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini

Gambar 1.26 Dialog locate yang berfungsi mencari attribute dari berbagai jenis data
dan berbagai layer dan single layer

2. Maka akan muncul hasil seluruh pencarian, apabila anda ingin melihat detail
informasi dari hasil pencarian maka klik Item Details

Gambar 1.27 Berbagai jenis data dan berbagai layer dan single layer yang ditemu-
kan dengan Locate

BAB 1 - Pengenalan ArcGIS Pro 17


3. Untuk melihat wilayah Pasiragung, West Java, klik kanan kemudian pilih
Zoom To. Maka layer akan memperbesar ke area Pasiragung, Jawa Barat.

Gambar 1.28 Pilihan Zoom To pada pencarian attribute

4. Untuk menyimpan poligon desa Pasiragung, maka klik tombol Fixed Zoom
Out

Gambar 1.29 Tombol Fixed Zoom Out untuk menyimpan poligon

5. Sekarang simpan view sebagai bookmark dengan mengklik pada toolbar di


menu Map dan Pilih Bookmark > New Bookmark

18 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 1.30 Toolbar Bookmark untuk menyimpan view sebagai bookmark

6. Buatlah nama Bookmark Desa Pasiragung dan klik OK

Gambar 1.31 Dialog menyimpan informasi pada bookmark

J. Mengukur Jarak dan membuat skala


ArcGIS Pro dapat menampilkan data set pada skala tertentu sesuai dengan yang
kita inginkan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Buka layer Kabupaten Kuningan
2. Tools Scale terdapat dibawah layer Map

BAB 1 - Pengenalan ArcGIS Pro 19


Gambar 1.32 Tools untuk melihat skala peta

3. Skala yang tepat akan muncul berdasarkan berapa zoom yang anda lakukan
dan kesesuaian skala dengan jenis kertas yang akan digunakan pada saat
melakukan layout peta
4. Anda dapat memilih beberapa contoh skala yang sudah ada, maupun
menentukan skala yang diinginkan dengan mengklik Customize

Gambar 1.33 Kostumisasi skala tampilan peta

20 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


K. Pengelompokkan layer
Untuk memudahkan pross analisa dan membuat suatu perencanaan data spasial
maupun melakukan analisis pada banyak data spasial dapat dilakukan sebuah
pengelompokan layer atau Grouping Layers. Untuk membuat group layer dapat
dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 1.34 Menu untuk membuat group layer baru

1. Pada layer Contents, select seluruh layer yang diinginkan menjadi satu
group, contohnya layer jalan, pemukiman, cagar budaya dan administrasi
desa.
2. Setelah select kemudian klik kanan pada mouse dan pilih Group

BAB 1 - Pengenalan ArcGIS Pro 21


Gambar 1.35 Menu untuk select layer menjadi satu group layer baru

3. Kemudian akan muncul Group layer baru

Gambar 1.36 Daftar layer pada group layer baru

22 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


4. Untuk merubah nama grup layer maka dapat dilakukan dengan cara klik
kanan mouse > properties > pada tab General > ubah nama Name > OK

Gambar 1.37 Membuat/mengganti nama group layer

Gambar 1.38 Membuat/mengganti nama group layer

L. Merubah Tampilan Layer


Pada ArcGIS Pro, untuk mengubah tampilan layer dalam projek dapat dilakukan
pengaturan pada setiap layer (warna dan symbol) untuk melihat perbedaan dan
menganalisa layer-layer tersebut.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
Klik Feature Layer untuk menampilkan menu Appearance
1. Pada Menu Appearance pilih tools Symbology, maka akan muncul kotak
Dialog Symbology

BAB 1 - Pengenalan ArcGIS Pro 23


Gambar 1.39 Toolbar Symbology untuk merupah tampilan layer

2. Setelah muncul kotak Dialog Symbology, kita dapat mengatur simbol dan
warna, label dan deskripsi pada setiap layer, baik berupa point, line maupun
polygon
3. Sebagai contoh, pada layer JALAN_LN_25K, klik pada tombol Symbol untuk
mengubah warna

Gambar 1.40 Dialog Symbology untuk merubah warna dan ukuran line

4. Selain mengubah warna dan ukuran line di menu properties pada menu
symbol, kita juga dapat mengubah jenis line pada menu gallery.
5. Untuk melakukan setting symbol dan warna pada feature point maupun
polygon digunakan prosedur yang sama

24 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


M. Merubah Tampilan dengan Skala
Pada layer properties kita dapat mengatur skala sehingga suatu layer dapat
ditampilkan dengan skala tertentu yang kita inginkan. Langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
1. Pada layer Properties, klik tab General dan terdapat option untuk mengatur
Visibility pada layer. Option yang pertama ditampilkan untuk semua skala
dan option kedua layer ditampilkan pada interval skala tertentu, misalnya
skala maksimum 1 : 100.000 dan skala minimum 1 : 500.000, kemudian klik
OK.

Gambar 1.41 Dialog untuk merubah visibility menggunakan skala

BAB 1 - Pengenalan ArcGIS Pro 25


BAB 2
PENGANTAR CATALOG
Tujuan Instruksional Umum (TIU):
Mampu menjelaskan pengantar catalog.

Tujuan Instruksional Khusus (TIK):


• Dapat menjelaskan sekilas tentang catalog.
• Dapat memahami dalam browsing data dengan catalogs.
• Dapat menggunakan catalog, mengedit metadata, dan mencari data dengan
catalog.
• Dapat memahami dalam mengukur Jarak dan membuat skala.
• Dapat melakukan terminologi sistem koordinat, mengatur tampilan dan
koodinat baca, serta membuat template dokumen peta.
• Dapat menjelaskan pengantar geodatabase, geodatabase terminologi, membuat
geodatabase baru, mengimport data ke dalam geodatabase, membuat feature
classes, dan menambah data baru ke dalam sebuah peta.

27
A. Sekilas Tentang Catalog
Catalog adalah salah satu program dari ArcGIS Pro yang bisa digunakan antara
lain untuk menelusuri/mencari data (browsing), mengorganisir (organizing),
membagi-bagikan (distributing) dan mendokumentasikan (documenting) suatu
struktur data dalam ArcGIS.
Catalog menyediakan beberapa fungsi antara lain untuk menampilkan (preview),
membuat dokumen dan mengatur data geografis serta membuat geodatabase
untuk menyimpan data spasial dan tabular.
Catalog merupakan fasilitas untuk mengatur data jumlah besar disimpan tersebar
dalam folder data GIS. Tampilan (views) data di dalam Catalog sangat membantu
untuk secara cepat mencari data yang diperlukan walaupun tersimpan dalam
sebuah file, Personal Geodatabase maupun folder penyimpanan lainnya.
Catalog juga dapat digunakan untuk mengatur/mengelola folder dan file-file
data ketika anda membuat projek database di dalam computer. Anda juga dapat
membuat personal geodatabase pada computer dan meng-Import Feature class
dan Table
Dalam Catalog anda juga bisa membuat, menampilkan dan merevisi Metadata,
mendokumentasikan dataset dan juga project yang anda buat.

Gambar 2.1 Kotak dialog startup ArcGIS Pro yang menampilkan pilihan Panel Meta-
data

Untuk membuka catalog, sama dengan membuka aplikasi ArcGIS Pro, berikut
langkah-langkah yang bisa dilakukan
a. Klik Start > All Program > ArcGIS Pro
b. Pada saat menjalankan ArcGIS Pro akan ada dua buah panel, seperti terlihat
pada gambar berikut ini:

28 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 2.2 Kotak dialog startup ArcGIS Pro yang menampilkan pilihan
Panel Metadata dan Layer Map

c. Pilihlah panel Catalog

B. Browsing Data dengan Catalog


Salah satu fungsi catalog adalah untuk melakukan pencarian (browsing) data
supaya anda dapat mengakses data dengan mudah.
1. Klik pada catalog pane > pilih folders > klik kanan > add folder
connection

Gambar 2.3 Membuat Add Folder Connection

2. Kemudian pilihlah folder yang akan dikoneksikan dengan Catalog > OK

BAB 2 - Pengantar Catalog 29


Gambar 2.4 Memilih File yang akan dimasukkan
sebagai Folder Connection

3. Setelah mendapatkan data yang dimaksud, selanjutnya anda akan


mendapatkan katalog yang menunjukkan turunan dari data tersebut dan
anda juga dapat langsung menggunakan data tersebut

Gambar 2.5 Tampilan Catalog pada folder yang telah ditambahkan


sebagai Folder Connection

30 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


C. Menggunakan Catalog
1. Pilihlah folder data yang ingin diakses, contohnya D:\File. Anda akan
melihat ada beberapa perbedaan symbol

Gambar 2.6 Contoh data vektor dan raster yang terlihat


pada Catalog dan perbedaan simbol data tersebut

2. Anda bisa mengakses data dan informasi melalui Contents dengan langkah
klik kanan Pada Layer > Add to Map atau dengan cara mengklik tahan
(drag) ke View Map

Gambar 2.7 Cara memasukkan data pada Panel Catalog ke View Map

BAB 2 - Pengantar Catalog 31


3. Anda dapat melihat data yang ada untuk melihat Preview dan Detail data
tersebut.

Gambar 2.8 Pilihan tools untuk tampilan pada layer

4. Selain melihat Preview dan Detail data, anda juga dapat melihat Metadata
yang dimiliki data tersebut dengan cara Klik Kanan pada Layer > Pilih
View Metadata

Gambar 2.9 Cara milihat Metadata pada suatu layer

32 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


5. Metadata adalah data yang menerangkan tentang data yang anda maksud
seperti informasi sumber daya dan status data (apakah masih dalam proses
atau sudah selesai).
Pada pilihan Metadata di menu Project anda akan menemukan beberapa
Metadata Style yang dapat anda pilih untuk membuka data anda, sehingga
anda dapat menambah atau mengurangi informasi tentang data tersebut.
Catalog menyediakan beberapa Metadata style, diantaranya adalah:
a. FGDC (Federal Geographic Data Committee) CSDGM Metadata
b. INSPIRE Metadata Directive
c. ISO (International Standarization Organization) 19139 Metadata
specification GML 3.2
d. ISO (International Standarization Organization) 19139 Metadata
specification
e. Item Description
f. North American Profile of ISO 19115 2003

Gambar 2.10 Menu project untuk memilih Metadata style

BAB 2 - Pengantar Catalog 33


Gambar 2.11 Tampilan pilihan metadata style pada Menu Project

D. Mengedit Metadata
Anda dapat melakukan Editing terhadap Metadata yang ditampilkan sesuai
dengan keinginan Anda. Pada menu Home tool bar Metadata tersedia icon
Edit Medadata, langkah yang dapat dilakukan adalah dengan Select Layer >
Klik Detail > pilih Edit Metadata pada menu home seperti yang ditunjukkan
dibawah ini:

Gambar 2.12 Tools untuk mengedit Metadata

Maka akan muncul view Edit Metadata seperti berikut:

34 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 2.13 Jendela View Edit Metadata

E. Mencari Data dengan Catalog


1. Catalog memiliki fitur Search yang sangat membantu dalam pencarian data
berdasarkan tempat, spesifikasi dan kriterianya.

Gambar 2.14 Lokasi menu search pada ArcGIS Pro

2. Untuk melakukan pencarian hanya melakukan pengetikan Nama File yang


akan dicari kemudian Klik Enter maka akan muncul hasil pencarian file
dalam seluruh folder yang terkoneksi.

BAB 2 - Pengantar Catalog 35


Gambar 2.15 Contoh Hasil Pencarian data pada Catalog

F. Terminologi Sistem Koordinat


1. Sistem Koordinat
Catalog memiliki kemampuan untuk memperbaiki system koordinat yang
ada pada suatu data, untuk melakukan pengaturan system koordiant dapat
dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini:
a. Sistem Koordinat terletak pada Tools di menu Analysis maka akan
muncul pane Geoprocessing

Gambar 2.16 Icon Tools Box pada ArcGIS Pro

36 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


b. Pada tools Data management tools > pilih Projections and
Transformation > pilih Define Projection

Gambar 2.17 Tools Define Projection untuk mengubah sistem koordinat

c. Klik pada Define Projection, kemudian akan tampil kolom seperti


dibawah ini:

BAB 2 - Pengantar Catalog 37


Gambar 2.18 Jendela Define Projection

d. Pilih data yang akan didefinisikan proyeksinya klik OK

Gambar 2.19 Memasukkan data vektor pada jendela Define Projection

38 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


e. Pilih Coordinat system yang akan digunakan > klik OK

Gambar 2.20 Memilih Coordinate system sebuah feature

2. Mengatur Tampilan Sistem Koordinat


Untuk pengaturan system koordinat pada ArcGIS Pro lakukan langkah-
langkah berikuti ini:
a. Buka kembali ArcGIS Pro pada direktori D:\File\KAB. KUNINGAN
b. Klik tombol Full Extent atau klik kanan pada layer pilih Zoom To Layer
c. Untuk memeriksa system koordinat data, klik kanan pada Layer Map
dan pilihlah Properties yang terletak pada bagian bawah dari daftar
menu yang ditampilkan di layar.

Gambar 2.21 Membuka jendela properties layer

BAB 2 - Pengantar Catalog 39


d. Kotak dialog Properties akan muncul, kemudian klik Coordinate System

Gambar 2.22 Kotak dialog Properties untuk Coordinate System

e. Sistem koordinat pada Map saat ini adalah GCS WGS 1984. Hal ini
berarti sistem koordinat yang digunakan adalah Datum WGS 1984 dan
proyeksi yang digunakan adalah Geographic Coordinate System.
f. Pada bagian bawah kotak dialog yang ditampilkan terdapat bagian yang
bertuliskan Layers. Dibawahnya terdapat informasi bahwa seluruh
layer telah menggunakan sistem koordinat yang sama yaitu GCS WGS
1984.

Gambar 2.23 Informasi Coordinate System seluruh layer yang aktif di jendela View

3. Pengaturan Koordinat Baca


ArcGIS Pro dapat memproyeksikan kembali data dari beberapa layer ke
dalam tampilan system koordinat umum dan kordinat baca yang berbeda.
Untuk dapat mengatur tampilan koordinat, dapat dilakukan dengan langkah-
langkah berikut ini:
a. Gunakan tombol Zoom In untuk memperjelas pada sebuah view yang

40 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


menampilkan Peta Administrasi Desa Kabupaten Kuningan
b. Gerakkan kursor anda pada Map View dan perhatikan pada koordinat
yang ada dibawah map view tersebut akan tampak posisi koordinat
dari kursor anda

Gambar 2.24 Posisi koordinat yang muncul pada layer

c. Dengan mengubah posisi kursor, anda akan mendapatkan nilai


koordinat yag berbeda.
d. Untuk kepentingan tertentu, anda menghendaki pembacaan koordinat
dalam satuan lagi contoh dalam satuan meter sedangkan yang
tertera dilayar adalah dalam satuan Degrees minutes seconds. Untuk
mengubahnya, klik kanan pada layer

Gambar 2.25 Mengubah tampilan koordinat menjadi UTM

BAB 2 - Pengantar Catalog 41


Setting Koordinat Kabupaten Kuningan
Pada latihan kali ini anda akan mulai bekerja dengan peta yang lebih detail.
Lakukan langkah-langkah berikut ini:
a. Klik menu Project > pilih Open. Buka dokumen peta pada direktori D\
File\KABUPATEN KUNINGAN.aprx
b. Untuk dapat mengubah tampilan system koordinat untuk data frame
tersebut dengan cara klik kanan pada layer dan pilih Properties

Gambar 2.26 Membuka jendela properties layer

c. Tampilan pada contoh ini menggunakan system kordinat yang telah


terproyeksi yaitu system koordinat proyeksi Geographic Coordinate
System > Datum World Geographic System 1984
d. Langkah-langkah untuk mengatur proyeksi peta anda menjadi WGS
1984_GCS adalah sebagai berikut:
1) Pilih Geographic Coordinate System > World > WGS 1984

42 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 2.27 Mengubah Coordinate system menjadi WGS 1984

2) Klik OK

e. Ulangi langkah-langkah diatas dengan pengaturan system koordinat


yang berbeda. Ketika anda mulai mengenal baik bagaimana pengaturan
koordinat ini bekerja, atur kembali tampilan koordinat yang berbeda
seperti UTM dan system koordinat lainnya.
f. Untuk menyimpan pekerjaan dengan cara klik menu Project > Save

4. Membuat Sebuah Template Dokumen Peta


Untuk membuat sebuah template dokumen peta agar peta yang digunakan
nantinya mempunyai format yang sama. Template ini merupakan dokumen
kosong (blank document) yang system koordinatnya akan anda atur untuk
menampilkan data pada Kabupaten Kuningan dengan kesalahan (distortion)
yang minimal. Langkah-langkah untuk pembuatan sebuah template adalah
sebagai berikut:
a. Klik menu Project dan pilih New

BAB 2 - Pengantar Catalog 43


Gambar 2.28 Membuat projek baru

b. Pada bagian System pilih salah satu template yang akan digunakan pilih
Blank, maka akan muncul layar seperti dibawah ini:

Gambar 2.29 Kotak dialog startup dengan pilihan


pada saat memulai sesi pekerjaan baru

c. Masukkan feature dengan cara klik pada menu Insert > Pilih New Map
d. Untuk memasukkan feature, pada menu Map pilih Add Data
kemudian pilih feature yang akan dimasukkan sebagai contoh shp
ADMINISTRASIDESA_AR_25K

44 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 2.30 Memasukkan feature melalui Tools Add Data

e. Untuk melakukan pengaturan template, pada menu edit klik icon


Manage Template

Gambar 2.31 Icon untuk melakukan manage template

f. Maka akan muncul manage Template Pane

BAB 2 - Pengantar Catalog 45


Gambar 2.32 Kotak dialog Manage Templates untuk memilih feature
yang akan di lakukan manage template

g. Klik feature ADMINISTRASIDESA_AR_25K > Klik New > Create


Template maka akan muncul Template Properties kemudian buatlah
nama template tersebut > klik OK

Gambar 2.33 Kotak dialog Template properties

46 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


G. Pengantar Geodatabase
1. Geodatabase Terminologi
Geodatabase adalah database relasional yang memuat informasi geografi.
Geodatabase terdiri atas Feature Classes (Spatial), Table (Non-Spatial)
dan Raster Datasets
Feature Class merupakan kumpulan dari beberapa feature yang memiliki
bentuk Geometri dan Atribut yang sama.
Feature class dalam Geodatabase dapat berupa Single Feature atau
individu dan dapat di susun dalam suatu feature datasets. Semua Feature
Datasets dalam sebuah Geodatabase menggunakan system koordinat yang
sama.
Domain digunakan untuk menentukan lingkup (Range) dan wilayah terpilih
(Selected Area) setiap jenis informasi.
Didalam Geodatabase, atribut di manage di dalam Table yang berdasarkan
rentetan sifat-sifat dasar yang sederhana, konsep dalam table tersebut
antara lain:
a. Tabel berisi Deret Garis (Row)
b. Semua row (deret baris) memiliki fields yang sama
c. Masing-masing kolom memiliki type data seperti Integer, Decimal
Number, Character, dan Tanggal
d. Bagian fungsi dan operator tersedia untuk mengatur Table dan Element
Data mereka.

Gambar 2.34 Informasi Atribut Tabel layer ADMINISTRASIDESA_AR_25K

Ada dua System Geodatabase yaitu Server-Geodatabase dan Personal


Geodatabase. Server-Geodatabase merupakan relational database
management system (Oracle, SQL-Server, DB2) dan personal Geodatabase
menggunakan Sistem Data MS-Access.
Beberapa tipe kolom attribute yang dapat di support oleh Geodatabase
antara lain:
a. Numbers : bisa berupa empat type Numeric Data, seperti: Short
Integers, Long Integers, Single Precision Floating-Point Number
(Floats) dan Double-Precision Floating Point Number (Double)
b. Text : untuk karakter huruf atau alphanumeric
c. Date : Tanggal dan waktu data
d. BLOBs : Binary Large Objects biasanya digunakan untuk menyimpan
dokumen, foto dan data besar lainnya
e. Global identifies (GlobalID dan GUID berfungsi untuk menyimpan
style string yang terdiri dari 36 karakter yang terlampir dalam kurung
keriting

BAB 2 - Pengantar Catalog 47


Terminologi dan definisi tersebut diatas akan menjadi lebih jelas jika kita
melakukan praktek langsung. Pada sub bab ini, kita kembali menggunakan
Catalog.

2. Membuat Geodatabase Baru


Untuk membuat geodatabase baru, ikuti langkah-langkah berikut ini:
a. Buka Aplikasi ArcGIS Pro > Buka Catalog > klik pada menu View,
Catalog Pane. Kemudian akan muncul kotak Catalog Pane

Gambar 2.35 Memunculkan Catalog Pane

b. Klik kanan pada Databases folder kemudian klik New File Geodatabase

Gambar 2.36 Membuat Geodatabase baru di Catalog Pane

48 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


c. Pada kotak dialog New File Geodatabase, kemudian klik browse untuk
menentukan tempat dimana akan menyimpan file geodatabase tersebut
, buat Nama > Klik Save

Gambar 2.37 Lokasi penyimpanan Geodatabase baru yang dibuat

Sebuah file geodatabase telah dibuat dan ada di lokasi folder Databases
yang kita simpan pada Catalog Pane

Gambar 2.38 Tampilan Geodatabase yang telah dibuat pada Catalog pane

BAB 2 - Pengantar Catalog 49


3. Mengimport Data ke dalam Geodatabase
a. Membuat Feature Dataset baru
Untuk membuat sebuah dataset, atau kumpulan dari beberapa Feature
Class, langkah-langkah yang perlu dilakukan antara lain:
1) Buka file Geodatabase yang telah dibuat > klik kanan mouse >
Klik new > pilih Feature Dataset

Gambar 2.39 Membuat Feature dataset baru pada Geodatabase

2) Setelah muncul kotak dialog Geoprocessing Create Feature


Dataset > buatlah Nama Feature Dataset > pilih Coordinate
System > Klik Run

50 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 2.40 Membuat nama dan mengatur Coordinate system feature dataset

Perlu diingat: Dalam melakukan penamaan didalam


Geodatabase tidak boleh menggunakan spacing

3) Maka akan muncul feature dataset baru

Gambar 2.41 Tampilan feature dataset yang telah ditambahkan pada Geodatabase

4. Membuat Feature Class Baru


Setelah membuat Feature Dataset, maka anda perlu mengisi feature dataset
tersebut dengan Feature Class. Untuk membuat Feature Class baru,
langkahnya hampir mirip dengan membuat feature dataset baru. Langkah-
langkahnya antara lain:

BAB 2 - Pengantar Catalog 51


a. Pada Catalog Pane, Klik kanan pada Feature Dataset yang telah dibuat
> Klik New > pilih New Feature Class

Gambar 2.42 Membuat Feature class baru pada feature dataset

b. Pada kotak dialog Geoprocessing Create New Feature Class > Buat
Nama Feature Class > pilih Geometry Type > pilih Template Feature
Class > Klik Run

Gambar 2.43 Membuat nama dan mengatur Coordinate system feature class

52 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


c. Maka akan muncul Feature Class baru

Gambar 2.44 Tampilan feature class yang telah ditambahkan pada feature dataset

d. Untuk membuka Feature Class tersebut, maka kita perlu hanya perlu
melakukan klik tahan (drag) Feature Class tersebut ke dalam layer
Map yang aktif

Gambar 2.45 Memasukkan feature class pada Map View

5. Mengimport Data File kedalam Feature Dataset


Setelah membuat feature class baru, untuk mengisi feature dataset tersebut
maka anda perlu melakukan import data. Umumnya, anda harus membuat
shapefile terlebih dahulu yang telah berisi data atribut yang nantinya akan
dimasukkan kedalam feature class tersebut. Untuk melakukan import data,
dapat melakukan langkah-langkah berikut ini:

BAB 2 - Pengantar Catalog 53


a. Klik kanan pada Feature Dataset yang telah dibuat > pilih import
b. Pada Input Features masukkan shapefile yang akan di import menjadi
feature class contoh shp “ADMINISTRASIDESA_AR_25K” > Buat Nama
Feature Class > klik Run

Gambar 2.46 Jendela Geoporcessing untuk import data pada feature dataset

c. Maka akan muncul Feature Class baru

Gambar 2.47 Tampilan feature class baru yang telah ditambahkan


pada feature dataset

54 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


6. Menambah Data Baru ke Dalam Sebuah Peta
a. Anda dapat memulainya dengan membuka ArcGIS Pro dan pilih Blank
b. Tambahkan Feature Classes berikut kedalam Content yang berasal
dari Geodatabase Kabupaten Kuningan
1) Batas_Administrasi_Desa_AR
2) Batas_Administrasi_Desa_LN
c. Lakukan penyesuaian display map sesuai dengan batas wilayah
d. Simpan Map document dengan nama Kabupaten Kuningan.aprx

BAB 2 - Pengantar Catalog 55


BAB 3
REKTIFIKASI
Tujuan Instruksional Umum (TIU):
Mampu menjelaskan pengertian rektifikasi.

Tujuan Instruksional Khusus (TIK):


• Mampu menampilkan data raster, proses rektifikasi, dan menyiapan semua
layer data spasial.
• Mampu menyiapkan layer image, menambahkan titik kontrol, dan rektifikasi
menggunakan titik kontrol dari GPS.
• Mampu menggunakan tabel data, proses pengaturan, menyimpan hasil
rektifikasi, dan menampilkan citra hasil rektifikasi.

57
A. Pengertian Rektifikasi
Data raster biasanya diperoleh dari hasil scanning peta, foto udara dan citra
satelit belum berisi informasi yang menunjukkan referensi spasial, baik yang
tersimpan didalam file atau yang disimpan sebagai suatu file yang terpisah.
Sehingga untuk menggunakan beberapa data raster secara bersama dengan data
spasial yang lain yang sudah ada, diperlukan proses Georeferencing kedalam
sebuah system koordinat yang disebut sebagai Koreksi Geometric.
Geometrik citra adalah korelasi antara koordinat suatu obyek (x,y) pada citra
dengan koordinat (x,y) pada permukaan bumi. Koreksi geometric diperlukan
untuk menghilangkan distorsi geometric pada citra dan juga mendapatkan
hubungan antara system koordinat citra (baris, kolom) dengan system koordinat
proyeksi. Koreksi ini merupakan proses mentransformasi koordinat titik-titik
pada citra yang masih mengandung kesalahan geometric menjadi citra yang
benar.
Dalam pekerjaan koreksi geometrik, terdapat satu tahap yang dikenal
dengan nama Rektifikasi. Rektifikasi adalah suatu proses pekerjaan untuk
memproyeksikan citra yang ada ke bidang datar dan
menjadikan bentuk konform (sebangun) dengan sistem proyeksi peta yang
digunakan, juga terkadang mengorientasikan citra sehingga mempunyai arah
yang benar (Erdas, 1991).
Untuk keperluan rektifikasi citra satelit, dibutuhkan beberapa koordinat titik
kontrol lapangan sebagai bagian dari titik sekutu. Koordinat titik kontrol
lapangan ini dapat diperoleh dari pengukuran langsung di lapangan dengan GPS
atau interpolasi dari peta dasar yang sudah ada.
Banyaknya titik kontrol yang harus anda buat tergantung pada kompleksitas
dari bentuk transformasi polynomial yang rencananya akan anda gunakan
untuk mengubah dataset raster ke dalam koordinat peta. Untuk hasil rektifikasi
yang baik, anda harus menyebarkan secara merata titik kontrol dibandingkan
dengan hanya memusatkannya dalam satu area.
Ada beberapa alasan untuk melakukan rektifikasi, antara lain :
1. Untuk perbandingan sebuah pixel dalam beberapa aplikasi seperti
perubahan yang terjadi atau pemetaan kelembaman panas (perbandingan
citra yang diambil pada siang dan malam hari)
2. Untuk membangun basis data sebuah pemodelan SIG
3. Untuk identifikasi sampel yang mengacu pada koordinat peta
4. Untuk membuat peta foto yang berskala tepat
5. Untuk keperluan tumpang susun (overlay) sebuah citra dengan data vektor
6. Untuk membandingan sebuah citra dalam berbagai skala
7. Untuk meningkatkan ketepatan hitungan jarak dan luas pada citra
8. Untuk membuat mosaik citra
9. Berbagai aplikasi lain yang membutuhkan identifikasi sebuah lokasi
geografis secara teliti
Parameter tingkat keakurasian dari proses rektifikasi ini adalah nilai yang
dipresentasikan oleh selisih antara koordinat titik kontrol hasil transformasi
dengan koordinat titik kontrol, yang dikenal dengan nama RMS (Root Mean
Square) Error. Nilai RMS Error yang rendah akan menghasilkan hasil
rektifikasi yang akurat. Sebagai contoh, hasil transformasi boleh jadi masih
berisi kesalahan yang significant karena rendahnya/sedikitnya titik control
yang dimasukkan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi RMS Error ini yaitu :

58 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


1. Tingkat ketelitian titik kontrol lapangan
2. Tingkat ketelitian titik kontrol citra
3. Jumlah dan distribusi letak titik control
4. Model transformasi yang digunakan

B. Menampilkan Data Raster


1. Pada ArcGIS Pro buka projek document D:\FILE atau folder penyimpanan
peta yang berekstensi .jpeg/.jpg atau .tif
2. Buka ArcGIS Pro dengan klik Start > ArcGIS Pro > Pilih Blank > dan Buat
Nama Dan Tempat Penyimpanan Projek > Klik OK

Gambar 3.1 Kotak dialog startup untuk membuat projek baru

3. Pada Menu Insert > pilih Tools New Map, maka akan muncul View Map

Gambar 3.2 Tampilan View Map awal

BAB 3 - Rektifikasi 59
4. Pada Menu Map > pilih tools Add Data > Data > Browse peta jpg yang
telah disimpan > Klik OK

Gambar 3.3 Memasukkan file yang ingin di rektifikasi melalui tools Add Data

C. Proses Rektifikasi
Rektifikasi merupakan proses transformasi data, dari data yang belum
mempunyai koordinat geografis menjadi data yang akan mempunyai koordinat
geografi (ber-Georeferensi). Data yang sudah direktifikasi selanjutnya dapat di
tumpangsusunkan atau di overlaykan dengan beberapa data lain yang sudah
terektifikasi (sudah ber-Georeferensing) terlebih dulu seperti data raster/image
(foto udara, citra satelit atau peta scan dengan data spasial) di dalam GIS. Proses
rektifikasi dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
1. Menampilkan Tools Georeferencing
Jalankan program ArcGIS Pro seperti pada bagian B pada BAB ini. Pada menu
utama terdapat Toolbar Imagery > pilih Tools Georeference

Gambar 3.4 Tampilan Toolbar Imagery

2. Maka akan muncul seluruh Tools Georeferencing

Gambar 3.5 Tampilan tools Georeferencing

60 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


D. Menyiapan Semua Layer Data Spasial
1. Untuk membuktikan apakah data raster sudah terektifikasi atau belum.
Maka perlu untuk membuktikan apakah data raster tersebut sudah dapat di
tumpangsusunkan/ dioverlaykan dengan data yang sudah bergeoreferensi
atau belum
2. Siapkanlah Data shapefile atau data lainnya yang luasan wilayahnya lebih
besar. Sebagai contoh pada latihan kali karena akan merektifikasi Peta Tanah
Semarang, maka perlu disiapkan Shapefile Administrasi Jawa Tengah.
3. Masukkan data shapefile Batas Administrasi Kabupaten di Provinsi
Jawa Tengah dengan cara pada menu Map pilih menu Add Data > Data >
Browse Adm_Kabupaten.shp > klik OK

Gambar 3.6 Memasukkan data shapefile melalui tools Add Data

4. Setelah muncul layer shapefile Adm_Kabupaten.shp, supaya data raster


yang di georeferensingkan nanti terlihat bertumpang susun atau tidak,
maka pilihlah Hollow pada Properties warna layer

Gambar 3.7 Mengatur layer menjadi tampilan hollow

BAB 3 - Rektifikasi 61
E. Menyiapkan Layer Image
1. Tambahkan data yang akan direftikasi dengan cara klik pada Menu Map >
pilih tools Add Data > Data > Browse peta jpg yang telah disimpan >
pilih Tanah Semarang.jpg > Klik OK

Gambar 3.8 Memasukkan file yang ingin di rektifikasi melalui tools Add Data

2. Maka akan muncul view Map Tanah Semarang.jpg, apabila tidak muncul
pada view Map maka klik kanan pada layer Tanah Semarang.jpg > pilih
Zoom To Layer

Gambar 3.9 Tampilan peta Tanah Semarang.jpg pada Map View

62 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


3. Untuk mengatur skala image agar sesuai dengan tampilan basis data, maka
gunakanlah Tool Georeference > Fit To Display. Maka image dan basis
data bisa ditampilkan. Dikarenakan data raster Tanah Semarang.jpg belum
memiliki georeferensi maka data raster ini belum sesuai atau tumpang
susun engan data Shapefile Adm_Kabupaten.

Gambar 3.10 Tools Fit to display untuk mengatur data sesuai dengan display layer

F. Menambahkan Titik Kontrol


Untuk melakukan rektifikasi, anda perlu melakukan peregistrasian koordinat
pada data raster anda terhadap system koordinat yang ada pada basis data.
Agar titik image raster tepat atau identik dengan titik-titik kontrol yang terdapat
pada basis data, lakukanlah langkah-langkah berikut ini:
1. Pada menu Georeference klik toolbar Add control point

Gambar 3.11 Tools Add Control Point pada toolbar Georeference

2. Pilih 4 titik koordinat yang akan dimasukkan untuk proses rektifikasi


3. Lakukan zoom In ke arah point kontrol kemudian klik kiri dan lakukan klik
kanan, maka akan keluar kotak dialog Target Coordinates, masukkan titik
koordinat kedalam kotak dialog tersebut > klik OK

BAB 3 - Rektifikasi 63
Gambar 3.12 Memasukkan Control point melalui kotak dialog Target Coordinates

4. Lakukan langkah yang sama sampai minimal 4 titik kontrol, setelah selesai
maka akan muncul tanda point kontrol seperti gambar dibawah ini

Gambar 3.13 Tampilan View Map setelah dimasukkan 4 Control point

5. Pada kotak dialog Georeferencing akan muncul RMS error atau selisih

64 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


antara koordinat titik kontrol hasil transformasi dengan koordinat titik
control.
6. Selain mengetahui tingkat error titik control yang dibuat dengan
koordinat sesungguhnya, anda bisa mengaktifkan Topography atau dengan
mengaktifkan shapefile Adm_Kabupaten.shp. Apabila data raster sudah
terektifikasi, maka data raster tersebut akan bertumpang susun dengan
data topography atau shp yang ada

Gambar 3.14 Tampilan data yang telah dilakukan rektifikasidengan ditumpuk de�
-
gan data shapefile Jawa Tengah

7. Untuk menyimpan kontrol poin yang anda buat, klik Export Control Point

Gambar 3.15 Tools Export Control Point untuk menyimpan kontrol poin

8. Setelah itu akan muncul kotak dialog penyimpanan Control Point >
pilihlah tempat penyimpanan > Buat nama penyimpanan > klik Save

Gambar 3.16 Mengatur tempat penyimpanan kontrol poin

BAB 3 - Rektifikasi 65
G. Rektifikasi Menggunakan Titik Kontrol dari GPS

H. Menggunakan Tabel Data


Pada menu Georeference, terdapat tools Control Point Table untuk
memasukkan titik-titik koordinat sebagai kontrol point

Gambar 3.17 Tools Control Point Table pada menu toolbar Georeference

Masukkan koordinat titik kontrol sesuai dengan yang ada di data raster, apabila
terjadi kesalahan pada saat melakukan entri data maka bisa melakukan dengan
pilih koordinat yang dihapus kemudian klik tombol delete selected

Gambar 3.18 Ikon tools untuk menghapus control point yang sudah dibuat

I. Proses Pengaturan
Tingkat penyimpangan adalah nilai yang menyatakan tingkat kecocokan antara
lokasi sebenarnya dengan lokasi transformasi sebagai Titik kontrol output. Jika
tingkat penyimpangan cukup tinggi sebaiknya hapus titik tersebut dari dalam
tabel dan klik Delete.
Jumlah titik kontrol tergantung pada kebutuhan, dari Table Georeferensi
anda bisa melakukan transformasi pertama, kedua, atau ketiga. Transformasi
membandingkan koordinat pada image dengan titik-titik kontrol (minimal 3
atau 4 titik kontrol) untuk menyelaraskan koordinat image kedalam peta dasar
(basis data).
1. Transformasi pertama (1st) akan memindahkan image ke atas, bawah,
kiri atau kanan, image akan tertarik lebih lebar atau lebih kecil, atau
image terputar. Transformasi kedua (2nd) dan ketiga (3rd) akan lebih
menyelaraskan data secara polynomial, memungkinkan titik-titik tersebut
berpindah tidak selaras (be shifted in non-uniform manner).

66 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 3.19 Tools Transformation untuk melakukan pengaturan penyelerasaan
control point yang telah dibuat

J. Menyimpan Hasil Rektifikasi


Untuk menyimpan hasil rektifikasi, maka lakukan langkah-langkah berikut
1. Pada toolbar Georeference > pilih Save As New

Gambar 3.20 Tools menyimpan hasil rektifikasi

2. Akan muncul kotak dialog penyimpanan, simpan dan buatlah nama File >
Klik OK

BAB 3 - Rektifikasi 67
Gambar 3.21 Tools menyimpan hasil rektifikasi

3. Cek pada folder penyimpanan, maka akan ada file raster baru yang
berekstensi .tif

Gambar 3.22 Tampilan file hasil rektifikasi pada menu Explorer

K. Menampilkan Citra Hasil Rektifikasi


Untuk menampilkan kembali data raster hasil rektifikasi, ikuti langkah-langkah
berikut:
1. Buka program ArcGIS Pro dengan klik start > ArcGIS Pro > klik Blank >
Atur tempat penyimpanan > klik OK

68 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 3.23 Kotak dialog startup untuk membuat projek baru

2. Pada menu Insert> klik New Map, maka akan muncul jendela Map

Gambar 3.24 Tampilan View Map awal

3. Pada menu Map > klik Add Data > Data > Browse raster hasil rektifikasi
yang telah berekstensi .tif > klik OK

BAB 3 - Rektifikasi 69
Gambar 3.25 Memilih file hasil rektifikasi melalui tools Add Data

4. Akan muncul data raster hasil rektifikasi yang telah bertumpang susun
dengan data topography

Gambar 3.26 Tampilan peta Tanah Semarang.jpg setelah di rektifikasi pada Map
View

70 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


BAB 4
MEMBUAT DATA SPASIAL
Tujuan Instruksional Umum (TIU):
Mampu membuat data spsial.

Tujuan Instruksional Khusus (TIK):


• Mampu menjelaskan pengertian digitasi peta
• Mampu memahami dalam metode digitasi
• Mampu menambah data gambar, membuat layer/Shapefile, menentukan sistem
koordinat shapefile, digitasi, snapping, memulai digitasi, menyimpan hasil
digitasi, anotasi Sederhana, membuat layer point dari teks file, membuat link ke
database acces, import data MapInfo, dan labelling lanjutan.
• Mampu memahami dalam pengaturan advance simbol layer untuk titik.

71
A. Pengertian Digitasi Peta
Digitasi secara umum dapat didefinisikan sebagai proses konversi data analog
ke dalam format digital. Objek-objek tertentu seperti jalan, rumah, sawah dan
lain-lain yang sebelumnya dalam format raster pada sebuah citra satelit resolusi
tinggi dapat diubah kedalam format digital dengan proses digitasi.

B. Metode Digitasi
Proses digitasi secara umum dalam dua macam:
1. Digitasi menggunakan digitizer
dalam proses digitasi ini memerlukan sebuah meja digitasi atau digitizer.
2. Digitasi onscreen di layar monitor
Digitasi onscreen paling sering dilakukan karena lebih mudah, tidak
memerlukan tambahan peralatan lainnya dan lebih mudah untuk dikoreksi
apabila terjadi kesalahan.

C. Menambah Data Gambar


Untuk menambah data gambar kedalam ArcGIS Pro, pada menu Map > Add
Data (pastikan data gambar atau raster yang dipilih adalah raster yang sudah
tergeoreferensi.

Gambar 4.1 Memilih file hasil rektifikasi melalui tools Add Data

D. Membuat Layer/Shapefile
Langkah-langkah untuk memulai digitasi onscreen adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi terlebih dahulu objek-objek yang akan didigitasi.
2. Setelah objek teridentifikasi, buatlah feature class melalui Catalog. Untuk
membuka catalog hanya perlu klik menu Catalog.

72 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 4.2 Membuka menu catalog

3. Setelah Catalog terbuka, masuklah ke dalam folder dimana feature class


yang akan dibuat ingin disimpan. Pada contoh berikut kita akan menyimpan
feature class di folder D:\File\Digitasi
4. Klik kanan pada catalog pane, kemudian akan muncul beberapa pilihan,
Pada folder Databases, klik kanan kemudian klik New File Geodatabase

Gambar 4.3 Membuat geodatabase baru pada catalog pane

BAB 4 - Membuat Data Spasial 73


5. Pilihlah folder penyimpanan pada D:\File\Digitasi > Buat nama file
geodatabase > klik save

Gambar 4.4 Mengarahkan folder penyimpanan dan pemberian nama Geodatabase

6. Akan muncul file geodatabase baru dengan nama Tanah Semarang.gdb

Gambar 4.5 Tampilan Geodatabase Tanah Semarang pada Catalog Pane

7. Pada geodatabase Tanah Semarang.gdb klik kanan > New > Feature class

74 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 4.6 Membuat feature class baru

8. Akan muncul feature class pane, kemudian Buatlah Nama Feature Class >
pada Geometry type pilih polygon > pada Coordinate system pilih WGS
1984

Gambar 4.7 Membuat nama dan mengatur Coordinate system feature class

9. Klik Run

BAB 4 - Membuat Data Spasial 75


E. Menentukan Sistem Koordinat Feature Class
Untuk menentukan system koordinat feature class dilakukan pada saat
pembuatan feature class itu sendiri. Pada icon Coordinat System > pilih
WGS 1984 > Klik OK

Gambar 4.8 Jendela Geoprocessing untuk mengubah Coordinate system pada fea-
ture class

F. Digitasi
1. Setelah feature class telah berhasil dibuat, selanjutnya siap untuk
dilaksanakan proses digitasi. Buka kembali pane Map. Kemudian
tambahkan feature class, menggunakan tombol Add Data

Gambar 4.9 Memilih feature class Peta Tanah melalui tools Add Data

76 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


2. Untuk memulai digitasi, pilih menu Edit, maka akan muncul tools
Editor

Gambar 4.10 Tampilan Menu toolbar Editor

3. Klik tools Create maka akan muncul jendela Create Feature > pilih
icon polygon

Gambar 4.11 Tampilan icon polygon pada jendela Create feature

G. Snapping
Snapping adalah suatu tool yang sangat berguna untuk mendeteksi titik
(vertex), ujung garis (End), atau tepi (Edge) dari vektor shapefile atau feature
class. Tool ini sangat bermanfaat untuk menghubungkan atau menghimpitkan
antar garis atau titik dalam proes digitasi, sehingga bisa mereduksi kesalahan
dalam digitasi berupa garis yang tidak bersambung atau berhimpit.
1. Untuk mengaktifkan snapping pilih tools snapping pada menu Edit > klik
icon snapping

Gambar 4.12 Icon Snapping pada menu toobar Edit

2. Maka tulisan Snapping is off akan berubah menjadi Snapping is on

BAB 4 - Membuat Data Spasial 77


Gambar 4.13 Beberapa tools pada snapping

3. Pada menu snapping, terdapat beberapa tools yang berbeda antara lain:

Gambar 4.14 Fungsi masing-masing tools snapping

H. Memulai Digitasi
1. Pada menu utama Map, klik pada layer Peta_Tanah sebagai layer yang akan
didigitasi
2. Pilih Create > muncul kotak Create feature > pilih polygon

Gambar 4.15 Tampilan jendela create feature untuk memulai digitasi

3. Untuk memulai digitasi arahkan mouse ke objek “polygon tanah” dalam


gambar, klik pada sebuah titik permulaan, kemudian ikuti sepanjang polygon
tersebut dengan mouse. Klik pada tiap-tiap belokan atau persimpangan
polygon (setiap klik akan menghasilkan vertex), sehingga gambar
polygon sesuai dengan polygon yang ada pada data raster yang didigitasi.

78 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Digitasi Polygon

Gambar 4.16 Tampilan layer saat proses digitasi

4. Untuk mendigitasi layer-layer yang lain, ganti nama layer pada Content.
5. Untuk menghentikan digitasi, cukup double click pada titik akhir digitasi.

I. Menyimpan Hasil Digitasi


Untuk menyimpan hasil digitasi, klik icon save pada menu Edit, maka akan
muncul jendela perintah menyimpan klik Yes

Gambar 4.17 Jendela pilihan save edit

J. Anotasi Sederhana
Untuk membuat anotasi dengan teks dapat dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Pada pane Catalog, pilih Database > Tanah Semarang.gdb
2. Klik kanan pada Tanah_Semarang.gdb > New > New Annotation feature
class

BAB 4 - Membuat Data Spasial 79


Gambar 4.18 Membuat Annotasi baru

3. Maka akan muncul kotak dialog Create Annotation feature class

Gambar 4.19 Kotak dialog Create Annotation Feature Class

80 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


4. Buat nama feature class > pilih koordinat sistem dan clik create
feature class

Gambar 4.20 Pemberian nama dan pengaturan annotation feature class

Gambar 4.21 Pengaturan skala dan tampilan koordinat pada anotasi

BAB 4 - Membuat Data Spasial 81


Gambar 4.22 Pengaturan coordinate system pada Annotasi

5. Maka akan muncul Annotasi Feature class baru

Gambar 4.23 Tampilan Annotation feature class baru pada geodatabase

82 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


6. Untuk mengatur Properties Annotasi, klik kanan pada Annotasi Tanah >
Annotation Feature Class Properties

Gambar 4.24 Membuka Annotation Feature Class Properties

7. Untuk memberikan teks pada layer annotasi, klik layer annotasi Tanah_
Semarang > Pilih Create > tulis symbol yang diinginkan. Pada contoh kali
ini, penulis menuliskan nama tempat Tugu

Gambar 4.25 Tampilan Edit Annotation Feature Class

8. Maka akan muncul symbol Tugu di layer

BAB 4 - Membuat Data Spasial 83


Gambar 4.26 Contoh anotasi yang dibuat

9. Untuk mengubah jenis tulisan, pada databases > Tanah_Semarang.


gdb>pilih feature annotation Tanah klik kanan pilih Annotation Feature
Class Properties

Gambar 4.27 Membuka Annotation Feature Class Properties untuk mengganti jenis
tulisan anotasi

10. Akan muncul jendela Annotation Feature Class Properties

84 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 4.28 Jendela Annotation Feature Class Properties

11. Anda dapat merubah Jenis Font, posisi dan lainnya pada menu properties
> klik Apply

Gambar 4.29 Beberapa menu untuk mengubah jenis font, posisi dan lainnya pada
menu properties Annotation Feature Class Properties

BAB 4 - Membuat Data Spasial 85


12. Akan muncul jendela Penyimpanan Symbol > Klik Ok

Gambar 4.30 Jendela penyimpanan simbol anotasi

K. Membuat Layer Point dari Teks File


1. Untuk membuat sebuah dokumen ArcGIS Pro baru, maka anda silahkan
menggunakan file template yang sudah disimpan maupun dengan membuat
projek ArcGIS Pro baru dengan klik Start > ArcGIS Pro > Blank > Buat
tempat penyimpanan > klik OK

Gambar 4.31 Kotak dialog startup untuk membuat projek baru

2. Pada menu Map akan muncul topography secara default, arahkan layar
Topography pada wilayah Jawa Barat

Gambar 4.32 Tampilan View Map awal

86 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


3. Titik yang akan ditampilkan pada latihan ini adalah titik koordinat
pengambilan Sampel Tanah di wilayah Kabupaten Indramayu. Perlu
diketahui bahwa titik koordinat setiap lokasi telah tercantum dalam tabel
yang berekstensi Excel Workbook

Gambar 4.33 Data koordinat titik sampel pada microsoft excel

4. Klik tombol tambah data baru pilihlah Add Data XY Event Data untuk
menambah data baru berformat Excel workbook sebagai layer baru

Gambar 4.34 Menu pilihan Add Data koordinat X dan Y

BAB 4 - Membuat Data Spasial 87


5. Akan muncul jendela Geoprocessing Make XY Event Layer

Gambar 4.35 Jendela Geoprocessing Make X,Y Event Layer3

6. Masukkan XY Table dengan klik tanda pada kotak dialog tersebut > Arahkan
pada letak Koordinat Lapang.xlsx > pilih sheet yang berisi koordinat
lapang akan dimunculkan di layer > klik OK

88 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 4.36 Memilih file Excel koordinat titik sampel

Gambar 4.37 Memilih sheet pada file Excel untuk di Add Data

7. Maka tabel koordinat akan muncul dalam kotak dialog > Lakukan
penyesuaian > Klik Run

BAB 4 - Membuat Data Spasial 89


Gambar 4.38 Pengaturan pada Jendela Geoprocessing Make X,Y Event Layer

8. Koordinat Lapang pada Tabel Excel akan muncul pada layer Map

Gambar 4.39 Tampilan Map View yang telah dimasukkan data X dan Y titik sampel

9. Selanjutnya anda akan mengeksport event layer tersebut menjadi sebuah


Feature class. Klik kanan pada layer Sheet4.Layer dan pilih Data > Export
Features

90 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 4.40 Export data X dan Y

10. Pada kotak dialog Copy Features atur directory dan Nama File > Klik Run

Gambar 4.41 Jendela Geoprocessing Copy Features

BAB 4 - Membuat Data Spasial 91


11. Maka akan muncul shapefile baru pada layer

Gambar 4.42 Shapefile titik sampel

12. Simpan lah Dokumen Peta hasil kerja Anda

L. Membuat Link ke Database Acces


Personal Geodatabase (.mdb) tidak support dalam ArcGIS Pro 64 bit

M. Import Data MapInfo

N. Labelling Lanjutan
Terkadang dalam melihat layer, anda ingin menggunakan label untuk
menyampaikan informasi dibandingkan dengan yang terdapat dalam single
field. Anda dapat menampilkan teks dari banyak field tetapi akan lebih sulit
untuk dibaca. Alternatif laina adalah dengan mengubah jenis tampilan label
berdasarkan nilai pada field kedua.
1. Pada File dissolve Suhu Kabupaten Sukabumi, bukalah Tabel Data Atribut.
Perhatikan ada field “Suhu” yang menampilkan informasi tentang rentang
suhu yang ada di Kabupaten Sukabumi yang diberikan pada setiap site.
2. Sekarang anda akan mendefinisikan kelas-kelas yang menentukkan
bagaimana label akan ditampilkan. Anda akan menampilkan label Nama Site
dengan menggunakan warna teks yang berbeda tergantung tingkat suhu
yang ada.
a. Pada Layer dissolve Suhu > klik kanan dan pilih lah Label > Label
Properties

92 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 4.43 Memunculkan menu Labelling Properties

3. Maka akan muncul kotak dialog Label Class

Gambar 4.44 Kotak dialog Label Class

4. Klik ikon SQL Query untuk mendefinisikan record mana yang kan
masuk pada kelas ini, SQL Query berguna untuk menefinisikan record mana
yang akan masuk pada kelas ini. Klik Add Clause

BAB 4 - Membuat Data Spasial 93


5. Untuk mendefinisikan record mana yang akan masuk pada field Suhu, Pilih
Suhu > Begin with > 17.71-21,63 > klik Add

Gambar 4.45 Memilih field yang akan dimunculkan

6. Maka SQL Clause akan bertambah > klik Apply

Gambar 4.46 Tampilan SQL Clause yang dibuat

7. Maka tampilan layer akan berubah dengan hanya menampilkan label yang
telah dikelaskan

94 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 4.47 Tampilan Map View dengan label

8. Untuk mengubah label teks menjadi warna merah, pilih lah menu symbol >
Appearance > Color > klik Apply

Gambar 4.48 Kotak Dialog Class untuk mengubah simbol label

BAB 4 - Membuat Data Spasial 95


9. Maka label akan berubah menjadi warna merah

Gambar 4.49 Tampilan Map View dengan label


yang telah diubah simbolnya

O. Pengaturan Advance Simbol Layer untuk Titik


Sekarang anda akan meliha beberapa symbol yang lebih advance untuk layer
raster_Suhu
1. Aktifkan Layer raster_Suhu. Layer ini merupakan hasil proses pengolahan
data citra yang menunjukkan suhu di Kabupaten Sukabumi
2. Ubah tampilan layer raster_Suhu untuk menunjukkan tampilan katergori
dengan menggunakan Unique Values pada field Gridcode dengan cara klik
kanan > Symbology

96 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 4.50 Memunculkan menu Symbology

3. Maka akan muncul kotak dialog Symbology

Gambar 4.51 Kotak Dialog Symbology

BAB 4 - Membuat Data Spasial 97


4. Ubahlah Single symbol menjadi Unique Values

Gambar 4.52 Mengubah Single symbol menjadi Unique Values

5. Pada Field 1 pilih Gridcode

Gambar 4.53 Mengubah field yang akan di lakukan symbologi

98 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


6. Maka tampilan layer akan berubah menjadi memiliki beberapa kelas,
tergantung banyak kelas Gridcode yang ada

Gambar 4.54 Tampilan layar setelah di symbologi

7. Untuk mengubah symbol, klik dua kali pada symbol yang sebenarnya untuk
membuka jendela “Format Symbol”, Silahkan melakukan penyesuaian
kemudian klik Apply untuk menggunakan format symbol yang diinginkan.

Gambar 4.55 Mengubah format simbol

BAB 4 - Membuat Data Spasial 99


BAB 5
MENGEDIT DATA VEKTOR
Tujuan Instruksional Umum (TIU):
Mampu mengedit data vektor.

Tujuan Instruksional Khusus (TIK):


• Mampu membuat setting Snap
• Mampu menambah feature linier
• Mampu menambahkan feature titik menggunakan koordinat absolut

101
A. Mengedit Data Vektor
Langkah awal untuk mengedit data vektor adalah dengan membuat beberapa
data geodatabase. Pada latihan ini, anda akan membuat batas darah pemukiman
di Kota Jakarta Utara. Anda akan membutuhkan foto udara yang memberika
informasi tentang pemukiman di Jakarta Utara
1. Pada ArcGis Pro, klik tombol Add Data yang terdapat pada menu Map dan
tambahkan file D:\File\LATIHAN GIS 2016\DEM JABAR\srtm_mk_58_14.
tif untuk membuka Data Elevasi Model Jawa Barat

Gambar 5.1 Memilih file citra melalui tools Add data

2. Klik kanan pada Contents foto udara lalu pilih Zoom To Layer

Gambar 5.2 Mengarahkan display ke citra dengan Zoom to layer

102 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


3. Sekarang perhatikan secara seksama foto udara tersebut. Untuk foto udara
yang berjenis spot, maka tampilan pemukiman akan berwarna pink cerah
dan dapat diinterpretasi dengan lebih mudah dibandingkan jenis Citra
Landsat. Namun, saat ini anda akan lebih fokus pada bagaimana pengeditan
penggunaan ArcGIS Pro dari pada menjadi ahli interpretasi.
4. Gunakan kembali tools Add Data dalam menambahkan layer Batas
Administrasi kecamatan Jakarta Utara dan Pemukiman Jakarta Utara
dari geodatabase Jakarta utara ke dalam dokumen peta

Gambar 5.3 Memilih file shp Pemukiman melalui tools Add Data

5. Untuk mempermudah membedakan polygon batas administrasi kecamatan


dengan pemukiman, ubahlah symbol Adiministrasikecamatan_AR_25K
menjadi Extent hollow Wide

Gambar 5.4 Mengatur layer menjadi tampilan hollow

6. Perbesar tampilan pada salah satu area pemukiman

BAB 5 - Mengedit Data Vektor 103


Gambar 5.5 Perbesar ke areal yang akan di edit

7. Untuk memulai pengeditan, pada menu Edit > Klik Create maka akan
muncul jendela Create Feature > pilihlah layer pemukiman > pilih Tools
Polygon

Gambar 5.6 Beberapa tools pada edit polygon pada menu create feature

8. Digitasi polygon baru dengan cara menambahkan verteks dan mengklik


dua kali untuk menutup polygon tersebut (mulai pada area pemukiman)

104 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 5.7 Contoh tampilan verteks pada poligon hasil editing

9. Catatam : Anda dapat menggunakan Scroll Bars pada tampilan peta ketika
anda sedang mendigitasi

Gambar 5.8 Beberapa tools sketsa editing

BAB 5 - Mengedit Data Vektor 105


10. Untuk melakukan sketsa garis secara umum, gunakan Line tool

11. Untuk melakukan sketsa garis dengan mengawali dari angle kanan gunakan
Right Angle Line Tool

12. JIka pada digitasi, perlu dilakukan pembentukan garis melengkung dianara
dua titik maka anda dapat menggunakan Arc Segment tool

13. Untuk menentukkan garis mana yang telah didigitasi dan kemana arah
lintasannya, anda dapat mengikuti arah lintasan digitasi dengan Trace Tool

14. Apabila proses digitasi telah selesai, maka untuk melakukan selesai selain
dengan klik dua kali, anda dapat menggunakan Finish Tool

106 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


15. Apabila dalam proses digitasi anda ingin melakukan pembatalan atau
penghapusan pada verteks yang telah dibuat, maka anda dapat menggunakan
Cancel Tool

B. Membuat Setting Snap


Untuk membantu anda dalam melakukan digitasi area Pemukiman ataupun
Jaringan Jalan di Kota Jakarta Utara, anda dapat membuka Snapping Tool yang
berfungsi untuk melekatkan garis pada Verteks, Edge ataupun End dari garis
1. Pada menu Edit, klik Snapping Tool, maka pengaturan akan berubah yang
awalnya off menjadi on

Gambar 5.9 Menghidupkan snipping tool

2. Buatlah layer PEMUKIMAN_AR_25K semi transparant untuk memberikan


pandangan dari foto tentang wilayah yang anda ingin digitasi. Caranya
dengan klik dua kali pada Symbol layer di Content

Gambar 5.10 Mengubah format symbol

3. Maka akan muncul kotak dialog Format Polygon Symbol > pilih Properties

BAB 5 - Mengedit Data Vektor 107


Gambar 5.11 Jendela properties symbology untuk format simbol poligon

4. Selanjutnya pada color pilih Color Properties

Gambar 5.12 Jendela color properties

108 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


5. Untuk mengatur transparansi warna layer, atur transparansi dengan
memasukkan angka dari 0 sampai 100. Semakin besar angka yang
dimasukkan maka akan semakin hilang/transparan dari tampilan layer
PEMUKIMAN_AR_25K kemudian klik OK dan klik Apply

Gambar 5.13 Mengubah Transparasi warna simbol pada Color Editor

6. Tampilan layer akan berubah menjadi transparan

Gambar 5.14 Tampilan Layar transparan

7. Tambahkan atribut yang anda mau. Untuk melakukannya, pilih tools


Attributes yang terletak di menu Edit. Catat bahwa untuk description anda
dapat memilih obyek dati daftar yang ada

BAB 5 - Mengedit Data Vektor 109


Gambar 5.15 Tools untuk mengisi data atribut pada poligon

8. Jika anda telah membuat beberapa polygon, anda dapat membuka table
atrribut dengan cara klik kanan pada layer PEMUKIMAN_AR_25K pilih
Attribute Table

Gambar 5.16 Membuka Atribute Table

110 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


9. Setelah melakukan pengeditan, maka jangan lupa untuk menyimpan dengan
mengklik Save Tool

Gambar 5.17 Tools menyimpan hasil editing

10. Akan muncul kotak dialog apakah akan menyimpan hasil Edit, Klik Yes

Gambar 5.18 Jendela penyimpanan hasil edit/digitasi

C. Menambah Feature Linier


Dalam proses pendigitan kelas pemukiman, anda harus memperhatikan feature
dan kenampakan objek pada citra satelit atau foto udara, bukan berdasarkan
garis pemukiman seperti yang terdapat pada peta analog.
Anda akan membutuhkan beberapa perubahan pada setting untuk memperjelas
kenampakkan objek yang akan didigitai yaitu:
1. Pastikan bahwa feature terdapat di Contents dengan melihat ada tidak nya
layer

Gambar 5.19 Tampilan feature yang aktif pada Map View

2. Ubahlah layer sesuai yang ingin didigitasi


Apabila anda menggunakan foto udara anda akan lebih mudah untuk
langsung melakukan digitasi garis pada foto udara. Namun apabila data
tersebut berasal dari Data elevasi model, maka ubahlah terlebih dahulu
layer untuk menampilkan bagian yang ingin di digitasi. Contohnya kontur

BAB 5 - Mengedit Data Vektor 111


3. Digitasi beberapa garis bebas contohnya garis jalan dengan menggunakan
tool Create pada menu Edit

Gambar 5.20 Tools create untuk memunculkan jendela create feature

4. Maka akan muncul kotak dialog Create Feature > pilih Line Tool

Gambar 5.21 Jendela Create feature

112 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


5. Cara membuat garis. Klik pada foto udara untuk memulai. Sekumpulan
verteks akan tergambar pada layar saat melakukan proses digitasi. Untuk
mengakhiri digitasi, klik dua kali pada kursor terakhir atau dengan
mengklik Finish Tool dan tidak memilih lagi garis bebas

Gambar 5.22 Tampilan contoh garis baru hasil digitasi

Cara menghapus feature yang telah selesai di digitasi : gunakan tool select
dan klik pada line atau garis yang ingin di hapus, lalu tekan Tool Delete .
Maka garis yang dipilih akan terhapus. Catatan, Undo akan mengembalikan
feature jika diperlukan.
6. Digitasi beberapa jalan yang dipilih disesuaikan dengan keperluan Anda

Gambar 5.23 Tampilan layar setelah digitasi

7. Ketika selesai, klik Save Tool. Setelah muncul kotak dialog penyimpanan
Klik Yes

BAB 5 - Mengedit Data Vektor 113


Gambar 5.24 Tool untuk menyimpan hasil digitasi

Gambar 5.25 Jendela penyimpanan hasil edit/digitasi

D. Menambahkan Feature Titik menggunakan Koordinat Absolut


Sekarang anda akan membuat beberapa titik dari sekolah dasar yang terdapat
di area foto udara. Anda dapat menggunakan layer PENDIDIKAN_PT_25K
1. Masukkan layer PENDIDIKAN_PT_25K dari D:\File\KOTA_JAKARTA_
UTARA\KOTA_JAKARTA_UTARA

Gambar 5.26 Memilih file shp Pendidikan melalui tools Add Data

114 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


2. Pada menu Editor, klik Create Tool lalu pilih lah layer PENDIDIKAN_PT_25K
dan klik tool Point di jendela Create Feature

Gambar 5.27 Tools create untuk memunculkan jendela create feature

3. Klik dimanapun peta untuk menempatkan titik, lalu pilih titik kedua pada
peta dengan catatan titik pertama bukan menjadi titik pertama yang dipilih
(titik tersebut akan berubah sesuai dengan tampilan yang diinginkan di
jendela Contents

4. Klik tool Discard untuk menghilangkan tool tadi. Hal ini dilakukan apabila
anda mempunyai kesalahan pada penentuan keakuratan posisi. Akan
muncul jendela Discard All Edit > pilih Yes

BAB 5 - Mengedit Data Vektor 115


Gambar 5.28 Tool discard untuk membatalkan penentuan titik yang telah dibuat

Gambar 5.29 Jendela pembatalan hasil edit/digitasi

5. Ulangi proses Edit. Namun JANGAN DIKLIK. Sementara, klik kanan dan
pilih absolute X,Y

Gambar 5.30 Memasukkan titik koordinat X dan Y melalui tools Absolute X,Y,Z

116 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


6. Kotak dialog Absolute X,Y akan muncul, ketik koordinat ini
X = 106.750632
Y = -6.10750632
Ketika kita mengklik Absolute X,Y pada suatu area, KOORDINAT AKAN
OTOMATIS TERISI. Klik Enter

Gambar 5.31 Kotak dialog setelah memasukkan titik koordinat X dan Y

7. Maka feature Titik Baru akan muncul

Gambar 5.32 Titik baru hasil Absolute X,Y,Z

BAB 5 - Mengedit Data Vektor 117


8. Untuk melihat Atrribute maka pilih lah Select Tool dan klik pada titik baru
yang telah di buat

Gambar 5.33 Select tool untuk memilih feature

9. Maka akan muncul jendela Attribute yang berisi informasi pada titik atau
point tersebut

Gambar 5.34 Jendela Attribute

118 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


FID : 119
NAMOBJ : <null>

10. Untuk menyimpan hasil edit. Klik Save Tool pada menu Edit dan klik Yes
pada jendela penyimpanan

Gambar 5.35 Tools menyimpan hasil editing

11. Sekarang lakukan metoda yang sama untuk membuat titik ini. Salah satu
keunggulan ArcGIS Pro adalah dengan munculnya langsung koordinat
ketika kita melakukan klik kanan. Namun apabila kita membuat titik
dengan Absolute X,Y pada citra yang resolusinya lebih besar dan lebih sulit
untuk melakukan interpretasi, maka koordinat dapat diisi secara manual
pada kotak dialog Absolute X,Y tersebut. Hal ini juga berlaku apabila kita
memiliki data lapangan hasil Marking dengan menggunakan GPS, maka
koordinat dapat diisi atau di ketik secara manual.

BAB 5 - Mengedit Data Vektor 119


BAB 6
MENAMPILKAN DATA SPASIAL
Tujuan Instruksional Umum (TIU):
Mampu menampilkan data spasial.

Tujuan Instruksional Khusus (TIK):


• Mampu menampilkan data berdasarkan kategori data atribut yaitu: menampilkan
data dalam semua kategori, menampilkan data berdasarkan kategori yang
diinginka, dan membuat layer transparan.
• Mampu menampilkan data dalam beberapa kelompok (class) yaitu: menampilkan
data dengan degradasi warna dan simbol.
• Mampu menampilkan data grafik.
• Mampu menampilkan tabel atribut dan merubah tampilannya seperi:
menampilkan tabel atribut dan merubah atribut data, serta memilih features.

121
A. Menampilkan Data Berdasarkan Kategori Data Atribut
1. Menampilkan Data dalam Semua Kategori
a. Jalankan ArcGIS Pro seperti biasa
b. Pada saat ini kita akan menggunakan Layer ADMINISTRASIDESA_
AR_25K yang terletak pada direktori D:\File\KOTA_JAKARTA_UTARA\
KOTA_JAKARTA_UTARA\ ADMINISTRASIDESA_AR_25K.shp
Layer ini menunjukkan sebaran nama Desa dan kelurahan yang terdapat
di Kota Jakarta Utara berdasarkan hasil Delineasi yang dilakukan oleh
Badan Informasi Geospasial. File ini dapat di download di laman http://
tanahair.indonesia.go.id (Indonesia Geospasial Portal). Perhatikanlah
bahwa data tersebut belum dapat menggambarkan atau memberikan
informasi apa-apa tentang batas desa atau kelurahan pada saat pertama
kali di tampilkan pada menu Map di ArcGIS Pro.
c. Gunakan tool “Explore” pada menu Map untuk menampilkan nama
desa atau kelurahan di beberapa areal

Gambar 6.1 Tools Explorer pada menu Map

d. Buka table atribut dari layer ADMINISTRASIDESA_AR_25K untuk


melihat lebih jelas sebaran dan nama desa atau kelurahan yang ada di Kota
Jakarta Utara dengan cara klik kanan pada layer ADMINISTRASIDESA_
AR_25K > pilih Attribute Table atau dengan cara klik ikon Attributes
di menu Map

Gambar 6.2 Membuka attribut table dengan klik kanan pada layer

122 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 6.3 Membuka attribut table dengan klik tools Attributes pada menu Map

Sekarang anda dapat melihat atributnya dan kita akan mencoba untuk
mengubah tampilan layer berdasarkan informasi yang terdapat pada
tabel layer ADMINISTRASIDESA_AR_25K

e. Klik kanan pada layer ADMINISTRASIDESA_AR_25K, pilihkan


Symbology, maka akan muncul sebuah Kotak Dialog Simbology di
samping kanan layar PC atau laptop anda.

Gambar 6.4 Memunculkan Kotak dialog symbology

Cara lain untuk membuka Kotak Symbology adalah dengan mengklik


symbology tool pada menu Appearance

Gambar 6.5 Tools symbology pada Menu toolbar Appearance

f. Selanjutnya, klik pada Symbology ubah dari Single Symbol menjadi


Unique Values

BAB 6 - Menampilkan Data Spasial 123


Gambar 6.6 Mengubah format symbol menjadi Unique values

g. Pada Value Field pilihlah NAMOBJ yang menampilkan informasi nama


desa atau kelurahan

Gambar 6.7 Kotak dialog symbology

124 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


h. Tampilan layer akan berubah. Nilai data akan ditampilkan dengan
warna yang telah disediakan.

Gambar 6.8 Tampilan layar hasil symbology menjadi unique values

Tampilan peta akan berubah sesuai dengan kategori yang anda buat.
ArcGIS Pro menyediakan beberapa pilihan warna dalam color scheme.
Anda dapat mengguanakan warna yang telah tersedia dan bisa pula
merubahnya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan anda.

Gambar 6.9 Kotak dialog symbology untuk mengubah skema warna simbol

i. Untuk mengganti warna yang telah ada pada Categories yang


disediakan, dapat dilakukan langkah sebagai berikut:
1) Buka ulang Kotak Dialog Symbology
2) Double klik pada kotak warna yang akan anda ganti warnanya

BAB 6 - Menampilkan Data Spasial 125


Gambar 6.10 Mengubah warna simbol secara manual

3) Selanjutnya akan tampil kotak dialog Format Polygon Symbol, untuk


mengubah warna sesuai dengan yang ada di Gallery maka pilihlah
langsung warna yang ada di gallery

Gambar 6.11 Kotak dialog format polygon simbol untuk memi-


lih warna simbol yang ada pada gallery

126 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Namun apabila warna yang diinginkan tidak ada pada menu Gallery,
gunakan pilihlah menu Properties > pada menu Appearance pilih lah
warna pada Color sesuai dengan yang diinginkan > klik Apply. Maka
tampilan warna symbol akan berubah sesuai dengan yang dipilih

Gambar 6.12 Kotak dialog format polygon simbol untuk memi-


lih warna simbol yang tidak ada pada gallery

Gambar 6.13 Preview warna yang dipilih

BAB 6 - Menampilkan Data Spasial 127


2. Menampilkan Data Berdasarkan Kategori yang Diinginkan
a. Buka ulang Kotak Dialog Symbology
b. Klik pada tombol X (Remove Group) – semua nilai yang ada akan
menghilang dari tampilan

Gambar 6.14 Tombol Remove group untuk menghapus simbol

c. Maka tampilan akan berubah menjadi hanya satu warna

Gambar 6.15 Tampilan single symbol

128 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


d. Jika anda ingin menampilkan beberapa data tertentu, klik Tombol +
atau tombol Add Values

Gambar 6.16 Tombol menambahkan values yang ingin ditampilkan di layar

Apabila anda ingin memilih lebih dari satu data, anda harus menekan
tombol Ctrl pada keyoboard komputer anda dan pilihlah data yang akan
ditampilkan secara bersamaan kemudian klik OK

Gambar 6.17 Memilih Values lebih dari satu yang ingin ditampilkan

BAB 6 - Menampilkan Data Spasial 129


e. Apabila anda ingin merubah warna symbol, pilih warna yang diinginkan
dengan cara klik dua kali pada Kotak Format Symbol
f. Tampilan akan berubah dan data tidak akan seluruhnya ditampilkan,
hanya yang dipilih saja yang akan ditampilkan di layar.

Gambar 6.18 Tampilan layar setelah ditambahkan beberapa values

3. Membuat Layer Transparan


Apabila ada data yang tumpang tindih dan anda ingin menampilkan
keduanya pada saat bersamaan, maka anda harus membuat salah satu data
menjadi transparan. Pada latihan ini anda akan belaar untuk membuat
rampilan data yang transparan.
a. Tambahkan layer ADMINISTRASIDESA_AR_25K yang terletak pada
direktori D:\File\KOTA_JAKARTA_UTARA\KOTA_JAKARTA_UTARA\
ADMINISTRASIDESA_AR_25K.shp
b. Tambahkan pula layer PEMUKIMAN_AR_25K yang terletak pada
direktori D:\File\KOTA_JAKARTA_UTARA\KOTA_JAKARTA_UTARA\
PEMUKIMAN_AR_25K.shp
c. Klik kanan pada layer yang akan dibuat transparan (layer
ADMINISTRASIDESA_AR_25K, pilih Symbology. Setelah muncuk
kotak dialog symbology, pilihlah Single Symbol > klik dua kali pada
kotak warna yang ada pada symbol

130 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 6.19 Kotak dialog Symbology

d. Pada menu Appearance > pada kotak Color pilihlah color Properties

Gambar 6.20 Menu properties pada kotak dialog format polygon symbol

BAB 6 - Menampilkan Data Spasial 131


e. Atur transparansi sesuai keinginan anda (semakin tinggi nilai persentasi
yang dibuat maka tampilan yang dihasilkan semakin transparan.
Contohnya gunakan transparansi 75% kemudian klik OK > kemudian
klik Apply

Gambar 6.21 Kotak dialog color editor untuk merubah transparansi warna simbol

f. Anda dapat melihat perubahan yang terjadi. Layer yang terdapat pada
bagian atas terlihat transparan sehingga anda dapat melihat layer yang
ada dibawahnya

Gambar 6.22 Tampilan layar setelah transparency symbol

132 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


g. Simpanlah pekerjaan yang baru saja anda buat dengan klik Save Tools

Gambar 6.23 Save tools untuk menyimpan projek ArcGIS Pro

h. Tutuplah ArcGIS Pro

B. Menampilkan Data dalam Beberapa Kelompok (Class)


1. Menampilkan Data dengan Degradasi Warna
Pada bab sebelumnya, anda telah belajar menggunakan Unique Value
untuk mengkategorisasikan tampilan data pada peta. Sekarang anda akan
melakukan pengelompokkan dengan gradasi warna
a. Jalankan program ArcGIS Pro seperti biasa
b. Tambahkan data ADMINISTRASIKECAMATAN_AR_25K.shp pada
direktori D:\File\KOTA_JAKARTA_UTARA\KOTA_JAKARTA_UTARA\
ADMINISTRASIKECAMATAN_AR_25K.shp
c. Klik kanan pada layer ADMINISTRASIKECAMATAN_AR_25K, pilihlan
symbology untuk membuka Kotak Dialog Symbology

Gambar 6.24 Memunculkan Kotak dialog symbology

d. Pada Symbology, ubahlah Single Symbol menjadi Graduated Colors

BAB 6 - Menampilkan Data Spasial 133


Gambar 6.25 Mengubah Symbology menjadi Graduated Colors

e. Pada menu field pilihlah SHAPE_Leng sebagai nilai yang akan


ditampilkan pada layer > pada menu classes masukkan nilai 5 sebagai
jumlah kelas yang kita inginkan. Anda dapat menentukkan sendiri
berapa kelas yang anda inginkan

Gambar 6.26 Mengatur field yang ingin di symbology dan jumlah kelas

134 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


f. Peta akan berubah, sekarang untuk merubah warna yang ada pada
layer, pada Color Scheme pilihlah warna yang telah disediakan ArcGIS
Pro sesuai dengan keinginan anda

Gambar 6.27 Mengatur skema warna simbol yang digunakan

g. Peta akan berubah sesuai dengan Color Scheme yang telah dipilih

Gambar 6.28 Tampilan layar setelah dikategorisasi dengan Graduated colors

2. Menampilkan Data dengan Degradasi Simbol


a. Copy data layer ADMINISTRASIKECAMATAN_AR_25K dengan cara
klik kanan pada layer dan pilih copy untuk menduplikasikan layer

BAB 6 - Menampilkan Data Spasial 135


Gambar 6.29 Mengcopy layer

b. Untuk mempaste layer yang sudah dicopy klik kanan pada Map pilih
Paste

Gambar 6.30 Mempaste layer

c. Ganti nama layer yang diatas dengan SHAPE_Leng 1 atau sesuai dengan
keperluan anda agar lebih informatif, biarkan nama layer yang dibawah

136 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 6.31 Merubah nama salah satu layer

d. Pada layer SHAPE_Leng 1 klik kanan kemudian pilihlah Symbology


e. Pada symbology, ubah Single Symbol menjadi Graduated Symbol.

Gambar 6.32 Melakukan symbology dengan Graduated Symbol

BAB 6 - Menampilkan Data Spasial 137


f. Pada field pilihlah SHAPE_Leng sebagai nilai yang akan ditampilkan,
pada Clasess masukkan angka 5 sebagai jumlah kelas yang diinginkan
(anda dapat merubah jumlah kelas sesuai dengan kebutuhan)

Gambar 6.33 Mengatur field yang ingin di symbology dan jumlah kelas

g. Pada tombol Background atur warna ke Hollow dengan cara klik dua
kali pada symbol background > atur color dan outline color menjadi
hitam > klik Apply

138 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 6.34 Mengatur warna background menjadi hollow pada
properties kotak dialog Format Polygon Symbol

h. Ganti warna di template sesuai dengan keinginan anda dengan klik dua
kali pada symbol titik > pilih warna yang diinginkan > klik apply

BAB 6 - Menampilkan Data Spasial 139


Gambar 6.35 Memilih warna symbol

i. Kita sudah memperlahari 2 cara menampakkan data yaitu dengan


degradasi warna dan dengan simbol seperti yang terlihat pada gambar
dibawah ini. Menurut anda cara manakah yang lebih mudah agar
indormasi yang ada di peta lebih mudah dibaca?

Gambar 6.36 Tampilan layar setelah di kategorisasi


dengan Graduated Symbol

j. Simpanlah dokumen peta yang sudah anda buat

C. Menampilkan Data Grafik


Kita telah mempelajari cara menampilkan data spasial dengan membagi-bagi
dalam beberapa kelas dan juga menampilkan dalam kategori tertentu. Sekarang
kita akan mempelajari menampilkan attribute data spasial dalam grafik
1. Bukalah layer ADMINISTRASIKECAMATAN_AR_25K, kemudian klik kanan
pada leyer tersebut pilih Create Chart
2. Akan Muncul Jendela Create Chart
3. Masukkan field yang berekstensi number untuk memasukkan field yang
memiliki nilai angka > kemudian untuk menentukan field sebagai bagan X
nya pilih NAMOBJ

140 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 6.37 Kotak dialog Chart Properties

4. Maka akan muncul chart baru

Gambar 6.38 Tampilan chart antara NAMOBJ dan LUASWH

D. Menampilkan Tabel Atribut dan Merubah Tampilannya


1. Menampilkan Tabel Atribut
a. Klik kanan pada layer ADMINISTRASIKECAMATAN_AR_25K pada
Contents dan pilih Attribute Table

BAB 6 - Menampilkan Data Spasial 141


Gambar 6.39 Membuka Attribute Table

Tabel atribut pada layer akan terbuka – lihtlah data yang dimilikinya.
Data ini berisi nama Kecamatan, Nama Kota dan Kabupaten dan
Nama Provinsi serta beberapa field lainnya
b. Klik pada bar NAMOBJ atau Nama Objek untuk Nama Kecamatan dan
pindahkan kolom ini ke sebelah kiri. Anda dapat memindahkan kolom
pada tabel atribut window untuk memudahkan anda membaca data

Gambar 6.40 Data tabel atribut layer ADMINISTRASIKECAMATAN_AR_25K

c. Untuk membuat nama kecamatan agar mudah ditemukan, anda dapat


mengurutkan data. Klik kanan pada bar judul untuk NAMOBJ dan
pilihlah Sort Ascending dari menu. Nama kecamatan akan muncul
pada ascending order.

142 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 6.41 Sort Ascending untuk menyusun NAMOBJ dari huruf A-Z

d. Untuk melihat data layer yang di pilih atau select pada Tabel Attribut,
maka gunakannlah Flash tool pada menu View Table. Polygon, line
atau point yang di select akan mengeluarkan cahaya sebentar untuk
menunjukkan polygon, line atau point yang dipilih

Gambar 6.42 Tools Flash untuk mengeluarkan cahaya pada polygon yang ter-select

2. Merubah Atribut Data


Untuk melakukan pengeditan atau merubah data atribut, anda hanya perlu
klik dua kali pada kolom yang anda ingin ubah atau edit, maka kolom akan
a. Buka atribut layer ADMINISTRASIKECAMATAN_AR_25K
b. Untuk mengubah atau menghilangkan nilai dapat dengan langsung
klik dua kali pada Field name atau row > tulis atau hapus yang nilai
yang telah ada > klik enter

Gambar 6.43 Contoh Proses pengeditan data atribut

BAB 6 - Menampilkan Data Spasial 143


c. Ketika selesai melakukan pengeditan, maka simpanlah hasil edit
dengan cara klik save tool pada Edit Tab > klik Yes untuk menyimpan
perubahan anda

Gambar 6.44 Save tools untuk menyimpan hasil editing

d. Simpanlah file project anda

E. Memilih Features
Sekarang anda akan melihat hubungan antara attribute data dan grafik pada
Data Frame. Anda akan melihat hubungannya dengan memilih data dari data
atribut dan kemudian feature geografis pada peta.
1. Klik pada tab kotak paling sebelah kiri pada Window Atribut

Gambar 6.45 Memilih features melalui tabel atribut

2. Klik kanan pada Row yang dipilih kemudian pilih Zoom To. ArcGIS Pro akan
men-Zoom in dari polygon kecamatan yang cocok dengan record yang anda
pilih di-highlight

Gambar 6.46 Tombol Zoom to untuk mengarahkan layar


ke feature yang di select

144 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


3. Coba kerjakan langkah-langkah diatas pada kecamatan lainnya.
4. Tambahkan layer ADMINISTRASIDESA_AR_25K pada Contents
Sekarang anda akan memilih beberapa batas kecamatan dan
kemudian memeriksa atributnya. Untuk menghindari kesalahan ketika
memilih fitur dalam layer ADMINISTRASIKECAMATAN_AR_25K
dan ADMINISTRASIDESA_AR_25K, anda akan membuat layer
ADMINISTRASIDESA_AR_25K non-selectable.
5. Apabila terdapat dua layer yang saling tumpang tindih dan kita ingin
memilih salah satu layer, maka tool yang dapat anda gunakan adalah dengan
menggunakan tool Selection Chip
6. Klik pada salah satu kecamatan yang akan terpilih. Maka akan muncul
Selection Chip

Gambar 6.47 Selection chip feature yang di select

7. Untuk memilih feature atau polygon ADMINISTRASIKECAMATAN_


AR_25K pada pada chip selection tersebut anda harus memilih layer
ADMINISTRASIKECAMATAN_AR_25K

Gambar 6.48 Feature yang ter-select

BAB 6 - Menampilkan Data Spasial 145


8. Maka layer yang terpilih akan menjadi layer ADMINISTRASIKECAMATAN_
AR_25K
9. Untuk menghilangkan pilihan, anda dapat menggunakan tool Clear
Selection pada menu Selection

Gambar 6.49 Tools clear untuk unselect seluruh feature

10. Simpanlah dokumen pekerjaan anda

146 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


BAB 7
QUERY DATA
Tujuan Instruksional Umum (TIU):
Mampu menjelaskan Query data.

Tujuan Instruksional Khusus (TIK):


• Mampu memahami dalam identifikasi sebuah feature, mencari feature tertentu,
dan melakukan query secara interaktif.
• Mampu melakukan query spasial seperti: select by attributes dan by location.
• Mampu memahami query lanjutan yaitu: membuat calculated field dan
menggunakan definition query
• Mampu mengerjakan latihan tambahan seperi: pembuatan point, membuat
sebuah joint tabel, membuat ringkasan data, query attributes, dan membangun
query spasial.

147
Query Data

Pada tampilan ArcGIS Pro selain melihat peta, untuk kepentingan tertentu
dibutuhkan informasi mengenai data-data apa saja yang tercakup dalam peta
tersebut. Untuk mengetahui secara spesifik suatu informasi, anda dapat melakukan
Query misalnya untuk mengetahui lokasi dan informasi (atribut) dari suatu feature.
Beberapa hal yang berhubungan dengan Query sebuah feature yang dapat digunakan
untuk menjawab beberapa keingintahuan anda, antara lain:
1. Dimana?
2. Dimana lokasi yang terdekat?
3. Informasi apa yang terkandung di dalamnya?
4. Apa yang bersinggungan dengan feature tersebut?
Untuk kepentingan tersebut, ArcGIS Pro menyediakan beberapa Tools untuk
menjawab pertanyaan tersebut diatas, misalnya:
Untuk mengembalikan Pan dan mengidentifikasi serta mendapatkan informasi
mengenai feature.

Untuk melakukan query Pencarian feature pada ArcGIS Pro melalui attributenya.

Untuk melakukan pemilihan feature-feature secara interaktif.

Selain tool-tool diatas, ArcGIS Pro juga menyediakan menu untuk Query spasial
seperti tertera berikut ini:

Gambar 7.1 Beberapa tools Query spasial

Berikut adalah penjelasan detail dari tool dan menu ArcGIS Pro diatas. Berikut
langkah-langkah:

A. Identifikasi Sebuah Feature

1. Dari toolbar pilih setelah diidentifikasi feature pada ArcGIS Pro, maka
hasil identifikasi akan muncul.
2. Kemudian anda dapat memilih salah satu feature untuk diidentifikasi,
berikut adalah contoh bagaimana melakukan identifikasi terhadap sebuah
feature.

148 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 7.2 Tools explorer untuk identifikasi

3. Hasil identifikasi pada Feature (Desa) yang anda pilih akan ditampilkan
pada window seperti pada gambar berikut ini:

Gambar 7.3 Kotak dialog hasil identifikasi

B. Mencari feature Tertentu


1. Dari toobar menu Map pilih tombol sebagai tool untuk melakukan
Query terhadap data spasial dengan kriteria tertentu, maka akan tampil
window untuk Query seperti pada gambar dibawah ini.

BAB 7 - Query Data 149


Gambar 7.4 Locate tool untuk query dengan kriteria tertentu

2. Dari window Locate tentukan layer pada menu Setting, misalnya


ADMINISTRASIKECAMATAN_AR_25K > klik Icon (+) untuk Add a locate
provider (Add Layer)

Gambar 7.5 Memasukkan layer pada menu setting dengan toolbar Add Layer

3. Pilih layer ADMINISTRASIKECAMATAN_AR_25K > Klik OK

150 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 7.6 Memilih layer ADMINISTRASIKECAMATAN_AR_25K

4. Kembalikan jendela pada menu Locate > ketikan nama kecamatan yang
akan dicari, seperti contoh dibawah ini Kecamatan Cilincing . Kemudian klik
Enter

Gambar 7.7 Contoh pencarian Kecamatan Cilincing

5. Untuk melihat feature tersebut pada hasi pencarian, seperti contoh pada
Hasil A > klik kanan pilih Zoom To

BAB 7 - Query Data 151


Gambar 7.8 Menu zoom to untuk mengarahkan layar pada hasil pencarian

6. Maka layar akan menunjukkan pada kecamatan yang dicari.

C. Melakukan Query Secara Interaktif


Dua langkah Query yang telah dijelaskan pada subbab sebelumnya lebih sesuai
digunakan untuk mencari data yang telah kita ketahui atau menjadi tujuan
utama.

Pada toolbar ArcGIS Pro lainnya terdapat tool sebagai alat bantu untuk
melakukan Query atau seleksi secara interaktif pada ArcGIS Pro. Pada tool ini
terdapat beberapa cara melakukan selection secara interaktif, yaitu:

Gambar 7.9 Beberapa tools Query spasial dan fungsinya

152 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


1. Pada feature-feature yang ditampilkan Data Map, klik toolbar Select (pilih
satu jenis select dan klik sesuai dengan jenis select yang dipilih) maka hasil
seleksi akan ditampilkan seperti gambar dibawah ini.

Gambar 7.10 Tampilan layar ketika di select (pilih)

2. Anda dapat mencoba melakukan seleksi interaktif ini untuk pilihan-pilihan


yang lain. Query secara interaktif ini biasanya digunakan pada saat ada
melakukan editing baik spasialnya maupun attributenya. Untuk detailnya
dapat dilihat pada BAB Editing Data.

D. Melakukan Query Spasial


Pada menu utama Map di Menu Selection terdapat beberapa Tools Query
lainnya yang mempunyai fungsi-fungsi seperti yang terlihat pada gambar
dibawah ini.

Gambar 7.11 Beberapa tools Query spasial

Beriktut ini akan dijelaskan fungsi-fungsi Query tool tersebut diatas:


1. Select, untuk melakukan Query sebuah atau beberapa feature yang ada
pada layer.
2. Select By Attribute, adalah melakukan Query Spasial melalui attributnya
dengan suatu pernyataan SQL (Sequenced Quey Language)
3. Select By Location, untuk melakukan query sebuah atau beberapa feature
yang letaknya berhubungan antara satu dengan lainnya.

1. Select By Attributes
Salah satu cara untuk melakukan query adalah menggunakan menu Select
by Atribute. Lebih jelasnya ikuti langkah-langkah berikut ini:
a. Buka Attribute pada layer ADMINISTRASIDESA_AR_25K pada
directory D:\File\KOTA_JAKARTA_UTARA\KOTA_JAKARTA_

BAB 7 - Query Data 153


UTARA\ADMINISTRASIDESA_AR_25K.shp
b. Pada menu Map pilihlah tools Select By Attribute maka akan muncul
window untuk melakukan Query. Untuk melakukan Query beberapa
kriteria pilihan yang anda tentukan.

Gambar 7.12 Memunculkan jendela Tools Select By Attributes

Untuk melakukan query dengan tool Select by Attributes, anda harus


menentukkan:
1) Layer yang akan dilakukan Query
2) Metode Query, defaultnya adalah membuat pilihan baru (New
Selection)
3) Field pada layer sebagai referensi untuk melakukan Query
4) Tekan tombol Is Equal To yang berarti sama dengan ( = ) untuk
mendapatkan list atributenya.
5) Tekan tombol Add Clause untuk menambahkan satu atau lebih
Clause
6) Tekan tombol Run untuk melakukan Query
7) Klik Invert Where Clause untuk membalik feature yang tidak
masuk ke dalam clause menjadi feature yang anda pilih
c. Sekarang mulai operasikan Query dengan Select By Attributes, pada
baris layer, pilihlah layer ADMINISTRASIDESA_AR_25K, kemudian
pada Selection Type pilih New Selection > pilih Field Kecamatan untuk
menampilkan list atribut pada field Kecamatan, kemudian menyusun
Clause untuk Query. Contoh tampilah window Query bisa dilihat pada
gambar berikut ini:

154 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 7.13 Jendela Geoprocessing selecy by Attributes

d. Klik Add Clause > masukkan Expression pada menu Field pilih WADMKC
untuk melihat isi atribut field Kecamatan > pilih rumus pilih Is Equal
To atau sama dengan (=) > pilih salah satu nama Kecamatan, pada
contoh kali ini kita akan memilih Kecamatan Cilincing > klik Add

Gambar 7.14 Expression yang dimasukkan pada Add Clause WADMKC = Cilincing

BAB 7 - Query Data 155


e. Setelah Expression di masukkan maka klik Run.

Gambar 7.15 Tampilan Expression telah di tambahkan

f. Apabila kita ingin melakukan Query dengan memilih lebih dari satu
kecamatan, maka klik kembali Add Clause kemudian isi expression
seperti pada nama Kecamatan Cilincing pada contoh ini pada Field pilih
OR untuk tambah pilih Kecamatan Pademangan > klik Add > klik Run

Gambar 7.16 Penambahan Clause Expression WADMKC=Pademangan

156 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


g. Maka akan terdapat dua expression pada Clause anda, dan tampilan layer
akan berubah menunjukkan wilayah yang telah kita Query

Gambar 7.17 Tampilan layer hasil Query dengan dua Clause

Cobalah berulang-ulang untuk melakukan Query dengan expression atau


statement Query yang lain dan atau Query terhadap layer yang lain

1. Select By Location
Select by Location adalah salah satu tool untuk melakukan Query
terhadap sebuah atau beberapa feature yang letaknya berhubungan
antara satu dengan lainnya, window Select By Location ini akan tampil bila
anda memilih menu Select By Location pada menu Map di menu toolbar
Selection, seperti pada gambar berikut ini:

Gambar 7.18 Tools Select By Attributes pada Menu Map

a. Pada menu ini akan membutuhkan dua atau beberapa feature


yang letaknya berhubungan. Pada latihan ini buka feature
ADMINISTRASIDESA_AR_25K dan JALAN_LN_25K pada direktori D:\
File\KOTA_JAKARTA_UTARA\KOTA_JAKARTA_UTARA

BAB 7 - Query Data 157


Gambar 7.19 Tampilan layar dari shapefile JALAN_LN_25
dan ADMINISTRASIDESA_AR_25K

b. Klik tollbar Select By Location, maka akan muncul jendela Geoprocessing


seperti dibawah ini

Gambar 7.20 Pengaturan pada Jendela Geoprocessing Select Layer By Location

158 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


c. Pada Selecting Feature pilih layer lain yaitu JALAN_LN_25K > klik
Run

Gambar 7.21 Pemilihan features JALAN_LN_25K

d. Layer akan berubah menampilkan wilayah yang berkaitan antara layer


ADMINISTRASIDESA_AR_25K dengan layer JALAN_LN_25K

Gambar 7.22 Tampilan Layar hasil Query Selecy By Location

e. Cobalah berulang-ulang untuk melakukan Query dengan expression


atau statement Query yang lain dan atau query terhadap layer yang
lain.

BAB 7 - Query Data 159


E. Query Lanjutan
Pada bagian ini, anda akan mempelajari lebih detail mengenai beberapa fungsi
dan fasilitas Query yang tersedia pada ArcGIS Pro
1. Membuat Calculated Field
Sebuah data nilai populasi pada window atribut menunjukkan nilai yang
berbeda setiap tahunnya untuk mengetahui berapa nilai yang telah berubah,
maka perlu melihat semua kolom untuk setiap tahunnya. Langkah apa
yang mudah untuk mengetahui perubahan yang terjadi setiap tahunnya?
Misalnya untuk mengetahui perbedaan nilai tahun ke-1 dan tahun ke-2, nilai
rata-rata dari pertumbuhan populasi tiap tahunnya kemudian informasi ini
dapat juga ditampilkan pada peta.
Hasil perhitungan setiap informasi dari data yang telah diolah akan
membutuhkan beberapa field baru untuk menyimpan informasi tambahan
tersebut. Untuk menambah field baru pada atribut dapat dilakukan dengan
langkah-langkah berikut ini:
a. Pada Menu Data klik tools Fields > maka akan muncul Pane Field

Gambar 7.23 Membuka informasi Atribut tabel shape-


file ADMINISTRASIDESA_AR_25K

b. Pada ujung paling bawah window Field klik tulisan Click Here To Add
New Field atau dengan klik Tool Field > New Field pada menu Feature
Layer. Untuk menambahkan field, kita juga dapat menggunakan tool
Add Field pada window Atribut

160 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 7.24 Tombol untuk menambahkan field baru
dibawah informasi tabel atribut

Gambar 7.25 Tools Menambahkan field baru ada Menu Field

c. Beri nama pada field yang baru dengan nama Pertmbhan dan Alias
Prtmbhn > pada Data Type pilih Long, Kemudian klik Save

Gambar 7.26 Atur Nama field Baru dan type field nya

d. Sekarang klik kanan pada kolom Prtmbhn dan pilihlah Calculate


Field

BAB 7 - Query Data 161


Gambar 7.27 Tools Calculate Field untuk membuka Jendela Calculate field

e. Untuk mengetahui perbedaan populasi tahun ke-1 dan tahun ke-2, anda
dapat menambahkan field dengan cara double-clicking dan tambahkan
tanda minus dengan mengetik atau mengklik pada tombol yang terdapat
pada dialog
f. Teks harus terbaca !POP_TH_2! - !POP_TH_1!

Gambar 7.28 Atur Field yang akan di kalkulasikan dan masuk-


kan kalkulasi pada jendela Calculate Field

162 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


g. Klik Run
h. Field Prtmbhn akan berubah dari null / 0 menjadi angka hasil dari
calculator

Gambar 7.29 Hasil Calculate field pada Field Pertmbhn

i. Sekarang periksa statistik untuk field baru (klik kanan pada heading
kolom) > pilih Summarize

Gambar 7.30 Tools Summarized untuk membuka Jendela Summary Statistics

j. Akan muncul kotak dialog summary statistic, pada kolom field masukkan
field POP_TH_1 dan POP_TH_2 kemudian dari masing-masing field
pada Stastistic Type pilih COUNT > klik Run

BAB 7 - Query Data 163


Gambar 7.31 Atur Field yang akan di summary pada jendela Summary Statistics

k. Pada Contents akan muncul layer baru > untuk membuat chart, klik
kanan pada layer tersebut klik Create Chart

Gambar 7.32 Tombol untuk membuat chart

l. Aturlah nilai X dan Y yang ingin dimunculkan pada chart pada bagian
Chart Properties

164 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 7.33 Hasil Chart

Anda juga dapat melakukan Query sederhana untuk mengetahui jumlah


populasi dengan nilai tertentu. Query sederhana ini dapat mengetahui
arah pertumbuhan populasi apakah bertambah atau berkurang. Ikuti
langkah-langkah berikut ini:

a. Pada Menu Map pada toolbar Selection, pilih tool Select By


Attributes

Gambar 7.34 Tools Select By Attributes pada Menu Map

b. Kotak dialog Select By Attributes akan terbuka. Mungkin pada


awalnya akan terlihat sulit dipahami, langkah ini dibutuhkan
untuk membangun string teks SQL
c. Pada kotak isian, klik Add Clause untuk membuat SQL

BAB 7 - Query Data 165


Gambar 7.35 Menambahkan Expression pada tombol Add Clause
di Jendela Geoprocessing Select By Attributes

d. Pada kotak isian, buatlah clause seperti berikut:

Gambar 7.36 Tampilan Expression telah di tambahkan

166 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


e. Pada pengisian SQL ini dibutuhkan dua Clause. Periksalah dialog
yang muncul dengan klik tombol Verify

Gambar 7.37 Tombol untuk memverifikasi expression

f. Kemudian pesan seperti gambar dibawah ini akan muncull.


Kemudian klik Run

Gambar 7.38 Tanda bahwa Expression SQL valid

BAB 7 - Query Data 167


g. Window atribut akan menampilkan record anda yang terpilih.
Periksalah hasilnya. Dan catat bahwa pada tabel attributes hanya
record yang terpilih yang diperbaharui

Gambar 7.39 Tampilan Atribut data yang ter-Query

h. Bersihkan seleksi dengan meng-klik tombol Clear di window


Attributes

Gambar 7.40 Tombol untuk unselect semua feature

i. Simpanlah dokumen anda dengan tool Save

168 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


2. Menggunakan Definition Query
Setelah anda membuat field Prtmbhn dengan data yang valid, data tersebut
dapat digunakan untuk mencari data lainnya secara kuantitas misalnya
memilih desa dengan pertumbuhan tertinggi atau terendah. Langkah-
langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Pilih tool Select By Attributes kemudian klik field Prtmbhn, untuk
melihat nilai yang lebih besar dari 700 maka klik “is Greater Than”
kemudian ketik 700 > klik Add, Query tampil sebagai berikut:

Gambar 7.41 Memasukkan Expression pada Add Clause

b. Klik Run maka tabel atribut akan menunjukkan nilai yang lebih dari
700

Gambar 7.42 Tampilan Atribut data yang ter-Query

BAB 7 - Query Data 169


c. Bersihkan seleksi menggunakan tool Clear pada window Atribut
d. Gandakan layer ADMINISTRASIDESA_AR_25K pada Contents dan
kemudian Paste duplikat layer ini (Petunjuk – gunakan klik kanan
untuk Copy Layer, dan kemudian klik kanan pada Map pada Contents
untuk paste)
e. Ubahlah salah satu nama layer ADMINISTRASIDESA_AR_25K menjadi
Desa_Populasi_Tinggi

Gambar 7.43 Mengubah Nama salah satu layer

f. Kemudian klik kanan pada layer Desa_Populasi_Tinggi pilih


properties > pilihlah tab Definition Query

Gambar 7.44 Tab Definition Query untuk melakukan Query data

170 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


g. Masukkan Query yang sama seperti sebelumnya Prtmbhn is Greater
Than 700 kemudian klik Add > klik Ok

Gambar 7.45 Memasukkan Expression pada Add Clause

h. Pilih Symbology untuk mendapatkan warna yang berbeda pada layer


ini. PIlih warna yang terang > klik Apply

Gambar 7.46 Mengatur warna symbol

BAB 7 - Query Data 171


i. Peta akan ter-update dan Desa yang terpilih dapat terlihat lebih jelas

Gambar 7.47 Tampilan layar setelah memasukkan Defi-


nition Query Pertmbhan > 700

j. Sekarang cobalah merubah Definition Query. Anda dapat memilih


desa dengan nilai populasi yang lebih tinggi atau lebih rendah atau
membangun Query berdasarkan data lainnya dalam tabel seperti luas
rata-rata daerah.
k. Simpanlah dokumen pekerjaan anda dan tutup ArcGIS Pro.

3. Latihan Tambahan
Latihan kali ini bekerja dengan table dan menggabungkan informasi pada
beberapa table yang terpisah secara bersama-sama dan informasi yang
akan ditampilkan lebih beragam.
a. Pembuatan Point
Selain feature polygon, titik dan garis pada ArcGIS Pro terdapat data
Tabel yang tidak dapat terlihat pada Data Map. Untuk menampilkan data
Tabel dalam Data Map maka diperlukan pembuatan point. Langkah-
langkahnya sebagai berikut:
1) Pertama, anda akan melakukan setting dokumen peta dan
membuat data point. Untuk awal pelatihan ini, anda buka ArcGIS
Pro dan membuat projek baru berdasarkan template Blank

172 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 7.48 Membuat projek ArcGIS Pro baru

2) Simpan Projek baru ini sebagai Indramayu1 pada folder D:\File\

Gambar 7.49 Mengatur nama dan Locasi projek baru

3) Klik tombol Add Data pada Menu Map dan pilihlah pada menu
File > tambahkan feature Koordinat Lapang Uji

Gambar 7.50 Memasukkan file koordinat lapang uji.xlsx pada Add Data

BAB 7 - Query Data 173


4) Data tabel hanya muncul pada Contents dan tidak dapat ditampilkan
pada Data Map. Alasannya adalah karena tabel tekstual tidak berisi
feature geografis namun masih tetap dapat dipetaan bila salah satu
dari tabel tersebut mengandung koordinat lokasinya.
5) Untuk mengetahui informasi geografisnya, klik tab Source pada
Properties Tabel. Dapat dibuka dengan cara klik kanan pada
layer Tabel kemudian klik Properties > Pilih Source

Gambar 7.51 Tab Source untuk mengetahui informasi geografis data

6) Buka tabel Koordinat Lapang Uji dan lihatlah isinya

Gambar 7.52 Membuka data tabel Koordinat Lapang Uji.xlsx

174 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


7) Untuk membuat point geografis, lakukan langkah-langkah berikut
ini:
a) Pada Contents Standalone Table klik kanan pada layer
Sheet4$ pilihlah Display XY Data. Kemudian akan muncul
sebuah kotak dialoh untuk memilih field-field yang berisi data
dan system koordinat

Gambar 7.53 Tombol Display X,Y Data untuk menampil-


kan data X dan Y pada layar Map

b) Set X Field ka X dan Y Field ke Y > untuk menentukkan sistem


Koordinat klik tombol Select Coordinate System

Gambar 7.54 Menentukkan sistem koordinat yang diguna-


kan pada jendela Geoprocessing Make XY Event Layer

BAB 7 - Query Data 175


c) Pilih sistem koordinat ke GCS_WGS_1984
d) Klik Run untuk membuat Point. Maka point Koordinat Lapang
Uji akan muncul pada layar Map

Gambar 7.55 Tampilan layar hasil Display X,Y Data

e) Klik pada tombol Explore yang terletak pada Menu Map dan
kemudian klik pada salah satu point. Perhatikan bahwa anda
bisa melihat kembali semua data atribut dari tabel aslinya

Gambar 7.56 Tools explorer untuk identifikasi

f) Simpanlah projek peta anda.

b. Membuat Sebuah Joint Tabel


Apabila koordinat-koordinat yang ada tersimpan dalam satu tabel dan
data yang anda inginkan berada pada tabel lain, anda akan membutuhkan
sebuah joint tabel untuk menggabungkan 2 tabel. Langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
1) Pada Contents, klik kanan pada layer Sheet4$ dan pilih menu
pilihan Join and Relates > Add Join

176 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 7.57 Menu Add Join untuk joint tabel

2) Dari kotak dialog Add Join, isilah linking dengan field X pada Input
Join Field dalam tabel Sheet4$ kepada field X dalam tabel
Sheet4$_Layer

Gambar 7.58 Jendela Add Join untuk memasukkan tabel pada feature

BAB 7 - Query Data 177


3) Tetap pada Default Keep All Target Features > klik Run
4) Jika anda berhasil, anda dapat membuka Tabel Sheet4$ dan
melihat ada isi tabel pada Sheet4$_Layer yang juga masuk pada
tabel tersebut.

Gambar 7.59 Tampilan Atribut tabel setelah Add Join

Perlu diingat, dalam melakukan Join and Relates Table, kedua


data tabel atau feature yang akan di join harus memiliki sistem
koordinat, sistem penamaan Field yang sama, sehingga kedua tabel
tersebut dapat disatukan.

5) Untuk menghapus Tabel Join dapat dilakukan dengan klik kanan


pada Layer Sheet4$_ > pilih lah Join and Relates > pilih Remove
All Join > pada kotak dialog Remove Join pilih Yes

Gambar 7.60 Menu Remove All Joins untuk menghapus semua tabel join

Gambar 7.61 Kotak dialog persetujuan Remove join

178 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


c. Membuat Ringkasan Data
Untuk membuat sebuah layer yang hanya berisi informasi yang
diinginkan, diperlukan sebuah layer baru dan hanya berisi informasi
NAMOBJ, POP_TH_1, dan WADMKC. Langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut:
1) Buka atribut tabel ADMINISTRASIDESA_AR_25K pada direktori
D:\File\KOTA_JAKARTA_UTARA\KOTA_JAKARTA_UTARA\
ADMINISTRASIDESA_AR_25K.shp
2) Pada field TIPADM klik kanan pada judulnya dan pilihlah
Summarize

Gambar 7.62 Tools Summarized untuk membuka Jendela Summary Statistics

3) Kotak dialog Summary Statistic akan muncul, pada Statistic


Field pilihlah field NAMOBJ, POP_TH_1 dan WADMKC. Begitu
juga dengan Case Field pilihlah field NAMOBJ, POP_TH_1 dan
WADMKC > klik Run

BAB 7 - Query Data 179


Gambar 7.63 Atur Field yang akan di summary pada jendela Summary Statistics

4) Maka akan muncul layer tabel baru dengan nama


ADMINISTRASIDESA_AR_25K_Stat

Gambar 7.64 Tabel statistic hasil summarize

5) Simpan tabel hasilnya dengan cara klik kanan pada garis tiga pada
ujung kanan window atribut pilih Export

Gambar 7.65 Menu Export untuk menyimpan tabel

180 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


6) Simpanlah tabel hasilnya kedalam D:\File\KOTA_JAKARTA_
UTARA\KOTA_JAKARTA_UTARA\Kota_Jakarta Utara.gdb

Gambar 7.66 Atur penyimpanan tabel

7) Klik Run untuk menambahkan Tabel Hasil ke dalam geodatabase


yang telah disediakan.
8) Perhatikan bahwa tabel SUM WADMKK tidak ada pada tabel hasil
Summarize, hal ini terjadi karena pada operasi Summarize, hanya
membawa field yang dibutuhkan saja. Dalam hal ini field NAMOBJ,
POP_TH_1 dan WADMKC.
9) Simpanlah dokumen projek anda.

d. Query Attributes
Tujuan dari langkah ini adalah untuk membangun Query data atribut
pada tabel. Fungsi lainnya pada penggunaan tool Select By Attributes,
meskipun tidak secara lengkap menterjemahkan kebutuhan kedalam
Query yang sebenarnya. Tabel dibawah ini akan memberikan sebuah
petunjuk tentang data apa yang terkandung di dalam sebuah layer.
Anda akan melihat di dalamnya beberapa query atribut untuk
membangun pekerjaan pada latihan sebelumnya. Langkah-langkahnya
sebagai berikut:
1) Add Layer ADMINISTRASIDESA_AR_25K pada direktori D:\
File\KOTA_JAKARTA_U TARA\KOTA_JAKARTA_U TARA\
ADMINISTRASIDESA_AR_25K.shp

BAB 7 - Query Data 181


2) Buka atribut tabel untuk layer ADMINISTRASIDESA_AR_25K dan
lihatlah data yang ada didalamnya.

Field Data yang terkandung


NAMOBJ Nama Desa

REMARK Catatan

WADMKC Nama Kecamatan

WADMKK Nama Kabupaten/Kota

WADMPR Nama Provinsi

POP_TH_1 Populasi Tahun ke 1

POP_TH_2 Populasi Tahun ke 2

Prtmbhn Pertumbuhan Penduduk

4) Sebelum berlanjut ke dalam Query, anda harus membuka


Properties pada layer ADMINISTRASIDESA_AR_25K Setelah itu
pilihlah Tab Definition Query kemudian klik Add Clause

Gambar 7.67 Tombol Add Clause pada Tab Defini-


tion Query untuk melakukan Query data

5) Carilah Desa yang memiliki jumlah Pertumbuhan penduduk


kurang dari 500. Masukkan perintah diawahnya ini. Prtmbhn is
Less than 500. Kemudian untuk melihat apakah clause anda benar
atau tidak klik Verify terlebih dahulu. Jika sukses klik OK

182 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 7.68 Tampilan layar setelah memasukkan Defi-
nition Query Pertmbhan < 500

Pertanyaan 1 : Desa mana saja yang memiliki Pertumbuhan


penduduk kurang dari 500?
6) Ulangi langkah ke-4 diatas dengan merubah nilai minimum maupun
maksimum dengan menggunakan rumus Is less Than atau Is
Greater Than
7) Carilah desa yang mempunyai pertumbuhan penduduk lebih besar
dari 1000 (Gunakan rumus is Greater Than)
Pertanyaan 2 : Bagaimana anda bisa menemukan desa mana yang
paling banyak mengalami pertumbuhan penduduk?

e. Membangun Query Spasial


Untuk bisa memanipulasi data dan melaksanakan tugas/operasi harus
memilih data yang benar terlebih dahulu. Meskipun hanya melihat pada
atribut berdasarkan pada seleksi, tetapi perlu dipelajari juga bagaimana
langkah pemilihan data yang baik.
Salah satu kriteria hasil analisis yang baik adalah harus menyeleksi
atribut dengan menggunakan sense of spasial, dimana disarankan
menggunakan analisis spasial (seperti yang dilakukan sebelumnya)
untuk hubungan antar feature.
Sebagai contoh penggunaan tool ini dalam ekstraksi data adalah
bagaimana untuk menemukan pasar yang berjarak kurang dari 1500
m dari data minimarket yang ditampilkan. Berikut ini langkah –
langkahnya:
1) Masukkan Features Adm_Kecamatan_Depok.shp, Minimarket.
shp dan Pasar.shp pada direktori D:\File\Analisis Lokasi Pasar
2) Klik Selection > select By Location pada Menu Map

BAB 7 - Query Data 183


Gambar 7.69 Tools Select By Location pada Menu Map

3) Pada kotak dialog Select Layer By Location pilih Input Feature


Layer > Pasar dimana masih dalam jarak 1500 meter dari
Minimarket.

Gambar 7.70 Pengaturan pada Jendela Geoprocessing Select Layer By Location

184 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


4) Cek kalau anda sudah menemukan pasar yang dipilih

Gambar 7.71 Tampilan layar setelah select by location inter-


section pasar dengan minimarket 1500 meter

Untuk lebih memahami Query, berikut ini beberapa latihan yang dapat
anda lakukan
1. Gantilah input feature layer menjadi Minimarket dan selecting feature
menjadi Pasar, kemudian tentukan minimarket mana saja yang memiliki
jarak 2500 meter dari pasar
a. Berapa banyak yang terpilih?
b. Buatlah Feature baru dari data yang terpilih.

BAB 7 - Query Data 185


BAB 8
LAYOUT DAN PERCETAKAN PETA

Tujuan Instruksional Umum (TIU):


Mampu membuat layout dan percetakan peta.

Tujuan Instruksional Khusus (TIK):


• Mampu menampilkan/mengatur peta, mengatur proyeksi, dan mengatur
halaman layout.
• Dapat membuat langkah-langkah untuk menambahkan koordinat peta,
menambahkan skala, menambahkan panah penunjuk arah, dan menambahkan
judul peta.
• Mampu membuat extent rectangle, langkah-langkah untuk menambahkan
legenda, menyimpan peta, eksport peta, dan mencetak peta.

187
A. Menampilkan/Mengatur Peta
1. Tampilkan file ADMINISTRASIKECAMATAN_AR_25K, SUNGAI_LN_25K
pada direktori D:\File\KOTA_JAKARTA_UTARA\KOTA_JAKARTA_UTARA
2. Klik kanan pada layer ADMINISTRASIKECAMATAN_AR_25K > Symbology
atau klik tool Appearance pada menu Feature Layer
3. Pilih Unique Values

Gambar 8.1 Mengubah Single symbol menjadi Unique Values

4. Pilih NAMOBJ pada Value Field

Gambar 8.2 Memilih field yang akan di symbology

188 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


5. Klik Add Value, Pilih Kelapa Gading > Klik OK

Gambar 8.3 Menambahkan Values Kelapa Gading

Gambar 8.4 Tampilan layar setelah symbology Unique Values Kelapa Gading

6. Pada menu toolbar Insert > pilih Insert New Layout > pilih ukuran kertas
yang akan dijadikan tempat untuk layout peta ( pada latihan kali ini kita
akan menggunakan kertas Legal Landscape)

BAB 8 - Layout dan Percetakan Peta 189


Gambar 8.5 Pengaturan ukuran dan orientation kertas layout

7. Maka akan muncul Layout view pada layar, Untuk mempermudah dalam
merapihkan peta, buat lah Guidelines yang sesuai dengan keinginan anda
dengan klik kanan pada layer Rule > pilih Add Guides

Gambar 8.6 Menu untuk menambahkan Guides

190 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


8. Buatlah settingan Guides seperti pada gambar dibawah ini > klik OK

Gambar 8.7 Membuat settingan Guides

9. Layout View akan tampil dengan Guides Line

Gambar 8.8 Tampilan layar layout setelah dimasukkan Guides

10. Untuk menampilkan peta pada Jendela Layout pada Menu Insert Klik Map
Frame > pilih peta yang sudah ada (bukan default)

BAB 8 - Layout dan Percetakan Peta 191


Gambar 8.9 Menampilkan peta pada jendela layout

11. Maka peta akan disajikan pada halaman layout. Halaman layout ini dapat
menyajikan satu atau lebih data frame

Gambar 8.10 Tampilan jendela layout setelah ditambahkan peta

12. Layout toolbar memuat tools yang dipakai untuk mengedit layout. Tools
tersebut antara lain, Navigate, Fixed Zoom in, Fixed Zoom Out dan
beberapa tools standar lain.

192 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 8.11 Beberapa tools pada Menu Layout

1. Navigate, terdapat beberapa tools seperti


a. Full Extent, untuk menampilkan layout view secara menyeluruh
b. 100%, melakukan zoom untuk menunjukkan display element pada
ukuran yang sebenarnya atau 1 : 1
c. Navigate, untuk menggerakan peta pada layer yang aktif pada
halaman layout dengan menggunakan Mouse
2. Elements/ Select yaitu menu toolbar yang berfungsi untuk melakukan
select/query pada feature layer yang aktif
3. Page Setup, untuk melakukan pengaturan pada orientasi, ukuran kertas
dan bentuk layout kertas yang diinginkan
4. Map, untuk melakulan editing pada Map View atau feature layer yang
aktif, seperti tool berikut:
a. Fixed Zoom in: Memperbesar atau memperkecil peta pada layer
yang aktif dengan skala yang diberikan langsung oleh ArcGIS Pro
b. Fixed Zoom Out : memperkecil peta pada layer yang aktif dengan
skala yang diberikan langsung oleh ArcGIS Pro
c. Bookmarks, untuk membuka Bookmarks yang telah disimpan
atau di siapkan sebelumnya melakukan layout
d. Activate Frame : Untuk melakukan navigasi dan atau melakukan
interaksi atau editing pada Map Frame

B. Mengatur Proyeksi
Untuk melakukan proyeksi system koordinat dapat dilakukan dengan langkah-
langkah berikut ini:
1. Klik kanan pada layer yang aktif, lalu klik Properties

Gambar 8.12 Memunculkan jendela properties

BAB 8 - Layout dan Percetakan Peta 193


2. Pada jendela Properties > arahkan pada menu Display Option

Gambar 8.13 Mengatur proyeksi koordinat sistem pada jendela layout

3. Pada Location Settings > ArcGIS Pro akan mengatur secara otomatis
proyeksi Koordinat anda sesuai dengan Spatial Reference pada Map View
anda

C. Mengatur Halaman Layout


1. Untuk mengatur lebar halaman, anda dapat menggunakan Menu Toolbar
Page Setup

Gambar 8.14 Mengatur lebar halaman

2. Untuk mengubah orientasi Potrait menjadi Landscape atau sebaliknya.


Gunakan tool Orientation

194 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


3. Untuk mengubah ukuran kertas, dapat menggunakan Tools Size
4. Elemen-elemen penting lain yang wajib dicantumkan pada sebuah peta,
antara lain adalah Skala, Legenda, Panah Penunjuk Arah, Judul, Dan
Koordinat Peta

D. Langkah-Langkah untuk Menambahkan Koordinat Peta


Untuk dapat menambahkan koordinat peta, maka kita harus menampilkan Grid
pada layar peta.
1. Pada menu Insert > pilih New Grid

Gambar 8.15 Menambahkan Grid

2. Pilihlah Measured Grid

Gambar 8.16 Memilih type Grid

3. Selanjutnya akan muncul Grid pada Layout View

BAB 8 - Layout dan Percetakan Peta 195


Gambar 8.17 Tampilan jendela layout setelah di tambahkan grid

4. Untuk melakukan pengaturan penampilan grid dan koordinat pada


peta maka lakukan penyesuaian di pada jendela Format Map Grid. Untuk
membuat tampilan koordinat West dan East menjadi Vertikal, maka
centang lah pada menu Vertical pada West dan East di bagian Component

Gambar 8.18 Mengatur tampilan tulisan koordinat

196 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


5. Untuk mengubah koordinat system pada Grid peta maka lakukan setting
pada Coordinat System di menu Options

Gambar 8.19 Mengubah koordinat system layout

6. Untuk wilayah DKI Jakarta pilih UTM > WGS 1984 > Sounthern Hemisphere
> WGS 1984 UTM Zone 48S > klik OK

Gambar 8.20 Memilih System koordinat peta

BAB 8 - Layout dan Percetakan Peta 197


E. Langkah-Langkah untuk Menambahkan Skala
1. Pada menu Insert > pilihlah tools New Scale Bar

Gambar 8.21 Tools menambahkan Scale bar baru

2. Pilihlah Scale Bar sesuai dengan keinginan anda

Gambar 8.22 Memilih type scale bar

198 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


3. Maka akan muncul Scale Bar dan kotak dialog Format Scale Bar

Gambar 8.23 Tampilan layar setelah ditambahkan scale bar

4. Lakukan beberapa Penyesuaian Scale Bar sesuai dengan keinginan anda


5. Pengguna juga dapat menambahkan skala teks. Caranya dengan klik Text >
tulis SKALA 1 : 150.000 atau sesuai dengan skala peta pada layar layout

Gambar 8.24 Menambahkan skala teks

BAB 8 - Layout dan Percetakan Peta 199


F. Langkah-Langkah untuk Menambahkan Panah Penunjuk Arah
1. Pada menu Insert pilihlah New North Arrow > pilihlah panah penunjuk
arah sesuai dengan keinginan

Gambar 8.25 Menambahkan north Arrow

2. Pindahkan panah penjuk arah, tarik ke halaman kosong

Gambar 8.26 Tampilan layar setelah ditambahkan Penunjuk arah

200 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


G. Langkah-Langkah untuk Menambahkan Judul Peta
1. Pada menu Insert > klik Tools New Text

Gambar 8.27 Tools menambahkan Teks Baru

2. Akan muncul Teks yang perlu diedit dan kotak dialog Format Text > Ubahlah
text pada kotak Text

Gambar 8.28 Jendela format teks untuk merubah teks

3. Lakukan penyesuaian jenis font, ukuran dan posisi pada menu Text Symbol
> klik Apply

Gambar 8.29 Tampilan layar setelah penambahan Teks Judul Peta

BAB 8 - Layout dan Percetakan Peta 201


H. Menambahkan Object Gambar pada Layout
1. Pada menu Insert > pilih lah New Picture

Gambar 8.30 Tools menambahkan Gambar

2. Arahkan kursor pada halaman kosong


3. Akan muncul kotak dialog Insert Picture. User dapat langsung memilih
gambar yang akan di tampilkan pada layout. Klik objek gambar yang telah
ada > klik Open

Gambar 8.31 Memilih Gambar yang akan dimasukkan pada layout

4. Letakkan gambar sesuai dengan posisi yang anda inginkan

202 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 8.32 Tampilan layar setelah penambahan gambar

I. Menambahkan Teks pada Layout


1. Pada menu Insert > klik Tools New Text

Gambar 8.33 Tools menambahkan Teks Baru

2. Akan muncul Teks yang perlu diedit dan kotak dialog Format Text >
Ubahlah text pada kotak Text

Gambar 8.34 Jendela format teks untuk merubah teks

BAB 8 - Layout dan Percetakan Peta 203


3. Lakukan penyesuaian jenis font, ukuran dan posisi pada menu Text Symbol
> klik Apply

Gambar 8.35 Tampilan layar setelah penambahan Teks

J. Membuat Extent Rectangle


Extent rectangle berguna apabila pengguna ingin menampilkan lebih dari satu
data frame, misalnya untuk inset Peta. Langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut:
1. Pada menu Insert klik New Map Frame > pilih None

Gambar 8.36 Menambahkan Frame Baru

2. Klik kanan pada Map Frame baru > klik Activate supaya hanya Map Frame
tersebut yang aktif dan dapat diedit

204 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 8.37 Tombol melakukan aktivasi salah satu frame

3. Setelah aktif klik Add Data > Masukkan file INDONESIA_KAB.shp > klik
ok

Gambar 8.38 Memilih Shapefile untuk frame kedua

4. Kembali pada menu Layout > klik Close Activation

Gambar 8.39 Tools Close Activation

BAB 8 - Layout dan Percetakan Peta 205


5. Pada kotak dialog format Map Frame > pada Display Option > Constraint
pilih Linked Map Frame Extent

Gambar 8.40 Melakukan link frame data ke layer utama

6. Setelah itu, pada halaman layout akan tampil Peta Dan Peta Inset

Gambar 8.41 Tampilan jendela layout setelah dimasukkan Frame baru

206 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


K. Langkah-Langkah untuk Menambahkan Legenda
1. Pada menu insert > klik tool New Legend

Gambar 8.42 Tools menambahkan Legenda peta

2. Arahkan pada halaman kosong


3. Akan muncul Legenda dan kotak dialog Format Legend > lakukan beberapa
penyesuaian judul dan letak Legenda pada kotak dialog tersebut

Gambar 8.43 Melakukan pengaturan tampilan legenda pada jendela For�-


mat Legend Berikut contoh tampilan layout yang telah selesai

BAB 8 - Layout dan Percetakan Peta 207


Gambar 8.44 Tampilan jendela layout setelah ditambahkan Legenda

L. Menyimpan Peta
Untuk menyimpan peta baru, dapat dilakukan dengan klik Menu Project > Save
As. Atau dengan meng-klik ikon peta dapat disimpan dalam ekstensi .aprx
maupun .aptx. Ekstensi .aprx adalah untuk menyimpan peta dalam bentuk
dokumen project, sedangkan ekstensi .aptx untuk menyimpan peta dalam
bentuk template

Gambar 8.45 Menu menyimpan Project ArcGIS Pro

208 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


M. Eksport Peta
1. Pada menu Share > pilih lah tool Export Layout

Gambar 8.46 Tools mengeksport layout pada Toolbar Share

2. Pilih tempat penyimpanan > Buat nama file > Peta dapat di eksport ke
berbagai macam format file seperti, PDF, JPEG, TIFF dan lainnya > klik
Export

Gambar 8.47 Atur tempat penyimpanan dan type data penyimpanan

BAB 8 - Layout dan Percetakan Peta 209


N. Mencetak Peta
1. Pada menu Share > klik tool Print Layout
Kotak print akan muncul. Kemudian klik Print

Gambar 8.48 Tools menyetak peta hasil layout

210 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


BAB 9
SUMBER DATA DALAM ARCGIS PRO

Tujuan Instruksional Umum (TIU):


Mampu menjelaskan sumber data dalam ArcGIS Pro.

Tujuan Instruksional Khusus (TIK):


• Mampu menambah data dengan koneksi server arcgis pro.
• Mampu menambah data dari internet dan manage website.

211
A. Menambah Data dengan koneksi Server ArcGIS Pro
Untuk menambah data, pada ArcGIS Pro terdapat fasilitas yang langsung dapat
terhubung ke internet dengan langkah berikut ini:
1. Buka program ArcGIS Pro seperti biasa
2. Pada Toolbar Project > pilih Portal
3. Secara default akan terdapat portal website www.arcgis.com

Gambar 9.1 Membuka portal website www.arcgis.com

Selain itu, anda dapat menggunakan langkah sebagai berikut:


1. Klik Add Data pada Menu Map
2. Dibawah Portal > klik All Portal
3. Ketik Layer pada Search box > klik Enter
Untuk mencari layer yang berada pada Esri, ketik owner:esri pada Search
Box

212 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Gambar 9.2 Pencarian portal pada ArcGIS Pro

4. Klik layer pada Search result > klik OK

Gambar 9.3 Memilih salah satu portal yang akan dimasukkan pada Map View

BAB 9 - Sumber Data Dalam ArcGIS Pro 213


5. Maka portal yang kita pilih akan muncul di layar Map kita

Gambar 9.4 Tampilan layar setelah dimasukkan World Imagery

B. Menambah Data dari Internet


Selain dari Esri, data internet yang dapat diambil juga dapat menggunakan
beberapa sumber lainnya, ikuti langkah-langkah berikut:
1. Buka program ArcGIS Pro seperti biasa
2. Pada menu Map klik Add Data
3. Pada bagian Portal > klik All Portal > pada kotak search portal. Masukkan
alamat website tanahair.indonesia.go.id untuk mengakses data dari Badan
Informasi Geospasial sebagai website geoportal Indonesia > klik OK

Gambar 9.5 Membuka portal Badan Informasi Geospasial di ArcGIS Pro

214 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


4. Klik layer pada Search result > klik OK

Gambar 9.6 Memilih salah satu portal hasil pencarian ke layar Map View

5. Layer yang dipilih akan muncul pada layar Map anda

Gambar 9.7 Tampilan layar setelah dimasukkan por-


tal dari Badan Informasi Geospasial

BAB 9 - Sumber Data Dalam ArcGIS Pro 215


Daftar penyedia Data GIS

No Nama organisasi Negara Homepage


Geospasial Portal (Badan
1 Indonesia http://www.tanahair.indonesia.go.id
Informasi Geospasial)
2 BRR NAD-Nias Indonesia http://www.e-aceh-nias.org
3 USGS US http://www.usgs.gov/
4 SRTM US http://srtm.usgs.gov/
5 NASA US http://srtm.usgs.gov/
6 NOAA US http://www.noaa.gov/
7 Ikonos US http://www.noaa.gov
8 Quickbird US http://www.digitalglobe.com/about/quickbird.html
9 Landsat US http://landsat.usgs.gov/
10 JAXA Japan http://www.jax.jp
11 LAPAN Indonesia http://www.lapan.go.id

C. Manage Website
Selain dapat menambah website, kita dapat mengatur tampilan koneksi internet
pada ArcGIS Pro dengan langkah-langkah berikut ini:
1. Klik Project Tab > pilih Portal

Gambar 9.8 Menu portal untuk memasukkan portal secara manual

2. Klik Add Portal


3. Masukkan alamat URL Portal pada kotak dialog Add Portal > klik OK
4. Untuk mengatur alamat website tersebut menjadi aktif portal, klik kanan
pada URL tersebut pilih Set as Active Portal

216 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


DAFTAR PUSTAKA
Are social Hootsuite, W. (2019). Digital Report 2019. Recuperado de https://
wearesocial. com/global-digital-report-2019.

Bolstad, P. (2016). GIS fundamentals: A first text on geographic information systems.


Eider (PressMinnesota).

Gorr, W. L., & Kurland, K. S. (2017). GIS Tutorial 1 for ArcGIS Pro: A Platform Workbook.
Esri Press.

Law, M., & Collins, A. (2016). Getting to know ArcGIS PRO (pp. 424-1). Esri press.

217
GLOSARIUM
Annotasi Keterangan atau informasi yang menjelaskan posisi atau titik tertentu.
Biasanya anotasi berhubungan dengan keterangan atau kata-kata
yang dicetak pada peta yang dibuat

ArcGIS Merupakan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG) yang


berbasiskan system operasi Windows yang dikembangkan oleh ESRI.
Terdiri dari Map, Catalog, Python

ArcGIS Pro Disebut juga sebagai ArcGIS Online, merupakan bagian dari software
ArcGIS yang dapat mengerjakan pengolahan data, menampilkan data,
pembuatan peta dan cetak peta.\

Catalog Merupakan bagian dari software ArcGIS Pro yang berfungsi sebagai
katalog data, pembaca file, pengaturan system koordinat dan
metadata

ARPX Pada software ArcGIS PRO, bila kita menjalankan ArcGIS PRO maka
*.aprx adalah sebuah file project yang berisi sebuah peta, layoutnya,
graphic, laporan dan semua keterangan serta komponen lain
pembentuk peta tersebut. Dokumen peta ini bisa dicetak atau dirubah
(exporting) pada dokumen lain misalnya menjadi format JPEG atau
PDF.
Atribut Keterangan atau informasi tentang sebuah bentukan/feature dalam
Sistem Informasi Geografis. Biasanya berbentuk tabel yang masing-
masing catatannya mempunyai kaitan dengan bentuk/feature
tertentu. Contohnya bentukan/feature sungai mungkin memiliki
atribut antara lain: nama sungai, panjangnya, tingkat dimensinya,
dapat berlayar pada sungai tersebut atau tidak dan lain sebagainya.
Pada Data Raster, atribut biasanya mengacu kepada nilai sel raster
tersebut. Pada umumnya, hanya satu atribut saya yang dapat
disimpan. Terkadang pada tabel atribut ini tersimpan juga keterangan
bagaimana sebuah bentukan harus ditampilkan pada ArcGIS Pro
(misalnya ketebalan garis, warna, jenis font yang digunakan, dan lain
sebagainya).

Citra satelit Foto-foto permukaan bumi atau permukaan benda angkasa lain yang
direkam oleh satelit buatan (bukan satelit alam seperti bulan)

219
Contents Content adalah daftar berisi data frame, layer-layer yang digunakan
pada pada suatu project document. Pada Contents ini juga kita bisa
mengontrol layer-layer yang aktif.

Coverage Data tempat menyimpan bentukan/feature geografi. Sebuah coverage


menyimpan informasi atau keterangan seragam (titik saja, garis saja,
atau polygon saja) dan biasanya juga sejenis/tematis seperti misalnya
jenis tanah, sungai, jalan, tata guna lahan. Selain bentukan/feature,
coverage juga menyimpan keterangan dan penjelasannya dalam
atribut maupun anotasi

Digitasi Sebuah kegiatan untuk merubah bentukan bentukan/feature geografi


yang berasal dari peta analog ke bentuk digital dalam format SIG.
Proses perubahan ini biasanya menggunakan perangkat meja digitasi
atau dapat juga dengan pemindai (scanner)

Domain Sekumpulan nilai yang telah diperiksa keakuratannya dalam sebuah


elemen.

Data Atttibute Data tabular atau teks yang menjelaskan lebih lengkap mengenai
sebuah bentukan/feature. Penjelasan ini memiliki link/kaitan dan
berbeda dengan bentukan/feature yang lainnya

DBMS Data Base Management System adalah sekumpulan perangkat


lunak yang dijalankan pada sekumpulan perangkat keras yang
dipergunakan untuk membuat dan mengelola database/basis data
berdasarkan aturan tertentu yang sudah direncanakan sebelumnya.
DBMS ini dapat dengan mudah ditambah, disimpan, dirubah, dihapus
dan juga dimanfaatkan.

Data Frame Data Frame bisa terdiri dari sebuah layer atau lebih. Sebuah peta
(dalam layout di ArcGIS) bisa memiliki beberapa data frame (peta
utama, inset satu, inset dua, pembanding dan lain sebagainya), namun
pada data view hanya satu data frame yang dapat ditampilkan pada
satu saat. Selain itu dapat mendefinisikan sebuah wilayah geografis,
besarnya bagian peta yang akan dipakai untuk menampilkannya,
system koordinatnya dan berbagai pengaturan tampilan lainnya.
Secara umum, kartografer/pembuat peta menyebutnya sebagai Map
body/Tubuh peta.

Data Raster Data yang terdiri dari sel-sel yang disusun menurut baris dan kolom.
Pada masing-masing sel tersebut tersimpan sebuah nilai tunggal.
Data raster biasanya merupakan sebuah gambar (warna-warninya)
bisa juga nilai sel tersebut melambangkan sesuatu yang berbeda-
beda (seperti penggunaan lahan) atau berkesinambungan seperti
curah hujan dan ketinggian.
Sebuah sel data raster hanya mampu menyimpan sebuah keterangan
atau nilai saja, untuk mengatasi keterbatasan digunakan beberapa
band data raster yang masing-masing menampilkan keterangan yang
berbeda (contohnya citra satelit yang ditampilkan dalam komposit
band Red Green Blue (RGB) yang terdiri dari 3 band data raster.

220 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Masing-masing sel pada raster mewakili bentuk dan kondisi tertentu
di alam nyata. Luas wilayah yang diwakilkan oleh sebuah sel (biasanya
berbentuk bujuk sangkar yang disebut resolusi)

Data Spasial Data Ruang adalah keterangan tentang lokasi dan bentukannya
di permukaan bumi serta keterkaitan satu aspek dengan lainnya.
Biasanya data spasial menyimpan koordinat dan topologi dari
bentukan tersebut. Definisi lainnya menyebutkan data spasial adalah
semua data yang dapat dipetakan.

Data Vektor Data titik, garis atau polygon (daerah/wilayah) yang masing-
masingnya dibangun atas sebuah koordinat (titik) atau kumpulan
koordinat (garis dan polygon). Data tersebut mewakili benda/obyek
tertentu di muka bumi. Misalnya garis yang mewakilkan jaringan
jalan.

Data Map Sebuah View/jendela pada ArcGIS Pro berfungsi untuk melihat,
menampilkan, mengeksplorasi, meng-query data-data geografis
dan tidak menampilkan keterangan selain data geografis misalnya
legenda, judul dan skala.

Datasets Koleksi atau kelompok data-data yang berkaitan, dikumpulkan dan


disimpan pada tempat yang sama.

Datum Referensi yang dipergunakan untuk melakukan pengukuran


permukaan bumi. Pada ilmu survei dan geodesi, datum merupakan
titik referensi di permukaan bumi berikut model asosiasi yang
matematis dimana penhitungan koordinat dilakukan.

ESRI Environmental System Research Institute (Inc.) Salah satu perusahan


pengembang perangkat lunak Sistem Informasi Geografis

Feature Bentukan atau gambaran secara sederhana atas benda/fenomena/


objek di permukaan bumi yang disederhanakan sebagai titik,
garis atau polygon (daerah/luasan).

Feature Class Dalam terminologi perangkat lunak ArcGIS, adalah koleksi dari
feature/bentukan geografi yang memiliki persamaan geometri
(seperti hanya titik saja, garis saja atau polygon saja), persamaan
atribut dan persamaan referensi ruangnya.
Feature Class ini dapat disimpan dalam sebuah geodatabase, shapefile,
coverage atau format data lainnya. Feature Class memungkinkan
feature/bentukan sejenis digabungkan ke dalam satu unit untuk
mempermudah penyimpanannya. Sebagai contoh, jalan utama, jalan
pemukiman, jalan negara, jalan propinsi, jalan kecamatan dan lorong
dapat dikelompokkan dalam satu feature class yang kita namakan
jaringan jalan.

FGDC Federal Geographic Data Commitee ialah organisasi yang didirikan


oleh pemerintah Amerika Serikat untuk mengelola,
menganggarkan, mengkoordinasikan pengembangan, penggunaan,

Glosarium 221
berbagi pakai dan desiminasi data-data survey, pemetaan dan data
keruangan lainnya. Organisasi ini menetapkan standar sebuah
metadata keruangan di Amerika Sarikat yang dipakai dalam konteks
pengembangan. National Spatial Data Infrastructure (NSDI).

Foto Udara Foto permukaan bumi yang diambil dengan kamera yang berada
(jauh) di atas permukaan bumi. Baik yang dipegang dengan atau
dipasang pada dudukan khusus dari sebuah wahana (pesawat,
helikopter, balon udara, roket, layangan dan lainnya). Dalam kaitannya
dengan pemetaan, foto udara dilakukan dengan cara-cara tertentu
dan hasilnya diproses mengikuti tata cara pengolahan yang baku.

Full Extent Tool yang digunakan pada data view untuk menampilkan sebuah
atau beberapa feature secara keseluruhan.

Georeference Menyelaraskan data geografis sehingga ia dapat tepat berada pada


koordinat yang tepat dengan demikian data tadi dapat dilihat, di-
query dan dianalisa serta diperbandingkan dengan data geografis
lain yang memiliki cakupan wilayah yang sama.
Proses-proses georeference meliputi pergeseran, pemutaran,
perubahan skala dan kadang dibutuhkan warping dan rubber
sheeting serta orthorektifikasi

Georektifikasi Suatu proses penyelarasan citra satelit atau foto udara secara digital
terhadap peta yang mencakup wilayah yang sama. Dalam proses ini
tempat-tempat yang dapat ditemukan pada foto udara atau citra
satelit misalnya persimpangan jalan, ditandai baik pada citra maupun
peta. Untuk proses ini dibutuhkan paling sedikit tiga pasangan titik
yang dapat dijumpai pada peta dan citra. Kemudian titik ini dijadikan
acuan dalam pemrosesan selanjutnya hingga akhirnya didapatkan
citra atau foto udara yang dapat ditampilkan mewakili tempat
sebenarnya di permukaan bumi.

Geodatabase Sebuah database yang menyimpan, mengelola suatu data, informasi


geografis dan data keruangan yang lainnya. Tujuan utama
pengembangan geodatabase adalah untuk mempermudah pengguna
untuk query data. Misalnya Geodatabase Provinsi NAD yang di
dalamnya terdapat kumpulan data Provinsi NAD dengan berbagai
feature (titik, garis, polygon)
GPS Global Positioning System adalah sebuah sistem navigasi yang
memanfaatkan satelit NAVSTAR yang dapat dipergunakan secara
global (di seluruh dunia). Penerima GPS (reveiver) yang dipakai akan
menginformasikan koordinat tempat GPS berada.

ISO Kependekan dari International Organization Standardization. Sebuah


federasi dari institusi standarisasi nasional 145 negara di dunia
yang bergabung menjadi sebuah organisasi internasional untuk
mendefinisikan dan memastikan kriteria – kriteria tertentu sebagai
sebuah standar internasional.

222 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


Layer Representasi visual dari data geografis pada peta digital. Secara
konseptual sebuah layer adalah irisan atau strata tertentu atas
realitas geografis pada sebuah daerah tertentu yang kurang lebih
sejenis atau mempunyai kriteria yang sama maupun mirip. Misalnya
jaringan jalan, batas administrasi pemerintahan, batas kawasan
taman nasional, sungai.

Layer File Dalam ArcGIS, selain layer - layer yang disimpan sebagai shapefile,
coverage atau geodatabase, ada format lain yaitu layer file (*.lyr)
sebagai media penyimpanan sebuah layer dan menyimpan keterangan
tambahan mengenai tampilan datanya.

Map Tips Sebuah tool kotak kuning yang tampil secara sekilas bila kita
menggerakan mouse pada data spasial (titik, garis dan poligon) yang
tampil pada data view. Memberikan keterangan secara singkat. Untuk
mengaktifkan tool ini, terlebih dahulu field yang akan ditampilkan
harus diaktifkan.

Line Dalam kaitannya dengan data vektor, sebuah garis adalah sebuah
bentukan yang terhubung oleh dua titik atau lebih. Misalnya jalan.

Metadata Sebuah layer/shapefile/geodatabase menjadi lebih informatif jika


metadatanya tersedia. Fungsi metadata adalah sebagai informasi
data tersebut, kapan data tersebut dibuat, proyeksi yang digunakan,
institusi yang memproduksinya. Contohnya sebuah pada sebuah
data tertulis 15414 yang berarti sebuah kode pos, maka angka tadi
merupakan informasi yang berarti.

Orthophoto Foto udara yang sudah dikoreksi secara geometris (orthorectified)


sehingga skala pada foto tadi menjadi seragam dan jarak sebenarnya
bisa diukur dengan tepat, dalam kata lain orthophoto bisa dianggap
sebagai sebuah peta.

Orthorectification Proses untuk menghasilkan sebuah orthophoto melalui


rektifikasi.

Pan Salah satu tool yang digunakan untuk menggeser tampilan yang ada
pada data view untuk data frame yang aktif.

Peta Tematik Sering juga disebut sebagai peta statistik atau peta dengan tujuan
khusus/tertentu yang bertujuan untuk menampilkan pola dari satu
tema saja. Misalnya Kepadatan Penduduk, Sebaran Penyakit Malaria,
Iklim dan sebagainya

Polygon Poligon, secara harfiah diterjemahkan sebagai bentuk bersudut


banyak. Dalam GIS istilah poligon adalah kumpulan pasangan
koordinat yang menghubungkan paling sedikit tiga titik (vertex)
dan titik awal bertemu dengan titik yang paling akhir dan menutup.
Misalnya : Batas Administrasi.

Polyline Polyline secara harfiah diterjemahkan sebagai garis yang saling


terhubung. Pada GIS, polyline adalah garis yang terhubung satu

Glosarium 223
dengan lainnya yang terpusat pada garis induknya . Misalnya sungai
besar yang memiliki anak sungai

Point Dalam kaitannya dengan data vektor, sebuah titik (vertex) adalah
sebuah bentukan yang memiliki koordinat x dan y yang mewakili
suatu pusat atau tempat. Misalnya : Ibukota, Negara, Titik Sample.

Proyeksi Adalah cara untuk menggambarkan bentuk permukaan (permukaan


bumi) yang melengkung menjadi sebuah bidang datar (peta) dengan
proses transformasi matematis yang sistematis.
Perlu dicatat bahwa tidak ada satu proyeksipun yang mampu secara
sempurna memindahkan bidang lengkung menjadi bidang datar
sehingga akan ada aspek yang terdistorsi misalnya jaraknya, luas
wilayahnya, bentuknya, arahnya atau kombinasi dari beberapa atau
semua aspek tadi.

Rektifikasi Proses transformasi citra atau foto udara dengan persamaan


matematis tertentu untuk mendapatkan citra atau foto udara yang
planimetris.

RDBMS Relational Database Management System adalah database yang


memiliki lebih dari satu tabel didalamnya dan masing - masing tabel
berhubungan satu dengan yang lainnya pada satu kolom umum yang
sering disebut kolom kunci.

Select Element Gambar panah berwarna hitam pada toolbar berfungsi untuk memilih
elemen-elemen pada layouting dan memilih label-label manual.

SIG Sistem Informasi Geografis. Berasal dari bahasa Inggris GIS -


Geographic Information System adalah sekumpulan perangkat keras,
perangkat lunak dan data yang terintegrasi satu dengan lainnya yang
mampu menampilkan, mengelola data dan informasi secara geografis,
menganalisa hubungannya secara keruangan serta memodelkan
proses-proses keruangan. SIG memberikan kerangka kerja untuk
mengumpulkan dan mengorganisasi data keruangan dan informasi
lain yang terkait sehingga tidak hanya ditampilkan saja namun dapat
dianalisa. Beberapa definisi lain memasukkan unsur sumber daya
manusia sebagai sebuah bagian yang tak dapat dipisahkan dari SIG.

Shapefile Format penyimpanan suatu bentukkan/feature lengkap dengan


atribut yang terkait atas bentukan geografis tadi. Shapefile hanya
dapat menyimpan satu bentukan/feature saja.

Sistem Koordinat Sebuah kerangka referensi yang mengacu kepada sumbu horizontal
X dan Y (dua dimensi) dan ketinggian atau kedalaman Z (tiga
dimensi) beserta seperangkat aturan- aturannya. Sistem koordinat
yang digunakan untuk menentukan posisi dalam konteks ruang.

Symbology Salah satu tab Properties yang memiliki seperangkat konvensi,


aturan atau sistem pengkodean yang mendefinisikan bagaimana
bentukan/feature geografis ditampilkan lewat simbol - simbol pada

224 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


sebuah peta.

Skala Perbandingan antara ukuran sesungguhnya dengan ukuran model.

Titik Kontrol Dalam survey, titik kontrol atau benchmark adalah titik yang telah
diketahui ketinggian dan koordinatnya. Penanda ini telah dipasang
secara khusus permanen oleh surveyor (dari suatu institusi yang
berkompeten). Titik kontrol ini biasanya dibentuk menjadi tugu kecil
atau kadang-kadang tanda-tanda lain seperti cat untuk titik kontrol
bantu.

Toolbar “Tools” Toolbar


standar, berfungsi pada penggunaan data frame atau view
pada operasi Map atau Catalog.

UTM Universal Transverse Mercator adalah sistem koordinat yang sudah


diproyeksikan (Transverse Mercartor) dengan membagi bumi
menjadi 60 zona yang berbeda, masing-masing selebar 6°. Zona 1
berada pada 180° Bujur Barat hingga 174° Bujur Barat. Pertambahan
zona ke arah timur.

Vertex Pasangan koordinat yang bersama-sama dengan vertex lainnya yang


saling terhubung dan membentuk sebuah garis atau poligon. Vertex
yang mengawali dan mengakhiri sebuah garis atau poligon disebut
juga node.

View Pada ArcGIS, view merupakan cara untuk dapat melihat secara
keseluruhan isi dari coverage, shapefile atau geodatabase yang dipilih
pada Catalog Tree di ArcCatalog. Pada ArcView 3.x adalah salah satu
dari lima jenis dokumen yang ada dalam sebuah file project (*.apr).
View dipakai untuk menampilkan, meng-query, dan menganalisa
tema-tema geografis.

WGS84 World Geographic System 1984 adalah datum dan sistem koordinat
yang paling umum digunakan saat ini yang dikembangkan oleh
Departemen Pertahanan Amerika Serikat untuk menggantikan
WGS72. Pengukuran GPS juga menggunakan datum dan sistem
proyeksi ini.

XML eXtensible Markup Language yang dikembangkan oleh World Wide


Web Consortium (W3C) sebagai sebuah standar bahasa markup umum
terutama untuk menampilkan format text sehingga datanya dapat
dibaca oleh berbagai aplikasi computer. XML adalah aturan - aturan
untuk membuat format informasi standar dengan menggunakan tag
- tag (penanda) sehingga data dan format text dapat dimanfaatkan
pada berbagai aplikasi/perangkat lunak.

Zoom In Tool yang digunakan untuk memperbesar view (tampilan) yang ada
dalam data frame atau peta.

Zoom Out Tool yang digunakan untuk memperkecil view (tampilan) yang ada
dalam data frame atau peta.

Glosarium 225
INDEKS

A ArcGIS
1, 2, 3, 5, 8, 10, 14, 16, 19,
BLOBs
47
Absolute X,Y 23, 28, 29, 35, 36, 39, 40, Bookmark
116, 117, 119 48, 55, 59, 60, 68, 72, 86, 13, 16, 18, 19
Add Clause 92, 103, 119, 122, 125, Browser
93, 154, 155, 156, 165, 133, 135, 144, 148, 152, 10
166, 169, 171, 182 160, 172, 173, 193, 194, Browsing
Add Field 208, 212, 213, 214, 216, 27, 28, 29
160 217, 219, 220, 221, 223,
Add Folder Connection 225 C
29 ArcGIS Pro
Add Join 1, 2, 3, 5, 8, 10, 14, 16, 19, Calculated Field
176, 177, 178 23, 28, 29, 35, 36, 39, 40, 160
Add Portal 48, 55, 59, 60, 68, 72, 86, Calculate Field
216 92, 103, 119, 122, 125, 161, 162
Add Values 133, 135, 144, 148, 152, Cancel
129 160, 172, 173, 193, 194, 10
ADMINISTRASIDESA_AR_25K 208, 212, 213, 214, 216, Catalog
14, 15, 16, 17, 44, 46, 47, 217, 219, 221 28, 29, 30, 31, 33, 35, 36,
54, 122, 123, 130, 145, Arc Segment tool 48, 49, 52, 72, 73, 74, 79,
153, 154, 157, 158, 159, 106 219, 225
160, 170, 179, 180, 181, Area Polygon Catalog Pane
182 4 48, 49, 52, 74
ADMINISTRASIKECAMATAN_ ARPX Chart
AR_25K 219 140, 141, 164, 165
133, 135, 140, 141, 142, Atribut Chart Properties
143, 145, 146, 150, 151, 1, 4, 5, 14, 15, 16, 47, 53, 141, 164
188 92, 109, 110, 121, 122, Citra satelit
Advance Simbol Layer 141, 142, 143, 144, 148, 219
96 154, 155, 160, 161, 168, Clear
Annotasi 169, 170, 176, 178, 179, 146, 168, 170
80, 82, 83, 219 180, 181, 182, 183, 219, Color Properties
Anotasi 220, 221, 224 108
79 Attribute Constraint
Appearance 14, 15, 16, 17, 18, 47, 206
17, 23, 95, 123, 127, 131, 140, 144 Constraints
188 11
Apply B Contents
85, 94, 95, 99, 109, 127, 3, 7, 8, 21, 31, 102, 111,
132, 138, 171, 201, 204 Blank 115, 141, 145, 164, 170,
2, 44, 55, 59, 68, 86, 172 174, 175, 176, 220

227
Control Point Table Data Spasial 10
66 2, 61, 221 Explore
Coordinate System Datum 13, 122, 176
40, 42, 50, 175 40, 42, 221 Export
Coordinat System DBMS 65, 90, 91, 180, 209
76, 197 220 Expression
COUNT Define Projection 155, 156, 166, 167, 169,
163 xiv, 37, 38 171
Coverage Definition Query Extent Rectangle
220 169, 170, 172, 182, 183 204
Create Annotation Degradasi
80 133, 135 F
Create Annotation feature class Dialog Symbology
80 23, 24, 97, 125, 128, 133 Feature
Create Chart Digitasi 14, 15, 16, 23, 24, 27, 28,
140, 164 72, 73, 74, 76, 78, 79, 39, 44, 45, 46, 47, 50, 51,
Create feature 104, 112, 113, 220 52, 53, 54, 55, 72, 73, 74,
77, 78, 112 Directory 75, 76, 77, 78, 79, 80, 81,
Customize 3, 10, 91, 153 82, 83, 84, 85, 90, 104,
20 Display Option 111, 112, 113, 114, 115,
194, 206 117, 118, 144, 145, 146,
D Display X,Y 147, 148, 149, 151, 153,
175, 176 154, 157, 159, 160, 168,
Data Distributing 172, 173, 174, 177, 178,
1, 2, 3, 8, 10, 14, 29, 33, 28 183, 184, 185, 188, 193,
35, 37, 44, 45, 47, 50, 53, Documenting 219, 220, 221, 222, 224
55, 58, 59, 60, 61, 62, 66, 28 Feature Class
69, 70, 72, 76, 87, 89, 90, Domain x, 47, 50, 51, 52, 53, 54,
92, 102, 103, 111, 114, 47, 220 75, 76, 80, 83, 84, 85, 221
122, 128, 133, 135, 140, Drag Feature Classes
142, 143, 144, 148, 153, 8, 31, 53 47, 55
160, 161, 172, 173, 174, Dynamic Feature Dataset
175, 176, 179, 182, 205, 11 51, 52, 53, 54
212, 214, 216, 219, 220, Dynamic Constraints Feature Layer
221, 222 11 23, 160, 184, 188
Data Atribut FGDC
4, 92, 122 E 33, 221
Data Attribute Fields
14 East 14, 47
Database Acces 196 File
92 Edit 16, 28, 35, 49, 50, 58, 60,
Data Frame 34, 35, 77, 79, 83, 104, 62, 68, 70, 71, 72, 74, 86,
42, 192, 204, 220, 223, 107, 109, 111, 112, 115, 89, 102, 103, 114, 144,
225 116, 119, 144 173, 188, 205, 209, 219,
Data Grafik Editing 223, 225
140 11, 105, 111, 119, 144, File Excel
Data Image 153, 193 89
9 Edit Line Finish Tool
Data Raster 6 106, 113
9, 10, 57, 58, 60, 61, 63, Eksport Peta Fixed Zoom in
65, 66, 68, 70, 78, 220 209 13, 192, 193
Dataset ESRI Fix Zoom Out
4, 28, 50, 51, 52, 53, 54, 219, 221 13
58 Excel Workbook Flash tool
Datasets 87 143
47, 221 Exit Folder Connection

228 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


29, 30 Hollow Layer Desktop
Format Polygon Symbol 61, 103, 138, 139 2
107, 126, 139 Layer Image
Format Symbol I 9, 57
99, 130 Layer Transparan
Foto Udara Icon 130
222 10, 34, 45, 76, 77, 79 Layout
Frame Icon Tools Box 189, 190, 191, 192, 193,
3, 144, 191, 193, 204, 36 194, 195, 202, 203, 205,
206, 220 Image 209, 210
Full Extent 4, 9, 10, 57, 60, 63, 66 Layout View
6, 12, 13, 39, 193, 222 Image Raster 191, 195
16 Line
G Import Data 5, 6, 8, 11, 14, 24, 106,
53, 54, 71 112, 113, 143, 191, 223
Gallery Import Feature Locate
24, 126, 127 28 16, 17, 150, 151
Geodatabase Insert New Layout Location Settings
28, 47, 48, 49, 50, 51, 55, 189 194
73, 74, 92, 222 Internet
Geometry Type 214 M
52 is Greater Than
Geoprocessing 169, 171, 183 Make XY Event Layer
36, 50, 52, 76, 88, 90, 91, ISO 88, 175
155, 158, 166, 175, 184 33, 222 Manage
Georeference Item Details 45, 46, 216
60, 63, 66, 67, 222 17 Manage Template
Georektifikasi 45, 46
222 J Map
Global identifies 1, 2, 4, 10, 11, 13, 16, 18,
47 Joint Tabel 19, 29, 31, 39, 40, 41, 44,
Go to previous 176 53, 55, 59, 60, 61, 62, 64,
13 69, 70, 72, 76, 78, 86, 90,
GPS K 95, 96, 102, 111, 122,
57, 58, 66, 119, 222, 225 123, 136, 149, 153, 154,
Graduated Koordinat Peta 157, 165, 170, 172, 173,
133, 134, 135, 137, 140 195 174, 175, 176, 183, 184,
Graduated Colors 191, 193, 194, 196, 204,
133, 134 L 206, 212, 213, 214, 215,
Grid 219, 220, 221, 223, 225
11, 195, 196, 197 Label MapInfo
Gridcode 92, 93 71, 92
96, 98, 99 Label Class Map Tips
Group 93 1, 4, 16, 223
21, 22, 128 Labelling Marking
Grouping Layers 92, 93 119
21 Landscape Measured Grid
Guidelines 189, 194 195
190 Layer Menu
Guides 4, 6, 7, 8, 11, 14, 23, 29, 10, 16, 17, 18, 23, 24, 33,
190, 191 31, 32, 34, 39, 61, 62, 72, 34, 35, 36, 39, 42, 43, 44,
Guides Line 86, 88, 90, 92, 96, 102, 45, 48, 60, 61, 63, 66, 68,
191 122, 130, 132, 150, 154, 69, 72, 73, 77, 78, 79, 85,
158, 159, 160, 170, 175, 86, 93, 95, 97, 102, 104,
H 177, 178, 181, 184, 188,
212, 215, 223
107, 109, 112, 115, 119,
122, 123, 127, 131, 134,

Indeks 229
142, 143, 146, 148, 149,
150, 151, 153, 154, 155,
197
Organizing
Q
157, 160, 173, 176, 188, 28 Query
189, 193, 194, 195, 196, Orthophoto 93, 147, 148, 149, 152,
197, 198, 200, 201, 202, 223 153, 154, 156, 157, 159,
203, 204, 205, 207, 209, Orthorectification 160, 165, 168, 169, 170,
210, 214 223 171, 172, 181, 182, 183,
menu Explorer 185
68 P Query Attributes
Menu toolbar Editor 181
77 Pan Query Spasial
Metadata 15, 148, 223 153, 183
28, 29, 32, 33, 34, 35, 223 Paste
Metadata style 136, 170
Personal Geodatabase
R
33
Metode Digitasi 28, 47, 92 Raster Datasets
72 Peta Tematik 47
Move 223 RDBMS
5 Point 224
5, 11, 14, 24, 47, 63, 64, Recent Document
N 65, 66, 67, 71, 86, 115, 2
118, 143, 147, 172, 175, Rektifikasi
NAMOBJ 176, 224 58, 60, 66, 67, 68, 224
119, 124, 140, 141, 142, Poligon Remove All Joins
143, 179, 181, 182, 188 5, 6, 14, 18, 105, 108, 178
Navigate 110, 223, 225 Remove group
6, 12, 192, 193 Polygon 128
New Bookmark 79, 104, 107, 126, 139, Right Angle Line Tool
18 143, 223 106
New Grid Polyline RMS
195 223 58, 64
Next Extent POP_TH_1 RMS Error
13 162, 163, 179, 181, 182 58
No POP_TH_2 Run
10, 216 162, 163, 182 50, 52, 54, 75, 89, 91,
North Arrow Potrait 154, 156, 159, 163, 167,
200 194 169, 176, 178, 179, 181
Preview
O 28, 32, 127 S
Primary Display Field
Object 14 Save
202 Print Layout 43, 49, 65, 67, 111, 113,
OK 210 119, 133, 144, 161, 168,
10, 19, 23, 25, 29, 38, 39, Project 208
43, 46, 59, 60, 61, 62, 63, 10, 33, 34, 42, 43, 208, Save tools
67, 68, 69, 76, 86, 88, 212, 216 133, 144
109, 129, 132, 150, 182, Project Tab Scale
189, 191, 197, 213, 214, 216 11, 19, 198, 199
215, 216 Properties Scroll Bars
Open 16, 23, 24, 25, 39, 40, 42, 105
3, 10 46, 61, 83, 84, 85, 92, 93, Select By Attributes
Open another project 107, 108, 127, 131, 139, 153, 154, 157, 165, 166,
3, 10 141, 164, 170, 174, 182, 169, 181
Open recent project 193, 194, 224 Select By Location
3 Proyeksi 153, 157, 158, 184
Options 193, 224 Select Coordinate System

230 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro


175 23, 24, 31, 83, 95, 96, 98, 37
Select Element 99, 103, 107, 124, 127, Tools Export Control Point
224 128, 130, 131, 132, 138, 65
Selection 139, 140, 171, 188 Tools Georeferencing
145, 146, 153, 154, 157, Symbology 60
165, 183 23, 24, 96, 97, 123, 125, Tools Polygon
Select Layer 128, 130, 131, 133, 134, 104
22 137, 171, 188, 224 Tools Query
Server 148, 152, 153
47, 212 T Tools Summarized
Set as Active Portal 163, 179
216 Tab Display Tools Transformation
Setting 16 67
42, 107, 150 Tabel Attribut Trace Tool
Setting View 143 106
12 Table Transformation
Shapefile 15, 28, 47, 66, 88, 110, 37, 67
4, 61, 63, 71, 72, 92, 205, 122, 141, 142, 143, 175, Type Grid
224 178 195
SHAPE_Leng Table Georeferensi
134, 136, 137, 138 66 U
Share Target Coordinates
209, 210 63, 64 Undo
SIG Teks File 113
8, 9, 58, 219, 220, 224 86 Unique Values
Single Feature Template Pane 96, 98, 123, 188, 189
47 45 Unpin From Screen
Single Layer Text 14
16, 17 47, 199, 201, 203, 204 UTM
Single Symbol Titik Kontrol 41, 43, 197, 225
123, 130, 133, 137 63, 66, 225 UTM Zone 48S
Sistem Koordinat Toolbar Imagery 197
36, 39, 76, 224 60
Skala Toolbar “Tools” V
20, 25, 195, 198, 225 225
Snapping Tool Delete Value Field
11, 77, 107 113 124, 188
Sort Ascending Tools Verify
142, 143 11, 12, 13, 14, 15, 16, 23, 167, 182
Spatial Reference 32, 37, 60, 61, 62, 66, 70, Verteks
194 72, 76, 77, 78, 102, 103, 104, 105, 107, 113
SQL 104, 105, 109, 114, 116, Vertex
47, 93, 94, 153, 165, 167 123, 133, 144, 148, 152, 77, 78, 223, 224, 225
SQL Clause 153, 154, 160, 192, 193, Vertices
94 198 6
Start Tools Attributes View
10, 68 16, 109, 123 10, 11, 31, 32, 35, 40, 41,
Startup Tools Calculate Field 48, 53, 59, 62, 64, 69, 70,
2, 3, 28, 29, 44, 59, 69, 86 162 86, 90, 95, 96, 111, 143,
Stastistic Type Tools clear 191, 193, 194, 195, 213,
163 146 215, 221, 225
String Teks SQL Tools Close Activation View Edit
165 205 35
Summary Statistics Tools create View Map
163, 164, 179, 180 112, 115 31, 59, 64, 69, 86
Symbol Tools Define Projection Views

Indeks 231
28
Visibility
25

W
Website
216
West
18, 196
West Java
18
WGS84
225
WGS 1984
40, 42, 43, 75, 76, 197
Window
7, 8, 10, 142, 149, 150,
154, 157, 160, 168, 170,
180
Window Contents
3
Window Data Frame
3

X
XML
225

Y
Yes
10

Z
Zoom In
12, 40, 225
Zoom Out
12, 13, 18, 192, 193, 225
Zoom To
18, 39, 62, 102, 144, 151
Zoom to selection
5, 13

232 Sistem Informasi Geografis Dengan ArcGIS Pro

Anda mungkin juga menyukai