Anda di halaman 1dari 7
Pi TNE NEO iyi) 2.3.6, Metoda Kimiawi-Mekanis Metoda ini ciaplikasixan pada bangunan yang memilki balok beton bertulang dan lanta beton di atas struktur pondasi, Perlakuan terdii dari Tanah Lantai a. Sebelum penebaran lapisan pasir tanah lantai harus disemprot secara merata dengan cairan anti rayap dalam jumlah sesuai petunjuk produsen b. Pada jarak 200 om dari bagian luar dinding sekelling bangunan, perlakuan yang sama harus dilakukan. ©. Waktu Pelaksanaan harus disiapkan dan direncanakan dan dijadwalkan sesuai dengan Pelaksanaan konstruksi. 2.3.7. Metode anti rayap untuk galan (pada dasar dan dinding galian) dan urug menggunakan metode spray. 2.3.8. Tanah urug harus dilah (ciaduk) dengan ant rayap sesual dosis dari pabrikan sampai benar- benar merata. 2.3.9, Perlakuan Tanah Pertamanan, 23.40Penyedia Jasa Konstruksi harus melaporkan hasil_opname Pelaksanaan dan mendokumentasikan Pelaksanaan 2.3.11.Botol bekas obat anti rayap akan diberi label berupa: nomor urutan pemakaian, tanggal ppemakaian, an akan dinitung jumlahnya untuk mengetahui volume antirayap yang digunakan, dan dibuat Berta Acaranya. 024, Tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran 2.4.1. Cara pethtungan dan pembayaran volume Pekerjaan anti rayap. Pertitungan dan pembayaran volume anti rayap yaitu luas penampang area yang akan ci semprot anti rayap. PASAL 03 PEKERJAAN PONDASI BORE PILE 03.1. Lingkup Pekerjaan Menyeaiakan tenaga Kerja, bahar-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dalam gambar atau disebutkan dalam spesifkasi ini dengan hasil yang baik dan sempurna, 03.2. Spesifikasi Bahan/Material Pekerjaan Pondasi Bore Pile 3.2.1. Beton yang digunakan untuk adalah readymix dengan mutu fc 25 MPa. 3.2.2, Diameter 600 mm 3.23. Nilai slump 16 + 2 cm. 3.24 Baja Tulangan a, Baja tulangan yang dipakai harus dalam kualitas yang baik dan tidak terjadi karat pada baja tulangan tersebut dan sesuai dengan persyaratan yang terdapat pada pasal pekerjaan belon siruktur di alas. 54 TA 2021 , Baja tulangan harus disimpan dengan balk di gudang kedap air untuk mencegah terjadinya karat dan korosi ©. Semua Baja Tulangan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah jenis siripulir dengan tegangan leleh 420 MPa Baja Tulangan Deform (BJTD)/Baja Tulangan Siip (BJTS) 420, 4. Toleransi panjang dan berat untuk besitulangan mengikuti $NI baja yang berlaku . Semua besitulangan harus dibuktikan dengan sertfkat uj tarik baja minimal 3 buah benda Uji untuk satu jenis besi dari laboratorium yang disetujui MK. {. Kawat pengikat besi beton/rangka adalah dari baja lunak dan tidak disepuh seng, diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0.40 mm 3.2.6, Panjang sambungan (lap splices) adalah minimal 40 x diameter tulangan pokok. 3.26. Slumy dengan bahan Bentonite Cement yang ramah lingkungan, 3.2.7. Sub Penyedia Jasa Konstruksi harus berpengalaman mengerjakan pondasi dalam. 03,3, Standar Pelaksanaan 3.3.1, SNI 2052-2017 tentang baja tulangan, 3.3.2, Standar Nasional Indonesia 1972:2008 Metode Pengujian Slump. 3.33. Standar Nasional Indonesia 1974:201 1 - Cara uj kuat tekan beton dengan benda ujislinder. 3.3.4, Standar Nasional Indonesia 2493:201 1 - Tata cara pembuatan dan perawatan benda uj beton boratorium. 3.3.5, Standar Nasional Indonesia 4810-2013 — Tata cara pembuatan dan perawatan spesimen uj beton di lapangan, 3.3.6. SNI 7656:2012 tentang Tata cara pemilihan campuran untuk beton normal, beton berat dan beton massa 3.3.7, SNI 2049:2015 tentang Semen Portland Jenis | 3.3.8. SNI 03-6861.1-2002 (Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (Bahan Bangunan Bukan Logam)) 3.3.9, SNI_03-6861.2-2002 (Spesifiasi Bahan Bangunan Bagian B (Bahan Bangunan dari Besi/Baja) 03.4, Pelaksanaan Pekerjaan Besi 3.4.1, Besi beton harus berkualitas baik serta diametemya sesuai dengan Gambar Ker. 3.4.2. Pemotongan dan pembengkokan dari besi beton dalam keadaan dingin dan dibentuk sesuai dengan gambar konstruksi, Tidak dibenarkan untuk meluruskan Kembali dari besi beton yang telah dibengkokkan tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku, 3.43. Pemasangan besi beton harus setelii mungkin sesuai dimensi yang dalam gambar konstruksi, dikat kuat dengan kawat beton dan dengan kait-kit, dapat tegak lurus dengan dudukan beton decking (beton tahu) dan disetyjul oleh MK, 3.44, Sambungan besi beton hanya boleh dilakukan pada daerah/tempat tertentu dan disambung dengan las atau cara lain yang sudah mendapat persetujuan MK. 55 TA 2021 (03.5, Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi Bor Pile 3.5.1. Koordinasikan dengan PPK MK mengenai urutan-urulan kerjalprortas kerja dengan mempertimbangkan urutan penyelesaian pekerjaan yang diminta dan aksesibiltas kerja agar tercapai produktivitas yang terbaik 3.5.2, Tentukanitetapkan penggunaan tandatanda yang disepakati yang digunakan dalam Pelaksanaan pekerjaan pengukuran dan pematokkan (uitzet) agar tidak terjadi kerancuan dalam membedakan titkclitk as bangunan dan atau titk-titik« bantu yang lainnya. 3.5.3, Untuk menghindari pergeseran as tiang dari Koordinat yang telah ditentukan, maka digunakan tk bantu (reference point) selama proses pengeboran. 3.5.4. Proses pengeboran dimulai dari pondasi yang menurut perhitungan menanggung beban yang paling tinggi, pengeboran dengan menggunakan crawler hydraulic driling rig dan driling bucket hingga mencapai Kedalaman lubang yang dipersyaratkan. 3.5.5, Unluk menghindari lnngsoran permukaan dinding lubang ketika dlakukan pengeboran, maka setelah pengeboran mencapai Kedalaman + 3 - 6 m (tergantung Kondisi tanah) dilakukan pemasangan casing sementara, dengan pipa berbahan logam. 3.5.6, Bersamaan dengan itu dimasukkan cairan sluny dengan bahan Bentonite Cement yang ramah lingkungan sebagai pengikat dinding tanah yang dior dan pengikat pasir saat akan diangkat nantinya 3.5.7, Pengeboran dilaksanakan sampai Kedalaman yang ditentukan atau disyaratkan dengan menggunakan bucket auger. 3.5.8, Untuk membersinkan dasar lubang bor dari koloran atau lumpur akibat pengeboran digunakan alat cleaning bucket. 3.5.9. Setelah dasar lubang bersin dari kotoran atau lumpur, maka akan dilanjutkan pemasangan tulangan besi pondasi, Tulangan besi pondasi dipasangidigantung sesuai dengan elevasi tulangan yang disyaratkan, 3.5.10.Selanjutnya akan dilakukan pemasangan pipa tremie berbahan logam yang panjangnya sama dengan kedalaman bor. 3.5.11.Setelah semuanya terpasang, maka proses pengecoran harus langsung dilakukan dengan menvangkan beton pada lubang melalui pipa tremi yang dialirkan melalui corong yang telah dlseciakan terlebin dahulu, sebelum kotoran mengendap di dasar lubang. 3.5.12.Setiap bagian pipa tremie memilk panjang + 3 meter sehingga perlu disambung satu sama lain untuk mencapai kedalaman + 20 cm dari dasar lubang agar beton segar dapat keluar. Pada ujung atas pipa tremie disambungkan dengan corong cor 3.5.13,Selanjutnya pipa tremie diangkat perlahan, Penyedia Jasa Konstruksi harus memastikan jung bawah pipa tremie selalu terbenam (embedded) di dalam lapisan beton segar yang telah dituangkan sehingga tidak ada lumpur yang terjebak diantara beton segar. MK mengawal dan memastixan bahwa ujung bawah pipa tremie selalu terbenam di dalam beton selama proses pengecoran sampai dengan beton meluap di permukaan tanah, 3.5.14,Setelah pengecoran selesai (top of pile sesuai dengan yang disyaratkan) casing dapat dicabutllepas. 3.5.15.Lokalsi lumpur akibat pengeboran dan keluarkan dari lokasi proyek secara berkala, 3.5.16.Pembobokan kepala tiang pondasi bor pile mengikuti gambar kerja, 56 TA 2021 03.6, Pengamanan 3.6.1. Tepi alas lubang bor yang belum selesai dikerjakan atau terhenti harus ditulup dengan penutup yang cukup kuat agar orang tidak terjatuh ke dalam lubang bor. 3.6.2. Gas dalam lubang bor : semua orang yang turut dalam pemboran harus berhat:-hati terhadap kemungkinan adanya gas beracun atau eksplosif yang mungkin muncul pada saat pemboran. Penyedia Jasa Konstruksi dharuskan menyegiakan masker gas dan alat pertolongan pertama pada kecelakaan. 037, Pengujian Penguiian bore pile menggunakan dua metode pengujian: 3.7.4. Kentledge Test a. Lingkup Pengujian Kentledge Test Pengujian static aksial tekan tiang adalah pengujan tiang pondasi tunggal untuk mengukur penurunan tiang yang diberi pembebanan ril secara aksial sesuai dengan beban rencana, Pembebanan pada tiang dilakukan dengan metode Kentledge berupa beban mati balk berupa blok beton ataupun benda lainnya yang beratnya diketahui Pengujian aksial ini dilakukan berdasarkan ASTM 1143-07 (reapproved 2013), “Standard Test Methods for Deep Foundations Under Static Axial Compressive Load”. Jumiah penguiian diambil 3 tik sesuai dengan dokumen yang tertera pada RAB. b. Pelaksanaan Pengujian Kentledge Test 1) Persiapan a) Lakukan pengecekan pada kondistiang uji dengan bait, jika ada beton rusak oi sekitar Kepala tiang maka beton buruk harus dibuang atau di potong. ») Potong atau cor uiang kepala tiang sesuai Kebutuhan elevasi untuk penguiian. } Tiang dengan cut off level yang dalam dan pengujian dilakukan bukan pada posisi cut off level, frksi atau tanah di atas cut off level harus direduksi atau dilonggarkan dengan metode tertentu yang dispesifikasikan oleh engineer ‘geoteknik. ) Meratakan permukaan Kepala tiang dengan material non-shrink grout dengan kuat tekan lebih tinggi dari kuattekan tiang uj ) Dipastixan bahwa berat Keseluruhan blok beton minimal 15% lebih besar dari beban uji maksimum serta penempatan blok beton haruslah imbang dan rata, f), Pastikan kaki referensi beam agar berada jauh dari tiang uj Q) Untuk mengantisipasi terjadinya hujan, lindungi alat pengukuran dan engineer selama penguiian dengan menutup area penguiian dengan tenda atau terpal. h) Dipastikan tidak ada pekerjaan lain di area pengujian dan sekitamya yang dapat mengganggu Keakuralan alat ukur. Kondis ini agar dipertahankan selama jam Kerja sampai dengan diperoleh hasil pengukuran yang sesuai dengan Pelaksanaan prosedural. 2) Prosedur a) Dilakukan pengecekan bersama semua alat yang digunakan dengan mengisi form siripuli pengecekan, 57 TA 2021 b) Sebelum memulai pengujan, dllakukan pengecekan alat ukur dengan melakukan pembebanan pada tiang sebesar 10 ~ 15% beban kerja. ©) Lakukan pengecekan, perbaikan atau penggantian jkaterjadi anomali pada alat Ukur ataupun peralatan lainnya, 4) Jika semua alat ukur sudah berfungsi dengan balk maka pengujan dilanjutkan sesuai dengan urutan pembebanan (Tabel 1). ) Setiap pengujian, semua pengukuran dicatat pada form pembacaan yang ada ddan dilengkapi dengan tanggal serta waktu aktual saat pembacaan dilakukan. Selelah pembacaan selesai, semiua form di tanda tangani oleh pihak yang berkepentingan. ) Baya mobilsasi tahu-tahu beton (pembebanan) di dalam lingkungan proyek (antar titk pengujian) sudah termasuk dalam penawaran mobilsasi dan demobilsasi peralatan. 9) Penyedia Jasa Konstruksi wali memberikan denah serta catatan pembuatan tiang (pling record) guna keperluan pelaporan dan analisa, Batasan a) Bila terjadi kerusakan pada kepala tiang (retak atau pecah) yang menyebabkan engukuran menjadi tidak akurat pengujian harus dihentikan dan disarankan melakukan perbaikan tiang dan pengujian ulang. )_ Jika terjadi kegagalan pada balok utama dan balok sekunder sehingga beban rencana tidak dapat tercapai, maka pengujian dinentixan dan dilakukan pengujian ulang setelah menggant balok utara dan balok sekunder. ©) Terjadi penurunan berlebih pada tiang yang melebini batas izin tertentu baik yang dispesifkasikan oleh perencana ataupun SNI 8460-2017. Pada SNI penurunan izin maksimum yang diizinkan pada beban 200% adalah 25 mm untuk tiang lebih kecil alau sama dengan 800 mm, dan 4% diameter tiang untuk tiang dengan diameter lebih besar dari 800 mm. 4) Terjadinya force majeure Data Uji )_Tabel Hasil Pengujan Nomor Tiang| Diameter | Beban Desain] Beban Uji | —Catatan Pile Number | Diameter | Design Load| Test Load Notes b) Penyedia Jasa Konsiruksi waj melakukan interpretasi beban uftmate terhadap hasil uj dengan minimal 3 metode: (1) Metode Davison (2) Metode Chin (3) Metode Mazurkiewicz Kemudian dari ketiga metode ini diambil hasil terkecil 58 TA 2021 3.7.2. Pile Driving Analyzer (PDA) dan Pile Integrity (PIT) Test \gkup Pekerjaan PDA Test dan PIT Test 1) Tujuan pengujian tiang dengan Pile Driving Analyzer (PDA} dan Pile integrity (PIT) Test adalah untuk mendapatkan data tentang a) Daya dukung aksialtiangiEind Bearing and Friction Bearing b) Keutuhan integritas tiang, 6) Efisiensi energi yang ditransfer 2) Jumlah bore pile yang diuji PDA dan PIT Test adalah 3 tik sesuai dengan dokumen yang tertera pada RAB. 3) Pengujian tiang dilakukan, sesaat setelah tiang bor pile selesai dikerjakan di lapangan. 4) Jka suatu uji gagal, maka tambahan ui beban tambahan harus dilakukan alas beban biaya Penyedia Jasa Konstruksi. Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan tambanan tiang pengganti dalam kelompok tiang yang gagal, tanpa tambahan biaya. Penyedia Jasa Konstruksi harus mencalal semua kejadian selama Uj beban dan ini semua harus disetuju olen MK. 5) Penyedia Jasa Konstruksi harus bertanggung jawab dan menjamin bahwa semua tiang memenuhi syarat dalam batas toleransinya, Penerimaan beberapa tiang tidak melepas tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi atas semua pekerjaan pondasi dan atas akibat penurunan pada struktur atas bangunan. b. Panjang Tiang dan Daya Dukungnya 1}, Metode uji beban harus mencakup: a) Metode uj ini digunakan untuk mendapatkan data Regangan (strain) atau gaya (force) dan percepatan (acceleration), Kecepatan (velocity), atau perpindahan (displacement). Data akan digunakan untuk memperkirakan daya dukung dan keutuhan (integrity) tiang, baik performance tiang, tegangan tiang, dan sifat

Anda mungkin juga menyukai