Anda di halaman 1dari 7
¢ KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA DIREXTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL DIREKTORAT JAMINAN SOSIAL KELUARGA, Jaten Suen Rays Nomar 28 Jar usa Tip (021) 310259 hp wwe kaos. good KEPUTUSAN DIREKTORAT JAMINAN SOSIAL KELUARGA nomor W) /3.4/KP.03/1/2022 TENTANG PENGANGKATAN KOORDINATOR KABUPATEN/KOTA PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN 2022 DIREKTUR JAMINAN SOSIAL KELUARGA Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran pelaksanaan Program Keluarga Mengingat Harapan (PKH), dipandang perlu mengangkat Koordinator Kabupaten /Kota Program Keluarga Harapan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana maksud dalam huruf a di atas perlu ditetapkan Keputusan Direktur Jaminan Sosial Keluarga; c. bahwa nama-nama sebagaimana tercantum dalam keputusan ini memenuhi syarat untuk diangkat sebagai Koordinator Kabupaten/Kota PKH Tahun 2022. 1. Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 229); 2. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 3. Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2015 tentang Kementerian Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 86); 4, Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1845); 5. Peraturan Menteri Sosial Nomor 1 Tahun 2018 tentang Program Keluarga Harapan (berita Negara Tahun 2018 Nomor 187); ©. Peraturan Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Nomor 2 Tahun 2020 tentang Kode Etik Sumber Daya Manusia Program Keluarga Harapan. Menetapkan KESATU KEDUA MEMUTUSKAN KEPUTUSAN DIREKTORAT JAMINAN SOSIAL KELUARGA TENTANG PENGANGKATAN KOORDINATOR KABUPATEN/ KOTA PKH TAHUN 2022. Mengangkat nama-nama yang tercantum dalam lajur 05 dari jabatan sebagaimana tersebut dalam lajur 06 dengan wilayah kerja sebagaimana tersebut pada lajur 04, sesuai daftar lampiran keputusan ini Tugas dan fungsi Koordinator Kabupaten/Kota PKH sebagaimana dimaksud Diktum KESATU meliputi 1. Menyusun rencana kerja pelaksanaan PKH, yang meliputi: a. Pemetaan wilayah kerja Pendamping Sosial dan Administrator Pangkalan Data; Pemetaan SDM PKH sesuai rasio dampingan; dan Penyusunan rencana kerja pelaksanaan PKH di tingkat Kabupaten/Kota. 2. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan dalam rangka penguatan pelaksanaan bisnis proses PKH, yang meliputi: a. Pelaksanaan validasi calon peserta PKH; b. Pelaksanaan penyaluran bantuan sosial; ©. Pelaksanaan verifikasi komitmen KPM; a Pelaksanaan pemutakhiran data; Pelaksanan Pertermuan Peningkatan dan Kemampuan Keluarga (P2K2); f, Melakukan pembinaan kepada SDM PKH; dan g. Melakukan pengawasan secara real time terhadap hasil kerja SDM PKH pada wilayah kerjanya masing- masing secara berjenjang, 3, Melakukan pemetaan Sumber Daya, yang meliputi: a, Penyusunan kebutuhan SDM sesuai dengan rasio dampingan dalam bentuk usulan rekrutmen di wilayah kerjanya; b. Penyusunan kebutuhan mutasi maupun reposisi SDM PKH sesuai wilayah kerjanya; ¢. Koordinasi antar Kabupaten/Kota dalam mutasi SDM PKH. KETIGA Melakukan aktivitas peningkatan kapasitas SDM PKH, yang meliputi: a. Meningkatkan pengetahuan bisnis proses PKH; b. Melakukan sosialisasi perubahan kebijakan terkait pelaksanaan PKH kepada SDM PKH di wilayah kerjanya; dan c. Melakukan sosialisasi terkait upaya penanganan keluhan dan pengaduan di wilayah kerja masing- masing, Melaksanakan fungsi koordinasi dengan pemerintah daerah dalam rangka pelaksanaan PKH, yang meliputi a, Melakukan sosialiasi perubahan kebijakan_ terkait pelaksanaan PKH di wilayah kerjanya; b, Melakukan advokasi dana sharing APBD Provinsi untuk pelaksanaan PKH; dan ¢. Membangun komunikasi dengan stake holder terkait. Melakukan evaluasi_ dan menyusun _pelaporan pelaksanaan PKH, yang meliputi a, Evaluasi pelaksanaan bisnis proses PKH (validasi, penyaluran bantuan, verifikasi komitmen, P2K2, pemutakhiran data, KPM graduasi, dan peningkatan kapasitas SDM); b. Melakukan penilaian kinerja Administrator Pangkalan Data Kabupaten/Kota dan Pendamping Sosial; dan ¢. Laporan bulanan pelaksanaan PKH disampaikan kepada Dinas Sosial Kabupaten/Kota dan Koordinator Wilayah. Koordinator Kabupaten/Kota PKH sebagaimana dimaksud Diktum KESATU wajib memegang teguh prinsip Kode Etik Petugas Pelaksana PKH meliputi kewajiban, larangan, dan etika hubungan yang didasari oleh nilai-nilai: 1 Santun dengan menunjukkan budi bahasa, sikap, perilaku, dan tindakan yang baik, sabar, dan sopan, saling menghormati dan menghargai harkat dan martabat KPM, Rekan Sejawat, Penanggung Jawab PKH, dan Mitra Kerja; Integritas dengan menunjukkan sikap, perilaku, dan tindakan yang konsisten dan selaras tercermin dalam komitmen, jujur, dan tanggung jawab terhadap PKH; KEEMPAT KELIMA KEENAM 3. Profesional dengan menunjukkan sikap, perilaku, dan tindakan yang bertanggung-jawab, berdisiplin, taat asas, dan berkompeten dalam melaksanakan tugas dan kewajiban untuk mencapai hasil kerja yang terbaik, Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Koordinator Kabupaten/Kota PKH sebagaimana dimaksud Diktum KEDUA wajib berkantor di Dinas/Instansi Sosial Kabupaten/Kota lokasi tugas setiap hari kerja. Koordinator Kabupaten/Kota PKH sebagaimana dimaksud Diktum KESATU berhak memperoleh: 1, Honorarium yang dibayarken setiap bulan 2. Cuti tahunan dan cuti keperluan melahirkan, dengan ketentuan: a. Cuti tahunan diberikan sebanyak-banyaknya 12 (duabelas) hari kerja dalam satu tahun, sudah termasuk di dalamnya hak cuti bersama; b. Cuti keperluan melahirkan diberikan sebanyak- banyaknya selama 3 (tiga) bulan, dapat diambil 1 (satu) bulan sebelum melahirkan dan 2 (dua) bulan setelah melahirkan; c. Pengambilan hak cuti tahunan, cuti keperluan melahirkan diajukan secara tertulis kepada Kepala Dinas/Instansi Sosial Kabupaten/Kota dengan ketentuan minimal 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan cutis d. Persetujuan atas pengajuan cuti tahunan atau cuti keperluan melahirkan diterbitkan oleh Kepala. Dinas/instansi Sosiai Kabupaten/Kota, yang, pelaksanaannya dihitung sejak tanggal permohonan disetujui; ¢. Selama pelaksanaan cuti tahunan atau cuti keperluan melahirkan, tetap berhak mendapatkan pembayaran honornya. Koordinator Kabupaten/Kota PKH sebagaimana pada diktum Kedua yang terbukti tidak melaksanaken tugas dan fungsi Kode Etik pelaksana PKH dapat diberikan saksi oleh Direktur Jaminan Sosial Keluarga dengan mempertimbangkan Pedoman Pengelolaan SDM PKH atau Penilaian Kinerja. KETUJUH KEDELAPAN Pelaksanaan tugas dan fungsi Koordinator Kabupaten/Kota PKH sebagaimana dimaksud Diktum KEDUA adalah: Berlaku untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan, terhitung tanggal 3 Januari sampai dengan 31 Desember 2022; Dapat diperpanjang pada pelaksanaan waktu/tabun berikutnya sesuai dengan keputusan Direktur Jaminan Sosial Keluarga; Dapat juga berakhir sebelum masa kontraknya berakhir sebagaimana disebutkan dalam point 1 (satu) dengan sebab: 1 a. Meninggal cuunia; b. Pengunduran diri atas kemauan sendiri, dengan ketentuan: 1) Mengajukan permohonan pengunduran diri secara tertulis paling lambat 30 hari sebelum tanggal mulai pengunduran ditt 2) SDM tetap melaksanaan kewajibannya sampai tanggal pengunduran diri 3) SDM yang mengundurkan diri harus melakukan serah terima pekerjaan dan seluruh data terkait pelaksanaan PKH kepada Kepala Dinas/Instansi Sosial Kabupaten/Kota dan Koordinator di atasnya 4) Wajib mengembalikan aset negara yang digunaken untuk kelancaran pelaksanaan PKH melalui Dinas/Instansi Sosial Kabupaten/Kota dengan Berita Acara Serah Terima Barang, cc, Hasil Penilaian Kinerja dibawah passing grade; 4, Diterima CPNS/PPPK/TNI/POLRI, ¢, Telah mendapat SK Peringatan ketiga; f. Sebagai tersangka dalam kasus hukum. Tidak berhak menuntut pesangon karena pemutusan kontrak atau muntut — diangkat menjadi CPNS/PNS/PPPK. Semua biaya sehubungan dengan ditetapkannya keputusan ini dibebankan pada Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA) Direktorat Jaminan Sosial Keluarga Tahun 2022 Nomor SP DIPA-027.05.1.440310/2022, tanggal 17 November 2021 KESEMBILAN Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan —_dibetulkan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Jakarta Pada Tanggal 1 Januari 2022 |AMINAN SOSIAL KELUARGA, Salinan Keputusan Direktorat Jaminan Sosial Keluarga ini disampaikan kepada: Sapepe Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Inspektur Jenderal Kementerian Sosial Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta VII Kepala Dinas Sosial Provinsi Pelaksana PKH Kepala Dinas/Instansi Sosial Kabupaten/Kota Pelaksana PKH Yang bersangkutan FORE a RT PLDT aVH SGUPATESOO SUAVE TOW TONE SRaTaS Hovos| ava waavnns| —stesmaay| er TIENTS SCUMTaBOOH Tors HS Tac Sores ava aan Sere TIENTS NOLPMTTOOH TONE Wa Saas} iva vases 96H or TIEN Sv Sano Tana TT TaN navi eaves, eae LOS WOLFHTOBOOH sa SS ae TIDY Tae SOATEROOH OT Soran sat Treva rains PeLBOO 7 TID Ta0H BOCAATEROD Tera a SRT RPE Won ave Wass] ——STESTE| 9 TIDY av SONATE aoa SRE DOT Vios| a sas) Tas TIDY aC BONATENOOH a ana TSOMINTTS isa} Tavs SSIES] FESSOR] TID Ta SOTTEROOH Sure varnenae RT RTTINGaH| ava SLT PSEC TIDHTaOH NODATEBOOH TESaW VT SERVO} — Tava vasaens| Tessa] HID Tae ZOATEROOH ERAT FTC Wee arava warns] sso 1 2 6 ” mi a ae Tam ave ao rane Tavera | om zeoz uonuer |: peaBueL zcoz/t/e0ax/e'e/ Gy! r0%oN ‘ys wendure Hold VAVSHVTad Was UVLIVa 220% NAHVL VEEN MVEINO ONVENVAUAAIC NVHEVLALIC OMVA

Anda mungkin juga menyukai