Urobilin Urine
Urobilin Urine
Urobilin adalah pigmen alami dalam urin yang menghasilkan warna kuning. Ketika urin kental,
urobilin dapat membuat tampilan warna oranye-kemerahan yang intensitasnya bervariasi dengan
derajat oksidasi, dan kadang-kadang menyebabkan kencing terlihat merah atau berdarah..Banyak
tes urin (urinalisis) yang memantau jumlah urobilin dalam urin karena merupakan zat penting
dalam metabolisme/ produksi urin. Tingkat urobilin dapat memberikan wawasan tentang
efektivitas fungsi saluran kemih.
Zat urobilin umumnya terdapat pada urine dan abnormalitas pada kandungan ini bisa menjadi
tanda penyakit tertentu. Urobilin adalah zat hasil pemecahan dari bilirubin. Zat ini digunakan
untuk membantu memecahkan sel darah merah yang sudah tidak digunakan lagi. Biasanya
urobilin akan ikut terbuang bersama dengan feses.
Beberapa bagian dari urobilin juga akan masuk ke dalam pembuluh darah lalu dibuang ke ginjal.
Selanjutnya dari ginjal urobilin akan keluar bersama dengan urine . Normalnya kadar urobilin
tidak terlalu besar, sekitar 0,2-1 mg/dl urine. Apabila kadar ini mengalami kenaikan, berarti
terjadi atau abnormalitas. Kondisi ini umumnya didahului dengan beberapa gejala di bawah ini:
Jaundice atau penyakit kuning, terjadi perubahan warna pada kulit dan juga warna bola
mata.
Urine yang keluar jadi lebih pekat dan aromanya semakin tidak sedap.
Sering merasa mual atau sakit perut.
Beberapa bagian tubuh terasa kering dan sering gatal.
Untuk lebih jelasnya silahkan pelajari metabolism bilirubin atau simak video youtub dibawah
ini.
https://www.youtube.com/watch?v=EWo8RNmDAHs
https://www.youtube.com/watch?v=0Ga6E634w-k
Prinsip : Urobilinogen akan dioksidasi oleh larutan lugol menjadi urobilin, urobilin yang
terbentuk akan bereaksi dengan reagen schlesinger membentuk fluoresensi hijau.
1. Tabung reaksi
2. Lugol
3. Reagen Schlesinger
4. Sampel urine
5. Kertas saring
6. Corong
7. Gelas ukur
Prosedur pemeriksaan urobilin urine dengan metode schlesinger :