1
3. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi
Legal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981
Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3193);
4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 22, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3821);
5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas
dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
6. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2008 tentang
Ombudsman Republik Indonesia (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 139, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4899);
7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5038);
8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5234) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6398);
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
10. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber
Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 190, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6405);
11. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6573);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang
Sistem Penyediaan Air Minum (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 345, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia 5802);
2
13. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang
Badan Usaha Milik Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 305, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6173);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang
Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6178);
15. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 12 Tahun 2007
tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah (Lembaran
Daerah Kota Bogor Tahun 2007 Nomor 6);
16. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 21 Tahun 2019
tentang Perusahaan Umum Daerah Tirta Pakuan Kota
Bogor (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2019
Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Kota Bogor
Nomor 106);
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
3
7. Direksi adalah organ Perusahaam Umum Daerah yang bertanggung jawab
atas pengurusan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor untuk kepentingan
dan tujuan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor serta mewakili Perumda
Tirta Pakuan Kota Bogor baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai
dengan anggaran dasar.
8. Air baku untuk Air Minum Rumah Tangga yang selanjutnya disebut Air
Baku adalah air yang berasal dari sumber air permukaan, air tanah,
air hujan dan air laut yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai Air
Baku untuk Air Minum
9. Air minum adalah air yang melalui pengolahan atau tanpa pengolahan
yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum;
10. Non air adalah pelayanan yang diberikan kepada pelanggan selain air
minum.
11. Mata air adalah sumber air yang berasal dari lapisan bawah tanah/aquifer
yang muncul ke permukaan tanah secara alamiah.
12. Air permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah.
13. Air tanah adalah Air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan
di bawah permukaan tanah.
14. Pengelolaan Sumber Daya Air adalah upaya merencanakan,
melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi penyelenggaraan Konservasi
Sumber Daya Air, Pendayagunaan Sumber Daya Air, dan Pengendalian
Daya Rusak Air.
15. Sarana dan prasarana air minum adalah bangunan beserta peralatan
dan perlengkapannya yang menghasilkan, menyediakan,
dan mendistribusikan air minum untuk masyarakat.
16. Sambungan air minum adalah sarana pelayanan air minum
kepada pelanggan langsung melalui pipa distribusi/pipa retikulasi
dan pipa dinas yang telah dilengkapi dengan meter air.
17. Jaringan air minum Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor adalah
jaringan/saluran perpipaan milik Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor mulai
dari pipa distribusi, pipa retikulasi, dan pipa dinas termasuk meter air
yang menghubungkan dengan pipa persil.
18. Pipa transmisi air baku adalah pipa pembawa air baku dari bangunan
penangkap air (intake) ke Instalasi Pengolahan Air (IPA).
19. Pipa transmisi air bersih adalah pipa pembawa air bersih dari sumber
mata air atau dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) ke reservoir/bak
penampungan.
20. Pipa distribusi adalah pipa pembawa air minum dari reservoir
yang disalurkan kepada pelanggan.
21. Pipa retikulasi adalah pipa beserta peralatan yang terletak antara pipa
dinas dan pipa distribusi yang pada pipa retikulasi tersebut terletak titik
pengambilan (taping) ke sambungan rumah.
22. Pipa dinas adalah pipa dan perlengkapannya yang menghubungkan pipa
distribusi dengan pipa persil sampai dengan meter air.
23. Persil adalah sebidang tanah yang dimiliki/dikuasai oleh seseorang
atau badan yang mempunyai ukuran tertentu sesuai dengan bukti
kepemilikan tanah.
24. Meter air adalah alat untuk mengukur volume pemakaian air
oleh pelanggan dalam satuan waktu tertentu dan sudah ditera
oleh lembaga yang berwenang serta bisa dibaca secara elektronik
atau bisa disebut Automatic Meter Reading (AMR).
4
25. Instrumen Meter Air adalah peralatan mekanis yang terdapat pada meter
air yaitu kipas, kaca, magnit meter, register kapsul, meter, tutup meter,
dan peralatan lainnya yang terdapat di dalam meter air.
26. Segel meter adalah segel yang dipasang oleh instansi yang berwenang
untuk menandakan ketelitian meter sudah memenuhi syarat.
27. Pipa persil adalah pipa beserta peralatan dan perlengkapannya
yang terletak dalam persil pelanggan sesudah meter air.
28. Segel dinas adalah segel yang dipasang oleh Perumda Tirta Pakuan Kota
Bogor pada meter air ke pipa dinas dan pipa persil untuk mencegah
penyalahgunaan meter air oleh pelanggan dari jaringan perpipaan.
29. Pelanggan adalah masyarakat atau institusi yang terdaftar sebagai
penerima layanan air minum untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
30. Eks pelanggan adalah pelanggan yang berhenti menjadi pelanggan.
31. Pihak lain adalah perorangan atau kelompok masyarakat di luar
pelanggan.
32. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan
kesatuan baik yang melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas,
perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara
atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi,
koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi
massa, organisasi sosial politik, atau organisasi yang sejenis, lembaga,
bentuk usaha tetap, dan bentuk usaha lainnya.
33. Instalatir air minum adalah suatu badan usaha atau perorangan
yang bergerak dalam pekerjaan instalasi air minum dan telah memiliki
persyaratan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
34. Terminal Air adalah sarana pelayanan air minum yang terlebih dahulu
ditampung dalam sebuah tangki atau bak dan pengambilannya dilakukan
oleh masyarakat dengan menggunakan jerigen atau alat sejenis.
35. Tarif air minum yang selanjutnya disebut tarif adalah kebijakan biaya jasa
layanan air minum yang ditetapkan Wali Kota untuk pemakaian setiap
meter kubik (m3) atau satuan volume lainnya yang berikan oleh Perumda
Tirta Pakuan Kota Bogor yang wajib dibayar oleh pelanggan.
36. Rekening air minum adalah kewajiban yang harus dibayar oleh pelanggan
setiap bulan sesuai jumlah pemakaian air ditambah abonemen.
37. Abonemen adalah biaya pengikatan antara Perumda Tirta Pakuan Kota
Bogor dengan pelanggan.
38. Beban tetap adalah biaya bulanan yang ditagihkan kepada setiap
sambungan pelanggan apabila pemakaian air kurang dari volume
pemakaian air minimum.
39. Koreksi tagihan adalah perubahan atas pemakaian air pelanggan
berdasarkan volume pemakaian air minum pelanggan.
40. Restitusi adalah pengembalian kelebihan pembayaran atas rekening
yang telah dibayarkan oleh pelanggan.
41. Kompensasi adalah pengembalian pembayaran atas rekening yang telah
dibayarkan oleh pelanggan yang akan diperhitungkan terhadap rekening
bulan berikutnya.
42. Kontrak pelanggan yang selanjutnya disebut kontrak adalah kesepakatan
antara Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor dengan pelanggan
yang mengatur tentang segala ketentuan berlangganan air minum.
5
43. Pemasangan Baru Bukaan Kembali yang selanjutnya disingkat PBBK
adalah pelanggan yang mengajukan pemasangan kembali sambungan air
minum dan dikenakan biaya pemasangan kembali sambungan air minum.
44. Biaya Bukaan Kembali yang selanjutnya disingkat BBK adalah biaya
yang diberlakukan bagi pelanggan yang diputus karena menunggak
rekening air.
BAB II
ASAS, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP
Pasal 2
(1) Asas penyelenggaraan pelayanan air minum Perumda Tirta Pakuan Kota
Bogor meliputi asas kepentingan umum, kepastian hukum, kesamaan
hak, keseimbangan hak dan kewajiban, profesionalisme, partisipatif,
persamaan perlakuan/tidak diskriminatif, keterbukaan, akuntabilitas,
ketepatan waktu, kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
(2) Tujuan pelayanan air minum adalah untuk memenuhi kebutuhan air
minum masyarakat secara berkesinambungan sesuai standar kesehatan
dengan mengutamakan pemerataan pelayanan, mempertimbangkan
keterjangkauan masyarakat, membantu dan mendorong pertumbuhan
perekonomian daerah, serta sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli
Daerah.
(3) Ruang lingkup pelayanan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor meliputi
semua bentuk pelayanan yang berkaitan dengan air minum dan non air.
BAB III
WEWENANG PERUMDA TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR
Pasal 3
6
c. melakukan pengusahaan termasuk menghimpun pembayaran jasa
pelayanan sesuai dengan tarif yang telah ditetapkan;
d. memberi pelayanan penyediaan air minum dengan kualitas,
kuantitas, dan kontinuitas sesuai dengan standar yang ditetapkan;
e. membuat laporan penyelenggaraan secara transparan, akuntabel,
dan bertanggung gugat sesuai dengan prinsip tata pengusahaan
yang baik;
f. menyampaikan laporan penyelenggaraan dan kinerja kepada
Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya; dan
g. mempublikasikan laporan neraca dan daftar rugi/laba yang telah
diaudit sebagai bentuk transparansi kepada publik.
(3) Dalam melaksanakan penyelenggaraan pelayanan air minum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor dapat mengadakan
kerja sama dengan pihak ketiga berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
BAB IV
PELAYANAN AIR MINUM
Pasal 4
Jenis pelayanan air minum yang disediakan oleh Perumda Tirta Pakuan Kota
Bogor terdiri dari:
a. sambungan air minum;
b. pemasangan kembali sambungan air minum;
c. balik nama;
d. penggantian meter air;
e. pindah letak meter air;
f. tera meter;
g. pengujian kualitas air minum;
h. pemutusan saluran air minum atas permintaan pelanggan;
i. penyediaan air minum melalui mobil tangki;
j. hidran kebakaran di tempat-tempat tertentu;
k. terminal air bagi masyarakat Daerah Kota yang belum mendapat
pelayanan sambungan air minum secara langsung dengan sistem
perpipaan dan bagi masyarakat yang kurang mampu;
l. Kran Air Siap Minum;
m. pelayanan air minum untuk keadaan darurat;
n. sarana pembayaran rekening air minum; dan
o. unit usaha lainnya.
7
BAB V
PELAKSANAAN PELAYANAN AIR MINUM
Bagian Kesatu
Sambungan Air Minum
Paragraf 1
Permohonan Sambungan Air Minum
Pasal 5
8
d. membayar kekurangan biaya jasa sambungan air minum
pada bulan berikutnya apabila terjadi perubahan golongan pelanggan
berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan;
e. membayar biaya tambahan atau kelebihan pemasangan pipa dinas
apabila melebihi batas ketentuan panjang pipa yang ditetapkan
Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor;
f. menyelesaikan izin atau rekomendasi (apabila diperlukan)
dengan pemilik persil dan/atau bangunan sehubungan dengan
pekerjaan pemasangan sambungan air minum Perumda Tirta Pakuan
Kota Bogor; dan/atau
g. menandatangani kontrak.
(7) Permohonan sambungan air minum yang melebihi waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat (5), Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor
memberitahukan kepada pelanggan atas keterlambatan tersebut
dengan menyampaikan alasan-alasannya secara tertulis
atau menggunakan media komunikasi lainnya.
(8) Permohonan sambungan air minum yang ditolak Perumda Tirta Pakuan
Kota Bogor dapat dikarenakan belum adanya jaringan perpipaan
Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor dan/atau kendala teknis di lapangan
yang disampaikan secara tertulis oleh Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor
paling lama 14 (empat belas) hari kerja setelah pengajuan permohonan.
(9) Terhadap permohonan sambungan air minum yang ditolak
sebagaimana dimaksud pada ayat (8), maka biaya jasa sambungan air
minum dan segala sesuatunya yang telah dibayar oleh pemohon akan
dikembalikan dengan ketentuan pemohon mengisi formulir pembatalan
permohonan serta melampirkan bukti pembayaran asli paling lambat
14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya surat pemberitahuan
dari Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor.
(10) Dalam hal terdapat perubahan golongan pelanggan menjadi lebih tinggi
sesuai hasil pemeriksaan di lapangan, maka pelanggan membayar
kekurangan biaya jasa sambungan air minum kepada Perumda Tirta
Pakuan Kota Bogor.
(11) Bagi pemohon sambungan air minum bukan rumah tangga
yang mengajukan pemakaian air minum besar, maka meter air
yang digunakan ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan
dan perhitungan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor.
(12) Dalam hal timbul sengketa mengenai hak milik tanah dan/atau bangunan
yang mengakibatkan pipa dinas dan/atau pipa persil dibongkar,
maka hal tersebut di luar tanggung jawab Perumda Tirta Pakuan Kota
Bogor dan pelanggan tidak dapat menuntut ganti rugi.
Paragraf 2
Sambungan Air Minum di Wilayah yang Belum Terdapat Jaringan
Pasal 6
9
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemasangan sambungan air minum
di wilayah yang belum terdapat jaringan perpipaan air minum
atau jaringan perpipaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
dalam Peraturan Wali Kota.
Paragraf 3
Kepemilikan
Pasal 7
(1) Jaringan air minum Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor yang dibiayai
oleh Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor termasuk meter air merupakan
milik Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor dan sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor dalam hal
pengembangan dan pemeliharaan.
(2) Jaringan air minum Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor yang dibiayai
oleh pelanggan termasuk meter air menjadi milik Perumda Tirta Pakuan
Kota Bogor dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Perumda Tirta
Pakuan Kota Bogor dalam hal pengembangan dan pemeliharaan.
(3) Pipa persil dan meter air merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab
pelanggan dalam hal pemeliharaan dan penggantiannya akibat kebocoran
atau kerusakan lainnya.
Paragraf 4
Tanggung Jawab
Pasal 8
(1) Tanggung jawab keamanan dan kebersihan meter air menjadi tanggung
jawab pelanggan.
(2) Kebocoran yang dimulai dari meter air sampai dengan pipa persil setelah
sekitar meter air menjadi tanggung jawab pelanggan.
(3) Pemeliharaan dan kehilangan air sebelum meter air menjadi tanggung
jawab Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor.
Bagian Kedua
Pemasangan Kembali Sambungan Air Minum
Pasal 9
10
Bagian Ketiga
Balik Nama
Pasal 10
Bagian Keempat
Penggantian Meter Air
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 14
Bagian Kelima
Pindah Letak Meter Air
Pasal 15
(1) Pemindahan letak meter air dilakukan apabila letak meter air di rumah
pelanggan berada pada posisi yang menyulitkan petugas untuk dilakukan
pembacaan atau pemeriksaan.
11
(2) Pengajuan pemindahan letak meter air dapat berasal dari Perumda Tirta
Pakuan Kota Bogor atau pelanggan yang dikenakan biaya pindah letak
meter air dengan ketentuan sebagai berikut:
a. jarak pindah letak meter paling jauh 4 (empat) meter;
b. apabila jarak pindah letak meter lebih dari 4 (empat) meter,
maka pelanggan dikenakan biaya tambahan sesuai diameter pipa
yang dipasang sesuai harga yang berlaku di Perumda Tirta Pakuan
Kota Bogor; dan
c. biaya pindah letak meter dikenakan untuk pindah letak meter air
pada lokasi yang sama yang tercantum dalam rekening pelanggan
bersangkutan.
(3) Apabila pindah letak meter di lokasi yang berbeda dari yang tercantum
di rekening pelanggan, maka pelanggan dikenakan biaya pemasangan
baru saluran air minum.
Bagian Keenam
Tera Meter Air
Pasal 16
(1) Tera meter air merupakan pengujian terhadap keakuratan meter air.
(2) Pelanggan dapat mengajukan kepada Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor
untuk melakukan tera meter air dan dilaksanakan di bengkel meter
Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor yang dapat disaksikan oleh pelanggan
atau diwakilkan oleh petugas Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor
yang sebelumnya sudah melalui cek kebocoran pipa persil.
(3) Apabila menurut hasil tera terbukti meter air dinyatakan tidak
atau kurang baik atau terdapat penyimpangan dari semestinya,
maka pelanggan berhak memperoleh penggantian meter air tanpa
dikenakan biaya dan besaran pemakaian airnya akan diperhitungkan
berdasarkan pemakaian rata-rata 3 (tiga) bulan sebelum pelonjakan
pemakaian air minum.
(4) Apabila hasil tera terbukti bahwa meter air dinyatakan baik,
maka pelanggan dikenakan biaya tera meter air dan melunasi tagihan air
minum pelanggan.
Bagian Ketujuh
Pengujian Kualitas Air
Pasal 17
(1) Pelanggan atau non pelanggan dapat mengajukan kepada Perumda Tirta
Pakuan Kota Bogor untuk melakukan pengujian terhadap kualitas air
minum yang diproduksi Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor dan/atau air
minum dari sumber lain yang dikonsumsi pelanggan atau non pelanggan.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengujian kualitas air minum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Wali Kota.
12
Bagian Kedelapan
Pemutusan Sambungan Air Minum
atas Permintaan Sendiri
Pasal 18
Bagian Kesembilan
Penyediaan Air Minum Melalui Mobil Tangki
Pasal 19
Bagian Kesepuluh
Hidran
Pasal 20
Pasal 21
Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor menyediakan terminal air bagi masyarakat
Daerah Kota yang belum mendapat pelayanan air minum secara langsung
dengan sistem perpipaan bagi masyarakat yang kurang mampu.
Bagian Keduabelas
Kran Air Siap Minum
Pasal 22
Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor memberikan pelayanan Kran Air Siap
Minum guna melayani kebutuhan masyarakat Kota Bogor sesuai dengan
persyaratan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor
Bagian Ketigabelas
Pelayanan Air Minum Untuk Keadaan Darurat
Pasal 23
(1) Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor menyediakan pelayanan air minum
kepada pelanggan dan/atau masyarakat dalam keadaan darurat
dan/atau kegiatan sosial.
(2) Pelayanan air minum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disediakan
dalam bentuk sebagai berikut:
a. terminal air; atau
b. kran kelompok; atau
c. mobil tangka.
(3) Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disediakan dengan tidak
dikenakan tarif air minum atau biaya apapun sampai dengan berakhirnya
keadaan darurat dan/atau sampai berakhirnya kegiatan sosial.
(4) Pengawasan terhadap pelayanan air minum dalam keadaan darurat
dan/atau kegiatan sosial dilaksanakan oleh Perumda Tirta Pakuan Kota
Bogor.
Bagian Keempatbelas
Sarana Pembayaran Rekening Air Minum
Pasal 24
14
Bagian Kelimabelas
Pembacaan Meter
Pasal 25
Pasal 26
(1) Hal-hal yang menyebabkan meter air tidak dapat dibaca antara lain:
a. rumah pelanggan terkunci pada waktu pembacaan meter air;
b. meter air buram;
c. meter air tertimbun;
d. kondisi bencana alam dan non alam; dan
e. hal-hal lain yang mengakibatkan sulitnya petugas melakukan
pembacaan meter air.
(2) Meter air yang tidak terbaca karena rumah pelanggan terkunci
pada waktu pembacaan meter air sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a, maka pemakaian air minum pelanggan dihitung berdasarkan
pemakaian rata-rata 6 (enam) bulan terakhir sejak pemakaian
yang sebenarnya dan pelanggan hanya dapat membayar tagihan air
minum di loket Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor.
(3) Meter air yang tidak terbaca karena buram sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b, Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor wajib melakukan
upaya yang dianggap perlu agar meter air dapat terbaca oleh petugas.
(4) Apabila setelah melakukan upaya-upaya sebagaimana dimaksud
pada ayat (3), meter air tetap belum dapat terbaca karena buram selama
3 (tiga) bulan berturut-turut, maka Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor
dapat melakukan penggantian meter air tanpa pemberitahuan
sebelumnya kepada pelanggan dan tidak dikenakan biaya penggantian
meter air.
(5) Meter air yang tidak terbaca karena tertimbun sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c, maka Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor akan
menginformasikan melalui pesan singkat atau aplikasi yang disediakan
oleh Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor kepada pelanggan untuk
memindahkan timbunan pada meter air.
15
(6) Meter air yang tidak terbaca karena kondisi bencana alam dan non alam
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d yaitu disebabkan adanya
wabah/pandemi sehingga petugas Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor tidak
memungkinkan melakukan pembacaan meter air.
Bagian Keenambelas
Rekening Pelanggan
Paragraf 1
Rekening Air Minum
Pasal 27
Paragraf 2
Biaya Beban Tetap
Pasal 28
(1) Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor mengenakan beban tetap bulanan
kepada setiap sambungan pelanggan apabila pemakaian air kurang dari
volume pemakaian air minimum.
(2) Volume pemakaian air minimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh Direksi Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor.
(3) Besaran beban tetap dihitung dari volume pemakaian air minimum
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikali tarif yang berlaku untuk
pelanggan bersangkutan.
Paragraf 3
Pembayaran Rekening Air Minum
Pasal 29
16
(2) Pembayaran rekening air minum dimulai tanggal 1 (satu) sampai dengan
tanggal 20 (dua puluh) setiap bulan.
(3) Keterlambatan pembayaran rekening air minum dikenakan denda.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai besaran denda diatur dalam Peraturan
Wali Kota.
Paragraf 4
Keberatan atas Rekening Air Minum
Pasal 30
Bagian Ketujuhbelas
Biaya Pelayanan
Pasal 31
BAB VI
TARIF AIR MINUM
Pasal 32
(1) Setiap orang atau badan yang menggunakan jasa pelayanan air minum
dikenakan tarif air minum.
(2) Tarif ditetapkan oleh Wali Kota berdasarkan usulan Direksi.
(3) Perhitungan dan penetapan tarif air minum sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) didasarkan pada prinsip-prinsip:
a. keterjangkauan dan keadilan;
b. mutu pelayanan;
c. pemulihan biaya (full cost recovery);
d. efisiensi pemakaian air;
17
e. perlindungan air baku; dan
f. transparansi dan akuntabilitas.
Pasal 33
(1) Rancangan tarif diusulkan oleh Direksi kepada Dewan Pengawas paling
lambat minggu pertama di bulan Juli.
(2) Rancangan tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mempertimbangkan mutu pelayanan, pemulihan biaya, dan target
peningkatan cakupan pelayanan, dilengkapi data pendukung sebagai
berikut:
a. dasar perhitungan usulan penetapan tarif;
b. hasil perhitungan proyeksi biaya dasar;
c. perbandingan proyeksi biaya dasar dengan tarif berlaku;
d. proyeksi peningkatan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas pelayanan;
e. perhitungan besaran subsidi yang diberikan kepada kelompok
pelanggan yang kurang mampu; dan
f. kajian dampak kenaikan beban per bulan kepada
kelompok-kelompok pelanggan.
(3) Dewan Pengawas melakukan evaluasi rancangan tarif sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) paling lambat bulan Agustus.
(4) Rancangan tarif hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dikonsultasikan dengan wakil atau forum pelanggan melalui berbagai
media komunikasi untuk mendapatkan umpan balik.
(5) Hasil Konsultasi pada ayat (4) dibahas bersama dengan Dewan Pengawas
dan selanjutnya rancangan tarif diajukan secara tertulis kepada Wali Kota
melalui Dewan Pengawas paling lambat bulan Oktober.
(6) Rancangan tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (4) disampaikan
kepada Wali Kota untuk ditetapkan dengan berpedoman pada Tarif Batas
Atas dan Tarif Batas Bawah yang ditetapkan oleh Gubernur, paling lambat
bulan November.
(7) Dalam hal Wali Kota memutuskan tarif lebih kecil dari usulan tarif
yang diajukan Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (6),
yang mengakibatkan tarif rata-rata tidak tercapainya pemulihan biaya
secara penuh (full cost recovery), Pemerintah Daerah Kota wajib
menyediakan kebijakan subsidi untuk menutup kekurangannya melalui
APBD.
(8) Direksi melakukan sosialisasi keputusan besarnya tarif kepada
masyarakat pelanggan melalui media massa atau media online
secara efektif.
BAB VII
HAK DAN KEWAJIBAN
Bagian Kesatu
Hak Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor
Pasal 34
Pasal 35
Bagian Ketiga
Hak Pelanggan
Pasal 36
Bagian Keempat
Kewajiban Pelanggan
Pasal 37
21
d. bertanggung jawab atas kerusakan atau kehilangan meter air
dan rangkaian pipa dinas yang berada di lingkungan rumah
atau bangunan pelanggan serta membayar biaya perbaikan
dan penggantian apabila terjadi kerusakan akibat dari tindakan
kesengajaan atau kelalaian pelanggan;
e. melakukan balik nama atas perubahan kepemilikan rumah
atau bangunan;
f. memberi kemudahan kepada petugas Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor
dalam melaksanakan tugas kedinasannya di dalam persil pelanggan;
g. bertanggung jawab apabila terjadi pemakaian air yang berlebihan
atau penurunan kualitas air akibat menggunakan bak penampungan
(menara air atau penampungan air di bawah permukaan tanah/ground
reservoir) atau terjadi kebocoran pipa persil (setelah meter air);
h. pelanggan sebagai pemilik persil bertanggung jawab penuh atas beban
biaya yang ditimbulkan oleh pihak lain;
i. menaati seluruh ketentuan dan prosedur yang tercantum dalam surat
pernyataan dan kontrak yang ditandatangani pelanggan dan peraturan
pelayanan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor yang tidak bertentangan
dengan Peraturan Daerah ini;
j. menggunakan produk pelayanan air minum secara bijak; dan
k. mengikuti dan mematuhi upaya penyelesaian secara secara musyawarah,
arbitrase, dan upaya terakhir secara hukum apabila terjadi perselisihan.
BAB VIII
TANGGUNG JAWAB PRODUK DAN GANTI RUGI
Pasal 38
22
Pasal 39
(1) Dalam hal Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor telah memberitahukan
tentang terhentinya aliran air minum melalui media massa
dan/atau media elektronik di Daerah Kota sejak terhentinya aliran air
minum dan/atau terhentinya aliran air minum sebagai akibat terjadinya
keadaan memaksa (force majeure) yang terdiri dari:
a. bencana alam seperti banjir, gempa, tanah longsor, erosi, badai,
gunung meletus, dan bencana alam lain yang mengakibatkan
terganggunya operasional Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor;
b. akibat perbuatan manusia seperti perang, kerusuhan, huru-hara,
revolusi, terorisme, pemogokan, sabotase, dan gangguan industrial;
dan
c. kebijakan atau Peraturan Pemerintah yang mengakibatkan kegagalan
dalam kegiatan operasional Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor;
maka ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 huruf a tidak
diberlakukan.
(2) Dalam hal Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor telah merespon langsung
sejak laporan kebocoran pelanggan yang dibuktikan dengan laporan hasil
pekerjaan dan/atau pernyataan dari pelanggan, maka ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 huruf b tidak diberlakukan.
(3) Dalam hal terjadi kebocoran pada pipa persil, maka segala biaya
yang timbul sebagai akibat kebocoran menjadi tanggung jawab pelanggan.
BAB IX
LARANGAN
Pasal 40
23
i. menghilangkan meter air dengan sengaja;
j. menyambung kembali saluran air minum tanpa seizin Perumda Tirta
Pakuan Kota Bogor setelah dilakukan pemutusan sambungan
oleh Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor;
k. menyadap air minum langsung dari pipa distribusi atau pipa dinas
tanpa melalui meter air dan/atau mengambil air minum sebelum
meter air;
l. mengubah ukuran dan letak pipa dinas yang dipasang; dan
m. menggunakan pompa hisap langsung dari pipa dan/atau cara lain
yang menyimpang dari ketentuan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor.
(2) Setiap orang atau badan dilarang:
a. memindahkan hidran kebakaran tanpa seizin Perumda Tirta Pakuan
Kota Bogor;
b. melakukan kegiatan yang mengakibatkan kerusakan sumber daya air
dan sarana atau prasarana Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor,
mengganggu upaya pengolahan dan pendistribusian air,
atau mengakibatkan pencemaran air secara sengaja maupun sebagai
akibat kelalaian;
c. melakukan kegiatan di sekitar sumber air yang mengakibatkan
kerugian terhadap Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor
dan yang merusak fungsi sumber air secara sengaja maupun sebagai
akibat kelalaian; dan
d. menggunakan logo, atribut, atau mengatasnamakan Perumda Tirta
Pakuan Kota Bogor di luar kepentingan Perumda Tirta Pakuan Kota
Bogor.
BAB X
SANKSI PELANGGARAN
Pasal 41
24
(5) Apabila pelanggan tidak melakukan pembayaran dalam jangka waktu
3 (tiga) bulan sejak diputus tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
dikenakan denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
(6) Ketentuan lebih lanjut penerapan denda sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c diatur dalam Peraturan Direksi.
Pasal 42
BAB XI
PERAN SERTA MASYARAKAT
Pasal 43
BAB XII
PENGAWASAN
Pasal 44
BAB XIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 45
Pada saat Peraaturan Daerah ini mulai berlaku, semua ketentuan peraturan
perundang-undangan yang merupakan peraturan pelaksanaan dari Peraturan
Daerah Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pelayanan Air Minum Perusahaan
Daerah Air Minum Tirta Pakuan Kota Bogor (Lembaran Daerah Kota Bogor
Nomor 2), dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan
dengan ketentuan dalam Peraturan Daerah ini atau diatur secara khusus
dalam Peraturan Daerah ini.
25
BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 46
Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Nomor 2
Tahun 2014 tentang Pelayanan Air Minum Perusahaan Daerah Air Minum
Tirta Pakuan Kota Bogor (Lembaran Daerah Kota Bogor Nomor 2),
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 47
Pasal 48
Ditetapkan di Bogor
pada tanggal 12 Juli 2021
Diundangkan di Bogor
pada tanggal 12 Juli 2021
26
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR
NOMOR 5 TAHUN 2021
TENTANG
PELAYANAN AIR MINUM
PERUSAHAAN UMUM DAERAH TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR
I. UMUM
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Ayat (1)
Asas Kepentingan Umum adalah pemberian pelayanan tidak
boleh mengutamakan kepentingan pribadi dan/atau golongan.
Asas Kepastian Hukum adalah jaminan terwujudnya hak
dan kewajiban dalam penyelenggaraan pelayanan
27
Asas Kesamaan Hak adalah pemberian pelayanan tidak
membedakan suku, ras, agama, golongan, gender, dan status
ekonomi.
Asas Keseimbangan Hak dan Kewajiban adalah pemenuhan hak
harus sebanding dengan kewajiban yang harus dilaksanakan,
baik oleh pemberi maupun penerima pelayanan.
Asas Profesionalisme adalah pelaksana pelayanan harus
memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidang tugas.
Asas Partisipatif adalah peningkatan peran serta masyarakat
dalam penyelenggaraan pelayanan dengan memperhatikan
aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat.
Asas Persamaan Perlakuan/Tidak Diskriminatif adalah setiap
warga negara berhak memperoleh pelayanan yang adil.
Asas Keterbukaan adalah setiap penerima pelayanan dapat
dengan mudah mengakses dan memperoleh informasi mengenai
pelayanan yang diinginkan.
Asas Akuntabilitas adalah proses penyelenggaraan pelayanan
harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Asas Ketepatan Waktu adalah penyelesaian setiap jenis
pelayanan dilakukan tepat waktu sesuai dengan standar
pelayanan.
Asas Kecepatan, Kemudahan dan Keterjangkauan adalah setiap
jenis pelayanan dilakukan secara cepat, mudah, dan terjangkau.
Ayat (2)
Tujuan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor untuk memberikan
pelayanan dalam bidang perairminuman kepada masyarakat
secara “berkesinambungan” adalah memberikan pelayanan air
minum baik kepada pelanggan, non pelanggan, atau pihak lain
secara terus-menerus dan proporsional yang memenuhi syarat
kualitas berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia dengan mempertimbangan “keterjangkauan”
dalam arti disesuaikan dengan kondisi masyarakat
yang ditinjau dari aspek sosial dan ekonomi dalam hal
pemenuhan kebutuhan air minum.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 3
Ayat (1)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2055
tentang Sistem Penyediaan Air Minum, Perumda Tirta Pakuan
Kota Bogor merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah
sebagai penyelenggara sistem penyediaan air minum memiliki
wewenang untuk melakukan pengelolaan air baku menjadi air
minum dan Pemerintah Daerah Kota yang berwenang
dalam penyelenggaraan pengembangan sistem penyediaan air
minum bertanggung jawab untuk memfasilitasi pemenuhan
kebutuhan air baku untuk kebutuhan pengembangan sistem
penyediaan air minum sesuai dengan kewenangannya.
28
Ayat (2)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor berkewajiban memelihara
sarana dan prasarana pengelolaan air minum.
Huruf c
Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor memberikan laporan
kinerja kepada publik melalui media massa secara berkala.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Cukup jelas.
Huruf g
Cukup jelas.
Ayat (3)
Kerja sama dengan pihak ketiga dapat dilaksanakan dalam hal
penyediaan air minum isi ulang dan atau air minum
dalam kemasan serta kerja sama dalam bentuk investasi
untuk peningkatan kapasitas produksi dalam rangka
peningkatan pelayanan air minum kepada masyarakat.
Pasal 4
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Cukup jelas.
Huruf g
Cukup jelas.
Huruf h
Cukup jelas.
29
Huruf i
Cukup jelas.
Huruf j
Hidran kebakaran disediakan di tempat-tempat
yang memudahkan bagi Perangkat Daerah yang membidangi
pemadam kebakaran untuk mengambil air saat terjadi
peristiwa kebakaran.
Huruf k
Terminal Air merupakan bentuk pelayanan kepada masyarakat
yang belum mendapat pelayanan sambungan air minum
secara langsung dengan sistem perpipaan dan bagi masyarakat
yang kurang mampu dengan menggunakan tarif sosial khusus
kecuali untuk terminal air yang diperjualbelikan oleh pengelola
kepada para pedagang kaki lima, maka akan dikenakan
tarif niaga kecil. Permohonan pemasangan terminal air
untuk masyarakat yang kurang mampu dilakukan
oleh perwakilan dari kelompok/kepala keluarga
dengan mengajukan secara tertulis kepada Perumda Tirta
Pakuan Kota Bogor. Pengelola terminal air dilarang
untuk memperjualbelikan air sebagai bahan baku air minum
dalam kemasan atau air minum isi ulang.
Huruf l
Cukup jelas.
Huruf m
Cukup jelas.
Huruf n
Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor dapat bekerja sama
dengan pihak ketiga untuk menyediakan loket pembayaran
di lokasi-lokasi yang mudah dijangkau oleh pelanggan
dalam melakukan pembayaran rekening air Perumda Tirta
Pakuan Kota Bogor dan tagihan lainnya secara on line.
Huruf o
Cukup jelas
Pasal 5
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Cukup jelas.
30
Ayat (6)
Cukup jelas.
Ayat (7)
Cukup jelas.
Ayat (8)
Cukup jelas.
Ayat (9)
Cukup jelas.
Ayat (10)
Cukup jelas.
Ayat (11)
Yang dimaksud dengan “pemakaian air minum besar” adalah
pemakaian air minum yang menggunakan meter air lebih
dari ½ inch (satu per dua inch).
Ayat (12)
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.
31
Pasal 18
Cukup jelas.
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 20
Cukup jelas.
Pasal 21
Cukup jelas.
Pasal 22
Cukup jelas.
Pasal 23
Cukup jelas.
Pasal 24
Cukup jelas.
Pasal 25
Cukup jelas
Pasal 26
Cukup jelas.
Pasal 27
Ayat (1)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Tagihan lainnya antara lain retribusi kebersihan, biaya bank.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat ( 4)
Cukup jelas.
Pasal 28
Cukup jelas.
Pasal 29
Cukup jelas.
32
Pasal 30
Cukup jelas.
Pasal 31
Cukup jelas
Pasal 32
Cukup jelas
Pasal 33
Cukup jelas
Pasal 34
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Cukup jelas.
Huruf g
Yang dimaksud dengan pemakaian rata-rata atas air minum
adalah pemakaian air rata-rata selama 6 (enam) bulan terakhir.
Huruf h
Cukup jelas.
Huruf i
Perubahan secara teknis administrasi maupun peraturan
yang berlaku tanpa dibebani biaya kepada pelanggan.
Huruf j
Cukup jelas.
Huruf k
Cukup jelas.
Huruf l
Cukup jelas.
Huruf m
Cukup jelas.
Huruf n
Cukup jelas.
33
Huruf o
Cukup jelas.
Huruf p
Cukup jelas.
Huruf q
Cukup jelas
Pasal 35
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Yang termasuk dalam keadaan memaksa (force majeure) adalah
bencana alam, akibat perbuatan manusia seperti perang,
kerusuhan, revolusi, terorisme, pemogokan, sabotase,
gangguan industrial lainnya, kegagalan dalam pengadaan
tenaga listrik dan sambungan komunikasi, dan sebab-sebab
lainnya seperti Peraturan Pemerintah yang mengakibatkan
kegagalan dalam kegiatan operasional Perumda Tirta Pakuan
Kota Bogor.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Cukup jelas.
Huruf g
Cukup jelas.
Huruf h
Cukup jelas.
Huruf i
Cukup jelas.
Huruf j
Cukup jelas.
Huruf k
Cukup jelas.
Huruf l
Cukup jelas.
Huruf m
Cukup jelas.
34
Huruf n
Cukup jelas.
Huruf o
Cukup jelas.
Pasal 36
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Angka 1
Cukup jelas.
Angka 2
Cukup jelas.
Angka 3
Yang dimaksud dengan akurasi meter air adalah ketepatan
atau ketelitian meter air dalam perhitungan volume
pemakaian air.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Cukup jelas.
Huruf g
Cukup jelas.
Huruf h
Cukup jelas.
Huruf i
Cukup jelas.
Huruf j
Pelanggan dapat mengajukan permohonan pemutusan saluran
air untuk sementara waktu paling lama 6 (enam) bulan dengan
mengajukan permohonan secara tertulis kepada Perumda Tirta
Pakuan Kota Bogor setelah melunasi tagihan yang menjadi
kewajibannya. Dalam jangka waktu 6 (enam) bulan tersebut,
pelanggan tetap ingin diputus sementara, maka harus
mengajukan perpanjangan masa pemutusan sementara kepada
Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor paling lambat 1 (satu) minggu
sebelum masa pemutusan sementara berakhir. Setelah masa
6 (enam) bulan berakhir, apabila tidak mengajukan permohonan
perpanjangan, maka pelanggan dikenakan biaya bukaan
kembali yang diatur oleh Keputusan Direksi Perumda Tirta
Pakuan Kota Bogor.
35
Huruf k
Cukup jelas.
Huruf l
Cukup jelas.
Huruf m
Cukup jelas.
Huruf n
Cukup jelas.
Huruf o
Cukup jelas.
Huruf p
Cukup jelas.
Pasal 37
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Pelanggan berkewajiban untuk mengganti nama kepemilikan
pada rekening air sesuai dengan status kepemilikan rumah.
Huruf f
Pelanggan berkewajiban untuk tidak menghalangi
atau mempersulit petugas saat melaksanakan pembacaan
meter, pemeriksaan pipa persil, dan terhadap sarana
dan prasarana milik Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor
yang terletak di lingkungan rumah pelanggan.
Huruf g
Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor menjamin ketersediaan air
kepada pelanggan, tetapi apabila pelanggan membutuhkan bak
penampungan (menara air atau penampungan air di bawah
permukaan tanah/ground reservoir), maka pelanggan dapat
membangun bak penampungan tersebut dengan segala biaya,
pelaksanaan, dan pemeliharaan menjadi tanggung jawab
pelanggan. Apabila terjadi pemakaian besar akibat kebocoran
pipa persil, penurunan kualitas air, dan/atau terjadinya
kerusakan/tidak berfungsinya bak penampungan
serta kelengkapannya merupakan tanggung jawab pelanggan.
36
Huruf h
Perorangan atau badan yang identitasnya tercantum
dalam rekening air minum dan atau pelanggan sebagai pemilik
persil bertanggung jawab penuh atas beban biaya dan sanksi
sebagai akibat pelanggaran terhadap ketentuan Perumda Tirta
Pakuan Kota Bogor, baik yang dilakukan sendiri secara sengaja
maupun akibat kelalaian pelanggan dan/atau sebagai akibat
perbuatan orang lain.
Huruf i
Cukup jelas.
Huruf j
Cukup jelas.
Huruf k
Cukup jelas.
Pasal 38
Huruf a
Apabila Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor tidak dapat melayani
kebutuhan air minum kepada pelanggan selama 3 (tiga) hari
dalam 24 (dua puluh empat) jam tanpa pemberitahuan
terhitung sejak pelanggan melaporkan berhentinya aliran air
minum, maka pelanggan mendapatkan potongan sebesar 50%
(lima puluh persen) dari pembayaran rekening air minum
pada bulan terjadinya gangguan pelayanan air minum
dan/atau pelanggan diberikan ganti rugi yang layak akibat
kelalaian pelayanan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor,
kecuali sebagai akibat bencana alam, keadaan mendesak
(force majeure) dan/atau adanya kerusakan.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Pelanggan dapat meminta pengujian atas keakurasian meter
air. Apabila hasil pengujian menunjukkan kondisi meter
rusak, maka pelanggan berhak untuk meminta penggantian
atas meter air tanpa dikenai biaya, sedangkan apabila hasil
pengujian menunjukkan kondisi meter air masih baik, tetapi
pelanggan tetap ingin mengganti meter, maka pelanggan
dikenakan biaya penggantian meter.
Huruf d
Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor menyediakan kebutuhan air
minum kepada pelanggan melalui sarana mobil tangki sesuai
dengan kemampuan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor.
Huruf e
Cukup jelas.
Pasal 39
Cukup jelas.
Pasal 40
Cukup jelas.
37
Pasal 41
Cukup jelas.
Pasal 42
Cukup jelas.
Pasal 43
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Yang dimaksud dengan forum pelanggan adalah tempat
berkumpulnya pelanggan dan Perumda Tirta Pakuan Kota
Bogor dalam rangka menyelesaikan masalah-masalah terkait
dengan pelayanan air minum dan juga merupakan tempat
untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan SPAM
yang dilaksanakan oleh Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor.
Pasal 44
Cukup jelas.
Pasal 45
Cukup jelas.
Pasal 46
Cukup jelas.
Pasal 47
Cukup jelas.
Pasal 48
Cukup jelas.
38