Anda di halaman 1dari 38

WALI KOTA BOGOR

PROVINSI JAWA BARAT


PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR
NOMOR 5 TAHUN 2021
TENTANG
PELAYANAN AIR MINUM
PERUSAHAAN UMUM DAERAH TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALI KOTA BOGOR,
Menimbang : a. bahwa pelayanan air minum Perusahaan Daerah Air
Minum Tirta Pakuan Kota Bogor telah diatur berdasarkan
Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2014
tentang Pelayanan Air Minum Perusahan Daerah Air
Minum Tirta Pakuan Kota Bogor;
b. bahwa sehubungan dengan perubahan bentuk badan
hukum Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Pakuan Kota
Bogor menjadi Perusahaan Umum Daerah Tirta Pakuan
Kota Bogor berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bogor
Nomor 21 Tahun 2019 tentang Perusahaan Umum Daerah
Tirta Pakuan, maka Peraturan Daerah sebagaimana
dimaksud pada huruf a perlu diubah dan diganti;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Daerah tentang Pelayanan Air Minum
Perusahaan Umum Daerah Tirta Pakuan Kota Bogor;
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah,
Jawa Barat, dan dalam Daerah Istimewa Yogyakarta
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950
Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 551) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang
Pengubahan Undang-Undang Nomor 16 dan 17
Tahun 1950 (Republik Indonesia Dahulu) tentang
Pembentukan Kota-kota Besar dan Kota-kota Kecil
di Jawa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 551);

1
3. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi
Legal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981
Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3193);
4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 22, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3821);
5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas
dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
6. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2008 tentang
Ombudsman Republik Indonesia (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 139, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4899);
7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5038);
8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5234) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6398);
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
10. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber
Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 190, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6405);
11. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6573);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang
Sistem Penyediaan Air Minum (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 345, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia 5802);

2
13. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang
Badan Usaha Milik Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 305, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6173);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang
Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6178);
15. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 12 Tahun 2007
tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah (Lembaran
Daerah Kota Bogor Tahun 2007 Nomor 6);
16. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 21 Tahun 2019
tentang Perusahaan Umum Daerah Tirta Pakuan Kota
Bogor (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2019
Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Kota Bogor
Nomor 106);

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BOGOR
Dan
WALI KOTA BOGOR

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PELAYANAN AIR MINUM


PERUSAHAAN UMUM DAERAH TIRTA PAKUAN KOTA
BOGOR.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:


1. Daerah Kota adalah Daerah Kota Bogor.
2. Pemerintah Daerah Kota adalah Wali Kota sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah otonom.
3. Wali Kota adalah Wali Kota Bogor.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD
adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.
5. Perusahaan Umum Daerah Tirta Pakuan Kota Bogor yang selanjutnya
disebut Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor adalah Badan Usaha Milik
Daerah Pemerintah Daerah Kota.
6. Dewan Pengawas adalah organ Perusahaan Umum Daerah yang bertugas
melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi
dalam menjalankan kegiatan pengurusan Perusahaan Umum Daerah.

3
7. Direksi adalah organ Perusahaam Umum Daerah yang bertanggung jawab
atas pengurusan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor untuk kepentingan
dan tujuan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor serta mewakili Perumda
Tirta Pakuan Kota Bogor baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai
dengan anggaran dasar.
8. Air baku untuk Air Minum Rumah Tangga yang selanjutnya disebut Air
Baku adalah air yang berasal dari sumber air permukaan, air tanah,
air hujan dan air laut yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai Air
Baku untuk Air Minum
9. Air minum adalah air yang melalui pengolahan atau tanpa pengolahan
yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum;
10. Non air adalah pelayanan yang diberikan kepada pelanggan selain air
minum.
11. Mata air adalah sumber air yang berasal dari lapisan bawah tanah/aquifer
yang muncul ke permukaan tanah secara alamiah.
12. Air permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah.
13. Air tanah adalah Air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan
di bawah permukaan tanah.
14. Pengelolaan Sumber Daya Air adalah upaya merencanakan,
melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi penyelenggaraan Konservasi
Sumber Daya Air, Pendayagunaan Sumber Daya Air, dan Pengendalian
Daya Rusak Air.
15. Sarana dan prasarana air minum adalah bangunan beserta peralatan
dan perlengkapannya yang menghasilkan, menyediakan,
dan mendistribusikan air minum untuk masyarakat.
16. Sambungan air minum adalah sarana pelayanan air minum
kepada pelanggan langsung melalui pipa distribusi/pipa retikulasi
dan pipa dinas yang telah dilengkapi dengan meter air.
17. Jaringan air minum Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor adalah
jaringan/saluran perpipaan milik Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor mulai
dari pipa distribusi, pipa retikulasi, dan pipa dinas termasuk meter air
yang menghubungkan dengan pipa persil.
18. Pipa transmisi air baku adalah pipa pembawa air baku dari bangunan
penangkap air (intake) ke Instalasi Pengolahan Air (IPA).
19. Pipa transmisi air bersih adalah pipa pembawa air bersih dari sumber
mata air atau dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) ke reservoir/bak
penampungan.
20. Pipa distribusi adalah pipa pembawa air minum dari reservoir
yang disalurkan kepada pelanggan.
21. Pipa retikulasi adalah pipa beserta peralatan yang terletak antara pipa
dinas dan pipa distribusi yang pada pipa retikulasi tersebut terletak titik
pengambilan (taping) ke sambungan rumah.
22. Pipa dinas adalah pipa dan perlengkapannya yang menghubungkan pipa
distribusi dengan pipa persil sampai dengan meter air.
23. Persil adalah sebidang tanah yang dimiliki/dikuasai oleh seseorang
atau badan yang mempunyai ukuran tertentu sesuai dengan bukti
kepemilikan tanah.
24. Meter air adalah alat untuk mengukur volume pemakaian air
oleh pelanggan dalam satuan waktu tertentu dan sudah ditera
oleh lembaga yang berwenang serta bisa dibaca secara elektronik
atau bisa disebut Automatic Meter Reading (AMR).

4
25. Instrumen Meter Air adalah peralatan mekanis yang terdapat pada meter
air yaitu kipas, kaca, magnit meter, register kapsul, meter, tutup meter,
dan peralatan lainnya yang terdapat di dalam meter air.
26. Segel meter adalah segel yang dipasang oleh instansi yang berwenang
untuk menandakan ketelitian meter sudah memenuhi syarat.
27. Pipa persil adalah pipa beserta peralatan dan perlengkapannya
yang terletak dalam persil pelanggan sesudah meter air.
28. Segel dinas adalah segel yang dipasang oleh Perumda Tirta Pakuan Kota
Bogor pada meter air ke pipa dinas dan pipa persil untuk mencegah
penyalahgunaan meter air oleh pelanggan dari jaringan perpipaan.
29. Pelanggan adalah masyarakat atau institusi yang terdaftar sebagai
penerima layanan air minum untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
30. Eks pelanggan adalah pelanggan yang berhenti menjadi pelanggan.
31. Pihak lain adalah perorangan atau kelompok masyarakat di luar
pelanggan.
32. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan
kesatuan baik yang melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas,
perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara
atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi,
koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi
massa, organisasi sosial politik, atau organisasi yang sejenis, lembaga,
bentuk usaha tetap, dan bentuk usaha lainnya.
33. Instalatir air minum adalah suatu badan usaha atau perorangan
yang bergerak dalam pekerjaan instalasi air minum dan telah memiliki
persyaratan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
34. Terminal Air adalah sarana pelayanan air minum yang terlebih dahulu
ditampung dalam sebuah tangki atau bak dan pengambilannya dilakukan
oleh masyarakat dengan menggunakan jerigen atau alat sejenis.
35. Tarif air minum yang selanjutnya disebut tarif adalah kebijakan biaya jasa
layanan air minum yang ditetapkan Wali Kota untuk pemakaian setiap
meter kubik (m3) atau satuan volume lainnya yang berikan oleh Perumda
Tirta Pakuan Kota Bogor yang wajib dibayar oleh pelanggan.
36. Rekening air minum adalah kewajiban yang harus dibayar oleh pelanggan
setiap bulan sesuai jumlah pemakaian air ditambah abonemen.
37. Abonemen adalah biaya pengikatan antara Perumda Tirta Pakuan Kota
Bogor dengan pelanggan.
38. Beban tetap adalah biaya bulanan yang ditagihkan kepada setiap
sambungan pelanggan apabila pemakaian air kurang dari volume
pemakaian air minimum.
39. Koreksi tagihan adalah perubahan atas pemakaian air pelanggan
berdasarkan volume pemakaian air minum pelanggan.
40. Restitusi adalah pengembalian kelebihan pembayaran atas rekening
yang telah dibayarkan oleh pelanggan.
41. Kompensasi adalah pengembalian pembayaran atas rekening yang telah
dibayarkan oleh pelanggan yang akan diperhitungkan terhadap rekening
bulan berikutnya.
42. Kontrak pelanggan yang selanjutnya disebut kontrak adalah kesepakatan
antara Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor dengan pelanggan
yang mengatur tentang segala ketentuan berlangganan air minum.
5
43. Pemasangan Baru Bukaan Kembali yang selanjutnya disingkat PBBK
adalah pelanggan yang mengajukan pemasangan kembali sambungan air
minum dan dikenakan biaya pemasangan kembali sambungan air minum.
44. Biaya Bukaan Kembali yang selanjutnya disingkat BBK adalah biaya
yang diberlakukan bagi pelanggan yang diputus karena menunggak
rekening air.

BAB II
ASAS, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP

Pasal 2

(1) Asas penyelenggaraan pelayanan air minum Perumda Tirta Pakuan Kota
Bogor meliputi asas kepentingan umum, kepastian hukum, kesamaan
hak, keseimbangan hak dan kewajiban, profesionalisme, partisipatif,
persamaan perlakuan/tidak diskriminatif, keterbukaan, akuntabilitas,
ketepatan waktu, kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
(2) Tujuan pelayanan air minum adalah untuk memenuhi kebutuhan air
minum masyarakat secara berkesinambungan sesuai standar kesehatan
dengan mengutamakan pemerataan pelayanan, mempertimbangkan
keterjangkauan masyarakat, membantu dan mendorong pertumbuhan
perekonomian daerah, serta sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli
Daerah.
(3) Ruang lingkup pelayanan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor meliputi
semua bentuk pelayanan yang berkaitan dengan air minum dan non air.

BAB III
WEWENANG PERUMDA TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR

Pasal 3

(1) Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor diberi wewenang


untuk menyelenggarakan pelayanan air minum yang dimanfaatkan
untuk masyarakat umum.
(2) Untuk melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor memiliki tugas dan tanggungjawab
sebagai berikut:
a. menyelenggarakan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM) yang meliputi:
1. unit air baku;
2. unit produksi;
3. unit distribusi;
4. unit pelayanan; dan
5. unit pengelolaan;
b. melaksanakan rencana dan program proses pengadaan termasuk
pelaksanaan konstruksi yang menjadi tanggung jawab Perumda
Tirta Pakuan Kota Bogor serta pengoperasian, pemeliharaan,
dan rehabilitasi;

6
c. melakukan pengusahaan termasuk menghimpun pembayaran jasa
pelayanan sesuai dengan tarif yang telah ditetapkan;
d. memberi pelayanan penyediaan air minum dengan kualitas,
kuantitas, dan kontinuitas sesuai dengan standar yang ditetapkan;
e. membuat laporan penyelenggaraan secara transparan, akuntabel,
dan bertanggung gugat sesuai dengan prinsip tata pengusahaan
yang baik;
f. menyampaikan laporan penyelenggaraan dan kinerja kepada
Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya; dan
g. mempublikasikan laporan neraca dan daftar rugi/laba yang telah
diaudit sebagai bentuk transparansi kepada publik.
(3) Dalam melaksanakan penyelenggaraan pelayanan air minum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor dapat mengadakan
kerja sama dengan pihak ketiga berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

BAB IV
PELAYANAN AIR MINUM

Pasal 4

Jenis pelayanan air minum yang disediakan oleh Perumda Tirta Pakuan Kota
Bogor terdiri dari:
a. sambungan air minum;
b. pemasangan kembali sambungan air minum;
c. balik nama;
d. penggantian meter air;
e. pindah letak meter air;
f. tera meter;
g. pengujian kualitas air minum;
h. pemutusan saluran air minum atas permintaan pelanggan;
i. penyediaan air minum melalui mobil tangki;
j. hidran kebakaran di tempat-tempat tertentu;
k. terminal air bagi masyarakat Daerah Kota yang belum mendapat
pelayanan sambungan air minum secara langsung dengan sistem
perpipaan dan bagi masyarakat yang kurang mampu;
l. Kran Air Siap Minum;
m. pelayanan air minum untuk keadaan darurat;
n. sarana pembayaran rekening air minum; dan
o. unit usaha lainnya.

7
BAB V
PELAKSANAAN PELAYANAN AIR MINUM

Bagian Kesatu
Sambungan Air Minum

Paragraf 1
Permohonan Sambungan Air Minum

Pasal 5

(1) Setiap permohonan pemasangan baru harus diajukan secara tertulis


dan/atau digital kepada Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor.
(2) Pemohon sambungan air minum harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
a. pemohon sambungan air minum Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor
adalah perorangan dan/atau badan sebagai pemilik persil
dan/atau bangunan yang namanya akan tercantum dalam rekening
air minum sekaligus sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap
sambungan air minum yang diajukannya; dan
b. apabila pemohon sambungan air minum bukan pemilik persil
dan/atau bangunan sebagaimana dimaksud pada huruf a,
maka harus membawa surat kuasa dari pemilik persil
dan/atau bangunan.
(3) Permohonan pemasangan baru sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menggunakan formulir yang harus diisi dengan benar, jelas,
dan lengkap dengan diberi tanggal dan ditandatangani serta melampirkan
berkas persyaratan lain yang ditetapkan Perumda Tirta Pakuan Kota
Bogor.
(4) Permohonan sambungan air minum dapat diterima atau ditolak
oleh Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor dengan mempertimbangkan unsur:
a. ketersediaan kuantitas air;
b. kontinuitas ketersediaan air;
c. ketersediaan jaringan distribusi; dan/atau
d. ketersedian kualitas air.
(5) Terhadap permohonan yang diterima dilaksanakan pemasangan
sambungan air minum paling lama 14 (empat belas) hari kerja setelah
permohonan sambungan air minum diterima.
(6) Permohonan sambungan air minum sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
dapat diproses apabila memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. telah terdapat jaringan pipa Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor
di wilayah pemohon;
b. jarak rumah pemohon dengan jaringan pipa Perumda Tirta
Pakuan Kota Bogor paling jauh 6 (enam) meter;
c. membayar biaya jasa sambungan air minum sesuai golongan
pelanggan berdasarkan kriteria yang ditetapkan Perumda Tirta
Pakuan Kota Bogor;

8
d. membayar kekurangan biaya jasa sambungan air minum
pada bulan berikutnya apabila terjadi perubahan golongan pelanggan
berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan;
e. membayar biaya tambahan atau kelebihan pemasangan pipa dinas
apabila melebihi batas ketentuan panjang pipa yang ditetapkan
Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor;
f. menyelesaikan izin atau rekomendasi (apabila diperlukan)
dengan pemilik persil dan/atau bangunan sehubungan dengan
pekerjaan pemasangan sambungan air minum Perumda Tirta Pakuan
Kota Bogor; dan/atau
g. menandatangani kontrak.
(7) Permohonan sambungan air minum yang melebihi waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat (5), Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor
memberitahukan kepada pelanggan atas keterlambatan tersebut
dengan menyampaikan alasan-alasannya secara tertulis
atau menggunakan media komunikasi lainnya.
(8) Permohonan sambungan air minum yang ditolak Perumda Tirta Pakuan
Kota Bogor dapat dikarenakan belum adanya jaringan perpipaan
Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor dan/atau kendala teknis di lapangan
yang disampaikan secara tertulis oleh Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor
paling lama 14 (empat belas) hari kerja setelah pengajuan permohonan.
(9) Terhadap permohonan sambungan air minum yang ditolak
sebagaimana dimaksud pada ayat (8), maka biaya jasa sambungan air
minum dan segala sesuatunya yang telah dibayar oleh pemohon akan
dikembalikan dengan ketentuan pemohon mengisi formulir pembatalan
permohonan serta melampirkan bukti pembayaran asli paling lambat
14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya surat pemberitahuan
dari Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor.
(10) Dalam hal terdapat perubahan golongan pelanggan menjadi lebih tinggi
sesuai hasil pemeriksaan di lapangan, maka pelanggan membayar
kekurangan biaya jasa sambungan air minum kepada Perumda Tirta
Pakuan Kota Bogor.
(11) Bagi pemohon sambungan air minum bukan rumah tangga
yang mengajukan pemakaian air minum besar, maka meter air
yang digunakan ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan
dan perhitungan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor.
(12) Dalam hal timbul sengketa mengenai hak milik tanah dan/atau bangunan
yang mengakibatkan pipa dinas dan/atau pipa persil dibongkar,
maka hal tersebut di luar tanggung jawab Perumda Tirta Pakuan Kota
Bogor dan pelanggan tidak dapat menuntut ganti rugi.

Paragraf 2
Sambungan Air Minum di Wilayah yang Belum Terdapat Jaringan

Pasal 6

(1) Untuk pemasangan sambungan air minum di wilayah yang belum


terdapat jaringan pada golongan pelanggan Sosial, Rumah Tangga, Niaga,
Industri, dan Instansi Pemerintah, yang belum terdapat jaringan air
minum atau perpipaan, seluruh biaya pemasangan sarana air minum
dapat dibebankan kepada calon pelanggan berdasarkan Rencana
Anggaran Biaya yang dibuat oleh Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor.

9
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemasangan sambungan air minum
di wilayah yang belum terdapat jaringan perpipaan air minum
atau jaringan perpipaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
dalam Peraturan Wali Kota.

Paragraf 3
Kepemilikan

Pasal 7

(1) Jaringan air minum Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor yang dibiayai
oleh Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor termasuk meter air merupakan
milik Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor dan sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor dalam hal
pengembangan dan pemeliharaan.
(2) Jaringan air minum Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor yang dibiayai
oleh pelanggan termasuk meter air menjadi milik Perumda Tirta Pakuan
Kota Bogor dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Perumda Tirta
Pakuan Kota Bogor dalam hal pengembangan dan pemeliharaan.
(3) Pipa persil dan meter air merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab
pelanggan dalam hal pemeliharaan dan penggantiannya akibat kebocoran
atau kerusakan lainnya.

Paragraf 4
Tanggung Jawab

Pasal 8

(1) Tanggung jawab keamanan dan kebersihan meter air menjadi tanggung
jawab pelanggan.
(2) Kebocoran yang dimulai dari meter air sampai dengan pipa persil setelah
sekitar meter air menjadi tanggung jawab pelanggan.
(3) Pemeliharaan dan kehilangan air sebelum meter air menjadi tanggung
jawab Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor.

Bagian Kedua
Pemasangan Kembali Sambungan Air Minum

Pasal 9

(1) Pemasangan kembali saluran air minum dilakukan bagi pelanggan


yang telah diputus sambungan air minumnya akibat tunggakan,
pelanggaran, pemutusan, dan pemutusan atas pemintaan pelanggan.
(2) Pemasangan kembali saluran air minum sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan setelah pelanggan melaksanakan pembayaran
tunggakan dan biaya pemasangan kembali.
(3) Dalam hal terjadi perubahan kepemilikan rumah atau bangunan akibat
jual beli, maka pemilik baru bertanggungjawab terhadap beban biaya
pemakaian air minum dan/atau biaya lainnya yang ada.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemasangan kembali sambungan air
minum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan
Wali Kota.

10
Bagian Ketiga
Balik Nama

Pasal 10

(1) Dalam hal terjadi perubahan kepemilikan rumah atau bangunan,


maka pelanggan wajib melakukan perubahan nama.
(2) Perubahan nama kepemilikan rumah atau bangunan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dikenakan biaya balik nama.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai balik nama sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Wali Kota.

Bagian Keempat
Penggantian Meter Air

Pasal 11

Penggantian meter air terdiri dari:


a. penggantian meter air akibat rusak, buram, dan lain-lain;
b. penggantian meter air atas permintaan pelanggan; dan
c. penggantian meter air akibat hilang.

Pasal 12

Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor wajib melakukan penggantian


dan/atau pemeliharaan meter air agar meter air berfungsi dengan baik
dengan melakukan peneraan dan pemeliharaan lainnya yang memadai.

Pasal 13

Pelanggan yang mengajukan penggantian meter air atas permintaan sendiri


harus melalui proses tera meter dan dikenakan biaya ganti meter air.

Pasal 14

(1) Pelanggan yang mengalami kehilangan meter air akibat pencurian


harus melaporkan kepada Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor dalam waktu
7x24 (tujuh kali dua puluh empat) jam sejak diketahui hilangnya meter
air.
(2) Pelanggan yang melaporkan ke Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor selama
waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mendapatkan penggantian
meter air dengan ketentuan sebagai berikut:
a. membawa laporan kehilangan dari kepolisian setempat;
b. melunasi tunggakan rekening air dan/atau rekening non air; dan
c. membayar biaya meter air sesuai harga meter yang berlaku
di Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor.

Bagian Kelima
Pindah Letak Meter Air

Pasal 15

(1) Pemindahan letak meter air dilakukan apabila letak meter air di rumah
pelanggan berada pada posisi yang menyulitkan petugas untuk dilakukan
pembacaan atau pemeriksaan.
11
(2) Pengajuan pemindahan letak meter air dapat berasal dari Perumda Tirta
Pakuan Kota Bogor atau pelanggan yang dikenakan biaya pindah letak
meter air dengan ketentuan sebagai berikut:
a. jarak pindah letak meter paling jauh 4 (empat) meter;
b. apabila jarak pindah letak meter lebih dari 4 (empat) meter,
maka pelanggan dikenakan biaya tambahan sesuai diameter pipa
yang dipasang sesuai harga yang berlaku di Perumda Tirta Pakuan
Kota Bogor; dan
c. biaya pindah letak meter dikenakan untuk pindah letak meter air
pada lokasi yang sama yang tercantum dalam rekening pelanggan
bersangkutan.
(3) Apabila pindah letak meter di lokasi yang berbeda dari yang tercantum
di rekening pelanggan, maka pelanggan dikenakan biaya pemasangan
baru saluran air minum.

Bagian Keenam
Tera Meter Air

Pasal 16

(1) Tera meter air merupakan pengujian terhadap keakuratan meter air.
(2) Pelanggan dapat mengajukan kepada Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor
untuk melakukan tera meter air dan dilaksanakan di bengkel meter
Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor yang dapat disaksikan oleh pelanggan
atau diwakilkan oleh petugas Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor
yang sebelumnya sudah melalui cek kebocoran pipa persil.
(3) Apabila menurut hasil tera terbukti meter air dinyatakan tidak
atau kurang baik atau terdapat penyimpangan dari semestinya,
maka pelanggan berhak memperoleh penggantian meter air tanpa
dikenakan biaya dan besaran pemakaian airnya akan diperhitungkan
berdasarkan pemakaian rata-rata 3 (tiga) bulan sebelum pelonjakan
pemakaian air minum.
(4) Apabila hasil tera terbukti bahwa meter air dinyatakan baik,
maka pelanggan dikenakan biaya tera meter air dan melunasi tagihan air
minum pelanggan.

Bagian Ketujuh
Pengujian Kualitas Air

Pasal 17

(1) Pelanggan atau non pelanggan dapat mengajukan kepada Perumda Tirta
Pakuan Kota Bogor untuk melakukan pengujian terhadap kualitas air
minum yang diproduksi Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor dan/atau air
minum dari sumber lain yang dikonsumsi pelanggan atau non pelanggan.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengujian kualitas air minum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Wali Kota.

12
Bagian Kedelapan
Pemutusan Sambungan Air Minum
atas Permintaan Sendiri

Pasal 18

(1) Pelanggan dapat mengajukan pemutusan sambungan air minum


kepada Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor baik yang bersifat sementara
maupun yang bersifat tetap.
(2) Pemutusan sambungan air minum sementara atas permintaan pelanggan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan waktu paling lama 6 (enam)
bulan dan dapat diperpanjang sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(3) Apabila pelanggan bermaksud mengajukan pemasangan kembali
sambungan air minum setelah pemutusan sementara atas permintaan
pelanggan, maka dikenakan biaya bukaan kembali.
(4) Apabila pelanggan tidak memperpanjang masa pemutusan sambungan air
minum sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (2), maka Perumda
Tirta Pakuan Kota Bogor akan melakukan pemutusan tetap sambungan
air minum yaitu pemutusan dari pipa retikulasi atau distribusi.
(5) Pelanggan dapat mengajukan permohonan tertulis untuk pemutusan
tetap atau berhenti menjadi pelanggan dengan melunasi segala sesuatu
yang menjadi kewajiban pelanggan.
(6) Pemutusan tetap karena pelanggan tidak memperpanjang masa
pemutusan sementara atas permintaan pelanggan sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) dapat disambung kembali setelah pelanggan melunasi
tunggakan, denda, dan biaya pemasangan baru.
(7) Pemutusan tetap karena permintaan pelanggan untuk berhenti menjadi
pelanggan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dapat disambung
kembali setelah pelanggan membayar biaya pemasangan baru.

Bagian Kesembilan
Penyediaan Air Minum Melalui Mobil Tangki

Pasal 19

(1) Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor menyediakan pelayanan air


minum melalui mobil tangki kepada pelanggan dan masyarakat
yang memerlukan ketersediaan air minum.
(2) Penyediaan air minum melalui mobil tangki yang dikarenakan adanya
gangguan pelayanan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, maka pelanggan
dibebaskan dari harga jual air minum melalui mobil tangki.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyediaan air minum melalui mobil
tangki diatur dalam Peraturan Wali Kota.

Bagian Kesepuluh
Hidran

Pasal 20

Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor melakukan pemasangan hidran kebakaran


di tempat-tempat tertentu ditetapkan berdasarkan kebutuhan dan survei
yang telah dilakukan.
13
Bagian Kesebelas
Terminal Air

Pasal 21

Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor menyediakan terminal air bagi masyarakat
Daerah Kota yang belum mendapat pelayanan air minum secara langsung
dengan sistem perpipaan bagi masyarakat yang kurang mampu.

Bagian Keduabelas
Kran Air Siap Minum

Pasal 22

Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor memberikan pelayanan Kran Air Siap
Minum guna melayani kebutuhan masyarakat Kota Bogor sesuai dengan
persyaratan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor

Bagian Ketigabelas
Pelayanan Air Minum Untuk Keadaan Darurat

Pasal 23

(1) Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor menyediakan pelayanan air minum
kepada pelanggan dan/atau masyarakat dalam keadaan darurat
dan/atau kegiatan sosial.
(2) Pelayanan air minum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disediakan
dalam bentuk sebagai berikut:
a. terminal air; atau
b. kran kelompok; atau
c. mobil tangka.
(3) Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disediakan dengan tidak
dikenakan tarif air minum atau biaya apapun sampai dengan berakhirnya
keadaan darurat dan/atau sampai berakhirnya kegiatan sosial.
(4) Pengawasan terhadap pelayanan air minum dalam keadaan darurat
dan/atau kegiatan sosial dilaksanakan oleh Perumda Tirta Pakuan Kota
Bogor.

Bagian Keempatbelas
Sarana Pembayaran Rekening Air Minum

Pasal 24

(1) Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor menyediakan sarana pembayaran


rekening air minum yang memberikan kemudahan bagi pelanggan.
(2) Dalam rangka memberikan kemudahan bagi pelanggan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor memfasilitasi
pembayaran melalui perbankan dan fitur layanan elektronik.
(3) Fasilitas pembayaran rekening air minum sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) diatur dalam Peraturan Wali Kota.

14
Bagian Kelimabelas
Pembacaan Meter

Pasal 25

(1) Pemakaian air minum pelanggan dihitung berdasarkan hasil pembacaan


meter air selama 1 (satu) bulan.
(2) Pembacaan meter air pelanggan dapat dilakukan melalui:
a. pembacaan meter air langsung oleh Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor
setiap bulan; atau
b. pembacaan meter air sendiri oleh pelanggan dengan
menyampaikan angka meter air kepada Perumda Tirta Pakuan Kota
Bogor yang dibatasi waktu paling lama 6 (enam) bulan.
(3) Kesalahan pembacaan meter air oleh pelanggan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf b menjadi tanggung jawab pelanggan.
(4) Bagi pelanggan yang melakukan pembacaan meter air sendiri
yang melebihi waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b,
maka Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor harus mendapatkan angka meter
air sebenarnya.

Pasal 26

(1) Hal-hal yang menyebabkan meter air tidak dapat dibaca antara lain:
a. rumah pelanggan terkunci pada waktu pembacaan meter air;
b. meter air buram;
c. meter air tertimbun;
d. kondisi bencana alam dan non alam; dan
e. hal-hal lain yang mengakibatkan sulitnya petugas melakukan
pembacaan meter air.
(2) Meter air yang tidak terbaca karena rumah pelanggan terkunci
pada waktu pembacaan meter air sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a, maka pemakaian air minum pelanggan dihitung berdasarkan
pemakaian rata-rata 6 (enam) bulan terakhir sejak pemakaian
yang sebenarnya dan pelanggan hanya dapat membayar tagihan air
minum di loket Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor.
(3) Meter air yang tidak terbaca karena buram sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b, Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor wajib melakukan
upaya yang dianggap perlu agar meter air dapat terbaca oleh petugas.
(4) Apabila setelah melakukan upaya-upaya sebagaimana dimaksud
pada ayat (3), meter air tetap belum dapat terbaca karena buram selama
3 (tiga) bulan berturut-turut, maka Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor
dapat melakukan penggantian meter air tanpa pemberitahuan
sebelumnya kepada pelanggan dan tidak dikenakan biaya penggantian
meter air.
(5) Meter air yang tidak terbaca karena tertimbun sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c, maka Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor akan
menginformasikan melalui pesan singkat atau aplikasi yang disediakan
oleh Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor kepada pelanggan untuk
memindahkan timbunan pada meter air.

15
(6) Meter air yang tidak terbaca karena kondisi bencana alam dan non alam
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d yaitu disebabkan adanya
wabah/pandemi sehingga petugas Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor tidak
memungkinkan melakukan pembacaan meter air.

Bagian Keenambelas
Rekening Pelanggan

Paragraf 1
Rekening Air Minum

Pasal 27

(1) Rekening air minum terdiri atas:


a. jumlah pemakaian air per meter kubik (m³) dalam 1 (satu) bulan
penuh;
b. tarif air minum yg berlaku;
c. jenis pelanggan/golongan pelanggan;
d. abodemen; dan
e. tagihan lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Perhitungan rekening air adalah jumlah pemakaian air masing-masing
blok pemakaian dikalikan dengan tarif air blok pemakaian
dari masing-masing jenis/golongan pelanggan ditambah dengan biaya
abonemen.
(3) Apabila dalam tagihan rekening air minum terdapat kekurangan
dan kelebihan pada rekening air, maka akan dilakukan koreksi, restitusi,
dan kompensasi.
(4) Rekening air minum sebagaimana pada ayat (1) diatur dalam peraturan
Wali Kota.

Paragraf 2
Biaya Beban Tetap

Pasal 28

(1) Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor mengenakan beban tetap bulanan
kepada setiap sambungan pelanggan apabila pemakaian air kurang dari
volume pemakaian air minimum.
(2) Volume pemakaian air minimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh Direksi Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor.
(3) Besaran beban tetap dihitung dari volume pemakaian air minimum
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikali tarif yang berlaku untuk
pelanggan bersangkutan.

Paragraf 3
Pembayaran Rekening Air Minum

Pasal 29

(1) Pembayaran rekening air minum dilakukan pada tempat-tempat


yang ditentukan oleh Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor.

16
(2) Pembayaran rekening air minum dimulai tanggal 1 (satu) sampai dengan
tanggal 20 (dua puluh) setiap bulan.
(3) Keterlambatan pembayaran rekening air minum dikenakan denda.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai besaran denda diatur dalam Peraturan
Wali Kota.

Paragraf 4
Keberatan atas Rekening Air Minum

Pasal 30

(1) Pelanggan dapat mengajukan keberatan terhadap rekening air minum


yang telah dibayar akibat kesalahan Petugas melakukan pembacaan meter
air.
(2) Permohonan keberatan akibat kesalahan pembacaan meter air
oleh petugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diajukan tertulis
oleh pelanggan dengan menandatangani surat pernyataan
dan melampirkan bukti rekening asli.
(3) Setelah permohonan keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
apabila petugas kembali melakukan kesalahan dalam pembacaan meter
airnya, maka jumlah rekening air minum menjadi tanggung jawab
Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor.
(4) Keberatan pelanggan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang dapat
ditanggapi oleh Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, hanya terhadap
pembayaran rekening yang telah dibayarkan paling lama 6 (enam) bulan
berturut-turut sejak pengajuan keberatan.
(5) Setelah lebih dari waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (4), pelanggan
yang tidak mengajukan permohonan keberatan maka pelanggan dianggap
menerima besaran rekening air minumnya.

Bagian Ketujuhbelas
Biaya Pelayanan

Pasal 31

Pedoman penghitungan biaya pelayanan sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 4 huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f,
huruf g, huruf h, huruf i, dan huruf j diatur dalam peraturan Wali Kota.

BAB VI
TARIF AIR MINUM

Pasal 32

(1) Setiap orang atau badan yang menggunakan jasa pelayanan air minum
dikenakan tarif air minum.
(2) Tarif ditetapkan oleh Wali Kota berdasarkan usulan Direksi.
(3) Perhitungan dan penetapan tarif air minum sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) didasarkan pada prinsip-prinsip:
a. keterjangkauan dan keadilan;
b. mutu pelayanan;
c. pemulihan biaya (full cost recovery);
d. efisiensi pemakaian air;
17
e. perlindungan air baku; dan
f. transparansi dan akuntabilitas.

Pasal 33

(1) Rancangan tarif diusulkan oleh Direksi kepada Dewan Pengawas paling
lambat minggu pertama di bulan Juli.
(2) Rancangan tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mempertimbangkan mutu pelayanan, pemulihan biaya, dan target
peningkatan cakupan pelayanan, dilengkapi data pendukung sebagai
berikut:
a. dasar perhitungan usulan penetapan tarif;
b. hasil perhitungan proyeksi biaya dasar;
c. perbandingan proyeksi biaya dasar dengan tarif berlaku;
d. proyeksi peningkatan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas pelayanan;
e. perhitungan besaran subsidi yang diberikan kepada kelompok
pelanggan yang kurang mampu; dan
f. kajian dampak kenaikan beban per bulan kepada
kelompok-kelompok pelanggan.
(3) Dewan Pengawas melakukan evaluasi rancangan tarif sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) paling lambat bulan Agustus.
(4) Rancangan tarif hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dikonsultasikan dengan wakil atau forum pelanggan melalui berbagai
media komunikasi untuk mendapatkan umpan balik.
(5) Hasil Konsultasi pada ayat (4) dibahas bersama dengan Dewan Pengawas
dan selanjutnya rancangan tarif diajukan secara tertulis kepada Wali Kota
melalui Dewan Pengawas paling lambat bulan Oktober.
(6) Rancangan tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (4) disampaikan
kepada Wali Kota untuk ditetapkan dengan berpedoman pada Tarif Batas
Atas dan Tarif Batas Bawah yang ditetapkan oleh Gubernur, paling lambat
bulan November.
(7) Dalam hal Wali Kota memutuskan tarif lebih kecil dari usulan tarif
yang diajukan Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (6),
yang mengakibatkan tarif rata-rata tidak tercapainya pemulihan biaya
secara penuh (full cost recovery), Pemerintah Daerah Kota wajib
menyediakan kebijakan subsidi untuk menutup kekurangannya melalui
APBD.
(8) Direksi melakukan sosialisasi keputusan besarnya tarif kepada
masyarakat pelanggan melalui media massa atau media online
secara efektif.

BAB VII
HAK DAN KEWAJIBAN

Bagian Kesatu
Hak Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor

Pasal 34

Dalam penyelenggaraan pelayanan air minum, Perumda Tirta Pakuan Kota


Bogor mempunyai hak sebagai berikut:
a. menagih dan menerima pembayaran sesuai tarif pelayanan air minum
dari pihak lain atau pelanggan;
18
b. menetapkan dan mengenakan denda terhadap keterlambatan
pembayaran tagihan;
c. melakukan pemutusan sambungan air minum tanpa pemberitahuan
terlebih dahulu kepada pelanggan apabila pelanggan menunggak
pembayaran tagihan air minum selama 2 (dua) bulan berturut-turut
dan/atau akibat pelanggaran;
d. mengenakan sanksi denda terhadap pelanggaran yang dilakukan
oleh pelanggan, pelanggan pasif, eks pelanggan, atau pihak lain sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. menolak dan/atau menerima permintaan calon pelanggan dengan
memperhatikan kapasitas produksi dan alasan-alasan teknis lainnya;
f. melakukan pemeriksaan atas rangkaian pipa persil di rumah
atau bangunan pelanggan apabila diperlukan;
g. mengenakan pemakaian rata-rata atas pemakaian air minum apabila
meter air pelanggan tidak dapat terbaca oleh petugas Perumda Tirta
Pakuan Kota Bogor akibat rumah terkunci, meter air buram, meter air
tertimbun, dan hal lain yang menyulitkan petugas melakukan
pembacaan meter air;
h. mengenakan biaya perbaikan dan penggantian pipa dinas
dan/atau meter air yang rusak akibat tindakan pelanggan
yang disengaja dan/atau kelalaian pelanggan;
i. melakukan perubahan apabila secara teknis administrasi
maupun ketentuan peraturan perundang-undangan mengharuskan
perubahan terhadap:
1. jaringan pipa distribusi dan pipa persil;
2. nomor pelanggan;
3. golongan pelanggan; dan
4. layanan jasa Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor;
j. melakukan perluasan cakupan sambungan air minum dari jaringan pipa
yang terpasang;
k. mendapatkan perlindungan hukum dari tindakan pelanggan
yang beritikad tidak baik;
l. melakukan pembelaan diri sepatutnya dalam penyelesaian hukum
sengketa konsumen;
m. menggugat masyarakat atau organisasi lainnya yang melakukan kegiatan
dan mengakibatkan kerusakan sarana pelayanan air minum
dan merehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa
kerugian yang dialami pelanggan atau masyarakat tidak diakibatkan
oleh pelayanan air minum yang diberikan Perumda Tirta Pakuan Kota
Bogor;
n. menolak permintaan pelayanan yang bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
o. memperoleh lahan untuk membangun sarana pengolahan air minum
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
p. memperoleh kuantitas air baku secara berkesinambungan sesuai dengan
izin yang telah didapat; dan
q. petugas Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor berhak masuk ke rumah
atau bangunan pelanggan untuk mengambil atau mencabut meter air
dengan didampingi oleh pemilik/pelanggan dan/atau pengurus Rukun
Tetangga/Rukun Warga setempat.
19
Bagian Kedua
Kewajiban Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor

Pasal 35

Dalam penyelenggaraan pelayanan air minum, Perumda Tirta Pakuan Kota


Bogor mempunyai kewajiban sebagai berikut:
a. wajib memberikan kegiatan pelayanan air minum;
b. menyusun, menetapkan, dan mempublikasikan pedoman pelayanan;
c. mengoperasikan sarana pelayanan air minum secara optimal;
d. memberikan pelayanan air minum kepada pelanggan
dengan memperhatikan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas
dengan tekanan air minimal 0,5 (nol koma lima) bar atau 5 (lima) meter
kolom air kecuali dalam keadaan memaksa (force majeure);
e. melakukan tera meter air;
f. memberikan jaminan mutu air minum yang diproduksi
dan/atau pelayanan air minum yang diberikan berdasarkan ketentuan
standar mutu air minum dan/atau pelayanan air minum yang berlaku;
g. melaksanakan penggantian meter air akibat rusak, buram, dan lain- lain;
h. melakukan pemeriksaan kualitas air minum;
i. memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi
pelayanan air minum dan/atau kondisi pelayanan air minum
yang berpotensi akan menyebabkan perubahan terhadap kualitas,
kuantitas, dan kontinuitas pelayanan, serta memberi penjelasan
perbaikan dan pemeliharaannya;
j. memperlakukan atau melayani pelanggan secara benar dan jujur
serta tidak diskriminatif;
k. melayani dan menindaklanjuti keluhan dan pengaduan pelanggan tentang
pelayanan air minum baik secara lisan maupun tertulis;
l. mengembalikan kelebihan pembayaran (reduksi) dan/atau restitusi
akibat kesalahan pembacaan meter air oleh petugas;
m. memberi kesempatan kepada pelanggan untuk menguji kualitas air
minum, kuantitas, atau keakuratan meter air;
n. menyediakan call center yang aktif selama 24 (dua puluh empat) jam
dan media lainnya; dan
o. mengikuti dan mematuhi upaya penyelesaian secara musyawarah,
arbitrase, dan upaya terakhir secara hukum apabila terjadi perselisihan.

Bagian Ketiga
Hak Pelanggan

Pasal 36

Dalam penyelenggaraan pelayanan air minum, pelanggan mempunyai hak


sebagai berikut:
a. memperoleh kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam
mengkonsumsi air minum;
b. memperoleh pelayanan air minum yang memenuhi syarat kualitas,
kuantitas, dan kontinuitas;
20
c. mendapatkan pendistribusian air minum dan pelayanan jasa air minum
yang sesuai dengan tarif pelayanan serta jaminan atas pelayanan air
minum;
d. mendapatkan hasil pengujian atas:
1. perhitungan tagihan rekening air minum bulanan;
2. kuantitas, kontinuitas, dan kualitas air; dan
3. akurasi meter air;
e. mendapatkan penjelasan atas ketentuaan yang telah disepakati
pada mengajukan sambungan air minum;
f. mendapatkan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi air
minum, jaminan air minum, pelayanan air minum, serta informasi
mengenai struktur, besaran tarif, dan tagihan air minum;
g. menyampaikan pengaduan tentang layanan air minum yang meliputi:
1. keberatan atas tagihan rekening air minum;
2. pendistribusian air minum;
3. kualitas air minum; dan
4. hal-hal lain yang menyangkut pelayanan air minum;
h. didengar pendapat dan menyampaikan keluhannya atas kualitas air
minum dan/atau pelayanan air minum;
i. mendapatkan tanggapan terhadap pengaduan yang diajukan.
j. mengajukan permohonan pemutusan sementara atas permintaan sendiri;
k. mendapakatkan penggantian meter air apabila berdasarkan hasil tera
meter menunjukan kondisi rusak tanpa dikenakan biaya penggantian
meter air.
l. menerima koreksi akibat kesalahan pembacaan meter air oleh petugas
Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor;
m. mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa
perlindungan konsumen secara patut;
n. mendapatkan penyuluhan konsumen;
o. dilayani secara cepat, benar, dan jujur, serta tidak diskriminatif; dan
p. menerima pemberitahuan.

Bagian Keempat
Kewajiban Pelanggan

Pasal 37

Dalam penyelenggaraan pelayanan air minum, pelanggan mempunyai


kewajiban sebagai berikut:
a. membaca dan mematuhi petunjuk informasi dan/atau prosedur
pemakaian atau pelayanan air minum yang ditetapkan oleh Perumda Tirta
Pakuan Kota Bogor;
b. membayar tarif air minum dan biaya pelayanan air minum;
c. melaporkan apabila mengetahui adanya kerusakan pipa dinas
atau sarana milik Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor lainnya;

21
d. bertanggung jawab atas kerusakan atau kehilangan meter air
dan rangkaian pipa dinas yang berada di lingkungan rumah
atau bangunan pelanggan serta membayar biaya perbaikan
dan penggantian apabila terjadi kerusakan akibat dari tindakan
kesengajaan atau kelalaian pelanggan;
e. melakukan balik nama atas perubahan kepemilikan rumah
atau bangunan;
f. memberi kemudahan kepada petugas Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor
dalam melaksanakan tugas kedinasannya di dalam persil pelanggan;
g. bertanggung jawab apabila terjadi pemakaian air yang berlebihan
atau penurunan kualitas air akibat menggunakan bak penampungan
(menara air atau penampungan air di bawah permukaan tanah/ground
reservoir) atau terjadi kebocoran pipa persil (setelah meter air);
h. pelanggan sebagai pemilik persil bertanggung jawab penuh atas beban
biaya yang ditimbulkan oleh pihak lain;
i. menaati seluruh ketentuan dan prosedur yang tercantum dalam surat
pernyataan dan kontrak yang ditandatangani pelanggan dan peraturan
pelayanan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor yang tidak bertentangan
dengan Peraturan Daerah ini;
j. menggunakan produk pelayanan air minum secara bijak; dan
k. mengikuti dan mematuhi upaya penyelesaian secara secara musyawarah,
arbitrase, dan upaya terakhir secara hukum apabila terjadi perselisihan.

BAB VIII
TANGGUNG JAWAB PRODUK DAN GANTI RUGI

Pasal 38

Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor memberikan kompensasi, ganti rugi,


dan/atau penggantian atas kerugian akibat pelayanan air minum yang tidak
sesuai dengan yang dijanjikan oleh Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor
yang terdiri dari:
a. mendapatkan potongan sebesar 50% (lima puluh persen) dari pembayaran
rekening air pada bulan bersangkutan apabila Perumda Tirta Pakuan Kota
Bogor tidak dapat memenuhi aliran air minum selama 3 x 24 (tiga kali
dua puluh empat) jam tanpa pemberitahuan terhitung sejak pelanggan
melaporkan berhentinya aliran air minum sebagai akibat kelalaian
pelayanan kecuali sebagai akibat bencana alam, keadaan memaksa
(force majeure), dan/atau adanya kerusakan;
b. mengembalikan restitusi apabila rekening air minum pelanggan
mengalami kenaikan akibat kesalahan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor;
c. mendapatkan penggantian meter air apabila berdasarkan hasil tera meter
menunjukkan kondisi rusak;
d. menyediakan kebutuhan air melalui cara lain apabila dalam jangka
waktu 1 x 24 (satu kali dua puluh empat) jam Perumda Tirta Pakuan
Kota Bogor tidak dapat memenuhi aliran air dan/atau aliran air kecil
setelah mendapat laporan dari pelanggan; dan
e. memberikan ganti rugi kepada pelanggan akibat kesalahan Perumda
Tirta Pakuan Kota Bogor sesuai kerugian yang dialami pelanggan.

22
Pasal 39

(1) Dalam hal Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor telah memberitahukan
tentang terhentinya aliran air minum melalui media massa
dan/atau media elektronik di Daerah Kota sejak terhentinya aliran air
minum dan/atau terhentinya aliran air minum sebagai akibat terjadinya
keadaan memaksa (force majeure) yang terdiri dari:
a. bencana alam seperti banjir, gempa, tanah longsor, erosi, badai,
gunung meletus, dan bencana alam lain yang mengakibatkan
terganggunya operasional Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor;
b. akibat perbuatan manusia seperti perang, kerusuhan, huru-hara,
revolusi, terorisme, pemogokan, sabotase, dan gangguan industrial;
dan
c. kebijakan atau Peraturan Pemerintah yang mengakibatkan kegagalan
dalam kegiatan operasional Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor;
maka ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 huruf a tidak
diberlakukan.
(2) Dalam hal Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor telah merespon langsung
sejak laporan kebocoran pelanggan yang dibuktikan dengan laporan hasil
pekerjaan dan/atau pernyataan dari pelanggan, maka ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 huruf b tidak diberlakukan.
(3) Dalam hal terjadi kebocoran pada pipa persil, maka segala biaya
yang timbul sebagai akibat kebocoran menjadi tanggung jawab pelanggan.

BAB IX
LARANGAN

Pasal 40

(1) Setiap orang atau badan sebagai pelanggan dilarang:


a. menimbun meter air dengan bahan material
dan/atau mendirikan bangunan di atas meter air yang menyulitkan
petugas dalam melaksanakan tugas;
b. menggabungkan air Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor dengan air dari
sumber lainnya dalam 1 (satu) saluran pipa persil;
c. mendistribusikan air minum dari rumah dan/atau persil pelanggan
ke luar persil pelanggan untuk kepentingan pihak lain;
d. mendistribusikan air minum dari terminal air dengan segala jenis
pipa dan/atau saluran ke rumah atau persil milik pihak lain
ataupun ke pihak lain untuk kepentingan pihak lain;
e. menjual air minum kepada pihak lain dengan cara dan dalih apapun
tanpa seizin Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor;
f. menjual air minum dari terminal air dengan menggunakan mobil
tangki tanpa seizin Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor;
g. memindahkan lokasi meter air tanpa seizin Perumda Tirta Pakuan
Kota Bogor;
h. merusak jaringan pipa, melepas, dan menghilangkan segel, membalik
arah meter air atau merusak meter air dan instrumennya;

23
i. menghilangkan meter air dengan sengaja;
j. menyambung kembali saluran air minum tanpa seizin Perumda Tirta
Pakuan Kota Bogor setelah dilakukan pemutusan sambungan
oleh Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor;
k. menyadap air minum langsung dari pipa distribusi atau pipa dinas
tanpa melalui meter air dan/atau mengambil air minum sebelum
meter air;
l. mengubah ukuran dan letak pipa dinas yang dipasang; dan
m. menggunakan pompa hisap langsung dari pipa dan/atau cara lain
yang menyimpang dari ketentuan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor.
(2) Setiap orang atau badan dilarang:
a. memindahkan hidran kebakaran tanpa seizin Perumda Tirta Pakuan
Kota Bogor;
b. melakukan kegiatan yang mengakibatkan kerusakan sumber daya air
dan sarana atau prasarana Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor,
mengganggu upaya pengolahan dan pendistribusian air,
atau mengakibatkan pencemaran air secara sengaja maupun sebagai
akibat kelalaian;
c. melakukan kegiatan di sekitar sumber air yang mengakibatkan
kerugian terhadap Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor
dan yang merusak fungsi sumber air secara sengaja maupun sebagai
akibat kelalaian; dan
d. menggunakan logo, atribut, atau mengatasnamakan Perumda Tirta
Pakuan Kota Bogor di luar kepentingan Perumda Tirta Pakuan Kota
Bogor.

BAB X
SANKSI PELANGGARAN

Pasal 41

(1) Setiap pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 40 ayat (1) dikenakan sanksi berupa:
a. pemutusan sambungan air minum sementara (persil);
b. pemutusan sambungan air tetap (retikulasi);
c. denda.
(2) Pelanggan yang tidak memenuhi kewajiban 2 (dua) bulan berturut-turut
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 huruf b dikenakan sanksi
pemutusan sambungan air minum sementara.
(3) Pelanggan yang tidak memenuhi kewajiban selama 3 (tiga) bulan setelah
dikenakan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikenakan sanksi
pemutusan sambungan air tetap.
(4) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dicabut atau dilakukan
pemasangan kembali setelah pelanggan melunasi tunggakan rekening air
dan/atau non air, denda, dan biaya bukaan kembali paling lama 3 (tiga)
bulan sejak diputus sementara.

24
(5) Apabila pelanggan tidak melakukan pembayaran dalam jangka waktu
3 (tiga) bulan sejak diputus tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
dikenakan denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
(6) Ketentuan lebih lanjut penerapan denda sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c diatur dalam Peraturan Direksi.

Pasal 42

Setiap pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40


ayat (2) dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB XI
PERAN SERTA MASYARAKAT

Pasal 43

(1) Masyarakat dapat berperan serta dalam memberikan informasi mengenai


gangguan pelayanan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor.
(2) Masyarakat berhak untuk memberikan saran secara lisan atau tertulis
dalam rangka peningkatan pelayanan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor.
(3) Untuk memenuhi hak masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor wajib menyediakan sarana
yang memadai.
(4) Untuk mewadahi aspirasi pelanggan, pelanggan dapat membentuk
forum pelanggan.

BAB XII
PENGAWASAN

Pasal 44

Pengawasan terhadap pelayanan air minum dilaksanakan oleh Pemerintah


Daerah Kota bersama-sama dengan pelanggan dan masyarakat umum.

BAB XIII
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 45

Pada saat Peraaturan Daerah ini mulai berlaku, semua ketentuan peraturan
perundang-undangan yang merupakan peraturan pelaksanaan dari Peraturan
Daerah Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pelayanan Air Minum Perusahaan
Daerah Air Minum Tirta Pakuan Kota Bogor (Lembaran Daerah Kota Bogor
Nomor 2), dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan
dengan ketentuan dalam Peraturan Daerah ini atau diatur secara khusus
dalam Peraturan Daerah ini.

25
BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 46

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Nomor 2
Tahun 2014 tentang Pelayanan Air Minum Perusahaan Daerah Air Minum
Tirta Pakuan Kota Bogor (Lembaran Daerah Kota Bogor Nomor 2),
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 47

Peraturan pelaksanaan Peraturan Daerah ini harus ditetapkan paling lama


2 (dua) tahun terhitung sejak Peraturan Daerah ini diundangkan.

Pasal 48

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan


Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota
Bogor.

Ditetapkan di Bogor
pada tanggal 12 Juli 2021

WALI KOTA BOGOR,


Ttd.
BIMA ARYA

Diundangkan di Bogor
pada tanggal 12 Juli 2021

SEKRETARIS DAERAH KOTA BOGOR


Ttd.
SYARIFAH SOFIAH DWIKORAWATI

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR


TAHUN 2021 NOMOR 5

Salinan sesuai dengan aslinya


KEPALA BAGIAN HUKUM
DAN HAK ASASI MANUSIA,

ALMA WIRANTA, S.H, M.Si. (Han)


NIP. 19800507 200312 1 003

NOREG PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR, PROVINSI JAWA BARAT:


(5/96/2021).

26
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR
NOMOR 5 TAHUN 2021
TENTANG
PELAYANAN AIR MINUM
PERUSAHAAN UMUM DAERAH TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR

I. UMUM

Bahwa dengan telah diterbitkannya Peraturan Daerah Kota Bogor


Nomor 21 Tahun 2019 tentang Perusahaan Umum Daerah Tirta Pakuan
Kota Bogor, sesuai dengan ketentuan Pasal 95 segala ketentuan
peraturan nomenklatur dalam waktu paling lambat 2 (dua) tahun harus
menyesuaikan dengan bentuk badan hukum yaitu Perusahaan Umum
Daerah. Oleh karena kebutuhan penyesuian badan hukum tersebut
maka Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2014 tentang
Pelayanan Air Minum Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta
Pakuan Kota Bogor, serta untuk mendukung target Suistanable
Development Goals (SDGs) Tahun 2024 melalui program universal akses
aman air minum 100% (seratus persen) sesuai dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024,
maka Peraturan Daerah tersebut perlu diubah dan disesuaikan kembali.
Pelayanan air minum harus dapat dipastikan berorientasi kepada
pelanggan ketika masukan dan peran serta dari masyarakat khususnya
pelanggan telah terakomodasi ke dalam proses pelayanan, diantaranya
adalah meningkatkan kualitas pelayanan air minum dan memenuhi
kebutuhan air minum masyarakat secara berkesinambungan sesuai
standar kesehatan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air
Minum dengan mengutamakan pemerataan pelayanan,
mempertimbangkan keterjangkauan masyarakat, membantu,
dan mendorong pertumbuhan perekonomian daerah, serta sebagai
salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Untuk selanjutnya pelaksanaan pengelolaan perairminuman mengacu
pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air
dan Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Pengembangan Air Minum.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Ayat (1)
Asas Kepentingan Umum adalah pemberian pelayanan tidak
boleh mengutamakan kepentingan pribadi dan/atau golongan.
Asas Kepastian Hukum adalah jaminan terwujudnya hak
dan kewajiban dalam penyelenggaraan pelayanan

27
Asas Kesamaan Hak adalah pemberian pelayanan tidak
membedakan suku, ras, agama, golongan, gender, dan status
ekonomi.
Asas Keseimbangan Hak dan Kewajiban adalah pemenuhan hak
harus sebanding dengan kewajiban yang harus dilaksanakan,
baik oleh pemberi maupun penerima pelayanan.
Asas Profesionalisme adalah pelaksana pelayanan harus
memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidang tugas.
Asas Partisipatif adalah peningkatan peran serta masyarakat
dalam penyelenggaraan pelayanan dengan memperhatikan
aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat.
Asas Persamaan Perlakuan/Tidak Diskriminatif adalah setiap
warga negara berhak memperoleh pelayanan yang adil.
Asas Keterbukaan adalah setiap penerima pelayanan dapat
dengan mudah mengakses dan memperoleh informasi mengenai
pelayanan yang diinginkan.
Asas Akuntabilitas adalah proses penyelenggaraan pelayanan
harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Asas Ketepatan Waktu adalah penyelesaian setiap jenis
pelayanan dilakukan tepat waktu sesuai dengan standar
pelayanan.
Asas Kecepatan, Kemudahan dan Keterjangkauan adalah setiap
jenis pelayanan dilakukan secara cepat, mudah, dan terjangkau.
Ayat (2)
Tujuan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor untuk memberikan
pelayanan dalam bidang perairminuman kepada masyarakat
secara “berkesinambungan” adalah memberikan pelayanan air
minum baik kepada pelanggan, non pelanggan, atau pihak lain
secara terus-menerus dan proporsional yang memenuhi syarat
kualitas berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia dengan mempertimbangan “keterjangkauan”
dalam arti disesuaikan dengan kondisi masyarakat
yang ditinjau dari aspek sosial dan ekonomi dalam hal
pemenuhan kebutuhan air minum.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 3
Ayat (1)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2055
tentang Sistem Penyediaan Air Minum, Perumda Tirta Pakuan
Kota Bogor merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah
sebagai penyelenggara sistem penyediaan air minum memiliki
wewenang untuk melakukan pengelolaan air baku menjadi air
minum dan Pemerintah Daerah Kota yang berwenang
dalam penyelenggaraan pengembangan sistem penyediaan air
minum bertanggung jawab untuk memfasilitasi pemenuhan
kebutuhan air baku untuk kebutuhan pengembangan sistem
penyediaan air minum sesuai dengan kewenangannya.

28
Ayat (2)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor berkewajiban memelihara
sarana dan prasarana pengelolaan air minum.
Huruf c
Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor memberikan laporan
kinerja kepada publik melalui media massa secara berkala.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Cukup jelas.
Huruf g
Cukup jelas.
Ayat (3)
Kerja sama dengan pihak ketiga dapat dilaksanakan dalam hal
penyediaan air minum isi ulang dan atau air minum
dalam kemasan serta kerja sama dalam bentuk investasi
untuk peningkatan kapasitas produksi dalam rangka
peningkatan pelayanan air minum kepada masyarakat.
Pasal 4
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Cukup jelas.
Huruf g
Cukup jelas.
Huruf h
Cukup jelas.

29
Huruf i
Cukup jelas.
Huruf j
Hidran kebakaran disediakan di tempat-tempat
yang memudahkan bagi Perangkat Daerah yang membidangi
pemadam kebakaran untuk mengambil air saat terjadi
peristiwa kebakaran.
Huruf k
Terminal Air merupakan bentuk pelayanan kepada masyarakat
yang belum mendapat pelayanan sambungan air minum
secara langsung dengan sistem perpipaan dan bagi masyarakat
yang kurang mampu dengan menggunakan tarif sosial khusus
kecuali untuk terminal air yang diperjualbelikan oleh pengelola
kepada para pedagang kaki lima, maka akan dikenakan
tarif niaga kecil. Permohonan pemasangan terminal air
untuk masyarakat yang kurang mampu dilakukan
oleh perwakilan dari kelompok/kepala keluarga
dengan mengajukan secara tertulis kepada Perumda Tirta
Pakuan Kota Bogor. Pengelola terminal air dilarang
untuk memperjualbelikan air sebagai bahan baku air minum
dalam kemasan atau air minum isi ulang.
Huruf l
Cukup jelas.
Huruf m
Cukup jelas.
Huruf n
Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor dapat bekerja sama
dengan pihak ketiga untuk menyediakan loket pembayaran
di lokasi-lokasi yang mudah dijangkau oleh pelanggan
dalam melakukan pembayaran rekening air Perumda Tirta
Pakuan Kota Bogor dan tagihan lainnya secara on line.
Huruf o
Cukup jelas
Pasal 5
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Cukup jelas.

30
Ayat (6)
Cukup jelas.
Ayat (7)
Cukup jelas.
Ayat (8)
Cukup jelas.
Ayat (9)
Cukup jelas.
Ayat (10)
Cukup jelas.
Ayat (11)
Yang dimaksud dengan “pemakaian air minum besar” adalah
pemakaian air minum yang menggunakan meter air lebih
dari ½ inch (satu per dua inch).
Ayat (12)
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.

31
Pasal 18
Cukup jelas.
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 20
Cukup jelas.
Pasal 21
Cukup jelas.
Pasal 22
Cukup jelas.
Pasal 23
Cukup jelas.
Pasal 24
Cukup jelas.
Pasal 25
Cukup jelas
Pasal 26
Cukup jelas.
Pasal 27
Ayat (1)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Tagihan lainnya antara lain retribusi kebersihan, biaya bank.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat ( 4)
Cukup jelas.
Pasal 28
Cukup jelas.
Pasal 29
Cukup jelas.

32
Pasal 30
Cukup jelas.
Pasal 31
Cukup jelas
Pasal 32
Cukup jelas
Pasal 33
Cukup jelas
Pasal 34
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Cukup jelas.
Huruf g
Yang dimaksud dengan pemakaian rata-rata atas air minum
adalah pemakaian air rata-rata selama 6 (enam) bulan terakhir.
Huruf h
Cukup jelas.
Huruf i
Perubahan secara teknis administrasi maupun peraturan
yang berlaku tanpa dibebani biaya kepada pelanggan.
Huruf j
Cukup jelas.
Huruf k
Cukup jelas.
Huruf l
Cukup jelas.
Huruf m
Cukup jelas.
Huruf n
Cukup jelas.

33
Huruf o
Cukup jelas.
Huruf p
Cukup jelas.
Huruf q
Cukup jelas
Pasal 35
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Yang termasuk dalam keadaan memaksa (force majeure) adalah
bencana alam, akibat perbuatan manusia seperti perang,
kerusuhan, revolusi, terorisme, pemogokan, sabotase,
gangguan industrial lainnya, kegagalan dalam pengadaan
tenaga listrik dan sambungan komunikasi, dan sebab-sebab
lainnya seperti Peraturan Pemerintah yang mengakibatkan
kegagalan dalam kegiatan operasional Perumda Tirta Pakuan
Kota Bogor.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Cukup jelas.
Huruf g
Cukup jelas.
Huruf h
Cukup jelas.
Huruf i
Cukup jelas.
Huruf j
Cukup jelas.
Huruf k
Cukup jelas.
Huruf l
Cukup jelas.
Huruf m
Cukup jelas.

34
Huruf n
Cukup jelas.
Huruf o
Cukup jelas.
Pasal 36
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Angka 1
Cukup jelas.
Angka 2
Cukup jelas.
Angka 3
Yang dimaksud dengan akurasi meter air adalah ketepatan
atau ketelitian meter air dalam perhitungan volume
pemakaian air.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Cukup jelas.
Huruf g
Cukup jelas.
Huruf h
Cukup jelas.
Huruf i
Cukup jelas.
Huruf j
Pelanggan dapat mengajukan permohonan pemutusan saluran
air untuk sementara waktu paling lama 6 (enam) bulan dengan
mengajukan permohonan secara tertulis kepada Perumda Tirta
Pakuan Kota Bogor setelah melunasi tagihan yang menjadi
kewajibannya. Dalam jangka waktu 6 (enam) bulan tersebut,
pelanggan tetap ingin diputus sementara, maka harus
mengajukan perpanjangan masa pemutusan sementara kepada
Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor paling lambat 1 (satu) minggu
sebelum masa pemutusan sementara berakhir. Setelah masa
6 (enam) bulan berakhir, apabila tidak mengajukan permohonan
perpanjangan, maka pelanggan dikenakan biaya bukaan
kembali yang diatur oleh Keputusan Direksi Perumda Tirta
Pakuan Kota Bogor.

35
Huruf k
Cukup jelas.
Huruf l
Cukup jelas.
Huruf m
Cukup jelas.
Huruf n
Cukup jelas.
Huruf o
Cukup jelas.
Huruf p
Cukup jelas.
Pasal 37
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Pelanggan berkewajiban untuk mengganti nama kepemilikan
pada rekening air sesuai dengan status kepemilikan rumah.
Huruf f
Pelanggan berkewajiban untuk tidak menghalangi
atau mempersulit petugas saat melaksanakan pembacaan
meter, pemeriksaan pipa persil, dan terhadap sarana
dan prasarana milik Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor
yang terletak di lingkungan rumah pelanggan.
Huruf g
Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor menjamin ketersediaan air
kepada pelanggan, tetapi apabila pelanggan membutuhkan bak
penampungan (menara air atau penampungan air di bawah
permukaan tanah/ground reservoir), maka pelanggan dapat
membangun bak penampungan tersebut dengan segala biaya,
pelaksanaan, dan pemeliharaan menjadi tanggung jawab
pelanggan. Apabila terjadi pemakaian besar akibat kebocoran
pipa persil, penurunan kualitas air, dan/atau terjadinya
kerusakan/tidak berfungsinya bak penampungan
serta kelengkapannya merupakan tanggung jawab pelanggan.

36
Huruf h
Perorangan atau badan yang identitasnya tercantum
dalam rekening air minum dan atau pelanggan sebagai pemilik
persil bertanggung jawab penuh atas beban biaya dan sanksi
sebagai akibat pelanggaran terhadap ketentuan Perumda Tirta
Pakuan Kota Bogor, baik yang dilakukan sendiri secara sengaja
maupun akibat kelalaian pelanggan dan/atau sebagai akibat
perbuatan orang lain.
Huruf i
Cukup jelas.
Huruf j
Cukup jelas.
Huruf k
Cukup jelas.
Pasal 38
Huruf a
Apabila Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor tidak dapat melayani
kebutuhan air minum kepada pelanggan selama 3 (tiga) hari
dalam 24 (dua puluh empat) jam tanpa pemberitahuan
terhitung sejak pelanggan melaporkan berhentinya aliran air
minum, maka pelanggan mendapatkan potongan sebesar 50%
(lima puluh persen) dari pembayaran rekening air minum
pada bulan terjadinya gangguan pelayanan air minum
dan/atau pelanggan diberikan ganti rugi yang layak akibat
kelalaian pelayanan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor,
kecuali sebagai akibat bencana alam, keadaan mendesak
(force majeure) dan/atau adanya kerusakan.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Pelanggan dapat meminta pengujian atas keakurasian meter
air. Apabila hasil pengujian menunjukkan kondisi meter
rusak, maka pelanggan berhak untuk meminta penggantian
atas meter air tanpa dikenai biaya, sedangkan apabila hasil
pengujian menunjukkan kondisi meter air masih baik, tetapi
pelanggan tetap ingin mengganti meter, maka pelanggan
dikenakan biaya penggantian meter.
Huruf d
Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor menyediakan kebutuhan air
minum kepada pelanggan melalui sarana mobil tangki sesuai
dengan kemampuan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor.
Huruf e
Cukup jelas.
Pasal 39
Cukup jelas.
Pasal 40
Cukup jelas.

37
Pasal 41
Cukup jelas.
Pasal 42
Cukup jelas.
Pasal 43
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Yang dimaksud dengan forum pelanggan adalah tempat
berkumpulnya pelanggan dan Perumda Tirta Pakuan Kota
Bogor dalam rangka menyelesaikan masalah-masalah terkait
dengan pelayanan air minum dan juga merupakan tempat
untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan SPAM
yang dilaksanakan oleh Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor.
Pasal 44
Cukup jelas.
Pasal 45
Cukup jelas.
Pasal 46
Cukup jelas.
Pasal 47
Cukup jelas.
Pasal 48
Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 120

38

Anda mungkin juga menyukai