Anda di halaman 1dari 52

BUPATI GIANYAR

PROVINSI BALI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GIANYAR

NOMOR 11 TAHUN 2019

TENTANG

PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM DAERAH


AIR MINUM TIRTA SANJIWANI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GIANYAR,

Menimbang
a. bahwa dalam rangka penataan kembali pengurusan
Perusahaan Daerah Air Minum agar berdaya guna dan
berhasil guna, maka Peraturan Daerah Kabupaten
Gianyar Nomor 6 Tahun 2000 tentang Pendirian
Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Gianyar
perlu disesuaikan dari Nama, Kedudukan, Tujuan dan
Tipe organisasi agar sesuai dengan Peraturan Perundang-
Undangan;

b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 3 1 ayat


(2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa
kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 2 3 Tahun 2 0 1 4 tentang Pemerintahan Daerah dan
Pasal 4 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun
2 0 1 7 tentang Badan Usaha Milik Daerah, menyatakan
pendirian Badan Usaha Milik Daerah ditetapkan dengan
Peraturan Daerah;

https://jdih.gianyarkab.go.id/
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Daerah tentang Pendirian Perusahan Umum Daerah Air
Minum Tirta Sanjiwani;

Mengingat
1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang - Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang


Pembentukan Daerah - daerah Tingkat II dalam Wilayah
Daerah - daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1655 );

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, (Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2016 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 33 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4490);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang
Hibah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5272);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2015 tentang
Pengusahaan Sumber Daya Air (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 344, Tambahan

https://jdih.gianyarkab.go.id/
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 580 1);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang


Sistem Penyediaan Air Minum (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 345, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5802);

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 54


Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 305);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang


Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2007


tentang Organ dan Kepegawaian Perusahaan Daerah
Air Minum;

11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor


18/ PRT/ M/2007 tentang Penyelenggaraan
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2016


tentang Pedoman Pemberian Subsidi dari Pemerintah
Daerah kepada Badan Usaha Milik Daerah
Penyelenggara Sistem Penyediaan Air Minum;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 71 Tahun 2016


tentang Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2018


tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota
Dewan Pengawas atau Anggota Komisaris dan Anggota
Direksi Badan Usaha Milik Daerah;

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN GIANYAR
dan
BUPATI GIANYAR

https://jdih.gianyarkab.go.id/
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN


UMUM DAERAH AIR MINUM TIRTA SAN01WANI.

BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :


1. Daerah adalah Kabupaten Gianyar.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten
Gianyar.
3. Bupati adalah Bupati Gianyar.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya
disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten Gianyar.
5. Badan Usaha Milik Daerah yang selanjutnya disingkat
BUMD adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian
besar modalnya dimiliki oleh Daerah.
6. Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Sanjiwani
yang selanjutnya disebut Perumda adalah perusahaan
Daerah milik Pemerintah Daerah yang modalnya berasal
dari kekayaan daerah yang dipisahkan, yang bergerak
dibidang penyediaan air minum.
7. Kuasa Pemilik Modal yang selanjutnya disingkat KPM
adalah Bupati yang mewakili Pemerintah Daerah yang
dipisahkan pada Perumda merupakan organ Perumda
yang memegang kekuasaan tertinggi dalam Perumda
dan memegang segala kewenangan yang tidak diserahkan
kepada Direksi atau Dewan Pengawas.
8. Kepala Daerah yang mewakili Pemerintah Daerah dalam
Kepemilikan Kekayaan Daerah yang dipisahkan pada
Perumda yang selanjutnya disingkat KPM adalah organ
Perumda yang memegang kekuasaan tertinggi dalam
Perumda Air Minum Tirta Anyar Kabupaten Gianyar
dan memegang segala kewenangan yang tidak
diserahkan kepada Direksi atau Dewan Pengawas.

https://idih.gianyarkab.go.id/
9. Perangkat Daerah adalah Perangkat Daerah pada
Pemerintah Daerah.
10. Dewan Pengawas adalah organ Perumda yang bertugas
melakukan pengawasan dan memberikan nasehat
kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan
pengurusan Perumda.
11. Direksi adalah organ Perumda yang bertanggungjawab
atas pengurusan Perumda untuk kepentingan dan
tujuan Perumda serta mewakili Perumda baik di dalam
maupun di luar pengadilan.
12. Kontrak Kinerja adalah pernyataan kesepakatan dengan
perusahaan (statement of coorporate intent) yang memuat
janji atau pernyataan anggota Dewan Pengawas dan
anggota Direksi untuk memenuhi target yang ditetapkan
oleh KPM.
13. Uji Kelayakan dan Kepatutan untuk selanjutnya
disingkat UKK adalah proses untuk menentukan
kelayakan dan kepatutan seseorang untuk menjabat
sebagai anggota Dewan Pengawas dan anggota Direksi
Perumda.
14. Lembaga Profesional adalah Badan Hukum yang
memiliki fungsi dan keahlian untuk melakukan proses
penilaian (assesment), mempunyai lisensi atau
sertifikasi apabila dipersyaratkan untuk menjalankan
profesinya, mempunyai reputasi baik, untuk melakukan
proses penilaian (assesment) terhadap bakal calon anggota
Dewan Pengawas dan anggota Direksi Perumda yang
ditetapkan oleh KPM.
15. Bakal Calon anggota Dewan Pengawas adalah seseorang
yang dengan sadar mendaftar menjadi Calon Anggota
Dewan Pengawas dan mengikuti proses penjaringan.
16. Bakal Calon Anggota Direksi adalah seseorang yang
dengan sadar mendaftar menjadi Calon Direksi dan
mengikuti proses penjaringan.
17. Calon Anggota Dewan Pengawas adalah nama-nama
yang mengikuti UKK.

https://jdih.gianyarkab.go.id/
18. Calon Anggota Direksi adalah nama-nama yang
mengikuti UKK.
19. Panitia Seleksi adalah panitia yang dibentuk untuk
melakukan seleksi bakal Calon Anggota Dewan
Pengawas dan bakal calon anggota Direksi sampai
pengangkatan oleh KPM.
20. Pegawai adalah Pegawai yang bekerja di lingkungan
Perumda.
21. Laba bersih adalah laba yang diperoleh dari seluruh
pendapatan dikurangi dengan seluruh biaya dan pajak.
22. Tantiem / bonus adalah penghargaan yang diberikan
kepada Dewan Pengawas, Direksi dan Pegawai.
23. Rencana Kerja dan Anggaran Perumda Kabupaten
Gianyar yang selanjutnya disingkat RKAP adalah
Rencana Kerja dan Anggaran Peru sahaan tahunan yang
dibahas dan ditandatangani bersama oleh Direksi dan
Dewan Pengawas disampaikan kepada KPM untuk
mendapatkan pengesahan.

BAB II
NAMA, KEDUDUKAN DAN LOGO, SIFAT, MAKSUD
DAN TUJUAN SERTA LAPANGAN USAHA

Bagian Kesatu
Nama dan Kedudukan Perusahaan
Pasal 2

(1) Perumda pada saat didirikan dinamakan Perumda Air


Minum Tirta Sanjiwani.

0 Perumda berkedudukan di Daerah.

Bagian Kedua
LOGO
Pasal 3

(1) Logo Perumda mengandung arti dan makna sesuai Visi


dan Misi.

https://jdih.gianyarkab.go.id/
(2) Pembuatan dan penggunaan logo sebagaimana dimaksud
pada ayat ( 1 ) diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Bupati.

Bagian Ketiga
Sifat, Maksud dan Tujuan
Pasal 4

(1) Perumda merupakan kesatuan produksi yang bersifat


merencanakan, membangun, mengembangkan,
mengoperasikan, dan mengevaluasi Sistem Penyediaan
Air Minum (SPAM) terdiri dari unit sumber air, unit
produksi, unit distribusi, dan unit pelanggan.
(2) Maksud Pendirian Perumda merupakan pelaksanaan ke
ikut sertaan dalam pembangunan ekonomi daerah
khususnya mengutamakan kebutuhan rakyat,
ketentraman dan kegairahan kerja dalam perusahaan,
menuju masyarakat adil dan makmur.

(3) Tujuan Perumda meliputi :

a. memberikan manfaat bagi perkembangan


perekonomian daerah pada umumnya;

b. menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa


penyediaan barang dan/ atau j a s a yang bermutu bagi
pemenuhan hajat hidup masyarakat sesuai kondisi,
karakteristik dan potensi daerah yang bersangkutan
berdasarkan tata kelola perusahaan yang baik; dan

c . memperoleh laba dan/ atau keuntungan.

Bagian Keempat
Lapangan Usaha
Pasal 5

(1) Perumda melaksanakan kegiatan sebagai berikut :


a. Memproduksi air minum;
b. mendistribusikan air minum kepada pelanggan; dan
c. melakukan usaha lain yang tidak bertentangan
dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

https://jdih.gianyarkab.go.id/
(2) Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) dengan
tetap memperhatikan konservasi, pendayagunaan,
pengendalian daya rusak air, pemberdayaan dan
pengawasan Sumber Daya Air (SDA) sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan
pengelolaan dan penyediaan air minum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), diatur dalam Peraturan Bupati.

BAB III
MODAL PERUSAHAAN
Pasal 6

(1) Modal Dasar Perumda seluruhnya merupakan kekayaan


Daerah yang dipisahkan sebesar Rp. 6 1 . 0 7 9 .0 5 6 . 9 8 8 , 00
(enam puluh satu milyar tujuh puluh sembilan juta lima
puluh enam ribu sembilan ratus delapan puluh delapan

(2) Modal Dasar Perumda sebagaimana dimaksud pada


ayat ( 1 ) terdiri dari :
a . modal hibah Pemerintah Pusat sebesar Rp.
9 . 2 4 1 . 6 6 4 . 8 0 4 , 0 0 (sembilan milyar dua ratus empat
puluh satu juta enam ratus enam puluh empat ribu
delapan ratus empat rupiah);
b . modal hibah Pemerintah Propinsi sebesar Rp.
2 . 7 9 7 . 6 1 8 . 9 3 0 , 0 0 (dua milyar tujuh ratus sembilan
puluh tujuh juta enam ratus delapan belas ribu
sembilan ratus tiga puluh rupiah);
c . modal hibah Pemerintah Daerah sebesar Rp.
4 9 . 0 3 9 . 7 7 3 . 2 5 4 , 0 0 (empat puluh sembilan milyar tiga
puluh sembilan juta tujuh ratus tujuh puluh tiga ribu
dna ratus lima puluh empat rupiah).
(3) Pemenuhan modal dasar sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan melalui mekanisme tambahan
penyertaan modal yang dilaksanakan dengan Peraturan
Daerah setelah ditetapkan dalam Peraturan Daerah
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

https://j dih.gianyarkab . go.id/


(4) Dalam hal Modal Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat
(l)telah terpenuhi, penambahan Modal Dasar
dilaksanakan melalui penyertaan modal yang ditetapkan
dengan Peraturan Daerah.

Pasal 7

(1) Penyertaan modal daerah dapat dilakukan untuk


penambahan modal Perumda.
(2) Penyertaan modal daerah dalam rangka penambahan
modal Perumda sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan untuk :
a pengembangan dan peningkatan pelayanan;
b. penguatan struktur permodalan; dan
c. penugasan Pemerintah Daerah.

(3) Penyertaan modal daerah untuk penambahan modal


Perumda sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan setelah dilakukan analisis investasi oleh
Pemerintah Daerah dan Perumda.

BAB IV
ORGAN DAN STRUKTUR PERUSAHAAN
Bagian Kesatu
Pasal 8

Organ Perumda terdiri atas :


a. KPM;
b. Dewan Pengawas; dan
c. Direksi.

Pasal 9

Setiap orang dalam pengurusan Perumda dalam 1 (satu) daerah


dilarang memiliki hubungan keluarga sampai derajat ketiga
berdasarkan garis lurus ke atas, ke bawah, atau ke samping.
Termasuk hubungan yang timbul karena perkawinan.

https://idih.gianyarkab.go.id/
Struktur Organisasi
Bagian Kedua
Pasal 1 0

(1) Struktur Organisasi Perumda Air Minum Tirta Sanjiwani


Kabupaten Gianyar terdiri dari
a. KPM;
b . Dewan Pengawas;
c . Direksi;
d . Satuan Pengawas Intern, Litbang, Manajer, Sekretaris
Perusahaan, Staf Ahli dan Tenaga Ahli;
e . Manajer Wilayah ; dan
f. Divisi dan Divisi Pelayanan.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai struktur organisasi


dan tata kerja Perumda ditetapkan dalam Peraturan
Bupati.

BAB V
KUASA PEMILIK MODAL
Pasal 1 1

(1) KPM merupakan pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan


daerah dan mewakili Pemerintah Daerah dalam kepemilikan
kekayaan daerah yang dipisahkan.
(2) Pelaksanaan kekuasaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dalam kebijakan Perumda meliputi :
a. penyertaan modal;
b. subsidi;
c. penugasan;
d. penggunaan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan; dan
e. pembinaan dan pengawasan terhadap penyertaan
modal pada Perumda.

Pasal 1 2

(1) KPM mewakili Pemerintah Daerah dalam kepemilikan


kekayaan daerah yang dipisahkan berkedudukan

https://jdih.gianyarkab.go.id/
sebagai pemilik modal.
(2) KPM selaku pemilik modal mempunyai kewenangan
mengambil keputusan.
(3) Kewenangan mengambil keputusan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2} dapat dilimpahkan kepada
pejabat Perangkat Daerah.
(4) Pelimpahan kewenangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) antara lain :
a. perubahan anggaran dasar;
b. pengalihan aset tetap;
c. kerja sama;
d. investasi dan pembiayaan, termasuk pembentukan
anak perusahaan dan/ atau penyertaan modal;
e. pengangkatan dan pemberhentian Dewan Pengawas
dan Direksi.
f. penghasilan Dewan Pengawas dan Direksi;
g. penetapan besaran penggunaan laba;
h. pengesahan laporan tahunan;
i. penggabungan, pemisahan, peleburan,
pengambilalihan dan pembubaran; dan
j. jaminan aset berjumlah lebih dari 50 °/o (lima puluh
persen) dari jumlah kekayaan bersih Perumda dalam
1 (satu) transaksi atau lebih.
(5) Pelaksana kewenangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dan ayat (3) dapat diberikan insentif yang bersumber
dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan.
(6) Ketentuan mengenai pelaksanaan kewenangan dan
insentif pelaksana kewenangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) sampai ayat (5) diatur dengan Peraturan
Bupati.

Pasal 13

KPM tidak bertanggung jawab atas kerugian Perumda


apabila dapat membuktikan :
a. tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung
maupun tidak langsung;

https://jdih.gianyarkab.go.id/
b. tidak terlibat dalam perbuatan melawan hukum yang
dilakukan KPM; dan /atau
c. tidak terlibat baik secara langsung maupun tidak
langsung menggunakan kekayaan Perumda Air Minum
Tirta Sanjiwani secara melawan hukum.

Pasal 1 4

(1 ) KPM, Dewan Pengawas dan Direksi melakukan rapat


dalam pengembangan usaha Perumda.
(2) Rapat sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) terdiri atas :
a . rapat tahunan;
b . rapat persetujuan RKAP; dan
c . rapat luar biasa.

BAB VI
DEWAN PENGAWAIS
Bagian Kesatu
Pengangkatan dan Masa Jabatan
Pasal 1 5

(1) Anggota Dewan Pengawasan diangkat oleh KPM.


(2) Tata Cara pengangkatan Dewan Pengawas diatur dalam
Peraturan Bupati.
(3) Dewan Pengawas diangkat untuk masa jabatan paling
lama 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali
untuk 1 (satu) kali masa jabatan.
(4) Tata Cara pengangkatan kembali Dewan Pengawas diatur
dalam Peraturan Bupati.

Bagian Kedua
Tugas dan Kewajiban
Pasal 1 6

(1) Dewan Pengawas bertugas :


a. melakukan pengawasan terhadap Perumda; dan
b. mengawasi dan memberi nasihat kepada Direksi
dalam menjalankan pengurusan Perumda.

https://jdih.gianyarkab.go.id/
(2) Dewan Pengawas wajib :
a. melaporkan hasil pengawasan kepada KPM; dan
b. membuat dan mendokumentasikan risalah rapat

Pemberhentian
Pasal 17

(1) Jabatan anggota Dewan Pengawas berakhir apabila:


a. meninggal dunia;
b. masa jabatannya berakhir; dan/atau
c. diberhentikan.
(2) Anggota Dewan Pengawas diberhentikan oleh KPM.
(3) Pengaturan lebih lanjut tentang pemberhentian anggota
Dewan Pengawas diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Bupati paling sedikit memuat:
a. daftar anggota Dewan Pengawas yang akan
diberhentikan;
b. usulan pengunduran diri dari yang bersangkutan;
c. jangka waktu persetujuan pemberhentian dan
d. tata cara pemberhentian.

Pasal 18

(1) Anggota Dewan Pengawas dilarang memangku jabatan


sebagai:
a. anggota Direksi pada BUMD, badan usaha milik
Negara, dan/ atau Badan Usaha Milik Swasta; dan
b. pejabat lain yang dapat menimbulkan konflik
kepentingan.
(2) Anggota Dewan Pengawas dilarang memangku lebih dari
2 (dua) jabatan Anggota Dewan Pengawas dan/atau
Anggota Dewan Komisaris.
(3) Dapat menimbulkan konflik kepentingan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan kondisi
anggota Dewan Pengawas yang memiliki kepentingan
pribadi untuk menguntungkan diri sendiri dan/atau
orang lain dalam penggunaan wewenang sehingga dapat
mempengaruhi netralitas dan kualitas keputusan

https://jdih.gianyarkab.go.id/
dan / atau tindakan yang dibuat dan /atau
dilakukannya.

(4) Pelanggaran ketentuan sebagaimana dimaksud pada


ayat ( 1) dan / atau ayat (2) dikenai sanksi administratif
berupa diberhentikan dari jabatan sebagai anggota
Dewan Pengawas.
(5) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) tidak dilaksanakan oleh KPM paling lama 20 (dna
puluh) hari kerja sejak yang bersangkutan diangkat
memangku jabatan baru sebagai anggota Dewan
Pengawas, jabatan yang bersangkutan sebagai anggota
Dewan Pengawas dinyatakan berakhir.

Bagian Keempat
Penghasilan
Pasal 19

(1) Penghasilan Dewan Pengawas ditetapkan oleh KPM.


(2) Penghasilan Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud
pada ayat ( 1 ) terdiri atas:
a. honorarium;
b. tunjangan;
c. fasilitas; dan/ atau
d. tantiem atau insentif kinerja.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penghasilan Dewan
Pengawas diatur dalam Peraturan Bupati.

Bagian Kelima
Sekretariat Dewan Pengawas
Pasal 20

(1) Untuk membantu kelancaran tugas Dewan Pengawas,


dapat dibentuk Sekretariat Dewan Pengawas dengan
Keputusan Ketua Dewan Pengawas.

(2) Sekretariat Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) beranggotakan paling banyak 3 (tiga) orang.

https://jdih.gianyarkab.go.id/
(3) Pembentukan Sekretariat Dewan Pengawas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dibebankan pada
anggaran Perumda dengan memperhatikan asas efisiensi.

BAB VII
DIREKSI
Pasal 21

(1) Direksi Perumda diangkat oleh KPM.


(2) Tata Cara pengangkatan Direksi diatur dalam Peraturan
Bupati.

Bagian Kesatu
Masa jabatan
Pasal 22

(1) Anggota Direksi diangkat untuk masa jabatan paling


lama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1
(satu) kali masa jabatan kecuali:
a. ditentukan lain sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan; dan
b. dalam hal anggota Direksi memiliki keahlian khusus
dan/ atau prestasi yang sangat baik, dapat diangkat
untuk masa jabatan yang ketiga.

(2) Keahlian khusus dan prestasi yang sangat baik sebagaimana


yang dimaksud pada ayat (1) huruf b paling sedikit
memenuhi Kriteria :
a. melampaui target realisasi terhadap rencana bisnis;
b. melampaui target realisasi terhadap RKAP;
c. opini audit atas laporan keuangan perusahaan
minimal Wajar Tanpa Pengecualian selama 3 (tiga)
tahun berturut-turut di akhir periode kepemimpinan ;
d. seluruh hasil pengawas sudah ditindak lanjuti; dan
e. terpenuhinya target dalam kontrak kinerja sebesar
100% (seratus persen) selama 2 periode
kepemimpinan.

https://jdih.gianyarkab.go.id/
(3) Dalam hal tidak terpenuhinya kriteria sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), KPM dapat memberikan
persetujuan atas usul Dewan Pengawas.

Pasal 2 3

Jabatan anggota Direksi berakhir apabila:


a. meninggal dunia;
b. masa jabatannya berakhir; dan /atau
c. diberhentikan.

Bagian Kedua
Pemberhentian
Pasal 24

(1) Anggota Direksi diberhentikan oleh KPM.


(2) Tata Cara Pemberhentian Anggota Direksi diatur lebih
lanjut dengan Peraturan Bupati paling sedikit mencakup :
a. daftar anggota Direksi yang akan diberhentikan;
b. usulan pengunduran diri dari yang bersangkutan ;
c. jangka waktu persetujuan pemberhentian dan
d. tata cara pemberhentian.

Pasal 2 5

(1) Anggota Direksi dilarang memangku jabatan rangkap


sebagai:
a. jabatan struktural atau fungsional pada
instansi/lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah;
b . anggota Direksi pada BUMD, Badan Usaha Milik
Negara, dan / atau Badan Usaha Milik Swasta;
c. pejabat lainnya sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan ; dan / atau
d. pejabat lain yang dapat menimbulkan konflik
kepentingan.
(2) Dapat menimbulkan konflik kepentingan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan kondisi anggota
Direksi yang memiliki kepentingan pribadi

https://jdih.gianyarkab.go.id/
untuk menguntungkan diri sendiri dan/ atau orang lain
dalam penggunaan wewenang sehingga dapat
mempengaruhi netralitas dan kualitas keputusan
dan/atau tindakan yang dibuat dan/ atau
dilakukannya.
(3) Pelanggaran ketentuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa
diberhentikan dari jabatan sebagai anggota Direksi.
(4) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) tidak dilaksanakan oleh KPM paling lama 2 0 (dua
puluh) hari kerja sejak yang bersangkutan diangkat
memangku jabatan baru sebagai anggota Direksi,
jabatan yang bersangkutan sebagai anggota Direksi
dinyatakan berakhir.

Bagian Ketiga
Penghasilan
Pasal 2 6

(1) Penghasilan Direksi ditetapkan oleh KPM.


(2) Penghasilan Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) terdiri atas:
a . gaji;
b . tunjangan;
c . fasilitas; dan/atau
d . tantiem atau insentif kineria.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penghasilan Direksi


diatur dalam peraturan Bupati.

Bagian Keempat
Tugas dan Wewenang Direksi
Pasal 2 7

Direksi mempunyai tugas :


a. menyusun perencanaan, melakukan koordinasi dan
pengawasan seluruh kegiatan operasional pegawai;
b. membina pegawai;

https://j dih.gianyarkab . go.id/


c. mengurus dan mengelola kekayaan Perumda;
d. menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan;
e. menyusun Rencana Strategis Bisnts 5 (lima) tahunan
(business plan/corporate plant) yang disahkan oleh KPM
melalui Dewan Pengawas;

f. menyusun dan menyampaikan Rencana Bisnis dan Tahunan


Perumda yang penjabaran tahunan dari Rencana Strategis
Bisnis (business plan/corporate plan) kepada KPM
melalui Dewan Pengawas;

g. menyusun dan menyampaikan laporan triwulan seluruh kegiatan


Perumda kepada Dewan Pengawas;
h. menyusun dan menyampaikan laporan tahunan yang
berupa laporan keuangan yang telah diaudit oleh tim
audit independen dan laporan manajemen yang telah
ditandatangani oleh Direksi bersama-sama Dewan
Pengawas guna disampaikan kepada KPM; dan
i. menyebarluaskan laporan keuangan ke masyarakat
melalui publikasi media cetak atau media elektronik.

Pasal 28
Direksi dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 27, mempunyai wewenang :
a. mengangkat, memindahkan dan memberhentikan
pegawai berdasarkan Peraturan Kepegawaian Perumda;
b . menetapkan susunan organisasi dan tata kerja dengan
pertimbangan Dewan Pengawas;
c . mengangkat pegawai untuk menduduki jabatan di
bawah Direksi;
d. mewakili Perumda di dalam dan di luar pengadilan;
e . menunjuk kuasa untuk melakukan perbuatan hukum
f. mewakili Perumda di dalam maupun di luar pengadilan;
menandatangani Triwulan dan Tahunan;

g . menetapkan penghasilan dan jasa produksi pegawai ;


dan
h. menandatangani perjanjian-perjanjian dengan pihak
ketiga.

https://jdih.gianyarkab.go.id/
Pasal 29

Pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi Perumda


ditetapkan dalam Peraturan Bupati.

Bagian Kelima
Kewajiban dan Larangan Direksi
Pasal 30

Direksi wajib mendapat persetujuan KPM dalam hal :


a menjual, menjaminkan atau melepaskan aset milik
Perumda yang berupa:
1. barang bergerak; dan / atau
2. barang tidak bergerak.
b. Melakukan mengikatkan diri dalam perjanjian dan
melakukan kerjasama dengan pihak lain dengan
menjaminkan aset Perumda;
c. melakukan kerjasama usaha patungan (joint ventures ,
kerjasama operasional (joint operation> dalam rangka
pengembangan Perumda antar Pemerintah
atau Pemerintah Daerah dengan Badan Usaha;
d melakukan investasi modal dan/atau penyertaan
modal pada badan usaha lain; dan
e. menyusun dan menetapkan strategi pengelolaan
usaha Perumda.
Persetujuan KPM sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a angka 1, huruf b, huruf c, huruf d dan huruf e
diberikan mendapat pertimbangan Dewan
Pengawas.
Persetujuan KPM sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf angka diberikan setelah mendapat
pertimbangan Dewan Pengawas.
(4) Direksi dilarang mempunyai kepentingan pribadi secara
langsung atau tidak langsung yang dapat menimbulkan
benturan kepentingan pada Perumda.

https://jdih.gianyarkab.go.id/
Pasal 3 1

111 Segala keputusan Direksi diambil dalam rapat Direksi.


(2) Dalam Keadaan tertentu, keputusan Direksi dapat
diambil di luar rapat Direksi sepanjang seluruh anggota
Direksi setuju tentang cara dan materi yang
diputuskan.
(3 1 Dalam setiap rapat Direksi dibuat risalah rapat yang
berisi hal yang dibicarakan dan diputuskan, termasuk
apabila terdapat pernyataan ketidaksetujuan anggota
Direksi.

Bagian Keenam

Dana Representatif
Pasal 3 2

(1) Untuk mendukung kelancaran pengelolaan perusahaan,


Direksi dapat diberikan Dana Representatif paling
banyak 7 5 % (tujuh puluh lima persen) dari jumlah
penghasilan Direksi dalam 1 (satu) tahun.

(2j Penggunaan Dana Representatif berdasarkan prinsip


efisien dan efektif untuk kepentingan Perumda.

BAB VIII
ANGGARAN DAN LAPORAN
Bagian Kesatu

Anggaran
Pasal 33
Direksi berkewajiban mengajukan Rencana Kerja dan
(1)
Anggaran Perumda paling lambat 60 (enam puluh) hari
sebelum berakhirnya tahun buku kepada KPM melalui
Dewan Pengawas untuk mendapat pengesahan.

(2) Apabila sampai dengan tanggal 3 1 Desember tahun


berjalan, KPM belum mengesahkan Rencana Kerja dan
Perumda yang diajukan sebagaimana
Anggaran
dimaksud pada ayat (1), maka menggunakan anggaran

tahun lalu.

https://jdih.gianyarkab.go.id/
(3) Dalam hal terjadi perubahan anggaran yang
diperkirakan melebihi nilai total rencana kerja dan
anggaran Perumda tahun berjalan, Direksi dapat
melakukan perubahan anggaran dengan persetujuan
KPM melalui Dewan Pengawas.

(4) Dalam hal perubahan anggaran sebagaimana dimaksud


pada ayat ( 3 ) yang tidak melebihi nilai total rencana
kerja dan anggaran Perumda dapat ditetapkan oleh
Direksi dengan pertimbangan Dewan Pengawas.

(5) Perubahan anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat


(4) yang menimbulkan gangguan terhadap pelayanan
dan/atau mengakibatkan terjadi kerugian yang segera
membutuhkan tindakan, ditetapkan oleh Direksi.

Bagian Kedua
Laporan
Pasal 3 4

(1) Laporan Keuangan disusun setiap akhir tahun buku.


(2) Tahun buku adalah tahun takwim.
(3) Dalam pengelolaan keuangan Perumda, KPM melalui
Dewan Pengawas dapat menunjtik Akuntan Negara atau
Akuntan Publik untuk melakukan pemeriksaan atas
laporan pertanggungjawaban Perumda.

(4) Paling lambat 3 (tiga) bulan setelah berakhirnya tahun


buku, Direksi menyerahkan laporan keuangan yang
telah diaudit oleh Akuntan Publik atau Akuntan Negara
kepada KPM melalui Dewan Pengawas.

BAB IX
PENETAPAN PENGGUNAAN LABA
Pasal 3 5

(1) Laba bersih yang telah disahkan oleh KPM adalah laba
yang diperoleh setelah diaudit dan digunakan tahun
buku berikutnya.

https://jdih.gianyarkab.go.id/
(2) Penggunaan laba bersih sebagaimana dimaksud pada
ayat (1} setelah Pajak ditetapkan sebagai berikut:
a. bagian laba untuk daerah sebesar 55% (lima puluh
lima persen);
b. cadangan umum sebesar 20% (dna puluh persen);
c. dana sosial sebesar 5 % (lima persen);
d. dana pendidikan pegawai sebesar 5 % (lima persen);
e. tantiem untuk Direksi dan Dewan Pengawas, dan
bonus pegawai sebesar 5 % (lima persen); dan
f. dana pensiunan dan dana sokongan sebesar 1 0 %
(sepuluh persen).
(3) Besaran penggunaan laba sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) ditetapkan setiap tahun dan lima tahun
berikutnya dapat ditinjau kembali oleh KPM.
(4) Penggunaan laba untuk cadangan umum, dapat
dialihkan kepada penggunaan lain yang ditetapkan
dengan Keputusan KPM setelah mendapat
pertimbangan Dewan Pengawas.

Pasal 36

(1) Penggunaan laba bersih sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 35 ayat (2) huruf a, digunakan untuk :
a. pembangunan daerah sebesar 25 % (dna puluh lima
persen); dan
b. pembangunan Perusahaan Umum Daerah dalam
peningkatan kuantitas, kualitas, dan kontinuitas
pelayanan umum, pelayanan dasar, dan usaha
perintisan perusahaan umum daerah sebesar 3 0 %
(tiga puluh persen).
(2) Penggunaan laba bersih sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 5 ayat (2) huruf b, digunakan untuk menutup
kerugian Perusahaan Umum Daerah, dan apabila dana
cadangan telah melebihi jumlah 20% (dua puluh
persen), KPM dapat memutuskan agar kelebihan dari
dana cadangan tersebut digunakan untuk keperluan
Perusahaan Umum Daerah.

https://jdih.gianyarkab.go.id/
(3) Penggunaan laba bersih sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 35 ayat (2) huruf c, digunakan untuk
pemberdayaan sosial kemasyarakatan dan lingkungan.
(4) Penggunaan laba bersih sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 35 ayat (2) huruf d, digunakan untuk
meningkatkan sumber daya manusia dan atau
pendidikan pegawai.
(5) Penggunaan laba bersih sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 5 ayat (2) huruf e, digunakan untuk peningkatan
motivasi dan kinerja perusahaan.
(6) Penggunaan laba bersih sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 5 ayat (2) huruf f, digunakan untuk pensiunan
dan jasa pengabdian pegawai.

BAB X
TARIF AIR MINUM
Pasal 37

(1) Tarif ditetapkan oleh KPM berdasarkan usulan Direksi


atas pertimbangan Dewan Pengawas.
(2) Penetapan tarif didasarkan pada prinsip :
a. keterjangkauan dan keadilan;
b. mutu pelayanan;
c. pemulihan biaya;
d. efisiensi pemakaian air;
e. transparansi dan aktintabilitas; dan
f. perlindungan air baku.
(3) Direksi mengajukan usulan penyesuaian tarif dengan
memperhitungkan tingkat inflasi dan beban bunga
pinjaman.
(4) Penyesuaian tarif dapat dilakukan secara bertahap.
(5) Peninjauan tarif dapat dilakukan secara periodik.
(6) Untuk kesinambungan pelayanan Perumda paling
lambat 5 (lima) tahun sekali direksi dapat melakukan
peninjauan tarif.
(7) Peninjauan tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
diusulkan oleh Direksi kepada KPM melalui Dewan
Pengawas untuk ditetapka

https://idih.gianyarkab.go.id/
BAB XI
ORGAN DAN KEPEGAWAIAN
Pasal 3 8

(1) Organ sebagai tatalaksana operasional perusahaan yang


dipimpin oleh Direksi.
(2) Pegawai merupakan pekerja perusahaan yang
pengangkatan, pemberhentian, kedudukan, hak dan
kewajibannya ditetapkan berdasarkan Keputusan
Direksi sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai organ dan
kepegawaian diatur dalam Peraturan Bupati.

BAB XII
PENGURUSAN PERUSAHAAN UMUM DAERAH
Bagian Kesatu
Umum
Paragraf 1
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

Pasal 3 9

(1) Pengurusan Perumda dilakukan oleh Organ


Perusahaan.
(2) Direksi bertanggung jawab melakukan pelaksanaan
pengurusan terhadap Perumda .

Pasal 40

(1) Pengurusan Perumda dilaksanakan sesuai dengan Tata


Kelola Perusahaan yang baik.
(2) Tata Kelola Perusahaan yang baik sebagaimana
dimaksud pada ayat ( 1) terdiri atas prinsip :
a transparansi ;
b. akuntabilitas;
c. pertanggungjawaban;
d. kemandirian ; dan

https://jdih.gianyarkab.go.id/
e. kewajaran.
(3) Penetapan Tata Kelola Perusahaan yang baik
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bertujuan untuk :
a mencapai tujuan Perumda;
b. mengoptimalkan nilai Perumda agar perusahaan
memiliki daya saing yang kuat, baik secara Nasional
maupun Internasional;
C. mendorong pengelolaan Perumda secara profesional,
efisien dan efektif serta memberdayakan fungsi dan
meningkatkan kemandirian Organ Perumda;
d. mendorong agar organ Perumda dalam membuat
keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai
moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap Peraturan
Perundang-undangan, serta kesadaran tanggung
jawab sosial Perumda terhadap pemangku
kepentingan maupun kelestarian lingkungan di
sekitar Perumda;
e. meningkatkan kontribusi Perumda dalam
perekonomian nasional; dan
f. meningkatkan iklim usaha yang kondusif bagi
perkembangan investasi nasional.
(4) Tata Kelola Perusahaan yang baik sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Bupati.

Paragraf 2
Satuan Pengawas Intern
Pasal 41

(1) Dalam pengurusan Perumda dibentuk Satuan Pengawas


Intern yang merupakan aparat pengawas intern
perusahaan.
(2) Satuan Pengawas Intern sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung
jawab kepada Direktur Utama.
(3) Pengangkatan Kepala Satuan Pengawas Intern
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan setelah
mendapatkan pertimbangan dari Dewan Pengawas.

https://jdih.gianyarkab.go.id/
Pasal 42

Satuan Pengawas Intern mempunyai tugae :


a membantu Direktur Utama dalam melaksanakan
pemeriksaan operational dan keuangan Perumda,
menilai pengendalian, pengelolaan dan pelaksanaannya
pada Perumda dan memberikan saran perbaikan;
b. memberikan keterangan tentang hasil pemeriksaan atau
hasil pelaksanaan tugas Satuan Pengawas Intern
sebagaimana dimaksud pada huruf a kepada Direktur
Utama; dan
C. memonitor tindak lanjut atas hasil pemeriksaan yang
telah dilaporkan.

Pasal 43

(1) Satuan Pengawas Intern memberikan laporan atas hasil


pelaksanaan tugas kepada Direktur Utama dengan
tembusan kepada Dewan Pengawas.
(2) Satuan Pengawas Intern dapat memberikan keterangan
secara langsung kepada Dewan Pengawas atas laporan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Pasal 44

(1) Direktur Utama menyampaikan hasil pemeriksaan


Satuan Pengawas Intern kepada seluruh anggota
Direksi, untuk selanjutnya ditindaklanjuti dalam rapat
Direksi.
(2) Direksi wajib memperhatikan dan segera mengambil
langkah yang diperlukan atas segala sesuatu yang
dikemukakan dalam laporan hasil pemeriksaan yang
dibuat oleh isatuan Pengawas Intern.

Pasal 45

Dalam melaksanakan tugasnya, Satuan Pengawas Intern

https://jdih.gianyarkab.go.id/
berkewajiban menjaga kelancaran tugas satuan organisasi
lainnya dalam Perumda sesuai dengan tugas dan tannggung
jawabnya masing-masing.

Paragraf 3
Komite Audit dan Komite Lainnya
Pasal 46

(1} Dewan Pengawas dapat membentuk Komite Audit dan


Komite lainnya yang bekerja secara kolektif dan
berfungsi membantu Dewan Pengawas dalam
melaksanakan tugas pengawasan.
(2) Komite Audit dan Komite lainnya sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) beranggotakan unsur
independen dipimpin oleh seorang anggota Dewan
Pengawas.
(3) Komite Audit dan Komite lainnya sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dalam melaksanakan tugasnya dapat
berkoordinasi dengan Satuan Pengawas Intern.

Pasal 47

Komite Audit mempunyai tugas :


a membantu Dewan Pengawas dalam memastikan
efektivitas sistem pengendalian intern dan efektivitas
pelaksanaan tugas Auditor Eksternal;
b. menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang
dilaksanakan oleh Satuan Pengawas Intern maupun
Auditor Eksternal;
c. memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan
sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya;
d memastikan telah terdapat prosedur review yang
memuaskan terhadap segala informasi yang
dikeluarkan perusahaan;
e. melakukan identifikasi terhadap hat yang memerlukan
perhatian Dewan Pengawas; dan
f melaksanakan tugas lain yang terkait dengan pengawas
yang diberikan oleh Dewan Pengawas.

https://jdih.gianyarkab.go.id/
Pasal 4 8
(1) Dalam hat Keuangan Perumda tidak mampu membiayai
pelaksanaan tugas Komite Audit dan Komite lainnya,
Perumda dapat/tidak membentuk Komite Audit dan
Komite lainnya.
(2) Dalam hat tidak dibentuk Komite Audit dan Komite
lainnya dengan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), fungsi Komite Audit dan Komite lainnya
dilaksanakan oleh Satuan Pengawas Intern.
(3) Ketentuan mengenai Satuan Pengawas Intern, Komite
Audit dan Komite lainnya diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Bupati.

Bagian Kedua
Perencanaan
Paragraf 1
Rencana Bisnis Perusahaan Umum Daerah

Pasal 4 9
(1) Direksi wajib menyiapkan rencana bisnis yang hendak
dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.
(2) Rencana bisnis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
paling sedikit memuat:
a . evaluasi hasil rencana bisnis sebelumnya;
b . kondisi Perumda saat ini;
c . asumsi yang dipakai dalam penyusunan rencana
bisnis; dan
d. penetapan visi, misi, sasaran, strategi, kebijakan dan
program kerja.
(3) Direksi menyampaikan rancangan rencana bisnis
kepada Dewan Pengawas untuk ditandatangani
bersama.
(4) Rencana bisnis yang telah ditandatangani bersama
Dewan Pengawas disampaikan kepada KPM untuk
mendapatkan pengesahan.
(5) Rencana bisnis sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 )
merupakan dasar perjanjian kontrak kinerja.

https://jdih.gianyarkab.go.id/
(6) Rencana bisnis sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
disampaikan kepada Gubernur.

Paragraf 2
Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan Umum Daerah
Pasal 50

(1) Direksi berkewajiban menyiapkan RKAP yang


merupakan penjabaran tahunan dari rencana bisnis.
(2) RKAP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
sedikit memuat rencana rinci program kerja dan
anggaran tahunan.
(3) Direksi menyampaikan rencana kerja dan anggaran
kepada Dewan Pengawas paling lambat pada akhir
bulan Nopember untuk ditandatangani bersama.
(4) RKAP yang telah ditandatangani Direksi bersama Dewan
Pengawas disampaikan kepada KPM untuk
mendapatkan pengesahan.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai RKAP diatur dalam
Peraturan Bupati.

Bagian Ketiga
OPERASIONAL
Paragraf 1
Standar Operasional Prosedur

Pasal 51

(1} Operasional Perumda dilaksanakan berdasarkan


Standar Operasional Prosedur.
(2) Standar Operational Prosedur disusun oleh Direksi dan
disetujui oleh Dewan Pengawas.
(3) Standar Operational Prosedur harus memenuhi unsur
perbaikan secara berkesinambungan.
(4) Standar Operasional Prosedur sebagaimana dimaksud

https://jdih.gianyarkab.go.id/
pada ayat (3) paling sedikit memuat aspek :
a. organ;
b. organisasi dan kepegawaian;
c. keuangan;
d. pelayanan pelanggan;
e. resiko bisnis;
f. pengadaan barang dan jasa;
g. pengelolaan barang;
h. pemasaran; dan
i. pengawasan.
(5) Standar Operasional Prosedur sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) harus dipenuhi paling lambat 1 (satu)
tahun sejak pendirian Perumda.
(6) Standar Operasional Prosedur sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Bupati.

Paragraf 2
Pengadaan dan Penghapusan
Pasal 52

(1) Pengadaan barang dan jasa Perumda dilaksanakan


memperhatikan prinsip efisiensi dan transparansi.
(2) Ketentuan mengenai pangadaan barang dan jasa
Perumda sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh Direksi, berdasarkan pedoman umum
yang ditetapkan dalam Peraturan Bupati.
(3) Setiap mutasi barang inventaris bergerak dan tidak
bergerak milik Perumda yang menyangkut perubahan
status kepemilikan, baru dapat dilakukan setelah
ditetapkan dengan Keputusan KPM melalui
pertimbangan Dewan Pengawas.
(4) Direksi mengusulkan kepada KPM melalui Dewan
Pengawas mengenai harta kekayaan Perumda yang
perlu dihapus.
(5) Tata cara pelaksanaan ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) ditetapkan sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

https://jdih.gianyarkab.go.id/
Paragraf 3
Pinjaman
Pasal 53

(1) Perumda dapat melakukan pinjaman dari lembaga


keuangan, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan
sumber dana lainnya dari dalam negeri untuk
pengembangan usaha dan investasi.
(2) Dalam hal pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) mempersyaratkan jaminan, aset Perumda yang
berasal dari hasil usaha dapat dijadikan jaminan untuk
mendapatkan pinjaman.
(3) Dalam hal Perumda melakukan pinjaman sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) kepada Pemerintah Daerah,
tidak dipersyaratkan jaminan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pinjaman Perumda
diatur dalam Peraturan Bupati dan / atau Keputusan
Bupati.

Bagian Keempat
Pelaporan
Paragraf 1

Pelaporan Dewan Pengawas


Pasal 54

(1) Laporan Dewan Pengawas terdiri dari laporan triwulan


dan laporan tahunan.
(2) Laporan triwulan dan laporan tahunan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) paling sedikit terdiri dari
laporan pengawas yang disampaikan kepada KPM.
(3) Laporan triwulan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
disampaikan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja
setelah akhir triwulan berkenaan.
(4) Laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
disampaikan paling lambat 90 (sembilan puluh) hari
kerja setelah tahun buku Perumda ditutup.

https://jdih.gianyarkab.go.id/
(5) Laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
disahkan oleh KPM.
(6) Dalam hal terdapat Dewan Pengawas tidak
menandatangani laporan tahunan sebagaimana
dimaksud pada ayat (4} harus disebutkan alasannya
secara tertulis.
(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyampaian
dan penyebarluasan laporan tahunan Dewan Pengawas
diatur dalam Peraturan Bupati.

Paragraf 2
Pelaporan Direksi
Pasal 55

(1) Laporan Direksi terdiri dari laporan bulanan, laporan


triwulan dan laporan tahunan.
(2) Laporan bulanan dan laporan triwulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas laporan kegiatan
operasional dan laporan keuangan yang disampaikan
kepada Dewan Pengawas.
(3) Laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas laporan keuangan yang telah diaudit dan
laporan manajemen yang ditandatangani bersama
Direksi dan Dewan Pengawas.
(4) Laporan triwulan dan laporan tahunan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) disampaikan
kepada KPM.
(5) Laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
disahkan oleh KPM paling lambat dalam waktu 30 (tiga
puluh) hari kerja setelah diterima.
(6) Direksi mempublikasikan laporan tahunan kepada
masyarakat paling lambat 1 5 (lima belas) hari kerja
setelah laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada
ayat (5) disahkan oleh KPM.
(7) Dalam hal terdapat anggota Direksi tidak
menandatangani laporan tahunan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) harus disebutkari alasannya
secara tertulis.

https://idih.gianyarkab.go.id/
(8) Laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (3}
disampaikan kepada KPM.
(9) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyampaian
dan publikasi laporan tahunan Direksi diatur dalam
Peraturan Bupati.

Paragraf 3
Laporan Tahunan
Pasal 56

(1) Laporan tahunan Perumda paling sedikit memuat :


a. laporan keuangan;
b. laporan mengenai kegiatan Perumda;
c. laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan
lingkungan;
d. rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang
mempengaruhi kegiatan usaha Perumda;
e. laporan mengenai tugas pengawasan yang telah
dilaksanakan oleh Dewan Pengawas selama tahun
buku yang baru lampau;
f. nama anggota Direksi dan angota Dewan Pengawas;
dan
g. penghasilan anggota Direksi dan anggota Dewan
Pengawas untuk tahun yang baru lampau.
(2) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a paling sedikit memuat :
a. neraca akhir tahun buku yang baru lampau dalam
perbandingan dengan tahun buku sebelumnya;
b. laporan laba rugi dari tahun buku yang
bersangkutan;
c. laporan ams kas;
d. laporan perubahan ekuitas; dan
e. catatan atas laporan keuangan.

https://jdih.gianyarkab.go.id/
BAB XIII
ANAK PERUSAHAAN
Pasal 57

(1) Perumda dapat memberituk anak perusahaan.


(2) Dalam membentuk anak perusahaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat bermitra dengan:
a. Badan Usaha Milik Negara atau BUMD lain; dan/atau
b. Badan Usaha Swasta yang berbadan hukum
Indonesia.
(3) Mitra sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit
memenuhi syarat:
a. laporan keuangan 3 (tiga) tahun terakhir yang diaudit
kantor akuntan publik dengan hasil opini paling
rendah setara wajar dengan pengecualian;
b. perusahaan dalam kondisi sehat yang dinyatakan
oleh kantor akuntan publik dalam 1 (satu) tahun
terakhir;
c. memiliki kompetensi dibidangnya; dan
d. perusahaan mitra harus menyetor dalam bentuk uang
secara tunai paling sedikit sebesar 2 5 % (dua puluh
lima persen) yang dihitung secara proporsional
sesuai kesepakatan dari modal dasar;
(4) Pembentukan anak perusahaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan:
a. disetujui oleh KPM;
b. minimal kepemilikan saham 70% (tujuh puluh
persen} dan sebagai pemegang saham pengendali;
c. laporan keuangan BUMD 3 (tiga) tahun terakhir
dalam keadaan sehat;
d. memiliki bidang usaha yang menunjang bisnis utama
dan tidak boleh melakukan penyertaan modal berupa
tanah dari BUMD yang berasal dari penyertaan modal
Daerah; dan
e. setiap penambahan modal disetor yang
mengakibatkan perubahan kepemilikan saham
BUMD di anak perusahaan dilakukan dengan
persetujuan oleh KPM.

https://j dih.gianyarkab . go.id/


BAB XIV
KERJA SAMA
Pasal 58

(1) Perumda dapat melakukan keria sama dengan pihak


lain.
(2) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
saling menguntungkan dan melindungi kepentingan
Pemerintah Daerah, masyarakat luas dan pihak yang
bekerja sama.
(3) Pelaksanaan kerja sama Perumda dengan pihak lain
merupakan kewenangan Direksi sesuai dengan
mekanisme internal perusahaan.
(4) Dalam hal kerja sama berupa pendayagunaan aset tetap
yang dimiliki Perumda, kerja sama dimaksud dilakukan
melalui kerja sama operasi.
(5) Dalam hat kerJa sama sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) berupa tanah dan/atau bangunan yang berasal dari
Penyertaan Modal Daerah pada Perumda dan
dikerjasamakan dalam jangka waktu lebih dari 10
(sepuluh} tahun harus disetujui oleh KPM.
(6) Kerja sama dengan pihak lain berupa pendayagunaan
ekuitas berlaku ketentuan :
a disetujui oleh KPM;
b. laporan keuangan Perumda 3 (tiga) tahun terakhir
dalam keadaan sehat;
c. tidak boleh melakukan penyertaan modal berupa
tanah dari Perumda yang berasal dari Penyertaan
Modal Daerah; dan
d. memiliki bidang usaha yang menunjang bisnis
utama.
(7) Perumda memprioritaskan kerja sama dengan BUMD
milik Pemerintah Daerah dalam rangka mendukung
kerja sama daerah.
(8) Pemerintah Daerah dapat memberikan penugasan
kepada Perumda untuk melaksanakan kerja sama.
(9) Ketentuan lebih lanjut mengenai kerja sama diatur dalam
Peraturan Bupati.

https://jdih.gianyarkab.go.id/
BAB XV
EVALUASI, RESTRUKTURISASI, DAN
PERUBAHAN BENTUK HUKUM PERUMDA
Bagian Kesatu
EVALUASI
Pasal 59

(1) Evaluasi Perumda dilakukan dengan cara


membandingkan antara target dan realisasi.
(2) Evaluasi Perumda sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali.
(3) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan oleh :
a. Perumda;
b. Pemerintah Daerah; dan /atau
c. Kementerian / Lembaga pemerintah Non Kementerian.
(4) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
sekurang-kurangnya meliputi :
a. penilaian kinerja;
b. penilaian tingkat kesehatan ; dan
c. penilaian pelayanan.

Pasal 60

(1) Penilaian tingkat kesehatan merupakan tolok ukur


kinerja Perumda.
(2) Penilaian tingkat kesehatan dilakukan setiap tahun oleh
Perumda dan disampaikan kepada KPM.
(3) Penilaian tingkat kesehatan menjadi dasar evaluasi
Perumda.
(4) KPM menyampaikan hasil penilaian tingkat kesehatan
kepada Gubernur .

Pasal 6 1
Ketentuan lebih lanjut mengenai evaluasi Perumda diatur
dalam Peraturan Bupati.

https://jdih.gianyarkab.go.id/
Bagian Kedua
Restrukturisasi
Pasal 62

(1) Restrukturisasi dilakukan dengan maksud untuk


menyehatkan Perumda agar dapat beroperasi secara
efisien, akuntabel, transparan dan profesional.
(2) Restrukturisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertujuan untuk :
a meningkatkan kinerja dan nilai Perumda;
b. memberikan manfaat berupa divides dan pajak
kepada Negara dan Daerah; dan/ atau
c. menghasilkan produk dan layanan dengan harga
yang kompetitif kepada konsumen.
(3) Restrukturisasi dilakukan apabila Perumda terns
menerus mengalami kerugian dan kerugian tersebut
mengancam kelangsungan usaha Perumda.
(4) Restrukturisasi dilaksanakan dengan memperhatikan
efisiensi biaya, manfaat dan resiko.

Pasal 63

(1) Restrukturisasi meliputi restrukturisasi regulasi


dan/atau restrukturisasi Perumda.
(2) Restrukturisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan melalui :
a. restrukturisasi internal yang mencakup keuangan,
manajemen, operasional, sistem dan prosedur;
b. penataan hubungan fungsional antara Pemerintah
Daerah dan Perumda untuk menetapkan arah dalam
rangka pelaksanaan kewajiban pelayanan publik.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai restrukturisasi diatur
sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.

https://jdih.gianyarkab.go.id/
Bagian Ketiga
PERUBAHAN BENTUK HUKUM PERUMDA
Pasal 64

(1) Perumda dapat melakukan perubahan bentuk hukum.


(2) Perubahan bentuk hukum sebagaimana dimaksud pada
ayat ( 1 ) dalam rangka mencapai tujuan Perumda dan
rekstrukturisasi.
(3) Perubahan bentuk hukum Perumda sebagaimana
dimaksud pada ayat (1} adalah perubahan bentuk
hukum Perumda menjadi Perusahaan Perseroan
Daerah.
(4) Perubahan bentuk hukum Perumda sebagaimana
dimaksud pada ayat ( 1 ) ditetapkan dengan Peraturan
Daerah.
( 5 ) Ketentuan lebih lanjut mengenai perubahan bentuk
hukum Perumda sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan.

XVI
PEMB UBARAN DAN KEPAILITAN
Pasal 6 5

(1) Pembubaran Perumda ditetapkan dengan Peraturan


Daerah.
(2) Kekayaan Daerah hasil pembubaran Perumda
dikembalikan kepada Daerah.
(3) Pembubaran Perumda dilakukan berdasarkan hasil
analisis investasi, penilaian tingkat kesehatan dan
evaluasi Perumda.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembubaran Perumda
dilakukan sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan.

Pasal 6 6

(1) Perumda dapat dinyatakan pailit sesuai dengan


Peraturan Perundang-undangan.

https://jdih.gianyarkab.go.id/
(2) Direksi hanya dapat mengajukan permohonan kepada
pengadilan agar Perumda dinyatakan pailit setelah
memperoleh persetujuan dari Bupati dan DPRD.
(3) Dalam hal kepailitan terjadi karena kesalahan atau
kelalaian Direksi dan kekayaan Perumda tidak cukup
untuk menutup kerugian akibat kepailitan tersebut,
setiap anggota Direksi bertanggung jawab secara
tanggung jawab renteng atas kerugian dimaksud.
(4) Anggota Direksi yang dapat membuktikan bahwa
kepailitan bukan karena kesalahan atau kelalaiannya
tidak bertanggung jawab secara tanggung renteng atas
kerugian dimaksud.

BAB XVII
PEMBINAAN DAN PENGAWAS PERUSAHAAN
UMUM DAERAH
Bagian Kesatu
Pembinaan

Pasal 6 7

(1) Pemerintah Daerah melakukan pembinaan terhadap


pengurusan Perumda.
(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan oleh :
a. Sekretaris Daerah;
b. pejabat pada Pemerintah Daerah yang melakukan
fungsi pembinaan teknis BUMD; dan
c. pejabat pada Pemerintah Daerah yang melaksanakan
fungsi pengawas atas permintaan Sekretaris Daerah.

Pasal 6 8

Sekretaris Daerah melaksanakan pembinaan terhadap


pengurusan Perumda pada kebijakan yang bersifat strategis.

https://jdih.gianyarkab.go.id/
Pasal 69

(1) Pejabat pada Pemerintah Daerah yang melakukan


fungsi pembinaan teknis BUMD mempunyai tugas
melakukan :
a. pembinaan organisasi, manajemen dan keuangan;
b. pembinaan kepengurusan;
c. pembinaan pendayagunaan aset;
d. pembinaan pengembangan bisnis;
e. monitoring dan evaluasi;
f. administrasi pembinaan; dan
g. fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Daerah.
(2) Penetapan pejabat pada Pemerintah Daerah yang
melakukan fungsi pembinaan teknis BUMD disesuaikan
dengan Perangkat Daerah atau unit kerja pada
perangkat Daerah yang menangani BUMD.

Bagian Kedua
Pengawasan
Pasal 70

(1) Pengawasan terhadap Perumda dilakukan untuk


menegakan tata kelola perusahaan yang baik.
(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan oleh pengawasan internal dan pengawasan
eksternal.
(3) Pengawasan internal sebagaimana dimaksud pada ayat
(2} dilakukan oleh Satuan Pengawas Intern, Komite
Audit, dan/atau Komite lainnya.
(4) Pengawasan eksternal sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dilakukan oleh :
a Pemerintah Daerah;
b. Menteri untuk pengawasan umum; dan
c. Menteri teknis atau pimpinan lembaga pemerintah
Non Kementerian untuk pengawasan teknis.
(5) Pengawasan oleh Pemerintah Daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) huruf a dilaksanakan oleh
pejabat pada Pemerintah Daerah yang melaksanakan
fungsi pengawasan.

https://jdih.gianyarkab.go.id/
Pasal 7 1

Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan dan


pengawasan Perumda diatur dalam Peraturan Bupati.

BAB XVIII
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 72

Pengurusan Perumda dilakukan sesuai ketentuan Peraturan


Perundang-undangan yang mengatur mengenai pengelolaan

BAB XIX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 7 3

(1) Periodesasi jabatan Dewan Pengawas dan Direksi yang


telah ditetapkan sebelum berlakunya Perumda int tetap
berlaku sampai dengan berakhirnya periodesasi masa
jabatan dimaksud.
(2) Dewan Pengawas dan Direksi yang telah diangkat
sebelum Perumda diundangkan, tidak termasuk dalam
periodesasi sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1 ) .
(3) Periodesasi masa jabatan sebagaimana dimaksud pada
ayat ( 1 ) merupakan batasan untuk dapat diangkat
kembali dalam masa jabatan sebagai anggota Dewan
Pengawas dan anggota Direksi sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan.
(4) Masa jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 )
merupakan lamanya waktu masa menjabat bagi anggota
Dewan Pengawas dan anggota Direksi sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

https://j dih.gianyarkab . go.id/


BAB XX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 74

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal


diundangkan.
Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan
Pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Gianyar.

Ditetapkan di Gianyar
pada tanggal 8 Oktober 2019
BUPATI GIANYAR

ttd

I MADE MAHAYASTRA

Diundangkan di Gianyar
pada tanggal 8 oktober 2 0 1 9
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN GIANYAR,

ttd

I MADE GEDE WISNU WIJAYA


LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2019 NOMOR 1 1
NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN GIANYAR PROVINSI BALI
11,56/2019)

https://jdih.gianyarkab.go.id/
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN GIANYAR
NOMOR 1 1 TAHUN 2019
TENTANG
PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM DAERAH
AIR MINUM TIRTA SANJIWANI

A. Umum
Perumda Tirta Sanjiwani Kabupaten Gianyar merupakan salah satu
Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Gianyar, yang merupakan alat
kelengkapan ekonomi daerah. Keberadaannya sebagai unsur pelaksana
otonomi daerah dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam
penyediaan air minum sesuai dengan standar dan persayaratan yang
ditentukan. Perumda Tirta Sanjiwani Kabupaten Gianyar merupakan alat bagi
Pemerintah Daerah untuk menjamin hak setiap orang dalam mendapatkan air
minum bagi kebutuhan pokok minimal sehari - hari guna memenuhi
kehidupan yang sehat, bersih dan produktif sesuai dengan Peraturan
Perundang — undangan. Seiring dengan perkembangan perusahaan dan
meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap air minum yang memenuhi
standar dan syarat kesehatan, serta diundangkan beberapa peraturan perundang-
undangan yang berimplikasi pada pengelolaan Perumda Tirta Sanjiwani
Kabupaten Gianyar seperti:
1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum;
3. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 1998 tentang
Kepengurusan Badan Usaha Milik Daerah;
4. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pedoman
Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum;
5. Keputusan Menteri Negara Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000 tentang
Pedoman Akuntansi Perusahaan Daerah Air Minum;
6. Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2006 tentang Pedoman Teknis dan
Tata Cara Pengaturan Tarif Tirta Sanjiwani pada Perusahaan Daerah Air
Minum;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2007 tentang Organ dan
Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum;

https://jdih.gianyarkab.go.id/
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 496/ MENKES/PER/VI/2010 tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 3 6 / MENKES/ PER/VI/ 2 0 1 0 tentang
Tata Laksana Pengawas Kualitas Air Minum.
maka diperlukan adanya pengaturan yang memadai dengan mengakomodasi
dinamika masyarakat dan perkembangan peraturan perundang -undangan.
Maka dipandang perlu untuk melakukan penyesuaian dan
penyempurnaan terhadap keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar
Nomor 6 Tahun 2 0 0 6 tentang Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten
Gianyar.
Peraturan Daerah merupakan landasan bagi Perumda Tirta Sanjiwani
Kabupaten Gianyar sebagai perusahaan yang dimiliki pemerintah daerah
untuk pengelolaan perusahaan secara optimal dan profesional. Hal ini
dilakukan dengan menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik
(good corporate principles).

B . Pasal Demi Pasal :


Pasal 1
Cukup Jelas
Pasal 2
Yang dimaksud dengan Tirta Sanjiwani adalah nama yang
digunakan sebagai filosofi air suci yang memberikan kehidupan.
Pasal 3
Logo adalah berupa gambar sebagai simbol perusahaan yang
mengandung arti.
Pasal 4
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat ( 3 )
Huruf a
Cukup Jelas
Huruf b
Yang dimaksud dengan "penyediaan kemanfaatan
umum” antara lain:
a . usaha perintisan berupa penyediaan barang
dan/atau j a s a yang bermutu dan terjangkau oleh

https://jdih.gianyarkab.go.id/
masyarakat; dan
b. usaha penyediaan pelayanan air minum yang
lebih efi sien jika dibandingkan dengan penyediaan
oleh perangkat Daerah.
Huruf c
Cukup Jelas
Pasal S
Cukup Jelas
Pasal 6
Ayat ( 1)
Yang dimaksud dengan “Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan” adalah kekayaan Daerah yang berasal dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk dijadikan
penyertaan modal Daerah pada Perumda.
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Cukup Jelas
Ayat (4)
Cukup Jelas
Pasal 7
Cukup Jelas
Pasal 8
Cukup Jelas
Pasal 9
Cukup Jelas
Pasal 1 0
Cukup Jelas
Pasal 1 1
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Huruf a
Cukup Jelas
Huruf b
Cukup Jelas

https://jdih.gianyarkab.go.id/
Huruf c
Penugasan Pemerintah Daerah kepada Perumda
harus disesuaikan dengan jenis penugasan
pemerintah Daerah dan tujuan Perumda.
Huruf d
Cukup Jelas
Huruf e
Cukup Jelas
Pasal 1 2
Cukup Jelas
Pasal 1 3
Cukup Jelas
Pasal 1 4
Ayat ( 1 )
Cukup Jelas
Ayat (2)
Huruf a
Cukup Jelas
Huruf b
Cukup Jelas
Huruf c
Yang dimaksud rapat luar biasa adalah rapat yang
dilakukan untuk mengambil keputusan diluar
rencana kerja.
Pasal 1 5
Cukup Jelas
Pasal 1 6
Cukup Jelas
Pasal 1 7
Cukup Jelas
Pasal 1 8
Ayat { 1)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Yang dimaksud dengan "dapat menimbulkan konflik
kepentingan" adalah kondisi anggota Dewan
Pengawas yang memiliki kepentingan pribadi untuk

https://idih.gianyarkab.go.id/
menguntungkan diri sendiri dan/ atau orang lain
dalam penggunaan wewenang sehingga dapat
mempengaruhi netralitas dan kualitas keputusan
dan/atau tindakan yang dibuat dan/atau
dilakukannya.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 1 9
Cukup Jelas
Pasal 2 0
Cukup Jelas
Pasal 2 1
Cukup Jelas
Pasal 22
Cukup Jelas
Pasal 2 3
Cukup Jelas
Pasal 2 4
Cukup Jelas
Pasal 2 5
Cukup Jelas
Pasal 2 6
Cukup Jelas
Pasal 2 7
Cukup Jelas
Pasal 2 8
Cukup Jelas
Pasal 2 9
Cukup Jelas
Pasal 3 0
Cukup Jelas
Pasal 3 1
Cukup Jelas
Pasal 3 2
Cukup Jelas

https://jdih.gianyarkab.go.id/
Pasal 3 3
Cukup Jelas
Pasal 3 4
Cukup Jelas
Pasal 3 5
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Huruf a.
Cukup Jelas
Huruf b .
Cukup Jelas
Huruf c.
Cukup Jelas
Huruf d.
Cukup Jelas
Huruf e .
Cukup Jelas
Huruf f.
Yang dimaksud dengan dana sokongan adalah
dana penunjang kegiatan perusahaan yang
belum terinci dalam anggaraan perusahaan.
Pasal 3 6
Cukup kelas
Pasal 3 7
Ctikup Jelas
Pasal 3 8
Cukup Jelas
Pasal 3 9
Ayat ( 1)
Yang dimaksud dengan “pengurusan” adalah kegiatan yang
dilakukan Direksi dalam upaya mencapai maksud dan
tujuan Perumda.
Ayat {2)
Cukup Jelas
Pasal 40
Ayat ( 1)
Cukup Jelas

https://jdih.gianyarkab.go.id/
Ayat (2)
Huruf a
Yang dimaksud dengan prinsip ‘transparansi 4 adalah
keterbukaan dalam melaksanakan proses
pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam
mengungkapkan informast yang relevan mengenai
perusahaan.
Huruf b
Yang dimaksud dengan prinsip ‘akuntabilitas” adalah
kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan
pertanggung |awaban organ sehingga pengelolaan
perusahaan terlaksana secara efektif.
Huruf c
Yang dimaksud dengan prinsip ‘pertanggungjawaban”
adalah kesesuaian dalam pengelolaan perusahaan
terhadap peraturan perundang-undangan dan prinsip
korporasi yang sehat.
Huruf d
Yang dimaksud dengan prinsip ‘kemandirian” adalah
keadaan dimana perusahaan dikelola secara
profesional tanpa benturan kepentingan dan
pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan prinsip korporasi yang sehat.
Huruf e
Yang dimaksud dengan prinsip ‘kewajaran” adalah
keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak
pemangku kepentingan (stakeholders) yang timbul
berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-
undangan.
Ayat (3)
Cukup Jelas
Ayat (4)
Manual Tata Kelola Perusahaan Yang Baik diantaranya
memuat manual pengurus (bonrd manunb, manual
manajemen resiko, sistem pengendalian intern, sistem
pengawas intern, mekanisme pelaporan atas dugaan

https://jdih.gianyarkab.go.id/
penyimpangan pada Perumda yang bersangkutan, tata
kelola teknologi informasi dan pedoman perilaku etika
(code of conduct).
Pasal 41
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan ‘satuan pengawas intern” adalah
unit yang dibentuk oleh direktur utama untuk memberikan
jaminan (assurancej yang independen dan obyektif atas
pelaporan keuangan serta melakukan kegiatan konsultasi
bagi manajemen dengan tujuan untuk meningkatkan nilai
(value) dan memperbaiki operasional Perumda melalui
evaluasi dan peningkatan efektivitas manajemen resiko,
pengendalian, dan tata kelola perusahaan. Bentuk satuan
pengawas intern menyesuaikan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang mengatur sektor
usaha yang bersangkutan, misalkan dalam bidang
perbankan, satuan pengawas intern dipimpin oleh direktur
kepatuhan.
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Cukup Jelas
Past 42
Cukup Jelas

Cukup Jelas
Pasal 44
Cukup Jelas
Pasal 4 5
Cukup Jelas
Past 46
Cukup Jelas
Pasal 47
Cukup Jelas
Pasal 4 8
Cukup Jelas
Pasal 49
Cukup Jelas

https://idih.gianyarkab.go.id/
Pasal 5 0
Cukup kelas
Pasal 5 1
Cukup Jelas
Pasal 5 2
Cukup Jelas
Pasal 5 3
Cukup Jelas
Pasal b4
Cukup Jelas
Pasal 5 5
Cukup Jelas
Pasal 56
Cukup Jelas
Pasal 5 7
Cukup Jelas
Pasal 5 8
Cukup Jelas
Pasal 5 9
Cukup Jelas
Pasal 6 0
Cukup Jelas
Pasal 6 1
Cukup Jelas
Pasal 62
Ayat ( 1 )
Restrukturisasi regulasi ditujukan kepada penyesuaian
produk hukum daerah untuk menciptakan iklim usaha
yang sehat sehingga terjadi kompetisi, efisiensi dan
pelayanan yang optimal.
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Cukup Jelas
Ayat (4)
Cukup Jelas
Pasal 63

https://idih.gianyarkab.go.id/
Cukup Jelas
Pasal 64
Cukup Jelas
Pasal 05
Cukup Jelas
Pasal 66
Cukup Jelas
Pasal 67
Cukup Jelas
Pasal 6 8
Cukup Jelas
Pasal 69
Cukup kelas
Pasal 70
Cukup Jelas
Pasal 7 1
Cukup Jelas
Pasal 72
Cukup Jelas
Pasal 7 3
Cukup Jelas
Pasal 74
Cukup Jelas
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GIANYAR NOMOR 11

https://jdih.gianyarkab.go.id/

Anda mungkin juga menyukai