BABII
KEBIJAKAN PENDIDIKAN
SEBELUM REVOLUSI KEBUDAYAAN
Bagi rakyat Cina, pendidikan adalah ekspresi dari perjuangan.
Menurut pemerintah Cina, pendidikan bisa digunakan seperti alat-alat
produksi lainnya, dan bahwa mesin pendidikan dapat dinyalakan dan
dimatikan sesuai kebutuhan? Pendidikan diarahkan untuk melayani
kebutuhan ekonomi dan’ politik Cina, Setelah 1949 orientasi pemerintah
Cina mengacu pada komunisme, maka prioritas utama dari tujuan
pendidikan adalah mengekalkan komunisme dan setelah itu tujuan kedua
dari pendidikan adalah menciptakan Cina sebagai negara industri modern
yang kuat.
Cina dan Soviet pernah melakukan perjanjian "condong ke satu sisi".
Ketika itu pembangunan Cina mengikuti model pembangunan Soviet,
termasuk juga dalam bidang pendidikan. Model reformasi pendidikan Cina
pada tahun 1950-an meniru Soviet sebagai salah satu negara komunis yang
sudah maju dan Soviet juga memberikan bantuan pada Cina. Sampai tahun
1960, terjadi perbedaan pendapat antara pemimpim Cina dan Soviet
7 KE. Priestley, Education In China, Hongkong : Dragonfly Books, 1963, him. vsehingga bantuan tersebut dihentikan. Setelah itu Cina berusaha
melaksanakan pembangunannya dengan mengandalkan kekuatan sendiri.
Garis-garis haluan partai dibidang pendidikan secara politik mencoba
untuk membuat pendidikan melayani kaum proletar dan untuk
menggabungkan pendidikan dengan kerja produktif. Untuk melaksanakan
garis-garis ini bidang pendidikan harus dipimpin oleh partai karena
pendidikan adalah suatu alat yang mempunyai potensi untuk mengubah
yang lama dan mendirikan masyarakat baru. Bidang pendidikan harus
dipimpin oleh Partai sebelum dapat secara efektif melayani revolusi sosialis,
pembangunan sosialisme dan masyarakat komunis yang mencoba untuk
menghapuskan sisa-sisa seluruh pengeksploitasian kelas dan sistem-sistem
yang bersifat eksploitasi, perbedaan antara desa dan kota, dan perbedaan
antara kerja mental dan kerja fisik.?
Rencana Pembangunan Lima Tahun yang Kedua sebagai lanjutan dari
Rencana Pembangunan Lima Tahun yang Pertama (1953-1957) ternyata tidak
pernah terlaksana. Untuk menggantikannya pemerintah mengumumkan
suatu gerakan yang sama sekali baru pada awal tahun 1958 yaitu Lompatan
Jauh ke Muka. Pemerintah Cina menetapkan kebijakan ini karena Repelita
I yang mengutamakan pembangunan industri di perkotaan telah
* Stewart E. Fraser, Op. Cit, hlm 557.
9 Ibid.menyebabkan perbedaan kesejahteraan yang lebih besar antara daerah
perkotaan dan pedesaan meskipun telah diusahakan penyebaran industri
baru secara merata. Kebijakan Lompatan Jauh ke Muka ini dibuat untuk
menyaingi Inggris yang ketika itu bidang industrinya sudah maju.
Meskipun Cina baru mulai menata kembali negaranya tetapi para pemimpin
Cina optimis bahwa perkembangan pembangunan dapat dipercepat dengan
cara memobilisasi masyarakat Cina, Para buruh dan petani akan dapat
mengatasi semua rintangan khususnya kekurangan alat teknik, asal mereka
mempunyai motivasi yang, cukup dan bersedia melaksanakan perjuangan
revolusioner yang terus menerus. Mengerahkan tenaga kerja secara besar-
besaran untuk mengimbangi kekurangan alat teknik, seperti. misalnya
diseluruh negri Cina dibangun industri rumah tangga untuk membuat besi
baja. Dengan cara demikian diharapkan bahwa Cina dapat menyamai
Produksi baja Inggris dalam waktu 10 tahun, namun pada kenyataannya
kebijakan ini mengalami berbagai kendala yang menimbulkan kerugian
pada bidang produksi.
Lompatan Jauh ke Muka meningkatkan penekanan terhadap
kebutuhan untuk menggabungkan pendidikan dengan kerja produktif,
Oleh karena itu Partai Komunis Cina memutuskan untuk mengeluarkan dua
kebijakan yang berhubungan dengan pendidikan. Kebijakan yang pertamaadalah dilaksanakannya sistem pendidikan setengah bekerja_ setengah
belajar (42 7. 3 =F Ban Gong Ban Xue) dimana pelajar tidak hanya
menerima teori-teori tetapi juga memahami pelaksanaan teori-teori yang
telah diterimanya di ruang kelas untuk diterapkan dilapangan. Dalam hal
ini pendidikan dibuka seluas-luasnya untuk anak-anak kaum proletar.
Kesempatan pendidikan diberikan pula untuk para pekerja dan petani yang
akan dilatih menjadi pekerja semi terdidik. Kebijakan yang kedua adalah
sistem sekolah menengah pertanian yang berskala nasional. Pendidikan
didesa dibuat sedemikian rupa agar ada penghargaan terhadap kerja bertani
dan timbul kebanggaan diri menjadi petani.
Penggabungan pendidikan dengan kerja produktif merupakan salah
satu bentuk dari pendidikan komunis..Tujuannya adalah menekankan
pengajaran ilmu pengetahuan. sekaligus meningkatkan hasil produksi.
Pemerintah Cina mengusahakan agar di setiap sekolah terdapat pabrik atau
pertanian dan juga sebaliknya dalam pabrik-pabrik dan pertanian juga
terdapat sekolah-sekolah. Pada dasarnya pendidikan formal di Cina terbagi
atas 3 tingkatan yaitu sekolah dasar, sekolah menengah dan pendidikan
tinggi. Komite-komite partai lokal dan pemerintah harus tanggap dalam
memimpin sekolah-sekolah tersebut. Prinsip menjalankan sekolah-sekolah
dengan kerja keras dan penghematan harus diamati secara tegas.2.1 Kebijakan Pendidikan Dasar
Sekolah-sekolah dasar di Cina dibagi menjadi 2 yaitu 4 tahun sekolah
dasar junior dan 2 tahun sekolah dasar senior. Pertumbuhan jumlah sekolah
dasar yang semakin banyak selama dekade terakhir merupakan akibat dari
kebijakan pemerintah untuk memperbanyak jumlah lulusan dan juga akibat
dari pendirian sekolah-sekolah oleh perusahaan-perusahaan industri,
koperasi, komune dan berbagai organisasi perkotaan. Sekolah-sekolah
seperti ini disebut "sekolah yang disponsori oleh rakyat" yang berbeda
dengan sekolah umum dan swasta.10
Kurikulum untuk sekolah-sekolah dasar lebih ditekankan pada
pembentukkan ideologi dan politik seperti mata pelajaran biasa yaitu bahasa
Cina, Aritmatika dan pengenalan pada pengetahuan umum.'t Mempelajari
huruf-huruf Cina masih dominan dalam kurikulum khususnya pada 4 tahun
sekolah dasar junior.
Kurikulum dasar pada sekolah dasar dibawah pemerintahan komunis
mengalami penambahan kerja pada jadwal mingguan, penulisan kembali
dan pembakuan buku-buku teks dan dimasukkan dalam kurikulum
instruksi politik khusus.? Untuk anak-anak yang lebih kecil, ikut serta
dalam kerja maksudnya adalah menghabiskan waktu 2 jam atau lebih dalam
Don Adam, Op.Cit, him. 148.
1 James C. F. Wang, Op.Cit, lm. 2211 minggu di kebun sekolah, dalam tugas-tugas rumah tangga dirumah dan
disekolah, berpartisipasi dalam kampanye membasmi serangga atau hama
lainnya, atau membantu secara sederhana dalam membuat komunitas lebih
bersih. Sementara anak yang lebih besar dapat menghabiskan waktu
beberapa jam seminggu di pabrik biasa atau dalam bidang pertanian.
Politik dan pendidikan kerja membentuk inti pengajaran moral dan
menggambarkan pada anak-anak mengenai perbedaan antara moral
komunis/umum dengan moral borjuis/individu. Cerita-cerita dan puisi-
puisi menggambarkan penghargaan terhadap kejujuran, kerjasama dan
kedermawanan.3
2.2 Pendidikan Menengah
Ada beberapa tipe sekolah menengah sebelum Revolusi Kebudayaan.
Yang pertama adalah sekolah menengah umum yang berorientasi akademis.
Jangka waktu belajarnya 3 tahun pada tingkat junior dan 3 tahun lagi pada
tingkat senior. Sekolah umum terdapat didaerah perkotaan sebelum tahun
1958. Yang kedua adalah sekolah kejuruan yang menekankan pelatihan
praktek dan pendidikan guru dengan jangka waktu belajar 3 sampai 4 tahun.
Yang terakhir adalah sekolah politeknik spesialisasi. Tujuannya adalah
12 Don Adam, Op.Cit, him. 150.
8 Ibid.mempersiapkan para pelajar untuk kerja dibidang industri, pertanian,
kesehatan masyarakat dan perdagangan. Sekolah kejuruan dan politeknik
spesialisasi ini menggunakan sistem dasar setengah bekerja setengah
belajar.’* Sebagai tambahan pendidikan politik menjadi bagian yang penting
dalam kurikulum untuk menanamkan nilai menjadi "merah dan bli’.
Pendidikan politik yang harus dipelajari oleh para murid sekolah menengah
termasuk mempelajari Marxisme dan Leninisme, kebijakan-kebijakan Partai
Komunis Cina dan karya-karya tulisan Mao Ze Dong.
Jumlah sekolah menengah meningkat baik di. perkotaan maupun
dipedesaan. Peningkatan jumlah sekolah menengah di perkotaan
menimbulkan masalah kurangnya lapangan pekerjaan. Masalah_ini
dipecahkan dalam kebijakan Lompatan Jauh ke Muka yang memerintahkan
mobilisasi massa dan kerja produksi intensif di daerah pedesaan. Para
pelajar diharuskan berpartisipasi sebagai petani atau pekerja setelah sekolah.
2.3. Pendidikan Tinggi
Tahun 1957, pendidikan tinggi dibuka untuk para pelajar yang
berlatar belakang petani dan pekerja. Namun kurangnya pendidikan
akademis diantara pelajar-pelajar tersebut menyebabkan para guru merasa
segan untuk menyelenggarakan upaya perbaikan pada mereka yang
James C. F. Wang, Op.Cit, hlm.222.memerlukan dan menghina mereka yang tidak siap untuk belajar di
perguruan tinggi. Metode pengajaran meniru sistem Eropa yang formal dan
kaku. Profesor (dosen) memberi kuliah formal tetapi tidak ada interaksi
antara dosen dengan murid. Hal ini mengakibatkan timbulnya dendam dan
ketegangan antara dosen dan murid tersebut.15
Spesialisasi ditentukan berdasarkan rencana negara dan kebutuhan
sumber daya manusia dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi.!® Ide
bahwa pengetahuan adalah untuk kepentingan pengetahuan adalah
menggelikan, praktek bahwa pelajar memilih sendiri jurusan mereka dinilai
sebagai borjuis dan kurangnya rencana terpusat untuk mengkoordinasikan
pendidikan tinggi dan pembangunan nasional dipandang sebagai sesuatu
yang bersifat anarki.!”
Kebijakan Lompatan Jauh ke Muka yang dilaksanakan oleh Mao Ze
Dong pada tahun 1958 dalam rangka usahanya menanggulangi
keterbelakangan Cina di bidang ekonomi, industri dan teknologi ternyata
mengakibatkan pemborosan yang besar. Metode produksi tradisional
memerlukan biaya yang tinggi dibandingkan dengan sektor modern dan
produksi hanya mampu menghasilkan barang-barang yang berkualitas
rendah.
18 [bidt, hlm.223,
6 Ibid.Jakarta:
Kendala-kendala yang mengakibatkan kegagalan kebijakan Lompatan
Jauh ke Muka antara Jain :
1. Rakyat massa yang dikerahkan itu terlalu awam, sehingga kualitas dari
produksinya juga rendah;
2. Penggunaan bahan bakar untuk memacu industri begitu besar jumlahnya
sehingga mengakibatkan kekurangannya bagi bidang-bidang lain;
3. Pengangkutan dan pengedaran hasil industri kurang terencana, sehingga
terjadi beraneka macam kemacetan;
4. Rakyat massa yang dikerahkan secara total dalam kerja kasar yang
meliputi guru dan sarjana mengakibatkan terbengkelainya bidang
pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan.18
Sejak kemerosotan ekonomi nasional setelah Lompatan Jauh ke Muka,
Kecepatan perkembangan sumber daya manusia dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi semakin lambat. Pendaftaran perguruan tinggi
dalam tahun-tahun terakhir menunjukkan kecenderungan mengalami
Penurunan dan perluasan/pengembangan organisasi-organisasi_ yang
bersifat ilmiah tertunda! Pada akhirnya kebijakan sistem pendidikan Mao
tidak berjalan seperti apa yang telah direncanakan.
¥ Don Adam., Qp.Cit, hlm 153.
\ W. D. Sukisman, Loncatan fauh ke Depan dalam Sejarah Cina Kontemporer Jilid 2,
: PT. Pradnya Paramita, 1993, him. 73.
9 Stewart E, Fraser, Qp.Cit, hlm 405-406.